Está en la página 1de 29

SEKOLAH TINGGI

METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI

TUGAS PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL I

Rancang Bangun Flip Flop IC 555 dengan Potensiometer

Nama Anggota :

1. Amar Fajri Daapala (Instrumentasi 1-B 41.16.0037)


2. Fajar Yulitradiastanto (Instrumentasi 1-B 41.16.0039)
3. Rafly Aditiya Pratama (Instrumentasi 1-B 41.16.0055)
4. Musyafa Muhammad (Instrumentasi 1-B 41.16.0052)
5. Sonia Agatha (Instrumentasi 1-B 41.16.0058)
6. Yosua Erland N Siregar (Instrumentasi 1-B 41.16.0061)

Dosen:

Drs.Agus Tri Sutanto,MT

TANGERANG SELATAN, 2 AGUSTUS 2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik elektronika
tentang “Rancang Bangun Flip Flop IC 555 dengan Potensiometer.”
Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Elektronika I di Sekolah Tinggi Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika dan sebagai tugas akhir dari mata kuliah Praktikum Teknik
Digital I dari kelompok 1 kelas Instrumentasi 2-B. Laporan ini juga dapat digunakan
sebagai referensi atau petunjuk pembuatan rangkaian flip flop IC 555 dengan
potensiometer.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan praktik ini, khususnya kepada:
1. Dosen mata kuliah Praktikum Teknik Digital I yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan laporan ini.
2. Rekan-rekan di Kelas Instrumentasi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika.
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga kami yang
telah memberikan doa, nasehat, dan semangat kepada kami untuk terus belajar dan
berjuang.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini selanjutnya.

Tangerang Selatan, 2 Agustus 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………..........ii


Daftar Isi …………………………………………………………………….....……..iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….……….. 1
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………..1
1.4 Manfaat …………………………………………………………………..……..1

Bab II Landasan Teori


2.1 Rangkaian Power Supply ………………………………...…………………......2
2.2 Transformator …………………………………………………………...........2-4
2.3 Resistor……….. ……………………………………….……………………….4
2.4 Dioda ……………………………………………….…………………………5-9
2.5 Kapasitor ...…………………………………………………………………10-11
2.6 PCB …………………………………………………………………………....11
2.7 Saklar Putar…………………………………………………………………….12
2.8 Saklar Rocker…………………………………………………………………..13
Bab III Rancangan Dan Implementasi
3.1 Rancangan….. ………………………...……………………………..………...14
3.2 Blog Diagram …………………………………………...……………………..14
3.3 Prinsip Kerja……….………………………………………………….……14-17
3.4 Rangkaian Catu Daya………………………………………………………….17
3.5 Alat dan Bahan ……………………………………………………………..17-18
3.6 Implementasi Alat……………………………………………………………...18
Bab IV Pengujian
4.1 Pengujian ………………………………………………….…………….……..19
4.2 Hasil Pengujian……………...……………………………………………...19-21
4.3 Pembahasan…………………………………………………………………21-22

Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan …………………………………..……………..………..………...23
5.2 Saran ……………………………………………..…………………………….23

iii
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….24
Lampiran …………………………………………………………………………25-30

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di dalam dunia elektronika, baik analog maupun digital, IC 555 sangat banyak
dijumpai sebagai komponen utama pewaktu (timer) dan pembangkit pulsa (pulse
generator). Hal ini disebabkan karena selain harganya yang murah, juga karena IC
555 sangat mudah dalam perancangan dan stabil saat digunakan.
Kita telah melihat bahwa multivibrators dan CMOS Oscillators dapat dengan
mudah dibangun dari komponen diskrit untuk menghasilkan osilator relaksasi untuk
menghasilkan dasar persegi bentuk gelombang output gelombang. Tapi ada juga
didedikasikan IC khusus dirancang untuk secara akurat menghasilkan output
gelombang yang diperlukan dengan penambahan hanya komponen tambahan waktu
beberapa. Salah satu perangkat tersebut yang telah ada sejak masa awal IC dan
sendiri telah menjadi sesuatu dari sebuah industri "standar" adalah 555 Oscillator
Timer yang lebih sering disebut "555 Timer" .
IC 555 yang mendapatkan namanya dari tiga resistor menggunakan untuk
menghasilkan dua pembanding referensi tegangan, adalah populer dan berguna,
perangkat ketepatan waktu yang sangat murah yang dapat bertindak baik sebagai
timer sederhana untuk menghasilkan pulsa tunggal atau penundaan waktu yang
lama, atau sebagai osilator relaksasi menghasilkan bentuk gelombang stabil dari
berbagai siklus tugas dari 50 hingga 100%.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membuat flip-flop IC 555 dengan potensiometer?
2. Komponen apa yang terdapat pada flip-flop IC 555 dengan potensiometer?
3. Bagaimana cara kerja flip-flop IC 555 dengan potensiometer?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan flip-flop IC 555 dengan potensiometer.
2. Mengetahui fungsi komponen pada flip-flop IC 555 dengan potensiometer.
3. Mengetahui cara kerja flip-flop IC 555 dengan potensiometer.

1
1.4 Manfaat
1. Agar kita dapat berlatih membuat flip-flop IC 555 dengan potensiometer
menggunakan komponen-komponen elektronika.
2. Dengan adanya laporan ini dapat menambah pengetahuan tentang pembuatan
flip-flop IC 555 dengan potensiometer.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 IC NE555 ( IC TIMER )

IC Timer atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk


berbagai Rangkaian Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan
multivibrator didalamnya. Beberapa rangkaian yang memerlukan IC Timer
diantaranya seperti Waveform Generator, Frequency Meter, Jam Digital,
Counter dan lain sebagainya. IC Timer atau IC Pewaktu yang paling populer
saat ini adalah IC 555 yang dikembangkan oleh Hans R. Camenzind yang
bekerja untuk Signetic Corporation pada tahun 1970-an. Pada dasarnya, IC
Timer 555 merupakan IC Monolitik pewaktu yang menghasilkan Osilasi
(Oscilation) dan Waktu Penundaan (Delay Time) dengan keakuratan dan
kestabilan tinggi.
IC Timer 555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang
berbentuk DIP (Dual Inline Package) dengan 8 kaki terminalnya. Namun
seiring dengan perkembangannya, saat ini kita dapat menemui beberapa versi
IC 555, diantaranya seperti IC 556 yang menggabungkan 2 buah IC 555 dalam
satu kemasan (14 kaki), IC 558 yang menggabungkan 4 buah IC555 dalam
satu kemasan (16 kaki) serta IC555 yang mengkonsumsi daya rendah seperti
7555 dan TLC555. Harga sebuah IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki cukup
murah, yaitu sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 tergantung merek dan
tipenya.
Nama IC 555 diambil dari 3 buah resistor yang terdapat dalam
kemasan IC dengan nilai masing-masingnya 5kΩ.

3
Susunan dan Konfigurasi Kaki IC 555

Berikut ini adalah susunan dan konfigurasi Kaki IC 555 yang berbentuk DIP 8
kaki.
 Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan
DC.
 Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu
Output menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan
pada kaki Trigger ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil
dari 1/3Vcc).
 Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan
yaitu “Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
 Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC
akan menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh
karena itu, untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya
diberikan sinyal “High”.
 Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan),
memberikan akses terhadap pembagi tegangan internal. Secara default,
tegangan yang ditentukan adalah 2/3 Vcc.
 Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output
menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki
6 atau Kaki Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar
dari 1/3Vcc).
 Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”,
Impedansi kaki 7 adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”,
Impedansi kaki 7 adalah “High”. Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan
dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai penentu interval pewaktuan.
Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring dengan impedansi

4
pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan Interval
Pewaktuan dari IC555.
 Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau
16V).

Fungsi IC NE555 :
1) Sebagai Timer
2) Sebagai Pulse Generator

Cara Kerja IC NE555 :


1) Bagian trigger, berfungsi untuk memberikan triger atau perintah ke IC 555
sebagai tanda proses timer dimulai
2) Bagian THReshold, biasanya diberi kapasitor dan resistor variable untuk
kecepatan waktu On Off agar dapat diatur sesuai keinginan.

2.2 LED (Light Emiting Dioda)


Adalah dioda sambungan
semikonduktor P-N yang jika diberi
prasikap maju akan mengeluarkan cahaya
tampak. LED tidak akan mengeluarkan
cahaya jika dipasang pada prasikap balik.
Operasi LED pada arah balik akan
menyebabkan LED cepat rusak. Penggunaan LED adalah untuk indikator,
memasukkan informasi kememori komputer optik, untuk penggunaan
dalam komunikasi yang menggunakan kabel serat optik dan lain-lain.
2.3 RESISTOR

Resisor adalah komponen dasar elektronika yang selalu di gunakan dan paling banyak dalam s

Fungsi Resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dala

1. Berfungsi untuk menahan


sebagian arus listrik agar sesuai dengan
kebutuhan suatu rangkaian elektronika
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh rangkaian elektronika
3. Berfungsi untuk membagi tegangan
4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah
dengan bantuan transistor dan kondensator(kapasitor).

5
2.4 POTENSIOMETER
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai
Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika
ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor
yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur,
Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang
berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur
Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

Struktur Potensiometer beserta Bentuk dan Simbolnya


Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah
:
1. Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
2. Element Resistif
3. Terminal

Jenis-jenis Potensiometer
Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat
diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari
bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari
untuk menggeser wiper-nya.
2. Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat
diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar.
Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena
itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel
Potentiometer.
3. Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan
harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk

6
memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan
jarang dilakukan pengaturannya.

Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer


Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang
membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal
lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan
untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan
Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya
Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.
Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran
Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).
Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat
digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer)
dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).

Fungsi-fungsi Potensiometer
Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan,
Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika
dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti
Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
2. Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
3. Sebagai Pembagi Tegangan
4. Aplikasi Switch TRIAC
5. Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
6. Sebagai Pengendali Level Sinyal

2.5 KAPASITOR

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan muatan


listrik,yang terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan
dielektrik,seperti keramik,gelas,vakum,dan lain-lain.Muatan positif dan negatif
akan berkumpul pada kedua ujung berlainan tersebutapabila kedua ujung metal
(elektroda)dihubungkan dengan sumber tegangan.

7
Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik/elektron yang disebut
dengan kapasitansi.Beberapa ilmuan menyatakan bahwa jika sebuah kapasitor
yang diberi tegangan 1 volt dapat memuat elektron sebanyak 1 coloumb maka
dikatakan bahwa kapasitor tersebut memiliki kapasitansi 1 farad.

Jenis-jenis Kapasitor

1. Kapasitor Elektrostatis

Gambar 2.5.1 Kapasitor Elektrostatis

Kapasitor jenis ini terbuat dari bahan keramik,film,dan mika.Namun banyak


yang menggunakan bahan jenis keramik dan mika karena harganya lebih murah
bila dibandingkan dengan yang lain.Kapasitor jenis ini termasuk dalam kapasitor
nonpolar.

2. Kapasitor elektrolitik

Gambar 2.5.2. Kapasitor Elektrolitik


Kapasitor jenis ini terbuat dari lapisan metal-oksida. Pada umumnya kapasitor
jenis ini dalam pembuatannya menggunakan proses yang disebut dengan
elektrolisis,sehingga dapat terbentuk kutub positif dan kutub negatif.

3. Kapasitor elektrokimia

8
Kapasitor yang terbuat dari campuran larutan atau bahan kimia di
dalamnya.Contoh kapasitor jenis ini dapat kita jumpai di sekitar kita seperti
baterai dan accumulator(aki).Baterai dan aki memiliki tingkat kebocoran arus
yang sangat kecil dan kapasitansi yang besar.

Gambar 2.5.3 Kapasitor Elektrokimia

2.6 PCB

Printed Circuit Board (PCB) adalah sebuah


papan yang penuh dengan sirkuit dari logam
yang menghubungkan komponen elektronik
satu sama lain tanpa kabel.

2.7 BATERAI

Baterai listrik adalah alat yang terdiri dari 2 atau


lebih sel elektrokimia yang mengubah energi
kimia yang tersimpan menjadi energi listrik.
Tiap sel memiliki kutub positif (katoda) dan
kutub negatif (anoda). Kutub yang bertanda
positif menandakan bahwa memiliki energi potensial yang lebih tinggi daripada kutub
bertanda negatif. Kutub bertanda negatif adalah sumber elektron yang ketika
disambungkan dengan rangkaian eksternal akan mengalir dan memberikan energi ke
peralatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian eksternal, elektrolit
dapat berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia pada kedua
kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik keluar dari

9
baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski sebutan baterai secara teknis adalah alat
dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut baterai.

10
BAB III
RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

3.1 RANCANGAN
1. Gambar rangkaian sirkuit yang akan dirangkai
2. Siapkan alat dan komponen
3. Rangkai komponen sesuai gambar yang telah disiapkan
4. Lakukan pengujian terhadap rangkaian

3.2 BLOK DIAGRAM

Input Pin 2 dan 6


Pin 8 Pin 4
(Threshold)

Output
Pin 3 Pin 7

3.3 PRINSIP KERJA


Secara sederhana, prinsip kerja rangkaian Flip-Flop adalah sebagai memori
atau tempat penyimpanan data (storage). Tegangan masukan yang masuk ke
dalam IC NE555 diarahkan kepada pin 8 yang berfungsi sebagai pengatur
tegangan masukan. Kemudian tegangan masukan juga diatur dari pin 4 ke
VCC agar tidak terjadi reset. Setelah itu pada pin 2 disambungkan sebuah
kapasitor bernilai 10µF sebagai trigger yang berfungsi untuk mengatur
tegngan low sehingga tegangan terjaga pada 1/3 VCC. Kemudian setelah
melalui pin 2 maka proses akan berlanjut ke pin 6 (threshold) yang berfungsi
untuk mereset Flip-Flop RS ketika tegangan berada dalam kondisi 2/3 VCC,
yang kemudian akan tersambung ke potensiometer yang mengatur besar
tegangan yang dialiri menuju pin 7. Setelah melalui pin 7, tegangan tersebut
akan berlanjut menuju pin 3 dimana pada pin 3 tegangan akan bersifat sebagai

11
output (keluaran) yang terhubung dengan LED dan menyebabkan LED
berkedip-kedip (menyala)

3.4 RANGKAIAN FLIP FLOP DENGAN POTENSIOMETER

Gambar 3.4 Skema Rangkaian

3.5 ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Solder
2. Penyedot timah
3. Tang
4. Pinset

Bahan :

1. IC NE555
2. Timah
3. LED (2)
4. Resistor 220Ω (2)
5. Resistor 10kΩ (2)
6. Potensiometer 100kΩ
7. Kapasitor 10µF/25 V

12
8. Baterai 4,5 V
9. Matrix board

3.6 IMPLEMENTASI ALAT


Berikut adalah alat hasil rancangan kami :

Gambar 3.5 rangkaian flip flop dengan IC 555 kelompok 1 ketika diprotoboard

13
Gambar 3.5 Flip Flop dengan IC 555 hasil rancangan kelompok 1

BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat kebenaran dari sistem yang


dirancang dan dibuat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan multimeter digital
dan output display.

1.1 PENGUJIAN

3 Buah baterai yang di susun secara seri dengan menggunakan tempat


baterai dengan tegangan yang di berikan sebesar 4,5 Volt. Baterai ini adalah
satu-satunya pemberi suplai tegangan pada alat-alat yang di gunakan pada
rangkaian ini yang menggunakan tegangan DC.

1.2 HASIL PENGUJIAN

No Nilai berdasarkan Alat Nilai yang terukur


1 Baterai 4,5 V V
2 Resistor 220 kΩ kΩ

14
3 Resistor 100 kΩ kΩ
4 Resistor 10 kΩ kΩ
5 Kapasitor 10µF/25 V µF/ V

4.1 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian di atas, telah diperoleh

Untuk mengatur tegangan dalam rangkaian, rangkaian ini memanfaatkan IC


NE555 supaya diharapkan dapat menghasilkan tegangan output DC sesuai dengan
yang tertuliskan di transformator. Namun pada kenyataannya, catu daya ini
menghasilkan tegangan output DC yang melebihi dari nilai yang tertuliskan di
transformator.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi besarnya nilai tegangan output
DC antara lain penyolderan yang kurang tepat sehingga dapat mempengaruhi
kualitas dari masing-masing komponen. Pemasangan kabel penghubung yang
kurang teliti sehingga terjadi penumpukan antar kabel yang dapat mengakibatkan
arus pendek juga dapat mempengaruhi besarnya tegangan output DC yang
dihasilkan,juga masih tersimpannya energi di dalam kapasitor sehingga
mengakibatkan kelebihan energi dalam rangkaian sehingga mengakibatkan
keluarnya output melebihi dari nilai yang tertuliskan di transformator. Faktor
terakhir yang juga mempengaruhi besarnya nilai tegangan output DC adalah
praktikan kurang teliti dalam pengambilan data pada saat pengukuran
menggunakan multimeter.

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :


1. Rangkaian flip flop ini dibuat untuk sebagai memori atau tempat
penyimpanan data (storage).

15
2. Terdapat beberapa konsep dasar yang dapat digunakan untuk mendesain
rangkaian flip flop ini.
3. IC NE555 merupakan komponen utama pada rangkaian ini sebagai pengatur
tegangan masukan sehingga menyebabkan LED berkedip-kedip (menyala).

5.2 SARAN
Dalam pembuatan flip flop diperlukan perencanaan mengenai bentuk
rangkaian, kelengkapan alat dan bahan serta waktu dan tempat pengerjaan
praktikum untuk praktikum sebagai pendukung kelancaran pembuatan flip
flop.
Dan dalam pelaksanaan pembuatan flip flop harus sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan agar didapatkan hasil yang maksimal.

16
DAFTAR PUSTAKA

Flip Flop, diakses pada 2 Agustus 2017, Pukul 13.00 WIB


(http://teknikelektronika.com/pengertian-flip-flop-jenis-flip-flop/)

Potensiometer, diakses pada 2 Agustus 2017, Pukul 13.20 WIB


(http://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/)
IC NE555, diakses pada 2 Agustus 2017 Pukul 14.00 WIB
(http://admistory.blogspot.co.id/2012/11/struktur-fungsi-aplikasi-dan-cara-kerja.html)
Prinsip Kerja Flip Flop, diakses pada 2 Agustus 2017, Pukul 13.15 WIB
(http://elektronikadasar.info/rangkaian-flip-flop.htm)

17
LAMPIRAN

RINCIAN BIAYA RANGKAIAN CATU DAYA

No Barang Harga (Rp)


1 Box plastic X5 11.000,00
2 PCB 1C 6.000,00
3 IC 4011 X2 10.000,00
4 IC NE555 X2 6.000,00
5 Kapasitor 10uF 25 volt 1.000,00
6 LED 5mm 2X 1.000,00
7 Tempat bat isi 3 baterai 6.500,00
8 7 Segment 5.000,00
9 Baterai 1,5 Volt 3X 18.000,00
10 Kabel Sp (1m) 5.000,00
11 Kabel (1m) 500,00
12 Resistor 5X 1.000,00
13 Potensiometer 100KΩ 4.000,00
15 Sekrup 1.000,00
16 IC 7447 10.000,00
17 Bawah Mur 2.000,00

 Total Keseluruhan Biaya 46.500,00

18
Data Sheet LED

19
Data Sheet Resistor

20
Data Sheet IC NE555

21
Datasheet IC 7447

22
Datasheet 7 Segment

23
Data Sheet Elco

24
25

También podría gustarte