Está en la página 1de 4

ANALISA SWOT RS .........

PROGRAM KERJA DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA TAHUN 2018

No. PERSPEKTIF ANALISA INTERNAL ANALISA EKSTERNAL


KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
A. Pertumbuhan dan
Pembelajaran 1. Jumlah karyawan yang besar (288 org ), 1. Kemampuan manajerial pejabat structural 1. Dijadikan RSUA sebagai tempat 1. Keluarnya kebijakan baru
rata-rata usia produktif belum merata Dokter Internship tentang pembatasan Surat
2. Program pengembangan SDI yang jelas 2. Adanya Pejabat structural yang masih 2. Terbukanya atau banyaknya Tugas bagi dokter spesialis
baik kualitas dan kuantitas. berorientasi pada unitnya saja. pelatihan / seminar untuk 2. Pembajakan tenaga yang sudah
3. Mempunyai keinginan maju dan 3. Belum semua karyawan mempunyai rasa meningkatkan ketrampilan dan mahir oleh institusi atau rumah
berkembang memiliki ( sense of belonging ) terhadap RS mutu SDI RSUA sakit.
4. Memiliki tenaga yg terampil, cekatan dan Persyarikatan 3. Banyaknya lembaga atau 3. Rekruitmen Pegawai Negeri
menurut kualifikasi / kompetensi 4. Kesulitan mendapatkan tenaga berke-ahlian institusi yang menyediakan atau Sipil
5. Mempunyai dokter spesialis organic ( SpB, khusus ( Programer, Perekam medis, ATEM, mengadakan pelatihan/seminar
SpPD, SpS, SpA dan SpAn ) Radiografer) dan bimtek..
6. Banyak dokter spesialis non organik yang 5. Dokter spesialis organic 4 besar belum 4. Tersedianya calon tenaga kerja
bersedia praktek di rumah sakit lengkap misalnya SpOG yang memenuhi kompetensi.
7. Mendapat kepercayaan dari Institusi 6. Belum punya Dokter spesilais organik 5. Outsourcing tenaga tertentu
Pendidikan sebagai lahan praktek penunjang medis ( SpR, SpPK, SpPA )
( Praktek Kerja Lapangan, profesi dan 7. Belum semua karyawan berorientasi pada
penelitian ) kepuasan pelangggan.
8. Telah dilakukannya mapping karyawan.
9. Adanya pembinaan Karyawan yang
berkelanjutan.

B. Proses Bisnis Internal


PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN
1. Pelayanan tanpa dipungut uang muka 1. Praktek dan visite dokter tamu belum tepat 1. Instansi2 di Ponorogo dan 1. Jumlah RS di Ponorogo yg
2. Jenis pelayanan lebih lengkap dibanding waktu jaringan Muhammadiyah bisa cukup banyak dan
competitor RS swasta 2. Komplain atas pelayanan di RS masih ada diajak kerjasama dalam bertambahnya jenis pelayanan
3. Pelayanan IGD yang cepat dan lebih 3. Kemauan tenaga medis mengisi lengkap menunjang pelayanan RSU’A yang tidak dipunyai RSUA ( HD,
terpercaya dari Rumah sakit lainnya Medical Record yang masih rendah Endoskopi dan EEG di RSUD,
4. Adanya Klinik Spesialis pagi dan Sore 4. Respon time beberapa unit pelayanan 2. Peluang pelayanan yg belum CT-Scan)
5. RSU’A melayani peserta JKN (Jaminan masih belum sesuai harapan (banyak dipunyai komptetitor RS 2. Puskesmas2 Ranap menambah
Kesehatan Nasional) per 1 Januari 2014 complain) seperti di Instalasi Farmasi, Kasir. Swasta (AGD, pelayanan jumlah TT-nya dan dilengkapi
i
6. Pelayanan Bina Rohani dan 5. Pelayanan Radiologi masih 1 shif laparoscopy, pemeriksaan PA dengan pelayanan penunjang
Pemulasaraan jenazah (selebihnya on call) dan CT Scan )
7. Program unggulan tahun 2014 ( layanan 6. Kasir belum 24 jam 3. Pemberlakuan JKN per 1
gawat darurat, layanan operasi, asuransi 7. Perencanaan pembangunan ranap kelas 3 Januari 2014
dan Perinatologi ) dan renovasi IBS akan mengganggu proses
8. Adanya pelayanan BDRS pelayanan 4. Pelayanan Perinatologi oleh Dr.
9. Pelaksanaan fungsi sosial RS SpA yang berkompeten
10. Pelayanan laboratorium 24 jam
11. Layanan AGD (Ambulance Gawat Daurat) 5. Dibukanya klinik spesialis
12. Klinik Umum sore hari (13.00 – 20.00) malam di gedung Babussalam

6. Layanan pemeriksaan PA

MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN


1. Mempunyai Visi dan Miisi yang jelas dan 1. Sebagian pejabat structural masih 1. Jejaring RSM/RSA yang kuat 1. Sudah diberlakukannya UU RS
rasional merangkat pekerjaan fungsional. dan bagus baik di Jatim per Nopember 2011 dan UU
2. Mempunyai Statuta RS yang sesuai 2. Belum efektifnya fungsi Komite Medis dan maupun di luar Jatim lainya terkait dengan pelayanan
peraturan SPI 2. Aliansi dan brainstorming misalnya UU Playanan Publik,
3. Mempunyai Medical Staff by Laws sesuai 3. Pelaksanaan evaluasi karyawan belum dengan RS lain terbuka, UU IT dll.
peraturan berjalan teratur terutama dengan makin 2. Semua RS kompetitor
4. Mempunyai Renstra Jangka Panjang 4. Fungsi pengendalian dan evaluasi di majunya teknologi informasi melakukan pembenahan
( 2007 – 2021 ) beberapa unit masih belum optimal pelayanan
5. Mempunyai Master Plan ( 2007–2021) 5. Transfer informasi kebijakan RS termasuk 3. Adanya PERSI yang bisa 3. RS yang melayani JKN di
6. Sudah adanya Standart Prosedur pemahaman terhadap peraturan RS dari dipakai ajang sharing antar RS Ponorogo ada 4 dari 6 RS yang
Operasional pelayanan middle manajemen masih belum optimal di Jawa Timur dan luar Jatim ada
7. Program Kerja dan Rencana Anggaran 6. Beberapa unit kerja belum melakukan
Belanja yg jelas evaluasi terhadap standar yang telah dibuat. 4. Hubungan yang baik dengan
8. Struktur organisasi dan tata kerja, serta Organisasi Profesi Kesehatan di
standart kompetensi yang jelas. 7. Perencanaan program di beberapa unit Ponorogo
9. Hubungan dengan competitor yang baik belum maksimal
10. Sudah terakreditasi 5 pelayanan 8. Laporan dan evaluasi pelaksanaan program
11. Sudah mempunyai Legal Lawyer di belum tepat waktu.
jaringan RSM / RSA
12. RSU’A Ponorogo dijadikan RS Scale Up
untuk Program EMAS (Expanding
Maternal Neonatal Emergency Survival)

ii
13. Komitmen yang kuat untuk maju penilaian
Akreditasi pada tahun 2014
14. Adanya Ronde Pelayanan

SARANA PRASARANA SARANA PRASARANA SARANA PRASARANA SARANA PRASARANA


1. Bangunan IGD yang luas dan 1. Struktur bangunan pelayanan gedung lama 1. Gedung Aula Nyai Ahmad 1. Semua RS competitor sudah
prasarananya memenuhi standar. kurang memenuhi kaidah arsitektur RS Dahlan bisa dimanfaatkan pihak berbenah dalam pembangunan
2. Mempunyai masjid Darussyifa yang sehingga memerlukan biaya pemeliharaan sarana prasarana .
represetatif yang cukup besar. 2. RS competitor belum
3. Gedung Babussalam yang sudah mempunyai Ambulance 2. RSUD yang terus berbenah
operasional 2. Fasilitas penunjang pasien/penunggu di Gawat Darurat , CT Scan ,
4. Peralatan kesehatan hampir memenuhi gedung lama belum maksimal Laparoskopi
syarat sesuai dengan kelas type C 3. Penataan dan sistem di Gedung
5. IPAL RSUA yang sudah standart Babussalam meningkatkan
6. Adanya perencanaan pembangunan fisik 3. Pelaksanaan kegiatan program minat pelanggan
yang jelas dan terstruktur sesuai Master pemeliharaan dan perbaikan sarana
Plan Fisik RSU’A prasarana RS masih secara Parsial.
7. Rencana investasi peralatan medis
canggih pada tahun 2014 : CT Scan,
Laparoskopi, X-Ray dan peralatan
pemeriksaan Patologi Anatomi

C.
1. Povider pelayanan JKN (Jaminan 1. Program pendekatan ke pelanggan scr 1. Posisi RSU’A sebagai market 1. Makin meingkatnya
Kesehatan Nasional) per 1 Jan 2014 individu belum tergarap ( member card, feed leader RS Swasta dalam pengetahuan dan kritisnya
2. Mendapat kepercayaan sebagai provider back pelayanan melalui sms gateway) pelayanan JKN pelanggan tentang pelayanan
pelayanan kesehatan dari berbagai RS
Pelanggan ( Customer ) instansi / perusahaan / Asuransi 2. Program turba sinergi RS PDA dan PDM
kesehatan tidak berjalan . 2. Relokasi RSUD ke tempat baru 2. Berlakunya UU IT sehingga
3. Program pemasaran berbasis kebutuhan 3. Belum semua karyawan/karyawati berfungsi peluang meningkatkan jumlah masyarakat bisa
pelanggan sebagai pemasar produk pelayanan rumah pelanggan / kunjungan mengungkapkan ketidakpuasan
4. Survei harapan dan kepuasan pelanggan sakit. pelanggan layanan RS melalui media
sudah berjalan rutin elektronik

D.
1. Tingkat kesehatan keuangan RSU’A 1. Pengawasan keuangan dari SPI minim 1. Meningkatnya kepercayaan 1. Pelaksanaan uu no 44 tahun
iii
dalam 5 tahun terakhir sehat dan wajar sekali ( diimbangi pelaporan keuangan ke pihak kreditor kepada RSUA. 2009 tentang rumah sakit. Pasal
Keuangan ( berdasarkan Audit KAP dan analisa Majelis yang ketat ) 2. Investasi alat kesehatan 46 (kerugian yang ditimbulkan
MPKU PWM Jatim ) 2. Laporan keuangan yang belum tepat waktu dengan system KSO. atas kelalaian yang dilakukan
2. Trend pendapatan RS yang naik 3. Komponen jasa pelayanan pada tarif Ina 3. Sistem pelaporan keuangan oleh tenaga kesehatan di rumah
3. Pelaporan keuangan ke penyelenggara CBG’S untuk pelayanan JKN tidak dengan system Syariah. sakit)
setiap bulan sekali melalui Rakor dengan dibedakan antara kelas 3, kelas 2 dan kelas 4. Semakin banyaknya instansi /
PDA-MK 1. pihak asuransi yang 2. Belum diberlakuan insentif
4. Adanya Indikator penilaian tingkat 4. Program efisiensi yang belum sepenuhnya mengajukan kerjasama. pajak bagi rumah sakit public.
kesehatan keuangan dilakukan 5. Pelaksanaa JKN per 1 Januari
5. Adanya standar pengelolaan keuangan 5. Kesadaran akan nilai-nilai ekonomi yang 2014
AUM Kesehatan. masih belum optimal.
6. Kontribusi pelayanan JKN yang cukup
pesar untk omset RSU’A

iv

También podría gustarte