Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun Oleh:
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
Dalam tahap ini Islam sangat diwarnai oleh aspek tasawuf atau mistik
ajaran Islam, namun bukan berarti aspek hukum (syariah) terabaikan sama
sekali. Dahulu Islam tidak pernah berhenti bergerak di antara kecenderungan
sufisme dengan panutan yang lebih taat pada syariah.
Secara umum Islam tasawuf tetap unggul dalam tahap Islamisasi,
setidaknya sampai akhir abad ke-17 M. Hal tersebut dikarenakan Islam tasawuf
yang datang ke Nusantara, dengan segala pemahaman dan penafsiran
mistisnya terhadap Islam, dalam berbagai segi tertentu “cocok” dengan latar
belakang masyarakat tempat yang dipengaruhi asketisme Hindhu Budha dan
sinkritisme kepercayaan lokal. Juga terhadap tarekat-tarekat yang memiliki
kecenderungan untuk bersikap toleran terhadap pemikiran dan praktek
tradisional.
Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, Islam bisa dengan cepat diterima oleh
masyarakat Indonesia, salah satunya disebabkan adanya “kesamaan” antara
bentuk Islam yang pertama kali datang ke Nusantara dengan sifat mistik dan
sinkritisme kepercayaan nenek moyang setempat. Islamisasi di Indonesia
berbarengan dengan masa merebaknya tasawuf abad pertengahan dan
pertumbuhan tarekat.
Di antar tokoh-tokoh yang mengembangkan ajaran tasawuf dan tarekat
adalah Abu Hamid Al-Ghozali, yang menguraikan konsep moderat tasawuf
akhlaki, yang dapat diterima di kalangan para fuqoha, wafat pada tahun 1111
M. Ibnu Arabi, yang karyanya sangat mempengaruhi ajaran hampir semua sufi
yang muncul belakangan, wafat tahun 1240 M. Abdul Qadir Al-Jailani, yang
ajarannya menjadi dasar tarekat Qadariyah, wafat pada tahun 1166 M. Dan
Abu An-Najib As-Suhrawardi, pendiri tarekat suhrawardiyah, wafat pada tahun
1167 M. Najmuddin Al-Kubra seorang tokoh sufi Asia Tengah yang produktif,
pendiri tarekat Kubrawiyah, wafat pada tahun 1221.
Para pengarang muslim paling awal yang kita kenal namanya di Indonesia
adalah tokoh-tokoh penyebar Islam dan sekaligus tokoh-tokoh sufi. Hamzah
Fansuri adalah pengarang pertama dikalangan para sufi dan penyair besar.
Yang kedua adalah Syamsudin As-Sumatrani (w. 1630 M), murid Hamzah,
yang menulis buku-buku berbahasa Arab dan Melayu. Kemudian Nuruddin Ar-
Raniri, ia adalah pengarang yang sangat produktif, ia dikenal karena
polemiknya yang tajam dengan para murid Syamsuddin, yang dituduhkan
menganut paham pantheisme.
Di Jawa, proses islamisasi sudah berlangsung sejak abad ke11 M,
meskipun belum meluas, terbukti dengan ditemukannya makam Fatimah binti
Maimun di Leran Gresik yang berangka tahun 475 H/1082 M. Adapun para
penyebar Islam di Jawa dikenal dengan sebutan “Walisongo” (sembilan wali).
Pengaruh tasawuf walisongo sangat terasa bagi masyarakat Jawa bahkan
sampai sekarang.
Demikian pula perkembangan tarekat di Jawa khususnya dan Indonesia
umumnya, membawa pengaruh yang sangat terasa dalam perkembangan
Islam. Para tokoh tasawuf dan tarekat cukup berjasa dalam perkembangan
Islam di Indonesia. Dikarenakan melalui pendekatan tasawuf ini justru diterima
dengan mudah dan proses Islamisasi berjalan dengan damai tanpa ada
kekerasan.
C.Sebab-sebab Islam cepat berkembang di Indonesia
Menurut Dr. Adil Muhyiddin Al-Allusi, seorang penulis sejarah Islam dari
Timur Tengah, dalam bukunnya Al-Urubatu wal Islamu fi Janubi Syarqi Asia
alhindu wa Indonesia, menyatakan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan
Islam cepat berkembang di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1. Faktor Agama
Faktor Agama, yaitu akidah Islam itu sendiri dan dasar-dasarnya yang
memerintahkan menjunjung tinggi kepribadian dan meningkatkan harkat dan
martabatnya, menghapuskan kekuasaan kelas rohaniawan seperti : Brahmana
dalam sistem kasta yang diajarkan Hindhu. Masyarakat diyakinkan bahwa
Islam semua lapisan masyarakat sama kedudukannya, tidak ada yang lebih
utama dalam pandangan Allah Swt, kecuali karena taqwanya. Selain itu juga
sufi membantu memasyarakatkan Islam di Indonesia.
2. Faktor Politik
Faktor Politik diwarnai oleh pertarungan dalam negeri antara negara-
negara dan penguasa-penguasa Indonesia, serta oleh pertarungan negara-
negara bagian itu dengan pemerintah pusatnya yang beragama Hindhu. Hal
tersebut mendorong para penguasa , para bangsawan dan para pejabat di
negara-negara bagian tersebut untuk menganut agama Islam, yang dipandang
sebagai senjata ampuh untuk melawan dan menumbangkan kekuatan Hindhu.
Agar mendapat dukungan kuat dari seluruh lapisan masyarakat.
3. Faktor Ekonomis
Faktor Ekonomis, yang pertama diperankan oleh para pedagang yang
menggunakan jalan laut, baik antar kepulauan Indonesia sendiri, maupun
melampaui perairan Indonesia ke Cina, India dan Telik Arab/Parsi yang
merupakan pendukung utamanya bea masuk yang besar bagi pelabuhan-
pelabuhan yang disinggahinya, baik menyangkut barang-barang yang masuk
maupun yang keluar.[5]
Kekuasaan Islam telah dirintis pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi, tetapi
semuaya tenggelam dalam hegemoni maritim sriwijaya yang berpusat di
Palembang dan kerajaan Hindu-Jawa. Pada periode ini para pedagang dan
mubaligh muslim membentuk komunitas-komunitas Islam. Mereka
memperkenalkan Islam dan mengajarkan toleransi dan persamaan derajat
antar sesama. Ajaran Islam ini sangat menarik perhatian penduduk setempat.
Oleh karena itu Islam tersebar di kepulauan Indonesia terhitung cepat, meski
penyebarannya dengan cara damai.
Masuknya Islam kedaerah-daerah di Indonesia tidak dalam waktu yang
bersamaan. keadaan politik dan sosial daerah ketika didatangi Islam juga
berlainan. karena awalnya mereka datang hanya untuk usaha pelayaran dan
perdagangan.
1. Kerajaan Perlak
Kerajaan perlak adalah kerajaan islam pertama dinusantara.Kerajaan
perlak berdiri pada abad ke 3 H/9 M .
Pada Tahun 173H, sebuah kapal layar berlabuh dibandar perlak membawa
angkatan dakwah dibawah pimpinan nahkoda khalifah . Kerajaan Perlak
didirikan oleh Sayid Abdul Aziz yang merupakan Raja pertama dari kerajaan
Perlak dengan gelar Sultan Alaidin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah.
Raja-Raja yang memipin kerajaan perlak adalah :
1. Sultan Alaidin Sayid maulana Abdul Aziz Syah ( 840-864M)
2. Sultan Alaidin Maulana Abdur Rahim Syah (864-888M)
3. Sultan Alaidin Sayid Maulana Abbas syah (888-913)
4. Sultan Alaidin Sayid Maulana Ali Mughayat Syah (915-918) terjadi pergolakan
918-928M
5. Sultan makhdum Alaidin Malik Abdul Kadir Syah Johan Berdaulat (928-932M)
6. Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah Johan Berdaulat (932-
956M)
7. Sultan Maghdum Abdul Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (956-983)
2. Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai Didirikan Oleh Maurah Selu dengan gelar Sultan
Al-Malikus Shalih (1261-1289M).Maurah Selu masih keturunan Raja Perlak ,
Makhdum Sultan Malik Ibrharim Johan Berdaulat.
Raja-Raja yang memimpin kerajaan Samudra Pasai adalah :
1. Sultan Malik Azh-Zahir (1297-1326M)
2. Sultan Mahmud Malik Azh-Zhahir (1326-1345M)
3. Sultan MAnshur Malik Azh-zahir (1345-1346M)
4. Sultan Ahmad Malik Azh-Zahir (1346-1383M)
5. Sultan Zainal Abidin Malik Azh-Zahir (1383-1405M)
6. Sultan Nahrasiyah(1405M)
7. Sultan Abu Zaid Malik Azh-Zair (1455M)
8. Sultam Mahmud Malik Azh-Zahir (1455-1477M)
9. Sultan Zainal Abidin (1477-1500M)
10. Sultan Abdullah MalikAzh-Zahir (1500-1513M)
11. Sultan Zainal Abidin (1513-1524M)
Samudra Pasai mengalami puncak kejayaan pada masa Sultan Malikuzh
Zahir pada tahun 1345M , dan berakhir pada tahun 1524M ketika direbut oleh
Kerajaan Aceh Darussalam dibawah pimpinan Sultan Ali Mughhayat Syah .
3. Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh Darussalam Didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah Pada
tahun 1524M,Peletak dasar Kerajaan Aceh Darussalam Adalah Sultan Alaudin
Riayat Syah.
Kerajaan Ini mencapai puncaknya pada masa sultan Iskandar Muda (1608-
1637M).Pada masanya Aceh menguasai selurug pesisir timur dan barat
Sumatra.setelah itu kedudukannya digantikan oleh Sultan Iskandar Tsani yang
memerintah lebih liberal.Pada masanya perkembangan ilmu pengetahuan
islam mengalami masa keemasannya . Akan tetati setalah ia meninggal semua
penguasanya dari kalangan perempuan (1641-1699M), yaitu Sultanah
Shafiyatuddin Syah,Zakiyatuddin Syah, dan NAqiyatudddin Syah sehingga
kekuasaan mengalami kelemahan , yang pada akhirnya pada abad ke -18
kebesarannya mulai menurun.
4. Kerajaan Siak (Islam)
Kerajaan Siak terletak di kepulauan Riau Selat Malaka . Raja islam
pertama adalah Sultan Abdul jalil Rahmat Syah (1723-1746M).
Kerajaan Siak , yaitu dizaman islam memiliki wilayah yang cukup luar dan
bernaung di bawah kekuasaan kerajaan siak, baik dalam penyebara agama
islam maupun alam menghadapi imperialisme portugis dan belnda . kerajaan
siak memiliki peran yang sangat besar
5. Kerajaan Islam Palembang Darussalam
Pada awalnya Kesultanan Palembang termasuk dalam wilayah kekuasaan
kesultanan Demak. Sultan Pertama sekaligus pendiri kesultanan ini adalah Ki
Gendeng Suro (1539-1572M).
Pengetahuan dan keilmuan islam berkembang sangat pesat dengan
hadirnya ulama Arab yang menetap di Palembang . Kesultanan Palembang
menjadi transit ekspor lada karena letaknya yang strategis.Salah satu
peninggalan Kesultanan Palembang adalah Masjid Agung Palembang Yang
didirikan pada masa kepemimpinan Sultan Abdur Rahman.
6. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak didirikan oleh para walisongo . Dibawah pimpinan Sunan
Ampel Denta. Walisongo bersepakat mengangkat Raden Fatah sebagai raja
pertama kerajaan Demak. Ia mendapat gelar Senopati Jinbun Ngabdurrahman
Panembahan Palembang Sayidin Panatagaama.Raden Fatah dalam
menjalankan pemerintahannya dibantu oleh para wali.
Masa pemerintahan Raden Fatah berlangsung kira-kira akhir abad ke-15
hingga awal abad ke-16, Rden Fatah raja pertama Demak yang sangat berjasa
dalam pengembangan agama islam diwilayah daerah kekuasaannya. Ia
digantikan oleh anaknya yang bergelar Pati Unus (Adipati Yunus) yang terkenal
dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor.
Sepeninggal Patiunus digantikan oleh Sultan Trenggono yang dilantik oleh
Sunan Gunungjati yang diberi gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin . Sultan
Trenggono memerintah Tahun 1524-1546M. Pada masa ini Islam berkembang
sampai ke Kalimantan Selatan . Dalam penyerangan ke Blambangan Sultan
Trenggono meninggal pada ytahun 1546M. kedudukannya kemudian
digantikan oleh adiknya Sultan Prawoto. Pada masanya terjadi kerusuhan
sehingga ia terbunuh .
Kemudian kedudukannya digantikan oleh Joko Tingkir yang berhasil
membunuh Arya Panangsang .Pada masa inilah kerajaan Islam Demak
dipindahkan ke Pajang.
7. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang merupakan kelanjutan dari kerajaan Islam Demak.
Kerajaan Pajang didirikan oleh Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging. Ia
adalah menantu Sultan Trenggono yang diberi kekuasaan di Pajang. Setelah Ia
mengambil alih kekuasaan dari tangan Aria Panangsang pada tahun 1546M,
seluruh kebesaran kerajaan dipindahkan ke Pajang , dan ia bergelar Sultan
Hadi Wijaya.
Pada masa kekuasaan Sultan Hadiwijaya , ia berusaha memperluas
wilayah kekuasaannya kepedalaman kearah timur sampe ke Madiun. Pada
tahun 1581M ia mendapat pengakuan dari raja-raja di Jawa sebagai Raja
Islam.
Sepeninggal Sultan Hadiwijaya 1587M kedudukannya digantikan oleh Aria
Panggiri ,anak Sunan Prawoto. Sementara anak Sultan hadiwijaya, yaitu
pangeran Bewono diberi kekuasaan di Jipang.
8. Kerajaan Mataram Islam
Kerjaan Islam Mataram didirikan oleh panembahan Senopati. Senopati
berkuasa sampai tahun 1601M. Sepeninggalnya ia digantikan oleh putranya
yang bernama Mas Jolang yang terkenal dengan Sultan Seda Ing Krapyak
yeng memerintah sampai tahun 1613M. Sultan Seda Ing Krapyak kemudian
digantikan oleh Sultan Agung yang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusuma
Sayidin Panataagama Khalifatullah ing Tanah Jawi (1613-1646M).
Pada masa pemerintahan Sultan Agung inilah kontak bersenjata dengan
VOC mulai terjadi. Pada tahun 1646M, Sultan Agung digantikan oleh putranya ,
yaitu Amangkurat 1, Pada masanya terjadi perans saudara dengan Pangeran
Alit yang mendapat dukungan dari pala ulama.Akibatnya antara pendukungnya
dibantai pada tahun 1647M. Pemberontakan-pemberontakan seperti itulah
yang meruntuhkan Kerajaan Islam Mataram.
9. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Islam Cirebon merupakan Kerajaan Islam pertama di daerah
Jawa Barat. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunungjati.
Dari Cirebon , Gunungjati mengembangkan ajaran Islam kedaerah-
daerah lain di Jawa Barat, seperti Majalengka, Kuningan , Galuh, Sunda
Kelapa dan Banten.
Setelah Sunan Gunungjati wafat ia digantikan oleh cicitnya yang bergelar
Pangera Ratu atau Panembahan Ratu . Panembahan Ratu wafat pada tahun
1650 M dan digantikan oleh putranya yaitu Panembahan Giriliya..
Sepeninggalnya kesultanan Cirebon diperintah oleh dua orang putrnya , yaitu
Martawijaya atau Panembahan Sepuh yang memerintah Kesultanan
Kesepuhan dengan gelar Syamsuddin , dan Kartawijaya atau Panembahan
Anom yang memerintah Kesultanan Kanoman dengan gelar Badrudin.
10. Kerajaan Banten
Kerajaan Islam Banten didirikan oleh Sunan Gunungjati . Setelah Sunan
Gunungjati menaklukan Banten pada tahun 1525 M . ia kembali ke Cirebon ,
dan kekuasaannya diserahkan kepada anakanya yaitu Sultan Hasanuddin.
Pada tahun 1568 M , ketika kekuasaan Demak beralih ke Pajang, Sultan
Hassanudin memerdekakan Banten. Ketika Ia meninggal pada tahun 1570 M ,
kedudukannya digantikan oleh putranya yaitu Pangeran Yusuf.
Setelah Pangeran Yusuf meninggal pada tahun 1580 M, ia digantikan oleh
putranya , yaitu Maulana Muhammad yang masih muda. Maulana Muhammad
bergelar Kanjeng Ratu Banten. Mulana Muhammad meninggal pada tahun
1596 M dalam usia 25 tahun . setelah itu kedudukannya digantikan oleh
anaknya yang masih kecil bernama Abdul Mufakir Mahmud Abdul Qadir . Ia
memerintah secara resmi pada tahun 1638 M.
11. Kerajaan Sukadana ( Kalimantan Barat )
Kerajaan Sukadana terletak dibarat daya Kalimantan . Sekitar tahun 1590
M , Sukdana berada di bawah pengaruh Kerajaan Demak . Raja Sukadana
berada dibawah pengaruh Kerajaan Demak. Raja Sukadana yang pertama
masuk islam adalah Giri Kusuma. Raja-raja sukadana yang banyak berjaa
dalam penyiran islam dikalimantan adalah :
1. Giri Kusuma yang menjadi raja pada tahun 1590 M.
2. Sultan Muhammad Safrudin yang meninggal pada tahun 1677 M .
Pada tahun 1725 M , Kerajaan Islam Sukadana melepskan didi dari
pengaruh Kerajaan Demak . Sukadana runtuh ketika penjajah Belana mulai
menguasai Kalimantan tahun 1787 M . kerajaan Sukadana berdiri selama 1
abad.
12. Kerajaan Banjar ( Abad ke-16)
Kesultanan Banjar merupakan kesultanan Islam yang terletak di
Kalimantan bagian Selatan. kesultanan ini awalnya bernama Daha, sebuah
kerajaan Hindu yang berubah menjadi kesultanan Islam . Kesultanan Banjar
berdiri pada tahun 1595 M dengan penguasa pertama Sultan Ardiansyah. Islam
masuk ke kewilayah ini pada tahun 1470 M , bersamaan dengan melemahnya
kerajaan Majapahit di Pulau Jawa.
Kesultanan banjar mengalami kemunduran dengan terjadinya pergolakan
masyarakat yang menentang pengankatan pangeran Tamijidillah (1857-1859 M
). Sebagai Sultan oelh Belanda. Pada tahun 1859-1905 M , terjadi perang
Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari ( 1809-1862 M ) melawan
Belanda. Akibat Perang ini Belanda menghapuskan Kesultanan Banjar pada
tahun 1860 M . Peninggalan sejarah Kesultanan Banjar dapat dilihat dari
bangunan masjid di Desa kuin, banjar Barat ( Bnjarmasin) yang dibangun pada
masa pemerintahan Sultan Tamjildillah.
13. Kerajaan Goa ( Makasar)
Kerajaan Gowa awalnya merupakan kerajaan Non-islam . Raja Goa yang
pertama amsuk Islam adalah Karaeng Toniggalo. Setelah masuk Islam , ia
bergelar Sultan Alaudin Awwalul Islam , kemudian Kerajaan Goa ( Makasar)
dinyatakan sebagai kerajaan Islam Makassar pada tahun 1603 M. Sultan
Alauddin Awwalul Islam sejak 1591-1638 M .
Kerajaan Makassar berdiri kurang lebih 65 tahun , sejak diproklamirkan
oleh Sultan Alaudin Awwalul Islam tahun 1603- 1669 M.
A. KESIMPULAN
Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad 1hijriyah (abad ke-7M).
Dan langsung dari Arab. Daerah yang pertama didatangi oleh Islam yaitu
Pesisir Sumatra, dan setelah itu terbentuknya masyarakat Islam, dan raja Islam
pertama berada di Aceh.
Perkembangan Islam secara lebih besar pada abad ke-12 M yang dibawa
oleh para mubaligh Islam, disamping menyebarkan Islam, mereka juga sebagai
saudagar dari Arab, Gujarat serta penduduk pribumi sendiri. Menurut para
sejarawan, Islam masuk Indonesia melalui berbagai jalur, sehingga dapat
diterima dengan cepat oleh masyarakat Indonesia. Adapun faktor yang
menyebabkan Islam cepat berkembang di Indonesia: faktor Agama, ekonomi
dan Politik.
Ada beberapa kesultanan islam diluar indonesia yang juga berkembang
dengan baik pada masa itu, antara lain :
1. Kesultanan Malaka (Abad ke-15)
2. Kesultanan Malaka
3. Kesultanan Islam Pattani (Abad ke-15)
4. Kesultanan Islam Sulu (Abad ke-15).
5. Kesultanan Johor (Abad ke-16)
B. SARAN