Está en la página 1de 4

MK.

SOSIOLOGI UMUM Tanggal : 05 September 2018


Nama : Milenia Putri Kusuma (E14180048) Ruang : RK.TL.2.4.
Adininggar Murti W (F24180123)
Diarti Arum Puspita (F34180002)
M. Nawalussalam (F44180034)
Imam Buchori Z. (G14180086)
Rafi Adiapratama (G24180035)

Praktikum I Realitas Sosial dan Perspektif Sosiologi


“DRUG TRAFFICKER” DARI CIANJUR

Oleh: Irfan Budiman, Rian Suryalibrata,

dan Upik Supriyatun

Nama Asisten
Ramlan (C3416002)

ANALISIS

A. Realitas dan fakta sosial dalam bacaan kasus menurut sosiolog berdasarkan empat
pertanyaan esensial
1. Apa yang dilakukan orang-orang satu dengan yang lain?
a. Merika Franola (Ola)
Ola memulai pekerjaan di dunia gelap setelah merantau ke Jakarta dengan menjadi disc
jocker, setelah beberapa bulan berjalan dia bertemu dengan Tajudin alias Tony pria
asal Nigeria, setelah bisnis aslinya Tony terungkap sebagai bandar narkotika, Ola
diajak untuk bergabung dengan pekerjaan itu karena tidak ada pilihan lain. Setelah
beberapa bulan Ola mengajak kedua sepupunya bergabung juga dalam bisnis ini.
Namun, setelah karir gelap Ola meningkat, dia dan kedua sepupunya tertangkap di
Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Dan Ola diproses di Kepolisian Daerah Metro
Jaya.
b. Tajudin (Tony)
Tony bertemu dengan Ola dan menikah setelah dia sampai di Indonesia, dan Tony
pun mengajak Ola bergabung dalam bisnisnya aslinya sebagai pengedar narkotika.
Akhirnya Tony berhasil disergap oleh polisi di rumah kontrakannya di kawasan
Cipete, Jakarta Selatan dan tewas dalam baku tembak.
c. Rani Andriani
Rani ikut bergabung ke dalam bisnis Ola dan Tonny karena kesulitan dalam masalah
ekonomi.
d. Deni Setia Maharwan
Dia terpaksa bergabung kedalam bisnis narkotika karena terlanjur meminjam uang
sebesar 20 juta.
e. Alex Bambang Riatmodjo
Sebagai Kepala Direktorat Reserse Metro Jaya dan memimpin operasi penangkapan
Ola dan sepupunya di Cengkareng.

2. Apa hubungan mereka satu dengan yang lain?


- Hubungan Tony (Tarjudin) dan Ola (Merika Franola) adalah
pasangan suami istri
- Deni dan Rani adalah saudaranya Ola
- Alex Bambang sebagai pihak yang berwenang dalam mengungkap
kasus jaringan narkotika
- Mursidi dan hakim Asep Irawan perannya sebagai jaksa dan hakim dalam
mengungkap suatu tindak kriminal dan keajahatan

3. Bagaimana relasi-relasi ini diorganisir ke dalam kelembagaan?


- Ola dan Tony bekerja sama menjadi pengedar narkoba
- Saudara Ola, Rani dan Deni, membantu Ola dalam bisnis pengedaran narkoba

4. Apa ide-ide kolektif yang menggerakkan manusia ke dalam kelembagaan?


- Lembaga keluarga: Ola membantu kedua saudaranya yang kesulitan di bidang
ekonomi
- Lembaga ekonomi: Tony, Ola, dan kedua saudara Ola bekerja sama dalam
melakukan bisnis narkotik
- Lembaga politik: Tony memimpin jalannya pengedaran narkoba dan diduga
sebagai koordinator bagi sebagian warga Nigeria yang menjadi pengedar narkotik
di Indonesia.

B. Menggunakan berbagai perspektif sosiologi.


1. Perspektif Struktur Sosial
- Merika Franola alias Ola adalah istri dari Tony alias Tajudin dan ibu dua orang
anak yang salah satunya bernama Eka Prawira. Dia juga merupakan seorang disc
joker dan drug trafficker.
- Tajudin alias Tony yang merupakan suami Ola yang juga diduga sebagai
koordinator pengedaran narkotik.
- Rani dan Deni merupakan sepupu Ola dan mereka bekerja sebagai kurir.

2. Perspektif Tindakan Sosial


- Tindakan Rasional Instrumental
Tony yang awalnya mengaku berbisnis pakaian jadi kemudian memanfaatkan Ola
sebagai drug trafficker dan kedua sepupu Ola yaitu Rani dan Deni sebagai
kurirnya.
- Tindakan Rasional Berorientasi Nilai
Tony berorientasi untuk mencapai tujuannya yakni memanfaatkan Ola, Rani, dan
juga Deni sebagai pengedar narkotik.
- Tindakan Tradisional
Sebagai seorang istri, Ola mau tidak mau harus tunduk kepada suaminya, Tajudin.
Selain itu dia juga bertanggung jawab penuh atas kedua anaknya.
- Tindakan Afektif
Tony yng selalu melampiaskan amarahnya kepada Ola, istrinya.
3. Perspektif Interaksi Struktur dan Agensi
Interaksi tersturkturnya ialah dimulai dari individu satu yaitu Tony. Kemudian Tony
mengajak Ola (istrinya) untuk ikut serta dalam bisnis gelapnya itu. Deny dan Rani, sebagai
saudara Ola pun kemudian ikut serta pula. Mereka pun menjadi satu kelompok/jaringan
sehingga mereka tergabung dalam satu agensi yaitu dalam pengedaran narkotika.
4. Perspektif Habitus
Menurut Alex Bambang Riadmodjo, Ola tidak dalam keadaan terpaksa mengikuti ajakan
Tony dalam mengedarkan narkoba, karena dia menganggap Ola pintar dalam
bersandiwara dan sangat profesional sebagai seorang drug trafficker. Sehingga, Ola
menjalani itu dengan suka hati.

C. Perbandingan antara pendekatan obyektif (kualitatif) dan pendekatan subyektif


(kualitatif)

1. Pendekatan Obyektif
- Alex Bambang yang memimpin operasi penangkapan Ola mengungkapkan bahwa
Ola sangat cerdik dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Dugaan ini
diperkuat oleh Mursidi selaku jaksa dan Asep selaku hakim.
- Alex Bambang Riatmodjo sebagai aparat penegak hukum menganggap bahwa Ola
bersalah dan harus dihukum.
2. Pendekatan Subyektif
- Ola merasa dirinya tidak bersalah, karena dia melakukan pekerjaan sebagai drug
trafficker karena dibawah tekanan Tony.
- Rani dan Deni terpaksa bergabung bisnis Ola dan Tony karena ingin melunasi
utangnya ke bank,ia pun meminjam uang ke Ola dengan balasan Ranio harus
masuk bisnis pengedar narkoba sehingga terjadinya ketergantungan.
- Komponen Kelembagaan Sosial
- 1. Sistek Norma
Di BEM KM sendiri hanya ada peraturan seperti organisasi-organisasi lainnya,
tidak ada sistem senioritas dan tidak membeda-bedakan angkatan berapa,
fakultas apa, hanya saja disaat waktu serius harus serius dan disaat bercanda
dibawa enjoy saja. Tidak ada aturan-aturan yang mengikat BEM itu sendiri.
2. Personel
Bersifat independen, dimana BEM KM sendiri itu tidak dipengaruhi oleh
organisasi atau semacam kelompok tertentu. BEM KM ini benar-benar berdiri
sendiri, tetapi memiliki kepentingan melayani mahasiswa, pada saat tertentu
hanya berhubungan atau berkoordinasi dengan rektorat.
3. Kelakuan berpola
Untuk setiap anggota BEM, biasa dilakukan rapat rutin setiap minggunya,atau
terkadang ada rapat dadakan bilamana ada kepentingan tertentu yang
mendesak. Setiap anggota BEM diwajibkan untuk hafir dalam rapat tersebut.
Untuk anggota BEM yang tidak hadir biasa ada teguran dari BEM iti sendiri
atau bahkan sampai dikenakan sanksi seperti pada aturan organisasi lainnya.
Proses Kelembagaan Sosial
Kelembagaan sosial dalam BEM KM berkembang melalui proses pelembagaan
dalam BEM KM itu sendiri yakni proses pembinaan dan penumbuhan pola-
pola prosedur dalam

Kebiasaan
BEM KM memiliki kegiatan rapat rutin yang biasa dilakukan pada hari minggu.
Cara
Untuk BEM sendiri selain melayani mahasiswa juga ada kegiatan pelayanan
masyarakat, yakni Divisi Pelayanan. Dimana untuk kegiatan ini, BEM bersama-
sama dengan lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial lainnya. Misalkan
untuk saat ini Indonesia sedang dalam kondisi bencana, BEM KM ikut
menyalurkan bantuan berupa dana atau barang kepada korban bencana
dengan bekerja sama dengan lembaga sosial yang ada.
Tata kelakuan

BEM KM dalam setiap kebijakan dibagi dalam fokus-fokus tertentu yang


memcakup dari fokus nasional, daerah, ataupun pertanian itu sendiri. Dimana
BEM.KM ini memiliki kepentingan melayani mahasiswa, tidak berhubungan
dengan kelompok atau organisasi lainnya dan hanya berkoordinasi dengan
rektorat. Dan dalam setiap rapat yang dilakukan, setiap anggota BEM
ditanamkan sikap untuk bertanggung jawab hadir dalam kegiatan rapat.

También podría gustarte