Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Semester 1
TUGAS MATA KULIAH ILMU NEGARA
I. DEMOKRASI LIBERAL
Dari empat poin di atas, kita dapat menjelaskan bahwa demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional)
adalah sistem politik yang mengutamakan otonomi dan kebebasan hak-hak individu dari kekuasaan
pemerintah untuk mewujudkan progres dan reformasi dengan perlindungan hukum dan peran terbatas
dari negara.
Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer. Dimana demokrasi ini menempatkan
kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh
seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet bertanggung jawab
kepada parlemen, diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden
menjabat sebagai kepala negara. Di indonesia demokrasi ini dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat
Pemerintah No.14 Nov. 1945.
Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga negara, baik sebagai
individu ataupun masyarakat. Dan karenanya lebih bertujuan menjaga tingkat represetansi warga negara
dan melindunginya dari tindakan kelompok atau negara lain.
Semua orang dewasa memiliki hak melakukan votting untuk memilih pemimpin.
Kehidupan sosial dan politik dipandu oleh rasio yang memiliki keterbatasan.
Kebebasan individu rentan terhadap munculnya kompetisi individu yang tidak fair.
di Benua Amerika : Amerika Serikat, Argentina, Venezuela, Uruguay, Peru, Panama, Paraguay,
Kanada, Meksiko, Ekuador, Kuba, Chile, Brazil, Bolivia dan Kolombia.
di Benua Eropa : Albania, Austria, Belgia, Bulgaria, Croasia, Turki, Denmark, Italia, Hungaria,
Prancis, Jerman, Latvia, Polandia, Islandia, Portugal, Romania, Swiss dan Ukraina.
di Benua Asia : Singapura, Jepang, Iran, Israel, Korea Selatan, Taiwan, Filiphina, Thailand, dan
India.
Adanya penghargaan atas Hak Asasi Manusia dan perlindungan untuk hak minoritas.
Merupakan kompetisi dari berbagai ide dan cara dalam menyelesaikan masalah.
Kebebasan individu tidak bersifat mutlak tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab
sosial.
Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau
golongan.
1) Menjamin keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara seperti ikut menyukseskan pemilu,
pembangunan, duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
5) Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan simbang mengenai lembaga Negara.
Asas Musyawarah : adalah asas yang memperhatikan aspirasi dan kehendak seluruh rakyat yang
jumlahnya banyak dan melalui forum permusyawaratan untuk menyatukan pendapat serta mencapai
kesepatakan bersama atas kasih sayang, pengorbanan untuk kebahagiaan bersama.
Krisis finansial Asia yang terjadi sejak tahun 1997 menyebabkan ekonomi Indonesia melemah.
Adanya sistem monopoli di bidang perdagangan, jasa, dan usaha.
Pada masa orde baru, orang-orang dekat dengan pemerintah akan mudah mendapatkan fasilitas dan
kesempatan bahkan mampu berbuat apa saja demi keberhasilan usahanya.
Terjadi krisis moneter. Krisis tersebut membawa dampak yang luas bagi kehidupan manusia dan bidang
usaha. Banyak perusahaan yang ditutup sehingga terjadi PHK dimana-mana dan menyebabkan angka
pengangguran meningkat tajam serta muncul kemiskinan dimana-mana dan krisis perbankan.
KKN semakin merajarela.
Ketidakadilan dalam bidang hukum.
Pemerintahan orde baru yang otoriter (tidak demokrasi) dan tertutup.
Besarnya peranan militer dalam orde baru.
Adanya 5 paket UU serta memunculkan demonstrasi yang digerakkan oleh mahsiswa. Tuntutan utama
kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi total. Demonstrasi besar-besaran dilakukan
di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu terjadi peristiwa Trisakti, yaitu meninggalnya empat
mahasiswa Universitas Trisakti akibat bentrok dengan aparat keamanan.
Menanggapi aksi reformasi tersebut, presiden Soeharto berjanji akan mereshuffle cabinet pembangunan
VII menjadi Kabinet Reformasi. Selain itu juga akan membentuk Komite Reformasi yang bertugas
menyelesaikan UU Pemilu, UU Kepartaian, UU Susduk MPR, DPR, dan DPRD, UU Antimonopoli, dan UU
Antikorupsi.
Dalam perkembangannya, komite reformasi belum bisa terbentuk karena empat belas menteri menolak
untuk diikutsertakan dalam Kabinet Reformasi. Adanya penolakan tersebut menyebabkan presiden
Soeharto mundur dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998 dan menyerahkan jabatannya kepada wakil
presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini menandai dimulainya orde reformasi.
Pada masa demokrasi reformasi ini, landasan yang dikembangkan adalah Pancasila dan UUD 1945.
Pelaksanaan Pancasila dilandasi dengan semangat reformasi atau semangat ingin berubah ke arah yang
lebih baik. Adapun cirri-ciri umum demokrasi Pancasila pada masa reformasi, yaitu :
Keputusan dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan YME, berdasarkan nilai-nilai kebenaran
dan keadilan.
Penghormatan kepada beragam asas, ciri, aspirasi dan program parpol yang memiliki partai.
Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan hak asasi manusia.
1) Pelaksanaan pemilu
Pemilu 2004 adalah pemilu pertama sejak Indonesia merdeka yang dilaksanakan secara
langsung, dalam arti masyarakat Indonesia dapat memilih Capres dan Cawapres dan memilih
anggota legislatif secara langsung, dilaksanakan secara bersih dan demokratis.
2) Kampanye terbuka
pada tahun 2009, KPU memutuskan untuk mengadakan Kampanye Terbuka, yang dimana para
kompetitor mempunyai jadwal yang ketat dalam berkampanye dalam waktu yang singkat.
Berbeda dengan masa sebelumnya, dimana kampanye tidak berjalan dengan baik.
5) Kebebasan pers
Kebebasan pers media cetak maupun elektronik mulai timbul sejak lengsernya dinasti orde baru,
dalam hal ini pers dapat bebas berpendapat dan mengkritik kinerja pemerintah jika kinerjanya
buruk. karena pada masa Orde Baru, pers tidak mendapat kebebasan berpendapat dan dilarang
mengkritik kinerja pemerintah. Sebagai contoh, beberapa media cetak pada masa Orde Baru
ditutup secara paksa karena dinilai mengkritik dinasti Soeharto.
KESIMPULAN
Sesudah bergulirnya reformasi pada tahun 1998, kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat,
kebebasan memilih, kebebasan berpolitik dan lain-lain semakin terbuka luas. Era reformasi sekaligus
merupakan era demokratisasi. Dalam suasana reformasi, tidak jarang penggunaan kebebasan tersebut
sering berbenturan dengan kepentingan umum. Inilah yang perlu ditata lebih baik, sehingga penerapan
kebebasan warga negara dan demokrasi tetap berada dalam koridor hukum dan tidak mengganggu
kepentingan umum. Bagaimanapun juga reformasi telah membuka pintu kebebasan, yang hal ini sangat
diperlukan bagi rakyat dalam proses menemukan sistem demokrasi yang lebih baik.
Pada awalnya, penerapan demokrasi lebih terfokus pada bidang politik atau sistem pemerintahan.
Wujud penerapannya antara lain dengan penyelenggaraan pemilu, pergantian pemegang kekuasaan
pemerintahan, kebebasan menyatakan pendapat dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, konsep demokrasi juga diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, yakni
dalam kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial-budaya, dan bidang- bidang kemasyarakatan lainnya.
Dengan demikian, demokrasi tidak hanya diterapkan dalam kehidupan bernegara, tetapi juga dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Kehidupan yang demokratis adalah kehidupan yang
melibatkan partisipasi rakyat dan ditujukan untuk kepentingan rakyat.