Está en la página 1de 8

SOAL URAIAN

1. Apa pengertian serta bagaimana pengakuan dan pengukuran penerimaan pembiayaan?


Jawab:
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan kas pada rekening kas umum
pemerintahan yang perlu dibayar kembali di masa depan antara lain berasal dari
pinjaman, penjualan obligasi, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali
pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi permanen, dan
pencairan dana cadangan.
Pengakuan adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau
peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi unsur-
unsur dalam laporan keuangan. Penerimaan pembiayaan diakui saat kas diterima pada
rekening umum pemerintah.
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
pos dalam laporan keuangan. Penerimaan pembiayaan diukur dengan menggunakan mata
uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang diterima atau akan diterima.

2. Jelaskan pengertian serta pengakuan dan pengukuran pengeluaran pembiayaan?


Jawab:
Pengelaran pembiayaan adalah semua pengeluaran kas dari rekening kas umum
pemerintah yang perlu diterima kembali di masa depan antara lain pemberian pinjaman
kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok
pinjaman, dan pembentukan kembali dana cadangan.
Pengakuan mengambarkan pencantuman suatu angka dan huruf serta pencantuman dalam
total. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening kas umum
pemerintah.
Pengukuran mengambarkan penentuan besarnya jumlah dalam laporan keuangan, angka
tartentu yang sudah ditentukan belum tentu dijumlah dalam laporan keuangan.
Pengeluaran pembiayaan diukur dengan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan
nilai sekarang kas yang dikeluarkan atau yang akan dikeluarkan.
3. Bagaimana pengukuran penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan dalam
bentuk valuta asing?
Jawab:
Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dengan valuta asing dilonversi ke mata uang
rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi pembiayaan.

4. Apa saja jenis penerimaan pembiayaan yang mungkin telah dijadikan Pemda sebagai
sumber pembiayaan anggaran?
Jawab:
Penerimaan pembiayaan yang mungkin telah dijadikan Pemda sebagai sumber
pembiayaan anggaran adalah sebagi berikut:
a. Pencairan dana cadangan
Dana Cadangan merupakan dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relative beasr yang tidak dapat dipeneuhi dalam satu tahun
anggarn. Dana cadangan disimpan pada rekening tersendiri di bank. Pencairan dana
cadangan merupakan sumber pembiayaan bagi Pemerintah Daerah.
b. Pinjaman dalam negeri
Pinjaman pemerintah meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Kas
yang diperoleh dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri merupakan penerimaan
pembiayaan bagi Pemerintah Daerah. Kas yang diperoleh dari pinjaman bank dan
emisi obligasi, baik dalam negeri maupun luar negeri, merupakan contoh penerimaan
pinjaman pemerintah.
Pada saat pemerintah memberikan pinjaman kepada pihak lain, maka hal ini
merupakan pengeluaran pembiayaan. Pada saat pinjaman tersebut diterima
pengembaliannya, maka kas yang diterima tersebut merupakan penerimaan
pembiayaan. Demikian juga ketika pemerintah melakukan pengeluaran pembiayaan
pada saat dilakukan investasi jangka Panjang. Pada saat investasi jangka Panjang
diterima kembali, maka penerimaan kembali tersebut merupakan penerimaan
pembiayaan.
5. Apa saja jenis pengeluaran pembiayaan yang dituntut untuk dilakukan oleh sebuah
Pemda?
Jawab:
a. Pembentukan dana cadangan
b. Penyertaan modal.
c. Pembayaran pokok pinjaman dalam negeri.
d. Pemberian pinjaman.
e. Pengeluaran investasi non permanen lainnya.

6. Apakah ada transaksi pembiayaan dalam rangka konsep HOBO dicatat baik pada
pembukuan SKPD maupun PPKD? Jelaskan alasannya!
Jawab:
Contoh transaksi internal antara PPKD dan SKPD dalam konsep HOBO adalah
pemberian Uang Persediaan (UP). Dalam hal ini, PPKD memberikan sejumlah uang
kepada bendahara pengeluaran SKPD yang akan digunakan SKPD untuk memenuhi
kebutuhan belanjanya. Dari sisi PPKD, arus kas keluar tersebut bukan merupakan beban.
Begitu pula dari sisi SKPD, arus kas masuk tersebut bukan beban.

7. Jelaskan pengertian, peruntukan, dasar pembentukan, dan jenis dana cadangan yang
mungkin dibentuk oleh Pemda!
Jawab:
 Mengacu pada PSAP 01 Paragraf 8, dana cadangan merupakan dana yang
disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang
tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
 Pembentukan maupun peruntukan dana cadangan harus diatur dengan peraturan
perundang-undang yang didalamnya mencakup:
a. Penetapan tujuan pembentukan dana cadangan
b. Program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan
c. Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan dan
ditransfer ke rekening dana cadangan dalam bentuk rekening tersendiri.
d. Sumber dana cadangan
e. Tahun anggaran dana pelaksanaan dana cadangan.
Oleh karena itu dana cadangan yang sudah di tetapkan pembentukannya tersebut
tidak dapat digunakan untuk pembentukan yang lain. Pembentukan dan
penggunaan dana cadangan tersebut dilakukan dengan persetujuan dewan
legislative. Apabila terdapat lebih dari satu dana cadangan, maka dana cadangan
harus diungkapkan dan dirinci menurut peruntukannya. Pembentukan dana
cadangan harus berdasarkan perencanaan yang matang, sehingga jelas tujuan dang
pengalokasiannya.
 Dasar Pembentukan Dana Cadangan biasanya diatur dalam peraturan daerah
masing-masing.
 Jenis Dana Cadangan
Dana cadangan masuk kedalam bagian dari aset. Dana cadangan dapat
diklasifikasikan atau dirinci lagi menurut tujuan pembentukannya sebagaimana
contoh dibawah ini:
Dana Cadangan

a. Dana Cadangan Pembangunan Jembatan

b. Dana Cadangan Pembangunan Gedung

c. Dana Cadangan Pembangunan Waduk

d. Dana Cadangan Penyelenggaraan Pilkada

e. Dana Cadangan Penyelenggaraan Pekan


Olahraga Nasional (PON)
f. Dst
8. Apa yang dimaksud dengan dana bergulir ada apa tujuan pembentukannya? Apa saja
karakterinsik dana bergulir tersebut!
Jawab:
Dana bergulir adalah dana yamg dialokasikan pemerintah untuk kegiatan perkuatan
modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menegah, dan usaha lainnya.
Pemebentukan dana bergulir bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan lainnya.
Karakterinsik dana bergulir adalah:
a. Bagian dari keuangan daerah
Dana bergulir dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD) dan luar
APBN/APBD misalnya dari masyarakat atau hibah dari luar negeri. Sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dana bergulir
yang berasal dari luar APBN, diakui sebagai kekayaan negara/daerah jika dana itu
diberikan dan/atau diterima atas nama pemerintah/pemerintah daerah.
b. Dicantumkan dalam anggaran
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara menyatakan semua pengeluaran negara/daerah dimasukkan dalam
APBN/APBD. Oleh sebab itu alokasi anggaran untuk dana bergulir harus dimasukkan
ke dalam APBN/APBD. Pencantuman alokasi anggaran untuk dana bergulir dapat
dicantumkan dalam APBN/APBD awal atau revisi APBN/APBD (APBN-P atau
APBD Perubahan).
c. Dimiliki, dikuasai, dikendalikan, dan kelola oleh PA/KPA
Pengertian dikuasai dan/atau dimiliki mempunyai makna yang luas yaitu PA/KPA
mempunyai hak kepemilikan atau penguasaan atas dana bergulir, sementara
dikendalikan maksudnya adalah PA/KPA mempunyai kewenangan dalam melakukan
pembinaan, monitoring, pengawasan atau kegiatan lain dalam rangka pemberdayaan
dana bergulir.
d. Disalurkan atau dipinjamkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat, ditagih
kembali dengan atau tampa nilai tambah, dan digulirkan kembali kepada masyarakat
atau kelompok masyarakat.
e. Ditujukan untuk memperkuat modal koperasi, usaha mikro, kecil, menegah, dan
uasaha lainnya.
f. Dapat di Tarik kembali pada suatu saat
Pemerintah dapat menarik kembali dana bergulir. Dana yang digulirkan oleh
pemerintah dapat ditagih oleh Kementerian Negara/Lembaga baik untuk dihentikan
pergulirannya atau akan digulirkan kembali kepada masyarakat.

9. Buatlah uraian deskriptif contoh transaksi yang melibatkan akun surplus penjualan
investasi obligasi milik Pemda!
Jawab:
Pelepasan Investasi Jangka Panjang
Ketika dilakukan pelepasan investasi jangka panjang misalnya saham, berdasarkan
dokumen transaksi yang dimiliki PPKD.
Contoh transaksi: Pada tanggal 5 Oktober 2021, Pemeritah Kota Samawa Rea
memutuskan untuk menjual seluruh kepemilikannya saham di PT. Masuk Angin yang
senilai Rp370.000.000,00. Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)
Jurnal LO dan Neraca:
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debet Kredit
Bukti Rekening
05- XX/KM/X 1.1.1.01.0 Kas di Kas Daerah Rp 370.000.000
Okt2021 /2021 1
1.2.2.01.0 Investasi Jangka Panjang Rp 300.000.000
3 Permanen - Penyertaan
Modal Kepada Badan
Usaha Milik Swasta
8.4.1.01.0 Surplus Pelepasan Rp 70.000.000
6 Investasi Jangka Panjang
– LO
Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debet Kredit
Bukti Rekening
05- XX/KM/X 0.0.0.00.0 Perubahan SAL Rp 300.000.000
Okt2021 /2021 0
7.1.3.01.0 Penerimaan Pembiayaan Rp 300.000.000
3 – Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah pada
Perusahaan Milik Swasta

10. Buatlah uraian deskriptif contoh transaksi yang melibatkan penerimaan bunga pada saat
penarikan kembali dana bergulir!
Jawab:
 Penyaluran dana melalui satker biasa tidak memenuhi karakteristik dana bergulir,
karena dana tersebut tidak dapat digulirkan kembali secara langsung kepada
masyarakat. Jika dana tersebut hendak digulirkan kembali, dana yang ditagih dari
masyarakat harus disetor terlebih dahulu ke Rekening Kas Umum Negara/Kas
Daerah dan dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA/DPA). Dana yang ditagih dari masyarakat
harus segera disetor ke Rekening Kas Umum Negara/Kas Daerah dengan
menggunakan dokumen penyetoran.
 Kementerian negara/lembaga menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat,
masyarakat mengembalikan dana tersebut kepada kementerian negara/lembaga,
selanjutnya kementerian negara/lembaga menyalurkan kembali dana bergulir
kepada masyarakat. Pengelolaan dana bergulir seutuhnya dikuasai oleh
kementerian negara/lembaga namun dana bergulir tersebut tidak dilaporkan dalam
laporan keuangan kementerian negara/lembaga. Contoh: Departemen C, pada
tahun 2006, mulai menyalurkan dana bergulir untuk koperasi sebasar Rp 70
miliar. Salah satu koperasi yang menerima dana adalah Koperasi Mandiri,
Kabupaten Timur Baratdaya sebesar Rp 150 juta, dengan jumlah anggota
sebanyak 150 kepala keluarga. Koperasi Mandiri menyalurkan dana kepada
anggotanya maksimum Rp 5 juta dengan suku bunga sebesar 12% per tahun dan
jangka waktu pengembalian paling lama 2 tahun. Anggotanya akan
mengembalikan dana yang diterima kepada Koperasi Mandiri sesuai dengan
aturan di atas, dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada anggota yang lain.
Departemen C menyalurkan dana kepada koperasi melalui Bank Kemakmuran
yang bertindak sebagai excuting agency. Departemen C akan mentransfer dana
dari Kas Negara ke rekening Departemen C di Bank Kemakmuran. Sesuai dengan
persyaratan yang disepakati bersama antara Departemen C dengan Bank
Kemakmuran, Bank Kemakmuran mempunyai kewenangan untuk memilih
koperasi yang akan menerima dana dari Departemen C, menyalurkan dana
menagih dana tersebut dan bertanggung jawab terhadap resiko ketidaktertagihan
dana. Sebagai imbalan atas jasa yang diberikan, Bank Kemakmuran mendapat 7%
bunga dari bunga pinjaman yang disalurkan kepada koperasi, sehingga
Departemen C hanya memperoleh bunga sebesar 5%. Bank Kemakmuran
mengirimkan secara periodik posisi dana kepada Departemen C, Departemen C
mencatat perkembangan dana tetapi tidak melaporkannya dalam laporan
keuangan Departemen C.

También podría gustarte