Está en la página 1de 20

A.

HAKIKAT NEGARA
Menurut Max Weber, Negara adalah Suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam menggunakan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. Sedangkan
Karl Marx mengatakan Negara adalah suatu kekuasaan bagi manusia (penguasa)
untuk menindas manusia lain.
Prof. Mr. Soenarko, Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah
tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan,
sedangkan Prof. Miriam Budiardjo memberikan pengertian Negara adalah organisasi
dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua
golongankekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari
kehidupan bersama itu.
Jadi Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai
kedaulatan (keluar dan ke dalam).

Sifat-Sifat Negara

 Memaksa yaitu negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa agar peraturan


di taati
 Monopoli yaitu negara menetapkan tujuan bersama dari masyarakat
 Menyeluruh/mencakup semua (all embresing) yaitu peraturan perundang-
undangan yang dibuat negara berlaku untuk semua warga negara tanpa
kecuali.

Unsur-Unsur negara

 Wilayah, terdiri dari ; darat laut dan udara


 Rakyat yaitu sekelompok manusia yang menjadi penghuni negara dan taat
pada peraturan yang berlaku di negara tersebut.
 Pemerintah yang berdaulat. Kedaulatan kedalam yaitu kekuasaan untuk
mengatur rumah tangganegaranya tanpa campur tangan dari negara lain.
Kedaulatan ke luar yaitu kekuasaan untuk mengadakan hubungan atau
kerjasama dengan negara lain
 Pengakuan dari negara lain (Unsur deklaratif). Baik secara de facto
(kenyataan) maupun secara de jure (secara hukum)

B. ASAL MULA TERJADINYA NEGARA

1. Berdasarkan kenyataan, negara terjadi karena sebab-sebab :

 Pendudukan yaitu suatu wilayah yang didudukioleh sekelompok manusia


 Pelepasan, yaitu suatu daerah yang semual menjadi wilayah daerah tertentu
kemudaia melepaskan diri
 Peleburan, yaitu bebrapa negara meleburkan diri menjadi satu
 Pemecahan, yaitu lenyapnya suatu negara dan munculnya negara baru
2. Berdasarkan teori, negara terjadi karena :

 Teori Ketuhanan, yaitu negara ada karena adanya kehendak Tuhan


 Teori Perjanjian masyarakat, yaitu negara ada karena adanya perjanjian
individu-individu (contrac social)
 Teori Kekuasaan, yaitu negara terbentuk karena adanya kekuasaan /
kekuatan
 Teori Hukum Alam, yaitu negara ada karena adanya keinginan untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang bermacam-macam.

C. TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA

Pada umumnya tujuan negara adalah untuk menciptakan kesejahteraan dan


kebahagiaan bagi rakyatnya. Menurut Charles E. Merriam, tujuan negara dalah :

1. Menciptakan keamanan ekstern


2. Memelihara ketertiban intern
3. Mewujudkan keadilan
4. Mewujudkan kesejahteraan yang meliputi ; keamanan, ketertiban, keadilan
dan kebebasan
5. Memberikan kebebasan kepada individu

Fungsi negara yaitu :

1. Melaksanakan penertiban
2. Mengusahakan kesejahrteraan dan kemakmuran rakyatnya
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan

D. BENTUK NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN

1. Bentuk negara

 Negara Kesatuan
 Negara Serikat
 Perserikatan Negara (Konfederasi)
 Uni, dibagi menjadi 2 yaitu Uni Riil dan Uni Personil
 Dominion
 Koloni
 Protektorat
 Mandat
 Trust
 Bentuk Pemerintahan
2. Berdasarkan jumlah orang yang memegang kekuasaan

 Monarkhi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang satu orang


 Oligarkhi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang banyak orang
 Demokrasi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang semua orang

3. Berdasarkan cara penunjukan kepala negara

 Kerajaan yaitu kepala negara (Raja) memperoleh kedudukannya berdasarkan


hak waris turun temurun
 Republik yaitu kepala negara memperoleh kedudukannya melalui pemilu

E. HAKIKAT WARGA NEGARA


Penduduk dan Warga Negara

1. Penduduk yaitu mereka yang tinggal di wilayah suatu negara. Warga negara
yaitu mereka yang tinggal dalam wilayah suatu negara dan diakui secara
hukum.
2. Jika orang asing ingin menjadi warga suatu negara maka harus melalui
proses Naturalisasi, yaitu pewarganegaraan yang diperoleh warga negara
asing setelah memenuhi sayarat dalam undang-undang.

 Asas Kewarganegaraan, yaitu penentuan kewarganegaraan seseorang yaitu


melalui :

- Asas ius Sanguinis (keturunan)


- Asas ius Soli (tempat kelahiran)

 Stetsel Kewarganegaraan yaitu :

1. Stelsel aktif, yaitu secara aktif melakukan tindakan-tindakan hukum untuk


memperoleh kewarganegaraan
2. Stelsel Pasif, yaitu seseorang langsung menjadi warga negara suatu negara
tanpa melakukan tindakan hukum tertentu.

 Sehubungan dengan stelsel ini muncul hak yaitu Hak Opsi yaitu, hak untuk
memilih kewarganegaraan (stelsel aktif), dan Hak Repodiasi yaitu, hak untuk
menolak kewarganegaraan (stelsel pasif)
 Warga Negara Indonesia, diatur dalam pasal 26 ayat (1) UUD 1945, UU No.
12 Tahun 2006, yang menjadi warga negara indonesia yaitu :

1. Orang bangsa indonesia asli


2. Orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang
F. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

1. Hak dan Kewajiban dalam bidang Politik

 Diatur dalam pasal 27 ayat (1) dan pasal 28 yaitu tentang Hak yang sama
dalam Hukum dan Hak yang sama Dalm Pemerintahan

2. Hak dan Kewajiban dalam bidang Ekonomi

 Diatur dalam pasal 33 ayat (1, 2, 3 dan 4)

3. Hak dan Kewajiban dalam bidang Sosial Budaya

 Diatur dalam pasal 31 dan pasal 32 ayat (1 dan 2) dan juga diatur dalam UU
No.20 tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4. Hak dan Kewajiban dalam bidang Pertahanan Keamanan

 Diatur dalam pasal 27 ayat (2) dan pasal 30 ayat (1 dan 2)

5. Hak dan Kewajiban dalam Upaya Bela Negara

 Diatur dalam pasal 27 ayat (3) dan UU No. 3 Tahun 2002 tentang
"Pertahanan Negara", sistem pertahanan negara indonesia adalah
SISHANKAMRATA, dimana TNI dan POLRi sebagai komponen utama dan
rakyat sebagai komponen pendukung.

Setelah dilakukannya amandemen (perubahan terhadap UUD) sebanyak 4 kali


(1999-2002) maka aturan tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
dituangkan di dalam pasal 28A samapai dengan 28J

G. INSTRUMEN HUKUM PEMBELAAN NEGARA

1. UUD 1945, pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1 dan 2)


2. UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahan Negara

Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui


empat hal yaitu:

 Pendidikan kewarganegaraan
 Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
 Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela dan secara wajib
 Pengabdian sesuai dengan profesi

BAB 2
OTONOMI DAERAH

A. HAKIKAT OTONOMI DAERAH


Menurut UU No. 32 tahun 2004 (sebagai pengganti UU No. 22 tahun 1999) tentang
Pemerintah Daerah, menyebutkan "Otonomi Daerah" adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pada hakikatnya otonomi daerah memberikan ruang gerak secukupnya bagi
pemerintah daerah untuk mengelola daerahnya sendiri agar lebih berdaya mampu
bersaing dalam kerjasama, dan profesional terutama dalam menjalankan
pemerintah daerah dan mengelola sumber daya serta potensi yang dimiliki daerah
tersebut.

1. Tujuan Otonomi Daerah

 Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di daerah agar


semakin baik
 Memberi kesempatan daerah untuk mengatur dan mengurus daerahnya
sendiri
 Meringankan beban pemerintah pusat
 Memberdayakan dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan
masyarakt daerah
 Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan di daerah
 Memelihara hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan daerah
maupun antardaerah untuk menjaga keutuhan NKRI
 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
 Mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan.

2. Dasar Hukum Otonomi Daerah

 UUD 1945, Pasal 18, 18A, dan 18B


 Tap MPR No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah,
Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang
Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam
Kerangaka NKRI
 Tap MPR No. IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah
 UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
 UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Pemerintah
Daerah
3. Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004

 Hak Dan Kewajiban Daerah dalam Otonomi Daerah

Berdasarkan pasal 21 dalam otonomi daerah, setiap daerah memiliki hak :

1. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya


2. memilih pemimpin daerah
3. mengeloloa aparatur daerah
4. mengelola kekayaan daerah
5. memungut pajak daerah dan retribusi daerah
6. mendapatkan bagi hasil pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya yang berada di daerah
7. mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah
8. mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan

Dalam pasal 22, kewajiban daerah yaitu :

1. melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kerukunan nasional, serta


keutuhan NKRI
2. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
3. mengembangkan kehidupan demokrasi
4. mewujudakan keadilan dan pemerataan
5. meningkatkanfasilitas dasar pendidikan
6. meningkatkan pelayanan kesehatan
7. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak
8. mengembangkan sistem jaminan sosial
9. menyususn perencanaan dan tata ruang daerah
10. mengembangkan sumber daya produktif di daerah
11. melestarikan lingkungan hidup
12. mengelola administrasi kependudukan
13. melestarikan nilai sosial budaya
14. membentuk dan menerapakan peraturan perundang-undangan sesuai dengan
kewenangannya
15. kewajiban lain yang diatur di dalam perturan perundang-undangan

 Asas-Asas Otonomi Daerah

1. Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah


pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem NKRI
2. Dekosentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan/ atau kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu
3. Tugas pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah
dan/atau desa, dari pemerintah provensi kepada kabupaten/kota dan/atau
desa, serta dari pemerintah kabupaten / kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.

 Prinsip-Prinsip Otonomi Daerah

1. Otonomi seluas-luasnya artinya daerah diberikan kewenangan untuk


mengurus dan mengatur semua urusan di luar yang menjadi urusan
pemerintah pusat yang ditetapkan dalam undang-undang tersebut.
2. Otonomi yang nyata, artinya bahwa untuk menangani urusan pemerintahan
dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya
telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai
dengan kekhasan daerah
3. Otonomi yang bertanggung jawab, artinya otonomi yang dalam
penyelenggaraaanya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud
pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan
daerahtermasuk untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan
bagian utama dari tujuan nasional.

 Pembagian urusan Pemerintahan dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah

1. Yang menjadi urusan pemerintah Pusat

 Politik luar negeri


 Pertahanan
 Keamanan
 Yustisi (peradilan)
 Moneter dan fiskal nasional
 agama

2. Urusan yang menjadi kewenangan pemwerintah Provinsi

 Perencanaan dan pengendalian pembangunan


 Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang
 Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
 Penyediaan sarana dan prasarana umum
 Penanganan bidang kesehatan
 Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial
 g. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota
 Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota
 Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah termasuk lintas
kabupaten/kota
 Pengendalian lingkungan hidup
 Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabupaten/kota
 Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
 Pelayanan administrasi umum pemerintahan
 n. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lints kabupaten/kota
 o. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan
oleh kabupaten/kota
 p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-
undangan.

3) Urusan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota


a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum
e. Penanganan bidang kesehaan
f. Penyelenggaraan pendidikan
g. Penanggulangan masalah sosial
h. Pelayanan bidang keteagakerjaan
i. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah
j. Pengendalian lingkungan hidup
k. Pelayanan pertanahan
l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan
n. Pelayanan administrasi penanaman modal
o. Penyelenggaraan dasar lainnya
p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan

e. Penyelenggaraan Pemerintahan dalam Otonomi Daerah


1) Penyelenggara pemerintahan pusat yaitu presiden dibantu oleh seorang wakil
presiden dan para menteri
2) Penyelenggara pemerintahan daerah yaitu pemerintah daerah dan DPRD

f. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)


1) Kedudukan DPRD. DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah

2) Fungsi DPRD, yaitu


a. Fungsi Legislasi, yaitu membentuk peraturan daerah bersama pemerintah
daerah
b. Fungsi Anggaran, yaitu menyusun dan menetapkan APBD bersama pemerintah
daerah
c. Fungsi Pengawasan, yaitu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintah daerah
3) Tugas dan Wewenang DPRD, yaitu
a. Membentuk perda yang dibahas dengan kepala pemerintah daerah/pemerintah
daerah untuk mendapat persetuajuan bersama
b. Membahas dan menyetujui rancangan perda tentang APBD bersama pemerintah
daerah
c. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan perdadan peraturan perundang-
undangan lainnya
d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala
daerah kepada presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD provinsi, dan
kepada Menteri Dalam Negeri memalui guernur bagi DPRD kabupaten/kota
e. Memilih wakil kepala daerah jika terjadi kekosongan jabatan kepala daerah
f. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemda terhadap perjanjian
internasional di daerah
g. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasionala yang
dilakukan oleh pemda
h. Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban kepala daerah dalam
penyelenggaraan pemda
i. Membentuk panitia pemilihan kepada daerah
j. Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan
pemilihan kepala daerah
k. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama antar daerah dan dengan
pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah
l. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan
4) Hak DPRD, yaitu
a) Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada kepala daerah
mengenai suatu kebijakan yang dikeluarkan
b) Hak Angket, yaitu hak untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan
tertentu yang dikeluarkan kepala daerah
c) Hak Menyatakan Pendapat, yaitu hak untuk meyatakan pendapat terhadap
kebijakan kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daearah
disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya, atau sebagai tindak lanjut
pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket.
5) Alat Kelengkapan DPRD
a) pimpinan
b) komisi
c) panitian musayawarah
d) panitia anggaran
e) badan kehormatan
f) alat kelengkapan l;ain yang diperlukan (misalnya panitia legislasi)
g. Sumber Pendapatan Daerah
Menurut UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keungan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah, menyebutkan pendapatan daerah berasal dari ;
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a. hasil pajak daerah
b. hasil retribusi daerah
c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
d. lain-lain PAD yang sah (antara lain jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan
selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, komisi, potongan harga, dsb)
2) Dana Perimbangan
a. Dana bagi Hasil
(1) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
(2) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
(3) Pajak Penghasilan (PPh)
(4) Dari sumber daya alam ; kehutanan, pertambangan umum, perikanan,
pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi dan, pertambangan panas
bumi.
b. Dana Alokasi Umum, yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuanagan antar daerah untuk mendanani
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
c. Dana Alokasi Khusus, yaitu dana yang berasal dari APBN yang dipergunakan
untuk membantu mendanai kegiatan khusus pada daerah tertentu sesuai dengan
prioritas nasional
3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah
a. Hibah adalah bantuan berupa uang, barang atau jasa berasal dari pemerintah
pusat, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri
b. Pendapatan dana darurat yaitu bantuan pemerintah pusat dari APBN kepada
pemerintah daerah untuk mendanai keperluan mendesak yang diakibatkan oleh
bencana alam atau peristiwa tertentu yang luar biasa yang tidak dapat
ditanggulangi oleh pemerintah daerah melalui dana APBD

h. Desa
Desa merupakan wilayah terkecil yang mempunyai kewenangan mengatur urusan
rumah tangganya sendiri. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan NKRI.
Pemerintahan desa terdiri dari :
a) Pemerintah Desa
b) Badan Permusyawaratan Desa atau Badan Perwakilan Desa (BPD)
BPD, menurut UU No. 22 Tahun 1999, merupakan lembaga perwakilan rakyat desa
yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta bersama
kepala desa menetapkan peraturan desa.

KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan Publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota
masyarakat dalam hal penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tujuan Kebijakan Publik


Mewujudkan ketertiban dalam masyarakat
Melindungi hak-hak masyarakat
Mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Contoh Kebijakan Publik ;


Kebijakan publik dapat berbentuk peraturan, undang-undang, tindakan-tindakan
pemerintah dan program pemerintah. Beberapa contoh kebijakan publik :
Penetapan pajak daerah, meliputi pajak hotel, restoran, hiburan, reklame,
penerangan jalan, parkir dll
Penetapan retribusi ; retribusi jalan umum, jasa usaha, dan perizinan tertentu
Penetapan larangan pedagang kaki lima berdagang di trotoar
Penetapan jalur bus dalam kota atau antar kota

Tahap-tahap penyusunan dan perumusan kebijakan publik ;


Pengidentifikasian masalah dan penyusunan agenda
Penyusunan skala prioritas
Perumusan (Formulasi) Rancangan Kebijakan
Penetapan dan Pengesahan Kebijakan
Pelaksanaan Kebijakan
Evaluasi Kebijakan Publik

Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik ;


Penyampaian kebutuhan dan masalah melalui media massa atau pada pejabat
pemerintah
Memberikan opini, masukan, maupun kritik terhadap rancangan kebijakan
Mendukung dan melaksanakan kebijakan dengan konsekuen dan sepenuh hati
BAB 3
GLOBALISASI

A. PENGERTIAN GLOBALISASI
Menurut A.G. MacGrew, Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa,
keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi
penting bagi berbagai individu dan masyarakat belahan dunia yang lain.
Menurut Internasional Monetary Fund (IMF), Globalisasi adalah meningkatnya saling
ketergantungan ekonomi antara negara-negara di duia yang ditandai oleh
meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan
penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.
Menurut Bank Dunia, Globalisasi berarti kebebasan dan kemampuan individu dan
perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara
lain.
Jadi Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan
antar negara saling berintraksi, bergantung, terkait dan saling mempengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas negara.
Globalisasi di tujukkkan dengan beberapa tanda-tanda yaitu :
Meningkatnya perdagangan global
Meningkatnya aliran modal internasional (investasi langsung dari luar negeri)
Meningkatnya lairan data lintas atas (; penggunaan internet, satelit komunikasi dan
telepon)
Adanya desakan berbagai pihak untuk mengaddili penjahat perang di Mahkamah
Kejahatan Internasional (internastional Criminal Court)dan adanya gerakan untuk
menyerukan keadilan internasional
Meningkatnya pertukaran budaya (cultural exchange) internasional
Menyebar luasnya paham multikulturalisme dan semakin besarnya akses individu
terhadap berbagai macam budaya
Meningkatnya perjalanan dan turisme tingkat negara
Meningkatnya imigrasi, termasuk imigrasi ilegal
Berkembngnya infrastuktur telekomunikasi global
Berkembangnya sistem keuangan global
Meningkatnya aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-
perusahaan multinasional
Meningkatnya peran organisasi-organisasi internasional (WTO,IMF) yang
berhubungan dengan transaksi-transaksi internasional.

Ada tiga (3) faktor penyebab meningkatnya globalisasi yaitu ; adanya perubahan
politik dunia, aliran informasi yang cepat dan luas, dan berkembang pesatnya
perusahaan-perusahaan internasional / traansnasional
Adanya Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Giddens pengaruh politik yang mempengaruhi meningkatnya
globalisasi yaitu :
Bubarnya Uni Soviet Tahun 1991dan jatuhnya Komunisme Model uni Soviet
Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasioal dan Regional
Munculnya Organisasi Antarpemerintah (Intergovermental Organizations/IGOs) dan
Organisasi Non-pemerintahInternasional (International Non-govermental
Organizations/INGOs
Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas, hal ini dipengaruhi oleh semakin
pesatnya kemajuan dibidang teknologi
Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan internasional / transnasioal
(Transnasional Corporation – TNCs) yaitu perusahaan yang memproduksi barang
atau jasa di lebih dari satu negara
Faktor Pendukung Globalisasi yaitu :
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
Adanya integrasi ekonomi dunia
B. ARTI PENTING GLOBALISASI BAGI INDONESIA
Globalisasi adalah sebuah realita, artinya globalisasi tidak bisa dihindari, dan
setiap bangsa atau negara mau tidak mau akan masuk ke dunia yang global yang
disebut globalisasi. Salah satu cara negara mempersiapkan diri untuk menghadapi
globalisasi adalah dengan membangun sistem pendidikan yang baik yang bertujuan
untuk menciptakan SDM-SDM yang berprestasi, tekun, jujur, ulet dan mau belajar
terus-menerus demi kemajuan diri, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan
negaranya.
Hukum globalisasi bagi bangsa indonesia yaitu (1) apappun yang terjadi di
indonesia bisa menimbulkan reaksi di dunia internasional, (2) apapun yang terjadi
di dunia internasional bisa memmengaruhi indonesia.

C. POLITIK LUAR NEGERI DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ERA GLOBALISASI


Sejak bangsa indonesia menyatakan kemerdekaannya, bangsa indonesia mulai
menjalin hubungan kerjasama dengan bangsa/negara lain. Dalam menjalin
hubungan kerjasama terseut bangsa indonesia menggunakan polotik luar negeri
"BEBAS AKTIF".
Tujuan-tujuan politik luar negeri indonesia yaitu :
1. Membentuk negara indonesia yang demokratis, bersatu dan berdaulat dari
Sabang sampai Merauke
2. Membentuk masyarakat indonesia yang sejahtera, adil dan makmur lahir dan
batin dalam wadah NKRI
3. Membentuk persahabatan dan kerjasama dengan negara-negara di dunia
terutama dengan negara-negara Asia dan Afrika dalam membentuk tatanan dunia
baru yang bebas dari imprialisme dan kolonialisme
Prinsip-prinsip pokok yang menjadi dasar politik luar negeri indonesia yaitu :
a. Negara indonesia menjalankan politik damai
b. Negara indonesia bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai
dan tidak saling mencampuri urusan negeri masing-masing negara.
c. Negara indonesia memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi
internasional untuk menjamin perdamaian dunia yang abadi
d. Negara indonesia berusaha mempermudah jalannyapertukran pembayaran
internasional
e. Negara indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan
berpedoman pada pigam PBB
f. Negara indonesia dalam lingkunga PBB berusaha menyokong perjuangan
kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih terjajah. Sebab tanpa kemerdekaan,
persaudaraan dan perdamaian internasional tidak akan terwujud
Politik Bebas Aktif bangsa indonesia bertujuan mewujudkan perdamaian dunia yang
abadi. Politik Bebas Aktif artinya ;
Ø Bebas artinya indonesia bebas menentukan sikap dan pandngannya terhadap
masalah-masalah internasional. Selain itu, bebas juga berarti bangsa indonesia
tidak memihak kepada salah satu kekuatan dunia (blok Barat (liberalis) atau blok
Timur (komunis))
Ø Aktif artinya indonesia aktif memperjuangankan perdamaian dan ketertiban
dunia. Selain itu, indonesia juga aktif memperjuangkan terwujudnya keadilan,
kebebasan dan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Contoh peranan indonesia dalam dunia internasional dengan politik bebas aktifnya
:
Indonesia menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika (KAA), tanggal 24 April 1955 di
Bandung dan tanggal 22-23 April 2005 di Jakarta
Indonesia memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (GNB)tahun 1961. gerakan ini
bertujuan untuk meredakan ketegangan perang dingin antar Blok Barat dengan
Blok Timur guna mewujudkan perdamaian dunia.
Indonesia memprakarsai berdirinya perhimpunan negara-negara di kawasan Asia
Tenggara (ASEAN)
Indonesai aktif membantu menyelesaikan konflik di Bosnia, Filipina, Kampuchea
dan negara-negara lain yang mengalami konflik dan perang saudara

Hubungan Internasional di Era Globalisasi


Menurut Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstra), Hubungan
Internsional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan
oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. Konsep
hubungan internasional berkaitan erat dengan subjek-subjek seperti ; organisasi
internasional, diplomasi, hukum internasional, dan politik internasional.
Asas-asas Hubungan Internasional
Asas Teritorial, yaitu asas yang di dasarkan pada kekuasaan negara atas wilayahnya
Asas Kebangsaan, yaitu asas yang di dasarkan pada kekuasaan negara untuk warga
negaranya
Asas Kepentingan Umum, yaitu asas yang di dasarkan pada wewenang negara untuk
melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat.
Faktor yang menentukan dalam proses hubungan internasional, baik secara
bilateral mapun multilateral yaitu kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber
daya (alam dan manusia) serta letak geografis. Hubungngan internasional
diperlukan oleh setiap negara karena :
Faktor Internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik
melalui kudeta atau intervensi dari negara lain
Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yaitu suatu negara tidak dapat
berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan negara lain

BAB 4
DAMPAK GLOBALISASI

A. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI GLOBALISASI


Dampak positif Globalisasi
a. Meningkatkan dinamika (perubahan) Komunikasi dan Transportasi
b. Terbukanya lapangan pekerjaan
c. Pesatnya Pertumbuhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dibidang HAM dan
Lingkungan Hidup
d. Menumbuhkan semangat toleransi antar sesama penduduk dunia
e. Pesatnya gerakan demokrasi di berbagai negara
Dampak Negatif Globalisasi
a. Semakin kuatnya kelompok ekonomi kuat dan semakin lemahnya daya saing
pemilik modal kecil
b. Menurunnya kualitas Sumber Daya Alam
c. Meningkatnya Kerusakan Lingkungan
d. Semakin canggihnya tindak kejahatan yang mengguakan teknologi canggih
e. Meningkatnya BudayaKonsumtif (yaitu budaya atau kebiasaan masyarakat untuk
membeli barang-barang yang bukan kebutuhan pokok atau mendesak.)

B. DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP INDONESIA


1. Di Bidang Politik
a. Meningkatnya kesadaran dan gerakan menyuarakan demokratisasi, penegakan
HAM dan supremasi hukum
b. Semakin kuatnya pengawasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah demi
tegaknya pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan bertanggung
jawab
c. Maraknya gerakan demonstrasi (unjuk rasa) yang melibatkan massa, sebab
masyarakat mengikuti budaya politik berbagai negara yang sering terlihat di
berbagai media massa. Selain itu demostrasi juga diperbolehkan oleh Undang-
Undang walaupun kadang-kadang melanggar undang-undang
d. Semakin banyak terbentuknya partai politik, organisasi nonpemerintah dan LSM.
2. Di Bidang Ekonomi
a. Adanya liberalisasi perdagangan mendorong pemilik modal besar semakin kuat
dan pemilik modal kecil semakin lemah dalam persaingan bebas
b. Banyaknya industri besar bertaraf internasional menggunakan perangkat
teknologi canggih. Hal ini membuat industri tersebut memerlukan sedikit SDM.
c. Kuatnya pengaruh mata uang dollar Amerika Serikat terhadap perekonomian
indonesia
d. Privatisasi bebberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
e. Berkurangnya subsidi bagi rakyat
3. Di Bidang Sosial Budaya
a. Semikin tumbuhnya sikap individualistis dan lunturnya sikap toleran,
kesetiakawanan sosial dan gotong royong
b. Semakin memudarnya nilai moralitas dan agama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
c. Semakin derasnya nilai-nilai budaya dan gaya hidup barat yang diterima
masyarakat melalui media cetak maupun media elektronik dan ditiru mentah-
mentah meskipun belum tentu sesuai dan cocok dengan kebiasaan dan budaya
sendiri
4. Di Bidang Lingkungan Hidup
a. Meningkanya pencemaran air dan udara akibat aktivitas industri-industri besar di
indonesia
b. Meningkatnyakerusakan hutan akibat penebanganbesar-besaran, baik yang legal
maupun ilegal
c. Meningkatnya peristiwa kebakaran hutan yang diakibatkan oleh pembukaan
hutan dengan cara membakar hutan.

C. DAMPAK GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN


BERNEGARA
Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarkat
a. Semakin tumbunya pola hidup individualistis dan pragmatis
b. Tingkat kepedualian dan kesetiakawanan sosial dirasakan semakin luntur
c. Interaksi dan kebersamaan sosial secara fisik cenderung berkurang, namun
dinamika komunikasi dan jangkauan masyarakat semakin luas
d. Semakin tingginya persaingan hidup masyarakat
e. Nilai-nilai moral etik dalam pergaulan masyarakat cenderung semakin
terabaikan
2. Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Berangsa dan Bernegara
Semakin meningkatnya kesadarn masyarakt akan hak dan kewajibannya sebgai
warga negara
Tingkat kontrol masyarakat terhadap pemerintah semakin meingkat
Pola hubungan antar negara semakin dekat dan saling terkait, ketergantungan dan
pengaruh-mempengaruhi
Semakin tingginya kesadaran masyarakt terhadap kesetaraan pria-
wanita(kesetaraan gender) dalam politik
Tumbuhnya gerakan pro demokrasi dan Hak Asasi Manusia

D. SIKAP TERHADAP DAMPAK GLOBALISASI


Sikap-sikap yang sebaiknya dikembangkan dalam menghadapi dampak globalisasi
yaitu :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) indonesia
2. Meningkatkan kualitas nilai-nilai keimanan dan moralitas masyarakat
3. Mendorong dan mendukung upaya pemerintah indonesia untuk memperjuangkan
keadilan dan keseimbangan antar bangsa
4. Mendorong dan mendukung upaya pemerintah indonesia untuk mendesak
negara-negara maju agar mau memberikan dana perbaikan lingkungan hidup
5. Meningkatkan jiwa dan semangat persatuan, kesatuan dan Nasionalisme

BAB 5
PRESTASI DIRI DAN KEUNGGULAN BANGSA

A. PENGERTIAN PRESTASI DIRI


Menurut Kamus Bahasa Indonesia "Prestasi" dalah hasil yang telah dicapai dari yang
telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Menurut Lefton, prestasi
(achievement) adalah kesuksesan setelah di dahului oleh suatu usaha. Jadi prestasi
yaitu dorongan untuk mengatasi kendala, melaksanakan kekuasaan, berjuang untuk
melakukan sesuatu yang sulit sebaik dan secepat mungkin.
Orang yang berprestasi adalah orang yang dianggap sukses dalam bidang tertentu,
karena pada kenyataannya ia memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh
orang lain. Menurut Robert Power, diri kita adalah people who make thinga
happening ( pelaku yang mampu mewujudkan sesuatu). Ukuran untuk mengetahui
kesuksesan ada dua yaitu :
1. Ukuran hasil, orang disebut sukses bila ia memiliki kekayaan, kekuasaan,
ketenaran, kebahagiaan dan ketenaran
2. Ukuran proses, kesuksesan adalah mengetahui tujuan dalam hidup, berkembang
untuk mencapai kekuatan dan menyebarkan hal-hal yang menguntungkan bagi
orang lain.
Beberapa hal yang memungkinkan seseorang dapat meraih prestasi yaitu
kemampuan berfikir, perilaku positif dan sikap yang positif (disiplin). Adapun
prinsip-prinsip yang harus dikembangkan untuk menjadi orang yang berprestasi
yaitu :
Tidak takut kalah atau gagal
Berjuang tiada henti
Menghargai prestasi orang lain
Tidak merasa puas dengan prestasi sekarang
Menurut A.A. Qowiy memberikan kiat-kiat bagaimana menghadapi kesulitan hidup
dalam rangka meraih prestasi melalui sepuluh sikap positif, yaitu :
a. Tegar dalam menghadapi kesulitan yang datang
b. Mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapi
c. Gigih dalam mencari ilmu
d. Berani mengambil resiko
e. Tenang dalam bertindak
f. Membiasakan diri untuk senantiasa bekerja keras
g. Menikmati indahnya kesulitan yang menghadang
h. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
i. Mengembangkan sikap tawakkal
Menurut Abdullah Gymnastiar ada lima hal yang memacu seseorang menjadi
pribadi prestatif, yaitu :
1. Percepatan diri
2. Sistem yang kondusif
3. Berdaya saing positif
4. Mampu bersinergi
5. Manajemen kalbu (hati)

B. PENGERTIAN POTENSI DIRI


Potensi yaitu daya, kekuatan, kemampuan, kesanggupan, kekuasaan, kemampuan,
yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, dan sesuatu yang dapat
menjadi aktual. Jadi Potensi Diri adalah kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan
yang ada pada diri seseorang yang bisa dikembangkan.
Secara umum potensi seseorang muncul dalam tiga bentuk yaitu :
1. Kemampuan dasar meliputi tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika
dan daya tangkap
2. Sikap kerja meliputi ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan
terhadap tekanan
3. Kepribadian meliputi semua kemampuan, perbuatan seratakebiasan baik yang
bersifat jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas
di bawah aneka pengaruh dari luar. Contoh keperibadian yaitu supel, ramah, ihlas,
tulus dan lincah.

Macam-macam Potensi Diri


a. Potensi Fisik (Psychomotoric), yaitu potensi yang dapat diberdayakan sesuai
fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup.
b. Potensi Mental Intelektual (intellectual Quotient). Potensi ini merupakan
potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kiri).
Fungsi potensi ini adalah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan
menganalisis.
c. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient). Potensi ini merupakan potensi
kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kanan). Fungsi ini
untuk mengendlikan amarah, bertanggung jawab, motivasi, dan kesadaran diri.
d. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient). Potensi ini bertumpu pada bagian
dalam diri manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego.
Secara sederhana Spiritual Quotient (SQ) merupakan kecerdasan yang berhubungan
dengan keimanan dan akhlak mulia.
e. Potensi Daya Juang / Potensi Ketahanmalangan (Dversity Quotient). potensi ini
merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian dalam diri
manusia yang berhubungan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi
Perlunya mengetahui potensi diri adalah sebagai upaya untuk memperluas dan
memeperdalam kesadaran mengenai berbagai kecendrungan dan kekhususan diri
sendiri, baik yang sudah teraktualisasi maupun yang belum. Potensi diri harus
dikembangkan, manfaat pengembangan potensi diri adalah untuk mengembangkan
nature dan nurture. Nature adalah kepribadian yang terbentuk dari
bawaan/lahir/bakat, sedangakan Nurture adalah kepribadian manusia yang
terbentuk karena pengaruh lingkungan.
Potensi diri meliputi ; potensi fisik (seperti ; keterampilan, kekuatan, kesehatan,
ketahanan,) dan potensi nonfisik (seperti ; bakat, motivasi, minat, kecerdasan,
perasaan). Menurut Howard Gardner : Hal terpenting bagi kita adalah menyadari
dan mengembangkan semua ragam kecerdasan manusia dan kombinasi-
kombinasinya. Kita berbeda karena memiliki kombinasi kecerdasan yang berlainan.
Apabila kita menyadari hal ini, setidaknya kita lebih punya peluang menangani
berbagai masalah yang kita hadapi di dunia ini dengan baik
Menurut La Rose menyebutkan bahwa pengembangan diri dapat diwujudkan
melalui langkah-langkah :
Bergaul dengan orang yang berbeda profesi
Pilih teman yang bisa diajak diskusi dan tidak mudah tersinggung
Bersikap dan berfikir positif
Biasakan mengucapkan terima kasih
Biasakan mengatakan hal-hal yang menghargai orang lain
Biasakan berbicara efektif
Adapun cara mengembangkan potensi diri agar dapat prestasi yang tinggi yaitu :
Kenali potensi yang ada diri
Merumuskan dan menentukan cita-cita hidup
Belajar dengan rajin, ulet, tekun, dan tanpa kenal lelah
Janganlah kecil hati dan rendah diri
Jika ada kemauan pasti ada jalan
Selalu berdoa memohon pertolongan kepada Tuhan

Hambatan-hambatan dalam pengembangan Potensi Diri


Hambatan dari dalam diri individu sendiri, seperti berprasangka buruk, tidak
memiliki tujuan yang jelas, enggan mengenal dirinya sendiri, tidak mau menerima
umpan balik, kurang mau mengambil resiko, takut situasi baru, sikap acuh tak acuh
Hambatan yang berasal dari lingkungan, seperti sistem pendidikan yang dianut,
lingkungan belajar/bekerja, kebiasa atau budaya.

También podría gustarte