Está en la página 1de 2

1.

Uji Organoleptik

Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui kebenaran simplisia menggunakan panca indra
dengan mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa sebagai berikut :

1. Bentuk : padat, serbuk, kering, kental, dan cair


2. Warna : warna dari ciri luar dan warna bagian dalam
3. Bau : aromatik, tidak berbau, dan lain-lain
4. Rasa : pahit, manis, khelat, dan lain-lain
5. Ukuran : panjang, lebar
6. Uji Makroskopik

2. Uji makroskopik dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau tanpa menggunakan
alat. Cara ini dilakukan untuk mencari khususnya morfologi, ukuran, dan warna simplisia yang
diuji.

3. Uji Mikroskopik

Uji mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang derajat pembesarannya


disesuaikan dengan keperluan. Simplisia yang diuji dapat berupa sayatan melintang, radial,
paradermal maupun membujur atau berupa serbuk. Pada uji mikroskopik dicari unsur – unsur
anatomi jaringan yang khas. Dari pengujian ini akan diketahui jenis simplisia berdasarkan
fragmen pengenal yang spesifik bagi masing – masing simplisia.

A. Kelembaban granul
Kelembaban granul diukur dengan moisture balance analyzer, dengan persyaratan 3-5%

B. Uji kecepatan alir dan sudut diam serbuk


Uji kecepatan alir dan sudut diam granul dilakukan dengan cara memasukkan 100 gram
granul ke dalam corong yang ditutup bagian bawahnya. Kecepatan alir ditentukan dengan
mengukur waktu yang dibutuhkan oleh serbuk mengalir keluar sampai habis

C. Kerapuhan serbuk ekstrak


Kerapuhan granul ditentukan dengan cara mengayak 10 gram sampel granul dengan
pengayak 212 μm (setara dengan mesh 70). Granul hasil ayakan diletakkan pada piringan alat uji
kerapuhan yang diputar pada 25 rpm selama 5 menit. Setelah itu, sampel diayak dengan ayakan
212 μm lalu ditentukan persen serbuk sebagai indeks dari kerapuhan granul. Syarat untuk uji
kerapuhan granul adalah tidak lebih dari 1% (Voight, 1994)

También podría gustarte