Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Pada tahun 1947, Arnold Toynbee seorang ahli sejarah, dalam bukunya yang
berjudul A Study of History memakai kata Post-Modern untuk menyebut tahap
kontemporer dari kebudayaan barat yang dimulai tahun 1875, dengan ciri peralihan
politik dari pola pemikiran negara nasional ke interaksi global.
1
“Pengertian Post-Modern”, www.arsitektur-dekonstruksi.com, (halaman 1)
2
“Postmodernitas dan Masa Depan Peradabannya”, Aditya Media (halaman 220-222).
Pasca = Menunjukan apa yang telah kita tinggalkan dan lalui tetapi belum
menerangkan dimana kita akan tiba.
Pasca modern = Belum sampai pada tujuannya yang baru tetapi juga belum
melepaskan semua makna modernnya3.
3
Wisnu Budiarso, ST, “Perkembangan Arsitektur 2” (halaman 2).
4
Balding and Mansell Ltd, “The Language of Post-Modern Architecture- Charles Jencks”, Wisbech, England, (halaman 12).
5
Ir. Wahyu Prastowo, “Aliran Post-Modern”, Diktat Perkembangan Arsitektur 3, (halaman 7).
6
Ir. Wahyu Prastowo, “Aliran Post-Modern”, Diktat Perkembangan Arsitektur 3, (halaman 11).
SEJARAH POST-MODERN
Melihat dari Beberapa definisi Post-Modern7 dibawah ini, yaitu :
Kelanjutan dan reaksi dari arsitektur modern.
Regionalisme yang mengganti Internasionalisme.
Respresentasifisional yang menggantikan bentuk geometrik.
Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern.
Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, craft dan Teknologi, Internasional
dan local, serta mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksial dalam arsitektur.
Menyodorkan alternatif sehingga arsitektur tidak hanya satu jalur saja.
Post-Modern berusaha mengembalikan ingatan masa lalu.
Bisa dimengerti sebagai filsafat, pola pikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan
dan teori.
Anak dari Arsitektur Modern.
Institute of Architects pada tahun 19519, (Keterangan sumber dapat dilihat pada
Lampiran no. 5).
7
“Bab II-Pengertian Post-Modern”, www.arsitektur_dekonstruksi.com, (halaman 1)
8
Balding & Mansell, “The Language of Post-Modern Architecture-Charles Jencks”, (halaman 1).
9
Charles Jencks, “The Language of Post-Modern Architecture”, Wisbech, England, (halaman 1).
Gambar 3.1. Penghancuran bangunan Pruitti Igo dengan dinamit di
St.Louis, Amerika Serikat
Pada tahun 1977, Charles Jencks dalam bukunya The Language of Post-Modern
Architecture, menyatakan bahwa dengan kacamata moda komunikasi, arsitektur dapat
didekati dengan pendekatan bahasa, yang terdiri atas :
1. Kata-kata
2. Sintaksis
3. Semantik
4. Metafora
10
Ir.Wahyu Prastowo, “Diktat Perkembangan Arsitektur 3”, (halaman 5).
11
Tema Arsitektur Postmodern, “Teori Arsitektur”, www. Arsitektur-dekonstruksi.com, (halaman 11).
12
“Postmodernisme dan Masa Depan Peradabannya”, Aditya Media, (halaman 19).
Di Indonesia sendiri modernitas telah diperkenalkan sejak penjajahan Belanda.
Di satu pihak kita merasakan dampak negatif proses modernitas tersebut, dipihak lain
kita selalu ingin mencari jati diri kita sebagai bangsa dan orang Indonesia. Sebenarnya
dilihat dari pengamatan budaya, Indonesia telah lama menyimpan potensi
Postmodernisme, hal tersebut tercermin pada konsep “Bhineka tunggal Ika”, dimana
mengakui ‘Pluralitas’ (Kebhinekaan) didalamnya yang juga merupakan salah satu ciri
penting Postmodernisme13.
Diagram sejarah lahirnya arsitektur Post-Modern14 :
Arsitektur
LATE MODERN
(bentuk akhir arsitektur Modern)
Arsitektur
POST MODERN
13
“Postmodernisme dan Masa Depan Peradabannya”, Aditya Media, (halaman 220).
14
Ir.Wahyu Prastowo, “Diktat Perkembangan Arsitektur 3”, (halaman 5)
Tabel Perbedaan Arsitektur Modern, Late Modern dan Post- Modern
15
Charles Jencks, “Late-Modern Architecture and Other Essays”, (halaman 32).
25 Gesamtkunstwerk Reductive, elliptical gridism All rhetorical means
‘irrational grid’
27 Slab, point block Extrude building, linearity Street building
28 Transparency Literal transparency Ambiguity
29 Asymetry and ‘regularity’ Tends to symmetry and formal Tends to assimetrical symmetry
rotation mirroring and series (Queen Anne-Revival)
16
“Pengertian Post-Modern”, www.arsitektur_dekonstruksi.com, (halaman 2)
17
“Pengertian Post-Modern”, www.arsitektur_dekonstruksi.com, (halaman 3).
Arsitektur Post-Modern mendefinisikan arsitek sebagai sebuah bahasa dan
oleh karena itu Ia tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan.
Dibawah ini merupakan beberapa analisa dari fungsi Arsitektur, antara lain :
- Arsitektur mempunyai fungsi memberi perlindungan kepada manusia.
- Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman dan nikmat.
- Arsitektur memberikan gambaran dan kenyataan sejujur-jujurnya.
- Arsitektur memberikan kesempatan pada manusia untuk berhayal.
- Arsitektur berfungsi untuk menyadarkan manusia akan budaya dan masa
silamnya.
Gambar 3.15. Piazza d’Italia, New Gambar 3.16. Maket dari atas Piazza d’Italia
Orleans Amerika Serikat
Bentuk-bentuk klasik dan sedikit aspek modern digabung dengan unsur modern
kontemporer dalam didominasi warna-warna. Dengan mengetengahkan unsur-unsur
historis, bentuk-bentuk langsung menyentuh tanah Italia lengkap dengan “Laut
Mediterania”, Piazza d’Italia betul-betul merupakan contoh sangat respresentatif dari
Post-Modern yang menghubungkan masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Piazza
Italia menjadi bentuk pelopor Post-Modern dan banyak memberikan inspirasi
konsepsual dalam
2.Grand Inter-Continental Hotel
Dari segi tema, bangunan ini bisa dimasukkan ke dalam tema tempat. Karena
bangunan ini melihat lingkungan dari sekitarnya, sehingga terciptalah bentukan kapal itu
Bila arsitektur ekletik akhir abad XIX dan awal abad XX dikemukakan di depan
mengambil bentuk-bentuk klasik, maka arsitektur Post-Modern sering disebut sebagai
Neo-ekletik yang “menghadirkan masa lampau” tidak saja yang klasik tetapi juga
modern awal termasuk Cubism, Art-Deco, Art-Nouveau dan lain-lain. Robert Ventury
dalam merancang Best Supermarket Oxford Valley, P.A (1977) misalnya, menghias
seluruh dinding bagian luarnya yang masif dengan pola bunga warna-warni
mengingatkan pada La Majolikahaussebuah apartemen di Wina.
5. Public Service Building di Portland (The Portland)
Gambar 3.23. Foto tampak depan Gambar 3.24. Foto dari samping depan
bangunan PublicServiceBuilding bangunan
Unsur arsitektur kuno yang menonjol dalam gedung Public Service ini
menghubungkan dengan masa lalu, antara lain berupa sebuah patung wanita dikenal
pada abad XIX bernama “Portlandia”, Personifikasi dari semangat, kebijakan dan
keteguhan moral dari warga negara dalam perdagangan. Kotak seperti dadu bagian
utama dari “The Portland” terletak di atas unit di bawahnya seolah-olah pada sebuah
tumpuan berwarna biru kehijauan, kontras dengan warna diatasnya yang coklat susu
cerah. Unit ini sedikit lebih lebar dari yang ditumpunya, berkolom besar dan berat
memberikan kesan arsitektur kuno seperti arsitektur kuno Oriental Mesir19.
6.Ackerberg House
18
Charles Jencks,”Le Langage de I’architecture Moderne” (langgam dari arsitektur Post-Modern), Denoel, Paris. 1985. (halaman
7).
19
Ibid.
Gambar 3.25. Richard Meier, Ackerberg
House.