Está en la página 1de 4

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Pengertian bayi yaitu masa dimana usia bayi dimulai dari 0 – 12 bulan yang ditandai dengan
pertumbuhan dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi
( Notoatmodjo, 2007 ).Pengertian balita yaitu anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau
lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun ( Muaris. H, 2006 ).

Kemampuan motorik bayi dan balita meliputi kemampuan motorik halus dan kasar, dan perubahan pada
bayi dan balita meliputi ukuran tubuh, tinggi tubuh, dan berat tubuh. Selain itu pada bayi dan balita yang
tidak diperhatikan dengan benar tumbuh kembangnya maka akan menimbulkan gangguan – gangguan
fisik maupun mental bayi dan balita.

Saran

Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat
khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal.

Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang kepada bayi dan balita
untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu perlu diberi
dorongan, bimbingan dan pengaruh positif agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam
pemberian pengaruh ini pendidik perlu mengetahui masa perkembangan anak. Pengaruh kebaikan yang
diberikan kepada anak sebaiknya dihubungan dengan berbagai kecerdasan yang dimiliki akan. Supaya
nanti dapat menghasilkan manusia yang berkepribadian utuh.

Anak adalah subjek yang harus diperhatikan, di beri kebebasan untuk tumbuh maupun berkembang
sendiri berdasarkan apa adanya. Tugas pendidik adalah mempengaruhi karena ituy perlu pembiasaan,
keteladanan, dan pembelajaran.

Pemberian kegiatan pada anak perlu disesuaikan dengan kematangan dan perkembangan anak. Sehingga
nanti dapat menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria. Beberapa pandangan diatas dapat dijadikan
acuan untuk mendidik anak usia sekolah agar menjadi anak yang sehat cerdas melalui bermain.

3.2 SARAN

Adapun saran-saran dalam penulisan makalah ini adalah :

· Dapat meningkatkan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan pada anak

BAB 3

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Istilah tumbuh kembang sebenarnya dua peristiwa yang sifat nya berbeda, tetapi saling berkaitan dan
sulit dipisahkan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel,organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram,pound,kilogram),ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh). pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik,sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.

Tahapan perkembangan mental anak terdiri menjadi 5 tahapan yaitu tahap tumbuh kembang yang
berada dalam rentang usia 0-12bulan, tumbuh kembang toddler yang berada pada rentang usia 1-
3tahun atau yang biasa disebut BATITA, tumbuh kembang pra sekolah, tumbuh kembang usia sekolah,
dan tumbuh kembang usia remaja (adolescent).

Pada saat masa perkembangan anak rentan sekali terkena berbagai macam penyakit, perubahan
kesehatan yang sering dialami anak yaitu difteri yang biasa menyerang anak pada usia 1-10tahun,
demam thypoid bagi anak rentan usia lebih dari 1tahun, dengue haemorhagig fever, pneumonia dan
diare.

Menurut WHO (dikutip dari menkes 1990), retadasi mental adalah kemampuan mental yang tidak
mencukupi. Carter CH (dikutip dari tebak C). Mengatakan raterdasi mental adalah suatu kondisi yang
ditandai oleh intelgensi yang rendah yang menyebabkan ketidakemampuan yang dianggap normal.
Retardasi mental disebabkan karena adanya disfungsi otak tetapi ada juga beberapa faktor yang dapat
menyebabkan retardasi mental seperti faktor non organik (Kemiskinan dan keluarga yang tidak
harmonis), dan faktor organik.

Pencegahan retardasi mental yang dapat dilakukan yaitu ,misalnya melalui imunisasi. Konseling
perkawinan, pemeriksaan kehamilan yang rutin, nutrisi yang baik selama kehamilan, dan bersalin kepada
tenaga kesehatan yang berwenang.

3.2. Saran

Bagi keluarga mampu memahami kondisi anak serta mengetahui kekurangan dan kelebihan anak. Cara
pola asuh orang tua yang terpenting adalah menyesuaikan terhadap kondisi anak. Kontrol orang tua
lebih ditunjukan sebagai arahan dan membimbing anak untuk memperoleh perkembangan secara lebih
maksimal. Memperhatikan kesehatan anak seperti gizi, hati-hati mengkonsumsi obat-obatan dan
mengurangi kebiasaan buruk seperti minum-minuman keras dan merokok. Jadi, sebagai orang tua harus
menjaga dan mengerti kebutuhan anaknya, serta membimbing ia agar enjadi anak yang memiliki potensi
khusus dibalik kekurangannya.

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-
fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri
tersendiri pada setiap anak. Dunia anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Aktivitas bermain
merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal.Alat permainan pada anak
hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak sehingga dapat merangsang perkembangan
anak secara optimal untuk pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif dan soaial anak atau disebut
dengan alat permainan edukatif (APE).Jenis permainan disesuaikan dengan usia anak.

3.2. SARAN

1. Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat
khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal.

2. Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang kepada bayi dan balita
untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan.
3. Dalam memberikan alat permainan pada anak diharapkan kepada orang tua untuk menyesuaikan
dengan umur anak.

También podría gustarte