Está en la página 1de 8

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Pollit, Beck & Hungler, (2001) dalam Saryono & Anggreani, (2013) mengatakan
desain penelitian yang digunakan pada studi kasus yaitu metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi. Penelitaian kualitatif yaitu penelitain yanng
dilakukan untuk memperoleh jawaban atau informasi yang mendalam tentang pendapat
dan perasaan seseorang yang memungkinkan untuk mendapat hal-hal yang tersirat
tentang sikap dan perilaku individu.

Steubert & Carpenter, (2003) dalam Dr. Saryono & Anggreani, (2013) mengatakan
pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah fenomologi yaitu penelitian yang
berfokus pada penemuan fakta mengenai pengalaman bayi baru lahir dan ibu yang
mengalami diaper rush dengan kerusakan integritas kulit. Metode fenomenologi yang
digunakan dalam penelitian ini ditekankan pada subjektivitas pengalaman ibu dan bayi
baru lahir sebagai suatu metode yang merupakan penggalian langsung pengalaman yang
disadari dan menggambarkan fenomena yang ada tanpa terpengaruh oleh teori
sebelumnya dan mungkin tidak perlu menguji tentang dugaan atau anggapan
sebelumnya.

Meleong, (2007) dalam Saryono & Anggreani, (2013) penelitian kualitatif


memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menekankan adanya kealamiahan data
yang diperoleh dan semua kenyataan yang ada terkait erat dengan pengalaman manusia
dalam hidupnya. Pengalaman dalam penelitian fenomenologi meliputi semua
pengalaman tentang persepsi manusia yang meliputi penglihatan, pendengaran,
perabaan, pengecapan, dan penciuman. Penelitian ini berusaha memahami individu dan
pengalaman peristiwa yang dialami oleh ibu dan bayi baru lahir yang mengalami diaper
rush untuk rencana yang akan dilakukan, kebutuhan, dukungan yang diberikan kelurga
dan tenga profesional selama proses pemeriksaan dan pengobatan.

29
Penelitian study kasus ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif
dengan pendekatan fenomologi. Pada pengkajian hingga evaluasi studi kasus ini
menggunakan model teori keperawatan Dorothy E. Jhonson dengan yang disebut
dengan behaviorial system theory (teori sistem perilaku) yang berfokus pada perilaku
manusia yang dipengaruhi langsung oleh mahkluk lainnya. Study kasus
mendeskripsikan bayi bari lahir yang mengalami diaper rash dengan kerusakan
integritas kulit dengan pendekatan teori model keperawatan Dorothy. E. Jhonson.

3.2 Batasan istilah


Untuk tidak menimbulkan adanya perbedaan pengertian, perlu ada penjelasan istilah
yang digunakan dalam penelitian ini. Batasan istilah yang digunakan diambil dari
beberapa pendapat para pakar dalam bidangnya. Namun sebagian ditentukan oleh
peneliti dengan maksud untuk kepentingan penelitian ini. Beberapa batasan istilah yang
perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Asuhan keperawatan adalah proses keperawatan yang dilakukan mulai dari


pengkajian, diagnosa, intervensi, impelmentasi, dan evaluasi yang dilakukan
langsung pada klien.
2. Bayi baru lahir adalah bayi lahir memalui proses persalinan normal maupun
operasi caesaria. Sedangkan menurut Regina (2011) bayi baru lahir adalah yang
melalui proses kelahiran dan harus berusaha menyesuaikan diri dari kehidupan
intra uterin ke extra uterin, dimana sangat dipengaruhi oleh maturasi, adaptasi
dan toleransi.
3. Diaper rush adalah kerusakan yang tejadi pada kulit akibat pemakaian diapers
sempit dan pemakaian yang terlalu lama sehinga menimbulkan gesekan antara
kulit dan diapers. Diana (2006) dalam Maryunani (2010) menyebutkan diaper
rash adalah yang di kenal juga dengan istilah eksim popok, dermatitis popok,
napkin dermatitis, diaper dermatitis, adalah kelainan kulit yang timbul di daerah
kulit yang tertutup popok, terjadi setelah penggunaan popok
4. Kerusakan integritas kulit adalah gangguan terjadi pada kulit akibat faktor
tertentu. Herdman, (2012) mengatakan yaitu perubahan/gangguan epidermis dan
dermis

29
3.3 Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir yang merupakan pasien di
rumah sakit terdiagnosa mengalami diaper rush dengan kerusakan integritas kulit,
menjalani pengobatan medis . Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak dua bayi
baru lahir, dimana ibu dari bayi baru lahir dapat memberikan informasi yang adekuat
dan terpercaya mengenai fenomena yang ada. Penentuan partisipan dalam penelitian ini
dilakukan setelah peneliti melihat rekam medis pasien yang datang, mendiskusikan
dengan dokter atau perawat yang bekerja di ruangan dan memilih pasien yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Karakteristik partisipan:
a. Kriteria Inklusi: bayi baru lahir yang mengalami diaper rash dengan kerusakan
integeritas kulit.
b. Kriteria ekslusi: bayi yang berusia satu tahun, dapat merangkak, dan mampu
untuk duduk.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah empat atau lokasi penelitian tersebut dilakukan dan lokasi
penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoadmodjo,
2012. Lokasi yang digunakan dalam melaksanakan penelitian study kasus ini adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Ruangan Ambrosia. Waktu penelitian akan
dilakukan selam tiga hari sesusi kebutuhan pada bayi baru lahir yang mengalami diaper
rash dengan kerusakan integritas kulit
.
3.5 Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif terdapat banyak cara yang dapat dipakai untuk
mengumpulkan data yaitu:

1. Menurut Notoatmodjo (2012) wawancara adalah suatu metode yang digunakan


untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau
informasi secara lisan dari seorang sasaran penelitian, atau bercakap-cakap
berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face).Wawancara dilakukan
langsung dengan ibu dan keluarga bayi baru lahir.

29
2. Menurut Notoatmodjo (2012) observasi adalah suatu prosedur yang berencana
meliputi, melihat, mendengar dan mencatat dan mencatat sejumlah situasi
tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Pada kasus diaper
rush observasi dilakukan dengan mengobvervasi keadaan umum, tanda vital (
nadi, respirasi, suhu) keadaan ruam pada bokong.
Menurut Evania (2013) pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan
data sistematik dengan menggunakan indara penglihatan, pendengaran,
penciuman dan rasa untuk mendateksi masalah kesehatan, dengan menggunkan
teknik :
a) Inspeksi
Evania (2013) inspeksi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Inspeksi
dilakukan dengan cara berurutan ulai dari kepala sampai kekaki. Pada kasus
ini bayi yang mengalami diaper rush terdapat ada bintik merah pada kelamin
dan bokong bayi dan pada kasus ini yang lebih berat terlihat pada sekitar
kemaluan, dan didalam lipatan kulit pada paha dan pantat.Pada kasus bayi
dengan diaper rush saat dilakukan pemeriksaan fisik denag cara inspeksi atau
telihat bintik-bintik merah atau tampaak kemerahan pada kulit daerah popok.
b) Palpasi
Matondang, (2013) palpasi adalaah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
perabaan bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan. Misalnya
mendeteksi nadi, kehangatan, tekstur. Ukuran dapat organ dapaat dinyatakan
dengan besaran yang dikenal secara umum misalnya bola pingpong atau
telur ayam tetapi lebih dianjurkan menyatakannya dalam ukuran, misalnya
sentimeter .
c) Perkusi
Matondang, (2013) perkusi dilakukan dengan cara mengetukan ujung jari II
atau III langsung pada daerah yang diperkusi. Secara garis besar suara
perkusi dibagi tiga macam, yakni sonor (suara yang terdengar pada perkusi
parru normal) pekak (suara yang terdengar pada perkusi otot) dan timpani
(suara yang terdengar pada perkusi abdomen bagian lambung. Pada kasus

29
diaper rush pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai keadaan perut kembung
atau tidak.
d) Auskultasi
Merupakan pemeriksaan dengan menggunkan stetoskop untuk
mendengarkan suara pernafasan, bunyi dan bising jantung, peristaltik usus
dan aliran daarah daalaam pembuluh darah (Matondang 2013). Pada kasus
diaper rush dilakukan untuk pemeriksaan denyut jantung dan pernafasan.
3. Studi Dokumentasi
Notoatmodjo (2012) studi dokumentasi adalah semua bentuk sumber informasi
yang berhubungan dengan dokumentasi resmi maupun dokumentassi tidak
resmi. Pengambilan studi kasus ini menggunakan catatan medik di Rumah Sakit
Umum daerah Pandan.

Rencana peneliti dalam pengumpulan data adalah dengan wawancara langsung


kepada ibu dari bayi baru lahir yang mengalami diper rash untuk mendapatkan
informasi sacara lisan. Pada pemeriksaan fisik maupun observasi dilakukan langsung
pada bari bayi baru lahir mengamati, mencatat hasil obervasi. Pada pemeriksaan fiisk
penelti melakukan langsung mulai dari head to toe dengan teknik inspeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi. Studi dokumentasi dilakukan dengan menacatat data taambahan
data dari catatan medik untuk mendukung data yang telah ada.

3.6 Uji Keabsahan Data


Saryono & Mekar Dwi Anggreani (2013) dalam penelitian ini, peneliti mengunakan
teknik kredibilitas (credibilitas) untuk menguji keabsahan data
1. Kredibilitas (credibility)
Kredibilitas merupakan kriteria unutk memenuhi nilai kebenaran dari data dan
informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya
oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Cara
memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a. Memperpanjang masa pengamatan (prolonged engagement),memungkinkan
peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari

29
kebudayaan dapat menguji informasi dari partisipan, dan untuk membangun
kepercayaan para partisipan terhadap peneliti sendiri.
b. Triagulasi (triagulation), pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data tersebut. Proses triagulasi dari tiga sumber utama
yaitu klien, perawat dan keluarga.
1) Klien, dalam penelitian ini yang menjadi partisipan adalah bayi baru
lahir peneliti tidak bisa bertanya langsung jadi peneliti melakukan
pengamatan langsung pada bayi baru lahir yang mengalami diaper rush
2) Perawat, dalam hal ini peneliti bertanya langsung kepeda perawat
ruangan dengan proses wawancara untuk mendapatkan data yang sama
walaupun melalui sumber data yag berbeda.
3) Keluarga klien, dalam hal ini peneliti menanyakan hal yang sama
dengan anggota keluarga yang berbeda dalam hal ini sumber datanya
adalah orangtua bayi baru lahir yang mengalami diaper rush.

Dalam penelitian study kasus ini peneliti menggunakan teknik kredibilitas


(credibilitas) untuk meguji keabsahan data dengan cara triagulasi. Proses triagulasi dari
tiga sumber yaitu: klien, perawat, dan keluarga. Peneliti menanyakan kembali pendapat
lain tentang hal yang sama pada sumber yang berbeda , misalnya kepada perawat
ruangan lainnya yang mampu memberikan data yang sama.

3.7 Analisa Data


Peneliti membandingkan teori yang dicantumkan dengan fakta/temuan yang didapat
dari partisipan penelitian. Temuan tersebut berupa catatan perkembangan selama
tiga hari, lembar angket/lisan/tulisan hasil wawancara dan pendukung partisipan
selama dirawat. Hasil temuan tersebut akan peneliti bahas mengenai kemungkinan
peyimpangan, hasil evaluasi ataupun keberhasilan intervensi sesuai hasil evaluasi.
1) Pengumpulan Data

29
Data dikumpulkan dari hasil WO (wawancara, observasi, dokumen). Hasil
ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkip
(catatan terstruktur).
2) Mereduksi Data
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan
satu dalam bentuk transkip dan dikelompokkan menjadi data subjektif dan
objektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnosis kemudian
dibandingkan nilai normal.
3) Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan, maupun teks
naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari
klien.
Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan melalaui uraian singkat berupa
paparan deskriptif dan tabel.
4) Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang
dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan,
evaluasi.

3.8 Etik Penelitian


Penelitian dilakukan dengan menggunakan etika sebagai berikut (Nursalam, 2008)
sebagai berikut:
1) Informed Concent (persetujuan menjadi klien )
Lembaran persetujuan diedarkan kepada partisipan sebelum penelitian
dilaksanakan terlebih dahulu partisipan mengetahui maksud dan tujuan
penelitian serta dampak yang kan terjadi selama pengumpulann data. Jika
partisipan bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan
tersebut, bila tidak bersedia maka peneliti harus tetap menghormati hak-hak
partisipan.

29
2) Anonimity (tanpa nama)
Nursalam (2008) mengatakan dala menjaga kerahasiaan identitas partisipan
tidak mencantumkan nama partisipan padaa lembar pengumpulan data dan
cukup memberi kode.
3) Confidentiality (Kerahasiaan)
Menurut Notoatmodjo (2012), merupakan hubungan yang harus secara etika
antara peneliti dengan orang yang diteliti. Adapun status hubungan dalam antara
peneliti dan orang yang kan diteliti masing-masing pihak mempunyai hak dan
kawajiban yang haurs diakui dan dihargai.

29

También podría gustarte