Está en la página 1de 7

MUHAMMAD ILHAM KHOIRUL ASHIM

142160165

EA – B

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN


ANALISIS AKTIVITAS ANTARPERUSAHAAN DAN INTERNASIONAL

1. Efek Infestasi
a. Akuntansi untuk efek investasi
b. Pengungkapan efek investasi
c. Analisis efek investasi
2. Akuntansi Ekuitas
a. Mekanisme akuntansi
b. Implikasi analisis
3. Kombinasi Bisnis
a. Mekanisme akuntansi
b. implikasi analisis
c. pembelian versus penyatuan
4. Efek Derivative
a. Mendefinisikan derivative
b. Klasifikasi derivative dan aakuntansi
c. Pengungkapan derivative
d. Analisis derivatif
5. Opsi Nilai Wajar
a. Persyaratan nilai wajar
b. Pengungkapan nilai wajar
c. Implikasi analisis

EFEK INVESTASI

Dapat disebut juga efek yang dapat diperdagangkan. Efek investasi dapat berbentuk efek
utang maupun ekuitas. Efek utang merupakan efek yang mempresentasikan hubungan kreditor
dengan entitas lain. Efek ekuitas merupakan efek yang mencerminkan kepemilikan pada entitas
lain.

Akuntansi untuk efek investasi

Akuntansi untuk efek investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya.


Klasifikasi Efek Investasi

Efek Investasi

Efek Utang Efek Ekuitas

Tidak memiliki pengaruh


Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo (kepemilikan di bawah
20%)

Memiliki Pengaruh
Signifikan
Diperdagangkan
(Kepemilikan antara 20% dan
50%)

Memiliki Hak Pengendalian


Tersedia Untuk
DIjual (kepemilikan di atas 50%)

Efek Utang
Efek utang mencerminkan hubungan kreditor dengan entitas lain. Misalnya obligasi
pemerintah dan swasta, obligasi perusahaan dan wesel bayar, dan utang yang dapat dikonversi.
Sekuritas utang dikelompokkan dalam kelompok diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo,
atau tersedia untuk dijual. Panduan akuntansi sekuritas utang berbeda, tergantung dari jenis
sekuritas.

 Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo


 Sekuritas yang Diperdagangkan
 Sekuritas Tersedia untuk Dijual
 Perubahan Kelompok Investasi

Efek Ekuitas
Efek ekuitas (equtiy securities) mencerminkan bagian kepemilikan pada entitas lain.
Dua motivasi utama perusahaan membeli efek ekuitas adalah: (1) untuk memaksakan pengaruh
pada direksi dan manajemen entitas lain (seperti pemasok, pelanggan, anak perusahaan) atau (2)
untuk mendapatkan dividen dan penghasilan dari kenaikan harga saham.
 Tidak Memiliki Pengaruh - Kepemilikan Kurang dari 20%
Sekuritas ekuitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari 20% dari
seluruh saham hak suara perusahaan yang diinvestasi, sekuritas ini dianggap tidak berpengaruh.
Pada kasus ini, investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas perusahaan yang
diinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan atau tersedia
untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen. Akuntansi untuk sekuritas ini telah
dijelaskan pada penjelasan sekuritas sekuritas utang dalam kelompok yang sama.

 Pengaruh Signifikan - Kepemilikan antara 20%-50%


Kepemilikan saham, meskipun kurang dari 50% saham dengan hak suara, dapat memberikan
investor kemampuan untuk memengaruhi secara signifikan aktivitas usaha perusahaan yang
diinvestasi. Pembuktian atas kemampuan investor untuk memaksakan pengaruh signifikan
terhadap aktivitas usaha perusahaan yang diinvestasi diperlihatkan dalam berbagai cara seperti,
perwakilan dan partisipasi manajemen atau perundingan yang berpengaruh sebagai hasil dari
hubungan berdasarkan berdasarkan perjanjian. Jika tidak terdapat bukti yang berlawanan,
investasi (langsung atau tidak langsung) sebesar 20% atau lebih (tetap kurang dari 50%) atas
saham dengan hak suara perusahaan yang diinvestasi diasumsikan memiliki pengaruh signifikan.
Investor memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas.

Metode ekuitas (equity method) mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal
sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi
investor pada laba (atau rugi) perusahaan yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi akun
investasi sebesar jumlah dividen yang diterima dari dari perusahaan yang diinvestasi.

 Pihak yang Mengendalikan - Kepemilikan Lebih dari 50%


Kepemilikan lebih dari 50% disebut sebagai pihak yang mengendalikan (controlling
investment) - di mana investor disebut sebagai induk perusahaan (holding company) dan
perusahaan yang diinvestasi sebagai anak perusahaan (subsidiary). Untuk kepemilikan lebih dari
50%, perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.

Opsi Nilai Wajar


Standar terbaru (SFAS 159) mengharuskan perusahaan untuk melaporkan secara selektif
sekuritas-yang-dimiliki-hingga-jatuh-tempo dan sekuritas-tersedia-untuk-dijual pada nilai wajar.
Pilihan nilai wajar dapat diaplikasikan secara selektif dan sukarela pada kelompok sekuritas
manapun yang dipilih perusahaan, tapi sekali nilai wajar telah dipilih untuk suatu kelompok
tertentu, perusahaan tidak dapat mengubah pilihan tersebut.

Pilihan nilai wajar tidak tersedia untuk investasi ekuitas yang perlu dikonsolidasi. Selain itu,
juga tidak diperbolehkan sekuritas tersebut untuk mengaplikasikan akuntansi metode ekuitas.

Pengungkapan Efek Investasi


Menurut IAI dalam SAK ETAP (2009:49-51) Perusahaan dengan neracayang aktiva
dikelompokkan menjadi aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lainkewajibannya
dikelompokkan manjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang(classified balance sheet)
harus melaporkan semua efek yang diperdagangkansebagai aktiva lancar. Efek dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo dan efekdalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebagai
aktiva lancar atau aktivatidak lancar berdasarkan keputusan manajemen. Khusus untuk efek
utang dalamkelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan kelompok tersedia untuk dijual yang
jatuhtempo pada tahun berikutnya harus dikelompokkan sebagai aktiva lancar.

Analisis Efek Investasi


a. Memisahkan kinerja dan asset operasi dari kinerja dan asset investasi
b. Manganalisi distorsi akuntansi dari efek

AKUNTANSI METODE EKUITAS


Diperlukan untuk investasi antar perusahaan keika perusahaan investor dapat
menggunakan pengaruh signifikan(tetapi tidak mengendalikan) terhadap investee
Metode ekuitas didsarkan pada teori bahwa akuntansi untuk suatu investasi dalam sebuah
perusahaan anak harus parallel dengan akuntansi perusahaan induk. Hubungan perusahaan induk
dan anak tidak dapat dipisahkan.
Berdasarkan metode ekuitas, maka:
1. Investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disesuaikan dengan keuntungan, kerugian dan
deviden.
2. Investor akan mencatat laba dari perusahaan investi, bila perusahaan investi memperoleh
laba dan akun investasi akan bertambah.
3. Investor akan mencatat kerugian dari perusahaan investi, bila perusahaan investi menderita
kerugian dan ini akan dicatat sebagai pengurang akun investasi.
Dapat disimpulkan, bahwa bila memiliki investasi antara 20-50% saham biasa sebuah
perusahaan, maka umumnya investor tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan atas
kegiatan-kegiatan keuangan dan operasi perusahaan penerbit saham. Setiap akhir periode harga
pokok tersebut akan disesuaikan dengan L/R yang diperoleh perusahaan penerbit saham.
Deviden yang diterima dicatat sebagai pengurang saldo perkiraan investasi dalam saham.
Jadi ekuitas perusahaan pemegang saham anak akan berubah akibat:
1. Adanya L/R yang diperoleh perusahaan anak.
2. Adanya pembagian deviden perusahaan anak.
3. Akibat penanaman modal baru.
Dalam hal pencatatan investasi saham pada perusahaan anak, selalu diadakan penyesuaian
terhadap adanya perubahan yang terjadi dalam perusahaan anak, sehingga rekening investasi
saham senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi pada perusahaan anak, maka metode
yang dipakai adalah metode ekuitas.

KOMBINASI BISNIS
Definisi Kombinasi Bisnis
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22 revisi tahun 2010
lampiran A. Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak
pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala
disebut sebagai “penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau “penggabungan setara
(merger of equals)” juga merupakan kombinasi bisnis sebagaimana istilah ini dipergunakan
dalam pernyataan ini.
Tujuan Kombinasi Bisnis
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22 revisi tahun 2010,
meningkatkan relevansi, keandalan, daya banding informasi mengenai kombinasi bisnis dan
dampaknya ;
- Mengukur aset teridentifikasi, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan non
pengendali.
- Mengakui dan mengukur goodwill atau keuntungan dari pembelian diskon.
- Menentukan jenis indformasi yang diungkapkan.
Identifikasi Kombinasi Bisnis
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22 revisi tahun 2010,
kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis.
“Penggabungan sesungguhnya (true merger)”
Atau
“Penggabungan setara (merger of equals)”
Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang bergabung diidentifikasikan
sebagai pihak pengakuisisi, diantaranya ;
a. Entitas yang mengalihkan kas atau aset atau menimbulkan liabilitas.
b. Menerbitkan ekuitas, “Reverse acqusition” penerbit = diakuisisi.
c. Ukuran relatifnya signifikan lebih besar.
d. Berinisiatif telah ada sebelum kombinasi.

EFEK DERIVATIF
Fluktuasi perkembangan bisnis menjadikan perusahaan menghadapi berbagai macam
resiko dari usahanya salah satunya adalah resiko pasar. Resiko ini timbul sebagai akibat dari
profitabilitas operasi usaha yang sangat sensitif terhadap fluktuasi pada berbagai area seperti
komoditi, tingkat pertukaran mata uang asing, dan tingkat bunga. Kekuatan pasar sangat
mempengaruhi faktor-faktor tersebut.
Akibat nilai uang yang berbeda-beda di masing-masing negara maka perusahaan dapat
menanggung resiko kerugian akibat perbedaan mata uang uang. Resiko ini disebut dengan resiko
mata uang asing (foreign currenci risk). Resiko lain yang mungkin terjadi adalah resiko atas
selisih bunga.
Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya menghadapi berbagai macam resiko pasar
mulai dari resiko harga komoditas (commodity price risk), resiko pertukaran mata uang asing
(foreign currency risk), atau resiko tingkat suku bunga (Interest rate risk). Untuk itu perusahaan
perlu mengurangi adanya resiko yang terjadi di pasar. Untuk mengurangi resiko pasar tersebut
perusahaan dapat melakukan upaya yaitu transaksi lindung nilai (hedging transaction). Lindung
nilai (hedge) merupakan kontrak yang bertujuan untuk melindungi perusahaan dari resiko pasar.
Transaksi lindung nilai ini seperti perusahaan yang melakukan transaksi asuransi, dimana
perusahaan mengharapkan imbal hasil walaupun tidak terjadi resiko pasar. Terdapat beberapa
macam jenis transaksi lindung nilai seperti kontrak masa depan (futures), opsi, dan swap yang
meruapakan bagian dari instrument keuangan derivatif atau lebih ringkas kita sebut derivatif.
Derivatif (derivatif) merupakan instrumen yang nilainya berasal dari aktiva, kelompo
aktiva, atau variabel ekonomis seperti saham, obligasi, harga komoditas, tingkat suku bunga,
atau kurs valuta asing. Namun perlu diperhatikan bahwa lindung nilai atau derivatif membuat
perusahaan mengalami resiko tertentu pula. Sangat sulit mendapatkan derivatif yang mampu
melindungi perusahaan dari resiko pasar secara menyeluruh. Derivatif banyak pula yang
digunakan sebagai upaya spekulasi perusahaan dalam menghadapi resiko pasar.
Terdapat beberapa jenis dari derivatif seperti yang dijelaskan dalam pembahasan
sebelumnya. Salah satunya adalah kontrak masa depan (futures contract). Kontrak masa depan
(futures contract) didefinisikan sebgai perjanjian antara dua atau lebih pihak untuk membeli atau
menjual komoditas tertentu atau aktiva keuangan tanggal tertentu di masa yang akan datang
(yang disebut tanggal penyerahan) pda harga tertentu. Kontrak seperti ini dapat dibuat untuk
berbagai komoditas dan aktiva keuangan.
Kontrak swap (swap contract) merupakan salah satu dari jenis derivatif. Kontrak swap
(swap contract) merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk menukar arus kas masa
depan. Kontrak ini biasanya digunakan sebagai perlindungan terhadap tingkat suku bunga dan
resiko kurs valuta asing dimasa yang akan datang.
Kontrak opsi (option contract) memberikan hak pada suatu pihak (bukan kewajiban) untuk
melakukan suatu transasksi.
Akuntansi Instrumen derivatif
Berbeda dengan akuntansi investasi pada efek, akuntansi untuk derivatif baik yang ada
dalam aktiva maupun dalam pasiva di catat sesuai dengan nilai wajar yang dimiliki.
Keuntungan dan kerugian belum direalisasi pada lindung nilai atas nilai wajar seperti
swap tingkat bunga fixed for floating, kontrak futures, opsi untuk melindungi nilai wajar
sekuritas, dan lindung nilai atas komitmen masa depan untuk membeli atau menjual barang
dengan tingkat harga tertentu di catat pada laporan laba rugi yang mempengaruhi profitabilitas
saat ini.
Pengungkapan instrumen derivatif
Perusahaan perlu mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif mengenai derivatif
baik dalam catatan laporan keuangan atau pada tempat yang lain.

NILAI WAJAR
mendefinisikan nilai wajar sebagai harga pertukaran, yaitu harga yang mungkin diterima
dari penjualan aset (atau pembayaran untuk mentransfer kewajiban) dalam transaksi yang
berurutan antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Terdapat lima aspek yang perlu dicatatdari definisi ini:
1. Tanggal pengukuran
2. Transaksi hipotesis
3. Transakasi berurutan
4. Pengukuran dengan dasar pasar
5. Harga keluaran
TEKNIK VALUASI
Tiga pendekatan dasar dari penilaian sebagai berikut:
1. Pendekatan pasar
2. Pendekatan laba
3. Pendekatan biaya
Kelebihan dan kekurangan akuntansi penilaian wajar
1. Merefleksikan informasi sekarang
2. Kriteria pengukuran yang konsisten
3. Komparabilitas (comparability)
4. Tidak ada bias konservatif5.
Kekurangan dari model akuntansi ini adalah:
1. Objektivitas lebih rendah
2. Rentan terhadap manipulasi
3. Penggunaan input tingkat ketiga
4. tidak adanya unsur konservatif
5. Fluktuasi laba yang berlebihanKarena efek yang mendalam pada laporan keuangan
apabila digunakanakuntansi penilaian wajar, hal ini akan berpengaruh pada cara analisis
laporankeuangan dilakukan

También podría gustarte