Está en la página 1de 8

1.

1 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari pembangkit ini
adalah responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak
maupun saat terjadi gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya keluarannya yang
paling besar diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit listrik tenaga air ini juga telah
ada sejak dahulu kala. Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai pembangkit
listrik tenaga air serta keberadaan potensi energi air yang masih belum digunakan.

Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia


sejak beberapa puluh abad yang lalu. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa
penggunaan kincir air untuk pertanian, pompa dan fungsi lainnya telah ada sejak 300 SM
di Yunani, meskipun peralatan-peralatan tersebut kemungkinan telah digunakan jauh
sebelum masa itu. Pada masa-masa antara jaman tersebut hingga revolusi industri, aliran
air dan angin merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain energi
yang dibangkitkan dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air yang
mengalir kemudian berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan pada
desain tenaga air yang menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles
dibagian luar Paris, Prancis. Sistem tersebut memiliki kapasitas yang sepadan dengan
56 kW energi listrik.

Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik
dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal (penstock)
melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-sudu yang menyebabkan
kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik,
perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada generator. Energi yang
dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai ataupun
digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.
Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi masyarakat yang
memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh
Indonesia. Disaat sumber energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif,
maka air menjadi sumber yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi
pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Selain itu, Indonesia kaya
akan sumber daya air sehingga sangat berpotensial untuk memproduksi energi listrik
yang bersumber daya air. Di Indonesia terdapat banyak sekali sungai-sungai besar
maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus
untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau
energi listrik.

1.2 Bagian – bagian utama dari PLTA


1. Bendungan
berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain
menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air
ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut
pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Jenis bendungan antara lain:

Gambar 1.Bendungan
2. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan
memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di
hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan,
Pelton, dan lain-lain.

Turbin memiliki prinsip kerja yakni sebagai berikut gaya jatuh air yang mendorong baling-
baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan
menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk
memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi.
Gambar 2. Turbin
3. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan
perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Gambar 3. Komponen Generator Dalam PLTA

4. Transformator
Berfungsi untuk mentransmisikan dan mengubah energy dari ukuran satu keukuran
yang lain. Transformator yang digunakan adalah transformator step up. Karena
digunakan untuk mengubah energi yang dihasilkan generator menjadi energi yang lebih
besar ukuranya.

5. Jalur Transmisi
Berfungsi untuk mengalirkan energy listrik dari PLTA menuju konsumen listrikya itu
rumah-rumah dan pusat industri.

1.3 Prinsip Kerja dari PLTA


Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan
adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi
energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa
dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air
(head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).
Gambar 4. Proses kerja PLTA
Laju q dimana air jatuh dari ketinggian efektif h tergantung dari besarnya luas
penampang kanal. Jika luas penampang kanal terlalu kecil, daya keluaran akan lebih
kecil dari daya optimal karena laju air q dapat lebih besar. Di lain pihak, ukuran kanal
tidak dapat dibuat besar secara sembarangan karena laju air q yang melalui kanal
tergantung dari laju pengisian air pada reservoir air di belakang bendungan.
Volume air pada reservoir dan ketinggian h yang bersangkutan, tergantung dari laju
air yang masuk ke dalam reservoir. Selama musim kering, ketinggian air pada reservoir
dapat berkurang karena jumlah air dalam reservoir lebih sedikit. Selama musim hujan,
ketinggiannya dapat naik kembali karena air yang masuk dari berbagai aliran air yang
mengisi bendungan. Fasilitas pembangkit listrik tenaga air harus di desain untuk
menyeimbangkan aliran air yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan
jumlah air yang mengisi reservoir melalui sumber alami seperti curahan hujan, salju, dan
aliran air lainnya.
Pembangkit listrik tenaga air merupakan aplikasi energi terbarukan yang terbesar
dan paling matang secara teknologi, dimana terdapat 678.000 MW kapasitas daya listrik
yang terpasang di seluruh dunia, yang menghasilkan lebih dari 22% listrik dunia (2564
TWh/tahun pada 1998). Dalam hal ini, 27.900 MW merupakan pembangkit skala kecil
yang menghasilkan listrik 115 TWh/tahun. Di eropa barat, pembangkit listrik tenaga air
berkontribusi sebesar 520 TWh listrik pada tahun 1998, atau sekitar 19% dari energi listrik
di Eropa (sehingga menghindari emisi dari sejumlah 70 juta ton CO2 per tahun-nya).
Pada sejumlah negara di Afrika dan Amerika Selatan, pembangkit listrik tenaga air
merupakan sumber listrik yang menghasilkan lebih 90% kebutuhan energi listriknya.
Gambar 2 memperlihatkan pembangkitan energi listrik dari air dunia yang meningkat
secara dinamis tiap tahunnya. Di samping pembangkit listrik tenaga air yang berkapasitas
besar yang telah ada, masih terdapat ruang untuk pengembangan lebih jauh dimana
diperkirakan hanya sekitar 10% dari total potensi air di dunia yang telah digunakan.

1.4 Klasifikasi PLTA


Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air berdasarkan:

1. Berdasarkan tujuan
Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk mensuplai air,
irigasi, kontrol banjir dan lain sebagainya disamping produksi utamanya yaitu tenaga
listrik.

2. Berdasarkan keadaan hidraulik


Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah memperhatikan prinsip
dasar hidraulika saat perencanaannya. Ada empat jenis pembangkit yang menggunakan
prinsip ini. Yaitu:

 Pembangkit listrik tenaga air konvensional yaitu pembangkit yang menggunakan kekuatan
air secara wajar yang diperoleh dari pengaliran air dan sungai.
 Pembangkit listrik dengan pemompaan kembali air ke kolam penampungan yaitu
pembangkitan menggunakan konsep perputaran kembali air yang sama denagn
mempergunakan pompa, yang dilakukan saat pembangkit melayani permintaan tenaga
listrik yang tidak begitu berat.
 Pembangkit listrik tenaga air pasang surut yaitu gerak naik dan turun air laut menunjukkan
adanya sumber tenaga yang tidak terbatas. Gambaran siklus air pasang adalah perbedaan
naiknya permukaan air pada waktu air pasang dan pada waktu air surut. Air pada waktu
pasang berada pada tingkatan yang tinggi dan dapat disalurkan ke dalam kolam untuk
disimpan pada tingkatan tinggi tersebut. Air akan dialirkan kelaut pada waktu surut melalui
turbin-turbin.
 Pembangkit listrik tenaga air yang ditekan yaitu dengan mengalihkan sebuah sumber air
yang besar seperti air laut yang masuk ke sebuah penurunan topografis yang alamiah, yang
didistribusikan dalam pengoperasian ketinggian tekanan air untuk membangkitkan tenaga
listrik.
3.Berdasarkan Sistem Pengoperasian
Pengoperasian bekerja dalam hubungan penyediaan tenaga listrik sesuai dengan
permintaan, atau pengoperasian dapat berbentuk suatu kesatuan sistem kisi-kisi yang
mempunyai banyak unit.

4. Berdasarkan Lokasi Kolam Penyimpanan dan Pengatur.


Kolam yang dilengkapi dengan konstruksi bendungan/tanggul. Kolam tersbut diperlukan
ketika terjadi pengaliran tidak sama untuk kurun waktu lebih dari satu tahun. Tanpa kolam
penyimpanan, pembangkit/instalasi dipergunakan dalam pengaliran keadaan normal.

5. Berdasarkan Lokasi dan Topografi


Instalasi pembangkit dapat berlokasi didaerah pegunungan atau dataran. Pembangkit di
pegunungan biasanya bangunan utamanya berupa bendungan dan di daerah dataran
berupa tanggul.

6. Berdasarkan Kapasitas PLTA


Menurut Mesonyi:

1. Pembangkit listrik yang paling kecil sampai dengan : 100 kW


2. Kapasitas PLTA yang terendah sampai dengan : 1000 kW
3. Kapasitas menengah PLTA sampai dengan : 10000 kW
4. Kapasitas tertinggi diatas : 10000 kW
7. Berdasarkan ketinggian tekanan air
 PLTA dengan tekanan air rendah kurang dari :dibawah 15 m
 PLTA dengan tekan air menengah berkisar :15 m – 70 m
 PLTA dengan tekanan air tinggi berkisar :71 m – 250 m
 PLTA dengaan tekanan air yang sangat tinggi :diatas 250 m
1.5 Kelebihan dan Kekurangan PLTA
Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat
dirangkum secara garis besar sebagai berikut :

1. Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga
pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk
kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
2. Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi
terbarukan lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
3. PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
4. Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti
irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
5. Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.
Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga efek negatif pembangunan
PLTA/kerugiannya yaitu sebagai berikut:

1. Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat


dibangunnya bendungan.
2. Biaya investasi paling mahal.
3. Pembangunan bendungan memakan waktu yang lama.
4. Memerlukan lahan yang luas.
5. Di samping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko
kecelakaan dan kerugian yang sangat besar.

Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah
energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik.
2. Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan cara merubah energi potensial
(dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari
energi mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan generator).
3. Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
4. Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan
energi
5. Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega
watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 % dari
jumlah energi pembangkitan PT PLN.
6. PLTA memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Daftar Pustaka

1. http://misbahulilmi.blogspot.co.id/2015/10/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-air.html
2. https://my-engin.blogspot.co.id/2011/02/turbin-air.html(Gambar)
3. https://66fadli.wordpress.com/2012/04/30/implementasi-generator-pada-plta/

También podría gustarte