Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BAB I
ANGGARAN SEBAGAI PERLATAN MANAJEMEN
ANGGARAN SEBAGAI SISTEM PERENCANAAN TERPADU
1. INTI SITEM
1. Produk
Kebijaksanaan manajemen dalam perencanaan harus memperhatikan
hal – hal yang berhubungan dengan barang dan jasa yang yang
dihasilkan seperti :
a. Trend penjualan
b. Harga Produk
c. Diversifikasi Produk
d. Kualitas produk
e. Desain produk
f. Style produk
g. Identitas produk seperti : brand name, trade mark, bungkus dan lain
– lain
2. Pasar
Faktor kedua yang harus diperhatikan oleh seorang business manajer
adalah pasar, dimana produk akan dijual. Berhasilnya suatu produk
dipasarkan tergantung pada sifat produk itu sendiri, harga produk dan
kebijaksanaan dalam pemilihan metode penjualan dan distribusi.
Hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Data tentang konsumen
b. Potensi pasar
c. Kebiasaan membeli dari konsumen
d. Sifat persaingan yang dihadapi
3. Program Distribusi
Setelah memperhatikan faktor produk dan pasar, business manajer
perlu memperhatikan cara mecapai pasar tersebut seperti :
a. memilih dan melatih para salesman
b. Memilih saluran distribusi yang paling tepat dan metode penjualan
c. Memilih media promosi dan advertensi
d. Menentukan kebijaksanaan harga dan lain – lain
4. Program Produksi
Faktor – faktor yang berhubungan dengan produksi seperti :
a. Bahan mentah dan bahan pembantu
b. Buruh
c. Lokasi Pabrik
d. Layout pabrik
e. Kapasitas pabrik
f. Proses produksi dan lain – lain
6. Organisasi
Organisasi perusahaan juga mempunyai pengaruh terhadap
perencanaan yang disusun oleh business manajer. Organisasi dapat
didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerjasama untuk
mencapai suatu tujuan. Karena itu suatu rencana kadang – kadang
tidak dapat dijalankan karena kesalahan struktur organisasi
perusahaan. Hal – hal yang berhubungan dengan organisasi yang
perlu diperhatikan antara lain :
a. Organisasi chart ( struktur organisasi )
b. Penempatan individu yang tepat pada masing – masing jabatan
c. Koordinasi anatara masing – masing fungsi dalam organisasi
7. Finansial
Faktor ini dikatakan sebagai faktor yang paling dominan pengaruhnya
tehadap perencanaan yang disusun oleh business manajer, seperti :
a. Sumber modal kerja
b. Return yang dihendaki dari investasi
c. Tingkat perputaran yang dikehendaki
BAB II
MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
b. Konsumen
Bahwa produk yang dihasilkan harus mememberikan kepuasan
kepada konsumen, memelihara hubungan baik dengan konsumen.
c. Pemilik Modal
Memelihara hubungan yang sebaik mungkin dengan pemilik modal
agar mereka tetap bersedia memberikan modalnya
Direksi
Komisi Staf
Anggaran
Bagian Bagian
Bagian Adminstrasi/
Bendahara
Penjualan Produksi
Produksi Tata usaha
Bagian Advertensi
Promosi Bagian Servis Akuntansi Personalia
Bagian Penelitian
Anggaran
Pasar
a. Bidang Perencanaan
1. Mengadakan kegiatan – kegiatan penyelidikan dan penelitian –
penelitian yang berguna untuk membantu manajemen meneliti,
mempelajari masalah – masalah yang berhubungan dengan
kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan.
2. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam
menentukan arah kegiatan yang paling menguntungkan
3. Untuk membantu dan menunjang kebijksanaan – kebijaksanaan
perusahaan
4. Menentukan tujuan – tujuan perusahaan
5. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia
6. Mengakibatkan pemakaian alat – alat fisik secara lebih efektif
BAB III
ANGGARAN KOMPREHENSIF
BAB IV
ANGGARAN PENJUALAN
b. Keadaan Persaingan
- Bersifat monopoli
- Bersifat persaingan bebas
- Bersifat persaingan monopolitis
2. Kemampuan finasial
- Kemampuan membiayai penelitian pasar yang dilakukan
- Kemampuan untuk membiayai usaha – usaha untuk mencapai
target – taget penjualan (modal kerja)
- Kemampuan untuk membeli bahan mentah untuk memenuhi
target penjualan
3. Keadaan Personalia
- Apakah jumlah tenaga kerja yang tersedia cukup, kurang atau
berlebihan
- Apakah tenaga yang tersedia mampu untuk melakukan tugas –
tugasnya agar target yang ditemukan tercapai
4. Dimensi waktu
Hal ini perlu diperhatikan sebab apabila membuat rencana terlalu
awal, kemungkinan akan terjadi perubahan keadaan, juga perlu
dipertimbangkan sampai seberapa lama rencana yang disusun
tersebut masih reliable
bersifat biaya variable. Tetapi akhir – akhir ini diperkirakan bahwa target
tersebut tidak dapat tercapai lagi.
Manajemen dihadapkan pada 3 alternatif kebijakan yang harus dipilihnya
yakni :
1. Mempertahankan seperti apa yang direncanakan
2. Menaikkan harga 10 %, tetapi resikonya turunnya volume dengan
10 %
3. Menaikkan volume 10 % dengan resiko menurunkan harga 10 %
Data Penjualan :
TAHUN X Y XY X2
2012
2013
2014
2015
2016
2017
BAB V
FORECAST PENJUALAN
d. Survey Konsumen
Apabila ketiga pendapat diatas masih dirasa kurang dapat
dipertanggungjawabkan, maka biasanya diadakan
penelitianlangsung terhadap konsumen
BAB VI
ANGGARAN PRODUKSI
Misalnya :
Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada ditangan
perusahaan pada awal periode nanti. Penjualan selama 1 periode
direncanakan 100 unit, sedangkan persediaan akhir diperkirakan 40 unit,
sehingga perusahaan harus memproduksi barang A sebanyak 80 unit.
Anggaran produksi merupakan dasar (basis) untuk menyusun
anggaran – anggaran lain seperti anggaran bahan mentah, anggaran
tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik. Sehingga
hubungan antara tingkat penjualan, tingkat produksi dan tingkat
persediaan dapat digambarkan sebagai berikut :
Disamping itu dapat pula disusun langkah – langkah utama yang
dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi dan dalam
pelaksanannya :
a. Tahap Perencanaan
1. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam
menyusun bagian produksi
2. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan
b. Tahap Pelaksanaan
1. Menentukan kapan barang diproduksi
2. Menentukan dimana barang akan diproduksi
3. Menentukan urutan – urutan proses produksi
4. Menentukan standar penggunaan faslitas – fasilitas produksi untuk
mencapai efisiensi
5. menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh,
service dan peralatan
6. menyusun biaya produksi
7. Membuat perbaikan – perbaikan bilaman diperlukan
Dalam menentukan dan memperkirakan jangka waktu produksi dan
jumlah barang yang akan dihasilkan, beberapa faktor harus
dipertimbangkan, faktor – faktor tersebut berupa :
a. Fasilitas Pabrik
b. Fasilitas Pergudangan
Beberapa jenis barang membutuhkan sisitem penyimpanan secara
khusus karena sifat – sifat yang khusus pula. Produksi yang teralalu
jauh melebihi kemampuan gudang untuk penyimpanannya akan
mengakibatkan resiko – resiko yang tentu saja menimbulkan biaya
bagi perusahaan.
BAB VII
ANGGARAN BAHAN MENTAH
Jumlah bahan mentah yang harus dibeli tidak harus sama dengan
jumlah bahan mentah yang dibutuhkan, karena adanya faktor
persediaan. Anggaran ini merupakan suatu perencanaan yang
terperinci atas kuantitas bahan mentah yang disampaikan sebagai
persediaan
a. Biaya Pemesanan
Yaitu biaya – biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan
pemesanan bahan mentah. Biaya ini akan berubah sesuai dengan
frekwensi pemesanan, semakin tinggi frekwensi pemesanan semakin
tinggi pula biaya pemesanannya. Sebaliknya biaya ini berbanding
terbaik dengan jumlah bahan mentah setiap kali pemesanan. Hal ini
disebabkan semakin besar jumlah setiap kali pemesanan dilakukan,
berarti frekwensi pemesanan menjadi semakin rendah.
Umpamanya :
- Biaya – biaya persiapan pemesanan
- Biaya administrasi
- Biaya pengiriman pesanan
- Biaya mencocokkan pesanan yang masuk
- Biaya mempersiapkan order pembayaran
b. Biaya Penyimpanan
Yaitu biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penyimpanan
bahan mentah yang telah dibeli. Biaya ini berubah – ubah sesuai
dengan jumlah bahan mentah yang disimpan, semakin besar jumlah
bahan mentah setiap kali pemesanan maka biaya penyimpanan akan
semakin besar pula.
Umpamanya :
- Biaya pemeliharaan
- Biaya asuransi
- Biaya perbaikan kerusakan
Dengan memperhatikan kedua jenis biaya diatas, maka jumlah
pembelian yang paling ekonomis dapat dihitung dengan rumus :
2R.S
EOQ = √
P.I
Dimana :
R : Jumlah bahan mentah yang akan dibeli dalam suatu jangka
waktu tertentu
S : Biaya Pemesanan
P : Harga perunit bahan mentah
I : Biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam prosentase dari
persediaan rata – rata
Contoh :
PT ABC memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama tahun 2005
sebanyak 1.000 kg. setiap kali dipesan, akan dikeluarkan biaya sebesar
Rp. 50,00 sebagai biaya perangko. Harga per kg bahan mentah adalah
2 x 1.000 x 50S
EOQ = √
20 x 0,50
= 100 kg.
BAB VIII
ANGGARAN TENAGA KERJA
BAB IX
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN BIAYA OPERASI