Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhan. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari
dosen kami Bpk. Drs. Robenhart Tamba, M.Pd Selaku pengampu materi
keterampilan dasar pendidikan SD.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan – masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................
B. TUJUAN.............................................................................................................................
C. MANFAAT..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MANFAAT
Agar untuk mengetahui karakteristik pendidikan dasar di Indonesia dan cuga untuk
mengetahui cara belajar anak.
BAB II PEMBAHASAN
Ada beberapa karakteristik anak usia sekolah dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih
mengetahui keadaan peserta didik khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD). Seorang guru
harus menerapkan metode pemblejaran yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka sangan
penting bagi seorang pedidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain kakakteristik yang
perlu diperhatikan pendidik adalah kebutuhan peserta didik.
b) Senang bergerak
Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan
tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang
model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh
anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai
siksaan.
c) Anak senang bekerja dalam kelompok
Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting
dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar
setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar
menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat
(sportif), mempelajarai olah raga dan membawa implikasi bahwa guru harus
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar
dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa
implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan
anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.Senang merasakan atau
melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.
2. Kebutuhan Siswa SD
Bertolak dari kebutuhan peserta, pemaknaan kebbutuhan siswa SD dapat
diidentifikasikan dari tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangannya
adalah tugas-tugas yang muncul pada saat suatu periode tertentu dari kehidupan
individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa arah
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya, sementara kegagalan dalam
melaksanakan tugas tersebut menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak oleh
masyarakat dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan yang bersumber dari kematangan fisik di antaranya
adalah belajar berjalan, belajar melempar, menangkap dan menendang bola, belajar
menerima lawan jenisnya.
Anak usia SD ditandai oleh tiga dorongan keluar yang besar, yatu :
1) Kepercayaan anak untuk keluar rumah dan masuk dalam kelompok sebaya
2) Kepercayaan anak memasuki dunia permainan dan kegiatan yang
memerlukan keterampilann fisik
3) Kepercayaan mental untuk memasuki dunia, konsep, logika, simbolis, dan
komunikasi orang dewasa
1) Konkret
Konkret mengandung makna proses belajar beranjak dari hal – hal yang konkret yakni
yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan
pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
2) integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu
keutuhan, mereka belum mampu memilah milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini
melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
3)Hierarkis
2) Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai
dari hal – hal yang sederhana ke hal – hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi,
dan cakupan keluasan serta kedalaman
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari materi diatas adalah pendidikan dasar di indonesia itu
sebenarnya sudah bagus dan tinggal bagaimana guru untuk menyampaikannya dengan
menggunakan cara belajar anak, agar tercapai kegiatan belajar mengajar yang kondusif dan
efektif.
DAFTAR PUSTAKA