Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
OLEH
pat
Paulus Paldi
Asrianti
Edison
Haris Rahmat
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa,karena atas berkat dan
rahmatnya sehigga penulis boleh menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini
merupakan perwujudan dari tugas kelompok yang di berikan oleh dosen mata kuliah
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II
Makalah ini berisikan tentang materi yang berhubungan dengan mata kuliah KMB II
yaitu Askep Klien Dengan Endokarditis
Apabila ada kekurangan dari penulisan makalah ini mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini.semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Latar Belakang………………………………………………………………1
B. Tujuan………………………………………………………………………..1
A. Definisi ……………………………………………………………………….2
B. Klasifikasi……………………………………………………………………..2
C. Etiologi…………………………………………………………………..……3
E. Gejala Klinis…………………………………………………………………….5
H. Komplikasi……………………………………………………………………….8
I. Penatalaksanaan Medis……………………………………………………….9
J. Pencegahan…………………………………………………………………….9
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Endokarditis pertama kali ditemukan oleh Rivera tahun 1946. Endokarditis di bagi menjadi
dua yaitu endokarditis infektif dan endokarditis non infektif. Prevalensi paling sering terjadi pada
kelainan katup oleh karena rhematik, dan ini sering terjadi pada negara sedang berkembang. Juga
pada anak-anak yang dilakukan operasi jantung untuk mengkoreksi kelainan jantung kongenital.
Pada pasien endokarditis tanpa penyakit jantung sebelumnya kejadian ini sering pada ABE
(Akut Bakterial Endokarditis) terutama anak-anak di bawah 2 tahun, dan pecandu narkotik. Resiko
yang lain untuk terjadinya endokarditis, terutama pada pasen dengan kelainan kongenital pada
jantungnya. Pada negara berkembang insiden endokarditis 1,6 – 4,3 diantara 100.000 penduduk.
Angka kematian 20%-40%, meskipun diberikan antibiotik yang cukup. Komplikasi neurologis
endokarditis berkisar 20%-40%, hal ini akan mempertinggi angka kematian (41%-86%). Maka perlu
diketahui gejala klinik secara dini dari endokarditis,maupun komplikasi neurologisnya dengan
harapan angka kematiannya dapat ditekan.
b. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. DEFINISI
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard
atau katub jantung. (wajan yuni udjianti,keperawatan kardiovaskuler hal,126)
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan,
tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena
atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada
virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal,
sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal terlebih
dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya,
karena gejalanya tidak khas (buku saku KMB burner & suddart)
b. KLASIFIKASI ENDOKARDITIS
1. Endokarditis Infektif
Ø Endokarditis infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada endokardium jantung atau
pada pembuluh darah besar ditandai dengan adanya vegetasi (Team Fakultas Kedokteran UI)
Ø Endokarditis infektif adalah suatu infeksi ayng disebabkan oleh mikroba pada jaringan endothelial
jantung (Barbara Engran ; 1998)
Ø Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial yang biasanya meliputi dinding ventrikel,
katup-katupjantung, dinding arteri besar, septum, yang ditandai dengan mudah terjadinya aggregasi
dari trombin dan platelet yang disebut vegetasi, ini berisi makro organisme. Vegetasi tersebut dapat
terjadi didaerah endokardial yang manapun, juga didaerah arteri besar.
Ø Endokarditis Infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katup jantung .
Ø Endokarditis non infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh trombosit yang disertai dengan
vegetasi(Team Fakultas Kedokteran UI)
Ø Endokarditis Non-infektif adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya bekuan-bekuan
darah pada katup jantung yang rusak.
Berdasar jenis katub jantung yang terkena infeksi dibedakan menjadi dua yaitu :
c. ETIOLOGI
1. Endokarditis Infektif
Endokarditis Infektif merupakan akibat dari serangan bakteri, lesi atau pertumbuhan
berkembang diatas katub-katub jantung dan diatas endotelium. Pertumbuhan ini tersusun atas
fibrin, sel-sel darah, bahan-bahan nekrosis dan kolagen disebut veruka.
Veruka kemungkinan hancur, mengalir dalam aliran darah dan berahir pada pembuluah darah
kecil di setiap organ yang mengakibatkan infark dan lesi vaskuler
. Streptococcus dan staphyloccus merupakan penyebab lebih dari 80% kasus. Pada pasen pecandu
obat-obatan yang menyuntik melalui intravena dan pasen dengan katup buatan/katup yang telah
cacat, insidennya lebih tinggi. Streptococcus viridan’s alpha hemolytic merupakan organisme yang
paling sering dan disusul dengan staphylococcus coagulase positiv. Golongan jamur yang tersering
ialah candida dan aspergillus.Streptococcus viridan merupakan normal flora pada oropharynx dan ini
peka terhadap penicilin.
Enterococcus dan group A beta streptococcus hemolitikus, staphilococcus sering menyerang katup
jantung yang normal dan menyebabkan kerusakan yang cepat. Pada staphylococcus sring diikuti
dengan infeksi pada organ yang lain. Masuknya 2 kuman tersebut dapat melalui oropharynx, kulit,
saluran kencing, penyalahgunaan obat melalui parental nasokomial.
Bakteri (atau jamur) yang terdapat di dalam aliran darah atau yang mencemari jantung selama
pembedahan jantung, dapat tersangkut pada katup jantung dan menginfeksi endokardium. Yang
paling mudah terkena infeksi adalah katup yang abnormal atau katup yang rusak; tetapi katup yang
normalpun dapat terinfeksi oleh bakteri yang agresif, terutamab jika jumlahnya sangat banyak.
Timbunan bakteri dan bekuan darah pada katup (vegetasi) dapat terlepas dan berpindah ke organ
vital, dimana mereka menyebabkan penyumbatan pada aliran darah arteri. Penyumbatan seperti ini
sangat serius, karena bisa menyebabkan stroke, serangan jantung dan infeksi, juga merusak daerah
tempat terbentuknya penyumbatan.
o Tuberkulosis
o Infeksi tulang
Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan jantung dapat berupa penyakit
jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik,
prolaps katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof obstruksi.
Endokarditi infeksi sering timbul pada penyakit jantung rematik dengan fibrilasi dan gagal
jantung. Infeksi sering pada katub mitral dan katub aorta. Penyakit jantung bawaan yang terkena
endokarditis adalah penyakit jantung bawaan tanpa ciyanosis, dengan deformitas katub dan
tetralogi fallop.
Bila ada kelainan organik pada jantung, maka sebagai faktor predisposisi endokarditis infeksi
adalah akibat pemakaian obat imunosupresif atau sitostatik, hemodialisis atau peritonial dialisis,
serosis hepatis, diabetis militus, penyakit paru obstruktif menahun, penyakit ginjal, lupus
eritematosus,penyakit gout, dan
penyalahan narkotikintravena.
Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain pada gigi dan
mulut, kateterisasi saluran kemih, tindakan obstretrik ginekologik dan radang saluran pernapasan
ü Clubbing pingers
ü Ptechiae pada mukosa tenggorok di retina mata (roth’s spot) & kulit dada
ü Anemia/pucat
ü Osler’s nodes (nodul kemerahan,merah muda atau kebiruan di bagian dalam jari, otot tenar dan
hipotenar yang terasa nyeri
ü Janeway lesion (nodul kemerahan,merah muda atau kebiruan) di bagian dalam jari,otot tenar
namun tidak terasa nyeri.
ü Tanda dan gejala gagal jantung kanan (hepatomegali,edema dan distensi vena jugularis).
f. PATOFISIOLOGI
Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga melalui alat
genital dan saluran pencernaan, serta pembuluh darah dan kulit. Endokard yang rusak dengan
permukaannya tidak rata mudah sekali terinfeksi dan menimbulakan vegetasi yang terdiri atas
trombosis dan fibrin. Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak baik, sehingga memudahkan
mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya akan menambah kerusakan katub dan endokard,
kuman yang sangat patogen dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi kebocoran.
Infeksi dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses miokard atau aneurisme
nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat terjadi ruptur yang mengakibatkan
terjadinya kebocoran katub.
Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas dari endokard merupakan
gambaran yang khas pada endokarditis infeksi. Besarnya emboli bermacam-macam. Emboli yang
disebabkan jamur biasanya lebih besar, umumnya menyumbat pembuluh darah yang besar pula.
Tromboemboli yang terinfeksi dapat teranggkut sampai di otak, limpa, ginjal, saluran cerna, jantung,
anggota gerak, kulit, dan paru. Bila emboli menyangkut di ginjal. akan meyebabkan infark ginjal,
glomerulonepritis. Bila emboli pada kulit akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri tekan
PATHWAY ENDOKARDITIS
infeksi
re
si
k
o
p
e
n
u
r
u
n
a
n
c
u
ra
h
ja
n
t
u
n
g
hipertermi
hipoksia
jaringan iskemik
prostaglandin dan
bradikin a
ngina
N
y
e
r
i
a
k
u
t
g. KOMPLIKASI
Ø Jantung:
· Abses.
· Miokarditis.
· Embilisasi
· Serebral
· Ginjal
· Splenik
· Koroner
Ø Aneurisme mikotik
h. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
ü Ekokardiogram: dapat menunjukkan efusi perikardial, hipertrofi jantung, disfungsi katup, dilatasi
ruang.
ü Enzim jantung: CPK mungkin tinggi, tetapi iso enzim tidak ada.
ü Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus dan jamur penyebab.
i. PENATALAKSANAAN MEDIS
Ø Terapi parenteral.
Ø Obat-obatan.
Ø Antibiotik IV.
Ø Antipiretik = salisilat.
Ø Analgesik
Ø Antikoagulasi.
Ø Pergantian katup.
j. Pencegahan
Pemberian profilaksis antibiotika diperlukan pada tindakan pencabutan gigi atau tindakan
pembedahan, untuk mencegah tejadinya bakterimia pada pasien dengan lesi jantung.
A. Profilaksis standar
- Untuk pencabutan gigi atau : Penisilin 2 gram (oral), 1 jam sebelum tindakan
dan 1 gram, 6 jam sesudahnya
tindakan pada traktus respiratorius
B. Profilaksis khusus
1. Parenteral, untuk penderita resiko tinggi, Ampisilin 2 gram + gemtamisin 1,5 mg/kgBB ½
tindakan gastrointestinal atau urogenetal jam sebelum tindakan
3. Oral (penderita alergi penisilin) Eritromisin 1 gram 1 jam sebelum tindakan dan
untuk tindakan pada traktus respiratorius 0,5 gram 6 jam sesudah tindakan
4. Oral untuk tindakan minor traktus Amoksilin 2 gram 1 jam sebelum dan 1,5 gram 6
gastrointestinal atau urogenetal jam sesudah tindakan
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Ø AKTIVITAS/ISTIRAHAN
Ø SIRKULASI
ü Gejala : riwayat demam reumatik, penyakit jantung congenital, IM, bedah jantung
Ø ELIMINASI
Ø NYERI/KETIDAK NYAMANAN
ü Gejala : nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat oleh
inspirasi, batuk, garakan menelan, berbaring, hilang dengan duduk, ber- sandar ke depan
(perikarditis). Tidak hilang dengan nitrogliserin.
Ø PERNAPASAN
ü Gejala : napas pendek, napas pendek kronis memburuk pada malam hari
(miokarditis).
Pernapasan dangkal
Ø KEAMANAN
ü Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis, trauma dada, penyakit
keganasan/iradiasi torakal, dalam penanganan gigi, pemeriksaan
ü Tanda : demam.
B. Diagnose kepererawatan
Intervensi rasional
MANDIRI:
1. Selidiki keluhan nyeri dada..Perhatikan 1. nyeri dada dapat dan mungkin tidak
petunjuk nonverbal dari menyertai endokarditis tergantung
ketidaknyamanan. adatidaknya iskemia
intervensi rasional
MANDIRI:
KOLABORATIF:
Intervensi rasional
MANDIRI:
KOLABORATIF:
intervensi rasional
MANDIRI:
c. EVALUASI
1. Nyeri berhubungan dengan efek-efek sistemik dari infeksi.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan faktor biologi (demam,
infeksi).
ü Status nutrisi dipertahankan/ diperbaiki.
5. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit.
ü Mengidentifikasi /melakukan pola hidup yang perlu atau perubahan perilaku untuk mencegah
terulangnya / terjadinya komplikasi.
d. HEALTH EDUKASI/PENYULUHAN
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard
atau katub jantung.mempunyai cirri yang hamper sama dengan perikarditis dan
myocarditis.diagnosa keperawatannya dapat di tegakkan melalui pemeriksaan fisik dan
diagnostic.penyakit ini dapat di obati dengan pengobatan medis seperti antibiotic dan antipiretik
sesuai indikasi dan bakteri penyebabnya.
b. Saran
Penulis berharap dengan makalah ini, semoga mahasiswa dapat mengerti konsep medis pada
pasien endokarditis dan paham bagaimana patofisiologi yang terjadi. sehingga bisa berpikir kritis
dalam melakukan tindakan keperawatan.