Está en la página 1de 6

8.

Pendidikan
a. Tingkat pendidikan terbanyak adalah SD 33,91 % (311), SMP 14,18 %
(130), SMA 9,71 % (89), perguruan tinggi 0,98 % (9) belum sekolah /
tidak sekolah 17,23 % (158)
b. Sarana pendidikan
Jumlah MI
SD
SMP

B. ANALISA DATA / DIAGNOSA KEPERAWATAN


Dalam kesempatan ini akan dijelaskan analisa data dan perumusan
diagnosa perawatan.
1. Kesehatan Lingkungan
a. Analisa data
Data pendataan yang telah dilakukan terhadap kesehatan lingkungan
didapatkan data sebagai berikut :
1) Perumahan penduduk
Kondisi perumahan penduduk berdasarkn keadaan pencahayaan
yang sudah baik yaitu 23,47 % (50), cukup 62,91% (134), kurang
13,62 % (29) dari 213 jumlah KK.

2) Kondisi kandang
Warga desa memiliki kandang sebesar 55 KK (22,27 %) dari jumlah
KK yang ada, dengan letak kandang yang menempel dengan rumah
49,09 % (27) dan yang berada diluar rumah 50,91 % (28)
bidang KIA. Waktu kegiatan satu minggu sekali. Di desa Kirig khususnya
dukuh Krapyak Posyandu dibagi menjadi kelompok sehingga jaraknya mudah
dijangkau masyarakat yang akan meningkatkan kesadaran dalam pemanfaatan
Posyandu. Dalam hal ini posyandu didesa Kirig berjalan dengan lancar namun
kesadaran masyarakat masih kurang, hal ini terlihat dengan sedikitnya jumlah
sasaran yang datang ke Posyandu.
Di desa Kirig mata pencaharian masyarakatnya mayoritas adalah sebagai
buruh dengan penghasilan rata-rata diatas Rp. 150.000 perbulan dan ditinjau
dari angka ketergantungan didapatkan bahwa usia produktif yang mayoritas
telah bekerja 82,42%. Hal ini sangat mempengaruhi kaitannya dengan
pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan status kesehatan.
Dikatakan bahwa status kesehatan selain dipengaruhi oleh sistem pelayanan
kesehatan juga dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang sehat akan
mendukung perkembangan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Di
samping itu juga dipengaruhi oleh karakteristik dan perilaku masyarakat
tentang kesehatan. Perilaku masyarakat tentang kesehatan dan tercermin dalam
sanitasi lingkungan (kurangnya ventilasi dan pencahayaan yang belum
memenuhi syarat kesehatan masih 13,62 % juga didapatkan bahwa sebagian
besar penduduk Kirig masih belum memiliki sampah, pengolahan limbah (aliran
limbah cair dan limbah padat). Masih adanya saluran limbah yang tergenang
dan sampah yang dibuang di sembarang tempat dan di sungai. Semua hal
tersebut di atas dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat yang
mayoritasnya hanya berpendidikan SD, sehingga mengakibatkan munculnya
beberapa penyakit dan typoid.
Jika ditinjau dari segi kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas
menunjukkan bahwa status gizi balita kurang labih 98,79 % telah menunjukkan
diatas garis hijau. Hal ini menunjukkan masyarakat sadar akan status gizi balita
tinggi. Oleh karena itu upaya yang dilakukan oleh Puskemas perlu
dipertahankan dan ditingkatkan.
Kegiatan lain yang dilakukan oleh Puskesmas mengenai kesehatan
lansia masih belum berjalan/diaktifkan dan tidak melakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin puskesmas dan belum memiliki KMS dan Kartu Menuju
Sehat. Oleh karena itu perlu diaktifkan dan dilakukan pembinaan serta
pembentukan kelompok lansia
Dari data-data tersebut diatas menunjukkan adanya status kesehatan
masyarakat yang belum seluruhnya mempengaruhi/memenuhi syarat kesehatan.
Hal ini mempengaruhi keperawatan sebagai bagian dari sistem pelayanan
kesehatan yang merupakan perpaduan dari praktek keperawatan dan praktek
kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan dan memelihara kesehatan
sehingga dapat dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas Muke 1984 adalah
sebagai berikut :
- Resiko terjangkitnya penyakit menular yang disebabkan oleh vektor di desa
Kirig sehubungan dengan kesehatan lingkungan kurang memenuhi syarat
kesehatan
- Resiko tinggi meningkatnya masalah kesehatan lansia sehubungan
kurangnya pengetahuan lansia tentang pentingnya pemantauan kesehatan.

B. PRIORITAS MASALAH
Untuk menentukan prioritas masalah, digunakan metode skoring yang
mencakup beberapa aspek antara lain :
1. Kesehatan program CHN (Community Healty Nursing) masalah-masalah
yang ada di masyarakat disesuaikan kompetensinya dengan program yang
ada di dalam CHN.
2. Resiko terjadi
Apabila temuan masalah di masyarakat tidak diatasi maka dikhawatiran
akan terjadi masalah-masalah yang aktual yang dapat mengganggu status
kesehatan masyarakat
3. Resiko parah
Menyangkut akibat yang akan terjadi bila masalah tidak terjadi
4. Potensial untuk Health Education
Temuan masalah yang ada dimasyarakat dipertimbangkan altenatif
pemecahannya, apakah dapat diatasi melalui pendidikan kesehatan
5. Keinginan atau keterkaitan masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi

6. Kesesuaian dengan program pemerintah


Temuan masalah yang ada di masyarakat dikaitkan dengan program
pemerintah terutama dalam bidang pembangunan kesehatan
7. Kemungkinan diatasi
Faktor kesulitan dari masalah untuk diatasi
8. Tersedianya sumber
- Tempat : Adanya ruang atau lahan
- Waktu : Tersedianya waktu dari masyarakat untuk mengatasi
masalah
- Dana : Adanya sumber dari mahasiswa yang dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi masalah
- Fasilitas : Mencakup tersedianya fasilitas-fasilitas kesehatan sebagai
sarana untuk membantu masyarakat mengatasi masalah
- Petugas : Tersedianya petugas kesehatan sebagai sumber bagi
masyarakat dalam mengenali dan mengatasi masalah

C. RENCANA KEPERAWATAN
Dalam rencana keperawatan terdiri dari 3 tahap yaitu : menentukan
masalah, merumuskan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang akan
dicapai dan tahap yang terakhir adalah penyusunan rencana perawatan yang
akan dilakukan
- Menentukan prioritas masalah
- Menentukan tujuan
Tujuan difokuskan untuk membantu meningkatkan program kesehatan
yang disesuaikan dengan komunitas penduduk tersebut dengan menggunakan
metode yang dapat diterima sesuai norma budayanya dan diterapkan sesuai
lokasi-lokasi dan biaya dan terjangkau oleh mereka (Elizabeth T. Abderson dan
Judith M. Mc farline 1998)
Pada DP I dan II mempunyai tujuan jangka panjang dengan kriteria
waktu sampai akhir tahun 2006. Hal ini karena mengacu pada program Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) ke 9 berakhir pada tahun 2006 diharapkan
pada akhir bulan Desember 2006 program SKRT dapat dicapai.
Tercapainya tujuan jangka pendek pada DP I dapat terlihat adanya
pemahaman masyarakat tentang kesehatan sanitasi lingkungan yang sehat dan
perilaku hidup sehat serta rencana pembuatan tempat sampah percontohan yang
memenuhi syarat kesehatan.
Tercapainya tujuan jangka pendek dari DP II dapat terlihat adanya
pemahaman dari lansia terhadap upaya kesehatan lansia dan kemudian akan
terbukti dengan adanya kelompok lansia di desa tersebut, untuk mewujudkan
tujuan tersebut, dibuat rencana penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman lansia terhadap kesehatannya, dan diharapkan dari pihak
Puskesmas akan segera mengadakan pembentukan kelompok lansia dan
diharapkan adanya tindak lanjut dari Puskesmas untuk memantau status lansia
yang tercakup dalam kelompok tersebut secara rutin.

D. IMPLEMENTASI
Berdasarkan dari hasil pengkajian yang telah dilakukan maka dapat
diambil suatu tindakan keperawatan. Adapun tindakan keperawatan yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Kesehatan lingkungan
Pada tanggal 1 April 2006 pkl 06.30 WIB dilaksanakan kerja bakti bersama
antar warga masyarakat dan mahasiswa Akper Krida Husada Kudus di
Dukuh Krapyak. Adapun faktor yang mendukung mengenai masalah ini
adalah meningkatnya kesadaran dalam berpartisipasi terhadap kebersihan
lingkungan dan perilaku hidup sehat serta adanya dukungan dari tokoh
masyarakat setempat
Peran serta masyarakat dalam implementasi bagi kami sangat berguna sekali
karena kegiatan ini berguna untuk merubah lingkungan menjadi sehat.
b. Kesehatan lansia
Hambatan berupa belum adanya kepemilikan KMS lansia dikarenakan
program lansia di Puskesmas wilayah tersebut belum ada, hal ini yang akan
mengakibatkan menurunnya kesadaran lansia untuk memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.
Selain itu juga kami melaksanakan penyuluhan kesehatan dalam rangka
meningkatkan kesehatan masyarakat dukuh Krapayak yaitu :
Tanggal 30 Maret 2006 : Jam’iyyah tahlil Putri (ibu-ibu) pkl 18.30
 Acara : Penyuluhan tentang pentingnya KB
 Pelaksana : Siti Umi Anifah
Ani Susilowati
Tanggal 30 Maret 2006 : Jam’iyyah tahlil putra pkl. 19.30
 Acara : Penyuluhan tentang Hipertensi
 Pelaksana : Abdul Wachid
Ahmad Saifudin
Tanggal 30 Maret 2006 : Yasinan ibu-ibu pkl. 18.30
 Acara : Penyuluhan DM
 Pelaksana : Juli Setyaningrum
Evi Rofiyati
Tanggal 31 Maret 2006 : Jam’iyyah tahlil putra (bapak-bapak) pkl 19.30
 Acara : Penyuluhan TBC
 Pelaksana : Jalal Supriyanto
Abdul Wachid
Tanggal 1 April 2006 : UKS di SD 1 & 2 Kirig pkl 09.30
Tanggal 3 April 2006 : UKS di SD 3 Kirig pkl 09.30
Tanggal 5 April 2006 : UKS di SD MI Kirig pkl 09.30
 Acara : Penyuluhan pentingnya menggosok gigi
Penyuluhan tentang demam berdarah
 Pelaksana : Siti Khotijah
Hartini
Ani Susilowati
Lilik Afriyanti
Evi Rofiyati
Juli Setyanongrum
Tanggal 2 April 2006 : Tahlil putri (ibu-ibu) pkl. 18.30
 Acara : Penyuluhan tentang DB
 Pelaksana : Lilik Afriyanti
Siti Khotijah

También podría gustarte