Está en la página 1de 13

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU POST PARTUM

A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal : Selasa 9 Oktober 2018
Jam : 10.00 dan 21.00 WIB
Tempat : Bangsal Srikandi RSUD Nyi Ageng Serang
Oleh : Mochamad Silbilawal I
Fitri Anisa Astuti
Sumber data : Pasien,Keluarga, RM
Metode : Observasi

1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny. N.A
Tanggal lahir : 3 Januari 1995
Umur : 23 Th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru Kontrak
Pendidikan : S1
Status perkawinan : Kawin
Suku/kebangsaan : Jawa
Tanggal masuk RS : 8 Oktober 2018
Diagnosa medis : Post SC Fetal Distress
Alamat : Pedukuhan V Cerme, Panjatan , Kulonprogo
No.RM : 02 75 15

b. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. M
Umur : 27 Th
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Pedukuhan V Cerme, Panjatan , Kulonprogo
Hub.dengan Klien : Suami
Status perkawinan : Kawin
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Klien
1) Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien mengeluh nyeri dibagian abdomen area operasi setelah operasi Sectio Caesaria
dan mengeluh ASI belum bisa keluar dibagian payudara kanan.pasien susah memberi
ASI pada bayinya diakarenakan posisi

2) Riwayat Kesehatan Sekarang :


Pasien mamiliki luka jahitan dibagian abdomen kuadaran 3 dan 4 (kiri dan kanan
bawah).

3) Riwayat Kehamilan
Pasien mengatakan bahwa persalinan kali ini merupakan persalinan pertama dan
kehamilan pertama, saat hamil pasien tidak ada keluhan seperti demam atau pusing.

b. Riwayat kesehatan dahulu


1) Riwayat Penyakit
pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang menular dan menurun

2) Riwayat Reproduksi
a) Riwayat Menstruasi : mulai awal menstruasi pada usia 14 tahun
Saat haid tidak nyeri
b) Riwayat Pernikahan : menikah satu kali di usia 22 tahun

c) Riwayat KB : tidak ada riwayat kb pada Ny. N

d) Riwayat Gangguan Reproduksi : tidak ada gangguan reproduksi

c. Riwayat kesehatan keluarga


1) Genogram
Keterangan gambar :
: perempuan
: laki-laki

: klien
: garis perkawinan
: garis keturunan
: tinggal serumah (tanggung jawab)
2) Kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang memiliki penyakit infeksi maupun non ifeksius yang
menular. Tidak ada kelahiram atau keturunan kembar

3. Pola Kebiasaan
a. Aspek Fisik – Biologis
1) Pola Nutrisi
Pasien makan 3 kali sehari nasi dan bubur sayur hijau serta lauk pauk dan banyak
meminum air putih -+ 1L

Antropometri
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan saat ini : 60 kg
IMT saat ini :
Diit :
2) Pola Menyusui
Menyusui saat dikaji hanya bisa melalui payudara kiri

3) Pola Eliminasi
Eliminasi BAK : pasien terpasang kateter dan frekuensinya saat dikaji 200 cc,warna
kuning keruh agak kemerahan

4) Pola Aktivitas-Istirahat
Pasien hanya bisa bangun dan duduk diatas tempat tidur

5) Kebersihan Diri
Mandi 2 x sehari di tempat tidur dan di bantu oleh suami dan keluarga

b. Aspek Mental – Intelektual – Sosial – Spiritual


1) Konsep diri
Pasien nampak menunjukan peran diri sudah berganti menjadi seorang ibu hal ini
dilihat saat setelah proses persalinan bayi selalu berada di bangsal bersama pasien
dan pasien nampak cemas saat payudara kiri nya belum mengeluaran asi
2) Intelektual
Pasien nampak bingung saat mengetahui payudara seblah kiria belum
mengeluarakan asi dan pasien belum mengerti cara perawatan payudara hal

3) Hubungan interpersonal
Hubungan pasien dengan keluaraga baik terlihat ibu mertua dan ibu pasien kkoperatif
membantu perawtan mengasuh bayi saat pasien terbaring di bed

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : compous mentis

b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 125/83 mmHg
Nadi : 89 kali/menit
Respirasi : 22 kali/menit
Suhu : 36,6 °C
c. Pemeriksaan cephalo kaudal
1) Kepala
Rambut hitam lebat dan bersih,tidak rontok,kulit kepala baik tidak ada kecacatan atau
luka bersih ,tidak ada benjolan.

2) Mata
Simetris tidak anemis fungsi penglihatan baik

3) Telinga
Simetris kanak kiri tidak ada gangguan pendengaran

4) Hidung
Fungsi penciuman baik tidak ada polip

5) Leher
Tidak adanya pembesaran tyroid pada leher

6) Dada
a) Inspeksi : datar tidak ada retraksi dinding dada

b) Palpasi : tidak adanya nyeri tekan

c) Perkusi ; suara sonor

d) Auskultasi : suara nafas vesikuler tidak ada suara tamabahan

7) Payudara
Payudara kenyal tidak ada pembekakan tampak aerola putting menonjol payudara
kana dapat mengeluarakan asi payudar belum bisa mengeluarkan asi

8) Abdomen
a) Inspeksi : cembung terdapat jahitan post SC dengan panjang -+ 13 cm melintang
ke samping
b) Auskultasi : terdengar bunyi peristaltic 10x/menit
c) Perkusi :Timpani
d) Palpasi : tebal lunak

9) Genetalia
a) Vulva dan vagina :
b) Perineum : tidak ada edema perineum utuh

10) Pengeluaran Lochea


Terdpat lochea pubra denganwaran merah kecoklatan jumlah -+5 cm di pembalut -
+250cc konsistensi cukup padat bau amis khas darah

11) Ekstremitas
a) Atas : dapat digerakan pada tangan kanan terpasang infus
5 5
RL 20 tpm
5 5

b) Bawah : dapat digerakan sedikit karena pasien terpasang DC / kateter

5. Pengobatan yang didapat:


No. Nama Obat Rute Dosis dan Interval
1 Cefadroxil IV 2x 500mg
2 Asam mefenamat IV 3x500mg
3 Metylergo IV 3x 0,125

6. Pemeriksaan Penunjang
ANALISA DATA
Data Masalah Etiologi
DS : Nyeri akut Terputusnya
- Pasien mengatakan nyeri pada kontinuitas jaringan
luka post operasinya sekunder terhadapa
a. P: Sectio Caesaria luka operasi
b. Q : nyeri seperti disayat
sayat dan cekit cekit
c. R : abdomen bagian
bawah
d. S : skala 8
e. T : saat momibilisasi
DO :
- Espresi wajah tampak
menahan nyeri
Kurang
- TD : 125/83 mmHg
pengetahuan Kurangnya informasi
- N: 89 x/menit
tentang cara
- S: 36.6 C
perawatan
- R: 22 x/menit
payudara

DS :
- Pasien mengatakan ASI
belum bisa keluar disebelah
payudara kiri
- Pasien mengatakan belum tau
cara perawatan payudara
Prosedur infasive
DO :
Resiko infeksi /trauma jaringan
- Putting susu menonjol
- Aerola mammae
hiperpigmentasi
- Payudara sebelah kiri belum
bisa mengeluarkan asi
- Payudara teraba kenyal
- Pasien tidak bisa
mempraktekan perawatan
payudara

DS :
- Pasien mengatakan tidak
mengatahui tentang cara
perawatan luka post operasi
DO :
- Terdapat luka pots operasi -/+
15 cm pada abdomen bagian
bawah
- Terpasang kateter 750 cc/hari
a. Rubor : tidak ada
kemerahan
b. Dolor : Nyeri pada
luka post operasi
c. Kolor : suhu
d. Tumor : tidak ada
pembekakan
e. Fungsiolaesa : luka
mengganggu
pergerakan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan sekunder
terhadap luka operasi
2. Kurangmya pengetahuan tentang cara perawatan payudara berhubungan
dengankurangnya informasi.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasive /trauma jaringan

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri akut Setelah di  Kaji tingkat - Untuk mengetahui KU
lakukantindakan nyeri pasien
berhubungan dengan
keperawatan  Monitor TTV - TTV dbn
terputusnya selama 2x24 jam  Anjurkan - Untuk mengurangi rasa
nyeri dapateratasi, teknik sakit
kontinuitas jaringan
dengan relaksasi - Analgesic dapat
sekunder terhadap luka kriteria hasil : nafas dalam mengurangi rasa nyeri
Nyeri dapat  Kolaborasi
operasi
berkurang/hilang. dengan
Skala nyeri 2 dokter dalam
pemberian
analgesic

Kurangmya
Setelah di lakukan
pengetahuan tentang
tindakan
 Kaji tingkat - Menggali tingkat
cara perawatan keperawatan
pengetahuan pengetahuan ibu
selama 2x45
payudara berhubungan ibu tentang tentang cara perawatan
menitpasien
cara payudara
dengankurangnya mampumelakukan
perawatan - Membantu
perawatan
informasi. payudara merangsang keluarnya
payudara
 Lakukan ASI
sendiri,dengan
breast care - Untuk menambah
kriteriahasil :
pada ibu. wawasan ibu
ASI keluar
Pasien mampu  Beri pendkes
melakukan tentang cara
perawatan perawatan
payudara. payudara

Resiko infeksi
berhubungan dengan
prosedur infasive
Setelah di lakukan
/trauma jaringan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam
infeksi tidak
 Kaji kondisi - Kaji kondisi luka
terjadi, dengan
luka - Kaji tanda-tanda
kriteria hasil :  Kaji tanda- infeksi
TTV dalam batas tanda infeksi - Kolaborasi dalam
normal  Kolaborasi pemberian analgetik
Ekspresi wajah dalam
pasien rileks pemberian
analgetik

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Nyeri akut Jam 22.00 selasa 9 oktober 2018 Jam 24.00 Selasa Oktober 2018
berhubungan 1. Mengkaji tingkat nyeri Setelah dilakukan tindakan
dengan dengan menggunakan keperawatana pada tanggal 9 oktober
terputusnya metode skala nyeri 2018 pukul 24.00 WIB didapatakan
kontinuitas  Skala nyeri 8 S : pasien mengatakan rasa nyeri
jaringan 2. Memonitor Tanda tanda vital berkurang tetapi masih nyeri
sekunder klien O : pasien tampak lebih bisa tenang
terhadap luka  TD : 125/83 mmHg stealah diberi obat ketorolac 1CC
operasi  N : 89 x/mnt dan skala nyeri menjadi 4

 S : 36,2 C A : masalah nyeri akibata adanya


luka operasi teratasi sebagian
 Rr : 22 x/mnt
P : lanjutkan inervensi dan monitor
3. Melatih dan menganjurkan
tingkat nyeri sela 2/3 jam dan
terapi relaksasi nafas dalam
kolaborasikan pemberian obat sesuai
4. Memberikan obat anti nyeri
program
sesuai program
Kurangmya
(silbilawal)
pengetahuan (silbilawal)
tentang cara
perawatan
Jam 11.40 selasa 9 oktober 2018
payudara Jam 11.00 selasa 9 oktober 2018
Setelah dilakukan tindakan
berhubungan 1. Mengkaji tingkat pengetahuan
keperawatan pada tanggal 9 oktober
dengankuran ibu tentang cara perawatan
2018 pukul 11.00 didapatkan
gnya payudara
S : ibu mengatakan lebih paham
informasi. 2. Melakukan breast care pada ibu
tentang cara perawatan payudara dan
3. Memberikan edukasi tentang
tidak tampak cemas lagi akan
cara perawata payudara
produksi ASI
(fitri astuti )
O : klien mendengarkan penjelasan
yang disampaikan perawat tentang
cara perawatan payudara dan klien
tampak kooperatif saat diskusi
berlangsung
A : masalah kurangnya pengetahuan
tentang cara perawatan payudara
Resiko
tecapai
infeksi
P : hentikan intervensi
berhubungan
dengan
(fitri astuti)
prosedur
infasive
/trauma
jaringan
Jam 08.00 rabu 10 oktober 2018
1. Mengkaji kondisi luka Jam 08.15 rabu 10 oktober 2018
2. Menkaji tanda tanda vital klien Setelah dilakukan tindakan
3. Memberikan obat analgetik keperawatan pada hari rabu 10
oktober pukul 08.00 didapatkan
S : pasien mengatakan lebih nyaman
(silbilawal dan fitri astuti) dan enakan setelah dilakukan
peawatan luka
O : kondisi luka tidak ada pus
,tampak jahitan melintang adanya
kemerahan disekitar jahitan
 TD : 126/80
 S : 36,6 C
 N : 88 x/mnt
 Rr : 22 x/mnt
A : masalah resiko infeksi teratsi
sebagian
P : lanjutkan intervensi

También podría gustarte