Está en la página 1de 2

Salah satu bisnis budidaya yang sampai kini tetap memiliki peluang yang cerah

adalah bisnis budidaya pembesaran ikan lele. Seperti kita ketahui, ikan lele merupakan
jenis ikan yang banyak dijadikan sebagai bahan konsumsi oleh masyarakat.
Bayangkan lakunya ikan ini, hampir di setiap warung makan menyediakan ikan
lele, terutama warung makan yang buka di sore hingga malam hari.
Di kota-kota besar, konsumsi ikan lele terus meningkat sehingga membuat
permintaan pasar juga meningkat. Ikan lele menjadi pilihan banyak orang sebagai
pelengkap nasi karena kaya nutrisi dan harganya pun terjangkau.
Selain itu, biaya operasional untuk budidaya lebih rendah dibandingkan dengan
peternakan unggas. Oleh karena itu, budidaya lele merupakan alternatif yang sangat
cocok untuk para pengangguran.
Bisnis budidaya lele ini dapat dijalankan dengan tiga macam jenis kolam, yakni
kolam terpal (yang paling mudah dan murah), kolam tanah, dan kolam beton. Nah,
karena bisnis ini akan dijalankan oleh pengangguran yang notabene memiliki modal
terbatas, maka yang dijelaskan di sini adalah analisis usaha budidaya lele di kolam
terpal. Perlu diingat, sebelum benar-benar terjun ke bisnis ini, Anda harus banyak
membaca tentang cara budidaya ini atau bila perlu mengikuti pelatihan khusus budidaya
lele kolam terpal.
Adapun contoh analisis usaha bisnis budidaya lele di kolam terpal yang dilansir
dari buku Pengangguran Kaya Raya milik Wildan Fatoni terbitan 2016:
1. Modal Investasi Awal
a. 2 buah terpal Rp. 600.000,-
b. Bambu Rp. 300.000,-
c. Paku 1 kg Rp. 10.000,-
d. Lain-lain Rp. 40.000,-
Total Rp. 950.000,-
2. Biaya operasional bulanan
a. Bibit 2.000 ekor Rp. 500.000,-
b. Pakan Rp. 500.000,-
c. Vitamin obat dll Rp. 100.000,-
Total Rp.1.100.000,-
3. Asumsi Pendapatan per Bulan
a. Pendapatan asumsi panen lele total 500 kg dengan kematian sebesar 10% dengan
harga Rp10.000,00/kg Rp5.000.000,00
b. Keuntungan pendapatan biaya operasional bulanan Rp5.000.000,00 -
Rp1.100.000,00 = Rp3.900.000,00
Catatan: keuntungan ini adalah untuk panen pertama, untuk panen selanjutnya bisa lebih
besar karena tidak perlu membuat kolam baru. Harga juga berbeda-beda di setiap kota,
sehingga mempengaruhi keuntungan. Asumsi ini tidak menggunakan sewa tempat atau
tanah, tetapi menggunakan lahan pribadi sehingga hemat modal awal. Asumsi ini juga
tidak mempekerjakan karyawan, tetapi dijalankan sendiri.
https://economy.okezone.com/read/2018/04/07/320/1883566/ingin-coba-budidaya-ikan-
lele-ini-perhitungannya-bermodal-rp2-jutaan

También podría gustarte