Está en la página 1de 9

PENDIDIKAN

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DI SEKOLAH DASAR

Huriah Rachmah
STKIP Pasundan Cimahi

ABSTRACT
The active learning strategic is importand to implemented because mondays During the learning process is more often defined
as a teacher explaining the material and the students listening whis is regarded as a passive interaction. The obbjective of this paper
is to discuss the active learning, especially in primary schools with the aim to provide an overview and examples of applied learning
in school as far as possible. The method used descriptive analysis . It is impotant to conclude that the strategy of active learning in
school will change even the reluctant learners become engaged learners and full appreciation. With active learning and careful
planning, thoughtful teaching, the quality of learning will increase learners attention to follow the learning process as to to obtain
participants ‘ opportunities to ask questions, discuss, and actively using the new knowledge gained and it is easily understood and

PENDAHULUAN materi(content design), desain kompetensi/tujuan


Proses pembelajaran selama ini di sekolah terutama pembelajaran/hasil pembelajaran (competency learning
sekolah dasar lebih sering dilakukan secara pasif, artinya objectives design), desain metode/strategi/teknik
guru menjelaskan materi dan peserta didik pembelajaran (instructional strategies design) dan desain
mendengarkan. Padahal pendekatan belajar aktif telah evaluasi (evaluation design). Desain strategi pembelajaran
dirintis secara serius oleh Balitbang Depdiknas sejak mutlak dikontekstualisasikan dengan desain kompetensi,
tahun 1979 dengan proyek yang dikenal sebagai Proyek desain materi dan desain evaluasi yang fair (Munthe,
Supevisi dan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Hasilnya 2009:56).
kemudian direplikasikan di sejumlah daerah dimulai Tujuan penulisan makalah ini untuk membahas
pada tingkat sekolah dasar sehingga secara bertahap masalah:
diintergrasikan ke dalam Kurikulum 1984, Kurikulum 1. Perkembangan fisik peserta didik di sekolah dasar
1994, KBK 2004 dan KTSP 2006 (Kementrian Pendidikan 2. Strategi pembelajaran aktif di Sekolah Dasar
Nasional,2010:1). Kenyataan yang terjadi pada saat 3. Contoh penerapan pembelajaran aktif untuk sekolah
penerapan di lapangan. dasar. Metode tulisan ini menggunakan analisis deskriptif
Berdasarkan Laporan internal asesmen sekolah berdasarkan literatur baik berupa buku maupun tulisan-
dasar di Ternate oleh World Vision di Indonesia tulisan yang diunduh dari internet.
memperlihatkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
menghambat dilakukannya pembelajaran aktif seperti PEMBAHASAN
sekolah yang tidak mau melakukan inovasi. Pada Desain Pembelajaran
umumnya masih berlaku cara “duduk, dengar, catat dan Desain pembelajaran sangat strategis, karena
hapal “serta guru yang kurang kreatif dan tidak terlatih merupakan cara seorang guru sebagai ujung tombak
untuk melakukan pembelajaran aktif. (Kementrian perubahan melakukan usaha nyata untuk tercapainya
Pendidikan Nasional,2010:3). kompetensi. Dengan demikian, keberhasilan proses
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut salah pembelajaran merupakan jaminan kualitas proses
satunya perlu diterapkan desain strategi pembelajaran perubahan peserta didik sebagai out-put. Newman dan
yang merupakan satu elemen dari empat unsur utama Logan (Makmun,2003:78) mengemukakan empat unsur
dari sebuah desain strategi pembelajaran, yaitu desain strategi dari setiap usaha, yaitu:

WIDYA 7 Tahun 29 Nomor 319 April 2012


PENDIDIKAN
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan totalitas hasil belajar yang akan dikembangkan, baik itu
kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus kognitif, afektif atau psikomotor.
dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera Menurut Munthe (2009:65): Mengajar adalah membuat
masyarakat yang memerlukannya. hasil belajar dapat tercapai (teaching as making learning
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan possible) atau secara kontekstual bahwa mengajar adalah
utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai usaha yang memanfaatkan berbagai strategi, metode
sasaran. dan teknik guna memungkinkan tercapainya kompetensi/
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah hasil belajar tertentu dalam artian, terjadinya perubahan
(steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dari tidak bisa menjadi bisa dan tidak mampu menjadi
dengan sasaran. mampu. Implikasi perubahan ini adalah semakin tinggi
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur kualitas kompetensi hasil belajar yang diperoleh peserta
(criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur didik semakin tinggi pula tingkat kualitas kompetisi yang
dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. kelak diperankan dalam kenyataan
Jika diterapkan dalam konteks pembelajaran, Pembelajaran ruang kelas yang efektif membutuhkan
keempat unsur tersebut adalah: komitmen profesional. Meskipun hal-hal yang terjadi
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan secara tak terduga dan spontan merupakan pengecualian,
pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi bukan sesuatu yang biasa terjadi. Jika guru berkeinginan
peserta didik. memelihara lingkungan yang berorientasi pada
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan kesuksesan (success-oriented environment) dengan cara
pembelajaran yang dipandang paling efektif................. mengembangkan pembelajaran peserta didik selama
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah satu tahun ajaran, mereka harus terus menerus membidik
atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran............. dan memerhatikan aksi pengajaran yang di dalamnya
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran terdiri dari tahap perencanaan (planning) dan penerapan
keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan. (implementing) aktivitas-aktivitas pengajaran serta
Kemp dalam Senjaya (2008:102) mengemukakan penilaian (assessing) performa peserta didik. Menurut
bahwa kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan guru (Jacobsen, David A.;Eggen, Paul; Kauchak, Donald
dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai (2009:34).
secara efektif dan efisien. Selanjutnya, J. R David dalam Belajar untuk mengajar (learning to teach) mempunyai
Senjaya (2008:102) menyebutkan bahwa pada strategi kompleksitas dan bervariasi dalam arti bahwa tindakan
pembelajaran terkandung makna perencanaan yang ini mengharuskan adanya beragam jenis pengetahuan
berarti strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual yang berbeda-beda. Beberapa pengetahuan itu antara
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam lain: (1) pengetahuan konten/isi (content knowledge)
suatu pelaksanaan pembelajaran. Menurut Senjaya, yang bisa dilihat dalam Permendiknas No. 22 tahun
(2008:87) dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat 2006 tentang standar isi; (2) Pengetahuan pedagogik
dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu: (1) Exposition- (pedagogical knowledege) yang dapat dilihat dalam
discovery Learning dan (2) Group-Individual Learning. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dan
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi (3) Keterampilan mengajar (teaching skills)....,,,,.........
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran Pengetahuan konten guru didasarkan pada seberapa
deduktif. banyak waktu yang di habiskan guru dalam berbagai
Desain strategi pembelajaran disesuaikan dengan pelatihan dan bacaan yang menunjang kepada
kompetensi yang ingin dicapai guru dan peserta didik peningkatan profesional karena guru tidak bisa
karena merupakan alat atau media, bukan tujuan mengajarkan apa yang tidak diketahui. Namun menurut
pembelajaran. Strategi pembelajaran dikatakan tepat Dreikurs & Pearl (1986) bahwa pengetahuan

WIDYA 8 Tahun 29 Nomor 319 April 2012


PENDIDIKAN
mengenai mata pelajaran saja tidaklah cukup Tend to Remember
a bout:
untuk menjadi cakap dan mahir di kelas bahkan 10% Reading Level of Invoivement
untuk dapat mentransfer pengetahuan tersebut 20% Hearing Words Verbal
sekalipun. Guru juga harus mengetahui 30% Looking at Pictures
Receiving

bagaimana menerjemahkan gagasan-gagasan Watching a Video

PASSIVE
yang kompleks dan sulit menjadi topik-topik 50% Looking at an Exhibit

yang mudah dipelajari. Watching a Demonstration Visual


Receiving
Pengetahuan pedagogis adalah pengetahuan Seeing itDone onLocation

mengenai ruang kelas, pengaturan ruang kelas 70% Participating in a Discussion

Giving a Talk Participating


dan bagaimana ruang kelas dapat mendorong

ACTIVE
Doing a Dramatic Presentation
pembelajaran. Beberapa contoh konsep yang
90% Simulating the Real Experience Doing
terkait dengan bidang pengetahuan pedagogis
Doing the Real Thing
ini meliputi hal-hal seperti level-level
Gambar 1. Efektifitas Model Pembelajaran
pembelajaran dalam ranah kognitif, tujuan dan Sumber: Samadhi, 2010:46
sasaran pengajaran, rencana pelajaran, waktu
menunggu, penelitian, aturan dan prosedur Gambar di atas menunjukkan: (1) dua kelompok model
serta ujian berdasarkan kriteria. pembelajaran yaitu pembelajaran pasif dan pembelajaran aktif. (2)
Pengetahuan ketiga yang harus dimiliki bahwa kelompok pembelajaran aktif cenderung membuat peserta
guru adalah keterampilan mengajar atau didik lebih mengingat (retention rate of knowledge) materi kuliah.
kemampuan untuk menggunakan pengetahuan Oleh sebab itu dalam pembelajaran engineering model pembelajaran
terkait dengan cara-cara strategis dalam aktif ini merupakan alternatif yang harus diperhatikan jika kualitas
memberdayakan dan melaksanakan lulusan ingin diperbaiki baik penggunaannya sepenuhnya atau
pembelajaran peserta didik berdasarkan tiga sebagai pelengkap cara-cara belajar tradisional.
tugas yang saling berkaitan yakni perencanaan, Perkembangan Peserta Didik di Sekolah Dasar....................
penerapan dan penilaian. Untuk itu guru harus Penelitian Carnegie Corporation of New York pada tahun 1996
mampu mengetahui mana strategi pembelajaran memperlihatkan fakta bahwa peserta didik yang memasuki kelas
yang dirasakan efektif dalam pembelajaran di satu sekolah dasar berada dalam periode transisi dari pertumbuhan
Sekolah Dasar. pesat masa anak-anak ke fase perkembangan yang lebih bertahap
Selama ini proses pembelajaran lebih (Slavin, 2008:28). Perubahan dalam perkembangan mental maupun
sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan sosial menjadi ciri khas masa-masa sekolah awal. Beberapa tahun
materi dan peserta didik mendengarkan secara kemudian, ketika anak-anak mencapai kelas sekolah dasar yang
pasif. Namun telah banyak ditemukan bahwa lebih tinggi, mereka mendekati akhir masa anak-anak dan memasuki
kualitas pembelajaran akan meningkat jika masa pra remaja. Keberhasilan anak-anak di sekolah khususnya
peserta didik yang mengikuti proses berperan penting selama masa-masa sekolah awal, karena pada
pembelajaran memperoleh kesempatan yang saat sekolah dasarlah mereka mendefinisikan diri sebagai peserta
luas untuk bertanya, berdiskusi, dan didik (Slavin, 2008:28).
menggunakan secara aktif pengetahuan baru Menurut Siegar (1998:77) , secara fisik anak-anak di sekolah
yang diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula dasar telah mengembangkan banyak kemampuan motorik dasar
bahwa pengetahuan baru tersebut cenderung yang dibutuhkan untuk keseimbangan, berlari, melompat dan
dapat dipahami dan dikuasai secara lebih baik. melempar. Terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan,
Banyak cara, metode atau teknik yang dapat dimana perempuan biasanya akan lebih tinggi, lebih berat dan lebih
dipergunakan dalam teknik pembelajaran yang kuat daripada anak laki-laki pada saat mereka ada di kelas lima,
secara garis besar dapat dilihat dalam gambar sehingga pada saat perempuan mengalami puncak pertumbuhan
1 berikut:.......... justru anak laki-laki baru memasuki periode masa kanak-kanak

WIDYA 9 Tahun 29 Nomor 319 April 2012


PENDIDIKAN
akhir. tertentu (Developmental changes in achievement
Kemampuan kognitif pun mengalami proses evaluation: Motivational implications of self other
perubahan. Antara usia 5 dan 7 tahun, proses pemikiran differences, 1994:12). Kecenderungan menggunakan
anak-anak mengalami perubahan penting. Ini adalah informasi perbandingan sosial untuk mengevaluasi diri
periode peralihan dari tahap pemikiran pra operasional tampaknya berkaitan dengan perubahan perkembangan
ke tahap operasi konkret. Perubahan ini memungkinkan dalam harga diri akademis. Sekolah dasar memberi
anak-anak melakukan secara mental sesuatu yang kesempatan pertama kepada banyak anak membanding
sebelumnya dilakukan secara fisik dan membalik tindakan kan diri sendiri dengan anak-anak lain dan bekerja dan
tersebut secara mental. Tidak semua anak mengalami bermain di bawah panduan orang dewasa di luar keluarga
peralihan ini pada usia yang sama, dan tidak satu pun mereka. Orang-orang dewasa harus menyediakan
anak berubah dari tahap satu ke tahap berikutnya dengan pengalaman yang memungkinkan anak-anak berhasil,
cepat. Anak-anak sering menggunakan perilaku kognitif merasa bangga dengan diri sendiri dan mempertahankan
yang merupakan ciri khas dua tahap perkembangan antusiasme dan kreativitas mereka (Slavin,2008:66).
pada saat yang sama. Selain memasuki tahap operasi Kata kunci tentang perkembangan pribadi dan sosial
konkret, anak usia sekolah dasar dengan pesat ialah penerimaan. Faktanya bahwa anak-anak
mengembangkan kemampuan daya ingat dan kognitif, mempunyai kemampuan yang berbeda dan tidak peduli
termasuk kemampuan meta kognitif, yaitu kemampuan apapun yang dilakukan guru, peserta didik akan menilai
memikirkan pemikiran mereka sendiri dan mempelajari siapa yang lebih mampu dan siapa yang kurang mampu.
bagaimana cara belajar. Namun, guru dapat mempunyai pengaruh yang besar
Secara emosional, anak-anak mulai mencoba terhadap bagaimana peserta didik merasakan perbedaan
membuktikan bahwa mereka tumbuh dewasa bahkan ini dan terhadap nilai yang diberikan anak-anak yang
hal ini sering digambarkan sebagai tahap saya-dapat- mempunyai pencapaian rendah pada pembelajaran
melakukan-sendiri. Ketika kekuatan konsentrasi anak- sekalipun mereka tahu bahwa mereka tidak akan pernah
anak tumbuh, mereka dapat menghabiskan lebih banyak menjadi bintang kelas.
waktu untuk tugas-tugas yang dipilih dan sering merasa Peran penting teman sebaya juga semakin besar,
senang dalam menyelesaikan proyek-proyek. Tahap ini anak yang masuk ke dalam kelompok populer dan
juga meliputi pertumbuhan tindakan independen, kerja diterima oleh teman-temannya, namun ada pula anak
sama dengan kelompok dan tampil dengan cara yang yang tergolong tidak disukai sehingga mereka menjadi
dapat diterima secara sosial dengan suatu perhatian sangat agresif atau sebaliknya sangat pasif dan menarik
pada perlakuan yang adil (McHale, et al,2003:6). diri dari lingkungannya. Penerimaan teman sebaya
Bidang-bidang pertumbuhan pribadi dan sosial yang merupakan alat prediksi yang kuat tentang penyesuaian
penting bagi anak-anak sekolah dasar adalah konsep diri saat ini dan untuk jangka panjang, banyak teknik
diri dan harga diri. Kedua aspek perkembangan anak- intervensi yang telah dirancang untuk meningkatkan
anak ini akan sangat dipengaruhi oleh pengalaman kemampuan sosial dan tingkat penerimaan anak-anak
dalam keluarga, di sekolah dan dengan teman sebaya. yang tidak populer dan ditolak yang meliputi:.................
Konsep diri meliputi cara untuk memahami kekuatan, 1. Memperkuat Perilaku Sosial yang Tepat.................
kelemahan, kemampuan, sikap dan nilai yang dimulai Orang dewasa dapat secara sistematis memperkuat
pada saat lahir dan terus dibentuk oleh pengalaman. kemampuan-kemampuan proporsional seperti membantu
Harga diri merujuk pada bagaimana anak mampu dan saling berbagi dan dapat mengesampingkan perilaku
mengevaluasi keterampilan dan kemampuannya antisosial seperti berkelahi dan serangan kata-kata.
(Slavin,2008:65). Teknik-teknik penguatan akan paling berhasil kalau guru
Anak-anakyang lebih muda menggunakan menggunakannya dengan seluruh kelompok anak.
perbandingan sosial terutama untuk belajar tentang Hal ini memungkinkan anak yang tidak mempunyai
norma-norma sosial dan kelayakan jenis-jenis perilaku kemampuan untuk mengamati orang-orang lain dikuatkan

WIDYA 10 Tahun 29 Nomor 319 April 2012


PENDIDIKAN
untuk melakukan perilaku positif. Hal itu menarik perhatian terhadap topik atau permasalahan yang dibahas,
kelompok sebaya tersebut ke arah tindakan positif 2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan kuliah secara
sebagai upaya mengalihkan tindakan negatif yang akan pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan
dilakukan oleh anak. materi,
2. Keteladanan 3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap
Anak-anak yang mengamati keteladanan dan berkenaan dengan materi,
mempelajari kemampuan-kemampuan interaksi sosial 4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis,
yang positif memperlihatkan perbaikan yang cukup besar menganalisa danm elakukan evaluasi,
dalam kemampuan mereka sendiri............................. 5. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses
3. Pendampingan pembelajaran.
Strategi ini melibatkan urutan langkah-langkah yang Peserta didik belajar secara aktif ketika mereka
meliputi upaya memperlihatkan kemampuan-kemampuan secara terus menerus terlibat, baik secara mental maupun
sosial yang positif, menjelaskan mengapa kemampuan secara fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat,
ini penting, menyediakan kesempatan untuk mempraktik hidup, giat, berkesinambungan, kuat dan efektif.
kannya dan memberi umpan balik tindak lanjutnya. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi
Efektivitas setiap intervensi kemungkinan akan ketika peserta didik bersemangat, siap secara mental,
bergantung terutama pada keterlibatan teman sebaya dan dapat memahami pengalaman yang dialami
dan guru-guru di kelas anak yang ditolak. Apabila teman (Hollingsworth, et al,2008:98).
sebaya dan guru memperhatikan perubahan positif Di samping karateristik diatas secara umum suatu
dalam perilakunya akan lebih mungkin mengubah proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya
pendapat mereka tentang menerima anak tersebut beberapa hal yaitu:
daripada apabila intervensi dilakukan secara perorangan 1. Interaksi yang timbul selama proses pembelajaran
(Slavin, 2008:58). akan menimbulkan positive interdependence di mana
Strategi Pembelajaran Aktif di Sekolah Dasar.. konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dalam belajar.
berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu 2. Setiap individu harus terlibat aktif dalam proses
sendiri baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan
maupun peserta didik dengan pengajar dalam proses penilaian untuk setiap peserta didik sehingga terdapat
pembelajaran tersebut. Menurut Bonwell dalam Samadhi individual accountability.
(2010:47), pembelajaran aktif memiliki beberapa 3. proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan
karakteristik sebagai berikut: dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi
1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada sehingga akan memupuk social skills.
penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada Pembelajaran aktif dapat diciptakan apabila:
pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis 1. Mengacu pada Tujuan.
terhadap topik atau permasalahan yang dibahas, Guru dapat menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan kuliah secara dengan jelas sehingga peserta didik akan mengerti dan
pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan dapat menghubungkan tujuan tersebut dengan hasil
materi, yang akan di peroleh. Hal ini adalah langkah pertama
3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap yang sangat penting saat memulai suatu pelajaran.
berkenaan dengan materi, Peserta didik perlu merasa bahwa mereka adalah bagian
4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, dari proses pembelajaran.............
menganalisis dan elakukan evaluasi, 2. Melibatkan Peserta Didik.
5. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses Seringkali secara intuisi guru mengetahui bahwa

WIDYA 11 Tahun 29 Nomor 319 April 2012


PENDIDIKAN
untuk membuat pembelajaran lebih bermakna, peserta menggunakan teknik yang sama untuk mengajarkan
didik harus menggunakan lebih banyak energi mental pokok bahasan yang beragam, seperti menggambar
dan emosional sehingga peserta didik dapat memperoleh bagian tubuh serangga, ikan, bunga, planet, negara
keasyikan dalam belajar. Keahlian guru dibutuhkan untuk bagian, benua dan sebagainya
membantu peserta didik tetap terlibat secara mental 2. Kegiatan Mingguan: Pembelajaran Aktif yang
dalam pembelajaran. sesuai dengan kurikulum
3. Menggunakan Seni, Gerakan dan Indera a. Kurikulum sekolah menyertakan pelajaran membaca,
Strategi pembelajaran dirancang untuk mengaktifkan matematika dan ilmu pengetahuan sosial. Pilih pelajaran
kelima panca indera untuk bisa melibatkan peserta didik yang cocok dengan materi yang sudah diajarkan
secara penuh. Seni adalah cara yang ideal untuk b. Pelajaran drama bisa dipakai untuk peserta didik di
mengaktifkan beragam indera, mendorong rasa berbagai tingkatan mulai TK sampai SMA. Drama yang
kebersamaan peserta didik, menyediakan sarana ganda dipakai dapat berupa lakon pendek yang dipentaskan
untuk mengekspresikan makna, membangun rasa di depan kelas atau drama besar yang dipertunjukkan
percaya diri dan antusiasme belajar serta menguatkan di depan penonton
kemampuan dasar kecerdasan kognitif, emosional, 3. Kegiatan Bulanan: Pembelajaran Aktif dalam Seni
perhatian dan motorik Saat melakukan kegiatan ini, perkenalkan salah
4. Meragamkan Langkah dan Kegiatan.................. satu pelajaran seni atau drama. Kegiatan ini dapat
Untuk menjaga agar pikiran selalu siaga, dimanfaatkan dengan mengundang orang tua peserta
ragamkanlah langkah dan jenis kegiatan. Setiap pelajaran didik
menyediakan ide-ide untuk merubah langkah dan setiap Contoh Penerapan Pembelajaran Aktif di Sekolah
pelajaran disiapkan untuk dapat diadaptasikan sehingga Dasar
secara mudah guru dapat menambahkan ide sendiri Menurutnya Hollingsworth, et al,(2008:110-130)
menghasil kan beragam kegiatan. Pembelajaran aktif mengemukakan kegiatan-kegiatan kelas yang dapat
dapat bersifat mental dan juga fisik. Merubah model membantu untuk mengarahkan peserta didik menjadi
kerja peserta didik dari kerja kelompok besar menjadi aktif antara lain:
kerja individual atau menjadi kelompok kecil merupakan 1. Pembelajaran Aktif untuk Memperbaiki Perilaku
salah satu cara yang mudah dan efektif untuk Contoh umum perilaku negatif di kelas tidak
meragamkan langkah mental. Pembelajaran aktif dapat menyelesaikan tugas, mengganggu proses belajar
diterapkan di kelas kapanpun guru menginginkannya. peserta didik lain dan tidak memperhatikan pelajaran
Jelaskan kepada peserta didik ketika guru akan contoh umum perilaku negatif di kelas. Mengganggu
melakukan pembelajaran aktif sehingga akan ditanggapi kelas adalah perilaku tidak terkendali yang aktif,
dengan senang. sedangkan tidak memperhatikan pelajaran dan tidak
Menurut Hollingsworth, et al, (2008:110) metode menyelesaikan tugas adalah perilaku tidak terkendali
yang dapat membantu guru untuk melakukan yang pasif. Membantu setiap peserta didik untuk dapat
pembelajaran aktif yaitu: mengawasi perilakunya sendiri adalah suatu cara agar
1. Kegiatan Harian: Pembelajaran aktif untuk mereka dapat mengendalikan perilakunya itu. Selama
menyesuaikan kebutuhan peserta didik (alokasi waktu peserta didik tidak mau aktif dalam kegiatan sekolah,
sekitar 15-30 menit): mereka tidak akan bisa merasakan kesenangan dari
(a). Berilah kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan akademis.
bergerak selama beberapa menit setiap hari sehingga Cara mengembangkan pengendalian, dengan
peserta didik akan selalu siap untuk belajar. bantuan orang tua/wali murid untuk membantu setiap
(b). Peserta didik memerlukan waktu untuk belajar peserta didik memperbaiki perilakunya seperti contoh
menggambar. Selain menggambarkan hal-hal yang pada tabel urutan pembelajaran aktif untuk perbaikan
sederhana misalnya menggambar orang, guru dapat perilaku.

WIDYA 12 Tahun 29 Nomor 319 April 2012


PENDIDIKAN
Tabel 1. Urutan Pembelajaran Aktif untuk Perbaikan untuk mengubah aktivitas duduk yang intens dan tenang.
Perilaku Play Group Seni gerak membantu peserta didik untuk mengembang
Jenis Kegiatan kan kedisiplinan, kerjasama, ketangkasan badan,
keseimbangan, fleksibilitas dan kekuatan. Banyak atlit
Kelas Play Group - 6
yang mengambil kursus seni gerak seperti balet, jenis
Waktu 1. Persiapan 20 menit
2. Pertemuan berikunya 10 menit per hari selama 3 bulan tarian lain bahkan pantomim untuk mengembangkan
sampai satu tahun.
kemampuan dan keahlian geraknya. Aktivitas gerak
Tujuan Setiap peserta didik akan mempebaiki perilakunya dengan
Pembelajaran cara bertanggung jawab terhadap pengendalian dirinya dapat menjadi kegiatan yang rutin setiap hari dilakukan
sendiri
oleh semua peserta didik. Seni gerak merupakan cara
Bahan 1. Catatan guru atas perkembangan peserta didik
Pelajaran 2. Tabel perilaku peserta didik satu lembar sehari yang positif akan menyalurkan energi dan menarik
Persiapan 1. Diskusikan masalah perilaku peserta didik dengan wali perhatian peserta didik. Contoh kegiatan untuk seni
murid dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Untuk setiap perilaku positif peserta didik akan seperti gerak seperti pada tabel (Hollingsworth,etal,
mendapatkan tambahan waktu untuk melakukan hal yang
disenanginya 2008:116)......................
3. Wali murid diminta untuk memantau dan menandatangani
tabel perilaku peserta didik dengan tujuan penggunaan Tabel 2. Urutan Kegiatan Seni Gerak
cara yang sama baik di rumah maupun disekolah

Bagaimana Tunjukkan tabel perilaku peserta didik, beri tahu tujuannya


Jenis Kegiatan
agar peserta dengan mengatakan misalnya: “ kadang-kadang kalian
Kelas 1–6
didik terlibat? mempunyai masalah di kelas yang mengganggu kalian
sendiri, teman sekelas, orang tua dan guru. Saya ingin Waktu 10-15 menit untuk Pengenalan Kinesphere(Ruang gerak)
kita semua mencoba cara baru yang ibu rasa akan kalian
sukai... kalian akan mendapatkan selembar tabel di meja Tujuan 1. Peserta didik akan mengekplorasi unsur gerakan badan
kalian yang harus kalian bawa kemana2 selama kalian di Pembelajaran dengan berbagai cara
sekolah dan nanti harus dibawa pula ke rumah dan 2. Peserta didik akan belajar sikap badan yang benar
ditandatangani orang tua” Tanpa alat

Praktik dengan 1. tunjukan bahwa peserta didik harus mengisi nama dan Bahan Pelajaran 1. Guru mempraktekan dulu gerakan yang digambarkan
bimbingan tanggal di dalam tabel dalam praktik dengan bimbingan untuk mengetahui ruang
2. minta peserta didik untuk memeperhatikan jam-jam yang gerak yang diperlukan
terdaftar di sisi sebelah kiri dari tabel tersebut dan jelaskan 2. Pinggikan meja dan kursi sehingga mempunyai ruangan
bahwa setiap 15 menit peserta didik akan menandai perilaku yang cukup luas untuk bergerak, paling tidak terdapat jarak
baik di kolom perilaku positif atau sebaliknya. Beritahu satu lengan dengan siwa lainnya
peserta didik bahwa guru mempunyai tabel yang serupa
untuk mengawasi perilaku peserta didik Persiapan 1. Jelaskan tujuan pembelajaran
3. jelaskan bahwa perlaku positif menghasilkan waktu 10 2. Membantu peserta didik untuk melakukan pemanasan
menit tambahan dan perilaku negatif akan menghasilkan
waktu 10 menit hukuman Bagaimana agar 1. Minta peserta didik untuk membuat jarak dengan
4. jelaskan bagaimana dan kapan peserta didik harus peserta didik temannya dan beritahukanbahwa bagan ruang jarak mereka
menandai tabelnya. Beri contoh terlibat? itulah yang disebut dengan kinesphere (Ruang gerak)
5. Jelaskan peranan orang tua dalam hal ini 2. Saat menjelaskan arti kata sphere (bagian ruang gerak)
langkahkan salah satu kaki kedepan dengan posisi badan
Praktik mandiri Peserta didik akan segera memahami proses ini serta agak condong dan luruskan tangan ke depan.
mulai bertanggung jawab untuk menandai tabelnya. Hal 3. Tarik kembali kaki ke tengah, kemudian lakukan gerakan
ini bukan berarti pengawasan guru tidak diperlukan. lain seperti ke kiri, ke kanan dengan tetap meletakkan satu
kaki sebagai tumpuan
4. Diskusikan bagaimana ruang gerak tersebut semakin
Penutup Peserta didik mungkin akan butuh waktu berbulan-bulan
kecil ketika ada orang atau benda
untuk bisa mengubah perilakunya. Setiap hari, bicarakan
dengan peserta didik kemajuan yang telah dibuat. Minta 1. Dorong peserta didik untuk mengikuti gerakan guru.
Praktik dengan
peserta didik untuk membantu guru membuat tabel yang bimbingan 2. Setelah itu beritahukan kepada peserta didik untuk
menunjukkan perkembangan perilaku mereka, tandai Praktik mandiri bergerak setiap kali guru bertepuk tangan dengan
perilaku yang masih perlu diperbaiki menyebutkan arah gerakan.

Evaluasi Simpan tabel dan catat perkembangannya Penutup Tutup kegiatan ini dengan menunjukkan bahwa peserta
didik telah belajar mengeksplorasi dan menggambarkan
Refleksi Mintalah peserta didik untuk memberi contoh cara mereka unsur-unsur gerakan badan dengan berbagai cara
mencapai tujuan melalui diskusi kelas atau laporan tertulis.
Evaluasi Minta peserta didik secara berkelompok untuk mengevaluasi
Pengembangan Gunakan waktu sekitar 10-15 menit di akhir pembelajaran diri berdasarkan kriteria penempatan dan pelurusan badan,
pada hari itu sebagai waktu untuk memilih bagi peserta keseimbangan, berdiri dan bergerak. Selain itu peserta
didik yang berperilaku dengan baik dan telah didik telah bereksplorasi, bisa memahami dan menjaga
menyelesaikann tugasnya. Bagi peserta didik lain yang ruang gerak pribadi
tidak berhak memilih, kegiatan terakhir ini bisa menjadi
kesempatan untuk mengejar ketinggalan atau menulis Refleksi Mintalah peserta didik untuk memberi contoh cara mereka
rencana agar bisa berperilaku lebih baik esok harinya. mencapai tujuan melalui diskusi kelas atau laporan tertulis

Pengembangan Minta peserta didik untuk menjadi pemimpin gerakan tanpa


2. Seni Gerak suara dan semua peserta didik mengikuti aturan ruang
gerak sekaligus mengikuti pemimpin tanpa suara. Ketika
Seni Gerak menyentuh perasaan dan perhatian guru bertepuk tangan maka pemimpin tersebut akan
menunjuk peserta didik lain untuk menggantikan.
peserta didik. Aktivitas gerak merupakan suatu cara

WIDYA 13 Tahun 29 Nomor 319 April 2012


PENDIDIKAN
3. Menggambar Orang membantu peserta didik mendalami proses menggambar
dan sikap positif. Tujuannya adalah untuk membuat peserta
Salah satu hal yang pertama kali dipelajari bayi didik mampu menggambar wajah secara mandiri. Kemudian
minta peserta didik untuk menggambar binatang misalnya
adalah mengenali wajah ibunya. Salah satu gambar dan meminta peserta didik mengidentifikasi perbedaan
pertama yang dibuat anak-anak adalah gambar lingkaran antara binatang yang digambar dan manusia.

yang kemudian akan menjadi gambar wajah.


4. Pembelajaran Aktif untuk Semua Mata Pelajaran
Menggambar adalah keahlian yang bisa dipelajari seperti
Pembelajaran ini membantu peserta didik untuk
halnya menulis. Guru perlu menciptakan suasana yang
mengerti bahwa semua kehidupan dan pembelajaran
nyaman dan memberikan petunjuk yang jelas sehingga
itu berhubungan. Guru menginginkan agar peserta didik
peserta didik bisa mengatasi rasa takutnya untuk
menyadari potensi mereka dan keberadaan di dunia
menggambar. Ini adalah aktivitas pembelajaran aktif
bahwa pembelajaran tidak pernah berakhir. Tujuannya
yang bisa membuat banyak orang mengalami keasyikan.
adalah agar peserta didik bisa berfikir secara mandiri
Pada saat yang bersamaan, aktivitas ini juga
dengan penuh motivasi dan rasa ingin tahu yang tinggi.
mempertajam kemampuan observasi dan mendorong
Peserta didik perlu terlibat secara aktif dalam
tumbuhnya menghargai seni. (contoh untuk menggambar
pembelajarannya hal ini hanya bisa terjadi manakala
wajah seperti pada tabel 3 berikut (Hollingsworth, et al,
mereka diberi kesempatan untuk mengontrol proses
2008:120)
pembelajarannya sendiri yang mengajarkan kepada
peserta didik untuk melakukan kajian mandiri. Peserta
Tabel 3. Urutan Kegiatan Menggambar Orang
didik harus memilih topik yang hendak dikaji,
Jenis Kegiatan menggunakan semua keahlian yang mereka tahu,
Kelas 1-6 mempraktekkan kemampuan mengatur waktu,
Waktu 30-40 menit menghasilkan suatu karya dan menjadi mahir dengan
Tujuan 1. Peserta didik akan belajar bersikap positif dengan karya cara mengajari orang lain apa yang telah mereka pelajari
Pembelajaran seni sendiri maupun orang lain
2. Peserta didik akan mampu menggambar wajah laki-laki melalui kajian yang telah dilakukan seperti langkah-
dan perempuan
langkah kegiatan bulanan pada tabel 4 berikut:
Bahan Pelajaran Kertas, pinsil, krayon

Persiapan Berikan peralatan menggambar dan pelajari ilustrasi


menggambar wajah Tabel 4. Rencana Kegiatan Bulanan
Bagaimana agar Beritahukan tujuan pembelajaran kepada peserta didik Jenis Kegiatan
peserta didik sehingga mereka bisa mengerti dan bisa menghubungkan
terlibat? tujuan tersebut dengan aktivitas menggambar. Dorong Kelas 1-6
peserta didik untuk memulai menggambar dengan sikap
yang positif dengan mengingatkan mereka bahwa Waktu 30-40 menit per hari selama 21 hari
menggambar adalah keahlian yang bisa dipelajari. Perlu
ditekankan bahwa peserta didik bisa membuat otak tetap Tujuan 1. Masing-masing peserta didik akan membuat buku catatan
aktif sehingga bisa selalu kreatif dan inovatif. Pembelajaran yang berisi hasil kajiannya
2. Masing-masing peserta didik akanmembuat suatu karya
Praktik dengan Jelaskan kepada peserta didik bahwa mereka akan pilihan mereka sendiri yang didasarkan pada kajian mereka
bimbingan menggambar wajah seorang laki-laki dan perempuan di (misalnya poster, maket, boneka dan sebagainya)
kertas mereka. Mintalah mereka menggambar di kertas 3. Peserta didik akan mengajarkan teman sekelasnya
secara horizontal sehingga peserta didik dapat menggambar tentang kajian dan keseluruhan hasil tugan mereka
dua wajah tersebut secara berdampingan. Ingatkan peserta 4. Peserta didik akan belajar mengatur waktu dengan cara
didik bahwa masing2 gambar mereka akan tampak berbeda. menyesuaikan kecepatan kerja untuk mengejar tenggat
waktu
Praktik mandiri Setelah peserta didik mampu menggambar komponen
dasar wajah, dorong mereka untuk melengkapi secara Bahan Pelajaran 1. Halaman petunjuk kajian binatang.
terperinci seperti menambahkan rambut dengan jenis yang 2. daftar periksa perkembangan kajian binatang untuk
berbeda, pakaian dan latar belakang gambar setiap peserta didik.
3. map untuk hasil kerja peserta didik
Penutup Jelaskan pada peserta didik bahwa mereka telah belajar 4. peta dunia
menggambar wajah, semakin sering mereka mengamati 5. beragam sumber pustaka
orang dan berlatih menggambar wajah akan lebih baik pula
gambarnya. Jangan lupa untuk memuji peserta didik Persiapan Seluruh peserta didik diberikan lampiran 5 dan 6 kemudian
mencari sumber pustaka yang bisa dipergunakan. Tentukan
Evaluasi Gunakan kriteria mengambar dan sikap. kapan pekerjaan peserta didik akan diperiksa, kapan
peserta didik harus mengumpulkan tugasnya dan
Refleksi Mintalah peserta didik untuk memberi contoh cara mereka mengajarkan pada teman yang lain
mencapai tujuan melalui diskusi kelas atau laporan tertulis
Bagaimana agar Awali pelajaran dengan menjelaskan bahwa pelajaran ini
Pengembangan Teruskan proses latihan itu sesering mungkin untuk peserta didik merupakan kesempatan untuk melakukan kajian tentang

WIDYA 14 Tahun 29 Nomor 319 April 2012


PENDIDIKAN
terlibat binatang favorit dan menguasai segala informasi tentang DAFTAR PUSTAKA
binatang tersebut. Berikan pengertian pada peserta didik Dreikurs, Rudolf dan Pearl, Cassel. Disiplin Tanpa Hukuman.
tentang manfaat kegiatan ini sehingga bisa memotivasi [penerj.] Lothar Rausch dan Nobert Ruckriem.,Remadja
semangan peserta didik
Karya, Bandung,1986.
Praktik mandiri Selama tiga hari pertama, peserta didik akan memilih Hollingsworth, Pat dan Lewis, Gina. Pembelajaran Aktif:
binatang yang akan mereka kaji dan mempelajari apa yang Meningkatkan keasyikan kegiatan di kelas. [penerj.] Dwi
harus dilakukan Wulandari:Indeks, Jakarta ,2008.
1. Peserta didik diminta menyelesaikan semua tahapan
yang ada
Jacobsen, David A.; Eggen, Paul; Kauchak, Donald;. Methods for
2. Peserta didik mencatat perkembangan kajian dalam daftar Teaching:.[penerj.] Achmad Fawaid dan Khoirul Anam. 8.
periksa. Setiap satu langkah yang diselesaikan harus Pustaka Pelajar Yogyakarta,2009.
mencantumkan tanggal dan meminta teman untuk Kementrian Pendidikan Nasional. Bahan Pelatihan Penguatan
memeriksa ulang Metodolgi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya
Penutup Menyampaikan kepada peserta didik bahwa mereka sudah untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (Buku
menguasai segala sesuatu yang berkaitan dengan binatang I: Panduan Pengembangan Pembelajaran Aktif).: Badan
yang dikaji Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Jakarta
,2010.
Evaluasi Evaluasi tugas berdasarkan kualitas dan banyaknya
informasi, kerapian dan pengaturan penulisan dan seberapa
Makmun, Abin Syamsuddin .Psikologi Pendidikan . Rosda Karya
baik peserta didik mengikuti petunjuk, mengajarkan kajiannya Remaja, Bandung,2003.
dan saling menilai pekerjaan sesama teman. McHale, S M, Dariotis, J K dan Kauh, T J. Social Development
and Social Relationship in middle childhood. [pengar. buku]
Refleksi Mintalah peserta didik untuk memberi contoh cara mereka R M Lerner, et al. Handbook of Psychology. New Jersey:
mencapai tujuan melalui diskusi kelas atau laporan tertulis
John Wiles & Sons, 2003.
Pengembangan Pelajaran ini bisa dimodifikasi untuk disesuaikan dengan Menteri Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan
mata pelajaran apa saja, seperti ahli matematika dan Nasional RI Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
penemuannya, tokoh masyarakat, tempat tinggal, puisi, dan Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: s.n.,4 Mei 2007.
sebagainya. -. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tentang
Standar Isi. Jakarta: s.n.,26 Mei 2006.
Munthe, Bermawi. Desain Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka
Insan Madani, 2009.
Ruble, D N, Einsenberg, R dan Higgins, E T. Developmental
PENUTUP changes in achievement evaluation: Motivational implications
of self other differences. Child Development, Vol. 65,1994
Kesimpulan Senjaya, Wina .Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
1. Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran Pendidikan: Kencana Prenada Media Group, Jakarta ,2008.
Sieger, Robert S. Children's Thinking. Upper Saddle River, NJ :
yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif Prentice Hall, 1998.
dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk Slavin, Robert E.Psikologi Pendidikan. [penerj.] Marianto Samosir.
8. Jakarta : Indeks, 2008.
interaksi antar peserta didik maupun peserta didik dengan Samadhi, TMA Ari. Pembelajaran Aktif. wordpress. 03 2010.
pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. izaskia.files.wordpress.com/2010/03/
makalah-active-learning.doc (diakses 07 01, 2011).
2. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta
didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
3. Kegiatan-kegiatan kelas yang dapat membantu untuk MENGAJARKAN
mengarahkan peserta didik menjadi aktif antara lain
adalah Pembelajaran aktif untuk memperbaiki perilaku,
Seni gerak, menggambar orang dan Pembelajaran Aktif
CARA BELAJAR
untuk semua mata pelajaran.
YANG TEPAT
Saran-saran
1. Sebaiknya pembelajaran aktif dilakukan secara rutin, MERUPAKAN
sehingga peserta didik akan terbiasa untuk berperilaku
aktif dan kreatif di dalam kelas.
2. Dengan pembelajaran aktif yang memiliki perencanaan
KEWAJIBAN
yang cermat, pengajaran yang penuh pemikiran akan
mengubah peserta didik yang enggan sekalipun menjadi PARA GURU
pembelajar yang terlibat dan penuh penghayatan.

WIDYA 15 Tahun 29 Nomor 319 April 2012

También podría gustarte