Está en la página 1de 5

1

RANCANG BANGUN SENSOR BEBAN BERBASIS SERAT OPTIK


SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE MENGGUNAKAN HIGH
DENSITY POLYETHYLENE SEBAGAI MATERIAL PENAHAN BEBAN

Ika Puspita, Sekartedjo, Agus Muhamad Hatta


Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: ika.tf10@gmail.com, sekar@ep.its.ac.id, amhatta@ep.its.ac.id

Abstrak— Sensor beban merupakan sensor elastik, yang beberapa titik, memerlukan sistem perkabelan yang sangat
berarti akan men-sensing perubahan dimensi akibat dari rumit.
perubahan gaya. Sensor beban dalam sistem pengukuran beban Saat ini sensor dan tranduser berbasis serat optik
merupakan sebuah kunci dari perangkat sistem tersebut. berkembang pesat. Teknologi ini berkembang pesat karena
Terdapat tiga jenis sensor yang telah digunakan dalam sistem
serat optik memiliki beberapa keunggulan, di antaranya tidak
pengukuran beban, yaitu sensor piezoelectric, bending plate, dan
load cell. Sensor beban yang berbasis piezoelectric, bending plate,
terpengaruh gelombang elektromagnetik dan tidak memicu
dan load cell memiliki dimensi yang cukup besar. Ketiga sensor ledakan karena sinyal berupa cahaya[3]. Kelebihan sensor
tersebut menggunakan sinyal elektrik sebagai basis sinyal berbasis serat optik dibandingkan ketiga sensor di atas adalah
pengukurannya, sehingga memungkinkan terjadinya interferensi sensor berbasis serat optik sangat sensitif, dapat digunakan
elektromagnetik. Saat ini sensor dan tranduser berbasis serat pada jarak jauh dan dapat digunakan pada jaringan sistem
optik berkembang pesat. Salah satu jenis sensor berbasis serat pengukuran yang terintegrasi di beberapa titik[4].
optik adalah sensor serat optik berstruktur singlemode- Salah satu jenis sensor berbasis serat optik adalah sensor
multimode-singlemode (SMS). Pada penelitian ini akan dirancang serat optik berstruktur singlemode-multimode-singlemode
sensor beban yang berbasis serat optik singlemode-multimode-
(SMS). Sensor berbasis serat optik berstruktur SMS telah
singlemode (SMS). Material yang digunakan sebagai penahan
beban untuk melindungi serat optik adalah High Density
banyak dikembangkan misalnya sensor dengan teknik
Polyethylene (HDPE). Berdasarkan hasil percobaan sensor beban mikrobending[5-6], refraktometer berbasis serat optik SMS[8].
berbasis serat optik berstruktur SMS menggunakan HDPE Saat ini juga telah dikembangkan sensor beban berbasis serat
sebagai material penahan beban. Dimensi sensor beban 20 cm x optik SMS menggunakan prinsip makrobending[7].
10 cm x 1 cm dengan serat optik SMS ditanam pada polimer Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai perancangan
lapisan bawah. Sensor yang dirancang mempunyai range sensor beban yang berbasis serat optik singlemode-multimode-
pengukuran linier pada beban 180-400 kg. Sensitivitas sensor singlemode (SMS). Material yang digunakan sebagai penahan
sebesar 0,118 W/kg dan resolusi sebesar 0,42 beban untuk melindungi serat optik adalah High Density
Kata Kunci: Singlemode-Multimode-Singlemode, HDPE,
Polyethylene (HDPE). HDPE memiliki beberapa kelebihan
Sensor beban, Serat optik.
yakni, murah, memiliki flexibilitas yang bagus untuk rentang
temperatur yang lebar dan tahan korosi. HDPE secara
struktural mempunyai sedikit cabang pada rantai utama,
I. PENDAHULUAN
sehingga meningkatkan kekuatan[8-9]. Pada makalah ini dikaji
merupakan elemen dalam sistem pengukuran mengenai perancangan sensor beban untuk beban statis.
S ENSOR BEBAN
yang digunakan untuk merasakan perubahan dari gaya yang
mengenai luasan tertentu. Sensor beban merupakan sensor
elastik, yang berarti akan merasakan perubahan dimensi akibat II. METODE PENELITIAN
dari perubahan gaya[1]. Dalam perkembangan teknologi, telah
dikembangkan sensor beban untuk kendaraan. Sensor beban A. Alur Penelitian
dalam sistem pengukuran beban merupakan sebuah kunci dari Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan hingga
perangkat sistem tersebut. Terdapat tiga jenis sensor yang telah tujuan dapat tercapai. Pengerjaan tugas akhir ini meliputi studi
digunakan dalam sistem pengukuran beban, yaitu sensor
literatur, perancangan dan pembuatan sensor beban, pengujian
piezoelectric, bending plate, dan load cell[2].
sensor beban, analisa data dan penyusunan laporan. Tahapan
Sensor beban yang berbasis piezoelectric, bending plate,
tersebut tergambar dalam diagram alir pada gambar 2.1.
dan load cell memiliki dimensi yang cukup besar. Ketiga
sensor tersebut menggunakan sinyal elektrik sebagai basis
sinyal pengukurannya, sehingga memungkinkan terjadinya
interferensi elektromagnetik. Selain itu, jika diaplikasikan
untuk jaringan sistem pengukuran yang terintegrasi di
2

Mulai l adalah perubahan panjang akibat stress, l adalah panjang


awal. Dari persamaan (2.2) dan (2.3) didapatkan persamaan
untuk modulus elastisitas sebagai berikut,
Studi Literatur

(2.4)
Perancangan
Sensor Beban

Dengan menggunakan persamaan (2.4) didapatkan nilai dari


modulus elastisitas minimal dari material yang akan digunakan
Pengujian Sensor sebagai pelindung serat optik adalah 100 MPa.
Material pelindung yang digunakan adalah High Density
Beban

Tidak
Polytethylene (HDPE). HDPE disiapkan dengan dimensi
Penghitungan panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tebal 1 cm. Material HDPE
Karakteristik Statis
Sensor Beban dan yang digunakan mempunyai modulus tensile strength sebesar
Analisa Data
29 MPa. Dalam proses mendesain suatu material maka, perlu
diperhitungkan faktor keamanan dan kekuatan desain dari
Karakteristik desain tersebut. Faktor keamanan merupakan perbandingan
Sensor Baik?
antara yield strength dengan work strength. Faktor keamanan
Ya
yang digunakan untuk mendesain sebesar 1,49. Dengan faktor
Penulisan
keamanan tersebut maka, kekuatan desain maksimal
Laporan didapatkan sebesar 15, 44 MPa. Hal ini berarti bahwa HDPE
mampu menahan tegangan hingga 15,44 MPa tanpa terjadi
kerusakan. Serat optik berstruktrur SMS dibuat dengan
Selesai
menyambungkan secara aksial serat optik singlemode dengan
Gambar 2.1 Diagram alir penelitian tugas akhir serat optik multimode yang memiliki panjang 10,6 cm. Serat
optik yang telah disambung menggunakan fusion splicer
B. Perancangan Alat menjadi berstruktur SMS dipasang dan dilem pada bagian
Sensor beban yang akan dirancang diharapakan mampu tengah HDPE seperti pada gambar 2.2 (a).
mengukur beban hingga orde ton. Target beban maksimal yang
dapat diukur menjadi acuan dalam perancangan sensor. Serat
optik yang digunakan untuk sensor tidak langsung dikenai
beban, melainkan menggunakan material pelindung dari beban
yang akan dikenakan. Material yang digunakan untuk
pelindung serat optik harus mempunyai modulus elastisitas
(a)
tertentu sehingga dapat menahan beban yang berat tanpa
merusak serat optik. Modulus elastisitas dari material
pelindung yang dibutuhkan dapat dihitung menggunakan
persamaan berikut[10]:

(2.1)

 adalah stress yang terjadi pada material, yaitu besarnya gaya


(b)
yang mengenai luas permukaan tertentu. E adalah modulus
Gambar 2.2. (a) Desain sensor beban, (b) Penampang
elastisitas dari material dan  adalah regangan (strain) yang
melintang sensor beban
terjadi akibat adanya stress.
Serat optik yang digunakan digunakan adalah serat optik
(2.2) yang terbuat dari bahan silika. Serat optik dari bahan silika
memiliki modulus elastisitas sebesar 73 GPa dan flexural
F adalah gaya yang bekerja pada luasan A0. strength sebesar 110 MPa. Serat optik yang digunakan akan
ditanam pada HDPE seperti pada gambar 2.2 (b). Ketika
(2.3) beban yang diberikan di bagian tengah dari sensor yang dibuat,
maka menyebabkan serat optik yang ditanam pada HDPE akan
mengalami deformasi sehingga, yang akan digunakan dalam
perhitungan adalah flexural strength dari serat optik. Flexural
3

strength yang dimiliki oleh serat optik silika sebanding dengan 3. Pembebanan dilakukan dengan memberikan beban
beban 10 kg. secara perlahan naik dari 0 – 400 kgf (0 - 3922,8 N),
dengan kenaikan 10 kgf (98,07 N).
4. Kemudian pengujian pembebanan dilakukan secara
C. Pengujian Kestabilan Sumber Cahaya perlahan turun dari 400-0 kgf ((3922,8 – 0 N) dengan
Sebelum sensor yang telah dirancang diuji dengan penurunan 10 kgf (98,07 N).
memberikan beban, perlu dilakukan pengujian kestabilan 5. Langkah 3-4 dilakukan sebanyak 5 kali.
sumber cahaya yang digunakan. Pengujian sumber cahaya ini
bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sumber III. HASIL DAN PEMBAHASAN
cahaya untuk stabil setelah sumber cahaya dinyalakan.
A. Hasil Pengujian Kestabilan Sumber Cahaya
Sebelum melakukan pengujian pada sensor beban, daya
keluran dari sumber cahaya harus diukur terlebih dahulu untuk
mengetahui waktu yang dibutuhkan sumber cahaya untuk
stabil. Pengukuran daya keluran dari sumber cahaya dilakukan
dengan melewatkan cahaya pada serat optik singlemode-
Gambar 2.3. Skema pengujian kestabilan sumber cahaya multimode-singlemode (SMS) menggunakan power meter
Thorlabs yang terhubung pada software PM100D pada
Pengujian ini dilakukan dengan cara melewatkan cahaya komputer. Dari pengukuran yang dilakukan tersebut
pada serat optik berstruktur SMS yang telah dipasang pada didapatkan hasil seperti pada gambar 3.1.
HDPE. Ujung serat optik yang satu disambungkan dengan
power meter Thorlabs dan power meter disambungkan ke
komputer yang telah siap dengan software PM100D untuk
menampilkan fluktuasi daya yang keluar dari serat optik
(gambar 2.3). Sumber cahaya yang digunakan adalah laser
JDSU dengan panjang gelombang 1550 nm. Panjang
gelombang yang memiliki nilai rugi daya intrinsik paling kecil
adalah panjang gelombang 1550 nm.
D. Pengujian Pembebanan Statis
Gambar 3.1 Daya keluaran laser yang melalui serat optik SMS
Uji pembebanan statis menggunakan alat uji tekan beton.
Pembebanan dilakukan pada rentang pengukuran 0 – 400 kgf Dari gambar 4.1 dapat diketahui bahwa laser yang
(0 - 3922,8 N), dengan kenaikan 10 kgf (98,07 N). Secara digunakan akan stabil pada menit kedelapan. Hal ini berarti
umum skema pengujian pembebanan dapat dilihat pada bahwa untuk mendapatkan hasil pengujian yang stabil, maka
gambar 2.4. Sensor beban yang akan diuji dipasang pada alat pengujian dilakukan setelah laser menyala selama 8 menit.
uji tekan beton. Ujung serat optik singlemode masing-masing
disambungkan dengan sumber cahaya dan power meter. Power
meter disambungkan pada komputer untuk mendapatkan B. Hasil Perhitungan Teoritis
display secara realtime. Ketika sensor beban yang dibuat dikenai beban, maka
sensor beban tersebut akan mengalami deformasi. Deformasi
pada sensor beban tersebut menyebabkan perubahan dimensi
(panjang dan jari-jari) dan indeks bias serat optik multimode.
Perubahan dimensi dan indeks bias tersebut mempengaruhi
penjalaran moda pada serat optik, sehingga berakibat pada
perubahan daya keluaran yang terbaca oleh power meter.
Gambar 2.4 Skema pengujian beban statis Sebagaimana yang dijelaskan oleh Morshed, pada bagian
multimode serat optik SMS terjadi multimode interference
Pengujian beban statis yang dilakukan dilakukan dengan (MMI) dari moda-moda yang dibangkitkan oleh moda dari
prosedur berikut: serat optik singlemode dan MMI maksimum disebut dengan
1. Sebelum melakukan pengujian pembebanan, sensor self-imaging. Self imaging yang terjadi pada serat optik
yang dirancang diberi tanda pada polimer lapisan atas multimode akan berulang sepanjang serat optik. Serat optik
untuk menunjukkan bagian tengah dari sensor yang multimode yang digunakan bertipe graded index, sehingga self
akan diuji. imaging yang terjadi berulang secara periodik. Pola penjalaran
2. Sensor yang akan diuji dipasang pada alat uji tekan moda yang terjadi pada bagian serat optik multimode pada
beton. Permukaan beban diarahkan tepat di bagian serat optik berstruktur SMS diperlihatkan pada gambar 3.2.
yang sudah diberi tanda.
4

Pada hasil simulasi penjalaran cahaya pada serat optik


-60 multimode, titik self-imaging akan berulang secara periodik.
Perubahan titik self-imaging ini akan menyebabkan perubahan
-40
daya keluran yang terbaca oleh power meter naik dan turun
-20
secara periodik pula. Perubahan daya keluaran serat optik
SMS ditunjukkan oleh gambar 3.3.
Radius (m)

20

40

60

1 1.01 1.02 1.03 1.04 1.05 1.06


Length of MMF, L-MMF (m) 5
x 10

(a)

-60 Gambar 3.3 Daya keluaran serat optik berdasarkan hasil


perhitungan
-40

-20
Pada gambar 4.3 didapatkan hasil perhitungan dari daya
keluaran dari serat optik SMS pada beban yang berbeda-beda.
Radius (m)

0
Ketika diberi beban pada range 0 – 1961.2 N daya keluaran
20
serat optik SMS turun, sedangkan pada range beban 1961.2 –
3922.8 N daya keluaran serat optik naik.
40
C. Hasil Pengujian Pembebanan Statis
Respon daya keluaran serat optik SMS yang dipasang
60

1 1.01 1.02 1.03 1.04


Length of MMF, L-MMF (m)
1.05 1.06
5
pada HDPE diamati sebagai perubahan pembebanan yang
diberikan. Hasil respon untuk semua variasi dapat dilihat pada
x 10

(b)
gambar 4.4. Dari gambar 4.4 (a) dapat dilihat bahwa daya
keluaran serat optik pada cenderung turun pada range 49,035
-60
– 686,49 N kemudian daya keluaran serat optik naik pada
-40 range 1765,26 – 3922,8 N (gambar 4.4 (b)).

-20
Radius (m)

20

40

60

1 1.01 1.02 1.03 1.04 1.05 1.06


Length of MMF, L-MMF (m) x 10
5

(c) (a)
Gambar 3.2 pola penjalaran cahaya pada serat optik multimode
(a) saat beban 0 N (b) saat beban 1961.2 N (c) saat beban
3922.8 N

Dari gambar 3.3 dapat dilihat bahwa ketika diberi beban


pola self imaging pada serat optik multimode akan bergeser.
Pada beban 1961,4 – 3922,8 N, pola penjalaran cahaya pada
serat optik multimode semakin rapat. Hal ini akan
menyebabkan daya yang masuk ke serat optik singlemode dari
serat optik multimode akan semakin besar, sehingga tren (b)
perubahan daya pada range beban 1961,4 – 3922,8 N akan Gambar 4.4 (a) Hasil pengujian beban statis, (b) range linier.
naik.
5

Hasil dari eksperimen yang didapatkan sesuai dengan Mikrobending Serat Optik. TELAAH Jurnal Ilmu
hasil perhitungan secara teoritis, bahwa daya keluaran dari Pengetahuan dan Teknologi Volume 30 hal 33-36
serat optik yang terbaca akan berubah turun kemudian naik. [7] Kuntaraco, Rionda B, Sekartedjo, AM. Hatta. 2013.
Pada saat pembebanan serat optik yang dipasang mengalami Pengembangan Metode Pengukuran Beban
deformasi, sehingga serat optik mengalami perubahan jari-jari, Menggunakan Serat Optik Berstruktur Singlemode-
panjang dan indeks bias. Namun, hasil eksperimen yang Multimode-Singlemode. Tesis Program Magister Institut
didapatkan tidak sama persis dengan hasil perhitungan. Hal Teknologi Sepuluh Nopember
tersebut terjadi karena ada beberapa faktor, yaitu kepresisian [8] Smith, William. 1990. Principles of Material Science and
pemotongan serat optik multimode, karakteristik dari material Engineering. Mc.Grawhill: Singapore
penahan beban yang digunakan dan faktor eksternal. [9] Callister, William D dan Rethwisch, David G. 2009.
Sebagai sensor alat yang dirancang mempunyai Material Science and Engineering: An Introduction.
karakteristik statis. Tabel 3.1 merupakan perbandingan Eight Edition. John Wiley and Son, Inc: USA
karakteristik statis dari sensor yang dirancang. [10] Gao, R.X, Wang, Q., Zhao, F., Meng, B., dan Qu, S.L.
2010. Optimal Design and Fabrication of SMS Fiber
Tabel 4.1 Karakteristik Statis Sensor yang Dirancang Temperature Sensor For Liquid. Optics Communication,
Vol 283, Hal. 3149-3152
Sensitivitas Resolusi Histeresis
Range Input R2 [11] Morshed, Ahmed Hisham. 2011. Self-imaging in Single
Sensor (W/kg) (kg) (%)
mode-Multimode-Single mode Optical Fiber Sensors.
yang
180 - 400 kgf
dirancang
(1765.26 – 0,118 0,42 39,60 0,952
3922.8 N)

Alat yang dirancang mempunyai range pengukuran yang


lebar dan resolusi yang baik. Sensitivitas sensor yang
dirancang sudah cukup baik, karena pembacaan power meter
yang digunakan dapat mencapai orde nW. Namun, Alat yang
dirancang mempunyai histeresis yang cukup besar.

IV. PENUTUP
Pada makalah ini telah dipaparkan sensor beban dengan
menggunakan HDPE sebagai penahan beban. Dimensi sensor
beban 20 cm x 10 cm x 1 cm dengan serat optik SMS ditanam
pada polimer lapisan bawah. Sensor yang dirancang
mempunyai range pengukuran linier pada beban 180-400 kg.
Sensitivitas sensor sebesar 0.118 W/kg dan resolusi sebesar
0.42 kg dan histeresis sebesar 39.60 %.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Bentley, J.P. 1995. Principles of Measurement Systems.
Third Edition. Longman Singapore Publisher: Singapore
[2] Lixin, Zhang. 2007. An Evaluation of The Technical and
Economical Performance of Weigh In Motion
Technology. A thesis presented to the University of
Waterloo
[3] Yin, Shizuo, Ruffin, Paul B, Yu, Francis T.S. 2008. Fiber
Optics Sensor Second edition. CRC Press: USA
[4] Tosi, D, Olivero, M, Vallan, A, Perrone, G. 2010. Weigh-
in-motion through fibre Bragg-grating optical sensors.
Electronics Letters, Vol. 46, No. 17.
[5] Kumar, Arun, Varshney, Ravi K, Kumar, Rakesh. 2004.
SMS fiber optics microbend sensor structures: effect of
the modal interference. Optics Communications hal 239-
244
[6] Setiono, Andi dan Widiyatmoko, Bambang. 2012. Desain
Sensor Beban Kendaraan Menggunakan Teknik

También podría gustarte