Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Abstrak
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Pada dasar nya setiap negara pasti memiliki pendidikan terutama di negara
Belanda, Jepang, pada masa kemerdekaan hingga saat sekarang ini. Setiap
1
Adalah Mahasiswa Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Univesitas Negeri
Padang tahun 2017
1
manusia nya, termasuk pendidikan. Pendidikan merupakan modal bagi suatu
dimilikinya.2
globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang
pendidikan.3
meningkatkan sumber daya manusia serta merupakan suatu wadah atau tempat
yang sangat tepat didalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
kualitas peserta didik pada jenjang pendidikan sekolah dasar yang merupakan
2
Camellia dan Umi Chotimah, “Kemampuan Guru dalam Membuat Intsrumen Penilaian Domain
Afektif pada Mata Pelajaran PKN di SMP Negeri Se-Kabupaten Ogan Ilir”, 2012, “Jurnal”,
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya, Hal. 1
3
Puspitari Diminarni, ” Pengaruh Motivasi Belajar, Gaya Belajar dan Berfikir Kritis Terhadap
Indeks Prestasi Kumulatif ”, 2010, ”skripsi” Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan “Veteran” Jawa Timur, Hal. 1
2
Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa
perlukan karena merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru
pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Oleh sebab itu, dalam setiap
dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi mereka. Dalam
hal ini, salah satu kompetensi yang harus di kuasai oleh seorang guru adalah
yang sama di dalam mobilitas sosial yang lain. Sekolah dan pergururan tinggi
populer atau tidak serta mengajarkan kepada anak-anak muda tentang metode
4
Fuad Ihsan, ”Dasar-dasar Kependidikan”, 2008, Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 3
5
Jumanta Hamdayama, “Metodologi Pengajaran”, 2016, Bumi Aksara, Jakarta, Hal. 1
3
itu.6 Guru-guru merupakan perwakilan ide-ide dari masyarakat dan mereka
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar
baik. Jika kita lihat kondisi guru dilapangan maka hanya sedikit guru yang
bisa dikatakan profesional. Hal ini dapat kita lihat dari data Ditjen PMPTK
yang menyatakan bahwa, “hingga 2007 tercatat baru 16,57% guru SD yang
sebesar 77,53%.9
6
Abu Ahmadi, “Sosiologi Pendidikan”, 2016, Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 158
7
Ibid
8
Lutfi, “Fakta Guru di Indonesia”, 2014, WWW.Slideshare.net, Dikutip tanggal 05 November
2017, Pukul 17.21 WIB
9
Ibid
4
Dalam hal ini, guru dipandang sebagai faktor cerminan terhadap
pencapaian mutu prestasi belajar siswa dan guru dituntut untuk memiliki
mudah dilakukan karena mengajar bukanlah sekedar kegiatan rutin dan dan
memadai dan lengkap karena dengan adanya fasilitas yang lengkap maka
dengan apa yang peserta didik terima dan yang guru lakukan dapat
10
Syamsu Yusup L.N dan Nani M. Sughandi, ”Perkembangan Peserta Didik”, 2011, Rajawali
Pers, Jakarta, Hal. 139
5
mempengaruhi perkembangan dan perilaku peserta didik dimasa yang akan
datang. Mengingat peran dan fungsi guru sangat strategis dalam menyiapkan
generasi yang akan datang maka guru dituntut kreatif dan mau belajar secara
Dari hasil uraian di atas, maka timbul lah sebuah permasalahan yang
2. Tujuan penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dari judul di atas, adalah untuk
didik dalam upayanya memupuk bakat, minat serta kecakapan yang harus
11
Jumanta Hamdayama, “Metodologi dan Pengajaran”, 2016, Bumi Aksara, Jakarata, Hal. 2
6
dengan apa yang dilakukan guru dalam tujuan pembangunan pendidikan
nasional.
Indonesia sesuai dengan proporsi dan hakikat kemanusiaan nya. Agar manusia
menemukan jati dirinya, maksud nya agar setiap individu manusia itu
menyadari dan memahami “siapa dia”, “mengapa dia diadakan didunia ini”,
kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
B. Pembahasan
1. Pendidikan
12
Sardiman, “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, 2007, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
Hal. 61
13
Puspitari Diminarni, ” Pengaruh Motivasi Belajar, Gaya Belajar dan Berfikir Kritis Terhadap
Indeks Prestasi Kumulatif ”, 2010, ”skripsi” Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan “Veteran” Jawa Timur, Hal. 1
7
mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
dimana iman dan takwa kepada tuhan yang maha esa menjadi sumber motivasi
pribadinya, yaitu rohani (fikir, karsa, rasa, cipta, dan budi nurani) dan jasmani
sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan
14
Fuad Ihsan, “Dasar-Dasar Kependidikan”, 2008, Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 4
15
Piet A. Sahertian, “Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya Manusia”, 2008, Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 1
16
Puspitari Diminarni, ” Pengaruh Motivasi Belajar, Gaya Belajar dan Berfikir Kritis Terhadap
Indeks Prestasi Kumulatif ”, 2010, ”skripsi” Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan “Veteran” Jawa Timur, Hal. 1
17
Ibid
18
Fuad Ihsan, “Dasar-Dasar Kependidikan”, 2008, Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 5
8
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat tanpa pendidikan sama sekali mustahil
hidup mereka.
subyek bukan obyek. Pendidikan merupakan latihan bagi subyek didik dalsm
mencari ilmu dan semanga ilmu. Tujuan nya diarahkan kepada pengembangan
kreativitas, karena manusia kreatif adalah hakikat dari manusia sebagai subyek
pendidikan.19
Pendidikan yang hakiki menjadi bagian yang tidak terpisah oleh berbagai
kabutuhan dasar manusia. Oleh sebab itu, pendidikan merupakan hajat orang
banyak dan akan menjadi barometer bagi setiap manusia. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, maka semakin luas dan berkembang pula pola
19
Isjoni, “Wajah Baru Pendidikan Kita”, 2005, Unri Press, Pekanbaru, Hal.7
20
Isjoni , “Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan”, 2006, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,
Hal. 10
9
kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya
manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus. Potensi sumber
daya guru itu perlu terus menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat
masyarakat.21
ke masa kebijakan pemerintah selalu mengotak atik dan menguji coba sistem
21
Piet A. Sahertian, “ Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia”, 2008, Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 1
22
Isjoni, “ Wajah Baru Pendidikan Kita”, 2005, Unri Press, Pekanbaru, Hal. 7
10
memberikan dampak terhadap peningkatan mutu pendidikan.23 Ada 7 aspek
pendidkan bermutu kalau tenaga guru sangat kurang dan sangat mustahil
pendidikan kita baik kalau SDM nya kurang, belum lagi kualitas nya yang
masih dipertanyakan.
dibangun gedung baru atau renovasi gedung yang rusak, dan penyediaan
buku paket untuk anak dan guru sehingga kita ingin one student one book
kurikulum dan teori belajar mutakhir, lebih fungsional dan bermakna bagi
keterampilan.
23
Isjoni, “Penddikan sebagai Investasi Masa Depan”, 2006, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, Hal.
22
11
4) Peningkatan kualitas pendidikan, bagi guru merupakan harga mati karena
kualitas SDM yang dihasilkan guru sangat tergantung kepada kualitas guru
maupun untuk anak bangsa sehingga setiap guru harus profesional karena
tanggug jawab moral sebagaimana anak didik itu pintar dan cerdas
24
Ibid
12
dimilii disampaikan kepada anak didiknya. Apabila anak didiknya
kebanggaan tersendiri bagi seorang guru. Hal ini menunjukan metodologi dan
keterampilan mengajar guru patut dihargai karena telah mampu membawa anak
demikian, sekolah sudah berfungsi sebagai institusi yang memiliki amanah dari
orang tua atau wali untuk mengajar karena orang tua tidak mampu untuk
peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
orangtua dan wali murid, serta pihak-pihak lainnya yang memiliki jaringan
25
Isjoni, “Wajah Baru Pendidkan Kita”, 2005, Unri Press, Pekanbaru, Hal. 22
26
Masnur Muslich, “ Sertifikasi Guru menuju Profesionalisme Pendidik”, 2007, Bumi Aksara,
Jakarta, Hal. 11
27
Isjoni, “Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan”, 2006, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,
Hal.33
13
3. Sarana dan prasarana
agaiman guru akan mengajar efektif dan hasil belajananak didiknay baik kalau
sarana pembelajaran dalam kelas tidak tersedia. Ini jelas akan menjadi
termasuk tempat untuk guru, kepala sekolah, penjaga sekolah, wc guru dan
siswa.
media pembelajaran untuk bidang IPA, IPS, bahasa, dan bidang lainnya,
28
Ibid
14
sebagai tempat pengetahuan tentang program IT serta penggunaan
Sistem pendidikan yang benar dan baik akan menjadikan suatu bangsa
maju dan jaya bahkan bisa menjadi bangsa nomor satu di dunia sehingga
dihormati oleh bangsa dan negara manapun. Mutu pendidikan yang baik
SDA yang melimpah ruah tiada berarti sama sekali tanpa memiliki investasi
dan latihan. Semua usaha itu mengarah kepada pengadaan tenaga guru yang
profesional.31
dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memenuhi standar mutu atau
29
Ibid
30
Isjoni, “ Wajah Baru Pendidikan Kita”, 2005, Uni Press, Pekanbaru, Hal. 16
31
Piet A. Sahertian, “Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Sumber
Daya Manusia”, 2008, Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 2
15
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi dan untuk meyakinkan
berikut:
sebesar 317.112 orang (71,2%) yang terdiri atas 130.753 orang berijazah
sebesar 87.133 orang (46,6%), yakni sebanyak 164 orang berijazah D1,
32
Masnur Muslich, “ Sertifikasi Guru menuju Profesionalisme Pendidik”, 2007, Bumi Aksara,
Jakarta, Hal. 11
33
Ibid
16
Guru yang profesional memiliki ciri-ciri, antara lain memiliki
kemampuan sebagai ahli dalam bidang mendidik dan mengajar, memiliki rasa
C. Penutup
1. Kesimpulan
semua orang berhak untuk mendapatkan nya. Pendidikan adalah ujung tombak
suatu negara, tertinggal atau majunya sebuah negara sangat tergantung pada
yang perlu dibenahi adalah guru. Tantangan pendidikan yang amat kompleks
itu menuntut guru-guru yang memiliki karakter dan sifat tertentu, seperti
34
Ibid
35
Lutfi, “Fakta Guru di Indonesia”, 2014, WWW.Slideshare.net, Dikutip tanggal 05 November
2017, Pukul 17.21 WIB
17
menjalankan tugasnya sebagai penggilan hidup, berdedikasi tinggi, demokratis,
2. Saran
masyarakat. Oleh karena itu, penulis mengharapkan agar penulisan artikel ini
18
Daftar Pustaka
Piet A. Sahertian, “Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia”, 2008, Rineka Cipta, Jakarta
19