Está en la página 1de 4

Komunikasi kepada Manajemen dan Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola

Komunikasi kepada Manajemen

Jika auditor telah mengidentifikasi adanya kecurangan, maka harus mengkomunikasikan


kepada tingkat manajemen yang tepat untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan tentang hal-
hal relevan dengan tanggungjawab mereka. Tingkatan manajemen yang tepat adalah satu tingkat
diatas individu yang tampaknya terlibat dalam kecurangan yang diduga.

Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola

Jika auditor menduga adanya kecurangan yang melibatkan manajemen, karyawan yang
memiliki peran dalam pengendalian internal atau karyawan lainnya, maka auditor harus
mengkomunikasikan secara tepat waktu kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola.
Komunikasi auditor kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dapat dilakukan secara
lisan maupun tulisan.

Komunikasi kepada Badan Pengatur dan Penegak Hukum

Jika auditor telah menduga adanya kecurangan, maka auditor harus menentukan apakah
ada tanggungjawab auditor untuk melaporkan kejadian kepada pihak di luar entitas. Meskupun
tugas auditor ntuk menjaga kerahasiaan informasi klien, namun tanggungjawab hukum auditor
dapat mengabaikan tugas menjaga kerahasiaan tersebut dalam beberapa kondisi.

Dokumentasi

Standar audit SA 240. Para. 44-47 mengatur tentang dokumentasi yang harus dilakukan
auditor sehubungan dengan kecurangan.

1) Berkaitan dengan pemahaman auditor atas entitas dan lingkungannya


Auditor harus memasukkan hal-hal dalam dokumentasi audit tentang pemahaman auditor
atas entitas dan lingkungannya serta penilaian risiko kesalahan penyajian material sesuai
dengan SA 315.
2) Berkaitan dengan repons auditor atas risiko
Auditor harus memasukkan hal-hal dalam dokumentasi audit tentang respons auditor atas
risiko yang ditentukan atas kesalahan penyajian material sesuai dengan SA 330.
3) Berkaitan dengan pengomunikasian kecurangan
Auditor harus memasukkan dalam dokumentasi audit tentang kecurangan yang telah
dilakukan dengan manajemen, pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, badan
pengatur, dan pihak-pihak lainnya.

6. AREA RISIKO KECURANGAN SPESIFIK

6.1.Risiko Kecurangan Pendapatan dan Piutang Usaha


Committee of Sponsoring Organization (COSO) menunjukkan bahwa 50% dari
kecurangan pelaporan keuangan di Amerika Serikat menyangkut akun pendapatan dan piutang
usaha seta kas sangat rentan terhadap manipulasi dan pencurian.
Pelaporan Keuangan yang Mengandung Kecurangan untuk Pendapatan
Sebagai akibat dari tingginya frekuensi pelaporan keuangan yang mengandung
kecurangan, IFRS menerbitkan pedoman untuk pengakuan pendapatan. Standar audit juga
secara khusus mewajibkan auditor untuk mengidentifikasi pengakuan pendapatan sebagai
risiko kecurangan pada kebanyaan audit. Tiga tipe utama manipulalsi pendapatan, yaitu:
a) Pendapatan fiktif
Bentuk kecurangan pendaptan yang paling banyak dijumpai adalah menciptakan
pendapatan fiktif. Pelaku kecurangan melibatkan banyak pihak untuk mendukung
pendaptan fiktif.
b) Pengakuan pendapatan prematur
Pengakuan pendapatan prematur adalah pengakuan pendapatan sebelum saat
pengakuan pendapatan sebagaimana ditentukan dalam standar akuntansi. Metode
kecurangannya dengan cara yang disebut penjualan “bill-and-hold” dan menerbitkan
perjanjian tambahan untuk memodifikasi syarat dalam transaksi penjulan.
c) Manipulasi penyesuaian terhadap pendapatan.
Penyesuaian yang paling sering dilakukan terhadap pendapatan berkaitan dengan retur
dan pengurangan harga penjualan. Perusahaan bisa menyembunyikan returrpenjualan
dari auditor sehingga dapat menaikkan penjualan bersih dan laba.

Tanda Peringatan untuk Kecurangan Pendapatan

1) Prosedur Analitis
Prosedur analitis sering memberi peringatan tentang adanya kecurangan pendapatan,
terutama analisis persentase laba kotor dan kecepatan perputaran pitang usaha. Dalam
kecurangan tertentu, manajemen membuat pendapatan fiktif agar hasil prosedur
analitis sama dengan tahun sebelumnya.
2) Ketidakcocokan Dokumen
Auditor harus waspada dengan tanda-tanda tak lazim dan perubahan dalam dokumen,
dan mengandalkan pada dokumen asli, bukan pada dokumen duplikat.
3) Penggelapan Penerimaan Menyangkut Pendapatan
Kecurangan penggelapan penerimaan kas sangat berarti bagi perusahaan karena
menimbulkan kerugian aset secara langsung.
4) Tidak Mencatat Penjualan
Kecurangan yang paling sulit ditemukan adalah apabila penjualan tidak dicatat dan
penerimaan kas dari penjualan tersebut kemudian dicuri.
5) Pencurian Penerimaan Kas Setelah Penjulan Dicatat
Akan jauh lebih sulit untuk mneyembunyikan pencurian penerimaan kas setelah
penjualan dicatat. Apabila pembayaran dari konsumen dicuri, bagian penagihan akan
dengan cepat menemukan adanya kecurangan.

Tanda Peringatan Penggelapan Pendapatan dan Penerimaan Kas

Relatif sedikit pencurian penjualan dan penerimaan kas yang bisa dicegah dan dideteksi
oleh pengendalian internal. Untuk mendeteksi kecurangan yang lebih besar, prosedur analitis
dan pembandingan lainnya dapat digunakan.

6.2.Risiko Kecurangan Persediaan


Persediaan menjadi rentan terhadap manipulasi oleh manajemen yang berkeinginan untuk
mencapai tujuan pelaporan keuangan tertentu dan persediaan merupakan barang yang siap
untuk dijual, maka rentan terhadap penggelapan.
Risiko Pelaporan Keuangan mengandung Kecurangan untuk Persediaan
Standar audit mewajibkan auditor untuk memeriksa keberadaan fisik persediaan yang dalam
pelaksanaannya pengujian audit dilakukan atas dasar sampel dan tidak pada persediaan di
semua lokasi.
Tanda Peringatan untuk Kecurangan Persediaan
 Prosedur Analitis
Prosedur analitis terutama terutama analisis persentase laba kotor dan kecepatan
perputaran persediaan, sering membantu dalam mengungkapkan kecurangan
persediaan.
6.3.Risiko Kecurangan Pembelian dan Utang Usaha
Pelaporan kurang saji utang usaha biasanya mengakibatkan pembelian dan harga pokok
penjualan menjadi lebih rendah dan laba bersih menjadi lebih tinggi.
Risiko Pelaporan Keuangan yang mengandung Kecurangan untuk Utang Usaha
Perusahaan bisa secara sengaja melaporkan utang usaha lebih rendah dan melaporkan laba
lebih tinggi. Hal ini bisa dicapai dengan tidak mencatat utang usaha hingga periode berikutnya
atau dengan mencatat pengurangan fiktif atas utang usaha.
Kecurangan dalam Siklus Pembelian dan Pembayaran
Kecurangan dalam pembayaran kepada pemasik fiktif dan menyetorkan kas kea kun fiktif
dapat dicegah apabila pembayaran hanya dimungkinkan dilakukan kepada pemasok yang telah
disetujui perusahaan dan dokumen diperiksa dengan teliti sebelum pembayaran dilakukan.
6.4.Area Lain Risiko Kecurangan
1. Aset Tetap
Aset tetap yang pada banyak perusahaan memiliki saldo yang besar, sering didasrkan
pada penilaian yang subyektif. Akibatnya, sering menjadi target manipulasi terutama
pada perusahaan yang tidak memiliki persediaan atau piutang usaha yang material.
Karena nilainya yang tinggi dan kemudahan untuk dijual, aset tetap sering menjadi
target pencurian.
2. Beban Gaji
Perusahaan bisa melaporkan persediaan dan laba bersih dengan jumlah yang lebih
tinggi dengan cara menambahkan beban gaji pada persediaan. Kecurangan yang sering
dijumpai adalah menciptakan karyawan fiktif dan menggelembungkan jam kerja
karyawan.

También podría gustarte