Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
d. Riwayat Psikososial
Klien mengatakan khawatir dan cemas terhadap penyakitnya, klien dapat bersosialisasi
dengan baik dengan keluarga dank lien yang lain. Klien juga dapat merespon terhadap tim medis
yaitu perawat dan dokter.
e. Riwayat Spiritual
Klien beragama islam, sebelum masuk RS klien taat beribadah sholat rajin 5 waktu
full, di rumah sakit klien jarang sholat. Klien selalu berdoa agar cepat sembuh.
f. Pola Kebiasaan Sehari-hari
No Pola kebiasaan Di rumah Di rumah sakit
1 Pola nutrisi
- Makan
- Jenis makan - -
nasi lauk pauk dan Nasi tim
sayur mayur
- 3x sehari 1 porsi penuh
- frekuensi - 3x sehari, hanya habis
6 sendok atau ½ porsi.
- Minum
- Jenis minum - Air putih, teh dan kopi- Air putih
- Kurang lebih 1 liter
- Frekuensi - Kurang lebih 3 gelas
aqua 1 gelas aqua 220
ml
2 Pola eliminasi
- BAB
- Konsistensi - lembek - Tidak bias bab
- Warna - -
kuning dengan bau Tidak bias bab
khas
- frekuensi - 1x setiap hari - Selama di rumah sakit
belum pernah bab
- BAK
- Warna - Kuning jernih - Kuning jernih
- Frekuensi - 6x sehari - 3x sehari
- Volume - Kurang lebih 850cc - Kurang lebih 425
3 Pola aktivitas - Bekerja - selama di rumah sakit
klien hanya beristirahat
dan berbaring di
tempat tidur
4 Pola istirahat tidur
- Malam - -
Klien tidur dari jam Klien tidur dari jam
21.00 s/d 05.00 23.00 s/d 05.00
- -
Klien tidak pernah tidur Klien tidur siang 2
- Siang siangj sampai 3 jam per hari
5 Pola personal hygiene
Mandi - 2x sehari - 1x sehari
Keramas - 2x 1 minggu - Belum
Gunting kuku - 1x 1 minggu - Belum
g. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : sedang
b. Kesadaran : composmetis (CM)
pada saat di kaji GCS klien
Respon Motorik : 6 (mengikuti perintah)
Respon Bicara : 5 (orientasi baik)
Respon Mata : 4 (spontan membuka mata)
+
Jumlah score : 15 (normal)
c. tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi :110 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 38,oC
d. Pemeriksaan antropometri
BB sblm masuk RS : 67 Kg
BB saat pengkajian : 64 kg
TB : 165 Cm
BB Ideal : ( TB – 100 ) x 90 %
= ( 165 – 100 ) x 90 %
= 65 x
= 58,5 Kg
e. Pemeriksaan Head to toe
1. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala simetris, warna rambut hitam tampak bersih tidak Nampak luka
atau benjolan
Palpasi :tidak teraba nyeri tekan, atau benjolan
2. Wajah
Inspeksi : wajah tampak pucat.wajah tampa kkemerahan bentuk wajah oval, warna kulit
sawo matang tidak terdapat luka parut kulit bersih tidak berminyak dan berjerawad
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan atau benjolan
3. Mata
Inspeksi : bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sclera berwarna putih dan mata tampak
cembung
Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan, dan tekanan kedua mata sama
Fungsi : mata masih berfungsi dengan baik dapat melihat dan dapat membaca dalam jarak jauh
mau jarak dekat
4. Hidung
Inspeksi : bentuk hidung simetris, tampak bersih tidak terdapat scretdan tidak terdapat
benjolan atau luka
Palpasi : tidak teraba nyari tekan atau benjolan
Fungsi : indera penciuman masih berfungsi dengan baik tanpa ada gangguan. Klien dapat
membedakan antara bau wangi-wangian dan bau minyak angin.
5. Telinga
Inspeksi : bentuk telingan simetris tampak bersih tidak terlihat serumendi sekitar telingan
Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan
Fungsi : telinga masih berfungsi dengan baik bias mendengan secara normal tanpa bantuan alat.
6. Mulut
Inspeksi : mulut tampak bersih, gigi lengkap dengan warna kekuning kuningan, lidah tampak
bersih dengan warna merah muda.
Fungsi : pengecapan baik,klien bisa merasakan macam macam rasa, dan tidak ada
gangguan.
7. Leher
Inspeksi : leher tampak bersih turgor kulit sedang tidak terlihan pembengkakan di area leher.
Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan.Dan tidak ada pembengkakan di area
sekitar leher.
8. Thorax / punggung
Inspeksi : bentuk thorax simetris, pada saat bernafas pengembangan paru paru kanan dan kiri
sama, respirasi normal 22x/menit
Palpasi : tekanan vocal fremitussama, tidak terdapat nyeri tekan pada bagian dada.
Perkusi : terdapat bunyi hiper sonor
Auskultasi : suara nafas klien bronchovesikuler (inspirasi sama dengan ekspirasi) tidak
terdapat suara tambahan
9. Abdomen
Inspeksi :perut klien terlihat buncit, umbilicus tidak menonjol dan berada di tengah, terlihat
adanya massa di perut bagian bawah dan disentri abdomen (kembung)
Auskultasi : terdengar bising usus klien dengan frekuensi 9x/ menit
Palpasi : teraba massa feces dibagian perut bawah kuadran kiri.
Perkusi : saat di ketuk terdengar bunyi suara tympani
10. Ekstermitas atas
Inspeksi : kedua tangan dapat di gerakkan tetapi tanagn kiri terganggu pergerakannya karena
terpasang infus RL,tampak berkeringat
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan , benjolan
11. Ekstermitas bawah
Inspeksi : kedua kaki dapat di gerakkan dengan normal tanpa bantuan alat apapun
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, benjolan
Fungsi : ekstermitas bawah masih berfungsi dengan baik, tidak ada gangguan bias
berjalan , jongkok, hingga lari.
12. Genetalia
Tidak ada keluhan atau masalah di daerah genetalia,
b. Pemeriksaan Darah
Hasil Laboratorium pada tanggal 03 April 2014
1. Haematologi
-Hb 10,9* 12.6 g/dL
-Leuco 6,55 4,5 – 10,5 103sel/uL
-Diff count
-Basofil 0 0–1 %
-Fasinofil 0* 1–3 %
-Batang 0* 2–6 %
-Segmen 55 50 – 70 %
-Limfosit 44* 20 – 40 %
-Monosit 1* 2–8 %
-Hematokrit 33* 36 – 48 %
-Trombosit 212 150 – 400 103sel/uL
2. Kimia darah
-SGPT 18 <36 U/L
-SGOT 19 <35 U/L
-Glukosasewaktu 91,4 70-110 mg/dL
3.Immunulogi
seralogi
-Widal test
-H 1/160* 1/80
-AH 1//160* 1/80
-O 1/80 1/80
-AO 1/80 1/80
Therapy klien
1. Therapy oral :
Paracetamol 2 x 500 mg tab
Dulcolax susp 5 mg
2. Therapy inject :
Ceftriaxone 2 x 1 gr melalui intra vena (iv)
Ondansetron 2 x 4 mg melalui intra vena (iv)
Ranitidine 2 x 25 mg melalui intra vena (iv)
Infus RL 500 cc dalam 8 jam, 20 tpm
2) Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Klien mengatakan Kuman salmonella thypi dan Peningkatan suhu
demam semenjak 4 hari parathypi masuk ke dalam tubuh (hipertermi)
yang lalu saluran pencernaan
DO :
S : 380C Invasi kuman salmonella
Wajah tampak thypi
kemerahan,
Ekstrimitas atas Sebagian di musnahkan oleh
tampakklien berkringat asam lambung
Hasil pemeriksaan widal
(+) Menyerang vili usus halus
Demam
Anoreksia
Demam
Meningkatkan permeabilitas
kapiler
Feces keras
Konstipasi
8. Cairan infus
berguna untuk
memenuhi
kebutuhan cairan
dalam tubuh.
9. Obat antipiretik
dapat
menurunkan
demam dan
antibiotic untuk
mengatasi infeksi
salmonella thypi
2 Ketidak Tujuan umum : 1. Lakukan 1. Memberikan rasa
seimbangan Setelah di pendekatan nyaman terhadap
nutrisi kurang lakukan kepada klien klien serta agar
dari kebutuhan perawatan nafsu timbil rasa
tubuh makan bertambah percaya serta
berhubungan Tujuan khusus : keterbukaan
dengan intake Setelah di2. Kaji keadaan klien terhadap
yang tidak lakukan asuhan umum klien tenaga kesehatan
adekuat keperawatan 3. Kaji makanan
2. Mengetahui
(anoreksia) selama 1 x 24 jam yang di sukai keadaan umum
Di tandai dengan di harapkan klien dan tidak di klien
: menghabiskan 1 sukai klien 3. Dapat
DS : Klien porsi penuh mengantisipasi
mengatakan tidak makanannya. pemberian diit
nafsu makan Dengan kriteria kepada pasien
DO : hasil : agar pemberian
- -
Klien tampak Klien tampak diit dan
lemas segar 4. Pantau berat pemasukan nutrisi
- Wajah -
klien Wajah klien badan klien dapat maksimal
tampak pucat tidak pucat selama 3 hari kecukupan gizi
- -
Konjungtiva Nafsu makan5. Anjurkan klien dapat di ketahui
anemis bertambah memakan dengan
- Berat -
badan Berat badan naik makanannya melakukan
menurun - Porsi makan selagi hangat penimbangan
- Klien hanya dapat di habiskan 6. Observasi
4. Mengetahui
menghabiskan -6 Tanda tanda vital tanda tanda perkembangan
sendok makan dalam rentan vital berat badan klien
atau ½ porsinya normah 7. Dorong makan
5. Membangkitkan
- Tanda tanda sedikit sedikit nafsu makan
vital tapi sering klien.
TD : 130/90
MmHg 6. Mengetahui tanda
N : 110x/menit tanda vital klien
Rr : 22x/menit 7. Dapat
S : 380C 8. Jelaskan mempengaruhi
pentingnya pilihan diit dan
intake nutrisi mengidentifikasi
yang adekuat area pemecahan
untuk masalah untuk
penyembuhan meningkatkan
penyakit. pemasukan/
9. Berikan terapi penggunaan
cairan infus nutrient
8. Membantu
keluarga klien
10. Kolborasi dapat mengerti
dengan tim dan semakin
medis untuk mendukung
memberikan intake nutrisi
therapy obat lebih adekuat
penambah
nafsu makan. 9. Membantu
menambah cairan
11. Kolaborasi tubuh yang hilang
dengan ahli akibat euaporasi
gizi untuk
menentukan 10. Membantu
diit tinggi serat menambah nafsu
dan rendah makan klien
garan. dapat mengetahui
perkembangan
klien dan
memberikan diit
yang sesuai
dengan
kebutuhan.
11. Diit rendah serat
dapat
memudahkan
proses
pencernaan
makanan dan
penyerapan oleh
usus halus
sehingga
mengurangi kerja
usus halus
3 Gangguan rasa Tujuan umum : 1. bina hubungan
1. memberikan rasa
aman (cemas) Setelah di saling percaya aman terhadap
berhubungan lakukan dengan klien klien serta agar
dengan perawatan klien dan timbul rasa
kurangnya tampak tenang keluarganya, percaya serta
pengetahuan Tujuan khusus : keterbukaan
klien tentang Setelah di klien terhadap
penyakit lakukan asuhan
2. kaji tingkat tenaga kesehatan
DS : Klien keparawatan kesemasan 2. mengetahui
mengatakan selama 1x24 jam klien tingkan
cemas dan kepada klien, kecemasan yang
khawatir akan klien di harapkan
3. berikan di alami klien
penyakitnya rasa aman penjelasan 3. agar klien
DO : terpenuhi tentang mengerti dan
- Klien tampak Dengan kriteria penyakit, dapat melakukan
cemas hasil : penyebab, dan pencegahan
- Klien tampak cemas berkurang pengobatannya dengan mandiri
gelisah / hilang .
- klien dan klien 4. Ajarkan teknik
tampak 4. agar klien tenang
keluarga klien tenang relaksasi dan dan mempercepat
sering klien dan distraksi pengobatan
menanyakan keluarganya 5. Batasi jumlah
5. menciptakan rasa
penyakitnya mengarti tentang pengunjung. aman klien
6. Anjurkan
6. agar klien merasa
- klien merasa penyakitnya keluarga untuk aman karena
penyakitnya klien tidak selalu mendapatkan
semakin parah merasa menemani perlindungan.
- nadi cepat penyakitnya klien
(tachycardia) semakin parah
110x/menit. nadi dalam
rentan normal (60
s/d 100)
4 Gangguan pola Tujuan umum : 1. Kaji
1. Mengetahui
eliminasi BAB Setelah di kebutuhan kebutuhan
(konstipasi) lakukan eliminasi klien eliminasi klien
berhubungan perawatan klien
2. Anjurkan klien
2. Membantu
dengan dapat bab secara untuk minum melunakkan
peningkatan normal air hangat makanan yang
reabsorpsi cairan Tujuan khusus : sudah di cerna
di usus halus Setelah di
3. Monitoring
3. Mengetahui
Di tandai dengan lakukan asuhan bising usus. adanya perubahan
: keperawatan 4. Monitoring bising usus
DS : Klien kepada klien feces, 4. Mengetahui
mengatakan tidak selama 1x24 jam frekuensi, perubahan
bias bab di harapkan konsistensi dan eliminasi
semenjak 2 hari kebutuhan volume.
yang lalu eliminasi klien
5. Monitor resiko
5. Mengetahui
DO : dapat terpenuhi adanya tanda penyabab dan
- klien belum ke Dengan kriteria dan gejala komplikasi yang
kamar mandi hasil : rufture usus / mungkin timbul.
untuk bab BAB normal peritonitis
- teraba massa di 6.
Tidak terdapat Identifikasi
6. Mengetahui
daerah perut massa di daerah factor penyebab
bawah, perut bawah penyebab dan konstipasi
- perut tampak Perut tidak konstribusi
kembung kembung konstipasi
- bising usus Bising 7.
usus Kolaborasi
7. Untuk
9x/menit dalam rentan dengan dokter melunakkan dan
- aktivitas di bantu normal dalam merangsang
- tanda tanda vital: Aktivitas dapat di pemberian obat peristaltic usus
TD : 130/90 lakukan secara laktatif sehingga klien
MmHg mandiri 8. Kolaborasi dapat buang air
N : 110x/menit Tanda tanda vital dengan ahli besar (BAB)
Rr : 22x/menit dalam rentan gizi untuk
8. Untuk membantu
S : 380C normal pemberian diit mengurangi
tinggi serat. penyerapan air di
usus halus