Está en la página 1de 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

TN. S DENGAN THIPOID

Asuhan Keperawatan Pada : TN.S


Diagnosa Medis : THIPOID
Ruangan : IGD
Tanggal : 6 April 2018
1) Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama :Tn.S
Jenis kelamin :Laki laki
Umur :25 Tahun
Alamat :Soklat
Pekerjaan :Karyawan swasta
Status perkawinan :Belum kawin
Agama :Islam
Tanggal masuk RS :
Tanggal Pengkajian :
Diagnosa Medis :Demam Thipoid
No. RM :10868105

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama :Tn.A
Jenis kelamin :Laki-laki
Umur :61 Tahun
Pekerjaan :Pedagang
Alamat :Soklat
Hubungan dengan klien :Ayah
2) Keluhan Utama
Klien mengatakan demam
3) Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sebelum klien di rawat di rumah sakit klien mengatakan mengalami demam, belum BAB
selama 2 hari,tidak nafsu makan, selama 4 hari dan sudah di tangani dengan obat warung dan
keadaan klien Tidak ada perubahan. Dan keluarga klien membawa klien klinik dengan
keluhan yang samadengan di rumah, setelah di observasi dokter menyarankan agar klien di
rawat di rumah sakit ini.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Saat di lakukan pengkajian klien mengatakan tidak mengalami penyakit seperti ini sebelumnya,
biasanya hanya demam biasa dan sembuh setelah di beri obat warung dank lien juga mengatakan
belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan bahwa ibunya pernah mempunyai penyakit thypoid dan sempat di rawat di
rumah sakit sentra medika selama 3 hari pada tahun 2012. Kakek klien meninggal di akibatkan
karena kecelakan dan cidera di bagian kepala

d. Riwayat Psikososial
Klien mengatakan khawatir dan cemas terhadap penyakitnya, klien dapat bersosialisasi
dengan baik dengan keluarga dank lien yang lain. Klien juga dapat merespon terhadap tim medis
yaitu perawat dan dokter.
e. Riwayat Spiritual
Klien beragama islam, sebelum masuk RS klien taat beribadah sholat rajin 5 waktu
full, di rumah sakit klien jarang sholat. Klien selalu berdoa agar cepat sembuh.
f. Pola Kebiasaan Sehari-hari
No Pola kebiasaan Di rumah Di rumah sakit
1 Pola nutrisi
- Makan
- Jenis makan - -
nasi lauk pauk dan Nasi tim
sayur mayur
- 3x sehari 1 porsi penuh
- frekuensi - 3x sehari, hanya habis
6 sendok atau ½ porsi.
- Minum
- Jenis minum - Air putih, teh dan kopi- Air putih
- Kurang lebih 1 liter
- Frekuensi - Kurang lebih 3 gelas
aqua 1 gelas aqua 220
ml
2 Pola eliminasi
- BAB
- Konsistensi - lembek - Tidak bias bab
- Warna - -
kuning dengan bau Tidak bias bab
khas
- frekuensi - 1x setiap hari - Selama di rumah sakit
belum pernah bab
- BAK
- Warna - Kuning jernih - Kuning jernih
- Frekuensi - 6x sehari - 3x sehari
- Volume - Kurang lebih 850cc - Kurang lebih 425
3 Pola aktivitas - Bekerja - selama di rumah sakit
klien hanya beristirahat
dan berbaring di
tempat tidur
4 Pola istirahat tidur
- Malam - -
Klien tidur dari jam Klien tidur dari jam
21.00 s/d 05.00 23.00 s/d 05.00
- -
Klien tidak pernah tidur Klien tidur siang 2
- Siang siangj sampai 3 jam per hari
5 Pola personal hygiene
 Mandi - 2x sehari - 1x sehari
 Keramas - 2x 1 minggu - Belum
 Gunting kuku - 1x 1 minggu - Belum
g. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : sedang
b. Kesadaran : composmetis (CM)
pada saat di kaji GCS klien
 Respon Motorik : 6 (mengikuti perintah)
 Respon Bicara : 5 (orientasi baik)
 Respon Mata : 4 (spontan membuka mata)
+
Jumlah score : 15 (normal)
c. tanda – tanda vital
 Tekanan Darah : 130/90 mmHg
 Nadi :110 x/menit
 Respirasi : 22 x/menit
 Suhu : 38,oC
d. Pemeriksaan antropometri
 BB sblm masuk RS : 67 Kg
 BB saat pengkajian : 64 kg
 TB : 165 Cm
 BB Ideal : ( TB – 100 ) x 90 %
= ( 165 – 100 ) x 90 %
= 65 x
= 58,5 Kg
e. Pemeriksaan Head to toe
1. Kepala
 Inspeksi : bentuk kepala simetris, warna rambut hitam tampak bersih tidak Nampak luka
atau benjolan
 Palpasi :tidak teraba nyeri tekan, atau benjolan
2. Wajah
 Inspeksi : wajah tampak pucat.wajah tampa kkemerahan bentuk wajah oval, warna kulit
sawo matang tidak terdapat luka parut kulit bersih tidak berminyak dan berjerawad
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan atau benjolan
3. Mata
 Inspeksi : bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sclera berwarna putih dan mata tampak
cembung
 Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan, dan tekanan kedua mata sama
 Fungsi : mata masih berfungsi dengan baik dapat melihat dan dapat membaca dalam jarak jauh
mau jarak dekat
4. Hidung
 Inspeksi : bentuk hidung simetris, tampak bersih tidak terdapat scretdan tidak terdapat
benjolan atau luka
 Palpasi : tidak teraba nyari tekan atau benjolan
 Fungsi : indera penciuman masih berfungsi dengan baik tanpa ada gangguan. Klien dapat
membedakan antara bau wangi-wangian dan bau minyak angin.
5. Telinga
 Inspeksi : bentuk telingan simetris tampak bersih tidak terlihat serumendi sekitar telingan
 Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan
 Fungsi : telinga masih berfungsi dengan baik bias mendengan secara normal tanpa bantuan alat.
6. Mulut
 Inspeksi : mulut tampak bersih, gigi lengkap dengan warna kekuning kuningan, lidah tampak
bersih dengan warna merah muda.
 Fungsi : pengecapan baik,klien bisa merasakan macam macam rasa, dan tidak ada
gangguan.
7. Leher
 Inspeksi : leher tampak bersih turgor kulit sedang tidak terlihan pembengkakan di area leher.
 Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan.Dan tidak ada pembengkakan di area
sekitar leher.

8. Thorax / punggung
 Inspeksi : bentuk thorax simetris, pada saat bernafas pengembangan paru paru kanan dan kiri
sama, respirasi normal 22x/menit
 Palpasi : tekanan vocal fremitussama, tidak terdapat nyeri tekan pada bagian dada.
 Perkusi : terdapat bunyi hiper sonor
 Auskultasi : suara nafas klien bronchovesikuler (inspirasi sama dengan ekspirasi) tidak
terdapat suara tambahan
9. Abdomen
 Inspeksi :perut klien terlihat buncit, umbilicus tidak menonjol dan berada di tengah, terlihat
adanya massa di perut bagian bawah dan disentri abdomen (kembung)
 Auskultasi : terdengar bising usus klien dengan frekuensi 9x/ menit
 Palpasi : teraba massa feces dibagian perut bawah kuadran kiri.
 Perkusi : saat di ketuk terdengar bunyi suara tympani
10. Ekstermitas atas
 Inspeksi : kedua tangan dapat di gerakkan tetapi tanagn kiri terganggu pergerakannya karena
terpasang infus RL,tampak berkeringat
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan , benjolan
11. Ekstermitas bawah
 Inspeksi : kedua kaki dapat di gerakkan dengan normal tanpa bantuan alat apapun
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, benjolan
 Fungsi : ekstermitas bawah masih berfungsi dengan baik, tidak ada gangguan bias
berjalan , jongkok, hingga lari.
12. Genetalia
 Tidak ada keluhan atau masalah di daerah genetalia,

13. Pemeriksaan penunjang


a. Pemeriksaan Urine
Hasil Laboratorium tanggal 03 April 2014

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


I.Urine
* Urine rutin
-Warna Kuning Kuning
-Kekeruhan Jernih Jernih
-PH 7,0 4,7-7,0
-Glukosa (-) neg (-) neg
-Protein (-) neg (-) neg
-Billirubin (-) neg (-) neg
-Urobilin Normal Normal
-Blood (-) neg (-) neg
-leucocytes (-) neg (-) neg
-Nitrite (-) neg (-) neg
-keton (-) neg (-) neg
-spesific gravity (-) neg (-)neg
* Sendimen 1,010 1.000-1.030
-Eritrosit 1 0-1 /Lpb
-Leukosit 2 1-3 /Lpb
-Eoitel 2 <6 /Lpb

b. Pemeriksaan Darah
Hasil Laboratorium pada tanggal 03 April 2014

JenisPemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan

1. Haematologi
-Hb 10,9* 12.6 g/dL
-Leuco 6,55 4,5 – 10,5 103sel/uL
-Diff count
-Basofil 0 0–1 %
-Fasinofil 0* 1–3 %
-Batang 0* 2–6 %
-Segmen 55 50 – 70 %
-Limfosit 44* 20 – 40 %
-Monosit 1* 2–8 %
-Hematokrit 33* 36 – 48 %
-Trombosit 212 150 – 400 103sel/uL

2. Kimia darah
-SGPT 18 <36 U/L
-SGOT 19 <35 U/L
-Glukosasewaktu 91,4 70-110 mg/dL
3.Immunulogi
seralogi
-Widal test
-H 1/160* 1/80
-AH 1//160* 1/80
-O 1/80 1/80
-AO 1/80 1/80

Therapy klien
1. Therapy oral :
 Paracetamol 2 x 500 mg tab
 Dulcolax susp 5 mg
2. Therapy inject :
 Ceftriaxone 2 x 1 gr melalui intra vena (iv)
 Ondansetron 2 x 4 mg melalui intra vena (iv)
 Ranitidine 2 x 25 mg melalui intra vena (iv)
 Infus RL 500 cc dalam 8 jam, 20 tpm
2) Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Klien mengatakan Kuman salmonella thypi dan Peningkatan suhu
demam semenjak 4 hari parathypi masuk ke dalam tubuh (hipertermi)
yang lalu saluran pencernaan
DO :
S : 380C Invasi kuman salmonella
Wajah tampak thypi
kemerahan,
Ekstrimitas atas Sebagian di musnahkan oleh
tampakklien berkringat asam lambung
Hasil pemeriksaan widal
(+) Menyerang vili usus halus

Masuk ke peredaran darah

Respon peradangan oleh


endotoksin

Demam

Peningkatan suhu tubuh


(hipertermi)
2 DS : Klien mengatakan Kumah salmonella thypi dan Ketidak
mual dan tidak nafsu parathypi masuk ke dalam seimbangan
makan. saluran pencernaan nutrisi kurang dari
DO : kebutuhan
klien tampak lemas, Invasi kuman salmonella
konjungtiva anemis, thypi
klien hanya
menghabiskan 6 sendok Sebagian di musnahkan oleh
makan atau ½ porsi asam lambung
Mengekresikan asam
lambung berlebih

Merangsang rasa mual di


medulla oblongata

Anoreksia

Ketidak seimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan
3 DS : Klien mengatakan Kurangnya pengetahuan Cemas
cemas dan khawatir pasien tentang penyakitnya
dengan penyakitnya
DO: Merupakan stressor
Klien tampak lemas, psikologis
klien dan keluarga klien
sering menanyakan Cemas
tentang penyakitnya, nadi
cepat 110x/menit
4 DS : Klien mengatakan Kuman salmonella thypi dan Gangguan
tidak bisa BAB semenjak parathypi masuk ke saluran eliminas BAB
2 hari yang lalu pencernaan (konstipasi)
DO :
teraba massa di perut Sebagian di musnahkan oleh
bagian bawah , asam lambung
bising usus 9x/menit
os belum BAB sejak di Menyerang vili usus halus
RS
Masuk ke peredaran darah
Respon peradangan oleh
endotoksin

Demam

Meningkatkan permeabilitas
kapiler

Meningkatkan penyerapan air


berlebih

Absorpsi air di usus berlebih

Feces keras

Konstipasi

Gangguan eliminasi BAB

3) Diagnosa Keperawatan Yang Muncul Berdasarkan Prioritas


Setelah merumuskan analisa data di dapatkan diagnose yang muncul berdasarkan masalah klien
adalah :
1. Peningkatan suhu tubuh (Hipertensi ) berhubungan dengan proses infeksi bakteri salmonella
thypi
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat (anoreksia)
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya
4. Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan peningkatan reabsorpsi cairan di
usus.
4). Rencana asuhan keperawatan
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Peningkatan suhu Tujuan umum : 1. Lakukan
1. Memberikan rasa
tubuh Setelah di pendekatan nyaman terhadap
(hipertermi) lakukan kepada klien klien serta agar
berhubungan perawatan suhu timbil rasa
dengan proses tubuh dapat percaya serta
infeksi menurun keterbukaan klien
salmonella thypi Tujuan khusus : 2. Kaji tingkat terhadap tenaga
Di tandai dengan Setelah di kesadaran dan kesehatan
: lakukan asuhan keadaan umum
2. Mengetahui
DS : klien keperawatan pasien keadaan umum
mengatakan selama 1 x 24 jam klien sehingga
demam semenjak di harapkan suhu perawat dapat
4 hari yang lalu tubuh menurun 3. Kaji penyebab menganalisa
DO: Dengan kretria peningkatan adanya penurunan
- klien tampak hasil : suhu tubuh. tingkat kesadaan.
lemas  Klien tampak4. Beri kompres
3. Mengetahui
- mukosa bibir segar air hangat pada penyebab
kering  Mukosa bibir kening. Ketiak, peningkatan suhu
- kulit kemerahan lembab dan daerah tubuh
- klien 
tampak Kulit tidak lipatan paha.
berkringat, kemerahan 4. Mengompres
TTV :  Suhu tubuh dengan air hangat
TD : 130/90 dalam batas dapat
MmHg normal (36–370c) menimbulkan
N : 110 x/ menit vasodilatasi pori
Rr : 22x/menit pori karena
S : 380C dengan adanya
rangsangan dari
luar, saraf
mengirimkan
implus ke
hipotalamus
sehingga
5. Anjurkan menyebabkan
klien minum pelebaran
sesuai pembuluh darah
kebutuhan dan di kulit membuat
teratur lebih banyak
darah mengalir ke
6. Observasi area tersebut dan
tanda tanda menyebabkan
vital klien panas terlepas
dari permukaan
kulit sehingga
7. Anjuran klien membantu
menghindari menurunkan
aktivitas demam.
berlebih.
5. Minum yang
banyak dapat
8. Kolaborasi membantu
dengan tim menurunkan
medis dalam demam dan
memberikan mengganti cairan
cairan infus yang hilang
atau pariental
9. Kolaborasi
6. Mengetahui
dengan tim keadaan vital
medis dalam klien
pemberian obat
anti piretik dan
7. Mengistirahatkan
antibiotik atau
meminimalisir
kerja organ tubuh
sehingga
peningkatan
panas dapat di
kurangi

8. Cairan infus
berguna untuk
memenuhi
kebutuhan cairan
dalam tubuh.

9. Obat antipiretik
dapat
menurunkan
demam dan
antibiotic untuk
mengatasi infeksi
salmonella thypi
2 Ketidak Tujuan umum : 1. Lakukan 1. Memberikan rasa
seimbangan Setelah di pendekatan nyaman terhadap
nutrisi kurang lakukan kepada klien klien serta agar
dari kebutuhan perawatan nafsu timbil rasa
tubuh makan bertambah percaya serta
berhubungan Tujuan khusus : keterbukaan
dengan intake Setelah di2. Kaji keadaan klien terhadap
yang tidak lakukan asuhan umum klien tenaga kesehatan
adekuat keperawatan 3. Kaji makanan
2. Mengetahui
(anoreksia) selama 1 x 24 jam yang di sukai keadaan umum
Di tandai dengan di harapkan klien dan tidak di klien
: menghabiskan 1 sukai klien 3. Dapat
DS : Klien porsi penuh mengantisipasi
mengatakan tidak makanannya. pemberian diit
nafsu makan Dengan kriteria kepada pasien
DO : hasil : agar pemberian
- -
Klien tampak Klien tampak diit dan
lemas segar 4. Pantau berat pemasukan nutrisi
- Wajah -
klien Wajah klien badan klien dapat maksimal
tampak pucat tidak pucat selama 3 hari kecukupan gizi
- -
Konjungtiva Nafsu makan5. Anjurkan klien dapat di ketahui
anemis bertambah memakan dengan
- Berat -
badan Berat badan naik makanannya melakukan
menurun - Porsi makan selagi hangat penimbangan
- Klien hanya dapat di habiskan 6. Observasi
4. Mengetahui
menghabiskan -6 Tanda tanda vital tanda tanda perkembangan
sendok makan dalam rentan vital berat badan klien
atau ½ porsinya normah 7. Dorong makan
5. Membangkitkan
- Tanda tanda sedikit sedikit nafsu makan
vital tapi sering klien.
TD : 130/90
MmHg 6. Mengetahui tanda
N : 110x/menit tanda vital klien
Rr : 22x/menit 7. Dapat
S : 380C 8. Jelaskan mempengaruhi
pentingnya pilihan diit dan
intake nutrisi mengidentifikasi
yang adekuat area pemecahan
untuk masalah untuk
penyembuhan meningkatkan
penyakit. pemasukan/
9. Berikan terapi penggunaan
cairan infus nutrient
8. Membantu
keluarga klien
10. Kolborasi dapat mengerti
dengan tim dan semakin
medis untuk mendukung
memberikan intake nutrisi
therapy obat lebih adekuat
penambah
nafsu makan. 9. Membantu
menambah cairan
11. Kolaborasi tubuh yang hilang
dengan ahli akibat euaporasi
gizi untuk
menentukan 10. Membantu
diit tinggi serat menambah nafsu
dan rendah makan klien
garan. dapat mengetahui
perkembangan
klien dan
memberikan diit
yang sesuai
dengan
kebutuhan.
11. Diit rendah serat
dapat
memudahkan
proses
pencernaan
makanan dan
penyerapan oleh
usus halus
sehingga
mengurangi kerja
usus halus
3 Gangguan rasa Tujuan umum : 1. bina hubungan
1. memberikan rasa
aman (cemas) Setelah di saling percaya aman terhadap
berhubungan lakukan dengan klien klien serta agar
dengan perawatan klien dan timbul rasa
kurangnya tampak tenang keluarganya, percaya serta
pengetahuan Tujuan khusus : keterbukaan
klien tentang Setelah di klien terhadap
penyakit lakukan asuhan
2. kaji tingkat tenaga kesehatan
DS : Klien keparawatan kesemasan 2. mengetahui
mengatakan selama 1x24 jam klien tingkan
cemas dan kepada klien, kecemasan yang
khawatir akan klien di harapkan
3. berikan di alami klien
penyakitnya rasa aman penjelasan 3. agar klien
DO : terpenuhi tentang mengerti dan
- Klien tampak Dengan kriteria penyakit, dapat melakukan
cemas hasil : penyebab, dan pencegahan
- Klien tampak  cemas berkurang pengobatannya dengan mandiri
gelisah / hilang .
- klien dan klien 4. Ajarkan teknik
tampak 4. agar klien tenang
keluarga klien tenang relaksasi dan dan mempercepat
sering  klien dan distraksi pengobatan
menanyakan keluarganya 5. Batasi jumlah
5. menciptakan rasa
penyakitnya mengarti tentang pengunjung. aman klien
6. Anjurkan
6. agar klien merasa
- klien merasa penyakitnya keluarga untuk aman karena
penyakitnya  klien tidak selalu mendapatkan
semakin parah merasa menemani perlindungan.
- nadi cepat penyakitnya klien
(tachycardia) semakin parah
110x/menit.  nadi dalam
rentan normal (60
s/d 100)
4 Gangguan pola Tujuan umum : 1. Kaji
1. Mengetahui
eliminasi BAB Setelah di kebutuhan kebutuhan
(konstipasi) lakukan eliminasi klien eliminasi klien
berhubungan perawatan klien
2. Anjurkan klien
2. Membantu
dengan dapat bab secara untuk minum melunakkan
peningkatan normal air hangat makanan yang
reabsorpsi cairan Tujuan khusus : sudah di cerna
di usus halus Setelah di
3. Monitoring
3. Mengetahui
Di tandai dengan lakukan asuhan bising usus. adanya perubahan
: keperawatan 4. Monitoring bising usus
DS : Klien kepada klien feces, 4. Mengetahui
mengatakan tidak selama 1x24 jam frekuensi, perubahan
bias bab di harapkan konsistensi dan eliminasi
semenjak 2 hari kebutuhan volume.
yang lalu eliminasi klien
5. Monitor resiko
5. Mengetahui
DO : dapat terpenuhi adanya tanda penyabab dan
- klien belum ke Dengan kriteria dan gejala komplikasi yang
kamar mandi hasil : rufture usus / mungkin timbul.
untuk bab  BAB normal peritonitis
- teraba massa di 6.
Tidak terdapat Identifikasi
6. Mengetahui
daerah perut massa di daerah factor penyebab
bawah, perut bawah penyebab dan konstipasi
- perut tampak Perut tidak konstribusi
kembung kembung konstipasi
- bising usus Bising 7.
usus Kolaborasi
7. Untuk
9x/menit dalam rentan dengan dokter melunakkan dan
- aktivitas di bantu normal dalam merangsang
- tanda tanda vital: Aktivitas dapat di pemberian obat peristaltic usus
TD : 130/90 lakukan secara laktatif sehingga klien
MmHg mandiri 8. Kolaborasi dapat buang air
N : 110x/menit  Tanda tanda vital dengan ahli besar (BAB)
Rr : 22x/menit dalam rentan gizi untuk
8. Untuk membantu
S : 380C normal pemberian diit mengurangi
tinggi serat. penyerapan air di
usus halus

También podría gustarte

  • Ruk Kia 2018
    Ruk Kia 2018
    Documento75 páginas
    Ruk Kia 2018
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Ruk Kia 2018
    Ruk Kia 2018
    Documento75 páginas
    Ruk Kia 2018
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Diare Stikes
    Askep Diare Stikes
    Documento21 páginas
    Askep Diare Stikes
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Profil PKM
    Profil PKM
    Documento24 páginas
    Profil PKM
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Contoh Perhitungan Regresi Linear
    Contoh Perhitungan Regresi Linear
    Documento34 páginas
    Contoh Perhitungan Regresi Linear
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Grafik
    Grafik
    Documento2 páginas
    Grafik
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Laporan Asuhan Keperawatan Pada Ny. SR Dengan Post Partum
    Laporan Asuhan Keperawatan Pada Ny. SR Dengan Post Partum
    Documento22 páginas
    Laporan Asuhan Keperawatan Pada Ny. SR Dengan Post Partum
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Profil PKM
    Profil PKM
    Documento24 páginas
    Profil PKM
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Laporan Tahunan Indera
    Laporan Tahunan Indera
    Documento31 páginas
    Laporan Tahunan Indera
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Riwayat Hidup
    Riwayat Hidup
    Documento4 páginas
    Riwayat Hidup
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • PP Dian Andriani
    PP Dian Andriani
    Documento22 páginas
    PP Dian Andriani
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Lamar An
    Lamar An
    Documento1 página
    Lamar An
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • PP Dian Andriani
    PP Dian Andriani
    Documento22 páginas
    PP Dian Andriani
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • PP Dian Andriani
    PP Dian Andriani
    Documento22 páginas
    PP Dian Andriani
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • PP Dian Andriani
    PP Dian Andriani
    Documento22 páginas
    PP Dian Andriani
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • PP Dian Andriani
    PP Dian Andriani
    Documento22 páginas
    PP Dian Andriani
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones
  • Profil PKM
    Profil PKM
    Documento24 páginas
    Profil PKM
    Salfa Aqilla
    Aún no hay calificaciones