Está en la página 1de 5

Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Berobat Ke RS

Apakah BPJS Atau Jasa Raharja??


Edited by Dkk
25 Juli 2018

Kesadaran masyarakat akan pentingnya asurnsi kesehatan telah membuat jumlah

peserta Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan Terus

Bertambah yang tersebar dipelosok negeri. Selain itu, jenis pelayanan yang

ditanggung BPJS Kesehatan ini juga sangat luas, mulai dari sakit dan penyakit ringan

hingga berat.

Selain dari pada Kesadaran masyarakat yang terus meningkat akan pentingnya

mempunyai jaminan kesehatan, Tingkat ekonomi yang terus meningkat juga

mendasari masyarakat untuk bersikap konsumtif dengan semakin banyaknya

masyakatat yang mempunyai kendaraan pribadi, baik itu roda dua maupun roda

empat.

Dalam hal ini Pemerintah telah membagi-bagi beberapa asuransi kesehatan seperti

BPJS dan Jasa Raharja yang mana pembeda untuk penggunaan asuransi ini jelas pada

kasus-kasusnya..!

Di artikel ini saya akan menjelaskan bagaimana Pasien-pasien kecelakaan lalu lintas

yang datang ke rumah sakit agar bisa menggunakan fasilitas kesehatan yang mereka

miliki dengan tepat dan bagaimana cara prosedur penggunaanya.


Apabila pasien-pasien yang mengalami kecelakaan lalu intas fasilitas kecelakaan

yang pertama bertanggung jawab adalah jelas yaitu Jasa Raharja, Kemudian Apabila

dari jasa Raharja tersebut sudah limit dalam penanganan pengobatnnya, barulah

Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatanya (BPJS) yang selanjutnya akan

menjamin kebutuhan fasilitas kesehatanya sebagai penjamin ke dua setelah penjamin

yang pertama yaitu pihak jasa raharja.

Bagaimana cara prosesnya? Disini penulis akan membagikan Cara klaimnya Dari

Jasa Raharja Tersebut. Ada pula golongan yang tidak berhak mendapatkan santunan

dari pihak jasa raharja sesuai pasal 13 peraturan pemerintah no. 18 tahun 1965

tentang ketentuan ketentuan pelaksanaan dana kecelakaan lalu lintas. Yakni,

kendaraan yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Selain itu , kendaraan

mupun pejalan kaki yang sengaja menerobos palang pintu kereta api yang sedang

difungsikan.

Mereka yang terbukti mengalami kecelakaan karena bunuh diri, dengan sengaja,

dalam keadaan mabuk, atau tidak sadar maupun tengah melakukan kejahatan,

kecelakaan yang disebabkan karena perlombaan kecepatan, akibat gempa bumi,

letusan gunung berapi,angin puyuh ini juga tidak ditanggung.

Kecelakaan yang ditanggung jasa raharja adalah kecelakaan yang melibatkan dua

pihak, baik itu antara dua kendaraan maupun kendaraan dengan pejalan kaki atau

sejenisnya.
Adapun kecelakaan tunggal tidak termasuk dalam lingkup jasa raharja. Hanya

kecelakaan tunggal yang menimpa kendaraan umum yang berhak mendapatkan

jaminan jasa raharja.

Alur Prosedur Penanganan Jaminan Jasa Raharja

1. Meminta Surat keterangan kecelakaan dari kantor kepolisian terdekat


2. Meminta surat keterangan kesehatan atau kematian dari Rumah Sakit Terkait
3. Membawa Kartu Identitas Pribadi korban maupun ahli waris
a. Kartu keluarga ( KK)
b. Surat Nikah
c. KTP korban
4. Ke kantor Jasa Raharja Terdekat untuk mendapatkan Formulir Pengajuan
Prosedur yang telah ditempuh setelah mendapatkan surat keterangan jasa raharja

bahwa itu benar penjaminnya jasa raharj sesuai pasal 13 peraturan pemerintah no. 18

tahun 1965 tentang ketentuan ketentuan pelaksanaan dana kecelakaan lalu lintas,

Maka Jasa raharja akan mengfasilitasi jaminan tersebut tetapi limit yang diberikan

oleh jasa rahaja terbatas.


Apabila limit yang diberikan jasa raharja sudah habis maka sebagai penjamin ke dua

yaitu pihak BPJS akan membantu membiayai biaya kesehatan pada pasien tersebut.

Kecelakaan tunggal yang tidak ditanggung oleh jasa raharja atau yang tidak seusai

dengan pasal 13 peraturan pemerintah no. 18 tahun 1965 tentang ketentuan ketentuan

pelaksanaan dana kecelakaan lalu lintas maka bisa langsung ditanggung oleh pihak
BPJS kesehatan. Syaratnya, korban membawa surat keterangan dari jasa raharja

sebagau jaminan bagi BPJS kesehatan.

Prosedur yang harus ditempuh adalah meminta surat keterangan kecelakaan lalu

lintas dari kantor polisi terdekat lokasi kecelakaan. Hal ini diperlukan sebagai bukti

dan penjelasan jenis kecelakaan tersebut. Kecelakaan tunggal maupun kecelakaan

ganda sudah semestinya mengantongi surat kecelakaan sebagai bukti dari pihak

kepolisian.

Setelah mengangtongi surat kepolisisan serta dokumen yang dibutuhkan, pihak

korban atau keluarga korban mendatangi pihak Jasa Raharja untuk menerima surat

keterangan menyebutkan kalau pihak jasa raharja tidak menanggung biaya

pengobatan akibat kecelakaan tunggal tersebut.

Dari surat keterangan jasa raharja tersebut, pemilik kartu Jaminan Pelayanan

Kesehatan BPJS yang mengalami kecelakaan tunggal akan menjadi tanggungan BPJS

Kesehatan sepenuhnya tanpa melibatkan pihak jasa raharja lagi.

Alur Prosedur Penanggungan Kecelakaan Tunggal

1. Meminta Surat keterangan kecelakaan tunggal dari kantor kepolisian terdekat


2. Ke kantor Jasa Raharja Terdekat untuk mendapatkan Surat keterangan tidak

ditanggung jasa raharja


3. Menyampaikan Surat Keterangan Jasa Raharja Kepada BPJS Kesehatan.
Demikianah artikel yang dapat kami sampaikan semoga menjadi bahan referensi

apabila mengalami kecelakaan lalu lintas serta tahapan seperti apa yang mesti

disiapkan untuk mengantisipasi semua hal yang diperlukan.


Dengan demikian jelas batasan dari pengklaiman antara BPJS kesehatan dan Jasa

raharja yang mana sepenuhnya apabila terjadi kecelakaan itu harus ada surat

keteragan terlebih dahulu dari pihak jasa raharja ditanggung ataukah tidak, yang

nantinya apabila tidak ditanggung akan menjadi tanggungan dari pihak BPJS

kesehatan.

También podría gustarte