Está en la página 1de 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

W DENGAN GANGGUAN
SISTEM CARDIOVASKULER : POST PRIMARY PCI 1 STENT DI RCA
a.i CAD STEMI INFEROPOSTERIOR & VERTRIKEL KANAN
DI RUANG CICU RSUP HASAN SADIKIN
BANDUNG

LAPORAN KASUS

OLEH:
SRI SAWALWATY
220 112 130 555

PROGRAM PROFESI NERS


XXVII FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJDJARAN
BANDUNG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. W DENGAN GANGGUAN


SISTEM CARDIOVASKULER : POST PRIMARY PCI 1 STENT DI RCA
a.i CAD STEMI INFEROPOSTERIOR & VERTRIKEL KANAN
DI RUANG CICU RSUP HASAN SADIKIN
BANDUNG
I. PENGKAJIAN
a. Identitas
1. IdentitasPasien
Nama : Tn. W
Usia : 60 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku : Sunda
Alamat : Jln Ahmad Yani no 1037 RT03/RW 03
Kel. Jatihandap Kab. Bandung
DiagnosaMedis : Post Primary PCI 1 STENT di RCA a.i CAD
STEMI Inferoposterior & Ventrikel Kanan
No. Medrek : 0001403072
TglMasuk RS : 16-10-2014
TglPengkajian : 17-10-2014

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. S
Umur : 55 tahun
Pendidikan : SD
Alamat : Jln Ahmad Yani no 1037 RT03/RW 03
Kel. Jatihandap Kab. Bandung
Hubungan : Istri

b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri dada
2. Riwayat kesehatan sekarang
pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri , nyeri dirasakan klien seperti
tertekan benda berat dan menyebar sampai ke ulu hati, nyeri dirasakan
terus menerus dengan skala 5 (rentang 0-10), nyeri dirasakan pasien
hingga menyebabakan malas untuk makan.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang
lalu, yang awalnya sering sakit kepala dan berobat ke puskesmas
dengan tekanan darah 160/90 mmhg. Klien mengatakan semenjak itu
tidak pernah kontrol lagi. Menurut pasien mempunyai kebiasaan
merokok sejak usia 9 tahun, dan klien mengatakan mempunyai
penyakit gastritis sejaka 5 tahun yang lalu.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan, dikeluarga tidak ada yang menderita penyakit
jantung.
5. Pola Aktifitas

No Aktivitas Sebelumsakit Setelah sakit


1’1Nutrisi
A. Makan
 Jenis Nasi, lauk, sayur Diit lunak
 Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari porsi
 Porsi/jumlah 1 porsi makan 3-4 sendok
B. Minum
 Jenis Air putih/ kopi Air putih/susu
 Frekuensi ±6 kali/ hari 4-5 gelas/
 Jumlah ± 1500 cc/ hari ± 900 cc
C. Parenteral
 Nacl 0.9% - 1500 cc/24 jam

2. Eliminasi
A. BAB
 Frekuensi 1 kali / hari Belum
 Warna Kuningkhas -
 Konsistensi Lembek -

B. BAK
 Frekuensi +5 kali sehari 4-5x/hari
 Jumlah urin +1000 cc ±600 cc/ 24 jam
 Warna Kuning jernih Kuning jernih
Tidak ada Tidak ada
 Kesulitan

Masalah Tidak ada Tidak ada


3. Istirahat Tidur
 Waktu tidur
Malam 21.00 WIB – 21.00 WIB –
04.00 WIB 05.00 WIB
 Lamanya
Malam ±6 jam ±8 jam
Siang ±1 jam ±3jam

Masalah Tidak ada Tidak ada


4. Kebersihan diri
A. Mandi
 Frekuensi 2 kali sehari Diseka
 Penggunaan Ya ya
sabun Bersih bersih
 Keadaan
kebersihan badan Sendiri Dibantu perawat
 Cara melakukan
B. Oral Hygiene
 Frekuensi 2 kali sehari Belum
 Penggunaan pasta Ya Tidak
gigi
 Keadaan Bersih Kotor
kebersihan mulut Sendiri Dibantu
 Cara melakukan

C. Pemeliharan Rambut
 Frekuensi
2 kali seminggu Belum
 Penggunaan
Ya -
shampoo
Bersih bersih
 Keadaankebersih
anrambut
Sendiri -
 Cara melakukan
D. Pemeliharaan Kuku
 Frekuensi 1 kali seminggu Belum
 Keadaankebersih Bersih Pendek bersih
an kuku
 Cara melakukan Sendiri -
Masalah Tidak ada ADL dibantu
sepenuhnya
5. Aktivitas
 Aktivitas sehari-hari Aktivitas di sekitar Terbaring di
rumah Tempat tidur
 Aktivitas diwaktu Istirahat Tidur/istirahat
luang
Masalah Tidak ada Tidak ada

6. PemeriksaanFisik
a. Keadaanu mum
Penampilan : Pasien terlihat lemah
Kesadaran : kompos mentis
GCS : E4M6V5
b. Sistem pernapasan
Tidak ada retraksi otot-otot bantu pernapasan, tidak ada PCH, tidak
terpasang alat bantu napas,tidak ada sesak nafas, saturasi 98 %,
RR:20x/menit, ronkhi (-), wheezing (-).
c. Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kulit tidak sianosis
TD : 107/73 mmHg MAP: 86, HR : 91x/menit, jvp 5+2 cm H20,
CRT <3 detik, ictus cordis teraba di ICS V LMCS, batas kiri ICS V
LMCS batas kanan LSD , batas atas ICS III , bunyi jantung S 1 dan S2:
Normal S3: Negatif S4: Negatif tidak terdapat bunyi jantung murmur
dan gallop, terpasang monitor EKG dengan gambaran EKG sinus
rhytme, PR interval 0,20 menit
d. Sistem pencernaan
BB 60 Kg, klien mengeluh mual dan nyeri uluhati, muntah tidak
ada, BU 10x/menit, tidak terdapat pembesaran limpadan hepar,
mukosa bibir lembab.adanya nyeri tekan pada bagian atas abdomen,
adanya kembung,
e. Sistem perkemihan
Tidak terpasang DC.Tidak adadistensi kandung kemih, pasien
mengatakan tidak ada keluhan saat BAK.

f. Sistem integumen
Akral teraba hangat, suhu 36,5°C, kulit tampak bersih, tidak terdapat
luka dekubitus.
g. Sistem neurologi
GCS E4M6V5 ,kesadaran kompos mentis, pupil bulat isokor
h. Sistem endokrin
Tidak terdapat pembesaran KGB dan tiroid
i. Sistem musculoskeletal
Terpasang infus di tangan kanan, pergerakan pasien tampak lemah,
pasien tampak meringis saat merubah posisi tidurnya. Pasien
mengatakan kekuatan otot 5/5,5/5.
7. Data psikologis
Pasien nampak cemas, pasien tampak banyak bertanya tentang penyakit
yang dialaminya. Pasien mengatakan tidak mengetahui penyebab penyakit
jantung yang di alaminya dan menanyakan cara perawatannya selama
dirumah .

8. Pemeriksaan penunjang :
a. EKG 17-10-2014)
* Irama sinus rytme, reguler
* HR : 100 x/menit
* Nilai aksis 450
* P wave 0.04” dan 0,1 mV, PR Interval 0.20”, QRS durasi 0.08”,
* T inverted (+) lead V1
* Q patologis (-)
* ST segmenisoelektrik
b. Labolatorium
HasilLaboratorium (17-10-2014)
Hematologi
Hemoglobin 12,3 13.5 -17,5 g/dL
Hematokrit 38 40 - 52 %
Eritrosit 4,38 3,6-5,8 Juta/uL
Leukosit 8500 4400-11300 mm3
Trombosit 200.000 150000-450000 mm3

Kimia klinik
Ureum 33 15-50 mg/dL
Kreatinin 0,93 0,7 - 1,2 mg/dL
GDS 102 <140 mg/dL
Natrium 138 135-145 mEq/L
Kalium 4,3 3,6 - 5,5 mEq/L
Trigliserida 140 <160 mg/dL
Kolesterol Total 161 <200 mg/dL
HDL 26 >45 mg/dl
LDL 116 <155 mg/dl

9. Terapi/ Pengobatan
* Tromboaspilet 1x100mg
* Omeprazole 2x30 mg
* Clopidogel 1x75mg
* Simvastatatin 1x20mg

II. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah
1 DS : Nyeri dada
 Pasien mengatakan
nyeri dada Aterosklerosis
 Pasien mengatakan Trombosis
nyeri dirasakan setiap Konstriksi arteri koronaria
saat ↓
 Pasien mengatakan Aliran darah ke jantung menurun
nyeri seperti tertekan ↓
benda berat Oksigen dan nutrisi turun

DO : Jaringan miocard iskemik
 Adanya nyeri tekan ↓
pada abdomen atas Supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak
 Skala nyeri 5 seimbang
 Pasien post PIC POD 2 ↓
Supply Oksigen ke miocard turun

Metabolisme anaerob

Timbunan asam laktat
meningkat

Pengeluaran mediator kimia

Merangsang ujung saraf nyeri

Traktus spinotalamus

Thalamus

nyeri

2 DS:
Resiko
 Pasien mengatakan gangguan
nyeri dadanya pemenuhan
Obat-obatan keb.
menyebar ke ulu hati ↓
membuatnya malas Nutrisi
Mengganggu pembentukan sawar mukosa
makan lambung
 Pasien mengatakan ↓
mual Menurunkan barier lambung terhadap asam
DO: dan pepsin

 Porsi makan pasien 3-


4 sendok ↓
 Perut pasien kembung Menyebabkan difusi kembali asam lambung
dan pepsin

Inflamasi

Nyeri epigatrium

Menurunkan sensori untuk makan

Anorexsia
Resiko gangguan pemenuhan keb. nutrisi

DS: Intolerance
 Klien mengatakan aktivitas
masih terasa lemah CAD
 Klien mengatakan ↓
semua aktivitasnya Suplai o2 kejaringan tidak adequat
dilakukan di tempat
tidur
Kompensasi tubuh terhadap kebutuhan O2
DO jantung meningkat

 Klien tampak lemah Merangsang saraf simpatis


 Klien tampak meringis
saat merubah posisi Kontraktilitas jantung meningkat
tidur
 ADL pasien Metabolisme meningkat
dilakaukan di tempat
tidur dengan bantuan Kelelahan
perawat
Intoleransi aktivitas

3 DS: CAD cemas



Pemasangan PIC
 Pasien mengatakan ↓
tidak mengetahui Kurangnya informasi dan pengetahuan ttg
penyebaba penyakit penyakit dan perawatannya
jantung yang ↓
dialaminya Pasien aktif bertanya
 Pasien menanyakan ↓
cara perawatan di cemas
rumah
DO:
 Pasien tampak
cemas
 Pasien tampak
banyak bertanya
tentang penyakitnya

III. Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas


1. Neri akut b.d suplai O2 ke jaringan tdk adequat
2. Intolerance aktivitas b.d kelemahan
3. Resiko gangguan pemenuhan keb.nutrisi ;kurang dari kebutuhan b.d
adanya mual
4. Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA PERENCANAAN
No
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Nyeri dada b.d suplai O2 ke


jaringan tidak adequat Tupan : nyeri dada teratasi 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Menentukan intervensi yang tepat
Tupen: Setelah dilakukan komprehensif termasuk lokasi, 2. Reaksi nonverbal merupakan data
tindakan keperawatan selama karakteristik, durasi, frekuensi, objektif menentukan klien
3 hari nyeri terkompensasi kualitas dan faktor presipitasi mengalami masalah dengan nyeri
2. Observasi reaksi nonverbal dari 3.Paparan lingkungan bisa menjadi
dengan kriteria:
ketidak nyamanan stimulus nyeri
 Klien mengatakan nyeri
3. Kontrol lingkungan yang dapat 4. Relaksasi menurunkan rangsangan
berkurang
mempengaruhi nyeri seperti suhu saraf simpatis dan endorpin dalam
 Tampak adaptif
ruangan, pencahayaan dan tubuh
 Mampu melakukan 5.Analgetik merupakan blok kimiawi
kebisingan
teknik mengatasi nyeri reseptor nyeri
4. Ajarkan tentang teknik non
non farmakologis 6. Mengurangi kecemasan yang
farmakologi: napas dalam,
Skala nyeri 5 (1-10) memperberat nyeri
relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin
5. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri 7.Peningkatan TD dan HR
6. Berikan informasi tentang nyeri merupakan indikator nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa 1. Meminimalisir kelelahan
lama nyeri akan berkurang dan
antisipasi ketidaknyamanan dari 2. Kelelahan mengurangi
prosedur kesempataan beraktivitas
7. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik 3. Peningkatan TD dan HR indikator
pertama kali kemampuan aktivitas klien
1. Kaji adanya faktor yang
Tupan : intoleran aktivitas menyebabkan kelelahan 4. Mengurangi resiko immobilisasi
teratasi 2. Monitor pasien akan adanya
Intoleran aktivitas b.d 5. memberikan kesempatan untuk
2 Tupen:Setelah melakukan kelelahan fisik dan emosi secara
kelemahan aktivitas sesuai kemampuan dan
intervensi 3 hari klien berlebihan
3. Monitor respon kardivaskuler tidak memaksakan kemampuan
mampu melakukan
terhadap aktivitas (takikardi, klien
mobilisasi secara mandiri 6. menunjang program latihan
dengan kriteria: disritmia, sesak nafas, diaporesis,
sesuai yang diharapkan
- klien dapat merubah posisi pucat, perubahan hemodinamik)
7. meminimalkan energi yang keluar
4. Kolaborasikan dengan Tenaga
tidur tanpa rasa sakit
Rehabilitasi Medik dalam
-ekspresi wajah klien tidak
merencanakan progran terapi yang 1. meningkatkan pengetahuan
meringis saat menggerakkan
tepat. pasiententang manfaat nutrisi bagi
tubuhnya
5. Bantu klien untuk tubuh

También podría gustarte