Está en la página 1de 17

TUGAS INDIVIDU

EKONOMI PERUSAHAAN PETERNAKAN

“PASAR BEBAS”

OLEH

NAMA : MUHAMMAD ISMAIL RUSLI

NIM : I111 16 503

KELAS : GANJIL A1

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018

[Type text]
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas segala rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun

tugas Makalah Ekonomi Perusahaan Peternakan tentang “Pasar Bebas”.

Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam

menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi Perusahaan Peternakan. Makalah ini

telah diupayakan agar dapat sesuai apa yang diharapkan dan dengan terselesainya

Makalah ini sekiranya bermanfaat bagi setiap pembacanya. Makalah ini penulis

sajikan sebagai bagian dari proses pembelajaran agar kiranya kami sebagai

mahasiswa dapat memahami betul tentang perlunya sebuah tugas agar menjadi

bahan pembelajaran.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai

pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa syukur yang tulus dan ikhlas

kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ucapan terima kasih kepada : Dosen dan

Teman teman berkat kerjasamanya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan dengan

segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun,

sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai. Dan merupakan bahan

kesempurnaan untuk makalah ini selanjutnya. Besar harapan penulis, semoga

makalah yang penulis buat ini mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa

Muhammad Ismail Rusli i


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................ 1
Rumusan Masalah ........................................................................... 2
Tujuan Penulisan ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
Pasar Bebas ..................................................................................... 2
Sejarah Pasar Bebas ........................................................................ 4
Ciri-ciri Pasar Bebas ........................................................................ 5
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Bebas ......................................... 5
Dampak Positif dan Negatif Pasar Bebas ........................................ 6
Faktor Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Bebas........................... 8
Sikap Dunia Terhadap Pasar Bebas................................................. 10
Upaya Pemerintah Dalam Menghadapi Pasar Bebas ...................... 11

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .................................................................................... 13
Saran ............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14

Muhammad Ismail Rusli ii


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perekonomian Indonesia pada saat ini dihadapkan dengan sistem


perdagangan bebas. Padahal Indonesia belum siap menghadapi perdagangan bebas,
sebab nilai-nilai dasar seperti kejujuran, disiplin, visioner, kerjasama, tanggung
jawab, peduli dan adil, belum menjadi landasan para pelaku industri atau ekonomi.
Jadi rakyat, para pelaku industri dan ekonomi di Indonesia tidak siap untuk
menerima perdagangan bebas.
Persaingan pasar bebas yang membuat produsen produsen kecil semakin
dilema untuk menghadapi. Dengan modal yang pas pasan kadang membuat takut
merugi untuk merea yang ingin memulai bisnisnya. Karena tidak siap menghadapi
persaingan pasar bebas. Karena banyaknya pemodal pemodal kecil gulung tikar
akibat derasnya perdagangan bebas yang diterapkan oleh kebijakan pemerintah.
Selanjutnya pemerintah menyiasati produk dalam negeri supaya tetap eksis
seperti yang sudah ada. Dengan pertumbuhan perekonomian yang begitu cepat
terjadi dinegara lain seperti negara China yang mana membuat produsen kecil
Indonesia seakan kehilangan separuh nafas bahkan seolah olah mati terlindas oleh
kebijakan pemerintah sendiri yang tidak sepenuhnya membella produk dalam
negeri.
Para pelaku perdagangan bebas tidak akan dapat mengerti atau bahkan
tidak mengerti bahwasanya satu negeri atau kelompok masyarakat dapat seketika
bertumbuh menjadi kaya dengan merugikan negeri atau kelompok lain, satu kelas
dapat merugikan kelas yang lainnya. Karena dalam perdagangan bebas tidak
berlaku lagi kebijakan proteksionis yang bersifat konservatif, sedangkan sistem
perdagangan bebas adalah destruktif. Sehingga akan mampu membongkar
bangunan kebijakan pro rakyat dan negara, pro buruh, sehingga dengan keadaan
itu tergiringlah antagonisme kaum miskin.

Muhammad Ismail Rusli 1


I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam


makalah ini mengenai pasar bebas, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan pasar bebas?
2. Bagaimana sejarah pasar bebas?
3. Apa ciri-ciri pasar bebas?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pasar bebas?
5. Apa saja dampak positif dan negatif dari pasar bebas?
6. Faktor apa jasa yang mempengaruhi keberhasilan pasar bebas?
7. Bagaimana sikap dunia terhadap pasar bebas?
8. Apa upaya yang dilakukan pemerintah dalam mennghadapi pasar bebas?

I.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari makalah ini yaitu agar pembaca dapat menambah ilmu dan
wawasan serta mengetuhaui tentang pasar bebas.

Muhammad Ismail Rusli 2


BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pasar Bebas

Pasar bebas atau Globalisasi Ekonomi merupakan suatu proses kegiatan


ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial
negara. Pasar bebas mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal, barang dan jasa.
Pengertian pasar bebas juga dapat disimpulkan sebagai pasar ideal dimana
seluruh keputusan ekonomi dibuat baik itu dalam hal harga uang, barang, dan jasa
yang disusun secara lengkap. Hal tersebut dilakukan tanpa unsur paksaan antara
kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli serta ditetapkan dengan hukum
penawaran & permintaan tanpa campur tangan dari pemerintah.
Dalam pasar bebas yang ada hanyalah persaingan, pasar bebas merupakan
pasar dimana harga barang dan jasa disusun secara lengkap oleh ketidak saling
memaksa yang disetujui para penjual dan pembeli, ditetapkan umumnya oleh
hukum penawaran dan permintaan dengan tanpa campur tangan pemerintah dalam
regulasi harga, penawaran dan permintaan.
Ketika pasar terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang
pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif,
sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam
pasar domestik.
Perwujudan nyata dari Pasar Bebas (Globalisasi Ekonomi) antara lain
terjadi dalam bentuk-bentuk berikut :
a) Globalisasi produksi.
Di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar
biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh
yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun

Muhammad Ismail Rusli 3


karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi
manufaktur global.
b) Globalisasi pembiayaan.
Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau
melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua
negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol
telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer)
bersama mitrausaha dari manca negara.
c) Globalisasi tenaga kerja.
Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh
dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga
kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa
diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement
akan semakin mudah dan bebas.
d) Globalisasi jaringan informasi.
Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi
dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui:
TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah
membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama.
Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-
mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun
di desa- menuju pada selera global.

II.2 Sejarah Pasar Bebas

Sejarah dari perdagangan bebas internasional adalah sejarah perdagangan


internasional memfokuskan dalam pengembangan dari pasar terbuka. Diketahui
bahwa bermacam kebudayaan yang makmur sepanjang sejarah yang bertransaksi
dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis rasionalisasi sebagai
kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan ke negara
berkembang sepanjang waktu.

Muhammad Ismail Rusli 4


Teori ini berkembang dalam rasa moderennya dari kebudayaan komersil di
Inggris, dan lebih luas lagi Eropa, sepanjang lima abad yang lalu. Sebelum
kemunculan perdagangan bebas, dan keberlanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan
dari merkantilisme telah berkembang di Eropa di tahun 1500. Ekonom awal yang
menolak merkantilisme adalah David Ricardo dan Adam Smith.
Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau itu
merupakan alasan kenapa beberapa kebudayaan secara ekonomis makmur. Adam
Smith, contohnya, menunjukkan kepada peningkatan perdagangan sebagai alasan
berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania seperti Mesir, Yunani, dan
Roma, tapi juga Bengal dan Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda setelah
menjatuhkan kekaisaran Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan
kebebasan berpikir, membuat pertentangan merkantilis/perdagangan bebas
menjadi pertanyaan paling penting dalam ekonomi untuk beberapa abad.
Kebijakan perdagangan bebas telah berjibaku dengan merkantilisme,
proteksionisme, isolasionisme, komunisme dan kebijakan lainnya sepanjang abad.

II.3 Ciri-ciri Pasar Bebas


Berikut adalah ciri-ciri sistem ekonomi pasar bebas :
 Perseorangan, masyarakat, ataupun perusahaan dapat memiliki alat serta
sumber produksi. Contohnya, seseorang dengan bebas namun tetap mengikuti
peraturan yang ada bisa memiliki usaha seperti pembuatan kertas dari kayu di
pabrik yang tentunya selain memperlukan bahan baku kayu juga membutuhkan
mesin dan sumber daya manusia untuk mengoperasikan mesin tersebut.
 Pada masyarakat terjadi pembagian kelas yaitu kelas buruh dan kelas pemilik
modal
 Dengan penerapan sistem pasar bebas maka itu berarti akan adanya persaingan
yang cukup ketat antar pengusaha untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya
 Pemerintah tidak akan campur tangan dalam pasar

II.4 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Bebas


Adapun beberapa kekurangan dan kelebihan dari sistem pasar bebas,
yaitu :

Muhammad Ismail Rusli 5


Kelebihan Pasar Bebas :
 Setiap individu berhak untuk memiliki kekayaan dan sumber daya produksi
 Inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan secara maksimal untuk
membuat inovasi barang yang bermanfaat namun beda dari produsen lainnya
seperti membuat tas dari kerajinan kain perca yang jarang sekali ditemukan
karena dalam satu tas terdapat motif yang berbeda-beda.
 Produsen saling bersaing untuk menghasilkan barang yang bermutu baik
 Kegiatan selalu didasari oleh efisiensi dan efektivitas karena sangat berkaitan
dengan prinsip ekonomi.
Kekurangan Pasar Bebas :
 Terjadinya eksploitasi terhadap manusia dengan latar belakang ekonomi rendah
oleh pihak yang ekonominya ada di posisi kuat
 Dapat menimbulkan monopoli yang nantinya merugikan masyarakat
 Adanya kesenjangan ekonomi yang terjadi antara golongan kuat ekonomi dan
golongan ekonomi lemah
 Pereknominan menjadi lebih mudah tidak stabil
II.5 Dampak Positif dan Negatif Pasar Bebas
Adapun beberapa dampak positif dan negatif dari sistem pasar bebas,
yaitu :
Dampak positif :
1. Produksi global dapat ditingkatkan.
Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David
Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat
digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan
memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk
pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan
dan tabungan.
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara.
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai
negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan
konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen
juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

Muhammad Ismail Rusli 6


3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara
memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh
negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli
serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-
negara berkembang.
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja
dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang
dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali
memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama
dari negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri
dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Dampak negatif dari pasar bebas antara lain :
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri.
Salah satu efek dari pasar bebas adalah perkembangan sistem perdagangan
luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara
berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tinggi untuk memberikan
proteksi kepada industri yang baru berkembang. Dengan demikian, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang
untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu,
ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional
semakin meningkat.
2. Memperburuk neraca pembayaran.
Pasar bebas cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya,
apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang.
Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain
terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi
dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah
banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke

Muhammad Ismail Rusli 7


luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat
buruk terhadap neraca pembayaran.
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil.
Efek penting dari pasar bebas adalah pengaliran investasi (modal) portofolio
yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke
pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir
masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik.
Sebaliknya, ketika harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan
mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk
dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini
dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara
keseluruhan.
4. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apabila hal di atas berlaku dalam suatu negara, dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti itu akan mengurangi laju pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya
dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk.
Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan
menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin
bertambah buruk.
II.6 Faktor Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Bebas

a)Kualitas Sumber Daya Alam


Sumber daya alam Indonesia pada umumnya masih berupa sumber daya
alam murni yang masih harus memerlukan olahan lebih lanjut untuk mendapatkan
dan menambah nilai ekonomis. Sumber daya alam murni lebih banyak digunakan
sebagai input produksi bagi industri-industri besar termasuk logam dan kimia.
Namun sumber daya murni tersebut belum bisa memberikan peluang yang besar
bagi perkembangan ekonomi Indonesia, karena Indonesia sendiri hanya
mengekspornya dalam bentuk murni sedangkan pengolahan selanjutnya dilakukan
di negara lain.

Muhammad Ismail Rusli 8


Hal lain yang berhubungan dengan sumber daya alam ini yaitu terjadinya
keragaman pemilikan Sumber Daya Alam di masing-masing wilayah (daerah),
sehingga diperlukan kejelian dalam menetapkan usaha strategis atau produk
unggulan di masing-masing wilayah, agar tercipta kondisi kompetisi yang saling
menguntungkan, karena masing-masing wilayah memproduksi barang yang
ekonomis. Dengan kata lain masing-masing wilayah harus menyadari apakah
lebih baik memproduksi atau membeli tentunya.
b) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) mengandung makna yang tidak
terpisahkan, karena teknologi merupakan hasil penerapan ilmu pengetahuan.
Harus kita terima bahwa faktor Iptek masih memerlukan perjuangan yang sangat
panjang. Selama ini di Indonesia pembangunan Iptek dilakukan hanya untuk
mengejar prestige di mata Internasional. Terjadinya pengerahan dana yang sangat
besar untuk pemilikan peralatan, modal tidak rnendukung input produksi industri
kecil. Sehingga produk-produk yang kita miliki yang tadinya memiliki
keunggulan komparative tidak tereksploitir seperti argo industri pertanian dan
perkebunan, perikanan dan peternakan, juga industri kerajinan.
c) Prasarana
Penyiapan prasarana merupakan partisipasi pemerintah dalam upaya
mendorong lancarnya aktivitas ekonomi terutama menyangkut pembukaan jalan-
jalan ke sentral produksi pasar. Kemudahan akses yang ditunjang oleh
ketersediaan jalan dan alat transportasi akan memperlancar distribusi bahan dan
hasil olahan. Untuk kedua fasilitas ini kerjasama antar pemerintah dan swasta
sangat dibutuhkan.
Penyediaan jalan lebih diharapkan kepada pemerintah sedangkan
transportasi biasanya ditangani oleh swasta. Pembukaan jalan penghubung antar
sentral produksi dan pasar hendaknya dapat memperhatikan manfaat ganda
terhadap munculnya aktivitas ekonomi masyarakat di sepanjang lintas jalan
tersebut, yang berarti memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi sesuai dengan batas kemampuan
masing-masing. Hasil survei menunjukkan bahwa pada umumnya kondisi
prasarana jalan dan alat komunikasi sudah memadai terutama antar kota/propinsi,

Muhammad Ismail Rusli 9


akan tetapi perlu ditingkatkan mengingat pertambahan jumlah alat transportasi
yang kurang seimbang dengan kapasitas jalan yang tersedia.
d) Pengendalian terhadap Impor Barang Luar Negeri
Pengendalian terhadap impor barang luar negeri dapat dilakukan dengan
mengajak masyarakat agar membeli barang Indonesia karena akan mendukung
laju peningkatan daya saing, karena barang-barang impor dari luar negeri banyak
yang kualitasnya bagus dan murah dibanding produk Indonesia. Hal itu dapat
menyebabkan Indonesia kehilangan daya saing. Maka diperlukannya iklan-iklan
dan sosialisasi terhadap masyarakat akan cinta produk asli Indonesia. Peningkatan
industri lokal diperlukan agar kualitas produk Indonesia dapat bersaing di dalam
maupun di luar.

II.7 Sikap Dunia Terhadap Pasar Bebas

Banyak ekonom yang berpendapat bahwa perdagangan bebas


meningkatkan standar hidup melalui teori keuntungan komparatif dan ekonomi
skala besar. Sebagian lain berpendapat bahwa perdagangan bebas memungkinkan
negara maju untuk mengeksploitasi negara berkembang dan merusak industri
lokal, dan juga membatasi standar kerja dan standar sosial.
Sebaliknya pula, perdagangan bebas juga dianggap merugikan negara
maju karena ia menyebabkan pekerjaan dari negara maju berpindah ke negara lain
dan juga menimbulkan perlombaan serendah mungkin yang menyebabkan standar
hidup dan keamanan yang lebih rendah. Perdagangan bebas dianggap mendorong
negara-negara untuk bergantung satu sama lain, yang berarti memperkecil
kemungkinan perang. Kawasan Pasifik, dan dunia pada umumnya, ternyata belum
siap dengan sistem perdagangan bebas dalam arti yang sebenarnya.
Di Eropa semua sibuk dengan upaya memenuhi persyaratan Maastricht,
dan banyak yang percaya bahwa perjalanan mereka masih jauh. Dalam praktek
perdagangan bebas, AS sebenarnya juga tergolong macan kertas. Dari posisinya
yang keras menuntut liberalisasi sektor pertanian, yang sangat ditentang oleh
Eropa, mereka akhirnya tunduk juga pada UE.
Tapi, prinsip perdagangan bebas jelas dikorbankan, apapun alasannya.
Sebenarnya, tekanan dalam negeri AS berada di belakang pelunakan sikap

Muhammad Ismail Rusli 10


tersebut. Suatu pasal dalam undang undang pertanian AS yang dikeluarkan baru-
baru ini dengan tegas menyebutkan bahwa “tidak semua sektor pertanian siap
untuk masuk ke pasar bebas”. Di bidang jasapun sama saja. AS tidak berniat
untuk menciptakan perdagangan bebas di sektor jasa, yang mereka inginkan hanya
akses pasar yang lebih besar bagi industri jasa mereka. Lalu masih ada cerita lama
tentang lobi buruh industri di AS yang terpukul oleh produk impor dari negara
berkembang.
Amerika Latin mempunyai cerita yang tidak berbeda.Walaupun sudah ada
FTAA dan Mercosur, banyak negara anggota yang tidak terlalu bersemangat.
Ambil contoh Brasil. Dengan defisit perdagangan yang makin besar, mudah
dimengerti mengapa mereka cenderung menangguhkan ide pasar bebas. Satu per-
satu negara di kawasan ini mulai memasuki masa sulit lagi setelah tanda tanda
kebangkitan sempat muncul di awal tahun 1990an.
Di kawasan Asia Pasifik, pada awal 1990an semua bersemangat dengan
perdagangan bebas, dan sejumlah statistik klasik selalu dipaparkan untuk
menunjukkan dampak positif dari peningkatan perdagangan di kawasan ini.
AFTA kemudian lahir. Namun, setelah banyak negara anggota mengalami
kesulitan neraca pembayaran, tindakan mengurangi impor mulai diterapkan.
Sekali lagi prinsip perdagangan bebas dikorbankan demi kepentingan nasional.
Jadi, harus diakui dunia memang belum siap dengan sistem perdagangan bebas.

II.8 Upaya Pemerintah Dalam Menghadapi Pasar Bebas


Beberapa kegagalan dari pasar bebas, menuntut para ahli ekonomi berfikir
tentang campur tangan pemerintah dalam pasar untuk pengaturan kegiatan
ekonomi. Campur tangan pemerintah dimaksudkan dengan tujuan :
1. Mengawasi agar akibat ekstern kegiatan ekonomi yang merugikan dapat
dihindari
2. Menyediakan barang public yang cukup hingga masyarakat dapat
membelinya dengan mudah dan murah
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan yang besar
yang dapat mempengaruhi pasar
4. Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan
ketidaksetaraan dalam masyarakat

Muhammad Ismail Rusli 11


5. Memastikan pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan secara efisien
Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dapat dilakukan dalam tiga
bentuk yaitu:
a. Membuat undang-undang. Undang-undang diperlukan untuk mempertinggi
efisiensi mekanisme pasar, menciptakan dasaran social ekonomi dan menciptakan
pertandingan bebas sehingga tidak ada kekuatan monopoli.
b. Secara langsung melakukan kegiatan ekonomi (mendirikan perusahaan)
dengan produksi barang publik
c. Melakkukan kebijakkan fiskal dan moneter. Kebijakkan fiscal diperlukan
masyarakat bahwa pemerintah dapat menetapkan anggran belanja dan penerimaan
Negara secara seimbang. Kebijakkan moneter diperlukan untuk mengendalikan
tingkat harga-harga agar tetap stabil. Akan tetapi pada akhirnya kebijakkan
moneter adalah peranan uang dalam kegiatan ekonomi. Kebijakkan fiskal dan
moneter dapat digunakan oleh pemerintah dengan tujuan :
1. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi.
2. Meratakan Disribusi Pendapatan
3. Mengatasi masalah masalah makroekonomi yang selalu timbul yaitu, penga
ngguran,
inflasi dan lain-lain.

Muhammad Ismail Rusli 12


BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Pengertian pasar bebas dapat disimpulkan sebagai pasar ideal dimana


seluruh keputusan ekonomi dibuat baik itu dalam hal harga uang, barang, dan jasa
yang disusun secara lengkap. Hal tersebut dilakukan tanpa unsur paksaan antara
kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli serta ditetapkan dengan hukum
penawaran & permintaan tanpa campur tangan dari pemerintah.
Kunci keberhasilan dalam menghadapi pasar bebas adalah terletak pada
kesiapan dari negara itu sendiri. Kesiapan suatu negara dapat dilihat dari kesiapan
Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM). Berdasarkan survei dan pendapat
para pengamat, bahwa infrastruktur di tanah air belum mendukung untuk
menghadapi perdagangan bebas, ditambah lagi kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) kita masih rendah.
Pemerintah dalam meningkatkan persaingan menghadapi pasar bebas
sangat berperan penting. Mengingat produk Indonesia yang kualitasnya minim,
sehingga bisa terjadinya pembelian besar-besaran terhadap barang impor yang
masuk. Perlunya juga peran aktif dari masyarakat agar tidak terlalu tertarik oleh
produk impor yang masuk, agar terjadinya keseimbangan pasar.

III.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
pembaca untuk memahami pasar bebas. Sehingga suatu pada suatu saat kelak
dapat berguna bagi kehidupan.

Muhammad Ismail Rusli 13


DAFTAR PUSTAKA

Fakih, Mansour. 2003. Bebas dari Neoliberalisme. Insist Pers. Yogyakarta

http://blogging.co.id/pengertian-pasar-bebas-menurut-ahli

http://blogging.co.id/pengertian-pasar-bebas-menurut-ahli

http://community.gunadarma.ac.id/user/blogs/view/name_esapunya14/id_8995/titl
e_perdagangan-bebas-di-indonesia/

http://djaenudi15.blogspot.com/2013/01/makalah-pasar-
bebas.htmlhttp://fraternate.blogspot.com/2014/01/pola-kebijakan-pemerintah-
terhadap_4.html

http://medanbisnisdaily.com/news/read/2013/12/07/66580/siapkah_indonesia_me
nghadapi_perdagangan_bebas_asean/

http://nandisetiadi.blogspot.com/2012/04/dampak-positif-dan-negatif-dari.html

http://putericitraeffendy.blogspot.com/2012/05/pasar-bebas_19.html

http://tulisanpkfarida.blogspot.com/2010/11/pengertian-pasar-bebas.html

http://tulisanpkfarida.blogspot.com/2010/11/pengertian-pasar-bebas.html

https://anandarfm.wordpress.com/category/etika-dan-pasar-bebas/

https://anandarfm.wordpress.com/category/etika-dan-pasar-bebas/

https://errudee.wordpress.com/2013/06/21/sosiologi-ekonomi-pasar-bebas/

Jhamtani, Hira. 2005. WTO dan Penjajahan Kembali Dunia Ketiga. Insist
Pers.Yogyakarta

Muhammad Ismail Rusli 14

También podría gustarte