Está en la página 1de 29

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan individu manusi. Keadaan yang harus disadari adalah
setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua
dapat diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian
kegiatan yang diberikan via praktek keperawatan pada keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh kerluarga,
maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, tahu
tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan perlu paham
setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama
lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan
sebaliknya mempengaruhi jalannya suatu penyakit dan status kesehatan
anggota keluarga. Keluarga cenderung dalam pembuatan keputusan dan
proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota
keluarga. Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga biasanya hidup
bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara
terpisah, maka mereka tatap menganggap rumah tangga tersebut sebagai
rumah tangga mereka.
Pada keluarga usia pertengahan merupakan tahap dimana semua anak
akan pergi atau keluar meninggalkan rumah atau orang tuanya. Didalam
kehidupan keluarga dewasa dimana orang tuanya akan merasa banyak
kehilangan karena perginya anak-anak dari rumah. Pada keluarga ini juga
terdapat berbagai masalah yang dialami oleh keluarga itu sendiri. Dan
perawat sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan
dengan kesehatan kepada keluarga.

1
Dari data yang sudah disajikan tentang keluarga pada usia pertengahan,
maka disini penulis tertarik untuk membahas lebih spesifik tentang konsep
dan asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan keluarga usia
pertengahan, agar dapat memenuhi kebutuhan akan informasi yang mengenai
kesejahteraan hidup dan khususnya kesehatan, yang nantinya akan kami
bahas secara rinci dan mendalam pada bab selanjutnya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga
usia pertengahan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga
b. Mahasiswa dapat menjelaskan keluarga usia pertengahan
c. Mahasiswa dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan
keluarga usia pertengahan

C. Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode
deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber
buku perpustakaan dan internet, diskusi kelompok, serta konsultasi dengan
dosen pembimbing.

D. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun berdasarkan sistematika penulisan dalam 3 BAB
yaitu :
1. BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,
metode penulisan dan sistematika penulisan
2. BAB II : Tinjauan teori yang terdiri dari konsep dasar keluarga dan
konsep asuhan keperawatan pada keluarga usia pertengahan
3. BAB III : Kasus Asuhan Keperawatan pada keluarga usia pertengahan

2
4. BAB IV : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
5. DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga


1. Pengertian
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, adik, kakak, dan nenek (Raisner, 2009 dalam Novriadi, 2013).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua orang yang tergabung
karena hubungan darah, hubugan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2010 dalam Amarudin, 2016).
Duvall (1986, dalam Novriadi, 2013), menguraikan bahwa keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari
setiap anggota keluarga.

2. Tipe Keluarga
Menurut Friedman (2009 dalam Novriadi, 2013), tipe keluarga
dibagi menjadi 2 antara lain yaitu :
a. Tipe keluarga tradisional
1) Keluarga inti (The Nuclear Family)
Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau
angkat).
2) Keluarga Dyad
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
3) Single Parent

4
Keluaga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung
atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
4) Single adult living alone
Suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa yang
hidup sendiri
5) The childless
Keluarga tanpa anak karena terhambat menikah, bisa disebabkan
karena mengejar karir atau pendidikan.
6) Keluarga besar
Keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain,
seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan lain-lain.
7) Commuter family
Kedua orang tuan bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada
hari mingu atau hari libur saja.
8) Multi genenration
Beberapa generasi atau kelompok umum yang tinggal bersama
dalam 1 rumah.
9) Kin-network family
Beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan
dan menggunakan barang-barang pelayanan seperti dapur, sumur
yang sama.
10) Blended family
Keluarga yang dibentuk dari janda dan duda dan membesarkan
anak dari perkawinan sebelumnya.
11) Keluarga usila
Keluarga terdiri dari suami dan istri yang sudah lanjut usia
sedangkan anak sudah memisahkan diri.

5
b. Tipe keluarga non tradisional
1) Keluarga Orang Tua Tunggal Tangpa Menikah (The Unmerrid
Teenage Mother)
Keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa terutama ibu dan
anak dari hubungan tanpa menikah.
2) The step parents family
Keluarga dengan orang tua tiri
3) Commune family
Keluarga yang terdiri dari lebih dari satu pasangan monogami
yang menggunakan fasilitas secara bersama
4) The nonmarrital hetero seksual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa
menikah
5) Keluarga homoseksual (Gay and lesbian family)
Seseorang yang mempunyai persamaan seks tinggal dalam satu
rumah sebagaimana pasangan suami istri.
6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan
karena alasan tertentu.
7) Groupmarriage family
Beberapa orang dewasa yang telah merasa saling menikah berbagi
sesuatu termasuk seks dan membesarkan anak.
8) Grup nertwork family
Beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma dan aturan, hidup
berdekatan dan saling menggunakan barang yang sama dan
bertanggungjawab membersarkan anak.
9) Foster family
Keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara
untuk waktu sementara
10) Home less family

6
Keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen
karena keadaan ekonomi atau problem kesehatan mental
11) Gang
Keluarga yang dekstruktif dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal.

3. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (2010, dalam Amarudin, 2016) fungsi keluarga
dibagi menjadi 5 yaitu :
a. Fungsi afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi
kebutuhan psikologis anggota keluarga. Komponen yang perlu
dipenuhi oleh keluarga adalah sebagai berikut :
1) Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima dan
saling mendukung antara anggota keluarga.
2) Saling menghargai
3) Ikatan dan identifikasi
b. Fungsi sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak
sebagai anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status
pada anggota keluarga.
c. Fungsi reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa
generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
d. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
e. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal,
perawatan kesehatan. Tugas kesehatan keluarga antara lain :
1) Mengenal masalah
2) Membuat keputusan tindakan yang tepat

7
3) Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit
4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
5) Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan
masyarakat.

4. Dimensi Dasar Struktur Keluarga


Menurut Friedman (2009 dalam Novriadi, 2013) struktur keluarga
terdiri atas :
a. Pola dan proses komunikasi keluarga

5. Peran Perawat Keluarga

B. Konsep Keperawatan Keluarga dengan Keluarga Usia Pertengahan

8
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. J PADA TAHAP
PERKEMBANGAN USIA LANJUT KHUSUSNYA PADA Tn. J DI RT
03/RW IX KELURAHAN WONOLOPO KECAMATAN MIJEN KOTA
SEMARANG

A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn. J
b. Umur : 61 tahun
c. Alamat : RT 03 RW 09 Kelurahan Wonolopo,
Kecamatan Mijen, Kota Semarang
d. Pekerjaan : Ojek
e. Pendidikan : SD
f. Komposisi Keluarga : Suami dan Istri
No Nama Umur JK Hub. Pendidikan
1. Tn. J 61 thn L KK SD
2. Ny. S 55 thn P Istri SD
3. An. Y 40 thn P Anak SMA
4. An. A 38 thn L Anak PT
5. An. U 36 thn L Anak SMA
6. An. R 22 thn L Anak SMA

g. Genogram

9
Keterangan :
K : Klien
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal Serumah
atau : Menikah

h. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. J adalah tipe keluarga usila yaitu keluarga yang
terdiri dari suami dan istri yang sudah lanjut usia, sedangkan anak
sudah memisahkan diri.

i. Suku Bangsa
Suku bangsa dari keluarga Tn. J adalah suku jawa. Budaya
keluarga Tn. J mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa. Keluarga
tidak mempunyai kebiasaan yang dapat mempengaruhi derajat
kesehatan.

j. Agama
Agama Tn. Juwanto adalah islam dan taat beribadah baik di
masjid maupun di rumah. Kepercayaan Tn. Juwanto akan keagamaan
berpengaruh juga pada kesehatan, karena jika ada keluarga yang sakit
langsung dibawa ke dokter/puskesmas dan tidak percaya akan
pengobatan lewat dukun atau orang pintar.

k. Status sosial ekonomi keluarga


1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : dahulu Tn. J dan Ny S
sama-sama saling membantu dalam mencari nafkah. Tn. J sebagai
Tukang Ojek dan Ny. S sebagai seorang tukang pijat. Tapi sekarang
dikarenakan kondisi kesehatan Tn. J mulai menurun sehingga Tn. J

10
sudah jarang untuk ojek dan yang masih aktif dalam mencari nafkah
adalah Ny. S
2) Penghasilan :
Tn. J : Rp. 500.000
Ny. S : Rp. 3.000.000
3) Harta benda yang dimiliki : Rumah, Motor, Kulkas, TV,
Handphone, perabot rumah tangga, dll.
4) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kurang lebih Rp.
2.000.000 dan sisanya disimpan untuk keperluan tak terduga.

l. Aktifitas rekreasi keluarga


Rekreasi yang sering digunakan dalam mengisi kekosongan di
rumah adalah dengan cara menonton TV. Sedangkan untuk rekreasi di
luar rumah, keluarga Tn J sering mengikuti beberapa kegiatan yaitu
pengajian bapak-bapak, perkumbulan ibu-ibu PKK dan juga jika ada
senam lansia keluarga Tn J turut ikut berpartisipasi didalamnya.

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn J saat ini adalah tahap
perkembangan keluarga usia pertengahan (midle age family).
Tahap ini dimulai pada waktu anak terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada
tahap ini semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus
untuk mempertahankan kesehatan dengan beraktifitas. Tugas
perkembangan adalah sebagai berikut :
1) Mempertahankan kesehatan.
2) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti
mengolah minat sosial dan waktu santai.
3) Memulihkan hubungan antara generasi muda dan generasi tua.
4) Meningkatkan keakraban pasangan.

11
5) Memelihara kontak/hubungan dengan anak dan keluarga.
6) Persiapan masa tua atau pensiun dengan meningkatkan keakraban
pasangnan.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tugas tahap perkembangan pemeliharaan kesehatan belum
terpenuni dikarenakan Tn J masih sering merokok diusianya yang sudah
menginjak 61 tahun.

c. Riwayat keluarga inti


 Tn J sebagai KK mempunyai riwayat hipertensi sejak kurang lebih
15 tahun yang lalu dengan hasil pengukuran tekanan darah yang
cukup tinggi 160/100 mmHg. Selain itu juga Tn J pernah juga
mengalami ISPA. Dilihat dari kebiasaan Tn J yang masih sering
merokok di usia yang tidak mudah lagi bisa menjadi salah satu
penyebabnya.
 Ny S juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu dilihat
dari pengukuran tekanan dari 140/90 mmHg. Selain hipertensi,
ISPA juga pernah di alami oleh Ny S.
 Selain hipertensi dan ISPA, belum ada keluhan-keluhan lain seperti
kolesterol, asam urat dan DM.

d. Riwayat keluarga sebelumnya


 Dari pihak suami
Keluarga Tn j ada yang pernah di rawat di RS dengan riwayat
Gastritis yaitu orang tua dari Tn J sendiri. Untuk riwayat hipertensi
sendiri ada juga yang mengalami yaitu Tn J dan Ny. S. Untuk
Riwayat ISPA keluarga Tn. J pernah mengalami.

12
 Dari pihak istri
Keluarga Tn J dari pihak istri ada juga yang mengalami riwayat
hipertensi yaitu kaka perempuan dari Ny S.

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Jenis : Permanen
Ukuran Rumah : 6 X 12 m2
Ruang tamu : 1 ruangan
Kamar tidur : 3 kamar tidur
Kamar mandi : 1 kamar mandi
Wc : 1 wc
Ruang keluarga : 1 ruang keluarga
Ruang makan : 1 ruang makan
Dapur : 1 dapur
Pintu : 8 pintu
Jendela/Ventilasi : 4 jendela dan 8 ventilasi
Septic tank : 1 buah
Pengelolaan sampah : buang ditempat penampungan sampah di
pasar.

b. Denah Rumah :
7 8 9 Keterangan :

5 6 1 : ruang tamu
2 : ruang keluarga
3,4,5 : kamar
2 4
6 : ruang makan
7 : dapur
3
8 : kamar mandi
1 10
9 : WC
10 : bagasi

13
c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Hubungan keluarga Tn J dengan tetangga cukup harmonis, jika
ada tetangga yang melakukan sebuah acara keluarga Tn J selalu ikut
membantu dalam acara tersebut.

d. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn J merupakan penduduk asli dari RT 3 RW 9
kelurahan wonolopo. Selain itu juga Tn J mengatakan bahwa sejak
tahun 1972 keluarga Tn J sudah menetap di kelurawahan wonolopo.

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn J merupakan keluarga yang aktif dalam interaksi
dengan masyarakat. Dibuktikan dengan selalu aktif dalam kegiatan
pengajian, halal bil halal dan PKK.

f. Sistem pendukung keluarga


Dalam hubungan keluarga Tn J sekarang yang tinggal dalam 1
rumah hanya Tn J dan istrinya. Jika ada salah satu dari keduanya yang
sakit mereka selalu saling membantu dalam pengobatan.

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa,
dan mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan
informasi lainnya didapat dari televisi dan handphone.

b. Struktur kekuatan keluarga


Menurut Tn J tidak ada keluarga yang sakit tetapi dari hasil
pengukuran tekanan darah keluarga memiliki darah yang cukup tinggi.
Selain itu juga saat diwawancarai, Tn J masih sedikit batuk-batuk.

14
c. Struktur peran (formal dan informal)
1) Formal
Tn J sebagai KK dan Ny S sebagai istri
2) Informal
Tn J sudah jarang mencari nafkah. Yang masih aktif dalam mencari
nafkah adalah Ny S yaitu dengan profesi sebagai tukang urut.

d. Nilai dan norma keluarga


Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu
Allah SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga
percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit,
dibawa ke Puskesmas atau Klinik terdekat.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang
sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau klinik terdekat.

b. Fungsi sosial
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam
keluarga baik dan selalu mentaati norma yang ada.

c. Fungsi perawatan kesehatan


1) Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk
pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada
anggota kelaurga yang sakit, keluarga merawat dan
memeriksakannya ke Puskesman atau klinik terdekat.
2) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan Tn J sering mengeluh pusing karena
penyakit darah tinggi dan takut tensinya naik serta sering sekali
batuk.

15
3) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila Tn J sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau pergi ke
klinik terdekat.
4) Merawat anggota keluarga yang sakit
Jika ada yang sakit, masih memberikan makanan yang sama
dengan anggota keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih belum
sesuai dan waktunya kurang lama, namun selalu melakukan kontrol
secara teratur ke pelayanan kesehatan.
5) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1
minggu sekali dan lantai kamar mandinya tidak licin, bersih dan
terawat.
6) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat
Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau
petugas kesehatan bila sakit.

d. Fungsi reproduksi
Jumlah anak dalam keluarga Tn J adalah 4 orang (1 perempuan 3
laki-laki). Ny S sudah tidak menggunakan KB karena sudah memasuki
masa menopause dengan usia 55. Keluarga Tn J juga sudah tidak
berkeinginan memiliki anak.

e. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan untuk makan 3 kali sehari,
membeli keperluan rumah dan ada sedikit tabungan untuk hal-hal tidak
terduga seperti saat sakit dan lain sebagainya.

16
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Tn J mengatakan untuk sekarang belum ada yang mengganggu
pikiran keluarga. Dan jika ada pasti akan dibicarakan oleh setiap
keluarga.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor / situasi


Jika ada masalah yang datang langsung mencari pusat masalah
dan berusahan sebisa mungkin untuk menyelesaikannya.

c. Strategi koping yang digunakan


Keluarga Tn J jika mendapatkan masalah biasanya mereka
berusaha untuk memikirkan penyelesaiannya sendiri. Akan tetapi jika
permasalahan itu belum bisa teratasi maka beliau akan menghubungi
anak-anaknya untuk dapat membantu dalam mencari jalan keluar untuk
permasalahan yang dihadapi keluarga Tn J.

d. Strategi adaptasi disfungsional


Jika masalah atau sakit menyerang. Biasanya keluarga Tn J
langsung ke Puskesmas ataupun klinik terdekat untuk meminta
pengobatan.

7. Harapan Keluarga
Keluarga Tn J berharap agar petugas kesehatan selalu meningkatkan
mutu pelayanan dan kinerja kesehatan. Selain itu juga keluarga Tn J
berharap agar dibuatkan kartu jaminan kesehatan karena sampai sekarang
keluarga belum memiliki jaminan kesehatan. Dan harapan yang paling
utama yaitu agar kesehatan beliau selalu terjaga dan terhindar dari
komplikasi penyakit-penyakit berbahaya

17
8. Pemeriksaan Fisik
Nama Anggota Keluarga
Px fisik
Tn J Ny. S
TD 160/100 140/90
N 96 89
RR 24 22
BB 51 50
Kepala Mesocepal Mesocepal
Kulit kepala bersih, rambut Kulit kepala bersih, rambut
Rambut
hitam, tidak mudah dicabut. hitam, tidak mudah dicabut
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik
Lensa Tidak keruh Tidak keruh
Hidung Tidak ada polip Tidak ada polip
Telinga Tidak ada impaksi serumen Tidak ada impaksi serumen
Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab
Tdk ada pembesaran kelenjar Tdk ada pembesaran kelenjar
Leher
thyroid. thyroid
Pengembangan dada simetris, Pengembangan dada simetris, ada
tidak ada suara napas tambahan, suara napas tambahan ronchi,
Dada bunyi jantung I,II normal. bunyi jantung I,II normal.

Bising usus nornal 7 x/menit Bising usus nornal 10 x/menit


Abdomen (n=5-20 x/menit), suara tympani, (n=5-20 x/menit), suara tympani,
tidak ada nyeri. tidak ada nyeri.
Tidak ada edema, kekuatan otot Tidak ada edema, kekuatan otot
Ekstremitas
+, tonus otot baik +, tonus otot baik,
Kulit Bersih, Sawo matang Bersih, Sawo matang
Turgor kulit Turgor kulit kenyal<2 dtk Turgor kulit kenyal<2dtk

18
B. Analisa Data
No Data Diagnosa Keperawatan
1. Data Objektif : Gangguan penyakit degeneratif
 TD Tn. J 160/100 mmHg hipertensi pada keluarga Tn J
 TD Ny. S 140/90 mmHg berhubungan dengan ketidakmampuan
Data Subjektif : keluarga mengenal masalah kesehatan
 Tn. J mengatakan sudah mengalami
hipertensi sejak kurang lebih 15
tahun yang lalu dan terakhir periksa
tekanan darah masih tinggi
 Ny. S mengatakan sudah mengalami
hipertensi sekitar kurang lebih 5
tahun yang lalu dan terakhir periksa
tekanan darah cukup tinggi
 Keluarga mengatakan belum tahu
tanda dan gejala serta faktor
penyebab terjadinya hipertensi.
2. Data Objektif : Resiko Gangguan Saluran Pernapasan
 Tn. J tampak batuk-batuk (ISPA) berhubungan dengan perilaku
 Tn. J masih sering mengisap rokok kesehatan cenderung menyimpang
Data Subjektif :
 Ny. S mengatakan, Tn. J selalu
mengeluh batuk yang sering muncul
dan tak kunjung hilang
 Ny. S mengatakan tiap hari Tn. J
selalu merokok

19
C. Skoring dan Prioritas Masalah
Problem : Gangguan penyakit degeneratif hipertensi pada keluarga Tn J berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
Sifat masalah :Aktual Aktual = 3  TD Tn. J 160/100 mmHg
3
Resiko = 2 3 𝑥3=1  TD Ny. S 140/90 mmHg
3
Potensial =2
Kemungkinan masalah Mudah = 2 Harapan keluarga terhadap kesembuhan
dapat diubah : sebagian Sebagian = 1 1 tinggi tetapi kurangnya pengetahuan keluarga
1 𝑥2=1
Tidak dapat = 0 2 tentang hipertensi dapat menghambat
kesembuhan
Potensi masalah untuk Tinggi = 3 2 Tn. J mengalami hipertensi kurang lebih 15
dicegah : cukup Cukup = 2 2 𝑥3=2 tahun yang lalu
Rendah = 1 3
Menonjolnya masalah : Segera diatasi = 2 Keluarga berharap hipertensi yang dialami
segera diatasi Tidak segera diatasi = 1 2 dapat segera tertangani dan tidak ada
2 𝑥2=2
Tidak dirasakan adanya 2 komplikasi
masalah = 0
Jumlah :
Bingung ??????

20
Problem : Resiko Gangguan Saluran Pernapasan (ISPA) berhubungan dengan perilaku kesehatan cenderung menyimpang
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
Sifat masalah : Resiko Aktual = 3 Bingung ??????
2
Resiko = 2 2 𝑥3=2
3
Potensial =2
Kemungkinan masalah Mudah = 2 Bingung ??????
2
dapat diubah : sebagian Sebagian = 1 2 𝑥2=2
2
Tidak dapat = 0
Potensi masalah untuk Tinggi = 3 3 Bingung ??????
dicegah : cukup Cukup = 2 3 𝑥3=3
Rendah = 1 3
Menonjolnya masalah : Segera diatasi = 2 Bingung ??????
segera diatasi Tidak segera diatasi = 1 1
1 𝑥2=1
Tidak dirasakan adanya 2
masalah = 0
Jumlah :
Bingung ??????

D. Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas


1. Gangguan penyakit degeneratif hipertensi pada keluarga Tn J berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
2. Resiko Gangguan Saluran Pernapasan (ISPA) berhubungan dengan perilaku kesehatan cenderung menyimpang

21
E. Perencanaan Keperawatan Keluarga
Nama KK : Bpk.S Nama Mahasiswa : Hasdiman Samania
Alamat : RT III NIM : G3A017218

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus
No

Keperawatan Intervensi Keperawatan


(TUM) (TUK) Kriteria Standar
Keluarga
1 Gangguan penyakit Setelah dilakukan Setelah dilakukan
degeneratif kunjungan rumah tindakan
hipertensi pada selama 1 minggu , keperawatan
keluarga Tn. J diharapkan selama 3 x 45
berhubungan keluarga Tn. J menit, keluarga
dengan mengerti tentang mampu :
ketidakmampuan penyakit 1. Mengetahui
keluarga mengenal hipertensi, TD apa itu
masalah kesehatan dalam batas penyakit Respon Hipertensi adalah Diskusikan dengan
normal dan dapat hipertensi verbal penyait darah tinggi keluarga pengertian.
mengurangi risiko diatas 120/80 mmHg Ajarkan keluarga untuk
komplikasi mengungkap kembali
pengertian hipertensi
2. Mengetahui Respon Nyeri pada tengkuk Diskusikan dengan
tanda dan verbal leher merupakan salah keluarga tanda dan gejala.
gejala satu tanda dan gejala Ajarkan keluarga untuk
hipertensi penyakit hipetensi mengungkap kembali
tanda dan gejala
hipertensi

22
3. Mengetahui Respon Mengkonsumsi Diskusikan dengan
faktor verbal makanan asin dan keluarga faktor penyebab.
penyebab berlemak merupakan Ajarkan keluarga untuk
hipertensi penyebab hipertensi mengungkap kembali
faktor penyebab
hipertensi
4. Membuat Respon Keluarga 1. Mendemonstrasikan
herbal jus psikomotor mendemonstrasikan cara pembuatan jus
mentimun kembali cara mentimun
untuk pembuatan jus 2. Motivasi keluarga
menurunkan mentimun untuk redemonstrasi
TD 3. Beri pujian positif atas
upaya yang sudah
dilakukan keluarga
5. Melakukan Respon Keluarga melakukan 1. Mempraktikan senam
senam psikomotor senam hipertesi hipertensi
hipertensi 2. Motivasi keluarga
untuk mengikuti
senam
3. Memfasilitasi kegiatan
senam
2 Resiko Gangguan Setelah dilakukan Setelah dilakukan
Saluran Pernapasan kunjungan rumah tindakan
(ISPA) selama 1 minggu , keperawatan
berhubungan diharapkan selama 3 x 45
dengan perilaku keluarga Tn. J menit, keluarga
kesehatan mengerti tentang mampu :
cenderung penyakit ISPA 1. Mengetahui Respon ISPA adalah infeksi Diskusikan dengan
menyimpang dan perilaku apa itu verbal saluran pernapasan keluarga serta ajarkan

23
merokok Tn. J penyakit ISPA yang berlangsung keluarga untuk
berkurang sampai 14 hari. mengungkap kembali
pengertian ISPA
2. Mengetahui Respon Demam, batuk pilek, Diskusikan dengan
tanda dan verbal nyeri tenggorokan, keluarga tanda dan gejala.
gejala ISPA lendir yang berlebihan, Ajarkan keluarga untuk
sesak nafas, terdengar mengungkap kembali
suara nafas tidak tanda dan gejala ISPA
normal
3. Mengetahui Respon Virus, debu dan asap Diskusikan dengan
faktor verbal rokok/asap keluarga faktor ISPA.
penyebab pembakaran Ajarkan keluarga untuk
ISPA mengungkap kembali
faktor penyebab ISPA
4. Mengetahui Respon Kandungan tar dalam Diskusikan dengan
bahaya verbal rokok dapat keluarga bahaya merokok.
merokok bagi mengakibatkan kanker Ajarkan keluarga untuk
kesehatan paru-paru mengungkap kembali
bahaya merokok
5. Mengetahui Respon Berhenti merokok, Diskusikan dengan
cara verbal jangan membakar keluarga pencegahan
pencegahan sampah, konsumsi ISPA. Ajarkan keluarga
ISPA makanan kaya serat untuk mengungkap
dan vitamin serta kembali pencegahan ISPA
berolahraga teratur

24
F. Implementasi dan Evaluasi Formatif
Tanggal No. Dx. Kep Tujuan Khusus (TUK) Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
13-07-2018 2 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 45 menit,
keluarga mampu :
1. Mengetahui apa itu Diskusi bersama keluarga dengan Subyektif
ISPA dan dampak dari menggunakan leaflet dan lembar 1. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan
merokok balik : yang berlangsung sampai 14 hari.
1. Pengertian ISPA 2. Demam, batuk pilek, nyeri tenggorokan,
2. Tanda dan gejala ISPA lendir yang berlebihan, sesak nafas,
3. Penyebab ISPA terdengar suara nafas tidak normal
4. Bahaya merokok bagi kesehatan 3. Virus, debu dan asap rokok/asap
5. Cara mencegah ISPA pembakaran
4. Kandungan tar dalam rokok dapat
mengakibatkan kanker paru-paru
5. Berhenti merokok, jangan membakar
sampah, konsumsi makanan kaya serat
dan vitamin serta berolahraga teratur

Obyektif
1. Keluarga menyimak penjelasan dengan
baik
2. Keluarga berusaha menjawab setiap
pertanyaan yang diberikan
3. Keluarga antusias bertanya saat ada
yang tidak dimengerti

25
15-07-2018 1 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 45 menit,
keluarga mampu :
1. Mengetahui apa itu Diskusikan bersama keluarga dengan Subyektif
penyakit hipertensi menggunakan leaflet dan lembar 1. Keluarga mengatakan hipertensi adalah
balik : penyait darah tinggi diatas 120/80
1. Pengertian hipertensi mmHg
2. Tanda dan gejala hipertensi 2. Keluarga mengatakan nyeri pada
3. Faktor penyebab hipertensi tengkuk leher merupakan salah satu
tanda dan gejala penyakit hipetensi
3. Keluarga mengatakan mengkonsumsi
makanan asin dan berlemak merupakan
penyebab hipertensi

Obyektif :
4. Keluarga menyimak penjelasan dengan
baik
5. Keluarga berusaha menjawab setiap
pertanyaan yang diberikan
6. Keluarga antusias bertanya saat ada
yang tidak dimengerti

26
15-07-2018 1 2. Membuat herbal jus Mendemonstrasikan cara pembuatan Subyektif
mentimun untuk jus mentimun untuk menurunkan TD Keluarga mengatakan mengerti cara
menurunkan TD membuat jus mentimun

Obyektif
Keluarga mendemonstraskan cara
membuat jus mentimun

20-07-2017 3. Melakukan senam 1. Mempraktikan senam hipertensi Obyektif


hipertensi 2. Motivasi keluarga untuk mengikuti 1. Keluarga melakukan senam hipertesi
senam 2. Keluarga antusias saat melakukan senam
3. Memfasilitasi kegiatan senam hipertensi
3. TD
Sebelum Sesudah
152/91 mmHg 128/83 mmHg

27
G. Evaluasi Sumatif
Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif Paraf
20-12-17 Gangguan penyakit degeneratif S :
hipertensi pada keluarga Tn. J 1. Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang pengertian, tanda
berhubungan dengan dan gejala serta faktor penyebab hipertensi
ketidakmampuan keluarga 2. Keluarga mengatakan dapat membuat jus mentimun
mengenal masalah kesehatan
O:
1. Keluarga menyimak penjelasan dengan baik
2. Keluarga berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diberikan
3. Keluarga antusias bertanya saat ada yang tidak dimengerti
4. Keluarga mendemonstraskan cara membuat jus mentimun
5. Keluarga melakukan senam hipertesi
6. Keluarga antusias saat melakukan senam hipertensi
7. TD
Sebelum Sesudah
152/91 mmHg 128/83 mmHg

A : Masalah teratasi sebagian

P : Anjurkan keluarga untuk meneruskan intervensi


20-07-2018 Resiko Gangguan Saluran S :
Pernapasan (ISPA) berhubungan 1. Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang pengertian,
dengan perilaku kesehatan tanda dan gejala serta faktor penyebab ISPA
cenderung menyimpang 2. Keluarga mengatakan sudah tau dampak merokok dan cara
pencegahan ISPA

28
3. Tn. J mengatakan akan berusaha untuk berhenti merokok

O:
1. Keluarga menyimak penjelasan dengan baik
2. Keluarga berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diberikan
3. Keluarga antusias bertanya saat ada yang tidak dimengerti
4. Tn. J terlihat bersungguh-sungguh ingin berhenti merokok

A : Masalah teratasi sebagian

P : Anjurkan keluarga untuk meneruskan intervensi

29

También podría gustarte