Está en la página 1de 5

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI
NOMOR : Per – 04/ MEN/ 1980
BAB II
Tentang Pemasangan
Pasal 4
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN
PEMELIHARAAN ALAT PEMADAM API 1. Setiap satu atau kelompok APAR harus ditempatkan
RINGAN pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah
dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian
tanda pemasangan.
BAB I 2. Pemberian tanda pemsangan tersebut pada ayat
Ketentuan Umum ( 1 ) harus sesuai dengan lampiran I.
Pasal 1 3. Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat ( 1 )
adalah 125 cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau
1. Alat Pemadam Api Ringan adalah alat yang kelompok APAR bersangkutan.
ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk 4. Pemasangan dan penempatan APAR harus sesuai
memadamkan api pada mula terjadi kebakaran. dengan jenis dan penggolongan kebakaran seperti
2. Menteri ialah Menteri Tenaga Kerja dan tersebut dalam lampiran 2.
Transmigrasi. 5. Penempatan tersebut ayat ( 1 ) antara alat pemadam api
3. Pegawai pengawas ialah pegawai tehnis yang satu dengan lainnya atua kelompok satu dengan
berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali
dan Transmigrasi yang ditunjuk oleh Menteri. ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli
4. Ahki Keselamatan Kerja ialah tenaga tehnis keselamatan kerja.
berkahlian khusus dari luar Departemen Tenaga 6. Semua tabung APAR sebaiknya berwarna merah.
Kerja dan Transmigrasi untuk mengawasu
ditaatinya peraturan ini. Pasal 5.
5. Pengurus ialah orang yang mempunyai tugas
memimpin langsung suatu tempat kerja atau Dilarang memasang dan menggunakan APAR yang
bagian yang berdiri sendiri. didapati sudah berlobang-lobang atau cacat karena karat.

Pasal 2 Pasal 6.

1. Kebakaran dapat digolongkan : 1. Setiap APAR harus dipasang ( ditempatkan )


a. Kebakaran bahan padat kecuali menggantung pada dinding dengan penguat sengkang
logam ( golongan A ) atau dengan konstruksi penguat lainnya atau
b. Kebakaran bahan cair atau gas yang ditempatkan dalam lemari atau peti ( box ) yang
mudah terbakar ( golongan B ) dikunci.
c. Kebakaran instalasi listrik 2. Lemari atau peti ( box ) seperti tersebut ayat
bertegangan ( golongan C ) ( 1 ) dapat dikunci dengan syarat bagian depannya
d. Kebakaran logam ( golongan D ) harus diberi kaca aman ( safety glass ) dengan tebal
2. Jenis alat pemadam api ringan terdiri max 2 mm.
dari :
a. Jenis cairan ( air ) Pasal 7.
b. Jenis busa
c. Jenis tepung 1. Sengkang atau konstruksi penguat lainnya seperti
d. Jenis gas ( Hydrocarbon berhalogen tersebut pasal 6 ayat ( 2 ) tidak boleh dikunci atau
dsb. ) digembok atau diikat mati.
3. Penggolongan kebakaran dan jenis 2. Ukuran panjang dan lebar bingkai kaca aman
pemadam api ringan tersebut ayat 1 dan 2 dapat ( safety glass ) tersebut pasal 6 ayat ( 2 ) harus
diperluas sesuai dengan perkembangan tehnologi. disesuaikan dengan besarnya APAR yang ada dalam
lemari atau peti ( box ) sehingga mudah dikeluarkan.
Pasal 3
Pasal 8.
Tabung alat pemadam api ringan harus diisi
sesuaidengan jenis dan konstruksinya. Pemasangan APAR harus sedemikian rupa sehingga bagian
paling atas ( puncaknya ) berada pada ketinggian 1,2 meter
dari permukaan lantai kecuali CO2 dan tepung kering ( dry
chemical ) dapat ditempatkan lebih rendah dengan f. Untuk APAR Hydrocarbon berhalogen
syarat, jarak antara dasar APAR tidak kurang 15 cm kecuali jenis tetraclorida diperiksa dengan cara
dari permukaan lantai. menimbang, jika beratnya sesuai dengan aslinya
dapat dipasang kembali
Pasal 9 g. Untuk APAR Carbontetraclorida
diperiksa dengan cara melihat isi cairan di dalam
APAR tidal boleh dipasang di dalam ruangan atau tabung dan jika masih memenuhi syarat dapat
tempat dimana suhu melebihi 49 0C atau turun sampai dipasang kembali
minus 44 0C kecuali apabila APAR tersebut dibuat h. Untuk APAR jenis Carbondioksida
khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas. ( CO2 ) harus diperiksa dengan cara menimbang
serta mencocokkan beratnya dengan berat yang
Pasal 10 tertera pada alat pemadam api tersebut
2. Cara – cara pemeriksaan tersebut ayat 1 di atas
APAR yang ditempatkan dialam terbuka harus dapat dilakukan dengan cara lain sesuai dengan
dilindungi dengan tutup pengaman. perkembangan

BAB III Pasal 13


Pemeliharan
Pasal 11 1. Pemeriksaan jangka 12 ( dua belas ) bulan seperti
tersebut pasal 11 ayat 1 untuk semua APAR yang
1. Setiap APAR harus diperiksa 2 (dua ) kali menggunakan tabung gas, selain dilakukan
dalam satu tahun : pemeriksaan sesuai pasal 12 dilakukan pemeriksaan
a. Pemeriksaan dalam jangka 6 ( enam ) lebih lamjut menurut ayat 2, 3, 4, dan ayat 5 pasal ini.
bulan . 2. Untuk a;at pemadam api jenis cairan dan busa
b. Pemeriksaan dalam jangka 12 ( dua dilakukan pemeriksaan dengan membuka tutup kepala
belas ) bulan. secara hati-hati dan dijaga supaya tabung dalam posisi
2. Cacat pada alat perlengkapan APAR yang berdiri tegak, kemudian teliti sebagai berikut :
ditemui waktu pemeriksaan, harus segera a. Isi alat pemadam api harus sampai pada
diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan batas permukaan yang telah ditentukan
yang tidak cacat. b. Pipa pelepas isi yang berada dalam
tabung dan saringan tidak boleh tersumbat atau
Pasal 12 buntu.
c. Ulir tutup kepala tidak boleh cacat atau
1. Pemeriksaan jangka 6 ( enam ) bulan seperti rusak, dan saluran penyemprotan tidak boleh
tersebut pasal 11 ayat 1 meliputi hal-hal sebagai terseumbat
berikut : d. Peralatan yang bergerak tidak boleh
a. Berisi atau tidaknya tabung, rusak, dapat bergerak dengan bebas, mempunyai
berkurang atau tidaknya tekana dalam tabung, rusuk dan sisi yang tajam dan bak gasket atau
rusak atau tidaknya segel pengaman catridge packing harus masih dalam keadaan baik.
atau tabung bertekanan dan mekanik e. Gelang tutup kepala harus masih dalam
penembus segel keadaan baik.
b. Bagian – bagian dari luar tabung f. Bagian dalam dari APAR tidak boleh
tidak boleh cacat termasuk handle dan label berlobang atau cacat karena karat.
harus selalu dalam keadaan baik g. Untuk jenis cairan baus yang dicampur
c. Mulut pancar tidak boleh tersumbat sebelum dimasukkan, larutannya harus dalam
dan pipa pancar yang terpasang tidak boleh keadaan baik.
retak atau menunjukkan tanda-tanda rusak h. Untuk jenis cairan busa dalam tabung
d. Untuk APAR cairan atau asam soda yang dilak, tabung harus masih dilak dengan baik
diperiksa dengan cara mencampur sedikit i. Lapisan pelindung dari tabung gas
larutan sodium bicarbonat dan asam keras bertekanan harus dalam keadaan baik.
diluar tabung, apabila reaksinya cukup kuat, j. Tabung gas bertekanan harus terisi penuh
maka alat APAR tersebut dapat dipasang sesuai dengan kapasitasnya.
kembali 3. Untuk APAR jenis Hydrocarbon berhalogen
e. Untuk APAR jenis busa diperiksa dilakukan pemeriksaan dengan membuka tutup kepala
dengan cara dicampur sedikit larutan sodium secara hati-hati dan dijaga supaya tabung dalam posisi
bicarbonat dan aluminium sulfat diluar berdiri tegak, kemudian diteliti menurut ketentuan
tabung, apabila cukup kuat, maka APAR sebagai berikut :
tersebut dapat dipasang kembali
a. Isi tasbung harus didisi sesuai dengan
berat yang telah ditentukan. 1. Untuk setiap APAR dilakukan percobaan tekan
b. Pipa pelepas isi yang berada dalam secara berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5
tabung dan saringan tidak boleh tersumbat ( lima ) tahun sekali dan harus kuat menahan tekana
atau buntu. coba menurut ketentuan ayat 2, 3, dan ayat 4 pasal ini
c. Ulir tutup kepala tidak boleh rusak selama tiga puluh detik.
dan saluran keluar tidak tersumbat.
d. Peralatan yang bergerak tidak boleh 2. Untuk APAR jenis busa dan cairan harus tahan
rusak, harus dapat bergerak dengan bebas, terhadap tekanan coba sebesar 20 kg/ cm2.
emempunyai rusuk atau sisi yang tajam dan 3. Tabung gas pada APAR dan tabung bertekanan
tuas penekan harus dalam keadaan baik. tetap ( stored pressure ) harus tahan gterhadap tekanan
e. Gelang tutup kepala harus dalam coba sebesar 1 1
kali tekanan kerjanya atau sebesar 20
2
keadaan baik. 2
f. Lapisan pelindung dari tabung gas kg/ cm dengan pengertian, kedua angka tersebut
harus dalam keadaan baik. dipilih yang terbesar untuk dipakai sebagai tekanan
g. Tabung gas bertekanan harus terisi coba.
penuh sesuai dengan kapaitasnya 4. Untuk APAR jenis carbon dioxida ( CO2 ) harus
4. Untuk APAR jenis tepung kering ( dry dilakukan percobaan dengan syarat :
1
chemical ) dilakukan pemeriksaan dengan a. Percbaan tekan pertama 1 2 kali tekanan kerja.
membuka tutup kepala secara hati-hati dan dijaga 1
supaya dalam posisi berdiri tegak dan kemudian b. Percobaan tekan ulang 1 2 kali tekanan
diteliti menurut ketentuan – ketentuan sebagai kerja.
berikut : c. Jarak waktu dilakukan percobaan tekan
a. Isi tabung harus sesuai dengan berat pertama dan kedua tidak lebih dari 10 tahun dan
yang telah ditentukan dan tepung keringnya untuk percobaan tekan selanjutnya tidak boleh lebih
dalam keadaan tercurah bebas tidak berbutir. dari lima tahun.
b. Ulir tutup kepala tidak boleh rusak 5. Apabila APAR jenis carbon dioksida (CO2) setelah
dan saluran keluar tidak boleh buntu atau diisi dan oleh sesuatu hal dikosongkan atau dalam
tersumbat. keadaan dikosongkan selama lebih dari 2 tahun
c. Peralatan yang bergerak tidak boleh terhitung dari setelah dilakukan percobaan tersebut
rusak, dapat bergerak dengan bebas, pada ayat 4, terhadap alat pemadam api tersebut harus
mempunyai rusuk dan sisi yang tajam dilakukan percobaan tekan ulang sebelum diisi
d. Bagian dalam tabung tidak boleh kembali dan jangka waktu percobaan tekan berikutnya
berlobang – lobang atau cacat karena karat. tidak boleh lebih dari 5 tahun.
e. Gelang tutup kepala harus dalam 6. untuk tabung-tabung gas (gas container) tekanan
keadaan baik. cobanya harus memenuhi ketentuan seperti tersebut
f. Lapisan pelindung dari tabung gas ayat 4 pasal ini.
bertekanan harus dalam keadaan baik. 7. jika karena sesuatu hal tidak mungkin dilakukan
g. Tabung gas bertekanan harus berisi percobaan tekan terhadap tabung APAR dimaksud
penuh, sesuai dengan kapasitasnya yang pasal 15 ayat 6 diatas, maka tabung tersebut tidak
diperiksa dengan cara menimbang boleh digunakan sudah 10 tahun terhitung tanggal
5. Untuk APAR jenis pompa tangan CTC pembuatannya dan selanjutnya dikosongkan.
( Carbon Tetraclorida ) harus diadakan 8. tabung- tabung gas (gas containers) dari jenis yang
pemeriksaan lebih lamjut sebagai berikut : tabung yang dibuang setelah digunakan atau tabungnya
a. Peralatan pompa harus diteliti untuk telah terisi gas selama 10 tahun tidak diperkenankan
memastikan bahwa pompa tersebut dapat dipakai lebih lanjut dan isinya supaya dikosongkan.
bekerja dengan baik. 9. tabung tabung gas (gas containers) yang telah
b. Tuas pompa hendaklah dikembalikan dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk dipakai lebih
lagi pada kedudukan terkunci sebagai semula. lanjut harus dimusnahkan.
c. Setelah periksaan selesai, bila
dianggap perlu segel diperbaharui. Pasal 16

Pasal 14 Apabila dalam pemeriksaan APAR jenis carbon dioksida


(CO2) sesuai dengan ketentuan dalam pasal 12 terdapat
Petunjuk cara-cara pemakaian APAR harus dapat cacat karena karat atau beratnya berkurang 10% dari berat
dibaca dengan jelas. seharusnya, terhadap APAR tersebut harus dilakukan
percobaan tekan dan jangka waktu percobaan tekan
Pasal 15 berikutnya tidak boleh lebih dari 5 tahun.
APAR jenis hydrocarbon berhalogen harus diisi kembali
Pasal 17 dengan cara :
1. Untuk tabung gas bertekanan, harus diisi dengan
Setelah dilakukan pwercobaan tekan terhadap setiap gas atau udara kering sampai batas tekanan kerjanya.
APAR, tanggal percobaan tekan tersebut harus dicatat 2. Tabung gas bertekanan dimaksud ayat 1 harus
dengan cap diselembar plat logam pada badan tabung. ditimbang dan lapisan cat pelindung dalam keadaan
baik.
Pasal 18 3. Jika digunakan katup atau pen pengaman, katup
atau pen pengaman tersebut harus sudah terpasang
1. Setiap tabung APAR harus diisi kembali sebelum tabung dikembalikan pada kedudukannya.
dengan cara :
a. Untuk asam soda, busa, bahan kimia,
harus diisi setahun sekali. Pasal 21
b. Untuk jenis cairan busa yang
dicampur lebih dahulu harus diisi 2 tahun 1. APAR jenis tepung kering (dry chemical) harus
sekali. diisi dengan cara :
c. Untuk jenis tabung gas hydrocarbon a. Dinding tabung dan mulut pancar
berhalogen, tabung harus diisi 3 tahun sekali, (nozzle) dibersihkan dari tepung kering (dry
sedangkan jenis lainnya harus diisi selambat- chemical) yang melekat.
lambatnya 5 tahun. b. Ditiup dengan udara kering dari
2. Waktu pengisian tersebut ayat 1 disesuaikan compressor.
dengan lampiran 3. c. Bagian sebelah dalam dari tabung harus
3. Bagian dalam dari tabung APAR hydrocarbon diusahakan selalu dalam keadaan kering.
berhalogen atau tepung kering (dry chemical), 2. Untuk tabung gas bertekanan harus ditimbang dan
harus benar-benar kering sebelum diisi kembali. lapisan cat perlindungan harus dalam keadaan baik.
3. Katup atau pen pengaman harus sudah terpasang
Pasal 19 sebelum tabung dukembalikan pada kedudukannya.

APAR jenis cairan dan busa diisi kembali dengan cara : Pasal 22
1. Bagian dalam dari tabung APAR jenis cairan
dan busa ( chemical harus dicuci dengan air 1. Semua APAR sebelum diisi kembali sebagai mana
bersih). dimaksud pasal 18, 19, 20 dan pasal 21, harus
2. Saringan, bagian dalam tabung, pipa pelepas dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan pasal
isi dalam tabung dan alat-alat expansi tidak boleh 12 dan 13 dan kemungkinan harus dilakukan tindakan
buntu atau tersumbat. sebagai berikut :
3. Pengisian ulang tidak boleh melewati tanda a. Isinya dikosongkan secara normal.
batas yang tertera. b. Setelah seluruh isi tabung dialihkan
4. Setiap melakukan penglarutan yang keluar, tutp kepala dibuka dan tabung serta alat-
diperlukan, harus dilakukan dalam bejana yang alat diperiksa.
tersendiri. 2. Apabila dalam pemeriksaan alat-alat teersebut
5. Larutan sodium bicarbonat atau larutan ayat 1 terdapat adanya cacat yang menyebabkan
lainnya yang memerlukan penyaringan, kueang amannya APAR dimaksud, maka segera harus
pelaksanaannya dilakukan secara menuangkan diadakan penelitian.
kedalam tabung melalui saringan. 3. Bagian dalam dan luar tabung, harus diteliti untuk
6. Timbel penahan alat lainnya untuk menahan memastikan bahwa tidak terdapat lobang-lobang atau
asam atau larutan garam asam, ditempatkan cacat karena karat.
kembali kedalam tabung. 4. Setelah cacat-cacat sebagaimana tersebut ayat 3
7. Timbel penahan yang agak longgar harus yang mungkin mengakibatkan kelemahan konstruksi
diberi lapisan tipis petroleum jeli sebelum diperbaiki, APARharus diuji kembali dengan tekana
dimasukkan. sebagaimana yang diisyaratkan dalam pasal 15.
8. Tabung gas system dikempa harus diisi 5. Ulir tutup kepala harus diberi gemuk tipis, gelang
dengan gas atau udara sampai batas tekanan kerja, tutup ditempatkan kembali dan tutup kepala dipasang
kemudian ditimbang sesuai dengan berat isinya dengan mengunci sampai kuat.
termasuk lapisan zat pelindung. 6. Apabila gelang tutup seperti tersebut ayat 5
terbuat dari karet, harus dijaga gelang tidak terkena
Pasal 20 gemuk.
7. Tanggal, bulan dan tahun pengisian harus dicatat
pada badan alat pemadam api ringan tersebut.
8. APAR harus ditempatkan kembali pada posisi
yang tepat.
9. Penelitian sebagaimana tersebut ayat 2 dan 3
berlaku juga terhadap jenis yang kedap tumpah
dan botol yang dipecah

Pasal 23 11. KESIMPULAN.


Pengisian kembali alat pemadam jenis Carbon dioksida
( CO2 ) dilakukan sesuai dengan ketentuan pasal 22 Alat Pemadam Api Ringan alat yang dapat dikatakan kecil
tersebut diatas . sehingga untuk itu fungsinya hanya dapat digunakan untuk
memadamkan api yang kecil atau api yang masih mulai
Pasal 24 timbul , dengan demikian dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Pengurus harus bertanggung jawab terhadap ditaatinya
peraturan ini .  Kebakaran dapat menimpa siapa
saja dan kapan saja dan setiap tahunnya terdapat
BAB IV kecenderungan yang makin meningkat baik jumlah
Ketentuan Pidana maupun kerugian yang ditimbulkan kebakaran
Pasal 25
 Kemajuan tehnologi akan
Pengurus yang tidak mentaati ketentuan tersebut pasal membawa potensi resiko tergantung dari tehnologi
24 diancam dengan hukuman kurungan selama- tersebut, tetapi kecenderungannya perlu usaha yang
lamanya 3 ( tiga ) bulan atau denda setinggi – tingginya lebih dini untuk meningkatkan kemampuan daklanm
Rp 100.000,- sesuai dengan pasal 15 ayat (2) dan (3) mencegah kebakaran dan menanggulanginya
undang – undang No.1 tahun 1970 tentang .
Keselamatan Kerja.  Tingkat pengamanan tkebakaran
perlu setiap personil menyadari bahaya kebakaran,
BAB V menambah pengetahuan terhadap kebakaran serta
Ketentuan Peralihan ketrampilan mempergunakan peralatan
Pasal 26 penanggulangan yang ada .

Alat Pemadam Api Ringan yang sudah dipakai atau  Kebakaran yang bermula dari
digunakan sebelum peratuan Mentri ini ditetapkan, yang kecil, dengan demikian perlu tindakan yang lebih
pengurus diwajibkan memenuhi ketentuan peraturan ini dini untuk mengatasi nya agar kebakaran tersebut tidak
dalam waktu satu tahun sejak berlakunya peraturan ini . meluas.

BAB VI  Dalam mengatasi sedini


Ketentuan Penutup mungkin kebakaran dan untuk mempersiapkan
Pasal 27 peralatan untuk mengatasinya harus mengetahui
klasifikasi kebakaran dan media pemadam dan
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. kecelakaan juga akan berkurang dan selanjutnya
kerugian dapat ditekan sekecil mungkin.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 14 April 1980  Alat pemadam yang ditempatka
Mentri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi harus dirawat dan diperiksa secara berkala supaya
Cap/ttd tidak terjadi kegagalan dan kebakaran dapat diatasi
segera.
HARUN ZAIN

También podría gustarte