Está en la página 1de 5

Tahun 2 % Penjualan Tahun 0 % Penjualan Perubahan

Persentase
dalam Biaya
Biaya
Pencegahan
Pelatihan
Perencanaan
mutu

Ilustrasi Laporan Biaya Mutu

Tampilan 17.8 mengilustrasikan sebuah laporan biaya mutu. Perusahaan Bally merupakan
sebuah perusahaan kecil dengan penjualan tahunan sekitar $9 juta. Perusahaan beroperasi dalam
lingkungan kompetisi yang tinggi dan yang berpengalaman meningkatkan tekanan dari
kompetitor-kompetitor baru dan yang telah ada untuk meningkatkan mutu dan menekan biaya.
Laporan menunjukkan bahwa biaya kegagalan eksternal untuk jenis – jenis seperti jaminan,
ketidakpuasan konsumen dan hilangnya persebaran pasar dihitung 75% dari total biaya mutu
dalam tahun 0 ($1.770,000 + $2.360,000, atau 22,13% + 29,5%).

Untuk lebih kompetitif dan memperluas pasar, Bally mulai melakukan proses
peningkatan manajemen mutu total perusahaan dalam tiga tahun. Perusahaan mulai dengan
penigkatan substansial dalam pencegahan dan penaksiran pengeluaran. Investasi dimulai dengan
melakukan pelunasan pada tahun ke-2. Kegagalan internal, kegagalan eksterna, dan biaya total
mutu telah menurun. Biaya mutu yang dilaporkan secara terus-menurus dapat membantu
mencatat peningkatan.

Tampilan 17.8 membandingkan biaya mutu tahun – tahun terbaru dengan tahun awal.
Dasar – dasar alternative untuk perbandingan bias dianggarkan, biaya anggaran yang fleksibel,
atau tujuan jangka panjang.

Untuk komunikasi hasil yang lebih baik, akuntan bisa mengubah data berseri, seperti data
yang disajikan pada Tampilan 17.8, ke dalam satu atau lebih histogram, berdasarkan histogram
sebelum dan sesudah , para manejer lebih mudah untuk melihat peningkatan pada keseluruhan
biaya mutu yang terjadi sepanjang waktu. Gmbaran histogram juga memungkinkan manajer
untuk mengevaluasi dengan harapan dari kurangnya biaya kegagalan. Proses timbal balik dan
evaluasi membuat biaya mutu lebih dari sekedar skema akuntansi – ini menjadi sebuah alat
perluasan investasi finansial.
Biaya Mutu dan Biaya Berbasis Aktivitas

System penentuan biaya berbasis aktivitas (activity based costing -- ABC) secara ideal
disesuaikan untuk persiapan laporan biaya mutu. Sebuah system ABC mengidentifikasi biaya
dengan aktivitas dan lalu meningkatkan visibilitasi biaya mutu. Biaya kegiatan yang
menghasilkan mutu rendah menjadi jelas bagi perusahaan. Sistem pembiayaan tradisional,
sebaiknya, fokus pada laporan biaya dalam fungsi – fungsi perusahan seperti produksi, penjualan
dan administrasi. Sebuah perusahaan dengan system ABC yang baik hanya perlu untuk
mengidentifikasi biasa dan aktivitas terkait biaya mutu dan mengklarifikasikan biaya – biaya ini
berdasarkan kategori biaya mutu yng perusahaan pilih untuk digunakan.

Indikator – indikator Mutu Nonfinansial

Seperti terlihat dari pembahasan sebelumnya, data finansial yang relevan dibutuhkan untuk
memberikan petunjuk pada keputusan investasi dan dalam perencanaan serta pengontrolan biaya
terkait mutu. Bagaimanapun, seperti yang diindikasikan pada bagan 17.2, kinerja data
nonfinansial juga memegang peranan penting dalam sebuah kerangka komprehensif untuk
mengelola dan mengendalikan mutu.

Ukuran Mutu Internal Nonfinansial

Perusahaan – perusahaan berjuang untuk mengkhususkan dimensi – dimensi internal dari mutu
dimana mereka harus focus agar mencapai harapan konsumen. Olehkarena itu, kami menyajikan
contoh – contoh dari pengukuran mutu internal nonfinansial.

 Proses menghasilkan (contohnya hasil barang/hasil total)


 Produktivitas (contohnya, rasio dari hasil yag diterima – barang-barang atau jasa – Untuk
menghasilkan input)
 Persentase dari hasil pertama (contohnya persentase dari hasil awal yang memenuhi mutu
standar)

##tabel FOKUS DUNIA NYATA

 Jumlah bagian produksi yang cacat (contohnya part-per-million, ppm)


 Mesin up-time (atau down-time)
 Tren dlam dolar untuk investasi
 Pergantian pegawai (contohnya, jumlah pegawai yang meninggalkan perusahaan secara
sukarela/jumlah total pegawai)
 Rekaman yang aman (contohnya, jumlah kecelakaan setiap bulan, jumlah hari-hari
setelah kecelakan terakhir)
 Troughtput (contohnya hasil-barang atau jasa- yang diproduksi dan disampaikan pada
konsumen)
 Produksi (manufaktur) mempimpin waktu (contohnya perbedaan antara ketika sebuah
perminataan diterima oleh perusahaan dan ketika pesanaan tersebut dipenuhi).
 Efisiensi siklus waktu (contohnya rasio waktu yang dihabiskan dalam aktivitas
penambahan nilai pada jumlah waktu yang dihabiskan selama aktifitas pertambahan nilai
dan aktivitas Tampilan pertambahan nilai, juga diketahui sebagai rasio waktu troughtput
atau proses efisiensi siklus).
 Efisensi troughtput (contohnya rasio troughtput pada sumber daya yang digunakan)
 Waktu perkembangan barang (jasa) baru.

Anda akan mencatat bahwa banyak ukuran yang ditampilkan berhubungan dengan proses
efisensi. Meningkatkan mutu harus meningkatkan banyak hal dan setidaknya sebagian besar dari
ukuran – ukuran tersebut. Dalam praktik terjadi tanggung jawab untuk mengimplementasikan
proses perubahan desain untuk meningkatkan pengukuran-pengukuran ini ditunjukan untuk
lintas posisi ini. Selanjutnya, beberapa tipe tolak ukur, baik itu internal maupun eksternal, secara
umum digunakan sebagai standar melawan kinerja actual yang diukur.

Ukuran Mutu Eksternal ( Kepuasan Pelanggan/Konsumen)

Sebuah kerangka komprehensif untuk mengelola dan mengendalikan mutu akan mencakup
serangkaian pengukuran mutu eksternal seperti mutu internal. Ukuran itu berdasarkan pada
konsumen, sepert yang disajikan oleh beberapa contoh dibawah ini.

 Jumlah unit yang cacat dikirim ke konsumen sebagai sebuah persentase dari total unit
yang dikirim dari ketidakpuasan konsumen.
 Persentase produk yang diproduksi sebelumnya atau kegagalan yang luar biasa.
 Pengirima yang terlambat (contohnya perbedaan antara tanggal jadwal pengiriman
dengan tanggalyang diminta konsumen )
 Rata-rata pengiriman tepat waktu (contohnya persentase yang dibuat pada atau sebelum
tanggal pengiriman)
 Informasi penelitian pasar mengenai kecenderungan kesukaan konsumen dan kepuasaan
konsumen dengan fitur produk yang spesifik.
 Watu respons konsumen (Costumer Response Time – CRT) contohnya total waktu
pengiriman ketika konsumen menyatakan sebuah pesanan dan ketika konsumen
menerima barang yang dipesan.; jumlah waktu ini bisa dibagi ke dalam tipe komponen:
waktu penerimaan, waktu produksi, dan waktu pengiriman ( …. Tampilan 14.14)
Daftar di atas hanya ilustrasi, tidak dibahas secara mendalam. Pada praktiknya ukuran actual
yang digunakan berdasarkan pada strategi perusahaan . seperti pada kasus pengukuran mutu
interna, ukuran diatas membutuhkan beberapa tolak ukur melawan kinerja terkini untuk sebuah
priode yang bisa dibandingkan.

Peran Pengukuran Kinerja Nonfinansial

Pengukuran mutu internal dan eksternal nonfinansial merupakan komponen positif dari kerangka
yang disajikan oleh Tampilan 17.2 untuk sejumlah alasan :

 Mereka itu, untuk sebagian besar, telah siap sedia (dibandingkan, contohnya, untuk
generasi dari biaya yang berdasarkan pada aktivitas, data daftar mutu kinerja nonfinansial
sebelumnya lebih murah untuk didapatkan)
 Beberapa informasi relevan untuk operasional pribadi (pegawai produksi, penual dan
lain-lain) yaitu operasional pribadi mengerti ukuran-ukuran ini dan oleh karena itu bisa
menggunakannya sebagai acuan dalam meningkatkan operasional.
 Karena pengukuran ini berubungan dengan proses fisik, mereka berfokus pada area
masalah yang tepat yang membutuhkan perhatian.
 Beberapa informasi membutuhkan waktu lebih daripada pengukuran mutu finansial—
ektrimnya, pengukuran mutu ini bisa dilaporkan dalam waktu yang sebenrnya (contohnya
secara instan sebagai opersional yang terjadi).
 Oleh karena itu, indikator-indikator mutu nonfinansial menyajikan timbal baik singkat
secara langsung pada apakah usaha peningkatan mutu bekerja faktanya, berhasil dalam
meningkatkan mutu.
 Pengukurn kinerja finansial bisa menjadi presikator yang berguna dari kinerja finansial
masa depan (contohnya indicator-indikator yang memimpin).

Mendeteksi dan Mengkoreksi Mutu yang Rendah

Seperti diindikasikan pada Tampilan 17.2 , sebuah kerangka komprehensif untuk mengelola dan
mengendalikan mutu berhubungan dengan penggunaan sejumlah teknik untuk mendeteksi mutu
rendah lalu mengambil tindakan koreksi yang tepat.teknik-teknik ini secara prinsip berasal dari
ranah manajemen operasional. Secara umum, Anda bisa berpikirtentang teknik-teknik ini secara
tunggal, keseluruhan tujuan: meningkatkan proses bisnis yang djalankan.
Mendeteksi Mutu yan Rendah

Serangkaian indicator kinerja finansial dan nonfinansial yang tepat telah dispesifikasikan,
manajemen perlu untuk menentukan bagaimana untuk menganalisis data yag dikumpulkan.
Tujuan keseluruhan adalah untuk menentukan kapan proses yang dilakukan tidak dalam
pengendalian tetapi sedang dalam koreksi. Satu cara untuk menyelesaikan hal ini adalah melalui
diagram kendali.

Sebuah diagram kendali (control chart) menempatkan observasi dari operasional secara
berurutan (atau biaya) diambil dari interval yang konstan, untuk membantu menentukan apakah
sebuah proses berada di bawah pengendalian atau tidak. Operasi tersebut bisa berupa mesin,
tempat kerja, pekerja individual, bagian, proses, atau departemen. Biaya bisa mencakup buruh,
bahan baku, energy, atau biaya-biaya dari mutu yang dibahas sebelumnya dalam bab ini.
Intervalnya bisa priode waktu, sekumpulan, produksi yang berjalan atau demokrasi yang lainnya
dari operasi.

También podría gustarte