Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Preceptor :
HM. ZAINIE HASSAN AR., dr., Sp.KJ (K)
Disusun Oleh :
Rani Setiorini
Suci Syamsiah R
II. ANAMNESIS
(Autoanamnesis dan Heteroanamnesis dari kakak sepupu penderita)
Keluhan Utama : Suka melamun, berteriak-teriak, mengamuk, dan bicara
sendiri
Anamnesis khusus :
Sejak 10 hari SMRS, Os mengamuk, berteriak-teriak, dan bicara sendiri.
Hal ini terjadi mendadak, diawali saat Os merasa melihat tukang barang bekas
yang ingin mengambil sepeda anaknya, namun tidak dapat dilihat orang lain,
sehingga ia berteriak-teriak sambil berlari pulang ke rumahnya. Selama 10
hari terakhir ini, Os tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga. Os juga tidak dapat tidur karena Os berbicara dan bershalawat
sepanjang hari dengan tujuan untuk memohon ridho Allah, nafsu makan Os
pun menurun. Selama ini Os kurang bisa bersosialisasi dengan tetangga.
Akhir-akhir ini Os merasa ada orang yang membicarakan dirinya
dibelakangnya dan ingin berbuat jahat kepadanya. Os sering merasa bahwa
pikirannya dapat disiarkan ke luar sehingga orang-orang tau apa yang
dipikirkannya. Selama Os di rumah sakit, Os merasa sedih, dan Os sering
sering mendengar suara anaknya kecil meminta susu kepadanya, namun tidak
dapat didengar oleh orang lain.
Enam bulan smrs os melahirkan anak ke-empatnya. Riwayat kontrasepsi/
kegagalan kontrasepsi tidak diketahui. Kehamilan Os tidak ada masalah, dan
Os melahirkan anaknya dengan bantuan paraji di rumahnya. Setelah
melahirkan, perilaku Os berubah yang semula Os dikenal sebagai orang yang
pendiam, Os jadi lebih banyak omong (banyak bicara, shalawat) namun Os
masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari (mengasuh anaknya) dengan
baik.
Sekitar 2 tahun SMRS, Ayah Os meninggal dunia. Ayah Os berwasiat agar
warisan dibagi dalam jumlah yang sama, namun pada kenyataanya, wasiat
dibagi secara hukum islam sehingga anak lelaki mendapat dua kali bagian
anak perempuan. Sehingga Os mendapat bagian yang lebih kecil dari harapan
Os.
1 tahun SMRS, anak Os yang kedua meminta agar dibelikan sepeda
motor. Karena tidak punya uang dan untuk memenuhi keinginan anaknya, Os
beserta suami pindah ke Cikampek untuk mendapat pekerjaan.
Riwayat hidup penderita
o Masa dikandung dan persalinan :
Ibu hamil 9 bulan, melahirkan di rumah dibantu oleh paraji, ibu dan anak
sehat
o Masa bayi
Diberi ASI sampai usia kurang dari 2 tahun karena ibu sudah hamil lagi
o Masa prasekolah
Toilet training diajarkan oleh Ibu
o Masa sekolah dan prapubertas
Masuk SD pada usia 7 tahun, dan berhasil menyelesaikan sekolahnya
o Masa pubertas
Penderita merupakan anak yan pendiam, tertutup, dan kurang bergaul
o Masa dewasa
Menikah dengan pria pilihan sendiri dan dikaruniai 4 orang anak
o Masa tua
Belum dilalui
Diagnosis Multiaksial
Aksis I : F 23 Psikosis akut dan sementara
Aksis II : Z 03.2 Tidak ada diagnosis untuk aksis II
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Masalah ekonomi
Aksis V : 51-60
Diagnosis Banding
Skizoafektif
Gangguan Bipolar episode manik
Usul Pemeriksaan :
- Sysmex
Terapi :
Psikofarmaka :
- Haloperidol
- THF
- Ativan
Psikoterapi :
- Psikoanalitik
- Terapi kognitif
Prognosa
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
PEMBAHASAN
I. Definisi
Psikotik adalah suatu hendaya dalam realita ( loss of reality testing ) biasanya
dengan halusinasi, delusi, dan gangguan berpikir. Gejala psikotik nonspesifik, dan
selayaknya demam, mempunyai banyak etiologi. Seorang klinisi harus memastikan
bahwa faktor penyebab pada pasien psikotik bukanlah karena kondisi medik umum
dan karena penggunaan zat-zat tertentu.
II. Etiologi
Hipotesis Dopamin
Skizofrenia disebabkan oleh terlalu banyaknya aktivitas dopaminergik. Teori
tersebut muncul dari dua pengamatan. Pertama, kecuali untuk clorazapine, khasiat
dan potensi antipsikotik adalah berhubungan dengan kemampuannya untuk bertindak
sebagai antagonis reseptor dopaminergik tipe 2 (D2). Kedua, obat-obatan yang
meningkatkan aktivitas dopaminergik, yang paling jelas adalah amfetamin, yang
merupakan salah satu psikotomimetik. Teori dasar tidak memperinci apakah
hiperaktivitas dopaminergik adalah karena terlalu banyaknya pelepasan dopamin,
terlalu banyak reseptor dopamin, atau kombinasi kedua mekanisme tersebut. Teori
dasar juga tidak menyebutkan apakah jalur dopamin di otak mungkin terlibat,
walaupun jalur mesokortikal dan mesolimbik paling sering terlibat. Neuron
dopaminergik di dalam jalur tersebut berjalan dari badan selnya di otak tengah ke
neuron dopaminoseptif di sistem limbik dan korteks serebri.
Reseptor dopamin tipe 1 (D1) mungkin memainkan peranan dalam gejala negatif.
Reseptor dopamin tipe 5 (D5) yang baru ditemukan berhubungan dengan reseptor D1.
Dengan cara yang sama D3 dan D4 berhubungan dengan reseptor D2 dan akan
menjadi sasaran penelitian karena bersifat agonis dan antagonis spesifik yang
dikembangkan untuk reseptor tersebut. Sedikitnya satu penelitian telah melaporkan
adanya peningkatan reseptor D4 dalam sampel otak postmortem dari pasien
skozofrenik.
Pada pasien ini dimasukkan ke dalam diagnosis psikotik akut dan sementara
karena ditemukan :
- Halusinasi visual dan auditori
- Delusion of persecution dan delusion of reference
V. Diagnosis Banding
Pasien ini, didiagnosis banding dengan skizoafektif disorder dan gangguan bipolar
episode manik
Skizoafektif disorder adalah suatu gangguan dimana schizophrenia dan gangguan
mood terjadi secara bersamaan dan sama-sama menonjol, dan tidak bisa didiagnosa
secara terpisah. Kejadiannya kurang dari 1 %, laki-laki = perempuan. Prognosisnya
buruk jika terdapat sejarah keluarga schizofrenia yang positive, onset yang cepat dan
tiba-tiba tanpa faktor presipitasi, gejala-gejal psikotiknya lebih menonjol. Pasien
schizoaffective mempunyai prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan pasien
schizofrenia dan lebih buruk dibandingkan pasien mood disorder. Pengobatannya
dengan anti depresant atau anti mania dikombinasi dengan anti psychosis.
Pada pasien ini didiagnosis banding dengan shizoafektif karena terdapat :
Tanda schizophrenia antara lain :
- delusion of persecution
- delusion of refference
- Halusinasi visual + auditorik
- Afek datar
Tanda dari mood disorder pada pasien ini :
- Afek yang meninggi
- aktivitas meningkat : shalawat selama 10 hari tanpa henti
- Tidak tidur
- Iritabilitas Os mengamuk
- General appearance colorful clothing
- Delusi
VI. Terapi
A. Psikofarmaka
- Haloperidol : suatu dopamin reseptor antagonist, untuk anti
psychosisnya.
- Thf : Triheksifenidil, merupakan anti kolinergik, untuk
mencegah efek samping dari haloperidol
B. Psikoterapi
- Psychoanalisis
- Terapi Kognitif