Está en la página 1de 9

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,

DEWAN KOMISARIS DAN KEPEMILIKAN SAHAM


PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR

Miftahul Jannah 1) miftahuljannah.rn04@gmail.com


Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang

Sunardi 2)sunardifeb@gmail.com
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang

Lis Djuniar 3) lisdjuniar@gmail.com


Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstract
Miftahul Jannah /222014180/ Effect of profitability, firm size, board of
commissioners, and public share ownership of CSR disclosure.
The purpose of this study is to determine the effect of profitability, firm size, board
of commissioners, and public share ownership of CSR disclosure. The type of
research used is associative. The data used is secondary data. Data collection
techniques used in this study is document analysis. Data analysis method used in
this research is qualitative and quantitative analysis.
The results show that there is influence between board of commissioner of CSR
disclosure and not influence between profitability, firm size and public share
ownership of CSR disclosure.

Keywords; profitability, size, commissioners, public share ownership, CSRD

Abstrak
Miftahul Jannah/222014180/Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dewan
komisaris, dan kepemilikan saham publik terhadap pengungkapan CSR.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran
perusahaan, dewan komisaris, dan kepemilikan saham publik terhadap
pengungkapan CSR. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Data yang
digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis dokumen. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara dewan komisaris


terhadap pengungkapan CSR dan tidak ada adanya pengaruh antara profitabilitas,
ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik terhadap pengungkapan CSR.

Kata Kunci; profitabilitas, ukuran perusahaan, komisaris, saham publik, CSR


PENDAHULUAN terhadap cost of equity capital dengan
variabel moderating kualitas audit dengan
Akhir-akhir ini topik mengenai hasil Secara Parsial Pengungkapan CSR
Tanggung Jawab Sosial Korporat atau lebih dan manajemen laba berpengaruh terhadap
dikenal dengan Corporate Social cost of equity capital. Sedangkan asimetri
Responsibility (CSR) semakin banyak informasi tidak berpengaruh terhadap cost
dibahas di dunia, baik di media cetak dan of equity capital. Kualitas audit memoderasi
elektronik, seminar ataupun konferensi. hubungan antara pengungkapan CSR dan
Korporasi bukan lagi sebuah entitas bisnis Cost of Equity Capital. Namun kualitas
yang hanya fokus ke pencapaian tujuan audit tidak memoderasi hubungan
kinerja keuangan saja dengan cara manajemen laba dan asimetri informasi
memaksimalkan laba di lingkungan terhadap cost of equity capital.
perusahaan berada. Melainkan entitas yang Penelitian Ribut (2014) mengenai
wajib memperhatikan serta tanggung jawab Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepada lingkungan sekitar perusahaan pengungkapan corporate Social responsibility
dengan cara memberikan dampak langsung (CSR) pada perbankan syariah dengan hasil
ke lingkungan sekitar. Pernyataan Standar penelitiannya (1) Hipotesis pertama dalam
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (revisi penelitian ini adalah ukuran DPS
2004) paragraf 9 masih bersifat suka rela berpengaruh positif terhadap pengungkapan
dalam mengungkapkan CSR kepada publik CSR di perbankan syariah. (2) Hipotesis
melalui laporan tahunan perusahaan. kedua dalam penelitian ini adalah jumlah
Dampak dari belum diwajibkan itu maka rapat DPS berpengaruh positif terhadap
menimbulkan perusahaan tidak ada bentuk pengungkapan CSR di perbankan syariah.
tanggung jawab terhadap lingkungan (3) Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
sekitarnya. Seiring meningkatnya masalah adalah ukuran perusahaan berpengaruh
sosial perhatian pemerintah terhadap CSR positif terhadap pengungkapan CSR di
dalam hal kebijakan pemerintah, tertuang perbankan syariah. (4) Hipotesis keempat
dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dalam penelitian ini adalah profitabilitas
(UU PT) Nomor 40 Tahun 2007 Bab V berpengaruh positif terhadap
Pasal 74. Pasal 74 UU PT menentukan pengungkapan CSR di perbankan syariah.
bahwa setiap perseroan yang kegiatan (5) Hipotesis kelima dalam penelitian ini
usahanya bergerak di bidang dan atau adalah leverage berpengaruh negatif
berkaitan dengan sumber daya alam wajib terhadap pengungkapan CSR di perbankan
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial syariah. (6) Hipotesis keenam dalam
Lingkungan (TJSL). Diuraikan pula bahwa penelitian ini adalah ukuran dewan
TJSL dianggarkan dan diperhitungkan komisaris berpengaruh positif terhadap
sebagai biaya perseroan, dan pelanggaran pengungkapan CSR di perbankan syariah.
atas kewajiban tersebut akan dikenai Penelitian Septian (2013) mengenai Faktor-
sanksi. faktor yang mempengaruhi pengungkapan
Kotler dan Lee (2005) corporate Social responsibility dalam laporan
menyatakan bahwa partisipasi perusahaan tahunan perusahaan dan hasilnya (1) Ukuran
dalam berbagai bentuk tanggung jawab perusahaan berpengaruh positif terhadap
sosial dapat memberikan banyak manfaat pengungkapan CSR. (2) Ukuran dewan
bagi perusahaan, antara lain : meningkatkan komisaris berpengaruh positif terhadap
penjualan dan market share, pengungkapan CSR. (3) Kepemilikan saham
memperkuat brand positioning, asing berpengaruh positif terhadap
meningkatkan image dan pengaruh pengungkapan CSR. (4) Ukuran Komite Audit
perusahaan, meningkatkan kemampuan berpengaruh positif terhadap pengungkapan
untuk menarik hati, memotivasi dan CSR. Terakhir penelitian dari Muhammad
mempertahankan (retain) karyawan, (2013) mengenai Analisis faktor-faktor yang
menurunkan biaya operasional, dan mempengaruhi pengungkapan CSR dan
meningkatkan hasrat bagi investor untuk dampaknya terhadap nilai perusahaan
berinvestasi. Penelitian Riris (2016) dengan hasil penelitian (1). profitabilitas yang
mengenai pengaruh pengungkapan CSR, di proxi dengan ROA mempunyai pengaruh
manajemen laba dan asimetri informasi yang signifikan terhadap CSR. (2). Everage
yang diproxi dengan proksi dengan cash flow CSR. Salah satu manfaat dari
dibagi dengan sales mempunyai pengaruh mengkungkapkan CSR ialah dapat
yang signifikan terhadap CSR. (3). ukuran meningkatkan penjualan, tetapi faktanya
perusahaan yang di proxi dengan total aktiva pada ELSA tahun 2014-2015 penjualnnya
mempunyai pengaruh yang signifikan naik sedangkan pengungkapan CSR
terhadap CSR. Berdasarkan uraian mengalami penurunan. Dan pada RUIS tahun
penjelasan faktor-faktor yang diindikasikan 2014-2015 penjualannya mengalami
memiliki pengaruh terhadap pengungkapan penurunan tetapi tidak sejalan dengan
CSR. Peneliti ingin mencoba untuk pengungkapan CSR nya mengalami
mengadopsi faktor-faktor tersebut sebagai peningkatan.
variabel penelitian, antara lain: Berdasarkan data yang terlampir
profiltabilitas, ukuran perusahaan, dewan terlihat jelas bahwa terdapat
komisaris dan kepemilikan saham publik. ketidakkonsistenan pada variable
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan independen dan dependen setiap tahunnya.
untuk memanksimalkan untuk meningkatkan Pada ANTM tahun 2014-2015 bahwa
nilai pemegang saham (Hery, 2017: 32). profitabilitas mengalami penenurunan tetapi
Profitabilitas dapat memberikan pengaruh tidak sejalan dengan pengungkapan CSR
untuk mengungkapkan CSR pada laporan yang mengalami peningkatan. Pada PTRO
tahunan perusahaan, sehingga perusahaan tahun 2015-2016 bahwa ukuran perusahaan
yang memiliki ukuran dewan komisaris mengalami peningkatan tetapi tidak sejalan
yang lebih besar akan lebih banyak dengan pengungkapan CSR yang mengalami
mengungkapkan informasi mengenai CSR. penurunan. Selanjutnya pada BUMI tahun
Penelitian ini pernah dilakukan oleh 2014-2015 bahwa dewan komisaris
Muhammad (2013) mengatakan bahwa mengalami penurunan tetapi tidak sejalan
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap dengan pengungkapan CSR yang mengalami
luas pengungkapan CSR. peningkatan. Dan pada ELSA tahun 2015-
Dewan komisaris itu jumlah 2016 bahwa kepemilikan saham publik
dewan komisaris yang ada di perusahaan mengalami peningkatan tetapi tidak sejalan
tersebut. Semakin besar jumlah anggota dengan pengungkapan CSR yang mengalami
dewan komisaris, maka akan semakin penurunan.
mudah untuk mengendalikan CEO dan
monitoring yang dilakukan akan semakin KAJIAN PUSTAKA DAN
efektif. Dikaitkan dengan pengungkapan PENGEMBANGAN HIPOTESIS
tanggung jawab sosial, maka tekanan
terhadap manajemen juga akan semakin Teori Stakeholder
besar untuk mengungkapkannya (Riris dan
Rina, 2014). Ukuran perusahaan Teori Stakeholder, yang merupakan
menggambarkan tentang seberapa besar kependekan dari teori stakeholder korporasi,
aset yang dimiliki perusahaan. semakin adalah sebuah konsep yang relatif modern.
besar aset sebuah perusahaan maka Itu pertama kali dipopulerkan oleh R. Edward
semakin besar tanggung jawab sosialnya, Freeman pada tahun 1984 buku manajemen
dan hal ini akan dilaporkan dalam laporan Strategisnya: Pendekatan Stakeholder
tahunan, sehingga pengungkapannya juga (1984). Freeman mendefinisikan pemangku
semakin luas (Ririn dan Rina, 2014). kepentingan sebagai “kelompok atau individu
Kepemilikan saham publik adalah proporsi yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi
kepemilikan saham yang dimiliki oleh oleh pencapaian tujuan organisasi.” (Totok,
publik/masyarakat terhadap saham 2014: 68).
perusahaan. Belum tentu semakin besar Teori stakeholder digunakan atas
kepemilikan saham publik di perusahaan, dasar untuk menganalisis kelompok ataupun
maka dapat memicu melakukan individu yang mana perusahaan harus
pengungkapan secara luas termasuk bertanggung jawab. Karena stakeholder (
pengungkapan CSR. Didukung oleh pemangku kepentingan) dapan
penelitian (Maria,2012) yang mengatakan mempengaruhi kelompok dalam pencapaian
bahwa variabel kepemilikan saham publik tujuan begitu juga dengan kelompok itu
berpengaruh negatif terhadap pengungkapan
sendiri, mereka juga dapat dipengaruhi dalam masyarakat (publik). Publik di sini memberi
mencapai tujuan. arti pihak individu luar manajemen dan tidak
mempunyai hubungan istimewa dengan
Laporan Bekelanjutan perusahaan (Hermansyah,2012).

Laporan berkelanjutan ini cara Pengaruh Profitabilitas terhadap


perusahaan untuk mengukur kinerja Pengungkapan CSR
lingkungan, ekonomi, sosial, dan tata kelola
perusahaan itu sendiri. Hery (2017: 103) Rahayu dan Cahyati (2014) meneliti bahwa
menyebutkan bahwa laporan berkelanjutan profitabilitas berpengaruh positif terhadap
ini memiliki beberapa sebutan lain seperti: pengungkapan CSR di perbankan syariah.
Laporan triple bottom line, Laporan non- Begitu juga dengan penelitian Sulhan (2013)
keuangan, Laporan Corporate Social mengatakan bahwa profitabilitas
Responsibility dan Laporan Lingkungan, berpengaruh signifikan terhadap luas
sosial, dan tata kelola perusahaan. pengungkapan CSR. Semakin tinggi tingkat
profitabilitas perusahaan maka semakin
Ukuran Perusahaan besar pengungkapan informasi sosial
(Rahayu dan Cahyati, 2014).
Organisasi besar melakukan kegiatan lebih
banyak dan memiliki lebih besar dampak 1.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
pada masyarakat. Selain itu, organisasi yang Pengungkapan CSR
lebih besar rentan terhadap pengawasan
oleh berbagai kelompok dalam masyarakat Ukuran perusahaan menggambarkan
sehingga menghadapi tekanan yang lebih tentang seberapa besar aset yang dimiliki
besar untuk mengungkapkan kegiatan sosial perusahaan. semakin besar aset sebuah
mereka agar bertanggung jawab secara perusahaan maka semakin besar tanggung
sosial dan hukum dalam Totok (2014: 204). jawab sosialnya, dan hal ini akan
dilaporkan dalam laporan tahunan,
Dewan Komisaris sehingga pengungkapannya juga semakin
luas (Rahayu dan Cahyati, 2014). Penelitian
Dewan komisaris adalah wakil shareholder
Sulhan (2013) menemukan bahwa ukuran
dalam perusahaan yang berbadan hukum
perseroan terbatas yang berfungsi perusahaan yang di proxi dengan totalaktiva
mengawasi pengelolaan perusahaan yang mempunyai pengaruh yang signifikan
dilaksanakan oleh manajemen (direksi), dan terhadap CSR. Jadi, Semakin besar ukuran
bertanggung jawab untuk menentukan perusahaan maka semakin menjadi sorotan
apakah manajemen memenuhi tanggung stakeholder.
jawab mereka dalam mengembangkan dan
menyelenggarakan pengendalian intern Pengaruh Dewan Komisaris terhadap
perusahaan (Septian, 2013). Pengungkapan CSR

Ukuran dewan komisaris yang dimaksud


Profitabilitas adalah jumlah anggota dewan komisaris
dalam perusahaan. semakin besar jumlah
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang anggota dewan komisaris, maka akan
menggambarkan kemampuan perusahaan semakin mudah untuk mengendalikan CEO
dalam mendapatka laba melalui semua dan monitoring yang dilakukan akan
kemampuan dan sumber yang ada seperti semakin efektif. Dikaitkan dengan
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
pengungkapan tanggung jawab sosial,
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya
(Hery, 2017: 32). maka tekanan terhadap manajemen juga
akan semakin besar untuk
Kepemilikan Saham Publik mengungkapkannya (Rahayu dan Cahyati,
2014).
Porsi saham publik adalah jumlah saham
perusahaan tersebut yang dimiliki oleh
Pengaruh Kepemilikan Saham Publik indicator total asset. Dengan rumus sebagai
terhadap Pengungkapan CSR berikut:

Kepemilikan saham publik adalah proporsi EBIT


𝑅𝑂𝐴 =
kepemilikan saham yang dimiliki oleh total asset
publik/masyarakat terhadap saham
perusahaan. Publik sendiri adalah individu
atau institusi yang memiliki kepemilikan
saham di bawah 5% yang berada di luar Variabel independen: Ukuran Perusahaan
manajemen dan tidak memiliki hubungan Indikator ukuran perusahaan menggunakan
istimewa dengan perusahaan (Rita, 2012).
SIZE dengan indikator total aset. Dengan
Belum tentu semakin besar kepemilikan
rumus sebagai berikut:
saham publik di perusahaan, maka dapat
memicu melakukan pengungkapan secara 𝑈𝐾 = 𝐿𝑜𝑔 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡)
luas termasuk pengungkapan CSR.
Didukung oleh penelitian (Rita,2012) yang Variabel independen: Dewan Komisaris
mengatakan bahwa variabel kepemilikan
saham publik berpengaruh positif namun Indikator dewan komisaris dengan
tidak signifikan terhadap pengungkapan menggunakan indikator total dewan
CSR. Dalam penelitian Hermansyah (2012) komisaris. Dengan rumus sebagai berikut:
mengatakan bahwa tidak ada pengaruh
signifikan antara porsi kepemilikan saham 𝐷𝐾 = ∑𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠
publik terhadap pengungkapan CSR. Variabel independen: Saham Publik
METODE PENELITIAN Indikator kepemilikan saham publik dengan
menggunakan indikator porsi kepemilikan
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini saham publik dengan seluruh saham yang
adalah perusahan pertambangan yang dimiliki. Dengan rumus sebagai berikut:
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-
2016. Pengambilan sampel menggunakan proporsi saham publik
𝐾𝑆𝑃 = x100%
metode purposive sampling, yaitu penentuan seluruh saham beredar
sampel atas dasar kesesuaian karakteristik
dan criteria tertentu.
ANALISIS DATA
Variabel dependen: Pengungkapan CSR
Metode analisis yang digunakan dalam
Indikator pengungkapan tanggungjawab penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan
sosial perusahaan menggunakan Corporate kualitatif, karena analisis kuantitatifm
Social Disclosure Index (CSDI) yang dilakukan menggunakan program SPSS
berdasarkan Global Reporting Initiatives sebagai alat untuk menguji data yang ada
(GRI-3) dengan indikator sebanyak 79 items. sedangkan analisis kualitatif akan dijelaskan
Untuk setiap item pengungkapan akan diberi dengan menggunkan kalimat-kalimat. Teknik
skor 1 apabila perusahaan mengungkapkan Analisis menggunakan uji statistik, uji asumsi
dan 0 apabila perusahaan tidak klasik dan regresi linier berganda. Uji asumsi
mengungkapkan. terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas,
uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
CSDIi = (∑item yang diungkapkan ÷ ∑item Sedangkan regresi linier berganda terdapat
pengungkapan) x 100% uji koefisien determinasi, uji t dan uji F.
Keterangan :
CSDIi = Pengungkapan Corporate Social Uji Regresi Linier Berganda
Resposibility Index perusahaan i
Y = 𝛂 + 𝛃𝟏 𝐗 𝟏 + 𝛃𝟐 𝐗 𝟐 + 𝛃𝟑 𝐗 𝟑 +𝛃𝟒 𝐗 𝟒 + 𝛃𝟓 𝐗 𝟓 + e
Variabel independen: Profitabilitas Keterangan:
Y = Pengungkapan CSR
Indikator profitabilitas menggunakan Return
X1 = Profitabilitas
of Asset (ROA) dengan indikator EBIT dan
X2 = Ukuran Perusahaan Dari hasil pengujian regresi diperoleh
X3 = Ukuran Dewan Komisaris persamaan sebagai berikut:
X4 = Proporsi Kepemilikan Saham
CSRI= -0,002 + 0,000ROA – 4,788SIZE + 0,30DK + 0,117KSP + ε
Publik
α = Konstanta Hasil Uji statistik F menunjukkan bahwa
β1 ...β2 = Koefisien regresi secara simultan variable profitabilitas ukuran
e = Error perusahaan, dewan komisaris dan
kepemilikan saham public berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil koefisien determinasi (Adj.R2)
menunjukkan angka sebesar 0,168. Hal ini
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan berarti bahwa variabel dependen dapat
sebelumnya maka diperoleh jumlah sampel dijelaskan oleh variabel bebas sebesar
sebesar 42 perusahaan. Berikut adalah 16,80%. Pengungkapan CSR dapat
rincian pengambilan sampel : dijelaskan oleh variasi variabel profitabilitas,
ukuran perusahaan, dewan komisaris dan
Tabel 1 seleksi sampel kepemilikan saham publik sebagai variabel
Keterangan Jumlah independen sebesar 16,80%. Sedangkan
sisanya sebesar 83,20% dapat dijelaskan
Perusahaan pertambangan yang 42 oleh variabel lain diluar model. Secara Parsial
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dewan komisaris berpengaruh terhadap
tahun 2014-2016. pengungkapan CSR. Sedangkan
Perusahaan yang tidak (20) profitabilitas, ukuran perusahaan dan
menyediakan informasi laporan kepemilikan saham public tidak berpengaruh
keuangan yang lengkap dan yang terhadap pengungkapan CSR.
tidak mengungkapkan tanggung
PEMBAHASAN
jawab sosial pada tahun 2014-
2016. Pengujian pengaruh profitabilitas
Perusahaan yang ROA nya 0 (2) terhadap Pengungkapan CSR
pada periode tahun 2014-2016.
Jumlah sampel 20 Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
Sumber: Penulis, 2018 diketahui nilai t hitung untuk variabel
profitabilitas sebesar -1,429, sedangkan nilai
Hasil Analisis Regresi t tabel dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05
(5%) serta df = n-k-1 = 55 adalah 2,00404.
Hasil pengujian data menunjukkan bahwa Jadi dapat disimpulkan Ho2a diterima dan
data lulus uji asumsi klasik. Selanjutnya hasil Ha2a ditolak, karena t hitung = -1,429 < t tabel
analisis regresi berganda sebagai berikut:
= 2,00404, serta memiliki nilai signifikan =
Tabel 2 analisi regresi 0,159 > α = 5 %. Maka dapat disimpulkan
Variabel Koef. T Sig. profitabilitas tidak memiliki pengaruh
Konstanta -0,002 -0,028 0,978 terhadap pengungkapan CSR. Berdasarkan
Profitabilitas 0,000 -1,429 0,159 hasil pengujian pengaruh variabel
Ukuran 0,001 -0,131 0,896 profitabilitas terhadap pengungkapan CSR,
Perusahaan dapat diketahui bahwa variabel profitabilitas
Dewan Komisaris 0,032 2,874 0,006
Kepemilikan 0,132 1,0405 0,166 tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
Saham Publik CSR. Oleh karena itu dapat dinyatakan
R2 0,225 bahwa hipotesis pertama ditolak.
Adj. R2 0,168 Hasil penelitian ini menunjukkan arah yang
Std. Error of the 0,224
Estimate
negatif untuk pengaruh profitabilitas terhadap
F 3,986 pengungkapan CSR. Ini berarti bahwa ketika
F Sig. 0,007 perusahaan memiliki tingkat profit yang tinggi,
Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS 23, 2018 perusahaan menganggap tidak perlu
melakukan pelaporan CSR. Sedangkan saat
tingkat profitabilitas rendah, perusahaan akan komisaris sebesar 2,874, sedangkan nilai
melakukan pengungkapan sebagai salah t tabel dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05
satu cara supaya pengguna laporan bisa (5%) serta df = n-k-1 = 55 adalah 2,00404.
melihat kinerja perusahaan. Terlepas dari Jadi dapat disimpulkan Ho2a ditolak dan Ha2a
arah yang ditunjukkan, profitabilitas dalam diterima, karena t hitung = 2,874 > t tabel =
penelitian ini tidak berpengaruh terhadap 2,00404, serta memiliki nilai signifikan =
pengungkapan CSR. Hal ini karena tinggi 0,006 < α = 5 %. Maka dapat disimpulkan
atau rendah profit yang dihasilkan dewan komisaris memiliki pengaruh secara
perusahaan, pelaporan CSR harus memang signifikan terhadap pengungkapan CSR.
wajib dilakukan, sebagai bentuk Berdasarkan hasil pengujian pengaruh
pertanggungjawaban perusahaan terhadap variabel dewan komisaris (DK) terhadap
stakeholder. Hasil ini sejalan dengan pengungkapan CSR, dapat diketahui
penelitian Ribut dan Ari (2014) yang hasilnya bahwa variabel dewan komisaris
tidak ada pengaruh profitabilitas dengan berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan CSR. pengungkapan CSR. Oleh karena itu dapat
dinyatakan bahwa hipotesis ketiga diterima.
Pengujian Pengaruh Ukuran Perusahaan Adanya hubungan antara dewan komisaris
terhadap Pengungkapan CSR dengan pengungkapan CSR mengandung
arti bahwa adanya dewan komisaris yang
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa mengatur pelaksanaan tanggung jawab
diketahui nilai t hitung untuk variabel ukuran sosial lingkungan perusahaan maka akan
perusahaan sebesar -0,131, sedangkan nilai memperluas tingkat pengungkapan CSR.
t tabel dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05 Hasil ini sejalan dengan penelitian Ribut dan
(5%) serta df = n-k-1 = 55 adalah 2,00404. Ari (2014) bahwa adanya pengaruh signifikan
Jadi dapat disimpulkan Ho2a diterima dan antara dewan komisaris dan pengungkapan
Ha2a ditolak, karena t hitung = -0,131 < t tabel CSR.
= 2,00404, serta memiliki nilai signifikan =
0,896 > α = 5 %. Maka dapat disimpulkan Pengujian Pengaruh Kepemilikan Saham
bahwa tidak ada pengaruh ukuran Publik terhadap Pengungkapan CSR
perusahaan terhadap pengungkapan CSR.
Berdasarkan hasil dari pengujian variabel1) Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan (SIZE) terhadap diketahui nilai t hitung untuk variabel
pengungkapan CSR, dapat diketahui bahwa kepemilikan saham publik sebesar 1,405,
variabel ukuran perusahaan tidak sedangkan nilai t tabel dengan taraf nyata (α)
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. sebesar 0,05 (5%) serta df = n-k-1 = 55
Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa adalah 2,00404. Jadi dapat disimpulkan Ho2a
hipotesis kedua berhasil ditolak. Alasan yang diterima dan Ha2a ditolak, karena t hitung =
dapat menjelaskan hasil ini adalah parameter 1,405 < t tabel = 2,00404, serta memiliki nilai
ukuran perusahaan yang hanya dilihat dari signifikan = 0,166 > α = 5 %. Maka dapat
total aset yang dimiliki, karena ukuran disimpulkan kepemilikan saham publik tidak
perusahaan tidak hanya dilihat dari besar memiliki pengaruh terhadap pengungkapan
kecilnya aset yang dimiliki bisa juga dari rasio CSR. Telah banyak dilakukan penelitian
likuiditasnya, rasio solvabilitas, atau dari laba
mengenai hubungan/pengaruh kepemilikan
yang dimiliki. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Ribut dan Ari (2014) yang saham publik terhadap pengungkapan CSR.
mengatakan bahwa tidak ada pegaruh Berdasarkan hasil pengujian pengaruh
ukuran perusahaan dengan pengungkapan variabel kepemilikan saham publik (KSP)
CSR. tehadap pengungkapan CSR, dapat diketahui
bahwa variable kepemilikan saham publik
Pengujian Pengaruh Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
terhadap Pengungkapan CSR CSR. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa
hipotesis keempat ditolak. Hasil ini sejalan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa dengan penelitian Maria (2012) yang
diketahui nilai t hitung untuk variabel dewan mengatakan bahwa terdapat tidak adanya
pengaruh antara kepemilikan saham publik didalamnya pelaporan aktivitas/tanggung
dengan pengungkapan CSR. jawab sosial perusahaan. Pemerintah
menekan perusahaan untuk mengungkapkan
SIMPULAN CSR dalam laporan tahunan perusahaan
sebagai bentuk pelaksanaan Good Corporate
Faktor-faktor yang mempengaruhi Governance.
pengungkapan CSR diproksikan melalui5.
profitabilitas, ukuran perusahaan, dewan
komisaris, dan kepemilikan saham publik. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan
menggunakan regresi berganda, dapat Hermansyah Sembiring (2012, Juni). Analisis
diambil kesimpulan sebagai berikut : Pengaruh Karakteristik
1. Faktor profitabilitas tidak berpengaruh Perusahaan terhadap
signifikan terhadap pengungkapan tanggung Kelengkapan Pengungkapan
jawab sosial perusahaan. Artinya bahwa dalam Laporan Tahunan
semakin besar tingkat persentase Perusahaan Manufaktur Yang
profitabilitas, maka belum tentu semakin luas terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
pula pengungkapan aktivitas/tanggung jawab Jurnal Mediasi. Vol. 4 N0.1 Juni
sosial perusahaan pada laporan tahunan 2012
perusahaan.
2. Faktor ukuran perusahaan tidak berpengaruh Hery.2017. Kajian Riset Statistik. Jakarta: PT.
secara signifikan terhadap pengungkapan Grasindo
tanggung jawab sosial perusahaan. Artinya
bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. ED
tidak akan mempengaruhi pengungkapan PSAK No. 01 (Revisi 2014).
tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Jakarta: Salemba Empat.
perusahaan. Perusahaan yang memiliki asset
yang besar tentunya tidak lepas dari tuntutan Kotler, Philip dan Nancy Lee.2014.Corporate
untuk memiliki performance yang baik. Salah Social Responsibility; Doing the
satu cara untuk memperlihatkan performance Most Good You’re your Company
yang baik, perusahaan harus lebih and Your Cause.
memperhatikan keadaan lingkungan sosial, NewJersey;JohnWiley & Sons, Inc.
yaitu dengan melakukan pengungkapan CSR
yang lebih luas. Maria Rio Rita (2012). Pengaruh Profitabilitas
3. Faktor dewan komsaris berpengaruh secara dan Kepemilikan Saham Publik
signifikan terhadap pengungkapan tanggung terhadap Luas Pengungkapan
jawab sosial perusahaan. Artinya bahwa Corporate Social Responsibility
semakin banyak jumlah dewan komisaris (CSR)
yang mengatur pelaksanaan tanggung jawab
sosial perusahaan akan mempengaruhi Muhammad Sulhan (2013). Analisis Faktor-
besar kecilnya pengungkapan tanggung Faktor yang Mempengaruhi
jawab sosial perusahaan. Pengungkapan CSR dan
4. Faktor kepemilikan saham pemerintah tidak Dampaknya terhadap Nilai
berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan. Diakses 25 Oktober
pengungkapan tanggung jawab sosial 2017
perusahaan. Artinya bahwa belum tentu
semakin besar tingkat persentase Ribut Sri Rahayu (2014). Faktor-Faktor Yang
kepemilikan saham pemerintah, maka Mempengaruhi Pengungkapan
semakin luas pula pengungkapan Corporate Social Responsibility
aktivitas/tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) pada Perbankan Syariah.
pada laporan tahunan perusahaan. Hasil ini
JRAK Vol. 5 No. 2 Agustus 2014
memberikan arti bahwa pemerintah
mengawasi dan memperhatikan kinerja Hal. 74-87.
perusahaan. Kinerja ini tercermin dalam
laporan tahunan perusahaan, termasuk
Riris Arista Arianingtyas (2016). Pengaruh
Pengungkapan CSR, Manajemen
Laba dan Asimetri Informasi
terhadap Cost of Equity Capital
dengan Kualitas Audit sebagai
Variabel Moderating pada
Perusahaan yang Terdaftar di
Indeks LQ-45 Tahun 2010-2015.
Peran Profesi Akuntansi dalam
Penanggulangan Korupsi.
Romie Priyastama. 2017. SPSS Pengolahan
Data & Analisis Data. Yogyakarta:
Start Up.
Septian dan Andayani (2013). Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pengung
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam
Laporan Tahunan Perusahaan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol.
2 No. 10.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
dan Kualitatif, dan R & D. Bandung:
CV Alfabeta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


Administrasi Dilengkapi dengan
Metode R&D. Bandung:CV
Alfabeta

Totok Mardikanto. 2014. CSR (Tanggung


Jawab Koporasi). Bandung:
Alfabeta

Tri Hendro Sigit. 2012. Etika Bisnis Modern


Pendekatan Pemangk
Kepentingan. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN
UU PT no. 40 tahun 2012
V. Wiranta Sujarweni.2015. Metodelogi
Penelitian Bisnis & Ekonomi
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
www. idx.com

También podría gustarte