Está en la página 1de 41

 BIOGRAFI PRESIDEN AMERIKA SERIKAT

GEORGE WASHINGTON

George Washington (22 Februari 1732 - 14 Desember1799) adalah Presiden Amerika Serikat (1789–
1797) yang pertama. Pada usia 11 tahun ayahnya meninggal dunia. George Washington mula mula
bekerja sebagai mantri ukur, ia lalu masuk tentara pada usia 21 tahun, dan diangkat menjadi Letnan
Kolonel saat mengikuti wajib militer oleh Gubernur negara bagian Virginia. Menikah tahun 1759
dengan Martha Dandridge Custis Washington, George Washington mengurus perkebunannya yang
luas di Virginia dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Virginia, hingga Revolusi Amerika
pecah. George Washington merupakan anggota perkumpulan rahasia Freemasonry.

Ketika berumur 33 tahun, ia memilih untuk memihak rakyat negara bagian Virginia yang
memberontak melawan orang-orang Inggris yang mengeluarkan undang - undang yang tidak adil
menurut perdapat rakyat Virginia. Ia pun bertugas memimpin tentara Virginia. Pada tahun 1775 ia
diangkat menjadi Panglima Tertinggi oleh Kongres Kontinental, yaitu Kongres ke-13 daerah jajahan
Kerajaan Inggris.

Pada tahun 1776 Revolusi Kemerdekaan Amerika pecah dan Kongres Kontinental mengeluarkan
Deklarasi Kemerdekaan dan memisahkan diri dari Kerajaan Inggris. Kepemimpinan George
Washington berkontribusi banyak dalam keberhasilan daerah-daerah jajahan di Amerika
memperjuangkan kemerdekaannya. Pada tahun 1783 Inggris mengakui kemerdekaan Amerika
Serikat, George Washington keluar dari tentara. Empat tahun kemudian pada 1787 ia menjadi Ketua
Konvensi Konstitusional.

Pada tahun 1789 setelah Konstitusi disahkan, ia dipilih dengan suara bulat menjadi Presiden Amerika
yang pertama. Ia menjalankan dua masa jabatan dari tahun 1789 hingga tahun 1797, didampingi oleh
John Adams sebagai wakil presiden. Dalam pidato perpisahannya pada tahun 1797, ia menyerukan
kepada rakyat Amerika Serikat agar meninggalkan rasa kepartaian dan rasa kedaerahan yang berlebih-
lebihan.

Pada tahun 1799, George Washington meninggal dunia dalam usia 67 tahun di Mount

JOHN ADAMS
John Adams, Jr. (lahir di Quincy, Massachusetts, Britania Amerika, 30 Oktober 1735 – meninggal di
Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat, 4 Juli 1826 pada umur 90 tahun) adalah Presiden Amerika
Serikat (1797–1801) kedua. Ia juga menjabat Wakil Presiden Amerika Serikat (1789–1797) yang
pertama. Sebagai politikus, ia dikenang sebagai Bapak Bangsa (Founding Father) Amerika Serikat.

John Adams menjadi salah satu pemimpin gerakan kemerdekaan untuk membebaskan Amerika dari
Inggris.

Ia ikut menandatangani Proklamasi Kemerdekaan Amerika yang diumumkan pada 4 Juli 1776. Dalam
perang kemerdekaan ia bertugas di Perancis dan negeri Belanda sebagai diplomat dan turut
merundingkan perdamaian. Pada tahun 1788 sampai 1796, Ia menjadi Duta Amerika yang pertama
untuk Inggris. Ia juga menjabat sebagai wakil presiden yang pertama dengan masa bakti 1789 sampai
1797.

Pada tahun 1764 ia menikah dengan Abigail Adams, dan dari pernikahannya ini ia memiliki 5 anak.

Pada tahun 1796 John Adams memenangkan pemilihan presiden yang kedua dan mengalahkan
Thomas Jefferson, yang sebenarnya enggan dicalonkan menjadi presiden. Thomas Jefferson
kemudian menjadi wakil presiden untuk John Adams. Pada saat ia menjabat sebagai presiden, perang
antara Perancis dan Inggris menimbulkan banyak kesulitan bagi Amerika Serikat di lautan
internasional, karena hal ini, banyak oranAmerika menginginkan perang. Tetapi Presiden John Adams
tidak ingin menyatakan perang terhadap Perancis. Namun ia memerintahkan agar Angkatan Laut
Amerika bersiap siap dalam keadaan tempur.

Mula mula perkapalan Amerika tidak berdaya menghadapi kapal-kapal Perancis yang menyerang,
tetapi pada tahun 1800 kapal -kapal niaga yang dipersenjatai dan kapal-kapal perang Amerika berhasil
menjamin keamanan jalan-jalan laut. Ketika John Adams mendengar bahwa Prancis juga tidak ingin
berperang, ia mengirim sebuah misi perdamaian ke Prancis untuk mengakhiri perang setengah resmi
itu.

Misi perdamaian ini menimbulkan kemarahan di dalam partainya. Karena sebelumnya misi
perdamaian ini pernah dikirim sebelumnya sebayak 3 kali, dan setiap kali pula misi perdamaian
ditolak oleh Perancis. Rakyat Amerika tidak habis pikir, mengapa misi perdamaian harus dikirim
kembali dalam keadaan Amerika di atas angin.

Kala itu Amerika memiliki Partai Republik dan Partai Federalis. Kemarahan di dalam partai federalis
memecah partai tersebut menjadi dua bagian, dan akibat perpecahan besar dalam partainya, Presiden
John Adams kalah dalam pemilihan presiden berikutnya.

Presiden John Adams adalah presiden pertama yang mendiami Gedung Putih.

Pada saat ditinggali oleh John Adams, Gedung Putih belum selesai dibangun. Di hari kedua ia
mendiami Gedung Putih yang lembap dan berantakan, ia menulis surat pada istrinya yang berbunyi,

“Saya berdoa kepada Tuhan agar melimpahkan karunianya kepada Gedung ini dan semua orang yang
akan menempatinya.
Semoga hanya orang-orang yang jujur dan bijaksanalah yang akan memerintah di gedung ini.”

Presiden Franklin Roosevelt kemudian mengukirkan kata-kata itu di atas tempat perapian kamar
makan kenegaraan Gedung Putih. John Adams meninggalkan Gedung Putih pada tahun 1801. Ia
menyaksikan putranya John Quincy Adams, dilantik menjadi Presiden Amerika yang ke enam pada
tahun 1824.
John Adams meninggal dunia pada 4 Juli 1826.
THOMAS JEFFERSON
Thomas Jefferson adalah Presiden Amerika Serikat yang ketiga dengan masa jabatan dari tahun 1801
hingga1809. Ia juga seorang Pencetus Deklarasi Kemerdekaan (1776) dan bapak pendiri Amerika
Serikat. Dia adalah seorang juru bicara demokrasi , memeluk prinsip-prinsip republikanisme dan hak-
hak manusia dengan pengaruh di seluruh dunia.

Thomas Jefferson lahir di Shadwell, Gloochland (sekarang Albemarle), Virginia, AS pada 13 April
1743. Anak dari pasangan Peter dan Jane Randolph Jefferson, pasangan keluarga berada. Ayahnya,
Peter, meninggal pada saat ia berumur 14 tahun dan mewarisinya tanah seluas 2,750 acre dan
sejumlah budak belian.

Jefferson menuntut ilmu di College of William and Mary pada tahun 1760 hingga tahun 1762, di sana
Ia mempelajari budaya dan sastra Yunani serta Latin klasik, ia juga mempelajari permainan biola.
Thomas Jefferson adalah seorang filsuf politik yang gencar mendukung faham kebebasan liberal
(liberalism), faham republik, dan pemisahan antara negara dan agama. Thomas Jefferson jugalah yang
membuat desentralisasi pemerintahan di Amerika Serikat.

Pada tahun 1770 ia mulai membangun rumahnya didaerah dataran tinggi gunung di Monticello dan
pada 1772 ia menikah dengan Martha Wayles Skelton, seorang janda kaya raya, dan membawanya
untuk tinggal bersama di rumahnya yang belum selesai dibangun. Istrinya meninggal dunia pada
tahun 1782 saat Jefferson kembali menjabat sebagai bagian dari delegasi kongres AS.

Pada usia 33 tahun sebagai anggota Kongres Kontinental, yaitu kongres ke-13 daerah jajahan di
Amerika yang menyatakan kemerdekaan dari Inggris, Thomas Jefferson menyusun Deklarasi
Kemerdekaan. Dalam pasal pendek, ia menyingkap filsafat revolusi saat itu, dan kemudian dikenal
sebagai Piagam Hak-Hak Azazi Manusia.

Pasal tersebut antara lain berbunyi:


"Kami berpegang pada asas bahwa segenap manusia diciptakan sama, dan bahwa manusia diberkati
oleh penciptanya dengan beberapa hak azazi yang tak boleh diganggu gugat, di antaranya adalah
Hak untuk Hidup, Hak untuk Bebas, dan Hak untuk mengejar kebahagiaan. Untuk menjamin semua
hak itu, pemerintahan yang dibentuk di antara manusia, memperoleh kekuasaan yang sah atas
persetujuan pihak yang diperintah. Dan apabila sesuatu bentuk pemerintah menjadi penghalang bagi
hak-hak tadi, maka adalah hak rakyat untuk mengubah atau menghapuskan pemerintahan itu, dan
membentuk pemerintahan baru"

Karir

Pada pemilu pada tahun 1796, ketika berusia 53 tahun, Thomas Jefferson menjadi calon presiden
untuk partai Demokratik-Republikan tetapi ia dikalahkan oleh lawannya, John Adams. Thomas
Jefferson pun dipilih untuk menjadi wakil presiden di bawah John Adams.

Empat tahun kemudian, pada tahun 1800, ia menjadi calon kembali. Ia dan Aaron Burr mendapatkan
jumlah suara yang sama untuk suara elektoral (Electoral Votes), karena itu, sesuai dengan Konstitusi,
keputusan diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, yang kemudian memilih Thomas Jefferson.

Thomas Jefferson dua kali berturut-turut menjadi Presiden, dari 1801 sampai 1809. Sewaktu menjabat
sebagai presiden Jefferson didampingi olehAaron Burr dan George Clinton sebagai wakil presiden.

Jefferson adalah pendukung yang bersuara kuat untuk mempeluas wilayah ke barat. Jasanya yang lain
yang cukup dikenal ialah pembelian Louisiana dari Perancis pada 1803. Kala itu jajahan Perancis di
Amerika Utara 'dibeli'. Pembelian itu menjadikan wilayah Amerika Serikat yang masih muda menjadi
lebih dari dua kali luasnya. Sejarah membuktikan bahwa harga yang dibayar, yaitu 15 juta dollar,
ternyata sangat murah. Ekspansi ini dilanjutkan dengan ekspedisi Louis dan Clark.

Pada tahun 1809 Thomas Jefferson meninggalkan Gedung Putih. Jefferson pensiun dan tinggal di
Monticello untuk memikirkan proyek besarnya sebagai rancangan awal Universitas Virginia.

Thomas Jefferson meninggal dunia di Charlottesville, Virginia, 4 Juli 1826 pada umur 83 tahun.

Jabatan Thomas Jefferson Sebelum menjadi presiden:

 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat negara bagian Virginia (1776-79)


 Gubernur Virginia pada 1779 pengganti Patrick Henry, dan dipilih kembali pada tahun 1780
namun mengundurkan diri pada tahun 1781 dikarenakan serangan tentara Inggris pada
Virginia. Pada masa jabatannya ini ia menulis statuta tentang kebebasan beragama (The
Statute of Religious Freedom)
 Duta Amerika untuk Perancis (1785-89)
 Menteri Luar Negeri dibawah Presiden George Washington pada tahun 1789.

JAMES MADISON

James Madison, Jr adalah Presiden Amerika Serikat yang keempat. Ia disebut "Bapak Konstitusi"
karena perannya dalam penyusunan Konstitusi Amerika Serikat. Pada masa pemerintahan Presiden
Thomas Jefferson ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

James Madison lahir di Port Conway, Virginia. Ia lulus dari College of New Jersey (sekarang
Princeton University) pada tahun 1771. setelah lulus ia tetap di Princeton untuk belajar filsafat politik
hingga tahun 1772. Pengalaman pertama Madison di ketatanegaraan adalah sebagai penyusun
Konstitusi Virginia pada yahun 1766 yang salah satu isinya adalah jaminan kebebasan beragama di
Virginia. Ide-idenya tentang kebebasan beragama juga tertuang dalam Bill of Rights.

Madison bertugas di House of Representative (DPR) Amerika serikat sejak tahun 1789-1797. Ketika
Thomas Jefferson diangkat menjadi presiden, ia mengangkat Madison sebagai menteri luar negeri. Di
masa jabatannya Madison mengawasi Pembelian Louisiana, yang membuat wilayah Amerika Serikat
menjadi lebih dari dua kali lipat wilayah awalnya. Pada tahun 1809 hingga 1817 Madison menjabat
sebagai Presiden Amerika ke-4 dari Partai Demokrat-Republik. Pada masa pemerintahannya ia
berhasil menetapkan cukai untuk melindungi perindustrian Amerika dan membangun organisasi
militer yang kuat di amerika Serikat. Setelah kegagalan protes diplomatik dan embargo terhadap
Inggris, pemerintahannya memimpin Amerika Serikat ke dalam perang tahun 1812 dengan Inggris.

Pada tahun 1817 Madison pensiun dan pindah ke Montpelier. Pada tahun 1826 Madison diangkat
sebagai Rektor kedua di University of Virginia (Universitas Virginia) hingga akhir hayatnya pada
tahun 1836. Pada tahun 1829 Madison terpilih sebagai perwakilan untuk konvensi konstitutional di
Richmond untuk merevisi konstitusi Negara Bagian Virginia. Madison wafat pada tahun 1836 dan
dimakamkan di pemakaman keluarganya.

PENDIDIKAN
Princeton University

KARIR
Delegasi Congress of the Confederation dari Virginia (1781-1783)
Anggota House of Representative (DPR) Amerika Serikat dari distrik ke-5 Virginia (1789-1793)
Anggota House of Representative (DPR) Amerika Serikat dari distrik ke-15 Virginia (1793-1797)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ke-5 (1801-1809)
Presiden Amerika Serikat ke-4 (1809-1817)
JAMES MONROE

(lahir di Westmoreland County, Virginia, 28 April 1758 – meninggal di New York, New York, 4 Juli
1831 pada umur 73 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang kelima dan memegang dua kali
masa jabatan kepresidenan antara tahun 1817 sampai1825.

Nama Monroe menjadi terkenal dengan doktrinnya yang disebut Doktrin Monroe, dimana ia
menyatakan bahwa benua Amerika tidak boleh lagi dijajah oleh negara - negara Eropa.

Presiden periode Monroe kemakmuran di negeri ini, telah periode perdamaian di hubungan luar
negeri. Monroe mengeluarkan pesan presiden pada tahun 1823, Amerika Serikat tetap keluar dari
masalah Eropa dan kebijakan di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa penutupan dapat
memengaruhi.
James Monroe lahir di Westmoreland County, Virginia pada 28 April 1758. Ketika berusia 18 tahun,
ia berjuang dalam Tentara Revolusi Amerika. Setelah mengabdi selama 4 tahun ia kemudian
memutuskan untuk mempelajari bidang hukum. Pada saat ia belajar hukum, ia mengikat tali
persahabatan dengan Thomas Jefferson, dan atas bimbingan Thomas Jefferson-lah kemudian James
Monroe terjun dalam bidang politik.

Pengalaman pengalaman di bidang politik James Monroe termasuk; menjadi anggota parlemen negara
bagian Virginia, menjadi senator, duta di bawah presiden dalam perundingan-perundingan dengan
Perancis pada saat pembelian wilayah Louisiana.

James Monroe terpilih menjadi presiden pada 1817. Ia berasal dari partai Partai Demokratik-
Republikan. Sewaktu menjabat ia didampingi oleh Daniel D. Tompkins sebagai wakil presiden.

Ia memulai pemerintahannya dengan membentuk salah satu kabinet terkuat dalam sejarah A.S. Ia
menyampingkan rasa kedaerahan sewaktu ia memilih anggota-anggota kabinetnya. Hasil terbesar
pemerintahan James Monroe adalah dalam urusan luar negeri. Sejak semula ia bersimpati terhadap
gerakan kemerdekaan di negara bagian jajahan Spanyol di benua Amerika dan ingin secepatnya
mengakui kemerdekaan negara - negara baru itu, tetapi hal ini ia tunda, karena pada saat yang sama
Amerika Serikat sedang melakukan perundingan dengan Spanyol mengenai wilayah Florida dan ia
tidak ingin perundingan yang sedang berlangsung ini gagal.

Setelah perundingan - perundingan ini berakhir dan Florida menjadi wilayah Amerika Serikat, ia
segera bertindak dan mengakui kemerdekaan negara baru itu. Ia bahkan mengambil langkah yang
lebih jauh dengan mengumumkan Doktrin Monroe yang berbunyi

“ Amerika Serikat menganggap segala campur tangan pihak luar dalam urusan negara - negara di
benua Amerika sebagai (ancaman) bahaya terhadap keamanan dan keselamatannya. ”

Pencapaian-pencapaiannya adalah :

 Pengambilan wilayah Florida dari Spanyol.


 Penyelesaian sengketa garis batas wilayah AS dengan Inggris dan Kanada dan menghapuskan
benteng-benteng perbatasan.
 Dukungan terhadap anti-perbudakan yang lalu berdampak pada Kompromi Missouri (The
Missouri Compromise)

James Monroe meninggalkan Gedung Putih tahun 1825. Ia meninggal dunia dalam usia 73 tahun pada
tahun 1831 di New York.
JOHN QUINCY ADAMS

John Quincy Adams (lahir di Braintree, Massachusetts, 11 Juli 1767 – meninggal di Washington,
D.C., 23 Februari 1848 pada umur 80 tahun) adalah seorang diplomat, politikus, dan Presiden
Amerika Serikat yang ke-6 dengan masa jabatan 4 Maret 1825 - 4 Maret 1829[1]. Latar belakang

Adams adalah anak dari Presiden John Adams dan Abigail Adams.[2]
Masa kecil dan pendidikan

John Quincy Adams lahir di Braintree sekarang (Quincy), Massachusetts pada 11 Juli 1767.Pada
tahun-tahun pertama revolusi Amerika Serikat, John Quincy Adams mendapat pendidikan dari orang
tuanya, lalu ia melanjutkan pendidikan di Paris, Leiden, dan Universitas Harvard, Amerika Serikat.[3]
Ia memperoleh gelarnya pada usia 21 tahun.[2] John Quincy Adams mahir dalam bahasa dan sejarah
kuno. Ia adalah seorang pengacara Amerika, diplomat, dan politisi

Portret dari Louisa Catherine Adams, istri John Q. Adams, oleh Gilbert Stuart

Karier

Setelah selesai belajar hukum, John Quincy Adams menjadi pengacara di Boston, Massachusetts. Ia
juga menulis artikel untuk sebuah harian di Boston.[3] Presiden George Washington tertarik dengan
artikel artikel yang ia tulis, artikel - artikel ini mempertahankan kebijaksanaan Presiden yang
menjalankan politik netral terhadap tindak - tanduk politik utusan Perancis di Amerika Serikat.[3]

Pada tahun 1793, Presiden George Washington mengangkatnya menjadi wakil Amerika Serikat di
negeri Belanda, kala itu ia baru berumur 26 tahun.[3] Setelah Belanda, ia ditugaskan di Berlin,
Jerman.[3] Pada tahun 1802, kala ia berusia 36 tahun ia terpilih menjadi utusan Amerika untuk
Rusia.[4]

Sewaktu bertugas dibawah Presiden James Monroe, John Quincy Adams termasuk salah satu menteri
luar negeri Amerika serikat yang paling ulung.[5] Salah satu keberhasilannya adalah menjadikan
Florida, yang semula jajahan Spayol, menjadi salah satu negara bagian Amerika Serikat. Bersama
dengan Presiden James Monroe, ia ikut menyusun Doktrin Monroe, yang memperingatkan Eropa
untuk tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara - negara Amerika Latin.[5]

Masa Kepresidenan

Pada tahun 1825, John Quincy Adams dipilih menjadi Presiden oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Amerika Serikat, karena baik dia ataupun wakil - wakilnya tidak mendapatkan suatu mayoritas yang
menentukan dalam Dewan Pemilih.[5] Afiliasi partainya terdiri dari Partai Federalist, Partai
Demokratik-Republik, Partai Nasional Republik, dan Partai Whig.Saat menjabat menjadi presiden ia
didampingi oleh wakil presiden John C. Calhoun.[6]

Presiden John Quincy Adams mengusahakan politik negara yang kuat di bawah presiden. Kebijakan
kebijakannya termasuk.

 Menggunakan Bank Pusat Amerika sebagai alat kekuasaan fiskal negara


 Cukai ditetapkan untuk melindungi perindustrian dalam negeri
 Tanah - tanah pemerintah diurus dari pusat untuk mengatur penjualan dan pemakaiannnya
 Suku suku Indian Amerika dan tanah - tanah mereka diurus dari pusat untuk melindungi
mereka dari tangan - tangan negara bagian
 Membuat program negara yang luas untuk mendatangkan perbaikan - perbaikan dalam
pembangunan jalan raya, terusan - terusan, dan rel kereta api
 Memperbaiki bidang pendidikan; mengembangkan dunia ilmiah, dan menyelidiki tempat-
tempat di bawah pimpinan negara.

John Quicy Adams juga pernah memiliki seekor buaya sebagai binatang peliharaan.Kini awetan
buaya tersebut disimpan di Ruangan Timur di Gedung Putih.
ANDREW JACKSON

Lahir di sebuah pemukiman terpencil di Carolina pada tahun 1767, ia menerima pendidikan sporadis.
Tapi di akhir remaja dia membaca hukum selama dua tahun, dan ia menjadi seorang pengacara muda
yang luar biasa di Tennessee. Cemburu kehormatan, ia terlibat dalam perkelahian, dan dalam duel
membunuh seorang pria yang melemparkan hinaan dibenarkan pada Rachel istrinya.

Jackson makmur cukup untuk membeli budak dan untuk membangun rumah, pertapaan, dekat
Nashville. Dia adalah orang pertama yang terpilih dari Tennessee ke DPR, dan ia menjabat sebentar di
Senat. Seorang jenderal utama dalam Perang 1812, Jackson menjadi pahlawan nasional ketika ia
mengalahkan Inggris di New Orleans.

Pada 1824 faksi politik beberapa negara berunjuk rasa di sekitar Jackson, pada tahun 1828 telah
bergabung cukup "Old Hickory" untuk memenangkan pemilu berbagai negara dan kontrol dari
pemerintah federal di Washington.

Dalam Pesan pertama Tahunan kepada Kongres, Jackson direkomendasikan menghilangkan Electoral
College. Dia juga mencoba untuk mendemokratisasikan officeholding Federal. Sudah mesin negara
sedang dibangun di atas patronase, dan New York Senator terbuka menyatakan "bahwa untuk para
pemenang milik harta rampasan ...."

Jackson mengambil pandangan yang lebih ringan. Mengutuk pemegang jabatan yang tampak
menikmati masa hidupnya, ia percaya tugas Pemerintah bisa "begitu polos dan sederhana" bahwa
kantor harus memutar di antara pelamar layak.

Sebagai politik nasional terpolarisasi sekitar Jackson dan oposisi, dua pihak tumbuh dari Partai
Republik tua - Republik Demokratik, atau Demokrat, mengikuti Jackson, dan Partai Republik
Nasional, atau Whig, menentangnya.

Henry Clay, Daniel Webster, dan pemimpin Whig lainnya menyatakan diri pembela kebebasan rakyat
terhadap perampasan Jackson. Kartunis bermusuhan menggambarkan dia sebagai Raja Andrew I.

Di balik tuduhan mereka meletakkan fakta bahwa Jackson, tidak seperti Presiden sebelumnya, tidak
tunduk kepada Kongres dalam pembuatan kebijakan, tetapi menggunakan kekuasaannya veto dan
kepemimpinan partainya untuk mengambil komando.

Pertempuran partai terbesar berpusat di sekitar Bank Kedua Amerika Serikat, sebuah perusahaan
swasta tapi hampir monopoli yang disponsori pemerintah. Ketika Jackson muncul memusuhi itu,
Bank melemparkan kekuatannya melawan dia.

Clay dan Webster, yang bertindak sebagai pengacara untuk Bank, memimpin perjuangan untuk
recharter di Kongres. "Bank," kata Jackson Martin Van Buren, "sedang mencoba untuk membunuh
saya, tapi saya akan membunuhnya!" Jackson, dalam memveto RUU recharter, dibebankan Bank
dengan keistimewaan ekonomi yang tidak semestinya.

Pandangannya memenangkan persetujuan dari pemilih Amerika, pada tahun 1832 ia disurvei lebih
dari 56 persen suara populer dan hampir lima kali sebagai suara pemilu sebanyak Clay. ia meninggal
pada bulan Juni 1845.
MARTIN VAN BUREN

Martin Van Buren (lahir di Decatur, Alabama, 5 Desember 1782 – meninggal di Kinderhook, New
York, 24 Juli 1862 pada umur 79 tahun), nama julukan Old Kinderhook adalah Presiden Amerika
Serikat ke-9 (1837-1841)[2]. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Presiden ke-9 (1833-1837) dan menteri
luar negeri ke-10 di bawah kepemimpinan Presiden Andrew Jackson[3]. Ia lahir pada 5 Desember
1782 di Kinderhook, New York dan menjadi Presiden Amerika pertama yang lahir setelah Amerika
Serikat merdeka[4]. Martin Van Buren berketurunan Belanda, ayahnya seorang petani dan memiliki
kedai.[butuh rujukan] Pada usia 14 tahun ia pergi ke kota New York dan bekerja sebagai seorang juru-tulis,
dan pada saat yang sama ia belajar hukum.[butuh rujukan] Pada usia 21 tahun ia mendapat izin untuk
membuka praktik hukum[5].

Martin Van Buren dikenal sebagai orang yang pandai, jujur, dan disenangi oleh orang banyak. [butuh
rujukan]
Kualitas - kualitas ini menjadikannya seorang politikus yang sukses. Ia jarang sekali
memperbolehkan perselisihan politik mengganggu persahabatan pribadi.[butuh rujukan] Lagi pula ia selalu
mengambil jalan-tengan, dimana ia bersedia berkompromi, dan membiarkan rakyat memperoleh apa
yang mereka kehendaki.[butuh rujukan] Martin Van Buren dengan cepat menjadi populer dalam dunia
politik di New York.[butuh rujukan] Tahun 1812, saat ia berusia 30 tahun, ia terpilih menjadi anggota senat
negara bagian, dan empat tahun kemudian ia menjadi Jaksa Agung New York.[butuh rujukan]

Pada tahun 1821, ia terpilih menjadi Senator Amerika Serikat, dan terpilih kembali pada tahun
1827.[butuh rujukan] Tetapi tahun berikutnya, ia mengundurkan diri dari jabatan senator untuk menjadi
Gubernur New York.[butuh rujukan]

Pada tahun 1829, ia meletakkan jabatan Gubernur untuk menjadi Menteri Luar Negeri di bawah
Presiden Andrew Jackson.[butuh rujukan]

Pada tahun 1831 ia meletakkan jabatan Gubernur untuk menjadi Duta Amerika untuk Inggris, tetapi
pengangkatannya itu ditolak oleh senat.[butuh rujukan]

Pada tahun 1833 ia terpilih menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat, mendampingi Presiden Andrew
Jackson.[butuh rujukan]

Pada 4 Maret 1837 Martin Van Buren terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-8.[butuh rujukan]
Ia berasal dari partai Democrat dan didampingi oleh wakil presiden Richard Mentor Johnson.[butuh
rujukan]
Pada bulan-bulan awal Martin Van Buren menjadi Presiden, Amerika Serikat mengalami panik
ekonomi.[butuh rujukan] Ratusan bank dan perusahaan jatuh, ribuan orang kehilangan tanah, dan selama
lima tahun Amerika Serikat mengalami depresi paling buruk masa itu.[butuh rujukan] Usaha Presiden Van
Buren saat itu yang menekan inflasi hanya memperdalam dan memperlama depresi ekonomi. Presiden
Van Buren mengatakan bahwa panik ekonomi itu disebabkan oleh tindakan - tindakan berani mati
perusahaan - perusahaan dan kredit yang terlalu banyak, ia mencurahkan seluruh tenaganya kepada
usaha menjaga kesehatan keuangan pemerintah. Ia menentang; pembentukan Bank Pusat Amerika,
disimpannya uang negara di bank - bank yang dimiliki oleh negara - negara bagian, dan menentang
perbaikan dalam negeri dengan biaya pemerintah[6].

Ia berjuang untuk mendirikan suatu badan keuangan negara yang berdiri sendiri dalam mengurus
transaksi-transaksi pemerintah.[butuh rujukan]

Pada tahun 1841, Presiden Martin Van Buren berusaha untuk dipilih kembali menjadi Presiden, tetapi
ia kalah dengan suara sangat banyak.[butuh rujukan] Empat tahun kemudian ia kembali mengajukan diri
untuk menjadi presiden dan lagi lagi kalah[7].

Pada 1862 Martin Van Buren meninggal dunia pada usia 80 tahun di New York
WILLIAM HARRISON

William Henry Harrison (lahir di Charles City County, Colony of Virginia, 9 Februari 1773 –
meninggal di Washington, D.C., 4 April 1841 pada umur 68 tahun) adalah pimpinan militer Amerika,
politikus, dan Presiden Amerika Serikat yang ke-9.[1] Ia dilantik pada 4 Maret 1841 dan meninggal
dunia 31 hari setelah pelantikan.[butuh rujukan] William H. Harrison adalah presiden Amerika Serikat
pertama yang meninggal dunia pada saat masih menduduki jabatan presiden[2].

William H. Harrison lahir tanggal 9 Februari 1773 di Charles City, Virginia, ia adalah putra dari salah
satu Pemimpin Amerika Serikat, Benjamin Harrison V[3] dan Elizabeth Basset[4]. Ayahnya adalah
salah satu yang ikut menandatangani Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Cucunya kemudian menjadi
Presiden Amerika Serikat yang ke-23, Benjamin Harrison[5].

William Harrison awalnya mengikuti pendidikan kedokteran, tetapi berhenti setelah ayahnya
meninggal dunia.[butuh rujukan] Ia lalu masuk menjadi tentara dimana ia bertugas selama 7 tahun.[butuh
rujukan]

Pada 1812 saat Amerika berperang melawan Inggris, saat itu William Harrison berpangkat Brigadir
Jenderal, dan mengalahkan pasukan gabungan Inggris dan Indian di wilayah barat-laut Amerika
Serikat.[6] Kemenangan ini secara langsung menghentikan ancaman penyerbuan Inggris di kemudian
hari ke wilayah tersebut dan menjadikan namanya terkenal.[butuh rujukan]

Setelah berhenti dari karier militernya, William Harrison kembali ke kehidupan biasa dan mencoba
membuka beberapa perusahaan, tetapi perusahaan-perusahaan ini gagal.[butuh rujukan] Kemudian ia
dipilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat dan berturut-turut menjadi
Gubernur, lalu Senator[7].

Pada 1828 William Harrison diangkat menjadi Duta Amerika untuk Colombia selama satu tahun.[butuh
rujukan]
Ia kemudian dipanggil pulang karena menghina Presiden Colombia.[butuh rujukan]

Pada 1836 ia dipilih menjadi calon presiden dari Partai Whig yang baru muncul.[butuh rujukan] Dalam
pemilihan presiden ia dikalahkan oleh Martin Van Buren yang kemudian menjadi Presiden Amerika
yang ke-8.[butuh rujukan]

Pada 4 Maret 1841 William Harrison berhasil dipilih menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-9,
didampingi wakil presiden John Tyler, dan menduduki jabatan kepresidenan selama 31 hari saja[8].

Pada 4 April 1841, Presiden William Harrison meninggal dunia akibat penyakit radang paru-paru
yang didapatnya karena berdiri di bawah hujan saat dilantik menjadi presiden

JOHN TYLER

John Tyler, Jr. (lahir di Charles City County, Virginia, 29 Maret 1790 – meninggal di Richmond,
Virginia, 18 Januari 1862 pada umur 71 tahun) adalah Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat
ke-10[1]. Ia menjabat presiden pada 1841-1845.[butuh rujukan] Sebelumnya, ia menjabat Wakil Presiden
Amerika Serikat[2]. Ia menjadi wakil presiden pertama yang menjadi presiden dalam sejarah Amerika
dikarenakan presiden yang sedang menjabat meninggal dunia[3]. Selama menjadi presiden, Tyler
banyak memveto proposal penting yang diajukan partainya, karena itulah partainya tidak
menyukainya, kabinetnya dijuluki orang sebagai "bencana" dan menjadikan Tyler salah satu presiden
yang diletakkan di rangking paling bawah.[butuh rujukan]
Pada akhirnya Tyler lebih menunjukkan kesetiaannya pada prinsip- prinsipnya dan negara bagian
asalnya dibandingkan dengan negara konfederasi yang ia pimpin sebagai presiden.[butuh rujukan]
Walaupun begitu, pada era kepresidenan John Tyler terjadi evolusi penting partai-partai politik.[butuh
rujukan]
Pada masa Presiden Tyler juga lah ditentukannya tempat sebuah kebijaksanaan domestik dan
dimulainya kebjaksanaan baru politik luar negeri di Amerika[4].

Pada saat kematian Presiden William Henry Harrison, keputusan pertama John Tyler memiliki
dampak besar pada sejarah Amerika selanjutnya.[butuh rujukan]

Kala itu masih tidak jelas apakah wakil presiden lalu menjadi presiden atau wakil presiden bertindak
menjadi "presiden sementara".[butuh rujukan]

Tyler langsung memutuskan bahwa seorang wakil presiden yang menduduki kantor presiden
seharusnya menjadi presiden.[butuh rujukan]

Ia melakukan sumpah jabatan, menyampaikan pidato inagurasi singkat, dan pindah ke gedung
putih.[butuh rujukan] Pada saat itu, dan kemudian banyak kritisi memperdebatkan keputusannya, tetapi
kemudian keputusan itu di dukung oleh kongres, dan sejak saat itu wakil presiden di Amerika menjadi
presiden Amerika bila presiden yang sedang berkuasa wafat atau mengundurkan diri.[butuh rujukan]

Pada 1841, dalam usia 51 tahun, ia menjadi presiden Amerika termuda saat itu, sedangkan
pendahulunya William Henry Harrison presiden tertua[9].

Presiden John Tyler kuat berpegang teguh pada pendapatnya bila menyangkut tentang kebijakan
publik dan penuh tekad kala mengerahkan seluruh wewenang kepresidenannya untuk mencapai tujuan
yang ia inginkan.[butuh rujukan] Hanya Presiden Jackson yang mengalahkannya dalam penggunaan hak
veto.[butuh rujukan] Keberaniannya dalam usaha menggabungkan Texas, apapun motifnya, termasuk luar
biasa.[butuh rujukan]

Presiden Tyler juga tidak goyah saat mempertahankan cabang eksekutif agar tetap berdiri sendiri,
bertentangan dengan keinginan partai whig yang ingin menjadikan cabang eksekutif berada dibawah
pada kongres. Dilihat dari kepribadiannya, Tyler termasuk orang yang menyenangkan.[butuh rujukan] Ia
berpembawaan tenang dalam hubungan sosialnya, dan senang menulis puisi-puisi romantis dan
bermain biola.[butuh rujukan]

Pada bulan September 1842, istrinya meninggal dunia. Dari istri yang pertama ia mendapatkan
delapan anak.[butuh rujukan]

Pada bulan Juni 1844 setelah satu tahun berpacaran, Tyler menikah dengan wanita yang enerjik dan
ceria bernama Julia Gardiner yang perbedaan umurnya tiga puluh tahun lebih muda.[butuh rujukan] Dan
melahirkan tujuh orang anak untuk Tyler.[butuh rujukan] Pasangan ini tinggal di perkebunan Sherwood
Forest milik Tyler di Virginia[10].

Pada tanggal 18 Januari 1862 ia meninggal di Richmond.

JAMES POLK

James Knox Polk (lahir di Mecklenburg County, North Carolina, 2 November 1795 – meninggal di
Nashville, Tennessee, 15 Juni 1849 pada umur 53 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-11 (4
Maret 1845-4 Maret 1849)[1]. Ia menjalani hidup di negara Tennessee.[butuh rujukan] Ketika Partai
Demokrat merekrutnya, Polk menjabat Ketua DPR Amerika Serikat (1835–1839) dan Gubernur
Tennessee (1839–1841) hingga menjabat sebagai presiden[2].
Ia berasal dari partai Demokrat dan didampingi oleh wakil presiden George M. Dallas[3].

Polk terkenal akan usahanya mencaplok Texas pada tahun 1845 yang menghasilkan perang melawan
Meksiko pada tahun 1846 – 1848[4].

Pada usia 17 tahun seorang dokter berhasil membedahnya untuk mengeluarkan batu empedu.[butuh
rujukan]
Sesudah pembedahan, ia sehat kembali.[butuh rujukan] Seiring dengan kesehatannya yang pulih,
tenaga dan ambisinya menjadi besar pula.[butuh rujukan] Pada umur 23 tahun ia menamatkan
pendidikannya di Universitas North Carolina di Chapel Hill cum-laude, dua tahun kemudian ia
memperoleh izin untuk membuka praktik hukum.[butuh rujukan]

Sebagai pengacara muda, James Polk memasuki bidang politik, dan menjadi anggota parlemen negara
bagian Tennessee.[butuh rujukan] Ia bersahabat dengan Andrew Jackson, presiden Amerika yang
ketujuh.[butuh rujukan]

Tahun 1824 ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, yang ia geluti
selama 14 tahun[5].

Tahun 1839 ia mengundurkan diri sebagai Dewan Perwakilan Rakyat dan menjadi gubernur negara
bagian Tenessee.[butuh rujukan]

Pada tahun 1844, James Polk menjadi calon presiden partai demokrat.[butuh rujukan] Karena ia bukanlah
calon presiden utama partainya, maka ia menjadi calon presiden "kuda hitam" pertama dalam sejarah
Amerika[6].

Sebagai seorang presien, James Polk adalah salah seorang Presiden Amerika Serikat yang paling
efektif pada awal abad ke-19.[butuh rujukan] Dalam bidang politik dalam negeri, ia mencapai semua tujuan
terpenting dari Partai Demokrat[7].

Dalam masa kepresidenannya, James Polk memperluas wilayah Amerika Serika sampai ke lautan
Pasifik.[butuh rujukan]

Pada tahun 1846, Inggris menyerahkan Oregon ke Amerika Serikat, wilayah ini berbatasan dengan
Lautan Pasifik, sebagai gantinya Amerika menyerahkan daerah Vancouver kepada Inggris.[butuh rujukan]

James Knox Polk

Pada tahun yang sama Meksiko menyerahkan daerah New Mexico dan California kepada Amerika
Serikat sesudah peperangan antara Amerika dan Meksiko berakhir.[butuh rujukan] Sebagai gantinya
Amerika membayar 15 juta dollar kepada Meksiko dan mengambil alih tuntutan kerugian orang-orang
Amerika kepada Meksiko[8].

Pada akhir masa jabatannya, James Polk meninggalkan Gedung Putih dan pindah ke Nashville,
Tennessee, di mana ia jatuh sakit.[butuh rujukan] Tiga bulan setelahnya, pada 15 Juni 1849 ia meninggal
dunia[9]. James Polk dan istrinya tidak memiliki keturunan

ZACHARY TAYLOR

Zachary Taylor (lahir di Barboursville, Virginia, 24 November 1784 – meninggal di Washington,


D.C., 9 Juli 1850 pada umur 65 tahun)[1] adalah pimpinan militer Amerika dan Presiden Amerika
Serikat ke-12, dengan masa jabatan selama satu tahun dari tahun 1849 hingga meninggalnya pada
tahun 1850.[butuh rujukan] Sebelum menjadi presiden ia merupakan seorang pimpinan militer Amerika. Ia
berasal dari partai Whig dan didampingi Millard Fillmore sebagai wakil presiden.[butuh rujukan] Sebelum
sempat dilantik secara resmi, ia sudah meninggal dunia dan digantikan oleh wakil presidennya[2].

Zachary Taylor dilahirkan pada 24 November 1784[3]. Ia adalah presiden Amerika Serikat pertama
yang berasal dari perwira karier Angkatan Darat.[butuh rujukan] Selama 40 tahun ia mengabdi di Angkatan
Darat, pangkatnya terus naik hingga posisi Jendral.[butuh rujukan] Ia telah berjuang dalam 4 peperangan[4]

Taylor menjadi terkenal ke seluruh penjuru Amerika Serikat karena kemenangan-kemenangan


militernya, salah satunya adalah peperangan melawan Meksiko[5].

Pada tahun 1848, ia dicalonkan menjadi presiden.[butuh rujukan] Ia memenangkan pemilihan presiden di
wilayah bagian New York.[butuh rujukan] Hal ini dianggap istimewa, karena pada saat itu negara bagian
New York sedang terpecah-belah.[butuh rujukan] Zachary Taylor berhasil memenangkan pemilihan
presiden tahun 1848[6].

Kekurangan pengalaman poitik Taylor segera terlihat, terutama ketika ia menunda mengadakan
perubahan dalam kabinetnya, padahal nama kabinet itu telah tercemar akibat keterlibatan beberapa
anggotanya dalam praktik korupsi.[butuh rujukan] Walaupun begitu Taylor selalu berusaha untuk jujur dan
mengambil tindakan terbaik untuk negaranya.[butuh rujukan] Upaya ini jelas terlihat dalam cara ia
menangani persoalan perbudakan yang menjadi bibit perpecahan negara[7].

Persoalan perbudakan ditanganinya dengan tidak berat sebelah, pada orang-orang selatan yang pro-
perbudakan, ia memberikan jaminan kepada mereka agar tidak usah takut diserang oleh daerah-daerah
di mana perbudakan masih berlaku , tetapi ia memperingatkan pada mereka bahwa ia akan memakai
kekerasan apabila mereka memberontak secara terang-terangan. Dalam sebuah konferensi dengan
pemimpin-pemimpin bagian selatan yang mengancam akan keluar dari Amerika Serikat, Taylor
menegaskan pada mereka bahwa apabila perlu untuk menegakkan hukum, maka ia sendiri akan
memimpin tentara. Ia mengatakan akan menggantung siapa saja yang memberontak terhadap Amerika
Serikat, dan ia tak pernah ragu-ragu.[butuh rujukan]

Di luar dugaan, pada 4 Juli 1850, dalam sebuah upacara hari kemerdekaan Amerika Serikat di
lapangan peringatan Washington (Washington Memorial Park), Washington D.C., Taylor jatuh sakit,
dan meninggal dunia lima hari kemudian pada tanggal 9 Juli 1850[8]. Presiden Zachary Taylor telah
memperjuangkan semangat berkompromi dan kemenangan. Walaupun begitu, perang saudara di
Amerika yang dihindarinya pecah sebelas tahun kemudian. Ironisnya, dalam perang saudara itu, putra
tunggalnya, Richard Taylor, bertugas sebagai jendral untuk negara-negara bagian selatan yang
memberontak

MILLARD FILLMORE

llard Fillmore (lahir di Summerhill, New York, 7 Januari 1800 – meninggal di Buffalo, New York, 8
Maret 1874 pada umur 74 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-13, menjabat pada 1850-1853.[1]
Sebelumnya, ia menjabat menjadi wakil presiden Amerika Serikat.[2] Ia menjadi presiden atas
konstitusi Amerika, menggantikan Presiden Zachary Taylor yang wafat karena penyakit
gastroenteritis yang akut. Millard Filmore menjabat tiga tahun, dari tahun 1850 hingga 1853. Ia adalah
anggota Whig dan semasa menjabat menjadi presiden tidak didampingi oleh wakil presiden. Ia
tercatat sebagai Presiden Amerika Serikat kedua yang wafat di kala menjabat sebelum dilantik sebagai
presiden.[3]

Mllard Fillore lahir pada 7 Januari 1800 di kota kecil negara bagian New York di dalam pondok yang
terbuat dari batang kayu di atas ladang yang dibuka dan digarap oleh ayahnya sendiri.[4]
Millard kecil sedikit sekali mendapatkan kesempatan untuk mengecap pendidikan, tetapi ia tekun
mempelajari hukum. Pada usia 23 tahun , ia memperoleh izin untuk membuka praktik hukum. Dengan
cepat ia menarik perhatian politikus - politikus di New York, seseorang diantaranya >>insert name<<
mempengaruhi Millard Fillmore untuk terjun ke bidang politik.[5]

Pada tahun 1832, ketika usianya menginjak 32 tahun, Millard Fillmore terpilih untuk menjadi anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika, jabatan yang ia geluti selama delapan tahun.[6]

Pada tahun 1844, ia mencalonkan diri untuk menjadi gubernur New York, tetapi tidak berhasil, ia
kemudian kembali lagi menekuni praktik hukum. Empat tahun kemudian, ia dicalonkan menjadi calon
presiden oleh Partai Whig, dan mencapai kemenangan dalam pemilihan umum.[7] Ia mengetuai
perdebatan sengit di senat mengenai persoaan-persoalan perbudakan dan status daerah-daerah baru
yang dimenangkan dalam Perang Meksiko 1846-1848. Sikapnya yang tidak memihak kepada kedua
golongan merupakan pengaruh yang memenangkan suasana.

Menurut konstitusi Amerika, Millard Filmore di sahkan menjadi presden pada 10 Juli 1850,
menggantikan Presiden Zachary Taylor yang meningga dunia. Pada waktu itu masalah perbudakan
sudah memecah belah Amerika. Strategi politiknya untuk mempersatukn pihak-pihak yang
bertentangan telah membantu menunda Perang Saudara (yang akhirnya pecah pada tahun 1861).

Segera setelah ia menjadi presiden, Millard Fillmore mengirim pesan kepada Kongres, mendukung
sebuah rencana untuk mengkompromikan masalah perbudakan.[8] Rencana itu kemudian diterima dan
dikenal sebagai Kompromi 1850. Undang undang itu terdiri dari lima rancangan membelikan budak
belian di ibukota Amerika. Dalam pelaksanaan yang keras salah satu undang-undang itu, ia
kehilangan banyak dukungan dari partainya. Sehingga ia kalah dalam pemilihan untuk menjadi calon
presiden lagi. Tiga tahun setelah ia meninggalkan Gedung Putih, ia menjadi calon presiden dari partai
lain >>insert name of the party<< , dimana ia masuk menjadi anggota, tetapi ia tidak berhasil dipilih.
Sejak itu ia menjadi seorang non-partai. Walaupun demikian, ia terus menerus mendukung usaha
untuk menengahi dan mengkompromikan masalah masalah perbudakan, pendiriannya yang
menentang penggunaan kekerasan meneyebabkan ia kehilangan banyak teman-temannya. Akhirnya ia
berhenti dari kegiatan kemasyarakatan.

Pada 8 Maret 1874, Millard Filmore meninggal dunia diusia 74 tahun dalam keadaan lumpuh.
Presiden Millard Filmore meninggalkan seorang putra dan seorang putri dari istrinya yang pertama,
yang meninggal pada tahun 1853. Dari istrinya yang kedua ia tidak memiliki anak.

FRANKLIN PIERCE

Franklin Pierce (lahir di Hillsborough, New Hampshire, 23 November 1804 – meninggal di


Concord, New Hampshire, 8 Oktober 1869 pada umur 64 tahun) adalah politikus Amerika dan
Presiden Amerika Serikat ke-14, menjabat pada 1853-1857.[1] Pierce berasal dari Partai Demokrat dan
didampingi oleh William R. King sebagai wakil presiden[2] Pada masa Presiden Franklin Pierce,
Amerika sedang di ambang bahaya perpecahan perang saudara. Sejarah mencatat bahwa Franklin
Pierce terpilih menjadi presiden dengan perbedaan tipis dari pesaingnya dengan harapan bahwa
Franklin Pierce dapat meredam perang saudara.[3]

Pada tahun 1852, terjadi sesuatu yang luar biasa. Franklin Pierce diminta untuk menjadi calon
presiden oleh partai demokrat. Ia memenangkan pemilihan umum dengan perbedaan suara yang tipis.
Dua bulan sebelum ia menjabat menjadi presiden, putra mereka yang berumur 11 tahun tewas dalam
kecelakaan kereta api. Franklin Pierce memasuki jabatannya sebagai presiden dengan penuh
kesedihan dan hampir patah semangat. Kala itu Amerika menghadapi perpecahan rakyat yang
semakin sengit akibat perbudakan.
Presiden Franklin Pierce memilih anggota-anggota kabinet yang akan mewakili segenap golongan
partainya. Ia juga bertekad untuk memalingkan perhatian negara dari persoalan perbudakan, yang kala
itu memecah belah negara, dengan program politik luar negeri yang berani dan program
pembangunan daerah-daerah bagian barat Amerika.

Tetapi akibat disahkannya sebuah rancangan undang undang menjadi undang undang oleh Presiden,
pertentangan tentang perbudakan kembali pecah. Undang undang itu antara lain menentukan bahwa
peduduk daerah-daerah baru di bagian barat Amerika boleh memutuskan persoalan perbudakan
mereka sendiri. Akibatnya, di Kansas, sebuah daerah baru di bagian barat Amerika kala itu, terjadi
tembak menembak yang sengit antara yang pro perbudakan dan yang anti perbudakan. Tembak
menembak terjadi, dan "Kansas yang berlumuran darah" itu menjadi babak pendahuluan Perang
Saudara Amerika. 1869 Franklin Pierce meninggal dunia, hampir sebagai orang yang terasing.

JAMES BUCHANAN

James Buchanan (Templat:1791-1868) adalah Presiden Amerika Serikat (1857–1861) yang ke-15[1].
Ia menjabat pada tahun 1857 - 1861[2]. Buchanan berasal dari partai Demokrat dan didampingi oleh
wakil presiden John C. Breckinridge[3].

Ia dianggap kontroversial karena mendukung gerakan pro perbudakan di Amerika, yang kemudian
memuncak menjadi Perang Saudara Amerika[4].

Pada tahun 1857, kala Buchanan mulai menjabat menjadi Presiden, Amerika Serikat dengan cepat
mulai terpecah belah karena masalah perbudakan orang-orang Negro. Untuk menutup perpecahan
yang semakin besar itu (yang kemudian pecah menjadi Perang Saudara), Presiden James Buchanan
bersandar pada ketetapan Konstitusi, tanpa menyadari bahwa bagian Utara yang anti perbudakan tidak
akan menerima keputusan-keputusan konstitusi yang menguntungkan bagian selatan yang pro-
perbudakan

Orang tuanya termasuk orang yang berada. Buchanan sendiri memiliki bakat sebagai ahli-debat dan
mahir dalam bidang hukum. Jenjang kariernya termasuk; lima kali terilih sebagai anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, menjabat Duta Amerika Serikat di Rusia, menjadi anggota senat selama sepuluh
tahun berturut-turut, menjadi menteri luar negeri dibawah Presiden James K. Polk, dan menjadi Duta
Amerika untuk Inggris dibawah Presiden Franklin Pierce. Selama ia menjabat sebagai Menteri Luar
Negeri, rakyat Amerika menghargainya karena kepandaiannya dalam mengadakan perundingan-
perundingan diplomatik, ucapan-ucapannya yang tegas dan moderat di muka umum. Tetapi ia gagal
dalam mencapai proyek yang sangat ia inginkan, yaitu menjadikan Kuba masuk dalam wilayah
Amerika Serikat dengan jalan pendudukan atau pembelian, suatu rencana yang terus menerus ia
usahakan selama ia bergerak dalam bidang politik[7].

Selama pemerintahan Presiden James Buchanan, pertikaian antara bagian Utara dan Selatan mengenai
masalah perbudakan terus menerus bertambah rumit. Buchanan tidak memiliki bakat untuk
memberikan pimpinan yang kuat padahal masa itu adalah masa yang genting dimana diperlukan
tindakan-tindakan yang berani dan tegas guna menyelamatkan negara[8].

Presiden James Buchanan tidak berhasil membendung arus pepecahan negara. Karena sikapnya yang
lemah, ragu-ragu, dan kurang tegas, partainya, Partai Demokrat, tidak lagi menaruh kepercayaan
padanya, dan pada pemilihan presiden pada 1860 , harapannya untuk kembali menjadi calon presiden
semakin tipis. Partai Democrat sendiri pecah menjadi sayap utara dan sayap selatan, dan pada
konvensi tahun 1860, masing -masing mengajukan calonnya. Karena Partai Demokrat terpecah-belah,
calon Partai Republik, yakni Abraham Lincoln menang dalam pemilihan[9].

Selama beberapa bulan menjelang akhir pemerintahannya, saat Amerika Serikat menghadapi masa
yang paling berbahaya, Presiden Buchanan ternyata sangat mengecewakan sebagai pemimpin,
sikapnya yang lemah, ragu-ragu, dan tidak dapat mengambil keputusan tercermin dari caranya
menghadapi masalah-masalah yang sangat penting dengan jalan hukum seperti seorang pengacara. Ia
mencemaskan hati orang-orang Selatan, ia tidak sanggup mempertahankan perdamaian, namun ia tak
bersiap-siap untuk menghadapi perang yang pecah beberapa bulan setelah ia meninggalkan Gedung
Putih[10].

ABRAHAM LINCOLN

Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat yang ke 16. Beliau dikenang jasa-jasanya karena
telah menghapus perbudakan dan menyatuka Amerika Utara dan Selatan sehingga menjadi negara
federasi yang bersatu. Abraham Lincoln adalah anak dari seorang petani, beliau dilahirkan di Hardin
County, Kentucky pada tanggal 12 Februari 1809.

Meskipun kehidupannya penuh kesulitan namun sejak kecil beliau telah mengenal apa itu
kemerdekaan dan perdamaian. Beliau yakin bahwa semua orang memiliki hak untuk hidup merdeka
dan damai.
Lincoln memiliki kekurangan dalam hal bicara yaitu jika ngomong gagap. Ibunya khawatir akan masa
depannya karena kegagapannya ini. Walau begitu Lincoln tumbuh menjadi pemuda yang sangat
sadar akan kebenaran.

Suatu hari, ia sedang mengantarkan barang ke pelabuhan di New Orleans ketika ia menyaksikan
penjualan budak-budak berkulit hitam.

Di Amerika ada perbedaan besar dalam filosofi, ekonomi, dan politik antara Utara dan Selatan. Warga
Utara lebih modern pemikirannya namun lebih miskin. Sedangkan selatan terutama terdiri dari kaum
imigran yang merupakan bangsawan dan kaya-raya, mereka terdiri dari tuan tanah yang sangat
mengandalkan budak berkulit hitam untuk mengolah lahannya. Sebuah kelompok ekstrem di Selatan
bahkan diam-diam membentuk Ku Klux Klan untuk melancarkan kekerasan terhadap warga berkulit
hitam dan mengancam warga berkulit putih yang menunjukkan simpati terhadap warga berkulit hitam.

Abraham Lincoln yang menyaksikan itu tak bisa tinggal diam. Ia ingin memberontak namun saat itu
ia masih kecil. Dalam hatinya hanya bisa mengucap, “memperjualbelikan manusia itu salah, namun
bagaimana caranya aku mengubah ini. Aku hanyalah bocah gagap, bagaimana caranya aku bisa
meyakinkan mereka jika itu adalah salah. Aku harus bisa berbicara fasih agar dapat membela budak
berkulit hitam.”

Suatu hari saat ia mendengar khotbah di gereja, ia mendengar pendeta berkata ,” Allah memberi
peluang yang sama kepada semua manusia.” Itulah sebagian isi khotbah. Lincoln tertegun mendengar
khotbah itu, baik isinya, cara penyampaiannyaserta ekspresinya sangat mengesankan, membuat
jemaat gereja terpukau.
Mulai sat itu Lincoln bertekad untuk melatih bicaranya agar bisa membuat orang terpesona, karena
dari pandai berorasi itulah ide dan pemikirannya bisa sampai dan mendapat dukungan orang banyak
terutama tentang kebenaran. Maka setiap kali ada orang berpidato entah itu di gereja atau di forum
masyarakat , ia selalu memperhatikan dan mempelajarinya.

Ia membaca prosa dan bacaan-bacaan yang sulit diucapkan agar lancar. Ia pun mengasah bicaranya
dengan ber adu argumen dengan sesama temannya.

Karir Abraham Lincoln

Lincoln pun kemudian berhasil menjadi pengacara terkenal sesuai dengan keinginannya. Ia sering
memenangkan kasus yang membela kaum lemah dan kaum yang benar. Ia menjadi pribadi yang
sangat dinamis, cerdas serta sangat fasih berbicara berbeda dengan Lincoln yang dulu.
Lincoln masih memegang teguh cita-citanya yang dulu yaitu ingin memebebaskan perbudakan pada
orang berkulit hitam. Ia kemudian mencalonkan diri menjadi senat. Ia terpilih menjadi anggota senat
dan di parlemen ia terus memperjuangkan untuk memerdekakan budak. Lincoln mendapat perlawanan
keras dari perwakilan pihak Selatan yang merupakan daerah yang melakukan perbudakan.

Para perwakilanan dari Selatan berargumen bahwa budak-budak itu adalah miliknya, asetnya, jika
budak dihapus sama saja merampas hak-hak para tuan tanah. Akan tetapi Lincoln tetap kuat dengan
pendiriannya. Baginya argumen tuan tanah itu hanya mengada-ada saja, bagaimana mungkin manusia
disamakan dengan barang, di hak-i dan dijadikan aset. Lincoln sangat tidak setuju dengan hal itu.

Menurut Lincoln, selama masalah perbudakan tidak di selesaikan, negara ini (Amerika-red) tak akan
menikmati perdamaian dan keadilan. Dengan keyakinan yang mendalam Lincoln terus berpidato
tentang masalah perbudakan. Hal ini membuat ia menjadi banyak dikenal orang.

Lincoln pun kemudian mencalonkan diri sebagai presiden. Beliau bukan mengincar jabatan presiden
untuk kepentingan pribadinya namun untuk tujuan mulianya yaitu membebaskan perbudakan.

Menjadi Presiden AS

Karena tujuannya mulia, banyak orang yang kemudian memilih Lincoln. Akhirnya Lincoln terpilih
menjadi Presiden Amerika ke 16 pada tanggal 6 November 1860. Warga Selatan yang memiliki budak
pun akhirnya ketar-ketir. Banyak yang tidak mengakui Lincoln sebagai presiden terutama warga
Selatan.

Warga Selatan akhirnya ingin memisahkan diri. Mereka membentuk federasi Selatan. Akhirnya
perang sipil pun pecah. Pada awal perang, pihak utara kekurangan pemimpin handal. Pabrik-pabrik
ditutup, lahan pertanian berhenti berproduksi, orang banyak yang menyalahkan Lincoln.

Lincoln pun merenung, kalau negara ini dis-integrasi karena ku maka aku akan dianggap penjahat
dalam sejarah. Tetapi Lincoln tetap kuat memegang mimpinya untuk memerdekakan budak. Akhirnya
Lincoln pun membuat sejarah. Pada tanggal 1 Januari 1863, Lincoln mengumumkan bahwa tidak
boleh ada lagi perbudakan dan budak-budak dinyatakan merdeka. Sedangkan perang sipil akhirnya
dimenangkan oleh pihak utara. Maka mau tak mau pihak selatan akhirnya harus tunduk dibawah
kepemimpinan Lincoln.

“Semua orang menjadi individu yang merdeka hari ini. Anda harus memperbaiki nasib anda sendiri
dan memberitahu dunia bahwa Anda adalah bangsa berbakat.” Itulah pidato Lincoln saat
mengumumkan proklamasi kemerdekaan perbudakan.

Semua orang bersuka cita hari itu. Popularitas Lincoln pun meningkat . Ia telah menorehkan
sejarah bagi Amerika. Jika tidak ada Lincoln mungkin sampai saat ini perbudakan bakal
merajalela secara terang-terangan di Amerika.

Lincoln akhirnya terpilih kembali sebagai Presiden Amerika untuk yang kedua kalinya pada
tahun 1864. Namunsayang sekali , Walaupun Lincoln telah berbuat baik tapi masih banyak
yang tidak menyukainya terkait dengan kebijakan pembebasan budak.

Abraham Lincoln Terbunuh

Hal ini memicu sekelompok orang untuk mencelakai Lincoln. Pada saat Abraham Lincoln
menghadiri pertunjukan teater, Beliau ditembak oleh seorang yang bernama John Wilkes
Booth yang merupakan salah satu pemain teater. Entah karena suruhan orang yang tidak suka
pada Lincoln atau motif pribadi, sampai saat ini tak bisa terbukti. Lincoln ditembak pada
tanggal 14 April 1865 dan meninggal keesokan harinya pada usia 56 tahun.

Presiden Lincoln di kenang karena jasa-jasanya sebagai pejuang demokrasi dan beliau
dimakamkan di Springfield AS.

ANDREW JOHNSON

Andrew Johnson (lahir di Raleigh, North Carolina, 29 Desember 1808 – meninggal di Elizabethton,
Tennessee, 31 Juli 1875 pada umur 66 tahun) adalah presiden Amerika Serikat yang ke-17 dan
menjabat pada 1865 hingga 1869.[3] Berdasarkan konstitusi, Andrew Johnson yang menjabat sebagai
Wakil Presiden dengan sendirinya menjadi presiden ketika Presiden Abraham Lincoln wafat dalam
peristiwa pembunuhan.[4] Ia juga adalah presiden Amerika Serikat yang menikah dalam usia termuda,
pada hari pernikahannya, 5 Mei 1827, ia berumur 18 tahun sementara istrinya, Eliza McCardle,
berumur 16 tahun. Andrew Johnson dilahirkan pada 29 Desember 1808.[butuh rujukan] Orang
tuanya miskin.[butuh rujukan] Ayahnya seorang penjaga pintu disebuah tempat penginapan, dan
ibunya bekas pelayan di penginapan tersebut.[5]Andrew Johnson tidak pernah belajar di sekolah,
tetapi mulai belajar sendiri pada usia yang masih muda.[butuh rujukan] Ketika muda ia bekerja pada
seorang tukang jahit, dengan maksud untuk menjadi tukang jahit.[butuh rujukan] Tetapi ia kemudian
melarikan diri ke sebuah kota di Tennessee dan di tempat itu ia membuka sebuah toko penjahit
pakaian. Andrew Johnson menikahi puteri tukang sepatu.[butuh rujukan] Istrinya, yang berpendidikan baik,
mendorong Andrew Johnson dalam usaha-usahanya untuk memerbaiki diri sendiri dengan belajar.[butuh
rujukan]
Dengan segera ia berhasil mengumpulkan kecakapan-kecakapan dan nama baik di kalangan
masyarakat sebagai warga terkemuka.[butuh rujukan] Ia menaruh perhatian pada masalah-masalah
kemasyarakatan dan pada akhirnya membawanya ke dunia politik.[butuh rujukan] Ia menjadi anggota
Dewan Kotapraja, kemudian menjabat sebagai wali kota, dan setelah itu wakil negara bagian dan
senator.Pada usia 35 tahun ia menjadi anggota Kongres Amerika dan menjabatnya selama sepuluh
tahun.[butuh rujukan] Kemudian ia menjadi Gubernur Tennesse dan sesudah itu menjadi senator selama
lima tahun.

Pada 15 April 1865, setelah wafatnya Presiden Lincoln karena pembunuhan. Andrew Johnson
diangkat menjadi presiden.[9]

Selama masa jabatannya, dua amandemen ditambahkan dalam kongres Amerika. Amandemen yang
ditambahkan adalah[10]:

1. Menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat dan menetapkan orang-orang negro sebagai


warga negara Amerika, dan melarang diskriminasi terhadap mereka. Undang-undang ini
dikenal sebagai undang-undang Hak Sipil tahun 1866.
2. Tidak ada negara bagian yang boleh mencabut jiwa, kebebasan atau harta benda seseorang
tanpa melalui hukum yang berlaku.

Presiden Andrew Johnson adalah seorang anggota partai Demokrat, padahal Lincoln berasal dari
Partai Republik.[butuh rujukan] Ia tidak didampingi wakil presiden.[butuh rujukan] Selama jabatannya, ia
bertentangan keras dengan kongres, terutama anggota-anggota partai republik yang radikal.[butuh rujukan]
Golongan ini memegang peranan dalam memutuskan sebuah undang-undang, termasuk membatalkan
veto seorang presiden.[butuh rujukan] Untuk pertama kalinya dalam sejarah kongres berhasil membatalkan
keputusan presiden mengenai sebuah undang-undang penting.[butuh rujukan]Mereka berusaha untuk
membatasi secara ketat kekuasaan presiden dengan menetapkan sejumlah rancangan undang-undang
dan ketika Presiden Andrew Johnson mengabaikan salah satu peraturan itu dengan memecat Menteri
Perangnya, pemeriksaan pelanggaran dikenakan terhadapnya dan ia diadili oleh senat, tetapi
dibebaskan dari tuduhan dengan perbedaan satu suara.[11]
Pada 1869 Presiden Andrew Johnson meninggalkan Gedung Putih dan kembali ke negara bagian
Tennessee.

Pada 1875, enam tahun setelah ia meninggalkan gedung putih, Andrew Johnson kembali ke
Washington DC sebagai Senator. Ia meninggal dunia beberapa bulan kemudian pada tanggal 31 Juli
1875 setelah diserang penyakit lumpuh. Ia meninggalkan seorang isteri, tiga orang putera dan dua
orang puteri.

ULYSSES GRANT

Ulysses S. Grant terlahir Hiram Ulysses Grant (lahir di Point Pleasant, Ohio, 27 April 1822 –
meninggal di Mount McGregor, New York, 23 Juli 1885 pada umur 63 tahun) adalah seorang
jenderal Amerika dan Presiden Amerika Serikat (1869–1877) yang ke-18. Ia menjabat presiden
selama dua masa jabatan berturut-turut antara tahun 1869 hingga 1877[1].

Ulysess Grant adalah pahlawan militer ketika ia terpilih menjadi presiden. Pada 1864, ia diangkat
menjadi Jenderal tertinggi oleh Presiden Abraham Lincoln dalam Perang Saudara Amerika. Pada
1865 ia menerima penyerahan Jenderal Robert Lee, panglima negara-negara bagian selatan Amerika
yang memberontak, yang menandakan berakhirnya Perang Saudara. Ia dianggap yang bisa
memenangkan perang ini, sebagai panglima pasukan Federal yang mengalahkan pasukan
Konfederasi. Ulysses Grant dilahirkan dengan nama Hiram Ulysses Grant pada 27 April 1822.
Ayahnya seorang tukang kulit[3].

Pada usia 17 tahun ia masuk sekolah militer West Point. Ia menamatkan sekolahnya saat pada umur
21 tahun pada tahun 1843. Ia menjadi tentara selama kira-kira 10 tahun dan meninggalkan kehidupan
tentara untuk bekerja di toko kulit ayahnya di negara bagian Illinois

Pada tahun <<insert year>> ia naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal, lalu Mayor Jenderal, dan
akhirnya diangkat oleh Presiden Abraham Lincoln menjadi Jenderal Tertinggi pada tahun 1864.
Jenderal Grant adalah seorang pahlawan Perang Saudara Amerika.

Pada tahun 1869, kala Ulysses Grant terpilih menjadi presiden, rakyat Amerika mengharapkan
berakhirnya kekacauan yang terus saja timbul sesudah Perang Saudara. Tetapi Presiden Ulysses Grant
tidak memberi semangat ataupun perbaikan[5].

Ia memimpin pemerintahan seperti ia memimpin tentara, dan pada kenyataannya ia membawa


sebagian dari anggota staf tentaranya ke Gedung Putih. Ia berasal dari partai Republik. Tampil
sebagai wakil presiden dalam masa kepresidenannya adalah Schuyler Colfax dan Henry Wilson[6].

Sekalipun Uysses Grant sangat jujur sebagai manusia, namun sebagai presiden ia banyak menerima
hadiah-hadiah berharga dari berbagai kalangan. Lebih-lebih lagi, ia tidak segan-segan terlihat bergaul
dengan dua orang spekulan yang terkenal karena reputasi mereka bermain spekulasi dengan maksud
menguasai pasar emas.

Ketika Presiden Uysses Grant menyadari rencana mereka, ia memberi kuasa kepada Menteri
Keuangan untuk menjual emas negara guna menghancurkan rencana orang tadi. Namun spekulasi
mereka telah mengakibatkan kerugian dalam dunia perniagaan.

Pada tahun 1872 dalam kampanyenya untuk pemilihan kembali , Presiden Ulysses Grant diserang
oleh golongan liberal Partai Republik, yang bersama-sama dengan Partai Demokrat, mengajukan
calon presiden mereka. Tapi Presiden Ulysses Grant berhasil dipilih kembali. Ulysses Grant
meninggalkan tiga orang putera dan seorang puteri.
RUTHERFORD HAYES

Rutherford Birchard Hayes (lahir di Delaware, Ohio, 4 Oktober 1822 – meninggal di Fremont,
Ohio, 17 Januari 1893 pada umur 70 tahun) adalah politikus Amerika, pengacara, pimpinan militer,
dan Presiden Amerika Serikat (1877–1881) yang ke-19 (1877 – 1881) Ayahnya seorang petani dan
meninggal dunia sebeum ia dilahirkan.Rutherford Hayes menamatkan sekolah hukumnya di
Universitas Harvard pada usia 23 tahun. Setelah lulus ia menjalankan praktek hukum selama beberapa
tahun hingga Perang Saudara Amerika pecah. Ia lalu bergabung dengan dinas Angkatan Darat
Amerika dan pangkatnya naik hingga Mayor Jenderal brevet, yang berarti walaupun berpangkat
Mayor Jenderal gajinya setara dengan Brigadir Jenderal.

Pada 1876 dalam usianya yang ke 54 tahun, Hayes dipilih oleh Partai Repubik sebagai calon
Presiden[5]. Pada saat berkampanye Mark Twain, pengarang dan humoris Amerika yang termasyur,
ikut mendukungnya. Namun walaupun begitu Hayes hampir yakin Partai Demokrat akan menng
dalam pemilihan umum, terlebih lagi setelah hasil mula-mula pemilihan umum mulai masuk dan
menunjukkan tanda-tanda bahwa Partai Demokrat memang akan menang. Hayes pergi tidur dengan
keyakinan bahwa ia telah kalah dalam pemilihan[6].

Pada kenyataannya, walaupun Hayes mendapatkan 250 ribu suara lebih sedikit dari lawannya,
pemungutan suara dalam Dewan Pemilh menentukan bahwa Hayes-lah yang terpilih untuk menjadi
Presiden ke-19. Kemenangan Hayes dalam pemilihan ini menjadi bukti bahwa di Amerika Serikat,
seorang calon Presiden dapat memenangkan pemilihan Presiden sekalipun ia mendapat lebih sedikit
suara daripada lawannya[7].

Hayes didampingi oleh William A. Wheeler sebagai wakil presiden.

Sebagai Presiden, Hayes berusaha melenyapkan pertikaian antara golongan-golongan di kalangan


rakyat Amerika, yang menjadi semakin mendalam selama pemerintahan sebelumnya.

Namun karena tindakan-tindakan yang diambilnya, ia banyak kehilangan kesetiaan rakyat dan
pemimpin-pemimpin Partai Republik. Seandainya ia berniat untuk mencalonkan diri lagi untuk
menjadi presiden, ia memiliki banyak lawan dari dalam Partai Republik akan menghalang-halanginya,
namun bahkan pada masa kepresidenannya Hayes telah mengumumkan ketidaksediaannya untuk
menjadi Presiden kedua kalinya[8].

Pada tahun 1881 saat masa jabatannya berakhir, ia pindah ke kampung halamannya di negara bagian
Ohio, dan selama 12 tahun sisa hidupnya ia giat dalam memajukan bidang pendidikan dan amal
jariah[9].

Rutherford B. Hayes meninggal dunia pada 1893, empat tahun setelah istrinya wafat[10]. Ia
meninggalkan tujuh orang putera dan seorang puteri.[

JAMES GARFIELD

James Abram Garfield (lahir di Moreland Hills, Ohio, 19 November 1831 – meninggal di Elberon
(Long Branch), New Jersey, 19 September 1881 pada umur 49 tahun) adalah seorang mayor jenderal
Tentara Amerika Serikat, anggota Kongres Amerika Serikat, Presiden Amerika Serikat yang ke-20[1].
Dengan masa jabatan tahun 1881 selama empat bulan. Ia terbunuh pada masa jabatannya dan
digantikan oleh wakilnya, Chester Arthur. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara.[butuh rujukan]
Ayahnya, seorang petani, meninggal dunia pada saat Garfield berumur dua tahun[4]. Garfield lalu
bekerja di ladang hingga ia berumur 16 tahun dan kemudian pergi ke sebuah kota di dekat
kampungnya dan bekerja di sebuah kapal terusan[5]. Pendapatannya dari hasil bekerja di kapal itu ia
gunakan untuk membiayai pendidikannya.[butuh rujukan]
Pada 1856, ia menamatkan sekolah tingginya dan menjadi maha guru dalam bidang bahasa dan sastra
kuno selama tiga tahun[6].

Pada 1859 di usia 28 tahun, Garfield terpilih menjadi anggota Senat negara bagian Ohio mewakili
Partai Republik[7].

Pada 1861, kala Perang Saudara pecah di Amerika, James Garfield mengundurkan diri dari dunia
politik untuk turut mendirikan resimen tentara sukarela Amerika Serikat.[butuh rujukan] Garfield lalu
diangkat menjadi Letnan Kolonel resimen tersebut walaupun ia tidak mempunyai pengalaman militer
sama sekali.[butuh rujukan] Tak lama setelahnya pangkatnya naik menjadi Kolonel, dan pada usia 31 tahun
ia menjadi Brigadir Jendral, dan Mayor Jendral dua tahun kemudian[8].

Pada 1863 Garfield mengakhiri karier militernya ketika ia terpilih menjadi angota Dewan Perwakilan
Rakyat Amerika, dan terus terpilih kembali selama 18 tahun berturut-turut.[butuh rujukan] Ia pun menjadi
tokoh terkemuka Partai Republik di Kongres[9].

Pada 1880, Garfield terpilih menjadi anggota Senat Amerika, pada tahun yang sama ia menjadi calon
presiden dari Partai Republik.[butuh rujukan] Garfield tidak pernah menjadi senator karena ia kemudian
memenangkan pemilihan presiden dengan selisih 10.000 suara.[butuh rujukan] Garfield berasal dari Partai
Republik dan didampingi oleh Chester A. Arthur sebagai wakil presiden.

Pada 1881, empat bulan setelah ia dilantik menjadi presiden, Presiden James Garfield ditembak di
stasiun kereta api di Washington D.C. oleh penderita gangguan jiwa yang ingin menjadi pegawai
pemerintahan[10]. Presiden James Garfield sebenarnya merencanakan program pembangunan secara
besar-besaran, namun rencana tersebut ikut mati bersamanya.[butuh rujukan] Selama tiga bulan sakit parah
akibat luka tembakan tersebut, ia tidak pernah pulih lagi. Presiden James Garfield menghembuskan
napas terakhir pada 19 September 1881[11].

Posisinya sebagai presiden lalu digantikan oleh wakilnya, C.A. Arthur.

CHESTER ARTHUR

Chester Alan Arthur (lahir di Fairfield, Vermont, 5 Oktober 1829 – meninggal di New York, New
York, 18 November 1886 pada umur 57 tahun) adalah seorang politikus Amerika yang menjabat
Presiden Amerika Serikat yang ke-21, dengan masa jabatan dari 1881 – 1885[1]. Sebelumnya, ia
adalah Wakil Presiden di bawah Presiden James Garfield[2]. Ia diangkat menjadi presiden pada 19
September 1881, ketika James Garfield meninggal dunia hari itu, akibat luka tembak[3]. Ia adalah
seorang anggota Partai Republik[4] dan pengacara. Sebelum ia menjabat menjadi Presiden, ia pernah
menjadi guru, seorang pengacara yang sukses, penegak Partai Republik di negara bagian New York,
pembentuk tentara rakyat di negara bagian New York (pada permulaan Perang Saudara Amerika),
Kepala Bagian Perlengkapan (pengurus perlengkapan tentara untuk medan pertempuran), dan Kepala
Jawatan Bea Cukai di New York (mengurus penarikan tiga-perempat dari seluruh uang cukai di New
York yang diterima Pemerintah Federal) dan menjadi wakil presiden di bawah Presiden James
Garfield[7].

Presiden Chester Arthur sangat menentang perbudakan[8]. Pada 1853, sewaktu ia menjalankan praktek
hukum di New York, ia membela perkara seorang budak belian yang lari, dan mengatakan bahwa
semua budak belian yang dibawa melalui negara bagian New York, sudah menjadi bebas dari
perbudakan. Dan dua tahun kemudian, ia menang dalam sebuah perkara mengenai hak orang Negro,
dan sebagai akibatnya ditetapkan undang-undang bahwa orang Negro di dalam trem, harus
diperlakukan seperti orang kulit putih

Sebelum menjadi Presiden Chester Arthur benar-benar menjalankan politik, tetapi sebagai Presiden, ia
tidak bermain politik, dan ia selalu mengorbankan keuntungan politik dalam menjalankan tugasnya[10].
Hal ini menimbulkan kerugian besar terhadap partainya, yaitu Partai Republik, terlebih lagi ketika
ia[11]:

 Menuntut di muka pengadilan beberapa tokoh Partai Republik yang melakukan korupsi dalam
urusan pos
 Memveto pembagian anggaran belanja negara yang berlebih-lebihan banyaknya yang di
maksudkan untuk menguntungkan partainya, mem-veto konstitusi yang melarang orang
Tiongkok masuk sebagai imigran ke Amerika Serikat
 Presiden Chester Arthur berusaha keras untuk memperbaiki susunan kepegawaian pemerintah
federal. Dalam pemerintahannya, dibentuk sebuah Komisi Kepegawaian Pemerintah yang
anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang Partai Republik, maupun Partai Demokrat.
Komisi tersebut antara lain menetapkan peraturan "susunan kepegawaian" dan dengan
peraturan itu beberapa kedudukan pemerintah hanya dapat diisi melalui ujian tertulis. Karena
peraturan itu, pegawai-pegawai pemerintah tidak dapat lagi dikeluarkan dari jabatannya
berdasarkan pertimbangan politik.

Oleh karena Presiden Chester Arthur menunjukkan bahwa sebagai Presiden ia tidak dapat dipengaruhi
politik, hal ini menimbulkan rasa permusuhan pada pendukung-pendukungnya semula, sehingga ia
tidak berhasil kembali menjadi calon Presiden dari Partai Republik pada 1884[12]. Setelah
menyelesaikan masa jabatannya, ia pindah ke New York dalam keadaan sakit. Ia meninggal dunia di
New York pada 18 November 1886.

GROVER CLEVELAND

Stephen Grover Cleveland (lahir di Caldwell, New Jersey, 18 Maret 1837 – meninggal di Princeton,
New Jersey, 24 Juni 1908 pada umur 71 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-22 (1885–
1889) dan ke-24 (1893–1897). Ia adalah satu-satunya presiden yang menjabat dua kali secara tak
berurutan. Ia juga merupakan satu-satunya Demokrat yang terpilih sebagai presiden pada masa ketika
Partai Republik mendominasi politik antara 1860 dan 1912, serta satu-satunya Demokrat yang terpilih
setelah Perang Saudara[4]. Para pengagumnya memuji karena kejujuran, independensi dan
integritasnya. Sebagai pemimpin dari Demokrat Bourbon, ia menentang imperialisme, pajak, korupsi,
patronage (perlindungan khusus, biasanya bagi pengusaha), subsidi, dan kebijakan-kebijakan yang
menimbulkan inflasi, sementara berpegang pada prinsip-prinsip liberalisme klasik. Intervensinya
dalam Pemogokan Pullman pada 1894 untuk membuat kereta api tetap berjalan, menyebabkan
kelompok-kelompok serikat buruh marah. Dukungannya untuk standar emas dan oposisinya terhadap
perak bebas membuat marah sayap agraria partainya.

Para pengkritik menyebut Cleveland kurang memiliki imajinasi dan tampaknya terlalu tenggelam
dalam kegagalan ekonomi negara - depresi dan pemogokan - dalam masa jabatannya yang kedua. Ia
kehilangan kendali atas partainya yang dikuasai oleh kaum agrarian dan para pendukung perak
sebagai standar moneter ("silverite") pada 1896.

BENJAMIN HARRISON

Benjamin Harrison (lahir di North Bend, Ohio, 20 Agustus 1833 – meninggal di Indianapolis,
Indiana, 13 Maret 1901 pada umur 67 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-23, menjabat pada
1889-1893. Sebelumnya, ia adalah seorang senator asal Indiana. Harrison berasal dari partai Republik
dan ia didampingi oleh wakil presiden Levi P. Morton. William Henry Harrison, presiden Amerika
yang kesembilan, adalah kakeknya. Setelah tamat sekolah hukum, ia pindah ke negara bagian Indiana,
dan membuka praktik hukum. Ketika Perang Saudara di Amerika pecah, ia rneninggalkan praktik
hukumnya untuk sementara, dan bertugas dalam pasukan infanteri.

Benjamin Harrison berusaha dipilih menjadi Gubernur negara bagian Ohio pada 1876, tetapi gagal.
Kemudian, pada 1881 ia terpilih menjadi Senator Amerika.
Pada tahun 1889, ia terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat[11]. Terpilihnya Benjamin Harrison
menjadi Presiden, adalah satu contoh yang menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, seorang calon
Presiden dapat menang dalam pemilihan Presiden sekalipun ia mendapat lebih sedikit suara daripada
lawannya. Hal ini dikarenakan adanya Dewan Pemilih, sebagai badan yang menentukan (melalui
pemungutan suara) siapa yang akan menjadi Presiden Amerika[12].

Benjamin Harrison menerima 100-ribu suara pemilih lebih sedikit dari pada lawannya, tetapi ia
menang dalam Dewan Pemilih dengan 233 suara, lawan 169.

Pemerintahan Presiden Benjamin Harrison pada umumnya digambarkan sebagai pemerintahan yang
mempertahankan keras kepentingan Amerika dalam bidang urusan luar negeri, sedangkan di dalam
negeri ia berusaha untuk memajukan industri serta melancarkan roda pemerintahan. Dalam masa
pemerintahannya, diadakan Konferensi Sebenua Amerika di Washington pada 1889, yang kemudian
mendirikan sebuah Pusat Informasi.Badan ini kemudian menjadi Pan American Union, atau
Perserikatan Negara-negara Benua Amerika[13].

Pada masa pemerintahannya juga terjadi Peristiwa Chili, dimana pelaut-pelaut Amerika diserang, dan
hal ini dibiarkan ataupun dibolehkan oleh pejabat pejabat Chili. Hal ini pun segera diselesaikan. Di
dalam negeri, keadaan angkatan darat dan laut Amerika diperbaiki, dan perbaikan pada roda
pemerintahan diusahakan dengan menandatangani sebuah undang-undang pengeluaran negara, yang
untuk pertama kalinya, kecuali dalam perang, mencapai jumlah satu miliar dollar[14].

la juga menandatangani sebuah perundang-undangan yang disebut Undang-Undang Sherman yang


melarang monopoli, guna melindungi perusahaan dan perniagaan dari kekangan-kekangan yang tak
sah, dan monopoli. Undang-undang itu adalah undang-undang Federal pertama yang ditujukan untuk
mengawasi monopoli.

Lama sebelum pemerintahan Presiden Benjamin Harrison berakhir, kemakmuran di Amerika Serikat
mulai berkurang, dan ketika Benjamin Harrison berusaha untuk dipilih lagi menjadi Presiden pada
1892, ia dikalahkan oleh lawannya.

Setelah meletakkan jabatan sebagai Presiden, Benjamin Harrison kembali membuka praktik hukum,
dan selama satu tahun, ia mengajar di sebuah Universitas dalam ilmu Perundang-undangan Dasar.

Pada 1899, ia bertugas sebagai Penasehat Venezuela dalam Komisi Arbitrasi dalam pertikaian
perbatasan antara Inggris dan Venezuela, dan juga sebagai wakil Amerika di Konferensi Perdamaian
di Den Haag, negeri Belanda.

Presiden Benjamin Harrison menikah dua kali. Isterinya yang pertama meninggal dunia di Gedung
Putih pada 1892. la menikah kembali pada 1896. Benjamin Harrison mempunyai seorang putera dan
seorang puteri dari isterinya yang pertama, dan seorang puteri dari isterinya yang kedua[15].

Benjamin Harrison meninggal dunia di Indianapolis pada 13 Maret 1901.

GROVER CLEVELAND

Stephen Grover Cleveland (lahir di Caldwell, New Jersey, 18 Maret 1837 – meninggal di Princeton,
New Jersey, 24 Juni 1908 pada umur 71 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-22 (1885–
1889) dan ke-24 (1893–1897). Ia adalah satu-satunya presiden yang menjabat dua kali secara tak
berurutan. Ia juga merupakan satu-satunya Demokrat yang terpilih sebagai presiden pada masa ketika
Partai Republik mendominasi politik antara 1860 dan 1912, serta satu-satunya Demokrat yang terpilih
setelah Perang Saudara[4]. Para pengagumnya memuji karena kejujuran, independensi dan
integritasnya. Sebagai pemimpin dari Demokrat Bourbon, ia menentang imperialisme, pajak, korupsi,
patronage (perlindungan khusus, biasanya bagi pengusaha), subsidi, dan kebijakan-kebijakan yang
menimbulkan inflasi, sementara berpegang pada prinsip-prinsip liberalisme klasik. Intervensinya
dalam Pemogokan Pullman pada 1894 untuk membuat kereta api tetap berjalan, menyebabkan
kelompok-kelompok serikat buruh marah. Dukungannya untuk standar emas dan oposisinya terhadap
perak bebas membuat marah sayap agraria partainya.

Para pengkritik menyebut Cleveland kurang memiliki imajinasi dan tampaknya terlalu tenggelam
dalam kegagalan ekonomi negara - depresi dan pemogokan - dalam masa jabatannya yang kedua. Ia
kehilangan kendali atas partainya yang dikuasai oleh kaum agrarian dan para pendukung perak
sebagai standar moneter ("silverite") pada 1896.

WILLIAM MCKINLEY

William McKinley, Jr. (lahir di Niles, Ohio, 29 Januari 1843 – meninggal di Buffalo, New York, 14
September 1901 pada umur 58 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-25, menjabat pada 1897
hingga 1901[1].

Ia dibunuh oleh seorang anarkis. McKinley berasal dari partai Republik.Ia mula-mula didampingi
oleh wakil presiden Garret A. Hobart dan lalu Theodore Roosevelt. Pada masa pemerintahannya, ia
mengembangkan imperialisme Amerika dengan menguasai Hawaii dan Kuba. dan merupakan anak
ketujuh dari sembilan saudara. Pada usia 17 tahun ia masuk perguruan tinggi, namun terpaksa
meninggalkan bangku kuliah tak lama setelah itu dikarenakan kesehatannya yang kurang baik.

Ia akhirnya berprofesi sebagai pengajar. Ketika Perang Saudara Amerika pecah pada 1861, McKinley
yang berusia 18 tahun masuk tentara dan berjuang di Virginia Barat dan akhimya ia diangkat menjadi
Letnan Dua.Setelah Perang Saudara berakhir, William McKinley belajar hukum di sebuah kantor
selama satu tahun, dan melanjutkan kuliah selama beberapa tahun di Sekolah Hukum.Dalam usia 24
tahun iapun membuka praktek hukum.Pada usia 34 tahun McKinley memperoleh jabatan di
Kongres.Kepribadiannya yang menarik, wataknya yang sopan, serta kecerdasannya menyebabkan ia
naik dengan cepat.la bertugas di Kongres selama 14 tahun dan kemudian ia menjadi Gubemur negara
bagian Ohio selama dua masa jabatan.

William McKinley menjadi calon Presiden dari Partai Republik dalam pemilihan 1896, berkat
dukungan seorang temannya yang kaya, ia memenangkan lebih dari tujuh juta suara dari jumlah suara
hampir 14 juta[2].

Pemerintahan Presiden McKinley sibuk dengan kegiatan-kegiatan di bidang politik luar negeri.

Di bawah pemerintahannya, Amerika untuk pertama kali memperoleh daerah-daerah di luar negeri,
yaitu Filipina, Guam, dan Puerto Rico[3]. Ini merupakan hasil Perang Seratus Hari pada 1898 antara
Amerika Serikat dan Spanyol[4]. Perang ini timbul karena Amerika ingin membantu Kuba
memperoleh kemerdekaannya dari Spanyol. Dalam perang seratus hari itu, Amerika menghancurkan
armada Spanyol di luar pelabuhan Santiago di Kuba[5].

Sesuai dengan perjanjian perdamaian, Spanyol meninggalkan Kuba dan menyerahkan Puerto Rico,
Guam dan Filipina kepada Amerika.Presiden William McKinley dipilih lagi untuk masa jabatannya
yang kedua pada 1900[6]. Enam bulan setelah pelantikannya yang kedua, ia mengunjungi pameran Pan
American di Buffalo, New York[7]. Di tempat ini, pada 6 September 1901, ketika ia sedang
menghadiri sebuah resepsi, ia ditembak[8].Ia meninggal dunia seminggu kemudian[9].

Presiden McKinley mempunyai dua orang puteri yang meninggal ketika masih kecil, isterinya, yang
berada di sampingnya ketika ia ditembak, meninggal dunia pada 1907[10].
THEODORE ROOSEVELT

Theodore Roosevelt dilahirkan pada 27 Oktober 1858 di New York. Ia adalah Presiden 26 Amerika
Serikat.

Biografi dan Karir:

Theodore Roosevelt itu kecil dan lemah ketika ia masih kecil. penglihatan-Nya buruk dan ia
menderita asma, tetapi dengan bantuan ayahnya, ia mampu mengatasi kelemahannya. Dia
mengangkat beban dan senam berlatih setiap hari. Dia juga naik kuda, berenang, berjalan kaki dan
belajar gulat, tinju dan judo. Kerja keras terbayar. Theodore Roosevelt mengatasi asma dan menjadi
baik dan kuat. Selama waktu ketika ia sedang sakit, ia harus menghabiskan banyak waktu di tempat
tidur. Theodore Roosevelt suka membaca dan terus gemar membaca sepanjang hidupnya.

Dia menyukai tantangan. Dia meninggalkan h nya


Ome di New York dan pergi ke North Dakota untuk menjadi seorang peternak. Dia membaca semua
yang dia bisa tentang peternakan dan orang-orang yang bisa disewa mengajarinya tentang ternak.

Dia pergi ke dalam politik karena dia memutuskan dia harus melayani masyarakat. Dia adalah orang
lain jujur dan diharapkan akan jujur, juga. Roosevelt tidak diamkan apa-apa di jalan tugas. Sekali
ketika dia mencalonkan diri sebagai presiden, seseorang menembaknya di dada. Dia bersikeras
memberikan sambutannya sebelum dia lukanya diobati. Dia berkata, "Saya memiliki pesan untuk
menyampaikan dan saya akan mengirimkannya selama ada adalah hidup dalam tubuh saya."

Ia tidur hanya 4 atau 5 jam malam. Dia akan duduk dan membaca atau bekerja saat keluarganya tidur.
Dia juga seorang militer. Mottonya adalah, "Berbicaralah lembut dan membawa tongkat besar."
Sekali dalam pertempuran dalam perang Spanyol-Amerika, ia memimpin prajurit kavaleri nya
(disebut Rough Riders) lurus ke atas San Juan Hill, meskipun ia takut bahwa ia atau prajuritnya
mungkin terluka.

Roosevelt juga sangat prihatin dengan sumber daya alam Amerika, tanah, hutan dan sungai. Dia
setuju untuk melindungi 150 juta hektar tanah padang gurun. Selama drive ternak, ia bekerja di
samping kanan sepanjang koboi.

Theodore Roosevelt menjabat sebagai presiden 26 Amerika Serikat 1901-1909. Dia membantu untuk
mewujudkan pembangunan Terusan Panama. Ketika ia masih muda, Theodore Roosevelt berjanji
pada diri sendiri ia akan menjalani hidupnya "ke gagang" sampai dia 60. Dan itu adalah yang dia
lakukan.

WILLIAM TAFT

William Howard Taft (lahir di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, 15 September 1857 – meninggal
di Washington, D.C., 8 Maret 1930 pada umur 72 tahun) adalah seorang politikus Amerika Serikat[1].
Taft adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-27,[2] Ketua Mahkamah Agung yang kesepuluh (1921-
1930)[3], ketua konservatif progresif dari Partai Republik di abad ke-20[4], profesor chaired untuk Yale
Law School, dan seorang pionir dalam bidang arbitrasi internasional.

WOODROW WILSON
Thomas Woodrow Wilson (lahir di Staunton, Virginia, 28 Desember 1856 – meninggal di
Washington, D.C., 3 Februari 1924 pada umur 67 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-28
(1913–1921).[1] Sebagai penganut Presbiterian, ia tercatat dalam sejarah dan politisi yang religius.[2]
Sebagai seorang tokoh reformasi Demokrat, ia terpilih sebagai Gubernur New Jersey yang ke-34
(1910) dan sebagai Presiden pada tahun 1912.[3] Ia menjabat dari tahun 1913 sampai 1921.[4] Ia lahir
di Staunton, Virginia (Amerika Serikat) dan meninggal pada 3 Februari 1924.[5] Wilson berasal dari
partai Demokrat.[6]

Selama menjabat Wilson didampingi oleh wakil presiden Thomas R. Marshall.[7] Semasa jabatannya
ada peristiwa-peristiwa penting yaitu: berakhirnya Perang Dunia I, pembentukan Liga Bangsa-Bangsa
(pelopor PBB), kemerdekaan banyak negara di Eropa dan munculnya hegemoni Amerika Serikat
sebagai negara adidaya. Tetapi kala itu Amerika Serikat masih enggan mencampuri urusan dunia.[8] Ia
menerima Penghargaan Perdamaian Nobel tahun 1919 atas jasanya mendirikan Liga Bangsa-Bangsa.

Setelah lulus dari perguruan tinggi ia belajar ilmu hukum, kemudian mendapat gelar doktor dalam
ilmu tata negara dan sejarah. Selama 15 tahun dari 1885 sampai 1910, Woodrow Wilson mengajar di
beberapa Universitas; di antaranya Universitas Princeton, di mana ia menjabat sebagai Presiden
selama delapan tahun.[11]

Pada 1910, ia terpilih menjadi Gubemur New Jersey, dan pada 1912, ia menjadi calon Presiden Partai
Demokrat.[12] Ia menganjukan sebuah program yang disebut Kebebasan Barn, yang menekankan,
diantaranya, individualisme, persamaan kesempatan bagi semua orang, besar kecil, dan hak-hak
negara bagian.

Woodrow Wilson menjadi Presiden selama dua masa jabatan, dari 1913 sampai 1921.[13] Selama masa
jabatan yang pertama, ia secara pandai berhasil menetapkan beberapa konstitusi penting melalui
Kongres, diantaranya:[14]

 Undang-undang yang bertalian dengan pajak pendapatan federal yang bertingkat-tingkat.[14]


 Undang-undang anti-monopoli.[14]
 Konstitusi larangan mempekerjakan anak-anak.[14]

Presiden Woodrow Wilson mempunyai keinginan keras untuk memelihara hubungan damai dengan
negara-negara lain tanpa menggunakan kekerasan ataupun ancaman. Ketika berkobar Perang Dunia
Pertama pada 1914, ia berusaha agar Amerika Serikat tetap netral.[15]

Tetapi setelah Jerman mengumumkan perang kapal selam yang tak terbatas, dan empat kapal Amerika
telah ditenggelamkan, ia meminta kepada Kongres pada 2 April 1917, untuk mengumumkan perang
terhadap Jerman. Presiden Woodrow Wilson segan untuk mempersiapkan perang, tetapi sekali perang
telah diumumkan, ia segera menyusun angkatan bersenjata dan mengerahkan seluruh tenaga rakyat
Amerika.[16]

Di bawah pimpinannya, kehidupan Amerika diorganisir seperti yang tidak pemah terjadi sebelumnya.
Dengan usaha besar-besaran dari Amerika, lambat laun mengubah keadaan dan menguntungkan pihak
sekutu.

Pada Januari 1918, Presiden Wilson berbicara di depan Kongres untuk menjelaskan tujuan-tujuan
perang Amerika, yang disampaikan dalam bentuk empat belas pasal yang terkenal, yang ia ajukan
sebagai dasar bagi perdamaian abadi.

Penerbitan dan penyebaran usul empat belas pasal itu di wilayah Jerman banyak memperlemah
semangat Jerman untuk menang, dan tekad Presiden Wilson untuk tidak berunding dengan siapapun
kecuali perwalian negara demokratis, mempercepat jatuhnya pemerintahan Kaisar Jerman.
Usulan empat belas pasal presiden Wilson mengandung satu pasal untuk mendirikan Perserikatan
Umum Bangsa-Bangsa, yang menjamin kebebasan politik dan kesatuan wilayah semua negara besar
maupun kecil. Persatuan itu kemudian dikenal sebagai Liga Bangsa-Bangsa, organisasi yang
mendahului Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Bagi usaha-usahanya untuk menciptakan perdamaian dunia, Woodrow Wilson dianugerahi Hadiah
Nobel Perdamaian pada 1919

Saat-saat terakhir Presiden Wilson merupakan saat-saat yang menyedihkan. Setelah mendapat
serangan jantung pada 1919, ia tidak dapat menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Usahanya untuk
membawa Amerika masuk ke dalam Liga Bangsa-Bangsa telah gagal, dan ia berhenti dari jabatannya
dalam keadaan jasmaniah yang lemah dan semangat yang hancur.[18]Ia meninggal dunia pada tanggal
3 Februari 1924.

WARREN HARDING

Warren Gamaliel Harding (lahir di Dekat Blooming Grove, Ohio, 2 November 1865 – meninggal di
San Francisco, California, 2 Agustus 1923 pada umur 57 tahun) adalah seorang politisi Amerika dan
Presiden Amerika Serikat yang ke-29 (1921-1923)[1]. Ia adalah presiden Amerika Serikat keenam
yang meninggal di kala masih menjabat[2]. Ia meninggal pada 2 Agustus 1923[3] di San Francisco,
California karena terkena serangan jantung[4]. Sebagai seorang anggota Partai Republik dari Amerika
Serikat untuk wilayah Ohio[5], ia didampingi wakil presiden Calvin Coolidge yang kemudian
menggantikan posisinya sebagai presiden Amerika Serikat setelah kematiannya.

CALVIN COOLIDGE

John Calvin Coolidge, Jr. (lahir di Plymouth, Vermont, 4 Juli 1872 – meninggal di Northampton,
Massachusetts, 5 Januari 1933 pada umur 60 tahun), juga dikenal dengan Calvin Coolidge adalah
Presiden Amerika Serikat ke-30 (1923–1929). Ia menggantikan Presiden Warren G. Harding yang
meninggal di kala masih menjabat. Ia putera dari John Calvin Coolidge, Sr. dan Victoria Moor,
seorang pemilik toko di sebuah kampung. Ayahnya juga berkedudukan sebagai penjaga keamanan
kampungnya.

Setelah tamat sekolah tinggi dengan prestasi cum-laude, Calvin Coolidge mulai berkecimpung dalam
bidang hukum dan politik. Lambat laun dan secara teratur, ia maju dalam dunia politik dari anggota
Dewan Kota sampai Gubemur negara bagian Massachusetts dari Partai Republik[4]. Sewaktu duduk
sebagai Gubernur Massachusetts; namanya menjadi terkenal di seluruh Amerika Serikat karena
usahanya yang keras menentang pemogokan polisi Boston dan pembentukan Serikat Buruh Polisi
Kota itu.

Calvin Coolidge menjadi Presiden pada 1923 setelah Presiden Harding meninggal dunia, ia menjabat
Wakil Presiden di bawah Presiden Harding[6]. Berita bahwa ia telah terpilih menjadi Presiden,
diterimanya pada pukul setengah tiga pagi, pada 3 Agustus 1923, sewaktu ia berkunjung ke rumah
ayahnya di Vermont[7]. Di bawah sinar lampu minyak tanah, ayahnya menyaksikannya mengangkat
sumpah Presiden, sambil ia meletakkan tangannya pada Kitab Suci orangtuanya[8].

Sebagai presiden, Calvin Coolidge memperlihatkan tekadnya untuk mempertahankan norma-norma


moral dan ekonomi lama, di tengah-tengah kemakmuran yang dialami rakyat Amerika. Ia menolak
menggunakan kekuasaan ekonomi pemerintah Federal untuk membatasi kemakmuran ekonomi yang
semakin bertambah, ataupun untuk memperbaiki keadaan pertanian dan beberapa industri yang
merosot. Dalam amanatnya yang pertama kepada kongres ia menyerukan agar Amerika Serikat
menjauhkan diri dari persoalan-persoalan luar negeri, agar pajak dipotong, penghematan dijalankan,
dan membatasi bantuan kepada pengusaha-pengusaha pertanian[9].

Presiden Coolidge segera menjadi populer. Pada 1924, dalam pemilihan presiden, ia mendapat 54
persen lebih banyak dari jumlah semua suara[10].

Ada satu pendapat yang mengatakan bahwa kekuatan politik yang dimiliki Presiden terletak pada
kemampuannya memilih saat yang tepat, baik untuk berbuat sesuatu atau tidak sama sekali. Hal
tersebut dianggap menyenangkan bagi para pengusaha yang tidak mau diganggu. Demikian juga bagi
sebagian besar kalangan masyarakat yang menganggap bahwa pemerintahan di Amerika Serikat
terlalu birokratis[11].

Presiden Calvin Coolidge terkenal karena kejenakaannya dan sifatnya yang pendiam, dan juga karena
ia dengan keras menjalankan penghematan dalam pemerintahan.

Setelah meninggalkan Gedung Putih pada 1929, Presiden Calvin Coolidge menjadi seorang Direktur
perusahaan asuransi Jiwa, dan menulis artikel-artikel yang dimuat dalam banyak surat kabar[12]. Ia
meninggal dunia akibat serangan jantung pada 5 Januari 1933.Ia meninggalkan isterinya, serta dua
orang putera.

HERBERT HOOVER

Herbert Clark Hoover (lahir di West Branch, Iowa, 10 Agustus 1874 – meninggal di Kota New
York, New York, 20 Oktober 1964 pada umur 90 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-31
(1929-1933). Masa jabatan Hoover terutama dihantui oleh krisis ekonomi yang mulai dari tahun 1929.
Oleh karena itu perkampungan-perkampungan miskin di Amerika disebut Hooverville (Kota Hoover).
Dia juga seorang yang insinyur tambang, humanitarian, dan administrator. Ia memberikan contoh
komponen Gerakan Penghematan dari Era Progresif, berpendapat bahwa hal itu adalah solusi teknis
untuk semua masalah sosial dan ekonomi—kedudukan yang dihadapi pada masa Depresi Besar yang
bermula saat ia menjadi presiden.

FRANKLIN D. ROOSEVELT

Dikenal dengan nama F.D Roosevelt atau FDR dia merupakan seorang presiden Amerika Serikat ke-
32, dia menjabat presiden di Amerika Serikat dari tahun 1933 – 1945. Lahir pada 30 Januari 1882 di
Hyde Park, New York dan meninggal di Warm Springs, Georgia pada 12 April 1945 pada umur 63
tahun. Franklin adalah satu-satunya Presiden Amerika Serkiat yang terpilih selama empat kali
berturut-turut dalam masa jabatan dari tahun 1933 hingga 1945.

Beliau merupakan salah satu tokoh abad ke-20 dan menempati urutan ketiga dalam sejarah
kepresidenan Amerika Serikat, lahir dalam keadaan berkecukupan ia juga melewati maa-masa sakit
yang membuatnya cacat. Franklin juga adalah tokoh penting dalam pendukung reformasi. Dia adalah
seseorang yang mampu membawa Amerika Serikat pulih dalam masa “Depresi yang Hebat”, dalam
perencanaan terhadap Perang Dunia II dia mempersiapkan AS untuk menjadi Gudang Senjata
Demokrasi dalam melawan kekuatan kuat dari Jerman Nazi dan Kekaisaran Jepang.Masa-masa
jabatan Roosevelt sebelum menjadi presiden adalah seorang:

- Seorang pengacara pada usia 25 tahun


- Senator negara bagian New York selama dua tahun
- Asisten Menteri Angkatan Laut di bawah menteri angkatan laut Josephus Daniels
- Gubernur New York.
Franklin Delano Roosevelt pertama kali menjabat sebagai Presiden pada tahun 1933, saat ia menjabat
sebagai presiden, AS mengalami puncak depresi yang sangat hebat bahkan lebih dari 13 juta
rakyatnya tak memiliki pekerjaan serta ekonominya kurang baik dan membeli harga tiket ke medan
sekarang saja tidak terlalu mencukupi. Dia bertindak cepat dan berusaha untuk memulihkan Amerika
Serikat dalam pernyataannya yang terkenal yakni “Satu-satunya yang harus kita takuti adalah rasa
takut itu sendiri”.

FDR mengusulkan rencana besar-besaran untuk menghidupkan kembali keguatan perusahaan dan
pertanian dan memberikan bantuan kepada para menganggur serta mereka yang terancam kehilangan
ladang serta tempat tinggalnya. Banyak sekali yang puas dengan kinerja FDR dan memutuskan untuk
melantiknya kembali menjadi seorang Presiden, selama menjabat sebagai presiden ia sangat di
kagumi

Rencana “Seratus Hari Pertama”-nya disetujui oleh Kongres dan setelah seratus hari pertama
memegang jabatan, saat Jepang menyerang Pearl Harbour pada 7 Desember 1941 beliau diarahkan ke
organisasi tenaga kerja bangsa dan sumber daya untuk perang.

Amerika Serikat sangat berteman dengan Rusia dan itu sudah disadari oleh FDR bahwa perdamaian
masa depan dunia akan sangat tergantung dengan hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia dia
juga langsung mengabdikan banyak sekali ide adan gagasan untuk perencanaan sebuah bangsa-bangsa
dimana ia berharap kesulitan internasional dapat diselesaikan.

Saat perang menjelang akhir kesehatan Roosevelt memburuk dan tepat tanggal 12 April 1945 di
Warm Springs, Georgia ia meninggal karena pendarahan otak.

HARRY TRUMAN

Harry S. Truman adalah seorang anak petani yang akhirnya menjadi presiden Amerika ke-33.
Perjalanannya menjadi seorang presiden diawali saat beliau mendaftarkan diri menjadi tentara militer
saat Amerika menjadi salah satu peserta perang dunia pertama. Beliau berangkat perang dengan
pangkat kapten.

Sepulang dari tugasnya sebagai tentara militer, Harry S. Truman berkuliah di jurusan hukum dan
mulai aktif di dunia politik dan masuk dalam jajaran partai Demokrat. Akan tetapi, kuliahnya di
jurusan hukum tersebut tidak bertahan lama, Truman memilih berhenti setelah mendapatkan
pekerjaan di pemerintahan.

Truman dikenal sangat loyal kepada Franklin D. Roosevelt yang saat itu menjabat sebagai presiden
Amerika. Beliau bahkan diminta untuk mendampingi Presiden Roosevelt dan menjadi wakil presiden,
menggantikan Henry Wallace pada tahun 1944. Setelah Franklin D. Roosevelt meninggal, Truman
maju untuk menjadi presiden Amerika. Pada masa kerjanya, banyak peristiwa sejarah yang masih
terus diingat dan berpengaruh hingga saat ini. Salah satunya adalah pembentukan PBB dan
pengeboman Hirosima dan Nagasaki.

Presiden Truman dianggap lebih peduli terhadap masyarakat karena programnya yang disebut Fair
Deal atau Tindakan Adil. Beliau mengajukan 21 pasal untuk disetujui oleh kongres yang antara lain
berisi desakan agar jaminan social diperluas, pengangguran dihapuskan, perumahan rakyat dan
daerah-daerah kota yang sudah rusak dibangun kembali.

Harry S. Truman menikah dengan kekasihnya, Bess Wallace, pada 28 Juni 1919 setelah pulang dari
tugasnya menjadi tentara militer. Pasangan Truman dan Wallace dikaruniai satu orang putri bernama
Marry Margaret.
Setelah masa kepresidenannya habis, Truman dan keluarganya meninggalkan Gedung Putih dan
kembali ke tempat asal mereka di Independence Missouri. Truman meninggal pada 26 Desember
1972 karena komplikasi dan pneumonia. Beliau dikuburkan di Truman Library di Independence,
Missouri.

DWIGHT EISENHOWER

Eisenhower adalah keturunan Belanda Pennsylvania, dan dibesarkan di Kansas. Pria ini
mengembangkan minat nya akan menjelajahi alam bebas, berburu, memancing, memasak dan
bermain kartu.

Pada November 1942 berpangkat sebagai Letnan Jenderal, Dwight Eisenhower memimpin pendaratan
tentara sekutu di Afrika Utara. Pada 1944 Eisenhower diangkat menjadi Panglima Tertinggi Pasukan
Sekutu yang menyerbu Perancis, yang akhirnya menghasilkan penyerahan Jerman pada sekutu
tanggal 8 Mei 1945.

Setelah beberapa lama menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Amerika, Presiden Universitas
Columbia di New York, dan Panglima Tertinggi pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau
NATO, di Paris. Pada saat itu, baik Partai Demokrat maupun Partai Republik membujuknya supaya
bersedia menjadi calon Presiden masing masing. Akhirnya pada bulan Juni 1952 Eisenhower
mengundurkan diri dari NATO untuk berkampanye secara penuh. Eisenhower terpilih sebagai
Presiden Amerika Serikat ke 34 pada tahun 1953. Dia menggemari dan bergabung dengan Augusta
National Golf Club pada tahun 1948 dan sering bermain golf semasa menjabat sebagai presiden dan
setelah kepresidenannya. Eisenhower mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden pada tahun 1961.

Eisenhower menikah dengan Mamie Jenewa Doud dari Boone, Iowa dan memiliki dua putra.
Eisenhower meninggal di Washington, D.C. 28 Maret 1969 pada umur 78 tahun karena gagal jantung
di Walter Reed Army Hospital di Washington, DC. Eisenhower di makamkan pada tanggal 2 April di
sebuah kapel kecil bersama anaknya Doud, yang meninggal pada usia 3 di tahun 1921. Dan pada
tahun 1979 istrinya Mamie dimakamkan di sampingnya setelah kematiannya.

JOHN KENNEDY

John Fitzgerald Kennedy lahir pada 29 Mei 1917 di Brookline, Massachusetts, di tengah-tenga
keluarga kaya dan terhormat. Kakek dari keluarga ayahnya, P.J. Kennedy, adalah bankir kaya dan
pedagang minuman keras. Sedangkan nenek dari keluarga ibunya, John E. Fitzgerald, yang memiliki
julukan "Honey Fitz," adalah seorang politisi handal yang bekerja sebagai anggota kongres dan
sebagai Walikota Boston. Ibu Kennedy, Rose Elizabeth Fitzgerald adalah seorang wanita kelas tinggi
di Boston. Sedangkan ayahnya, Joseph Kennedy Sr., adalah seorang bankir sukses yang memperoleh
keuntungan besar dari pasar saham setelah Perang Dunia I. Joe Kennedy Sr. kemudian melanjutkan
karier pemerintahannya sebagai Ketua Securities and Exchange Commission dan sebagai Duta Besar
untuk Inggris.

John Fitzgerald Kennedy, yang lebih sering dipanggil, Jack, adalah anak tertua kedua dari sembilan
bersaudara yang luar biasa. Saudara-saudaranya antara lain Eunice Kennedy (pendiri Special
Olympics), Robert Kennedy (Jaksa Agung Amerika Serikat), dan Ted Kennedy, salah seorang senator
paling kuat di sejarah Amerika.

Kennedy mengikuti sekolah paroki Canterbury (1930-1931) dan Sekolah Choate (1931-1935). Salah
seorang gurunya mengatakan bahwa orang-orang di sekolah menyukainya lebih untuk kepribadiannya
daripada prestasinya. Dia sering sakit-sakitan sewaktu kecil dan menghabiskan banyak waktu dengan
membaca. Kennedy terdaftar di Princeton University pada tahun 1935 tetapi penyakit segera
memaksanya untuk mundur. Setelah pemulihan ia masuk ke Harvard University, di mana ia
mengambil jurusan hubungan pemerintah dan internasional.
Selama tahun-tahun awal di Harvard, ia melakukan perjalanan ke Eropa dan mengamati peristiwa
yang mengarah ke Perang Dunia II (1939-1945). Dia menggunakan pengamatannya untuk tugas
senior paper-nya, yang kemudian menjadi buku terlaris ‘Why England Slept’ (1940).

Setelah lulus dari Harvard dengan penghargaan pada tahun 1940, Kennedy masuk ke Stanford
University untuk melanjutkan pascasarjana. Pada bulan April 1941 ia mencoba mendaftarkan diri di
Angkatan Darat AS tapi ditolak karena alasan fisik (cedera punggung yang diterima saat bermain
sepak bola). Beberapa bulan kemudian, setelah punggungnya diperkuat melalui latihan, Angkatan
Laut AS menerimanya. Dia kemudian menjadi seorang perwira intelijen di Washington, D.C. Setelah
Jepang menyerang Pearl Harbour (sebuah pangkalan militer AS di Hawaii) pada tanggal 7 Desember
1941, Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II. Kennedy meminta tugas aktif di laut dan diberi
tugas ini pada tahun 1942-an.

Melanjutkan pelatihan dalam Skuadron Boat Torpedo Motor, Kennedy dikirim ke Pasifik Selatan
untuk dalam perang melawan Jepang. Pada bulan Maret 1943 ia diberi komando kapal patroli torpedo
(PT), sebuah perahu kecil, cepat, dan dipersenjatai dengan senjata, termasuk torpedo. Pada bulan
Agustus perahunya telah diiris menjadi dua oleh sebuah kapal perusak Jepang dan dua anak buahnya
tewas. Kennedy dan empat orang lainnya berpegangan pada setengah dari kapal PT yang tetap
mengapung. Enam orang lainnya selamat di perairan terdekat, dua terluka. Dalam perjuangan tiga jam
Kennedy meletakkan awak kapal yang terluka ke bangkai kapal yang masih mengambang. Ketika
kapal ini terbalik, ia memerintahkan anak buahnya untuk berenang ke sebuah pulau kecil sekitar tiga
mil jauhnya. Dia menarik satu orang ke pantai dalam perjuangan lima jam yang heroik. Beberapa hari
kemudian, setelah memperlihatkan keberanian, kepemimpinan, dan daya tahan, Kennedy dan anak
buahnya berhasil diselamatkan.
Kembali ke kehidupan sipil, Kennedy bekerja di surat kabar selama beberapa bulan, meliputi
konferensi PBB, Konferensi Potsdam, dan pemilu Inggris 1945. Namun, karena ia datang dari
keluarga yang biasa melakukan pelayanan publik, Kennedy menginginkan karier di bidang politik.

Pada tahun 1946 ia menjadi calon U.S. House of Representatives dari distrik Massachusetts ke
sebelas. Kennedy membangun organisasi personal yang besar untuk kampanyenya. Pada tur keliling,
ia bertemu pemilih sebanyak mungkin. Dia langsung berbicara kepada orang-orang tersebut dalam
gaya non formal tentang topik yang mereka sukai. Dalam kampanyenya ini, Jack didukung oleh ibu
dan saudara-saudaranya. Robert dan Edward berperan sebagai manajernya, sedangkan ibu dan
saudara-saudara perempuannya mengadakan kegiatan sosial untuk menggalang dana bagi
kampanyenya.
Kennedy memenangkan pemilihan utama, musim gugur, dan pemilihan untuk House of
Representatives pada tahun 1948 dan sekali lagi pada 1950. Dia bekerja untuk program-program
mewujudkan kesejahteraan sosial yang lebih baik, khususnya di bidang perumahan murah rakyat.
Pada tahun 1949 ia menjadi anggota Komite Bersama Hubungan Buruh-Manajemen. Dalam kapasitas
ini, Kennedy adalah seorang pendukung kuat bagi buruh, yang mengupayakan upah yang lebih tinggi
dan kondisi kerja yang lebih baik.
Kennedy mendukung program domestik dari Presiden Harry Truman, termasuk program-program
kesejahteraan sosial, perpajakan progresif, dan regulasi bisnis. Namun, ia tidak mengikuti kebijakan
Truman dalam hubungan luar negeri. Misalnya, ia menentang pertempuran di Korea.
Pada April 1952 Kennedy berjuang untuk mendapatkan kursi di Senat AS menghadapi Henry Cabot
Lodge, Jr., seorang anggota Partai Republik yang liberal. Kennedy dimenangkan oleh lebih dari tujuh
puluh ribu suara. Lodge kalah telak. Dia tidak melawan seorang pria saja, melainkan seluruh keluarga
Kennedy. Pada tahun 1958 Kennedy terpilih kembali ke Senat.

Sukses politik Kennedy segera diikuti oleh kesuksesan lain dalam kehidupan pribadinya. Pada tanggal
12 September 1953, Kennedy menikahi Jacqueline Lee Bouvier, putri seorang pemodal dari New
York City, di Newport, Rhode Island. John dan Jacqueline Kennedy memiliki tiga anak: Caroline
Bouvier, John Fitzgerald, dan Patrick Bouvier (yang hidup hanya beberapa hari setelah kelahirannya
di tahun 1963); serta seorang anak lain yang meninggal saat dilahirkan di tahun 1956.
Kennedy bertugas sebagai Senat di bulan Januari 1953. Ia melanjutkan untuk mendukung para buruh,
ekonomi, dan hubungan luar negeri. Ia menjabat di Komite Kesejahteraan Buruh dan Masyarakat,
Komite Operasi Pemerintah, Komite Hubungan Buruh-Manajemen, Komite Hubungan Luar Negeri
dan Komite Ekonomi Bersama. Dia juga mengupayakan untuk meloloskan dana untuk membantu
industri perikanan dan tekstil Massachusetts dan meningkatkan perekonomian New England.

Cedera lama di punggungnya yang kambuh memaksa Kennedy untuk menggunakan kruk selama
1954. Dia menjalani operasi pada Oktober 1954 dan pada Februari 1955. Dia menghabiskan berbulan-
bulan masa sakit dan penyembuhannya dengan menulis biografi orang-orang Amerika yang telah
menunjukkan keberanian moral pada titik-titik sulit dalam hidup mereka. Buku biografi ini, ‘Profiles
in Courage’ (1956), menjadi buku terlaris dan Hadiah Pulitzer untuk kategori biografi pada tahun
1957.

Operasi punggung Kennedy tidak sukses 100%, dan dia tidak pernah lagi sepenuhnya bebas dari rasa
sakit. Pasca operasi, ia kembali ke kursi Senat pada bulan Mei 1955. Ia menjadi pendukung kuat dari
hak-hak sipil dan perundang-undangan kesejahteraan sosial. Kennedy juga mendukung anggaran
untuk memberikan dana bantuan bagi pendidikan dan untuk melonggarkan hukum imigrasi AS.

Pada 1960, Kennedy menjadi Presiden Amerika Serikat termuda, dengan wakil Lyndon B. Johnson.
Mereka mengalahkan kandidat dari Partai Republik, Richard Nixon.

Dalam masa jabatannya sebagai presiden yang cukup singkat, Kennedy menghadapi banyak keadaan
yang sangat genting. Antara lain, kegagalan invasi AS ke Kuba di Teluk Babi (Bay of Pigs),
perlindungan terhadap hak-hak sipil, krisis misil Kuba, dan perang Vietnam. Namun, Kennedy dapat
menghadapi semuanya dengan sangat baik, yang membuatnya semakin disegani oleh kawan maupun
lawan.

Tanggal 22 November 1963 adalah hari naas bagi Kennedy. Ia tewas ditembak saat berada di mobil
terbuka di Dallas, Texas. Lee Harvey Oswald dipercaya sebagai penembak sang presiden, meskipun
beberapa argumen lain mengatakan, bahwa pelakunya lebih dari satu orang. Seluruh Amerika Serikat
– bahkan seluruh dunia – berduka. Di Indonesia, bendera setengah tiang dikibarkan sebagai tanda
turut berduka cita. Di New Delhi, India, banyak orang yang menangis di jalan-jalan.
Kennedy pernah menyimpulkan bahwa masa saat itu sebagai "sangat berbahaya, dan berantakan." Ia
hidup di antara dua perang dunia, Great Depression (tahun 1929-1939 di mana hampir setengah
pekerja industri di negara tersebut kehilangan pekerjaan), dan era nuklir. "Hidup ini tidak adil,"
katanya. Dan itulah Kennedy, yang dikaruniai kemuliaan dan tragedi. Namun, ia tidak pernah
kehilangan kasih sayangnya, rasa keseimbangan, maupun optimismenya.

LYNDON JOHNSON

Lyndon Baines Johnson (lahir di Stonewall, Texas, 27 Agustus 1908 – meninggal di Stonewall,
Texas, 22 Januari 1973 pada umur 64 tahun) yang dijuluki LBJ adalah Presiden Amerika Serikat ke-
36 (1963–1969). Setelah melewati sebuah karier yang panjang di Kongres Amerika Serikat, Johnson
menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat yang ke-37. Pada tahun 1963, ia menggantikan
John F. Kennedy yang tewas terbunuh.

Ia juga pernah menjabat Ketua Minoritas Partai Demokrat di Senat. Sebagai presiden, ia bertanggung
jawab untuk pengesahan beberapa undang-undang yang berbau liberal, termasuk Gerakan Hak Sipil
Amerika tahun 1955-1968, Medicare, program "War on Poverty". Itu semua terdapat dalam program
Great Society. Secara berturut, LBJ meningkatkan kehadiran pasukan AS di Perang Vietnam, dari
16,000 pada tahun 1963 menjadi 550,000 di awal 1968, ketika lebih dari 1000 tentara AS terbunuh
per bulan. LBJ terpilih kembali pada tahun 1964, namun pencalonannya pada tahun 1968 gagal
sebagai hasil gejolak di dalam tubuh partainya, lalu ia mengumumkan bahwa ia tak mau ikut
pemilihan. Johnson dikenal luas karena kepribadian yang sok kuasa dan mencengkeram para politikus
utama. Warisan jangka panjangnya sulit diukur, karena kemajuan yang dibuat dalam bidang hak-hak
sipil dan program "Great Society", dikacaukan oleh masalah Perang Vietnam.

Karena menggantikan Presiden Kennedy, pada masa jabatan pertama ia tidak didampingi oleh wakil
presiden. Lalu setelah terpilih dalam menjalankan masa jabatan kedua, ia didampingi oleh Wakil
Presiden Hubert H. Humphrey.

Suami dari Lady Bird Johnson ini meninggal dunia di tanah peternakan LBJ di Stonewall, Texas, pada
tanggal 22 Januari 1973.

RICHARD NIXON

Richard Milhous Nixon lahir pada 9 Januari 1913 di California, Amerika Serikat. Ia adalah Presiden
ke-37 Amerika Serikat yang bertugas pada tahun 1969 hingga 1974. Sebelum menjadi presiden,
Nixon telah malang melintang di dunia politik Amerika Serikat. Di antaranya ia pernah menjabat
sebagai Wakil Presiden AS dan Senator dari California.

Nixon lahir di Yorba Linda, California. Setelah menyelesaikan studi sarjananya di Whittier College,
ia melanjutkannya ke Duke University Law School pada tahun 1937. Lulus dari Duke University, ia
kemudian mengikuti wajib militer untuk membela negaranya di Perang Dunia kedua. Usai perang,
Nixon beralih ke dunia politik dan terpilih menjadi anggota parlemen pada 1947.

Pada tahun 1952, Nixon yang telah menduduki jabatan Senator Negara Bagian California ditawari
oleh Dwight Eisenhower untuk mendampinginya sebagai Calon Wakil Presiden Amerika Serikat dari
Partai Republik. Dengan dukungan dana yang kuat, Dwight dan Richard pun berhasil melenggang ke
jabatan eksekutif tertinggi di pemerintahan Amerika Serikat pada 1956. Selanjutnya, Nixon menjabat
sebagai Wakil Presiden selama delapan tahun di bawah kepemimpinan Eisenhower. Namun setelah
Eisenhower mengalami stroke, Nixon mengambil peran yang lebih aktif dalam pengambilan
kebijakan Amerika Serikat.

Pada tahun 1960 ia maju sebagai calon presiden dari Partai Republik. Namun ia kalah tipis dengan
John F. Kennedy. Ia juga gagal memenangkan pemilu Gubernur California pada 1962 sehingga ia
mengumumkan pengunduran dirinya dari politik. Tetapi pengunduran dirinya tersebut tidak
berlangsung lama setelah kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden pada 1968.

Ia kemudian menjadi Presiden Amerika Serikat hingga tahun 1974. Satu hal yang patut diingat semasa
pemerintahan Nixon adalah terjadinya skandal Watergate pada 1973. Hal ini memaksa Nixon untuk
menghadapi pemakzulan oleh parlemen Amerika Serikat. Ia pun memilih untuk mengundurkan diri
pada bulan Agustus 1974.

GERALD FORD

Gerald Rudolph Ford, Jr. (terlahir Leslie Lynch King, Jr, lahir di Omaha, Nebraska, 14 Juli 1913 –
meninggal di Rancho Mirage, California, 26 Desember 2006 pada umur 93 tahun) adalah Presiden
Amerika Serikat ke-38 (1974-1977) dan Wakil Presiden Amerika Serikat ke-40 (1973-1974). Ia
menggantikan Presiden Nixon yang mengundurkan diri karena Watergate. Ford adalah wakil presiden
pertama di bawah Amendemen 25. Ford berasal dari partai Republik. Karena sebelumnya ia adalah
wakil presiden, maka tidak ada wakil presiden dalam periode jabatan kepresidenannya. Ia kemudian
didampingi oleh Nelson Rockefeller sebagai wakil presiden. Gerald Rudolph Ford dilahirkan pada 14
Juli 1913 di Omaha, Nebraska. Nama belakangnya adalah Leslie Jr., anak dari Dorothy Gardner dan
Leslie King. Pada usia dua tahun orangtuanya bercerai dan ibunya menikah kembali dengan Gerald R.
Ford di Grand Rapids, Michigan. Ia kemudian dengan sah diangkat sebagai anak oleh ayah tirinya dan
ia memakai nama dari ayahnya yang baru.
Gerald menjadi bintang sepak bola di SMA/sekolah menengah dan telah beberapa kali memimpin
regunya memperoleh kemenangan.

Di Universitas Michigan ia dinobatkan sebagai pemain terbaik dari regunya pada 1934. Ia menolak
tawaran untuk menjadi pemain sepak bola profesional dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah
Hukum Yale dengan bekerja sebagai pembantu pelatih sepak bola dan pelatih tinju sambil
meneruskan sekolahnya.

Pada 194 ia lulus sebagai juara ketiga dikelasnya. la kemudian bekerja sebagai ahli hukum di Grand
Rapids, tetapi pada [[1942] tidak lama sesudah Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia Kedua,
ia masuk Angkatan Laut dan bertugas di Pasifik selama 47 bulan.

Pada 1946 ia keluar dari Angkatan Laut dengan jabatan terakhir sebagai Letnan Komandan.

Ia kembali ke Grand Rapids sebagai ahli hukum dan berhasil memenangkan beberapa penghargaan
dari Kamar Dagang (Chamber of Commerce) untuk pengabdiannya pada masyarakat.

Pada 1948 ia dipilih sebagai anggota Kongres untuk wilayah lima dari Michigan. Ia bertahan selama
25 tahun sebagai wakil dari Michigan di Kongres. Selama delapan tahun ia juga menjabat pemimpin
Partai Republik di Kongres Amerika Serikat.

Pada peristiwa pembunuhan Presiden Kennedy ia menjadi anggota dari Warren Commission yang
menyelidiki tentang pembunuhan tersebut. Ia bersama dengan penulis lain menulis buku tentang
laporan dari komisi.

Sebagai anggota Kongres, ia dinilai sebagai orang konservatif. Kawan kawannya mengenal dia
sebagai orang yang gigih, sungguh-sungguh, dan tidak berlebihan.

Pada 12 Oktober 1973 Wakil Presiden Spiro T. Agnew mengundurkan diri dari jabatannya, Presiden
Nixon memilih Ford sebagai gantinya.

Pada 27 November Senat Amerika Serikat menyetujui pengangkatannya dengan suara 92 lawan 3.

Pada dan Kongres pada 6 Desember 1973 Kongres memberikan suara 387 setuju lawan 35 dan Ford
disumpah sebagai Wakil Presiden pada hari yang sarna.

Pada waktu Presiden Nixon mengundurkan diri sebagai Presiden pada 9 Agustus 1974, Ford diambil
sumpahnya sebagai Presiden Amerika Serikat. Kepresidenan Ford diawali dengan kontroversi ketika
ia memberikan pengampunan penuh kepada mantan Presiden Richard Nixon pada tanggal 8
September 1974 atas seluruh kesalahan dan keterlibatannya dalam Skandal Watergate. Pengampunan
kepada Nixon dilakukan oleh Ford karena ia merasa bahwa Amerika akan terus berfokus pada
Watergate dan meninggalkan kepentingan publik lainnya. Popularitas Ford terus menurun hingga
akhir kepresidenannya. Tahun-tahun Ford sebagai Presiden, rakyat Amerika Serikat merasakan inflasi
tinggi yang menyebabkan lesunya ekonomi. Dalam urusan luar negeri, Ford telah banyak berusaha
melakukan usaha-usaha diplomatik seperti ditandatanganinya SALT (Strategic Arms Limitation
Treaty) dengan Uni Soviet di mana SALT merupakan lanjutan dari hasil kerja Nixon. Ford juga gagal
menyelamatkan Vietnam Selatan (sekutu AS) dari serangan Vietnam Utara (komunis) yang
menyebabkan kejatuhan Vietnam Selatan ke tangan Utara dan ini mengakhiri 20 tahun konflik antara
Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Ford meminta ijin Kongres AS untuk mengirim pasukan ke
Vietnam untuk mengalahkan komunis, tetap Kongres menolak.

Ford juga menyetujui tindakan Presiden Indonesia, Soeharto untuk menginvasi Timor Timur pada
tahun 1975 dengan pertimbangan karena dukungan Soeharto pada AS dan tidak ingin agar Timor
Timur tidak jatuh ke tangan komunis seperti yang telah terjadi di Vietnam dan agar AS memiliki
sekutu di Asia Tenggara setelah kehilangan Vietnam Selatan. Walaupun kepresidenannya dihantui
oleh sejumlah kegagalan, Ford telah mendukung Komite Church, yang dipimpin oleh Senator Frank
Church untuk menyelidiki tindakan ilegal yang pernah dilakukan oleh CIA. Kebijakan ekonomi Ford
di bidang ekonomi adalah dengan program WIN (Whip Inflation Now) yang dikenal telah menjaga
ekonomi tidak jatuh lebih dalam lagi meskipun tidak membawa banyak. Ford adalah Presiden yang
dikenal berkharisma dan baik kepada para lawannya, sangat berbeda dengan pendahulunya yang suka
bermain kasar dan membenci musuh-musuhnya. Selama kepresidenannya, Ford selalu berusaha
membuka Gedung Putih untuk mengakhiri citra yang menyeramkan di bawah Richard Nixon. Ford
telah dianggap baik oleh sejumlah sejarawan terutama membuka jalan transisi setelah kasus Nixon.

Dalam Pemilihan Presiden AS 1976, Skandal Watergate masih segar di pikiran masyarakat dan Partai
Republik kurang populer, ditandai dengan kekalahan Republik di pemilihan-pemilihan Gubernur,
Senator, atau Anggota DPR bahkan pemerintah lokal. Ford berhasil memenangkan nominasi Republik
untuk melawan kandidat Demokrat, mantan Gubernur Georgia, Jimmy Carter yang dikenal sebagai
"outsider" atau "orang luar Washington", yang membawa semangat dan citra bersih di tengah
kotornya orang-orang Washington. Ford kalah dalam pemilu dengan memperoleh 48% suara rakyat
dan 240 electoral votes (suara perwakilan). Ford pensiun dari politik setelah kepresidenannya resmi
berakhir pada 20 Januari 1977. Presiden Ford menikah dengan Elizabeth Bloomer Warren yang telah
bercerai dari suaminya yang pertama. Mereka mempunyai tiga orang putera dan seorang puteri.

JIMMY CARTER

James Earl Carter, Jr. (lahir di Plains, Georgia, 1 Oktober 1924; umur 89 tahun) atau dikenal
Jimmy Carter adalah Presiden Amerika Serikat ke-39 (1977 - 1981) dan penerima Hadiah Nobel
Perdamaian pada 2002. Sebelum menjadi presiden, Carter selama dua periode menjabat Senat
Georgia dan Gubernur Georgia yang ke-76 (1971 - 1975).[1]

Pada tahun 1976, Carter dinominasikan sebagai kandidat kuda hitam oleh Demokrat untuk
menggantikan Presiden Gerald Ford melalui pemilu presiden Amerika Serikat pada tahun 1976.Salah
satu kejadian kontroversial semasa ia menjabat presiden adalah penyanderaan warga Amerika selama
kurang lebih 450 hari di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran, Iran dan berakhirnya
perselisihan antara Mesir dan Israel.James Carter adalah salah seorang penerima Nobel Perdamaian
pada tahun 2002.

la adalah anak tertua dari empat anak James Earl Sr. dan Lilian Carter.Dikenal dengan nama "Jimmy"
saja, sejak masa remajanya, ia dibesarkan dalam masyarakat pedesaan kecil di mana keluarga Carter
telah tinggal selama lima generasi dan ayahnya memiliki toko kecil.

Diilhami oleh kekaguman ayahnya kepada tentara, salah satu cita-cita Jimmy Carter yang pertama
ialah memasuki Akademi Angkatan Laut AS di Annapolis. Setelah belajar setahun di tingkat
persiapan Universitas Teknik Georgia ia mewujudkan cita-citanya dan memasuki Akademi itu sebagai
seorang siswa yang dicalonkan oleh kongres pada 1943.

Pada tahun 1946 Jimmy Carter menikah dengan Rosalynn yang juga berasal dari Georgia dan
mempunyai empat anak, tiga laki-Iaki dan satu perempuan.

Setahun setelah Perang Dunia II berakhir ia lulus dari Akademi dan menjalani dinas militer aktif pada
armada kapal selam.Pada 1952 Jimmy Carter bertugas pada program kapal selam nuklir di bawah
pimpinan Laksamana Hyman Rickover.

Selama tahun berikutnya ia sibuk dalam studi lanjutan mengenai hal-hal seperti fisika nuklir dan
program nuklir. Pada waktu itu Angkatan Laut telah mencalonkannya sebagai perwira mesin yang
akan ditempatkan di kapal selam nuklir Amerika yang kedua.
Namun pada 1953 terjadilah musibah keluarga dan kematian ayahnya. Jimmy Carter kembali ke
Georgia untuk mengurus perusahaan kacang keluarganya.

Pada 1962 ia tampil kembali di tengah-tengah masyarakat. Saat itu adiknya Billy mengambil alih
pengurusan perusahaan keluarga. Ia memenangkan kedudukan sebagai senator negara bagian pada
badan legislatif Georgia.

Setelah menduduki dua kali masa jabatan di senat negara bagian, ia memutuskan untuk ikut
memperebutkan kedudukan Gubemur Georgia, tetapi gagal memperoleh pencalonan dari partainya.

Selama empat tahun berikutnya ia memperluas hubungannya di seluruh negara bagian dan membina
pengertian mengenai seluk-beluk politik negara bagian.

Pada 1970 ia memenangkan pemilihan Gubemur Georgia.Sebagai Gubemur Georgia, Jimmy Carter
memperoleh reputasi sebagai seorang tokoh dari generasi pemimpin yang lebih muda di daerah
Selatan yang baru. Dalam pidato pelantikannya sebagai Gubemur, ia menegaskan keterikatannya akan
keadilan sosial, terutama bagi orang-orang kulit hitam yang miskin di negara bagiannya.Selama masa
jabatannya sebagai Gubemur, ia memperluas pandangannya terhadap dunia. Ia melakukan dua
perjalanan penting ke luar negeri, memimpin misi perdagangan negara bagiannya ke Amerika Latin
dan Eropa.Ia juga memulai keterlibatannya dalam politik nasional.

Pada 1972 ia berperan penting dalam Konferensi Nasional Gubemur pada dan menyampaikan pidato
dukungan bagi pencalonan Senator Henry Jackson dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat pada
tahun yang sama.

Pada 1974 setelah masa jabatannya sebagai Gubernur berakhir, Jimmy Carter berkeliling Amerika
Serikat untuk Partai Demokrat sebagai Ketua Panitia Kampanye partai.Ia membantu memprakarsai
usaha partai untuk memperkuat diri dan mengadakan reorganisasi ke dalam, setelah dua kali kalah
berturut-turut dari Partai Republik dalam merebut jabatan kepresidenan di Gedung Putih.

Pada 1976 atas dasar kontak-kontak yang diadakan secara nasional, Jimmy Carter membina suatu
landasan politik yang kokoh untuk memenangkan pencalonan dari Partai Demokrat sebagai
Presiden.Setelah memperoleh mandat dari partainya, dalam pemilihan presiden berikutnya ia
mengalahkan Presiden Gerald Ford dengan selisih suara sedikit.

RONALD REAGAN

Ronald Wilson Reagan merupakan presiden ke-40 Amerika Serikat yang memiliki masa jabatan pada
1981-1989. Sebelum itu, ia merupakan gubernur California yang ke-33 dari 1967-1975 dan juga
seorang aktor film, televisi dan penyiar radio.

Ia terlahir di Tampico, Illinois, dan tumbuh di Dixon. Ayahnya, Jack Reagan, merupakan seorang
salesman dan pendongeng. Ia mendapatkan gelar Bachelor of Art dari Eureka COllege dalam bidang
ekonomi dan sosiologi. Setelah lulus, Reagan memutuskan pindah ke Iowa untuk bekerja sebagai
penyiar radio. Kemudian pada tahun 1937 ia pindah ke Los Angeles di mana ia berkarir sebagai aktor
film untuk pertama kalinya. Beberapa filmnya yang cukup booming antara lain Knute ROckne, All
American, Kings ROw, dll.

Ia menikah dengan seorang aktris bernama Jane Wyman pada 26 Januari 1940 di California.
Pernikahan ini pun tidak berjalan mulus karena mereka ternyata harus bercerai dan Reagan menikah
lagi dengan seorang aktris, Nancy Davis. Kisah ini membuat ROnald Regan menjadi presiden
Amerika satu-satunya yang pernah bercerai.
Ia memulai karir politiknya saat ia menjadi juru bicara General Electric (GE) dan saat ia bergabung
dengan partai Demokrat pada akhir 1950an. Namun pada 1962, ia beralih ke partai Republican.
Dalam sebuah kampanye yang mempromosikan kandidat presiden Barry Goldwater, dia mulai dilirik
oleh kader politik lain sehingga ia sempat dicalonkan menjadi gubernur California. Dalam pemilu
1968 dan 1976, ia kalah namun pada pemilu berikutnya di tahun 1980, ia berhasil terpilih saat
dipasangkan dengan Jimmy Carter.

Sebagai seorang presiden, Reagan mengimplementasikan proses pembersihan politik dan ekonomi.
Beberapa kebijakan ekonominya antara lain adalah mengurangi rata-rata nilai pajak untuk memacu
pertumbuhan ekonomi, mengontrol peredaran uang untuk mengurangi inflasi, peregulasian ulang
ekonomi, dan mengurangi biaya pemerintahan.

GEORGE H. W. BRUSH

George Herbert Walker Bush adalah seorang politisi amerika yang menjabat sebagai presiden ke-41
AS. (1989–93). Sebelumnya ia menjabat sebagai wakil presiden AS ke-43 (1981–89), seorang
anggota kongres, seorang duta besar, Direktur dari Central Intelligence. Saat ini ia tercatat sebagai
mantan presiden AS tertua yang masih hidup. Putra tertuanya, George (Bush Jr), menjabat sebagai
presiden AS ke-43 pada tahun 2000.

Datang dari keluarga dengan tradisi pelayanan publik, Bush merasa memiliki tanggung jawab untuk
berkontribusi baik dalam waktu perang maupun damai. Ia adalah seorang veteran Perang Dunia ke II.
Serangan Jepang ke Pearl Harbour menyebabkan dirinya memutuskan untuk bergabung menjalani
wajib militer dengan angkatan laut Amerika (US Navy). Ia lulus sebagai naval aviator pada tahun
1942. Tepat 3 hari sebelum usianya genap 19 tahun, ia ditunjuk menjadi letnan muda di U.S. Naval
Reserve, Corpus Christi, Texas yang menjadikannya naval aviator termuda pada waktu itu.

Ia telah menjalani 58 misi pertempuran selama Perang Dunia II. Dalam sebuah misi di atas Samudera
Pasifik sebagai pilot pembom torpedo dia ditembak jatuh armada antiaircraft pasukan Jepang dan
berhasil diselamatkan oleh kapal selam AS. Ia dianugerahi Distinguished Flying Cross atas
keberaniannya.

Pasca Perang Dunia ke II, ia mengarahkan hidupnya untuk menyelesaikan pendidikannya dan
membina keluarga. Pada Januari 1945 ia menikahi Barbara Pierce. Mereka memiliki enam anak :
George, Robin (yang meninggal ketika masih anak-anak), John (dikenal sebagai Jeb), Neil, Marvin,
dan Dorothy.

Di Yale University ia unggul baik dalam studi dan dalam bidang olahraga. Ia adalah menjadi kapten
tim bisbol dan anggota Phi Beta Kappa. Setelah lulus Bush memulai karir di industri minyak West
Texas.

Seperti ayahnya, Prescott Bush, yang terpilih sebagai Senator dari Connecticut pada tahun 1952,
George menjadi tertarik dalam pelayanan publik dan politik. Ia menjabat sebagai Wakil Kongres dari
Texas selama dua periode. Selama dua kali pula ia gagal menjadi anggota Senat. Kemudian dia
diangkat ke serangkaian posisi tingkat tinggi: Duta Besar untuk PBB, Ketua Komite Nasional
Republik, Kepala Kantor Penghubung AS di Republik Rakyat Cina, dan Direktur Badan Intelijen
Pusat.

Pada tahun 1980 Bush diajukan oleh Partai Republik menjadi calon Presiden. Dia kalah, tetapi dipilih
sebagai wakil oleh Ronald Reagan. Sebagai Wakil Presiden, Bush memiliki tanggung jawab dalam
wilayah domestik, termasuk deregulasi Federal dan program anti-narkoba, dan mengunjungi sejumlah
negara asing. Pada tahun 1988, Bush memenangkan nominasi Partai Republik untuk menjadi
Presiden, bersama dengan Senator Dan Quayle dari Indiana sebagai pasangannya. Ia mengalahkan
Gubernur Massachusetts Michael Dukakis dalam pemilihan umum.
George Bush datang ke Gedung Putih dengan membawa dedikasi untuk menjaga nilai-nilai tradisional
Amerika dan dengan tekad untuk mengarahkan mereka ke arah membuat Amerika Serikat menjadi
"bangsa yang baik hati dan lembut." Dalam pelantikan, ia berjanji untuk menggunakan kekuatan
Amerika Serikat sebagai "sebuah kekuatan untuk kebaikan." ("a force for good”)

Bush menghadapi dunia yang telah berubah drastis, diantaranya berakhirnya Perang Dingin setelah 40
tahun, runtuhnya kekaisaran komunis, runtuhnya Tembok Berlin, Uni Soviet tidak lagi ada, dan
Presiden reformis Mikhail Gorbachev, yang telah mendukung Bush, mengundurkan diri. Sementara
Bush memuji barisan demokrasi, ia bersikeras menahan diri dalam kebijakan AS terhadap kelompok
negara-negara baru.

Di sisi lain yakni pada kebijakan luar negeri, Presiden Bush mengirim pasukan Amerika ke Panama
untuk menggulingkan rezim korup Jenderal Manuel Noriega, yang mengancam keamanan dan warga
Amerika yang tinggal di sana. Noriega dibawa ke Amerika Serikat untuk diadili sebagai pengedar
narkoba.

Ujian terbesar Bush datang ketika Presiden Iraq Saddam Hussein menyerbu Kuwait, kemudian
mengancam untuk pindah ke Arab Saudi. Bersumpah untuk membebaskan Kuwait, Bush
menggerakkan PBB, rakyat AS, dan Kongres dan akhirnya mengirimkan 425.000 pasukan Amerika.
Mereka bergabung dengan 118.000 tentara dari negara-negara sekutu. Melalui berminggu-minggu
pertempuran dengan bom udara dan rudal, diarahkan sejumlah pasukan untuk pertempuran darat
selama 100-jam yang kerap dijuluki sebagai Operation Desert Storm untuk menghadapi tentara Iraq

Meskipun popularitas meningkat dari sisi kemenangan militer dan diplomatik, Bush tidak mampu
menahan ketidakpuasan di dalam negeri dari kondisi perekonomian, yang goyah, kekerasan yang
meningkat di kota, dan tingkat defisit yang terus menerus dan tinggi. Pada tahun 1992 ia kalah dalam
perebutan calon Partai Demokrat yang dimenangkan oleh William "Bill" Clinton.

BILL CLINTON

William Jefferson Clinton (lahir di Hope, Arkansas, 19 Agustus 1946; umur 68 tahun dengan nama
William Jefferson Blythe III) adalah Presiden Amerika Serikat ke-42. Ia menjabat dua kali masa
jabatan periode 20 Januari 1993 hingga 20 Januari 2001.

Sebelum terpilih menjadi presiden, Clinton selama sekitar 12 tahun adalah Gubernur Arkansas yang
ke-40 dan ke-42. Istrinya, Hillary Rodham Clinton, adalah Senator dari daerah pemilihan New York.
Clinton mendirikan yayasan William J. Clinton Foundation dan menjadi ketuanya.Pada masa
pemerintahan Clinton, rakyat AS menikmati perdamaian dan kesejahteraan ekonomi yang lebih besar
dibandingkan dengan periode manapun dalam sejarah AS. Clinton adalah presiden dari partai
Demokrat (Amerika Serikat) pertama sejak Franklin D. Roosevelt yang berhasil menjabat selama dua
masa jabatan.

Bill Clinton terlahir sebagai William Jefferson Blythe IV pada 19 Agustus 1946 di Hope, Arkansas.
Tiga bulan sebelum kelahirannya, ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.Ketika
Clinton berusia empat tahun, ibunya menikah lagi dengan Roger Clinton yang berasal dari Hot
Springs, Arkansas.Nama keluarga ayah tirinya, Clinton, selanjutnya ia gunakan sejak duduk disekolah
menengah.

Clinton merupakan siswa berbakat sekaligus pemain saksofon yang handal. Ia pernah
mempertimbangkan untuk menjadi pemain musik profesional, lalu ketika menjadi utusan untuk Boys
Nation semasa duduk di sekolah menengah, ia bertemu dengan Presiden John Kennedy di Taman
Bunga Mawar Gedung Putih. Pertemuan tersebut memotivasinya untuk terjun ke dunia pelayanan
publik.
Clinton lulus dari Georgetown University pada tahun 1968 dan pada tahun itu juga ia mendapat
Beasiswa Rhodes untuk belajar di Oxford University. Ia memperoleh gelar dibidang hukum dari Yale
University pada 1973, kemudian memasuki dunia politik di Arkansas.Ia kalah dalam kampanye untuk
menjadi anggota Kongres di Distrik Ketiga Arkansas pada 1974. Tahun berikutnya ia menikahi
Hillary Rodham, lulusan Wellesley College and Yale Law School. Putri semata wayang mereka,
Chelsea, lahir pada tahun 1980.

Pada 1976, Clinton terpilih sebagai Jaksa Agung Arkansas, dan menjadi gubernur pada negara bagian
tersebut pada 1978. Setelah gagal dalam usahanya mempertahankan posisi tersebut, ia berhasil
mendapatkannya kembali empat tahun kemudian. Ia menjabat sebagai Gubernur Arkansas hingga ia
berhasil mengalahkan Presiden George Bush serta kandidat independen Ross Perot pada pemilihan
presiden 1992.

Clinton dan pasangannya dalam permilihan presiden, Senator Al Gore dari Tennessee, yang pada saat
itu berusia 44 tahun, mewakili generasi baru dalam kepemimpinan politik AS. Untuk pertama kalinya
dalam 12 tahun, baik Gedung Putih maupun Kongres dikuasai oleh partai yang sama. Tapi situasi ini
tidak bertahan lama; Partai Republik berjaya di kedua kamar di Kongres pada 1994.

Ia berhasil;

 Menempatkan tingkat pengangguran dan tingkat inflasi pada titik terendah dalam 30 tahun.
 Tingkat kepemilikan rumah tertinggi dalam sejarah AS.
 Menurunkan tingkat kejahatan di sejumlah wilayah.
 Mengurangi tugas-tugas kesejahteraan.
 Mengusulkan anggaran berimbang pertama dalam beberapa dekade serta berhasil mencapai
surplus anggaran.

Sebagai bagian dari rencana perayaan milenium tahun 2000, Clinton menghimbau rakyatnya untuk
melancarkan inisiatif nasional untuk mengakhiri diskriminasi rasial.

Namun ada pula pendapat yang mengatakan bahwa keberhasilan pemerintahan Clinton pada awal
masa jabatannya dikarenakan kebijaksanaan jangka panjang yang diterapkan oleh mantan Presiden
Ronald Reagan mulai menunjukkan hasil.

Setelah kegagalan pada tahun keduanya berkenaan dengan program besar reformasi di bidang
kesehatan, Clinton mengubah penekanan, sembari menyatakan bahwa "era pemerintahan besar telah
berakhir." Ia mengatur undang-undang untuk meningkatkan mutu pendidikan, melindungi pekerjaan
para orang tua yang harus mengurus anak-anak yang sakit, membatasi penjualan senjata api genggam,
serta memperkuat aturan-aturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup.

Pada 1998, sebagai akibat dari isu-isu mengenai hubungan pribadinya dan skandal sex dengan
seorang wanita muda pekerja magang di Gedung Putih, Monica Lewinsky, Presiden Clinton menjadi
presiden AS kedua yang di-impeach oleh DPR AS. Ia diadili di Senat dan terbukti tidak bersalah atas
segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Ia meminta maaf kepada seluruh rakyat AS atas
perbuatannya dan terus mendapat dukungan untuk menjadi presiden.

Di kancah internasional, ia berhasil mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Bosnia yang


tercabik oleh perang dan ke Irak yang dibombardir setelah Saddam Hussein menghentikan inspeksi
PBB atas bukti-bukti keberadaan senjata nuklir, kimia dan biologis. Ia menjadi tokoh global dalam
pengembangan NATO, perdagangan intemasional yang lebih terbuka, serta kampanye global
melawan penjualan narkoba. Ia mendapat sambutan yang besar dalam kunjungan-kunjungannya ke
Amerika Selatan, Eropa, Rusia, Afrika, dan RRC dalam upaya mempromosikan kebebasan ala AS.

GEORGE W. BUSH
George Walker Bush adalah Presiden Amerika Serikat ke-43. Bush dilantik pada tanggal 20 Januari
2001 setelah terpilih melalui pemilihan presiden tahun 2000 dan kembali terpilih pada pemilu
presiden tahun 2004. George Bush dilahirkan di New Haven, Connecticut tepatnya di Grace-New
Haven Hospital (sekarang berganti nama menjadi Yale-New Haven Hospital) pada tanggal 6 Juli
1946. Bush merupakan anak pertama dari pasangan George H.W. Bush dengan Barbara Bush. Dia
dibesarkan di Midland dan Houston, Texas bersama empat saudaranya yang lain yakni Jeb, Neil,
Marvin dan Dorothy. Salah satu adik perempuannya bernama Robin meninggal karena terkena
leukemia di usia tiga tahun (1953). Darah politik sudah mengalir dalam diri Bush. Kakeknya, Prescott
Bush adalah seorang Senator AS dari Connecticut sedangkan ayahnya, George H.W. Bush adalah
Wakil Presiden periode tahun 1981-1989 dan menjadi Presiden periode 1989-1993. Setelah
menyelesaikan seluruh studinya hingga mendapat gelar MBA dari Harvard Business School, Bush
mulai menapakkan langkahnya ke dunia politik. Pada tahun 1988, Bush pindah ke Washinton DC. Di
sana dia memulai aktivitas politiknya dengan terlibat ke dalam tim kampanye ayahnya sebagai senator
dari Texas. Setahun berikutnya, dia kemudian kembali ke Texas dengan membawa kemenangan di
pihak ayahnya. Pada tahun 1994, atas dorongan saudaranya, Jeb, Bush mengumumkan pencalonan
dirinya dalam pemilihan gubernur Texas. Kampanyenya berfokus pada empat hal yakni kesejahteraan,
reformasi, minimalisasi kejahatan dan perbaikan pendidikan. Seperti yang telah diprediksi
sebelumnya, Bush dapat memenangi pemilihan umum dengan mudah. Pada tahun 1998, Bush kembali
memenangkan pemilihan dengan memperoleh sebanyak 69% suara. Dia akhirnya menjadi gubernur
pertama dalam sejarah Texas yang terpilih untuk dua kali berturut-turut selama empat tahun. pada
tahun 2000, Bush membuat langkah progresif dengan mencalonkan diri sebagai presiden. Jabatannya
sebagai gubernur Texas digantikan oleh Barack Obama (yang nantinya juga akan menggantikannya
menjadi presiden). Dalam pemilihan umum presiden tahun 2000, Bush kembali memenangkannya
dengan mudah. Dia pun akhirnya terpilih untuk menjadi presiden Amerika ke-43. Masa jabatannya
sebagai presiden didominasi perang melawan terorisme, yang mencuat setelah terjadinya Peristiwa
9/11 (serangan terhadap WTC). Serangan tersebut dijadikannya alasan untuk memerintahkan invasi
terhadap Afganistan pada tahun 2001 untuk membebaskan Afganistan dari rezim Taliban dan Irak
pada tahun 2003 untuk menjatuhkan pemerintah Saddam Hussein. Bush menyatakan kemenangan AS
dalam invasi Irak pada 1 Mei 2003, namun pada kenyataannya hingga Agustus 2006 konflik di Irak
masih belum berakhir akibat serangan-serangan dari para pemberontak. Bush yang menggambarkan
dirinya sebagai presiden perang kembali terpilih sebagai presiden Amerika pada tahun 2004 setelah
kampanye yang sengit dan panas. Dalam kampanye ini, keputusannya untuk mengadakan perang
melawan terorisme dan perang Irak dijadikan isu sentral. Meskipun banyak pihak yang menentang
kedua peristiwa tersebut (khususnya dari luar AS), Bush tetap memenangkan Pemilu Presiden
Amerika 2004 dengan selisih 3% dengan saingan utamanya John Kerry. Masa jabatan keduanya
masih dipenuhi masalah di Irak, karena korban dari pasukan AS terus berjatuhan, mencapai lebih dari
2.500 orang hingga 3 Agustus 2006. Peristiwa penting lain pada masa jabatan kedua ini adalah Badai
Katrina pada Agustus 2005. Bush dianggap lambat dalam menangani peristiwa ini, yang memakan
korban ribuan jiwa. Kejadian ini juga memperlihatkan jurang ekonomi yang jelas antara kaum kulit
putih dan kulit hitam di Amerika. Dalam acara penandatanganan peraturan bioetik alternatif yang
dihadiri 18 keluarga dengan 20-an batita yang lahir dari embrio sumbangan sisa dari prosedur
fertilisasi in vitro menjadi pertama kalinya Bush menggunakan hak vetonya untuk menghalangi RUU
pengembangan riset sel induk embrionik. Jabatan presiden keduanya ini berakhir pada tahun 2009
digantikan oleh Barack Obama. Setelah tidak lagi menjadi presiden, Bush memutuskan untuk kembali
ke kampung halamannya dan membeli sebuah rumah di Dallas, Texas.

BARACK OBAMA

Barrack Obama, lahir pada tanggal 4 Agustus 1961 di Honolulu-Hawaii, yang sekarang menjabat dan
merupakan Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Sebelum memulai karir politik, Obama berkerja
sebagai Pengacara Sipil, kemudian menjadi senator Universitas Illinois dan saat ini merupakan
keturunan Afrika-Amerika pertama yang terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.
Barrack Obama lahir dari pasangan Barrack Hussein Obama, Sr. dari Kenya, dan Ann Dunham, dari
Wichita, Kansas. Namun keduanya berpisah saat Obama masih berusia dua tahun dan akhirnya
bercerai. Ayah Obama kembali ke Kenya, sedangkan ibu Obama menikahi Lolo Soetoro, dan
kemudian pada tahun 1967 keluarganya pindah ke Jakarta, Indonesia. Obama kecil kemudian
bersekolah di SD Santo Fransiskus Asisi di Tebet selama tiga tahun, kemudian pindah ke SD Negeri
Menteng 1 sampai ia berusia sepuluh tahun. Obama kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama
kakek dan neneknya dan belajar di Sekolah Punahou sejak kelas lima tahun 1971 hingga lulus SMA
pada 1979.

Obama kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Colombia, namun karena sistem rasial
kulit putih dan kulit hitam masih berlaku di sana, sehingga apa yang di dapatkan Obama tidak berbeda
dengan saudara-saudaranya yang berkulit hitam,yaitu adanya pembedaan perlakuan dari mereka yang
berkulit putih. Pada akhirnya setelah melalui perjuangan melawan rasialisme, Obama berhasil masuk
ke Universitas Harvard pada jurusan Hukum. Dari sanalah kemudian perlahan-lahan namanya mulai
terangkat dan terkenal karena keberaniannya mengkritik rasialisme di Chicago, serta kritikan-kritikan
melalui tulisannya tentang persamaan hak antara warga kulit putih dan kulit hitam. Pada akhirnya Dia
diangkat sebagai dosen pengajar di Universitas Hukum Chicago dan kemudian menikah dengan
Michelle Robinson teman dekatnya yang juga seorang pengacara. Pernikahannya dengan Michelle
dikaruniai dua anak perempuan. Anak pertama mereka, Malia Ann, lahir tahun 1998, diikuti oleh anak
kedua, Natasha ("Sasha"), tahun 2001.

Setelah melalui perjuangan panjang dari perjalanan hidupnya, Obama akhirnya terpilih sebagai senat
untuk Illionis, dengan membawa amanat untuk memperjuangkan dua daerah miskin yang diwakilinya.
Pada tahun 2004 Obama terpilih untuk sebagai senat dari partai Demokrat di Illionis, dan di angkat
sebagai juru bicara pada konvensi National di Boston. Dan pada tahun 2008, kemudian dia mencoba
peruntungannya ikut dalam pemilihan presiden Amerika. Meskipun hanya berbekal pengalaman 4
tahun dalam dunia politiknya, dia mendapatkan banyak dukungan dan support. Dan Akhirnya pada
tahun 2009 di usianya yang ke 44 tahun; dia berhasil menang dalam pemilihan Presiden Amerika.

También podría gustarte