Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
J UR N AL
Disusun oleh :
ABSTRAK
Perumahan Puncak Borobudur memiliki 404 unit perumahan. Selama ini, pelayanan
distribusi air bersih memanfaatkan jaringan pipa existing PDAM Kota Malang. Kajian
evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi existing dan kondisi pengembangan yaitu
Perumahan Puncak Borobudur dengan kondisi hidrolis yang ada. Simulasi jaringan pipa
dilakukan dengan bantuan program WaterCAD V8i. Perencanaan untuk meningkatkan
pelayanan dilakukan dengan cara meminimalkan kehilangan air pada area studi.
Pada kondisi existing, total debit yang tersedia pada pipa distribusi sebesar 35,48 l/dt
dan sisa debit yang tersedia 9,44 l/det. Berdasarkan perhitungan total debit yang dibutuhkan
pada perencanaan pengembangan debit rata-rata yang dibutuhkan sebesar 5,48 l/dt.
Perhitungan dilakukan dengan simulasi tidak permanen dengan debit air berubah sesuai
dengan kebutuhan tiap jam.
Hasil analisa dengan bantuan program WaterCAD V8i sudah memenuhi standart yaitu
kecepatan 0,1 – 2,5 m/dt, headloss gradient 0 – 15 m/km, dan tekanan 0,5 – 16 bars.
Kata kunci: air bersih, jaringan pipa, jaringan perpipaan, simulasi program
ABSTRACT
Puncak Borobudur Residence has 404 housing units. To date, the water distribution
service utilizes the existing PDAM Kota Malang pipelines. The evaluation study aimed to
know about the existing condition and the development of Puncak Borobudur Residence based
on the hydraulic conditions. Pipelines simulations carried out with the aid of WaterCAD V8i
program. The planning to improve the service level was done by minimizing the water loss in
the study area.
In the exisiting condition, the total discharge available on the distribution pipes was
35.48 l / s and the rest of the available discharge was 9.44 l / s. Based on the calculation of the
total discharge needed in the development planning, the average discharge required was 5.48
l/sec. The calculation was done by simulating the not permanent flow, with the water
discharge was subject to change according to the water needs of each hour.
The analysis using WaterCAD V8i program has been fulfilled the standard, that is the
velocity of 0.1 – 2,5 m /sec, headloss gradient of 0-15 m / km, and pressure of 0,5 - 16 bars
2
V2
(A1.V1) = (A2.V2) + (A3.V3)
V1
2g
dengan:
P2
Q1,Q2,Q3 = Debit yang mengalir pada
h1
V2
penampang 1,2 dan 3
h2
(m3/det)
b b
V1,V2,V3 = Kecepatan pada penampang
Gambar 1. Garis Tenaga dan Tekanan 1,2 dan 3 (m/det)
Sumber: Priyantoro (1991:7)
c. Kehilangan Tekanan ( Head Loss)
Adapun Persamaan Bernoulli dalam Secara umum didalam suatu instalasi
gambar diatas dapat ditulis sebagai berikut jaringan pipa dikenal dua macam
(Priyantoro, 1991:8): kehilangan energi :
2 2
- Kehilangan Tinggi Tekan Mayor
h 1 p1 v1 h 2 P2 v 2 h L
γ 2g γ 2g Ada beberapa teori dan formula untuk
menghitung besarnya kehilangan tinggi
dengan:
tekan mayor ini yaitu dari Hazen-Williams,
p1 p 2
, =Tinggi tekan di titik 1 dan 2 (m) Darcy-Weisbach, Manning, Chezy,
γw γw Colebrook-White dan Swamme-Jain.
2 2
V1 V2 Dalam kajian ini digunakan persamaan
, =Tinggi energi dititik 1dan 2 (m) Hazen-Williams yaitu:
2g 2g
Q 0.85 Chw A R 0,63 S 0,54
p1, p2 =Tekanan di titik 1dan 2 (kg/m2)
w = Berat jenis air (kg/m3) V 0.85 C hw R 0,63 S 0,54
dengan:
V = Kecepatan aliran pada pipa (m/det) 2.2. Pipa Hubungan Seri
Chw = Koefisien kekasaran Apabila dalam suatu saluran pipa
A = Luas penampang aliran (m2) terdiri dari pipa dengan ukuran yang
Q = Debit aliran pada pipa (m3/det) bebeda-beda yang tersambung dengan
S = Kemiringan hidraulis diameter yang sama, maka pipa tersebut
hf / L dalam hubungan seri, pemasangan pipa
R = Jari-jari hidrolis (m) secara seri akibat adanya dari perbedaan
Untuk Q = V/A, didapat Kehilangan ukuran akan menimbulkan beberapa
Tinggi Tekan Mayor menurut Hazen- kehilangan tinggi (Priyantoro, 1991:49)
Williams sebesar (Webber 1971:121)
h f k.Q1,85
10,7 L
k 1,85
C hw .D 4,87
dengan:
h f = Kehilangan tinggi tekan mayor (m)
D = Diameter pipa (m) Gambar 2 Pipa hubungan seri
k = Koefisien karakteristik pipa Sumber: Dake 1985:78
L = Panjang pipa (m)
Q = Debit aliran pada pipa (m3/det) Persamaan Kontinuitas (Triatmodjo,
- Kehilangan Tinggi Tekan Minor 1996:74):
Ada berbagai macam kehilangan tinggi Q = Q1 = Q2
tekan minor sebagai berikut: dengan:
1. Kehilangan Tinggi Minor karena Q = total debit pada pipa yang
pembesaran pipa terpasang seri (m3/det)
2. Kehilangan Tinggi Minor karena Q1, Q2 = adalah debit pada pipa 1dan 2
penyempitan mendadak pada pipa (m3/det)
3. Kehilangan Tinggi Minor karena mulut Sedangkan untuk total kehilangan tekanan
pipa pada pipa yang terpasang seri (Triatmodjo,
4. Kehilangan Tinggi Minor karena 1996:74):
Belokan pada Pipa H = hf1 + hf2
5. Kehilangan Tinggi Minor karena dengan:
sambungan dan katup pada pipa H = Total kehilangan tekan pada
Pada pipa-pipa yang panjang, pipa yang terpasang seri (m)
kehilangan minor ini sering diabaikan hf1,hf2 = Kehilangan pada tiap pipa (m)
tanpa kesalahan yang berarti (L/D
>>1000), tetapi dapat menjadi cukup 2.3. Kriteria Jaringan Pipa Air Bersih
penting pada pipa yang pendek Dalam perencanaan jaringan pipa
(Priyantoro,1991:37). Kehilangan minor harus memenuhi kriteria-kriteria agar pada
pada umumnya akan lebih besar bila terjadi saat pengoperasian dapat berjalan sesuai
perlambatan kecepatan aliran didalam pipa dengan standar yang ada. Adapun kriteria
dibandingkan peningkatan kecepatan jaringan pipa ditampilkan pada tabel di
akibat adanya pusaran arus yang bawah ini.
ditimbulkan oleh pemisahan aliran dari
bidang batas pipa (Linsley, 1989:273).
Tabel 1. Kriteria Jaringan Pipa HDPE langkah-langkah pengerjaan studi sebagai
1. Kecepatan 0,1-2,5 m/detik
- Kecepatan kurang dari 0,1 m/detik
berikut:
a. Diameter pipa diperkecil a. Melakukan pengumpulan data-data
b. Ditambahkan pompa
c. Elevasi hulu pipa hendaknya sekunder yang berupa data teknis dan
lebih tinggi (disesuaikan di
lapangan) data pendukung lainnya yang digunakan
- Kecepatan lebih dari 2,5 m/detik
a. Diameter pipa diperbesar
dalam analisa sistem jaringan distribusi
b. Elevasi pipa bagian hulu air bersih.
terlalu besar dibandingkan
dengan hilir b. Mengolah data penduduk dan jumlah
2. Headloss Gradient 0 – 15 m/km
- Headloss Gradient lebih dari 15
layanan.
m/km c. Menghitung kebutuhan air bersih.
a. Diameter pipa diperbesar
Perubahan
b. Elevasi pipa bagian hulu d. Batas kondisi hidrolis yang akan diuji
terlalu besar dibandingkan
dengan hilir pipa adalah headloss, tekanan, dan kecepatan
3. Tekanan 10-60 mH2O
- Tekanan kurang dari 10 mH2O
aliran.
a. Diameter pipa diperbesar e. Melakukan simulasi sistem jaringan
b. Ditambahkan pompa
c. Pemasangan pipa yang kedua distribusi air bersih dengan
di bagian atas, sebagian atau
keseluruhan dari panjang pipa
menggunakan program WaterCAD V8i.
- Tekanan lebih dari 60 mH2O Untuk simulasi sistem jaringan
a. Diameter pipa diperkecil
b. Ditambahkna bangunan bak distribusi air bersih pada WaterCAD V8i
pelepas tekan
c. Pemasangan Pressure Reducer
diperlukan tahapan-tahapan sebagai
Valve (PRV) berikut:
Sumber: SNI 06-4829-2005 a. Membuka dan memberi nama file
baru sistem jaringan distribusi air
2.5. RAB (Rencana Anggaran Biaya) bersih dalam format WaterCAD
RAB merupakan perkiraan atau (xxx.wtg).
estimasi biaya sebelum bangunan atau b. Mengisi tahap pembuatan file baru
proyek dilaksanakan. Hal-hal yang dengan cara:
mencakup dalam perhitungan RAB antara - Memilih satuan yang digunakan
lain: dalam sistem operasi program.
Harga material bangunan. - Memilih rumus kehilangan tinggi
Upah Tenaga. tekan. Program WaterCAD V8i
Peralatan (beli atau sewa). menyediakan beberapa pilihan
Metode pelaksanaan. rumus kehilangan tinggi tekan
Waktu penyelesain. diantaranya: Darcy-Weisbach,
Dasar perhitungan RAB pada Hazen-Williams dan Manning.
prinsipnya diperoleh sebagai jumlah - Penggambaran pipa dapat secara
seluruh hasil kali volume tiap jenis Schematic (skema) dan Schalatic
pekerjaan yang ada dengan harga satuan (sebenarnya sesuai dengan skala).
masing-masing. c. Menggambar sistem jaringan
distribusi air bersih dengan
RAB = Jumlah seluruh hasil kali volume memodelkan komponen seperti
jenis pekerjaan x Harga satuan reservoir, titik simpul, pipa dan
masing-masing katup.
d. Melakukan simulasi sistem jaringan
3. METODOLOGI PENELITIAN distribusi air bersih serta menganalisa
Untuk mencapai tujuan yang hasil yang diperoleh dan apabila hasil
diharapkan maka diperlukan suatu langkah yang didapat tidak sesuai maka dapat
pengerjaan secara sistematis. Adapun dilakukan perbaikan pada komponen
sistem jaringan distribusi air bersih - Distribusi ke pipa sekunder C, debit (Q)
sehingga didapatkan hasil yang = 15,88 l/dt
sesuai. - Distribusi ke pipa sekunder D, debit (Q)
Parameter yang diperlukan pada simulasi = 7,00 l/dt, jadi sisa debit 9,44 l/dt
kondisi tidak permanen pada program
WaterCAD V8i adalah: 4.2. Analisa Kebutuhan Air Bersih
a. Start Time, waktu yang digunakan Perhitungan kebutuhan air bersih pada
untuk memulai melakukan simulasi. Perumahan Puncak Borobudur Kota
b. Duration, sistem akan disimulasikan Malang:
selama 24 jam. a. Kebutuhan Domestik dan Non
c. Hydraulic Time Step, tahapan waktu Domestik
untuk simulasi adalah 24 jam dengan Macam kebutuhan air bersih terdiri
interval 1 jam. dari dua macam yaitu, kebutuhan domestik
Komponen-komponen jaringan dan kebutuhan non domestik. Berdasarkan
distribusi air bersih mempunyai beberapa asumsi PDAM Kota Malang kebutuhan air
kata kunci dalam pemrogramannya, yaitu: bersih sebesar 170 liter/orang/hari dengan
a. Presure Pipe, data pipa, nomer titik, mengacu berdasarkan Permen PU Tentang
titik simpul awal dan akhir, panjang, Penyelenggaraan Pengembangan SPAM
diameter, koefisien kekasaran serta tingkat pelayanan air untuk kebutuhan non
bahan pipa. domestik sebesar 15% dari kebutuhan
b. Pressure Junction, titik simpul, nomer domestik.
titik, elevasi debit kebutuhan. b. Fluktuasi Kebutuhan Air
c. Tank, data tandon, nomer identitas, Besarnya pemakaian air pada daerah
elevasi dasar, dimensi tandon, elevasi studi berbeda pada setiap jamnya, hal ini
HWL dan LWL. dikarenakan terjadinya fluktuasi pada
d. Reservoir, data sumber, elevasi, setiap jam dipengaruhi oleh pemakaian
diasumsikan konstan. /faktor beban konsumen.
e. Pump, data pompa, elevasi, tinggi tekan, c. Kehilangan Air
kapasitas pompa, nomer titik simpul Kehilangan air memiliki 2 jenis, yaitu:
awal dan akhir. Kehilangan Non Fisik (Komersial) dan
f. Valve, data katup, diameter, jenis, Kehilangan Fisik/Teknis.Angka kehilangan
koefisien kekasaran, nomer titik simpul air yang dianggap wajar atau dalam batas
awal dan akhir. toleransi adalah 20%.
g. Compute, melakukan proses simulasi.
h. Report, hasil dari simulasi, titik simpul, 4.3. Perhitungan Kebutuhan air bersih
pipa. Pada Perumahan PuncakBorobudur
Pada perencanaan Perumahan Puncak
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Borobudur dilakan dalam tiga kali tahap
4.1. Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan pembangunan, tahap yang pertama akan
Air Bersih Pada Kondisi Exsisting. dilakukan pada tahun 2018 dengan jumlah
Penyebaran debit di pipa jaringan 110 unit rumah, tahap kedua pada tahun
utama dengan debit 35,48 antara lain: 2019 sebanyak 166 unit rumah, dan tahap
- Distribusi ke pipa sekunder A, debit (Q) yang ke tiga pada tahun 2020 sebanyak 128
= 1,97 l/dt unit rumah.
- Distribusi ke pipa sekunder B, debit (Q)
= 1,19 l/dt
Tabel 2. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Perumahan Puncak Borobudur
Tahun
No Uraian Satuan
2018 2019 2020
1 Jumlah penduduk total Jiwa 550 830 640
2 Jumlah jiwa / Rumah Jiwa 5 5 5
Unit
3 Jumlah Rumah 110 166 128
Rumah
4 Perkiraan prosentase jumlah SR % 100 100 100
Unit
5 Jumlah SR 110 166 128
Rumah
6 Kebutuhan air untuk tiap 1 orang per hari lt/hr/org 170 170 170
lt/hari 93500 141100 108800
7 Kebutuhan air domestic
lt/detik 1.08 1.63 1.26
Kebutuhan air non Keb.air 0.60
8 15% lt/detik 0.16 0.19
domestik = domestic
lt/detik 1.49 2.25 1.74
m3/hari 129.03 194.72 150.14
Kebutuhan air baku rata-rata (dengan 3
9 m /bulan 3870.90 5841.54 4504.32
kebocoran 20%)
juta
0.05 0.07 0.05
m3/tahun Gambar 4 Grafik Fluktuasi Tekanan Pada
Kebutuhan harian maksimum = 1,15 x
10 lt/detik 1.72 2.59 2.00 Tahap pertama.
kebutuhan air bersih
Kebutuhan air pada jam puncak = 1,56 x
11 lt/detik 2.33 3.52 2.71
kebutuhan air bersih
Headloss gradient terbesar terjadi pada
Sumber: Hasil Perhitungan
pukul 7.00 sebesar 0,81 m/km,
sedangkan minimum 0,02 m/km terjadi
pada pukul 0.00. Headloss gradient
menurun dikarenakan pemakaian air
bersih pada jam 0.00 jarang.