Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tipe-tipe Lansia
a. Tipe arif bijaksana : lansia ini kaya dengan hikmah pengalaman, menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan,
memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
b. Tipe mandiri : lansia ini senang mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan baru, selektif
dalam mencari pekerjaan dan teman pergaulan, serta memenuhi undangan.
c. Tipe tidak puas: lanjut usia yang selalu mengalami konflik lahir batin, menentang proses
penuaan, yang menyebabkan kehilangan kecantikan, kehilangan daya tarik jasmani, kehilangan
kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung menuntut,
sulit dilayani dan pengkritik.
d. Tipe pasrah : lansia yang selalu menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai konsep habis
(habis gelap datang terang), mengikuti kegiatan beribadat, ringan kaki, pekerjaan apa saja yang
dilakukan.
e. Tipe bingung : lansia yng kagetan, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, merasa minder,
menyesal, pasif, acuh tak acuh.
2. Pengkajian
Perawat harus ingat, akibat adanya perubahan fungsi yang sangat mendasar pada proses
menua yang meliputi seluuh organ tubuh, dalam melakukan pengkajian perawat memerlukan
pertimbangan khusus. Pengkajian harus dilakukan terhadap fungsi semua system, status gizinya,
dan aspek psikososialnya.
Hal-hal yang dapat ditemukan pada pengkajian lanjut usia :
a. Mulut dan gigi
Gigi menjadi ompong yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit periodontal
sehingga gusi menjaadi atrofi secara progresif. Mulut kering sehingga air ludah mudah
mengental. Selain itu dapat menimbulkan risiko mukosa mudah mulut mudah pecah sehingga
timbul stomatitis dan perasaan tidak nyaman.
b. Kulit
Akan sering ditemukan data subjektif dari lanjut usia gatal-gatal dan Nampak kulit kering serta
mudah terluka.
c. Ekstermitas atas dan bawah
Terjadi penebalan pada kulit yang tertekan terutama pada telapak kaki, mata kaki termasuk
telapak tangan. Beberapa kulit di daerah ekstermitas bahkan menipis, kulit terkelupas, pecah-
pecah dan mudah tergores. Terjadi pula kelainan pada kuku seperti lapisan tanduk yang semakin
mengeras, hipertrofi kuku atau kuku yang merusak jaringan lunak di bawahnya.
d. Mobilitas
Terdapat keterbatasan pergerakan yang terjadi akibat beratnya penyakit atau kompleksitas dari
gangguan fungsi tubuhnya, sehingga dapat menimbulkan masalah mobilitas. Untuk itu perlu
dikaji kemampuan lama dan jenis aktivitas yang dapat dilakukan serta waktu yang digunakan
untuk beristirahat setelah menjalani aktivitas tertentu.
e. Eliminasi
Konstipasi, inkontinensia urin dan atau fekal, diare merupakan keluhan utama klien lanjut usia
yang paling menonjol. Perlu dilakukan pengkajian frekuensi dan pola defekasi, pola diet,
masukan dan keluaran cairan, aktivitas klien, integritas kulit sekitar anus dan kemaluan serta
mengidentifikasi factor penyebab munculnya masalah eliminasi.
f. Penglihatan
Klien lanjut usia akan sering mengalami gangguan penglihatan diantaranya akan ditemukan
glaucoma dan katarak. Perlu dikaji jenis alat bantu penglihatan yang digunakan serta
pemeriksaan fisik pada mata sesuai dengan masalah yang muncul.
g. Pendengaran
Ketahuilah tentang penggunaan alat bantu pendengaran yang digunakan klien, keterbatasan
melakukan aktivitas sehari-hari atau terjadi gangguan hubungan social akibat gangguan
pendengaran.
h. Jantung dan pembuluh darah
Terjadi peningkatan tekanan darah, hipotensi orthostasis, penyakit jantung koroner atau bahkan
gagal jantung merupakan penyakit yang lazim terjadi pada lanjut usia. Perubahan hemodinamik,
pola diet, nyeri dada, kembung, bingung, sesak nafas, palpitasi, vertigo bahkan sinkop akan
sering dijumpai pada pemeriksaan fisik.
g. Pernafasan
Pneumonia dan obstruksi paru menahun juga merupakan masalah kesehatan pada system
respirasi yang menonjol pada lanjut usia. Akan ditemukan adanya data batuk, kesulitan
mengeluarkan dahak, mudah lelah, lemah, berat badan menurun, tidak nafsu makan dan lain-lain.
h. Endokrin
Diabetes mellitus dan penyakit-penyakit tiroid kerap merupakan masalah kesehatan yang banyak
ditemui pada lanjut usia. Maka perawat perlu mengidentifikasi adanya tanda-tanda dan gejala
terhadap kehilangan atau meningkatnya berat badan, hilangnya atau meningkatnya nafsu makan,
sesak nafas, palpitasi, tremor, kelemahan atau adanya intoleransi terhadap perubahan cuaca
dingin atau panas.
i. Nyeri
Nyeri pada lanjut usia dirasakan dua kali lebih berat dibandingkan pada usia muda. Data-data
yang dapat ditemukan antara lain adanya temuan skala nyeri, menangis, mengerang kesakitan,
agitasi, lemah dan tampak tertekan disamping adanya perubahan tanda-tanda vital.
j. Depresi
Perasaan tidak berdaya muncul akibat hilangnya berbagai fungsi organ tubuh oleh karena
bertambahnya usia. Sulit berkonsentrasi, merasa sedih dan pesimis, kesulitan atau terlalu banyak
tidur, kelebihan atau kehilangan berat badan, hilangnya minat melakukan motivasi serta energy
merupakan tanda-tanda bagi klien yang mengalami depresi.
k. Demensia
Kehilangan daya ingat terutama ingatan jangka pendek, gangguan dalam memberikan alasan
yang abstrak, sangat tergantung dengan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari serta tidak mampu berkomunikasi dengan jelas secara lengkap dan ekspresif.
1. Komposisi Keluarga
No Nama
1. Tn.T
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1794439243386878299#editor/target=post;postID=
2. Ny.S
b. Tipe Keluarga :
1) Jenis tipe keluarga : Nuclear Family
2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : tidak pernah ada masalah dalam
keluarga tersebut.
c. Suku Bangsa :
1) Asal suku bangsa : Melayu
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : tidak ada budaya yang
berhubungan dengan kesehatan dalam keluarga tersebut.
d. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : Islam
e. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Ayah
2) Penghasilan : minimal 6 juta / bulan
3) Upaya lain : tidak ada
4) Harta benda yang dimiliki : Tn.T memiliki 1 buah rumah pribadi,
1 buah rumah kosan, 3 buah rumah kontrakan, 1 buah sepeda motor
5) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : 3 juta
f. Aktifitas Rekreasi Keluarga : Tn.T mengatakan jarang mengadakan
aktifitas rekreasi keluarga.
4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Rumah sakit dan Dokter praktik
5) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Tn.M mengatakan di keluarganya tidak
ada yang menderita penyakit seperti yang dideritanya.
2. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah :
1) Luas rumah : 15 x 12 m persegi
2) Type rumah : permanen
3) Kepemilikan : Milik Sendiri
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : Kamar : 4, Ruang Depan, Tengah, Dan
Dapur
5) Ventilasi / Jendela : 14/ 8
6) Pemanfaatan ruangan : dimanfaatkan dengan baik
7) Septic tank : ada
8) Sumber air minum : Air Galon
9) Kamar mandi / WC : 1 / 1(WC jongkok)
10) Sampah : Buang ketempat pembuangan sampah
11) Kebersihan lingkungan : Bersih
3. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola / cara Komunikasi Keluarga : keluarga berkomunikasi menggunakan
bahasa melayu
b. Struktur Kekuatan Keluarga : pada ayah
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga) : Ayah : KK, Ibu : IRT
d. Nilai dan Norma Keluarga : keluarga Tn.T beragam islam dan
Tn.T menanamkan kepada keluarganya tidak boleh meninggalkan shalat.
4. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :
Ayah berperan dalam mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarga
sekaligus mengatur keuangan, sesekali ibu ikut berperan dalam mengatur
keuangan.
b. Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga hidup dengan kurang
harmonis karena Tn.T lebih sering tinggal di rumah kontrakannya yang
sekarang ditempati oleh adiknya dengan alasan tidak nyaman dengan
lingkungan tempat tinggalnya dan Tn.T mengatakan ia ingin meninggal
dikamar yang dulunya di tempati orang tuanya di rumah kontrakan tersebut.
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : setiap anggota berinteraksi
dengan baik tetapi lebih sering berkomunikasi melalui telfon.
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
Ayah (Tn.T)
4) Kegiatan keluarga waktu senggang : Kumpul dengan keluarga tetapi
Tn.T dan Ny.S lebih sering berkumpul dengan anak-anaknya hanya
diwaktu lebaran meskipun sesekali anak-anaknya mengunjungi mereka.
5) Partisipasi dalam kegiatan sosial : di lingkungan keluarga Tn.T jarang
diadakan kegiatan sosial
c. Fungsi perawatan kesehatan : ibu berperan penting dalam perawatan
kesehatan keluarga
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : klien tidak merencanakan untuk mempunyai
anak lagi
2) Akseptor : tidak
e. Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan : terpenuhi
7. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya : kadar gula darahnya dapat dikontrol sehingga
tidak memperburuk kondisi klien.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Puskesmas lebih ditingkatkan lagi
pelayanan kesehatannya jadi klien bisa berobat ke puskesmas dan tidak perlu
ke dokter praktik lagi.
8. PEMERIKSAAN FISIK
NAMA ANGGOTA KELUARGA
NO VARIABEL
Tn.T Ny.S
1 Riwayat penyakit saat ini Diabetes Melitus -
2 Keluhan yg dirasakan Mudah capek, pusing, sering Tidak ada keluhan yang
kesemutan dan ngilu pada kaki, dirasakan
tremor, sering berkemih di
malam hari.
3 Tanda dan gejala Klien tampak gelisah, lemah, Tidak ada tanda dan gejala yang
nafas terengah-engah, kulit timbul
tampak kering da turgor tidak
elastis.
4 Riwayat penyakit Klien mengatakan sebelumnya -
sebelumnya mengira terkena asam urat
tetapi setelah diperiksa ternyata
klien menderita DM
5 Tanda – tanda Vital TD: 130/100 RR: 26x/m - TD: 120/70 RR: 24x/m N:
0
N:75x/m S: 37 C 60x/m S: 370C
6 System CardioVaskuler
7 System respirasi
8 System GI Tract
9 System persarafan
10 System muskuloskeletal Kekuatan otot : 5 Kekuatan otot : 5
3 DIFISIT
-
DAFTAR MASALAH
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 Ds: Modifikasi dalam Proses keluarga,
- Tn.T mengatakan jarang status sosial keluarga perubahan
berkomunikasi dengan anggota
keluarganya kecuali melalui
telepon
- Tn.T mengatakan lebih sering
berada
di rumah kontrakan yang
ditempati
adiknya
o:
- kurang keakraban antara Tn.T
dan
istrinya
- Tn.T sering tinggal di rumah
kontrakan yang ditempati adiknya
2 DS : Ketidakefektifan Penatalaksanaan
- Tn.T mengatakan merasa tidak komunikasi di antara program terapeutik :
nyaman dengan lingkungan tempat subkelompok atau Komunitas,
tinggalnya. komunitas ketidakefektifan
Do :
- klien tampak jarang
berkumpul
dengan masyarakat sekitar.
3 Ds: Diuresis osmotik Kekurangan volume
- klien mengatakan mengetahui cairan
menderita DM sejak 1 tahun lalu,
- klien mengatakan mudah capek
dan
sering pusing
- klien mengatakan sering
kesemutan
dan ngilu pada kaki, tremor
- klien mengatakan sering berkemih
di
malam hari.
Do:
- klien tampak gelisah, lemah dan
nafas terengah-engah.
- Kulit tampak kering dan turgor
tidak
elastic
SKORING
Dx 1 : Perubahan proses keluarga b.d Modifikasi dalam status sosial keluarga
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah ancama
o Ancaman 2 1 2/3X1= 2/3 kesehatan karena
kesehatan 1 Tn.T mengatakan
o Krisis atau keadaan sudah jarang
sejahtera berkumpul dengan
keluarganya.
KEMUNGKINAN Kemungkinan
MASALAH DAPAT masalah dapat diubah
DIUBAH hanya sebagian
o Dengan Mudah 2 2 1/2x2= 1 karena Tn.T
o Hanya Sebagian 1 mengatakan masih
o Tidak dapat 0 kesulitan untuk
POTENSIAL 1 Potensial masalah
MASALAH DAPAT dapat dicegah adalah
DICEGAH cukup karena Tn.T
o Tinggi 3 2/3x1= 2/3 sesekali pulang ke
o Cukup 2 rumahnya
o Rendah 1
MENONJOLNYA 1 2/2x1= 1 Menonjolnya masalah
MASALAH adalah masalah berat,
o Masalah berat, 2 harus segera
harus ditangani karena
segera ditangani 1 apabila dibiarkan
o Ada masalah, tapi maka akan
tidak 0 berpengaruh pada
perlu segera keharmonisan rumah
ditangani tangga Tn.T
o Masalah tidak
dirasakan
2/3+1+2/3+1 =3 1/3
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan proses keluarga b.d Modifikasi dalam status sosial keluarga
2. Penatalaksanaan program terapeutik : Komunitas, ketidakefektifan b.d Ketidakefektifan
komunikasi di antara subkelompok atau komunitas
3. Kekurangan volume cairan b.d diuresis osmotik
C. Rencana Tindakan
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria Tindakan Rasional
hasil keperawatan
1 Perubahan proses Keluarga dapat - Pantau hubungan - Untuk mengetahui
keluarga b.d menyesuaikan diri keluarga saat ini keharmonisan di
modifikasi dalam dengan perubahan keluarga tersebut
status sosial keluarga proses keluarga - Kaji interaksi - Untuk mengetahui
yang ditandai dengan dengan KH : antara Tn.T apakah Tn. T dalam
: - Keluarga dapat dan keluarga berinteraksi dengan
Ds: memahami keluarga lainnya
- Tn.T perubahan peran lancar dan baik aatau
mengatakan dalam keluarga ada masalah dalam
jarang - Keluarga dapat interaksi dengan
berkomunikasi meningkatkan keluarga lainnya.
dengan anggota komunikasi antara - Kaji keterbatasan - Untuk memberikan
keluarganya anggota keluarga anak kebebasan yang
kecuali - Keluarga dapat positif terhadap anak.
melalui telepon meningkatkan - Dukung keluarga - Agar interaksi antara
keharmonisan untuk menyatakan klien dan kelurga
- Tn.T keluarga perasaan dan menjadi harmonis dan
mengatakan masalahnya secara komunikasi lancar
lebih sering verbal antar keluarga.
berada
di rumah
kontrakan
yang ditempati
adiknya
Do:kurang keakraban
antara Tn.T dan
istrinya
2. Penatalaksanaan Penatalaksanaan - Kaji pola interaksi - Mengetahui
program terapeutik : program terapeutik: kebiasaan klien dalam
Komunitas, komunitas efektif berinteraksi antar
ketidakefektifan b.d dengan KH : masyarakat sekitar
Ketidakefektifan - Keluarga dan mencari apakah
komunikasi di antara khususnya Tn.T ada masalah dalam
subkelompok atau dapat berkomunikasi berinteraksi antar
komunitas yang dengan baik dengan masyarakat sekitar
ditandai dengan : masyarakat atau tidak.
DS : - Tn.T sekitarnya. - Lakukan - Untuk mencegah
mengatakan merasa penapisan faktor agar faktor resiko
tidak nyaman dengan - risiko yang tidak sampai terjadi
lingkungan tempat berpengaruh pada baik pada klien
tinggalnya. kesehatan dari maupun pada
Do : klien tampak lingkungan kesehatan
jarang berkumpul lingkungannya.
dengan masyarakat - Berkolaborasi - Untuk
sekitar. dalam program mengupayakan agar
tindakan klien tidak hanya
pengembangan berinteraksi dengan
masyarakat keluarga tetapi juga
berinteraksi dengan
masyarakat sekitar.
- Bekerja sama
dalam - Agar klien maupun
memodifikasi masyarakat dapat
lingkungan, yaitu berinteraksi dengan
dengan baik, tidak ada
meningkatkan perselisihan tentang
kesadaran anggota kepercayaan lagi
masyarakat antara klien dan
masyarakt sekitar,
dan tujuan nya agar
klien mau
berinteraksi
dengan masyarakat
sekitar.
3. Kekurangan volume Kebutuhan cairan - Pantau TTV - Perubahan
cairan b.d diuresis atau hidrasi terpenuhi tekanan
osmotik yang dengan KH : darah akan dapat
ditandai dengan : - Klien mempengaruhi
Ds: menunjukkan - Pantau masukan kesehatan klien dan
- klien mengatakan dehidrasi yang dan pengeluaran menjadi faktor resiko.
telah menderita adekuat dibuktikan cairan - Untuk
DM sejak 1 tahun oleh tanda memantau
yang lalu, vital stabil, nadi nutrisi klien apakah
- klien mengatakan perifer dapat diraba, - Observasi adanya sudah cukup dari
mudah capek dan turgor kulit dan kelelahan yang kebutuhan tubuh atau
sering pusing pengisian kapiler meningkat, edema kurang.
- klien mengatakan baik, haluaran urin peningkatan BB - Memantau
sering kesemutan dan elektrolit tepat adanya
dan ngilu pada dalam batas normal tanda dan gejala
kaki, edema saat kelelahan
tremor meningkat dan
- klien mengatakan peningkatan BB akan
sering berkemih di mempengaruhi
malam hari. - Kaji nadi perifer, kesehatan klien.
Do: pengisian kapiler,
- klien tampak turgor kulit dan
gelisah, lemah dan membran mukosa
nafas terengah- - Untuk memantau
engah. turgor kulit tetap
- Kulit tampak elastis dan membran
kering dan turgor mukosa tidak kering.
tidak elastis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan
dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998). Dimana
keluarga juga bagian atau unit terkecil dari masyarakat yang beranggotakan dua orang ataupun
lebih dan masing – masing mempunyai ikatan perkawinan dan hubungan darah, mempunyai
kepala dalam rumah tangga, mempunyai peran masing – masing serta menganut suatu budaya
yang keluarga itu yakini. Keluarga mempunyai beberapa tipe dan memiliki fungsi. Keluarga juga
mempunyai struktur yang dapat digambarkan bagaimana keluarga menjalankan peran dan
fungsinya sebagai bagian dari masyarakat sekitar. Dalam hal ini, perawat mempunyai peran juga
untuk membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga dengan tahap usia lanjut merupakan salah satu dari proses
keperawatan dimana dalam hal ini dapat mengoptimalkan peran dan fungsi lansia. Jadi, semakin
tinggi tingkat pengetahuan lansia terhadap masalah-masalah yang terjadi, maka dapat
diminimalisir masalah itu terjadi.