Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
dan raba. Pengetahuan atau kognitif, merupakan domain yang sangat penting
2012).
a. Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
10
5
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap obyek atau
2012).
c. Aplikasi (Application)
telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain
(Notoatmodjo, 2012).
d. Analisis (Analysis)
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
e. Sintesis (Synthesis)
terhadap suatu materi atau objek penilaian. Penilaian itu didasarkan pada
f. Evaluasi (evaluation)
a. Usia
Usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat beberapa
tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup
b. Pendidikan
kemampuan sikap dan bentuk perilaku yang mengandung nilai positif dalam
c. Pekerjaan
(Notoatmodjo, 2012).
d. Budaya
antara manusia dan unsur budaya yaitu bentuk perilaku yang sama yang
bahasa dan nilai-nilai kelakuan adat kebiasaan dan sebagainya yang nantinya
e. Sosial Ekonomi
2012).
8
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden. Pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat
baik, sedang, kurang. Dikatakan baik (>80%), cukup (60-80%), dan kurang
berasal dari berbagai macam sumber misalnya: media masa, media elektronik,
dilakukan itu baik atau tidak baik kebiasaan ini biasanya diwariskan
sistematis, logis dan alamiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”
kesimpulan umum.
dapat diartikan infeksi yang berasal atau terjadi di rumah sakit. Infeksi yang
timbul dalam kurun waktu 48 jam setelah dirawat di rumah sakit sampai
(Darmadi,2011).
semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang
kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen
Penularan ini dapat terjadi baik secara kontak langsung, kontak tidak
(biasanya benda mati). Hal ini terjadi karena benda mati tersebut telah
Penularan ini melalui benda mati yang telah terkontaminasi oleh kuman
dan dapat menyebabkan penyakit pada lebih dari satu pejamu. Adapun
kecil sehingga dapat mengenai penjamu dalam jarak yang cukup jauh dan
dalam sel-sel kulit yang terlepas akan membentuk debu yang dapat
a. Conventional pathogens
b. Conditional pathogens
terhadap kuman langsung masuk dalam jaringan tubuh yang tidak steril:
c. Opportunistic pathogens
penularan).
komplikasinya.
14
3 Faktor mikroba
4 Faktor Keperawatan
mencapai 80%. Infeksi ini terjadi akibat penggunaan kateter urin jangka
berujung kematian.
Bakteri tersebut berasal dari flora usus, baik flora normal seperti
15
multiresisten Klebsiella.
bedah, dan staf lainnya), ataupun secara endogen (misalnya dari flora
c. Nasokomial Pneumonia
Prevalensi infeksi ini paling sering terjadi pada pasien dengan ventilator
d. Nasokomial Bakteremia
kematian akibat infeksi ini sangat tinggi hingga mencapai lebih dari
seperti jarum suntik, kateter urin, dan kateter vena sentral (CVC).
Patogen tersebut harus diperiksa pada semua pasien dengan demam yang
Gejala dan tanda tersebut timbul dalam waktu 48 jam atau lebih
setelah pasien di rawat di rumah sakit, atau dalam 30 hari setelah pasien
lainnya dari adanya infeksi adalah napas yang cepat, tekanan darah rendah,
kateter Foley dapat dihubungkan dengan infeksi saluran kemih oleh karena
bernapas dan gangguan pada waktu batuk. Infeksi lokal yang terjadi
nyeri pada kulit atau sekitar luka atau luka yang terbuka, yang dapat
Jika diduga telah terjadi infeksi, penderita rawat inap akan mengalami
demam yang tidak diketahui penyebabnya. Pada orang lanjut usia, demam bisa
tidak terjadi. Dalam hal ini adanya napas yang cepat dan gangguan mental
urinalisis, biakan kuman dari luka, darah, dahak, urine atau cairan
rumah sakit ataupun mengurangi angka infeksi yang terjadi di rumah sakit.
Sebagian infeksi nosokomial ini dapat dicegah dengan strategi yang telah
untuk dekontaminasi dan pencucian peralatan dan benda lain yang kotor,
segera diobati dengan tepat. Sambil menunggu hasil uji kepekaan antibiotik,
dicobakan, maka antibiotik yang lebih kuat yang biasanya masih efektif dapat
fluconazole.