Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
M
DENGAN ULKUS DIABETES MELITUS DI RUANG EDELWEIS
RSUD DR. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
DISUSUN OLEH:
ANGGITA KHOIRUNNISA
P1337420216107
3C
A. PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan oleh
Nama : Anggita Khoirunnisa
NIM : P1337420216107
Tanggal : 2 Agustus 2018
Tempat : Ruang Edelweis
Jam : 08.00 WIB
1. Identitas Pasien
No RM : 004612263
Nama : Tn.M
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Sumampir Rt 01/02
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal Masuk : 1 Agustus 2018
Diagnosa medis : Ulkus DM Pedis
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sumampir Rt 01/02
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Hubungan : Istri
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dibagian kaki kanan setelah di debridement
P : Nyeri karena prosedur bedah
Q : Nyeri cenut-cenut
R : Nyeri pada kaki kiri
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
b. Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan pusing, mual dan tidak bisa berakivitas seperti biasanya
karena habis di operasi.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan awal terjadinya luka pada kaki sebelah kiri karena kaki
pasien terbentur kursi ketika jatuh sekitar 2 bulan yang lalu, lalu kaki pasien
menjadi memar dan setelah itu menjadi luka yang tak unjung sembuh. Pada
tanggal 1 Agustus 2018 pasien datang ke IGD Rsud Dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga dengan keluhan luka tak kunjung sembuh, lemas,
mual. Didapatkan data sebagai berikut : TD : 112/59 mmHg, S:36,8o C, N:
119x/menit, RR: 20 x/menit, GCS : E3M6V5, kesadaran Composmentis.
Tindakan yang telah dilakukan adalah pasang infus, injeksi, sampel
laboratorium. Terapi yang telah diberikan adalah infus Asering 20 tpm, Inj.
Ceftriaxone 1 gr, Inj. Ondansentron 1 amp, Inj. Ranitidine 1 amp pada pukul
19.45 WIB. Kemudian dipindah kerawat inap ruang Edelweis pukul 22.45
WIB untuk operasi debridement besok pagi.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan ada riwayat Diabetes Melitus, tidak ada alergi obat, belum
pernah dirawat di RS
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan ada angggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
seperti pasien yaitu ayah pasien.
4. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Hubungan sedarah
: Perempuan : Tinggal serumah
: Laki-laki meninggal : Ikatan pernikahan
: Perempuan meninggal
: Pasien
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Cukup
b. Kesadaran : Composmentis
c. GCS : E4M6V5
d. Tanda-tanda vital :
- TD : 120/90 mmHg
- N : 80 x/menit
- RR :18 x/menit
- S : 36,8o C
a. Pemeriksaan Head To Toe
1) Kepala dan Leher
Kepala
Inspeksi : mesochepal, rambut mulai beruban, pendek , tidak mudah
rontok, tipis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran tiroid
Palpasi : tidak ada nyeri telan
2) Mata dan Telinga
Mata
Inspeksi : konjungtiva tampak anemis , kelopak mata tampak sayu
Palpasi : tidak ada nyeri tekan ,
Telinga
Inspeksi : simetris , bersih , tidak ada cairan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3) Hidung
Inspeksi : septum simetris, tidak ada polip
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
penciuman : baik
4) Mulut dan Tenggorokan
Mulut
Inspeksi :mukosa bibir kering, tidak ada peradangan pada mulut, tidak
ada caries gigi, mulut dan lidah bersih
Tenggorokan
Inspeksi : tidak ada tonsilitis
5) Kulit
Inspeksi : kulit kering , warna kulit sawo matang
Palpasi : turgor kulit <3 detik
6) Dada ( Jantung , paru – paru )
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Paru-paru
Inspeksi : simetris, warna kulit rata, taktil fremitus teraba sama,
pengembangan dada sama antara kanan dan kiri.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
7) Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi tampak cembung mengkilat ,
Auskultasi : Peristaltik usus 10 x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada distensi abdominal
8) Genetalia
Pasien berjenis kelamin laki-laki dan tidak terpasang DC
9) Ekstremitas
- Terpasang infus tangan kanan
- Kaki kiri terdapat luka
Kekuatan otot
5 5
5 4
Keterangan :
8. Therapy
1. Inj. IV Ceftriaxone 2 x 20 mg
2. Inj Ranitidine 2 x 25 mg
3. Inj. Ondansentron 2 x 2 mg
4. Inj. Novorapid 2 x 3 ml
5. Inj. Levemir 2 x 100 ml
6. Infus Asering 20 tpm
B. ANALISA DATA
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
RR :18 x/menit
S : 36,8o C
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan diabetes mellitus
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (prosedur bedah)
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan yeri
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Post Op
Melaporkan gejala 4 5 5
komplikasi
Melakukan prosedur yang 4 5 5
benar untuk pengecekan
kadar glukosa darah
Keterangan :
1 : Tidak pernah menunjukkan
2 : Jarang menunjukkan
3 : Kadang-kadang menunjukkan
4 : Jarang menunjukkan
5 : Secara konsisten menunjukkan
P : Hentikan intervensi
Post Op
Keterangan :
1 : Berat
2 : Cukup berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Kaji penyebab nyeri, kualitas, area, skala dan waktu
nyeri terjadi
- Ajarkan napas dalam
III
S : Pasien mengatakan hanya bisa berbaring ditempat tidur
O : Pasien terlihat hanya berbaring ditempat tidur
A : Masalah belum teratasi
No. Indikator Awal Target Akhir
1. Keseimbangan 2 4 3
2. Gerak otot 3 4 4
3. Gerak sendi 3 4 3
4. Bergerak 2 4 3
dengan mudah
Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Anjurkan untuk banyak istirahat
- Dampingi dan bantu klien saat ambulasi
A : Masalah teratasi
No. Indikator Awal Target Akhir
1. Nyeri 2 4 4
2. Cemas 3 4 4
3. Rasa takut 4 4 4
4. Dapat 3 4 4
beristirahat
Keterangan :
1 : Berat
2 : Cukup berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
P : Hentikan intervensi
P : Hentikan Intervensi