Está en la página 1de 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. NY.

A DENGAN BBLR DI RUANG


BBRT (PERISTI) RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

Disusun Oleh:

LIA RIZQI KHOIRULIZA

13.0203.N

PRODI PROFESI NERS

STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. NY. A DENGAN BBLR
DI RUANG BBRT (PERISTI) RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH SEMARANG

DATA BAYI

Nama bayi : By. Ny. A

Tanggal dirawat : 1 Maret 2014

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Ekapraya,prendeng Rt 02/ Rw 03 Kudus.

Tanggal lahir/usia : 1 Maret 2014/17 hari

Nama orang tua : Tn. G / Ny. A

Pendidikan ayah/ibu : SMA/SMA

Pekerjaan ayah / ibu : Karyawan Swasta

Usia ayah/ibu : 30 tahun/28 tahun

Diagnose medis : BBLR

RIWAYAT BAYI

Apgar score : 1” 6 5” 7 10” 8

Usia gestasi : 33 minggu

Berat badan : 1300 gram Panjang badan: 39 cm

Komplikasi persalinan: (-) tidak ada (x) ada

a. Aspirasi mekonium (x)


b. Denyut jantung janin abnormal (- )
c. Masalah lain: Partus maju
d. Prolaps tali pusat/lilitan tali pusat (-)
e. Ketuban pecah dini (-),berapa jam : (-)

Riwayat ibu:

Usia Gravida Partus Abortus


28 tahun 1 0 0

Jenis persalinan:

a. Pervaginam (-)
b. Sectio caesarea (x) alasan: pre eklampsia berat

Komplikasi kehamilan: tidak ada (-) ada (x)

a. Rupture plasenta/plasenta previa (- )


b. Pre eklamsia (x)
c. Suspect sepsis ( -)
d. Persalinan premature/postmatur (x)
e. Masalah lain:-

Perawatan antenatal (x)

PENGKAJIAN FISIK NEONATUS

A. PENGKAJIAN
1. Reflek
a. moro: (x) menghisap ( x ) kuat/lemah
b. menggenggam: ( x ) kuat/lemah
2. Tonus/aktivitas
a. aktif (x) tenang (-) letargi ( - ) kejang ( - )
b. menangis keras ( x) melengking ( - ) lemah (-) sulit menangis (-)
3. kepala/leher
a. Fontanel anterior: lunak ( x ) tegas (-) datar (-) menonjol (-)
cekung (-)
b. Sutura sagitalis: tepat (x) menjauh (-) terpisah (-)
tumpang tindih (-)
c. Gambaran wajah: simetris (x) asimetris (-)
d. Molding ( - ) caput succedaneum ( - ) cephaltematom ( - )
4. mata
bersih (x) sekresi ( - )
jarak interkantus: 2 cm sclera: -
5. THT
a. Telinga: normal ( x) abnormal ( - )
b. Hidung: simetri ( x ) asimetris ( - ) sekresi ( - ) nafas cuping
hidung (-)
6. Wajah
a. Bibir sumbing ( - )
b. Sumbing palatum ( - )
7. Abdomen
a. Lunak ( - ) tegas ( - ) datar ( x ) kembang ( - )
b. Lingkar perut: 25 cm
c. Liver: teraba ( - ) kurang dari 2cm ( - ) lebih dari 2 cm ( -) tidak
teraba ( x )
8. Thoraks
a. Simetris (x)
b. Retraksi derajat 0 ( - ) derajat 1 (x ) derajat 2 ( - )
c. Klavikula normal ( x ) abnormal ( - )
9. Paru-paru
a. Suara nafas kanan kiri sama ( x ) tidak sama ( - )
b. Suara nafas bersih ( x ) ronchi ( - ) sekresi ( - ) wheezing ( - )
vesikuler ( x )
c. Respirasi spontan ( - ) tidak spontan ( x )
d. Alat bantu pernafasan: oxihood ( - ) nasal kanul ( - ) O2 inkubator
( x)
e. Konsentrasi O2 : 3 lt/menit
10. Jantung
a. Bunyi normal sinus rhythm (NSR) ( x )
b. Mur-mur ( - ) lokasi: -
c. Waktu pengisian kapiler: < 2 detik
d. Denyut nadi: 1

Nadi perifer Keras Lemah Tidak ada

Brankial kanan X

Brankial kiri X

Femoral kanan X

Femoral kiri X

11. Ekstremitas
a. Gerakan bebas ( x ) ROM terbatas ( -) tidak terkaji ( - )
b. Ekstremitas atas: normal ( x ) abnormal ( - )
Sebutkan: -
c. Ekstremitas bawah: normal ( x ) abnormal ( - )
Sebutkan: -
d. Panggul : normal ( x ) abnormal (-)
Sebutkan: -
12. Umbilicus: normal ( x ) abnormal ( - ) inflamasi ( - ) drainase ( - )
13. Genital : perempuan normal ( - ) laki-laki normal ( x) abnormal ( - )
sebutkan : -
14. Anus: paten ( x ) imperforate (- )
15. Spina: normal ( x ) abnormal (-)
Sebutkan: -
16. Kulit
a. Warna pink (-) pucat (- ) jaundice (- )
sianosis pada: kuku ( - ) siku moral (-) periorbital ( - ) seluruh
tubuh ( - )
b. Kemerahan (rash) ( x )
c. Tanda lahir ( - ), sebutkan: -
d. Turgor kulit elastic (x) tidak elastic (-) edema (-)
e. Lanugo ( x )
17. Suhu
a. Lingkungan
Penghangatan radian (- ) pengaturan suhu ( x )
Inkubator ( x ) suhu ruangan (- ) books terbuka ( - )
b. Suhu kulit: 36o C
RIWAYAT SOSIAL

1. Struktur keluarga (genogram 3 generasi)

Keterangan:

Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :
Tinggal serumah :
2. Antisipasi vs pengalaman nyata kelahiran: ayah klien mengatakan ini
kelahiran anak pertama dengan kondisi ibunya sudah membaik dan rutin
menjenguk anaknya tiap jam besuk.
3. Suku: Jawa
4. Agama: Islam
5. Bahasa utama: Jawa
6. Perencanaan makanan bayi: ASI dan PASI
7. Masalah sosial yang penting: -
8. Hubungan orang tua dan bayi: orang tua kandung

Tingkah laku Ibu Ayah

Menyentuh X X
Memeluk - -
Berbicara X X
Berkunjung X X
Memanggil nama X X
Kontak mata X X

9. Orang terdekat yang dapat dihubungi: saudara


10. Orang tua berespon terhadap penyakit: ya ( x ) tidak ( )
Berespon: sedih dengan kondisi anaknya
11. Orang tua berespon terhadap hospitalisasi: ya ( x ) tidak ( )
Berespon: menunggui anaknya setiap jam berkunjung

PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN LABORATORIUM

Prosedur Indikasi
Tanggal
Diagnostik/laborator dan Hasil Nilai normal Analisa
pemeriksaan
ium tujuan

Hematologi 07 Maret
2014
Hematologi Rutin

Hemoglobin 15,1 gr/dl 11,8-15

Hematokrit 44,5 % 31-43

Lekosit 3.300/mm3 3.800-10.600

Trombosit 40.000/mm3 150.000-


440.000
Eritrosit 4,07 juta/UL
3,7-5,7
Kimia Klinik

Bilirubin Total 7,35

Bilirubin Direk 0,30


0-0,2
Bilirubin Indirek 7,05
0-10
B. ANALISA DATA

No. Tanda dan gejala Problem Etiologi


1. DS :- Resiko gangguan Ketidakmampuan
DO : nutrisi kurang mencerna nutrisi
dari kebutuhan karena imaturitas
BB: 1300 gram
tubuh dan/atau penyakit
PB: 39 cm
Lila: 7,5 cm
LK: 30 cm
Reflek menghisap lemah
Bibir kering
Pemberian PASI 25 cc
Terpasang OGT no 5
2. DS: Pola nafas tidak Imaturitas paru dan
DO: efektif neuromuskular,
penurunan energi
Pernafasan bayi tidak
dan keletihan
spontan
Rr : 78 x/menit
3. DS : Resiko tinggi imaturitas fungsi
DO : hipotermi termoregulasi atau
Akral teraba dingin perubahan suhu
S : 360C lingkungan
Bayi dalam inkubator
dengan suhu : 334

C. MASALAH KEPERAWATAN

No. Tanggal/jam Diagnose Paraf Tgl/jam Paraf


ditemukan keperawatan teratasi
1. 17 Maret 14 Pola nafas tidak
12.00 efektif b.d Imaturitas
paru dan
neuromuskular,
penurunan energi dan
keletihan

2. 17 Maret 14 Resiko tinggi


12.00 hipotermi b/d
imaturitas fungsi
termoregulasi atau
perubahan suhu
lingkungan

3. 17 Maret 2014 Resiko gangguan


12.00 nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
Ketidakmampuan
mencerna nutrisi
karena imaturitas
dan/atau penyakit

B. RENCANA KEPERAWATAN

No. Dx Tujuan dan Intervensi Rasional


keperawatan criteria hasil
1 Pola nafas Setelah dilakukan 1 kaji frekuensi dan 1 untuk
berhubungan tindakan pola pernapasan. mengetahui
dengan keperawatan
keadaan pola
Imaturitas diharapkan bayi
paru dan dapat menunjukan 2 Pantau SPO2 nafas.
neuromuskul oksigenasi yang 2 Untuk
ar, penurunan adekuat dengan mengetahui
energi dan kriteria:
keadekuatan
keletihan a. Jalan nafas
3 Bantu mengubah
tetap paten oksigen yang
b. Oksigenasi posisi.
diberikan.
jaringan 4 pertahankan jalan
3 memudahkan
adekuat
nafas dalam
c. Frekuensi nafas pernafasan.
dalam batas keadaan bersih 4 secsion jalan
normal
(Lakukan nafas bayi
secsion). menjadi bersih
dan dapat
5 Kolaborasi
bernafas
dengan
dengan baik.
pemberian O2
5 pemberian O2
sesuai indikasi
dapat
mencegah
terjadinya
metabolisme
anaerob
2 Resiko tinggi Setelah dilakukan 1. Rawat bayi 1. Untuk
hipotermi b/d tindakan dengan suhu mengetahui
imaturitas keperawatan lingkungan kestabilan
fungsi selama 1x 14 jam yang sesuai. suhu.
2. Hindarkan bayi 2. Bersifat hanya
termoregulasi tidak terjadi
dari kontak penghantar
atau hipotermi, dengan
langsung karena dapat
perubahan kriteria hasil:
dengan benda mempengaruhi
suhu Akral hangat
sebagai sumber suhu tubuh
lingkungan. S : 36-375C.
dingin/panas bayi
3. Ukur suhu bayi 3. Untuk
setiap 3 jam mengetahui
atau kalau suhu setiap 3
perlu jam
4. Ganti popok 4. Agar tidak
bila basah terjadi iritasi

3 Resiko Setelah dilakukan 1. Observasi dan 1. Mengetahui


gangguan tindakan catat toleransi kemampuan
nutrisi kurang keperawatan minum absorbsi
dari selama 3x24 jam, lambung klien
2. Kaji residu cairan
2. Mengetahui
kebutuhan kebutuhan nutrisi
lambung sebelum
tingkat
tubuh b.d klien terpenuhi
pemberian makan
absorbsi
Ketidakmam dengan criteria
lewat NGT
lambung
puan hasil: 3. Kaji reflek
3. Mengetahui
mencerna a. Berat badan menghisap klien
kemampuan
nutrisi karena naik 5%-10%
reflek
b. Tidak ada
imaturitas
menghisap
edema
dan/atau
c. Protein dan untuk
penyakit 4. Berikan ASI
albumin dalam memenuhi
/PASI lewat NGT
batas normal nutrisi
4. Memenuhi
5. Timbang berat
kebutuhan
badan setiap hari nutrisi klien
5. Mengawasi
penurunan
6. Mengajarkan BB/efektifitas
kepada ibu cara intervensi
memeras susu nutrisi
6. Memenuhi
yang benar dan
kebutuhan
lakukan breast
bayi
care
7. Kolaborasi
pemberian PASI
7. Membantu
memenuhi
kebutuhan
klien.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tgl/
Implementasi Respon Paraf
Dx jam
1,2 3/03/14 S :
Senin Mengkaji pernafasan O : Rr : 78 x/menit
08.00 Mengkaji residu klien Pernafasan cepat dan
dangkal.
Kolaborasi: memberi O: tidak ada residu
PASI 5 cc/jam O: PASI masuk lewat
OGT 5cc/jam.

4 08.05 membersihkan seluruh tubuh S:-


bayi dan mengganti O: tidak ada tanda-tanda
popok/pempers iritasi kulit dan hipotermi
3 08.10 Mengkaji tanda-tanda infeksi S:
O: tidak terdapat tanda-
tanda infeksi.
2. 08.30 Menimbang BB klien S:
O: BB 1300 gram

1. 09.00 Memantau SPO2 S:


inj.cefotaxim O: SPO2 : 82%
inj.sagestam O:
inj.cefotaxim 2x75 mg
Memberi D5 % 3 cc
16.20 inj.sagestam 2x4mg

S:
O: D5% masuk 3 cc lewat
OGT
2 11.00 Mengkaji residu klien O:
 tidak ada resedu
Kolaborasi: memberi PASI 5  PASI masuk lewat
cc/jam OGT 5cc/jam
3 11.30 Memantau suhu S:
O: S : 367C
Tampak menangis
17.30 Membantu ibu melakukan
breast care dan memerah ASI S: ibu mengatakan ASI
serta menginformasikan sedikit keluar
pentingnya ASI O: ASI sedikit keluar
3, 4 11.30 mengganti popok, S:-
membersihkan bokong bayi O: tak ada tanda iritasi
dengan tissue kulit
mengukur suhu t : 367C

2 Mengkaji residu klien S:-


14.00 O : tidak ada resedu
Kolaborasi: memberi PASI 5 PASI masuk lewat OGT
cc/jam 5cc/jam

3,4 15.00 melakukan shibin, mengganti S:-


popok, membersihkan O: tak ada tanda iritasi
bokong bayi dengan tissue kulit
mengukur suhu t : 370C

2 17.00 Mengkaji residu klien S:-


O : tidak ada resedu
Kolaborasi: memberi PASI 5 PASI masuk lewat OGT
cc/jam 5cc/jam

3,4 20.00 mengganti popok, S:-


membersihkan bokong bayi O : tidak ada resedu
dengan tissue jika BAK atau PASI masuk lewat OGT
BAB 5cc/jam
mengukur suhu
2 21.00 Mengkaji residu klien S:-
O : tidak ada resedu
Kolaborasi: memberi PASI 5 PASI masuk lewat OGT
cc/jam 5cc/jam

Dx 1 04/03/14 Mengobservasi pernafasan S :


selasa O : SPO2 98%, RR
07.20 60x/menit. Nafas
cepat dan dangkal

2 08.00 Mengkaji residu S:


O: tidak ada residu
2 08.00 Memberi PASI S:
O: PASI masuk 5 cc lewat
OGT
3 09.00 Inj. Cefotaxim dan S:
inj,sagestam O: progran inj.cefotaxim
2x 75mg dan inj.sagestam
2x4mg
1 10.30 Memposisikan klien miring S:
kiri O: klien tampak tidur
nyaman
2 11.00 Mengecek residu S:
Memberikan PASI lewat O: tidak ada residu, 5cc
OGT PASI diberikan
3 12.00 Mengukur suhu S: -
O: 366oC
2 14.00 Mengkaji residu klien S:
O: tidak ada residu, 5cc
Kolaborasi: memberi PASI 5 PASI diberikan
cc/jam
3 15.00 Mengukur suhu S:
O: 370C
2 17.00 Mengkaji residu klien S:
O: tidak ada residu, 5cc
Kolaborasi: memberi PASI 5 PASI diberikan
cc/jam
3,4 20.00 mengganti popok, S:-
membersihkan bokong bayi O: tak ada tanda iritasi
dengan tissue jika BAK atau kulit, BAB mekonium
BAB dan BAK kekuningan.
mengukur suhu t : 365C

2 21.00 Mengkaji residu klien S:


O: tidak ada residu, 5cc
Kolaborasi: memberi PASI 5 PASI diberikan
cc/jam
Dx 05/03/1 mencatat monitor Rr, saturasi, S:-
1 4 dan HR O: Rr 44x/menit, SPO2
rabu 99%, HR 151x/menit
07.30
3,4 07.45 mengukur suhu S:
mengganti popok serta O:
membersihkan BAB dan  t: 3680C
BAK bayi dengan tissue  bayi BAB
mekonium dan BAK
2 08.00 Mengkaji residu klien S:
Kolaborasi: memberi PASI 10 O: tidak ada residu, 10 cc
cc/jam PASI diberikan
2 08.30 memasang D10% infus O: 0,9 ml/jam
pump drip aminophilin 25 mg
2 09.00 timbang BB S:-
inj cefotaxim O:1200 gr
inj. Sagetam inj. Cefotaxim 2x75 mg
inj. sagestam 2x4 mg
10.00 alih baring kekanan
1 11.00 mencatat monitor RR:47x/menit, HR :
155x/menit, SPO2 99%
3,4 11.30 mengganti popok dan O: BAK
membersihkan BAK dan t= 3620C
BAB bayi, mengukur suhu
2 12.00 Mengkaji residu klien S:
Kolaborasi: memberi PASI 10 O: tidak ada residu, 10 cc
cc/jam PASI diberikan
1. 13.45 hisap lendir O: untuk memudahkan
jalan nafas dengan
menghisap lendir
3,4 15.00 melakukan shibin, mengganti O: BAK
popok dan membersihkan t= 360C
BAK dan BAB bayi,
mengukur suhu
2 16.00 Mengkaji residu klien S:
Kolaborasi: memberi PASI 10 O: tidak ada residu, 10 cc
cc/jam PASI diberikan
2 20.00 Mengkaji residu klien S:
Kolaborasi: memberi PASI 10 O: tidak ada residu, 10 cc
cc/jam PASI diberikan
Dx 06/03/1 Mengkaji pernafasan S:-
Mengkaji residu klien
1,2 4 O:
kamis RR: 36x/menit dengan
Kolaborasi: memberi PASI 12
07.30 bantuan headboks O2
cc/jam
sudah lepas monitor.
tidak ada residu
PASI masuk lewat OGT
12 cc/jam

3,4 08.00 melakukan shibin, mengganti O: BAK dan BAB


popok dan membersihkan t= 3640C
BAK dan BAB bayi,
mengukur suhu
2 09.00 inj.cefotaxim O:
inj. Sagestam
inj.ceotaxim 2x75 mg
alih baring miring kiri
memberikan infus D10% inj. Sagestam 2x4 mg
D10% 0,7 ml/jam

Dx 1 16/7/201 Mengkaji residu klien S :


1 O : Klien terlihat lemah,
Sabtu Kolaborasi: memberi PASI 5 gerakan terbatas, dan
07.20 cc/jam bengkak. Warna kulit
kuning
08.00 Mengobservasi KU S:
O: BB klien 1500 gram
08.05 Menimbang BB klien S:
O: tidak ada residu
08.15 Mengkaji residu S:
O: ASI keluar, bayi
menghisap lemah
09.30 Menganjurkan ibu memberi S:
ASI O: residu tidak ada
09.30 Mengkaji residu S:
O: ASI keluar, bayi
menghisap lemah
13.30 Menganjurkan ibu memberi S:
ASI O: memasukan cairan
lewat NGT sebanyak 5 cc
Dx 2 16/7/201 Memberikan PASI sebanyak S:
1 5 cc lewat NGT O: suhu inkubator 38C,
Sabtu suhu kulit bayi 37C
07.20
07.21 Mengobservasi suhu kulit dan S: -
suhu inkubator O: bibir klien kering,
turgor tidak elastic
07.30 Memantau status hidrasi S: -
O: tetesan infuse 5 cc/jam
07.45 Memantau tetesan infuse S:
O: mata bengkak, kebiruan
11.15 Mengobservasi mata S: ibu mengatakan tidak
apa-apa jika bayinya di
foto terapi
O: ibu memperhatikan
13.00 Menginformasikan pada ibu S: -
tentang fungsi foto terapi dan O: Input : 45 ml dari
efek sampingnya Cairan parenteral D5 ¼
NS 5 cc/jam
Program minum: PASI 2x5
cc dan belajar netek
Output: 69 ml dari BAK
35cc/7jam. BAB 20 cc.
IWL 14 ml
Balance cairan – 14 ml
13.45 Menghitung balance cairan S: ibu mengatakan akan
memberikan ASI
O: -
1 18/7/201 Menjelaskan pada ibu S :
1 mengenai kebutuhan cairan O : Klien terlihat lemah,
Senin anaknya gerak mulai aktif,
07.55 mata masih bengkak.
Warna kulit kuning
08.05 Mengobservasi KU S:
O: BB klien 1500 gram
08.15 Menimbang BB klien S:
O: tidak ada residu
08.20 Mengkaji residu S:
O: ASI keluar, bayi
menghisap lemah
09.30 Menganjurkan ibu memberi S:
ASI O: residu tidak ada
09.30 Mengkaji residu S:
O: ASI keluar, bayi
menghisap lemah
13.30 Menganjurkan ibu memberi S:
ASI O: tidak ada residu
13.35 Mengecek residu S:
O: memasukan cairan
lewat NGT sebanyak 5 cc
2 18/7/201 Memberikan PASI sebanyak S:
1 5 cc lewat NGT O: suhu inkubator 38C,
Sabtu suhu kulit bayi 37,2C
07.20
07.21 Mengobservasi suhu kulit dan S: -
suhu inkubator O: bibir klien kering,
turgor tidak elastic
07.30 Memantau status hidrasi S: -
O: tetesan infuse 5 cc/jam
07.45 Memantau tetesan infuse S:
O: mata bengkak, kebiruan
11.15 Mengobservasi mata S: ibu mengatakan tidak
apa-apa jika bayinya di
foto terapi
O: ibu memperhatikan
13.00 Menginformasikan pada ibu S: -
tentang fungsi foto terapi dan O: Input : 55ml dari
efek sampingnya Cairan parenteral D5 ¼
NS 5 cc/jam
Program minum: PASI
2x10 cc dan belajar netek
Output: 64 ml dari BAK
35cc/7jam. BAB 15 cc.
IWL 14 ml
Balance cairan – 9 ml

13.45 Menghitung balance cairan S: ibu mengatakan akan


memberikan ASI
O: -
Menjelaskan pada ibu
mengenai kebutuhan cairan
anaknya

EVALUASI PERKEMBANGAN
TGL/JAM DIAGNOSA PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN
14/7/2011 Keseimbangan nutrisi, S:
20.30 kurang dari kebutuhan O: clear feeding sesuai advis
Kamis tubuh b.d 3x3cc D5%
ketidakmampuan A: masalah teratasi sebagian
mengabsorpsi makanan P: lanjutkan intervensi
1. Observasi dan catat
toleransi minum
2. Kaji residu cairan
lambung sebelum
pemberian makan lewat
OGT
3. Kaji reflek menghisap
klien
4. Berikan ASI /PASI lewat
OGT
5. Timbang berat badan
setiap hari

15/7/2011 Keseimbangan nutrisi, S:


13.30 kurang dari kebutuhan O: PASI masuk 6x3 cc lewat
Jumat tubuh .d ketidakmampuan OGT sesuai advis, bayi
mengabsorpsi makanan belajar menetek. Cairan
D5% masuk lancar. KU: baik
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Observasi dan catat
toleransi minum
2. Kaji residu cairan
lambung sebelum
pemberian makan lewat
OGT
3. Kaji reflek menghisap
klien
4. Berikan ASI /PASI lewat
OGT
5. Timbang berat badan
setiap hari
16/7/2011 Keseimbangan nutrisi, S:
14.00 kurang dari kebutuhan O: PASI masuk sesuai advis 6x5
Sabtu tubuh b.d cc cc lewat OGT. Cairan
ketidakmampuan D5% masuk lancer dan bayi
mengabsorpsi makanan mencoba netek KU: baik
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Observasi dan catat
toleransi minum
2. Kaji residu cairan
lambung sebelum
pemberian makan lewat
OGT
3. Kaji reflek menghisap
klien
4. Berikan ASI /PASI lewat
OGT
5. Timbang berat badan
setiap hari
6. Brest care

S:
O:
Resiko ketidakseimbangan
1. balence cairan -16 ml
volume cairan b.d efek
2. Kadar bilirubin
phototerapi
meningkat, bilirubin
total:15,4mg/dl. Bilirubin
direk: 0,3. Bilirubin
indirek: 15,1.
3. Suhu tubuh 37,5 C
4. RR:60x/menit
5. Nadi: 130x/menit
6. Cairan parenteral D5 ¼
NS 5 tpm
7. Program minum: PASI 3
cc dan belajar netek
8. Output: BAK 20cc/7jam.
BAB 10 cc. IWL 14
9. Mukosa bibir kering
10. Terpasang fhoto teraphy
selama 24 jam

A: masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi
1. Observasi suhu pasien
2. Monitoring balance
cairan
3. Monitor status hidrasi
(membran mukosa)
4. Memberikan asupan
cairan yang adekuat
5. Menghitung balance
cairan
6. Memberikan penjelasan
tentang kebutuhan cairan
anak kepada orang tua
7. Menginformasikan pada
ibu tentang fungsi foto
terapi dan efek
sampingnya

18/7/2011 Keseimbangan nutrisi, S:


13.55 kurang dari kebutuhan O: PASI masuk sesuai advis 6x5
Sabtu tubuh b.d cc cc lewat OGT. Cairan
ketidakmampuan D5% masuk lancer dan bayi
mengabsorpsi makanan mencoba netek KU: baik
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
7. Observasi dan catat
toleransi minum
8. Kaji residu cairan
lambung sebelum
pemberian makan lewat
OGT
9. Kaji reflek menghisap
klien
10. Berikan ASI /PASI lewat
OGT
11. Timbang berat badan
setiap hari
12. Brest care

S:
O:
Resiko ketidakseimbangan
11. balence cairan - 9ml
volume cairan b.d efek
12. bilirubin total: 14,2
phototerapi
13. bilirubin direk: 0,5
14. bilirubin indirek: 13,7
15. Suhu tubuh 37,5 C
16. RR:60x/menit
17. Nadi: 130x/menit
18. Cairan parenteral D5 ¼
NS 5 tpm
19. Program minum: PASI 3
cc dan belajar netek
20. Output: BAK 20cc/7jam.
BAB 10 cc. IWL 14
21. Mukosa bibir kering
22. Terpasang fhoto teraphy
selama 24 jam

A: masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi
8. Observasi suhu pasien
9. Monitoring balance
cairan
10. Monitor status hidrasi
(membran mukosa)
11. Memberikan asupan
cairan yang adekuat
12. Menghitung balance
cairan
13. Lanjutkan foto terapi

También podría gustarte