Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Kebutuhan logam ternyata tidak hanya sebatas benda dengan permukaan rata. Kebutuhan
akan logam juga berkembang pesat seiring dengan teknologi yang mendukungnya. Sekarang kita
bisa menghasilkan benda logam dalam bentuk apaun tanpa harus mengalami proses penenmpaan.
Pada zaman dahulu untuk menhasilkan logam yang brbentuk rumit maka benda haruslah
di panaskan dan dipukul sebagaimana proses penempaan pada umumnya. Namun seiring
kemajuan zaman tuntutan akan kebutuhan logam semakin meningkat dan atas tuntutan itulah kini
telah tercipta tungku-tungku pelebur besi yang menhasilkan suhu diatas 1500oc.
Dan atas tuntutan itu pula lah penulis berminat untuk mengambil judul tentang macam ±
macam pengecoran.
c
Didalam makalah ini tercantum beberapa jenis pengecoran yakni:
PERMANENT MOLD CASTING, CENTRIFUGAL CASTING, INVESTMENT CASTING,
DIE CASTING, INJECTION MOLDING, BLOW MOLDING
Yang setidaknya pembaca akan tahu sedikit tentang pengecoran. Selain dari pada itu juga
terdapat gambar±gambar dari cetakan tersebut yang akan mempermudah pembaca didalam
memehami pengertian.
c
!
Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan
untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi.
Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan
bentuk yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk padat,
selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses sekunder.
Pasir hijau untuk pengecoran digunakan sekitar 75 percent dari 23 million tons coran yang
diproduksi dalam USA setiap tahunnya.
Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu traditional casting dan non
traditional/contemporary casting.
Teknik traditional terdiri atas :
Perbedaan secara mendasar di antara keduanya adalah bahwa contemporary casting tidak
bergantung pada pasir dalam pembuatan cetakannya. Perbedaan lainnya adalah bahwa
contemporary casting biasanya digunakan untuk menghasilkan produk dengan geometri yang
kecil relatif dibandingkan bila menggunakan traditional casting. Hasil coran non-traditional
casting juga tidak memerlukan proses tambahan untuk penyelesaian permukaan.
Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah logam besi
bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa material non logam lainnya.
"
#
1.| Pouring Basin berfungsi manampung kotoran atau slag (terak) yang ikut terbawa
pada saat menuangkan logam dari laddle berfungsi juga menampung kelebihan
logam cair.
2.| Riser berfungsi untuk menanpung kelebihan logam cair sebagai cadangan bila
terjadi penyusutan dan juga berfungsi sebagai pemberat.
3.| Saluran turun (sprue) berfungsi untuk meneruskan lagam cair dari cawan tuang
ke runner dan saluran masuk (gate).
4.| Gate berfungsi sebagaii saluran masuk yang menghubungi runner dengan rongga
cetak (cavity).
#$
"
%
&
! &
'
(
1. SHRINKAGE
2. KELEBIHAN MATERIAL
3. DRAFT ANGLE
4. DISTORSI
5. PATING LINE
Kondisi cacat yang paling banyak dijumpai pada proses pengecoran saluran keluar teko
adalah lubang saluran keluar pada ujung teko yang terlalu sempit bahkan tertutup di akhir proses
pengecoran. Banyak faktor yang mempengaruhi proses pengecoran ini sehingga menyebabkan
cacat tersebut. Kondisi cacat ini dapat direpresentasikan dengan ketebalan dari produk cor
saluran keluar teko. Pada makalah ini akan dianalisa faktor yang paling signifikan
mempengaruhi ketebalan saluran teko hasil cor.
Metode yang digunakan adalah metode desain eksperimen khususnya metode desain
faktorial untuk menentukan faktor-faktor yang signifikan serta kondisi optimumnya dan metode
response surface untuk mendapatkan model pendekatan untuk ketebalan saluran teko sebagai
fungsi dari faktor-faktor tersebut sehingga dapat diperoleh kondisi keseluruhan yang paling
optimal.
Dari analisa hasil eksperimen ini ditemukan bahwa faktor yang signifikan terhadap
ketebalan adalah temperature tuang, radius sprue dan holding time. Dapat pula disimpulkan
bahwa kondisi optimum dari factor-faktor tersebut adalah temperature tuang 475oC, radius sprue
29.6 mm dan holding time 8 detik yang menghasilkan ketebalan sebesar 2.54 mm.
#)#*#+,
Proses pengecoran dengan pola tertanam dalam rangka cetak , kemudian pola dihilangkan
dengan cara pemanasan sehingga diperoleh rongga cetak. Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) ,
plastik atau mateial yang mudah meleleh . Pengecoran ini sering juga disebut WAX LOST
CASTING.
Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die biasanya terbuar dari baja
yang dikeraskan.
Advantage Die Casting
Logam cair ditekan ke dalam rongga cetakan dengan tekanan tetap dipertahankan salama
pembekuan terjadi.
Leher angsa yang terendam logam cair sewaktu plunger pada kedudukan teratas . Kemudian
logam cair
diinjeksikan ke rongga cetakan dengan amat cepat.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Di dunia industri sekarang ini kebutuhan akan logam semakin meningkat tidak lain karna rasa
ingin memiliki
dari konsumen yang tidak ada habisnya. Banyak pihak yang memanfaatkan kesempatan untuk
meraup uang
dari kebiasaan manusia tersebut, semua kebutuhan akan logam yang tak mungkin dikerjakan
dengan mesin
konfensional itulah yang merupakan suatu ilmu yang sangat bermanfaat yang sebenarnya
merupakan suatu
peluang bisnis yang cukup menjanjikan di negara indonesia ini
Peluang bisnis berupa pengecoran logam itulah yang sekarang ini telah ditekuni oleh banyak
orang atau
perusahaan.
Pengecoran sangat berguna karna tanpa pengecoran maka dunia industri logam dunia tidak akan
ada, karna
pengecoranlah yang merupakan proses awal pembuatan logam dari biji besi.
III.2 SARAN
Berikut adalah beberapa solusi dari permasalahan yang sering di hadapi oleh tukang cor
Untuk mencegah turbulensi dan tidak mengalirnya material sehingga seringkali menghasilkan
benda kerja
tidak uniform akibat gaya tekannan tinggi compression molding, transfer molding seringkali
digunakan untuk
mengatasi hal tersebut.
mengisi rongga cetakan dan mengalami proses pengerasan secara kimiawi dengan pengukuran
jumlah resin
thermosetting plastik yang dibutuhkan untuk ditempatkan pada rongga cetakan. Kemudian mold
dipanaskan
dan dikompresi sehingga cairan resin akan mengisi rongga cetakan.
Dari analisa hasil eksperimen ditemukan bahwa faktor yang signifikan terhadap ketebalan adalah
temperature
tuang, radius sprue dan holding time.
Kondisi cacat yang paling banyak dijumpai pada proses pengecoran saluran keluar teko adalah
lubang saluran
keluar pada ujung teko yang terlalu sempit bahkan tertutup di akhir proses pengecoran.
Menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar dan akibat gaya centrifugal logam cair
akan
termampatkan sehingga diperoleh benda kerja tanpa cacat.
DAFTAR PUSTAKA
Doyle, Lawrence E., Cark A.1985. Proses pembuatan Material Untuk Permesinan.
New Jersey: Prentice Hall inc
Higgins, Raymond A. 1986. Ilmu Logam Persmesinan bagian 2, Tekhnologi Proses
Ilmu Logam. Honkong: ELBS.
Kim, S.E., Hyun, Y.T., et al.2001. Centrifugal Castability Of Tial Base Alloys.
Korea ± Japan: Foundary Engineers
Suprapto, Agus. 2001. Pengaruh Serbuk Rumah Kerang Laut Terhadap Kualitas Hasil
Pengecoran Alumnium.Jakarta
Drs, Zainuddin. 2007. Teknik Pembentukan Dasar.Palembang
http://www.scribd.com/doc/25260942/teknik-pengecoran