TUGAS OSLER

1. Apakah yang dimaksud dengan glaukoma maligna?

Glaukoma maligna ( glaukoma sumbatan siliaris ) adalah suatu keadaan peninggian

tekanan intraokuler akibat dari adanya hambatan siliar. Glaukoma ini dapat terjadi
setelah dilakukannya bedah okuler. Tpndakan bedah pada mata yang bermakna dan
sudut sempit atau tertutup dapat menyebabkan glaukoma sumbatan siliaris. Segera
setelah pembedahan, tekanan intraokular meningkat hebat dan lensa terdorong kedepan
akibat penimbunan akuos di dalam di belakang korpus vitreum. Pasien awalnya
mengaami penglihatan yang jauh dan kabur , tetapi penglihatan dekatnya membaik,
kemudian diikuti keluhan nyeri dan tanda – tanda peradangan.

2. Mengapa pada glaukoma kornea bisa menjadi keruh?

Karena pada glaukoma terjadi penumpukan cairan di cop akibat terhambatnya aliran,
sehingga menyebabkan tekan di cop lebih tinggi. Dan ciran yang meumpuk itu lama –
lama mendesak dan berdifusi ke bagian – bagian mata yang lain salah satuya kornea.
Sehingga kornea juga akan ikut menjadi keruh karena cairan yang tersebut. Yang nanti
dimana jika tekanan air makin meningkat juga dikornea bisa menyebabkan edema
kornea dan kemudian bisa timbul distrofi.

3. Pada kasus apa ketika mata tanang penglihatan turun mendadak?

 Neuritis optik
 Ablasi retina
 Oklusi vena retina sentral
 Oklusi arteri retina
 Kekeruhan dan perdarahan badan kaca
 Ambliopia toksik
 Trombosis arteri karotid interna
 Okulopati iskemik
 Retinopati serosa sentral
 Uveitis posterior
 Amaurosis fugaks
Mata merah dengan penglihatan normal

a. Mata merah dengan penglihata normal dan tidak kotor atau sekret
 Pterigium
 Pseudopteregium
 Pinguekula dan pinguekula iritans
 Hematoma subkonjungtiva
 Episkleritis - skleritis
b. Mata merah dengan penglihatan normal dan kotor atau sekret
 Konjungtivitis
 Trakoma

Mata merah dengan penglihatan turun mendadak

 Keratitis
 Keratokonjungtivitis
 Ulkur kornea
 Keratomikosis
 Ulkus marginal
 Glaukoma akut
 Ulkus ateromatosis
 Uveitis anterior
 Iridosiklitis
 Endoftalmitis
 Oftalmia simpatika
 Panoftalmitis
 Sindrom Vogt Koyanagi – Harada
 Glaucomatocyclitic crisis
Mata tenang penglihtan turun perlahan

 Katarak
 Glaukoma kronik
 Retinopati
o Retinopati anemia
o Retinopati diabetes militus
o Retinopati hipertensi
o Retinopati hipotensi
 Age-related Macular degeneration

Mata tenang penglihatan turun mendadak

 Neuritis optik
 Ablasi retina
 Oklusi vena retina sentral
 Oklusi arteri retina
 Kekeruhan dan perdarahan badan kaca
 Ambliopia toksik
 Trombosis arteri karotid interna
 Okulopati iskemik
 Retinopati serosa sentral
 Uveitis posterior
 Amaurosis fugaks