Está en la página 1de 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP

LANSIA DI KELURAHAN KARANGJATI KECAMATAN BERGAS


KABUPATEN SEMARANG

*Della Ratna Meristyanti


**Ns. Puji Purwaningsih, S.Kep., M.Kep, Ns. Liyanovitasari, S.Kep., M.Kep
*Mahasiswa PSK Universitas Ngudi Waluyo Ungaran
** Dosen PSK Universitas Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK

Kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh dukungan keluarga, selain itu ada
penelitian lain mengatakan bahwa dukungan dari teman lebih berpengaruh
daripada dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia di Kelurahan Karangjati
Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Desain penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh usia lanjut yang berusia >60
tahun yang berjumlah 899 lansia, dengan jumlah sampel sebanyak 90 lansia
menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengambilan data dukungan
keluarga menggunakan kuesioner TFSS-EP, untuk kualitas hidup menggunakan
kuesioner WHOQoL-BREF. Analisis data dengan uji statistic Chi Squere.
Hasil penelitian menunjukkan dukungan keluarga pada lansia sebagian
besar kategori baik (51,1%), kualitas hidup pada lansia sebagian besar kategori
baik (70,0%). Ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan
kualitas hidup lansia di Kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang, hasil uji didapatkan p value sebesar 0,031 < α ( 0,05).
Sebaiknya keluarga tetap memperhatikan dan meningkatkan fungsi
dukungan keluarga dengan memperhatikan kondisi lansia untuk meningkatkan
kualitas hidupnya.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup, Lansia


Kepustakaan: 33 (2007-2017)

| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 1


ABSTRACT

Quality of life is an important factor for the welfare of the elderly. Family
support is a major support system for the elderly to improve their quality of life, in
addition there are other studies saying that support from friends is more influential
than family support. This study aimed to determine the correlation between family
support and the quality of life of elderly in Karangjati Bergas Semarang regency.
This research design was analytic observasional with cross sectional
approach. The population of this study was all elderly men and women aged> 60
years, as many as 899 elderly in Karangjati Village, Bergas Subdistrict, Semarang
Regency with 90 samples of the elderly taken by using purposive sampling
technique. The data collection tool for family support variable was measured by
using the TFSS-EP questionnaire, for the quality of life variable was measured by
using the WHOQoL-BREF questionnaire. Data analysis used Statistical Package
For Social Science (SPSS) with Chi Squere statistical test.
The results showed that family support for the elderly was mostly good
category (51.1%), quality of life in elderly was mostly good category (70.0%).
There was a significant correlation between family support and quality of life of
elderly in Karangjati Subdistrict Bergas Semarang regency, test result got p value
equal to 0,031 <α (0,05).
Family should still pay attention and improve the function of family
support by taking care of elderly condition to improve quality of life.

Keywords: Support Family, Quality of Life, Elderly


Literatures: 33 (2007-2017)

| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 2


LATAR BELAKANG penyebab penurunan kualitas hidup
Derajat kesehatan dan lansia. Kualitas hidup lansia
kesejahteraan penduduk dikatakan baik apabila memiliki
berpengaruh terhadap peningkatan kondisi kesehatan yang baik,
usia harapan hidup. Menurut data mampu beraktivitas, dan mampu
WHO dalam Kemenkes (2013) berinteraksi sosial dengan teman,
peningkatan usia harapan hidup tetangga, maupun keluarga (Pricilla
pada tahun 1980 adalah usia 55,7 dkk, 2016).
tahun, tahun 1990 meningkat
menjadi 59,5 tahun, tahun 2020 Kualitas hidup menjadi
usia harapan hidup adalah 71, 7 indikator penting untuk mencapai
tahun. Peningkatan usia harapan kesejahteraan lansia. Dimensi
hidup tersebut merupakan indikator kualitas hidup mencakup kondisi
peningkatan derajat kesehatan dan fisik, peran sosial, keadaan
kesejahteraan penduduk di emosional, fungsi intelektual,
Indonesia. Batas usia harapan hidup kognitif, kesehatan serta kepuasan
merupakan sebuah proses dalam dalam kehidupannya. Kualitas
kehidupan manusia yang diartikan hidup dapat dipengaruhi oleh
sebagai aging proses atau proses beberapa faktor yaitu tingkat
menua (Kemenkes RI, 2013). kemandirian, kondisi fisik,
psikologis, aktivitas sosial,
Proses menua berpengaruh interaksi sosial dan dukungan
pada kesehatan fisik dan psikis keluarga (Pricilla dkk, 2016).
karena penurunan fungsi tubuh.
Penurunan fungsi tubuh Dukungan keluarga
mengakibatkan ketidakberdayaan merupakan tindakan yang
serta penurunan konsep diri. mencerminkan bahwa seseorang
Konsep diri lansia yang baik maka diterima dilingkungan keluarga.
lansia mempunyai harga diri yang Dukungan keluarga berupa
tinggi, sebaliknya jika lansia dukungan emosional, dukungan
merasa tidak dicintai maka konsep instrumental, dukungan penilaian,
diri atau harga dirinya rendah dan dukungan informasional.
karena lansia merasa tidak dihargai Dukungan keluarga dapat
keberadaannya. Hal tersebut dapat membantu lansia dalam melakukan
mempengaruhi kualitas hidup aktivitas sehari-hari secara teratur
lansia (Setyo, 2013). dan tidak berlebihan (Nusi, 2010).

Menurut WHO dalam Pendekatan keluarga


Nugroho (2008) kualitas hidup diperlukan untuk meningkatkan
merupakan persepsi seseorang kualitas hidup lansia dengan
dalam konteks budaya dan nilai memberikan dukungan emosional,
sesuai dengan tempat tinggal dan mental, maupun spiritual.
berhubungan dengan tujuan, Kebutuhan akan dukungan dan
harapan, standar dan kekhawatiran. perhatian keluarga berlangsung
Persepsi lansia pada dirinya bisa sepanjang hidup karena dukungan
menjadi masalah pada kesehatan keluarga dapat meningkatkan harga
mental sehingga menjadi salah satu diri lansia. Lansia yang tidak

| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 3


mendapatkan dukungan dari mendapatkan dukungan keluarga
keluarga mereka akan mengalami dalam kategori baik yaitu sejumlah 46
depresi karena merasa rendah diri, lansia (51,1%).
perasaan tidak berdaya, serta
keinginan untuk bunuh diri.
Dukungan dari keluarga merupakan 2. Gambaran kualitas hidup lansia
suatu hal yang penting bagi lansia, di Kelurarahan Karangjati
karena dengan adanya keluarga Kecamatan Bergas Kabupaten
lansia akan lebih merasa percaya Semarang
diri dalam mengahadapi Tabel 2 Distribusi frekuensi
masalahnya dan dapat mencapai kualitas hidup lansia
hidup bermartabat diusia lanjut Kualitas Frekuensi Persentase
(Pricilla dkk, 2016). hidup (%)
Baik 63 70,0
METODE PENELITIAN Sangat Baik 27 30,0
Desain penelitian ini Jumlah 90 100
menggunakan penelitian analitik
obsevasional dengan pendekatan cross Berdasarkan tabel 2 dapat
sectional. Jumlah populasi 899 lansia, diketahui bahwa sebagian besar lansia
jumlah sampel sebanyak 90 lansia. memiliki kualitas hidup kategori baik
Pengambilan data penelitian ini yaitu sejumlah 63 lansia (70,0%).
menggunakan kuesioner, dilakukan
selama tiga hari secara berturut-turut di
Kelurahan Karangjati. Hasil uji B. Analisis Bivariat
validitas kuesioner valid dengan nilai Hubungan dukungan keluarga
dukungan keluarga antara 0,465-0,845 dengan kualitas hidup lansia di
dan kualitas hidup antara 0,463-0,831. Kelurahan Karangjati Kecamatan
Hasil uji reliabilitas dukungan keluarga Bergas Kabupaten Semarang
0,754 dan kualitas hidup 0,751. Tabel 3 Hubungan dukungan
keluarga dengan kualitas hidup
HASIL PENELITIAN lansia
Dukungan Kualitas hidup p-Value
A. Analisis Univariat keluarga Baik Sangat Jumlah
1. Gambaran dukungan keluarga baik
f f f
pada lansia di Kelurahan Sedang 36 8 44 0,031
Karangjati Kecamatan Bergas
Baik 27 19 46
Kabupaten Semarang
Tabel 1 Distribusi frekuensi Jumlah 63 27 90
tentang dukungan keluarga pada
lansia Berdasarkan tabel 3 hasil
Dukungan Frekuens Persentase analisis data dengan analisis Chi
Keluarga i (%) Square didapatkan nilai p-value antara
Sedang 44 48,9 sebesar 0,031 yang berarti nilai p-value
Baik 46 51,1 tersebut <0,05 sehingga dapat
Jumlah 90 100 disimpulkan ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan kualitas
Berdasarkan tabel 1 dapat
diketahui bahwa sebagian besar lansia
| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 4
hidup lansia di Kelurahan Karangjati faktor emosi. Lansia yang menjawab
Kabupaten Semarang. selalu mendapatkan perhatian
keluarga mengenai kesehatannya
sebanyak 44 lansia (95,7%), dan
PEMBAHASAN lansia yang menjawab keluarga
A. Gambaran dukungan keluarga selalu siap membantu lansia
pada lansia di Kelurahan sebanyak 38 lansia (82,7%).
Karangjati Kecamatan Bergas Emosi dapat mempengaruhi
Kabupaten Semarang tingkat keyakinan seseorang
Berdasarkan hasil analisis pada terhadap adanya dukungan dari
tabel 1 menunjukkan lansia yang keluarga. Seseorang yang
mendapatkan dukungan keluarga mengalami respon stress akibat
dalam kategori sedang sebanyak 44 masalah dan perubahan yang
lansia (48,9%), dan lansia yang dihadapi akan berespon terhadap
mendapatan dukungan keluarga berbagai tanda penyakit yang
kategori baik sebanyak 46 lansia memperburuk kondisi kesehatannya.
(51,1%). Pada penelitian ini fungsi Dukungan emosional yang diberikan
dukungan keluarga pada lansia keluarga akan menjadikan seseorang
sudah sebagian baik. Ada beberapa lebih percaya diri dan tidak merasa
faktor yang mempengaruhi sendiri dalam mengahadapi
dukungan keluarga, yaitu faktor masalahnya (Setiadi, 2008 dalam
internal meliputi tahap Amelia, 2014).
perkembangan, pendidikan/tingkat Hasil penelitian lansia di
pengetahuan, emosi, spiritual. Kelurahan Karangjati kabupaten
Faktor eksternal meliputi praktik Semarang yang mendapatkan
dikeluarga, sosial ekonomi, dan latar dukungan keluarga kategori sedang
belakang budaya. menyatakan bahwa keluarga
Hasil penelitian lansia di membantu lansia dalam aktivitas
Kelurahan Karangjati Kabupaten sehari-hari jika tidak sibuk.
Semarang yang mendapatkan Keluarga memperhatikan lansia jika
dukungan keluarga kategori baik merasa sakit dan menyarankan
menyatakan bahwa keluarga untuk periksa ke dokter. Keluarga
bersedia menolong dan juga memberikan arahan, bantuan
mendampingi jika sedang sakit atau atau bimbingan kepada lansia
saat menghadapi masalah dalam tentang bagaimana memelihara
hidupnya sehingga lansia tidak kesehatan agar tidak mudah sakit.
merasa sendiri menanggung beban Dukungan keluarga digunakan
masalah dalam hidupnya, tetapi lansia dalam menanggulangi
masih ada keluarga yang senantiasa masalah yang dihadapi yang
memperhatikan, mendengarkan berkaitan dengan kondisi kesahatan
keluhan yang dirasakan, bersimpati dan kualitas hidunya. Dukungan
dan empati terhadap masalah yang keluarga dalam kategori sedang
dihadapi, serta membantu dimungkinkan karena didukung oleh
memecahkan masalah yang aspek spiritual yang baik dari
dihadapi. Hal tersebut didukung keluarga. Lansia yang menjawab
oleh beberapa faktor diantaranya selalu mendapatkan perhatian

| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 5


keluarga mengenai kesehatannya hidup kategori sangat baik
dan selalu mendapat bantuan dari menyatakan bahwa bisa menikmati
keluarga sebanyak 7 lansia (16%), hidupnya dengan jumlah sangat
sedangkan yang menjawab kadang sering 14 lansia (52%), merasa
sebanyak 37 lansia (84%). bahwa dirinya sangat berarti untuk
Aspek spiritual sangat keluarganya, mampu berkonsentrasi
mempengaruhi perilaku seseorang dengan jumlah sering saat kegiatan,
dalam kehidupannya sehari-hari. sepenuhnya menerima perubahan
Aspek spiritual dapat terlihat dari akibat proses menua, dan jarang
bagaimana seseorang menjalani merasa kesepian atau putus asa
kehidupannya, menyangkut nilai karena ada keluarga yang
dan keyakinan yang dianut, menjalin menemani. Hal tersebut didukung
hubungan yang baik dengan oleh faktor kesehatan psikologis.
keluarga atau teman, dan mencari Kesehatan psikologis menjadi
harapan serta arti dalam hidup. salah satu faktor yang menentukan
Agama yang mengajarkan perilaku kualitas hidup lansia. Faktor
berbuat baik kepada orang tua, psikologis diperlukan untuk
sehingga mampu mendorong mengontrol semua perubahan yang
seseorang untuk mengasuh orang dialami dalam hidupnya, seperti
tua ketika sudah tua dan hanya stress, keadaan mental, harga diri,
mengharap pahala dari Tuhan dan keyakinan (WHOQOL dalam
(Setiadi, 2008 dalam Amelia, 2014). Anis, 2012).
Hasil penelitian lansia di
Kelurahan Karangjati Kabupaten
B. Gambaran kualitas hidup lansia Semarang yang memiliki kualitas
di Kelurahan Karangjati hidup kategori baik menyatakan
Kecamatan Bergas Kabupaten kondisi fisik yang masih sehat, rasa
Semarang sakit yang muncul tidak mencegah
Berdasarkan hasil analisis pada untuk beraktivitas, tidak
tabel 2 menunjukkan bahwa lansia membutuhkan terapi medis, mudah
di Kelurahan Karangjati Kabupaten dalam bergaul yangb menjawab baik
Semarang yang memiliki kualitas sejumlah 31 lasia (49,2%), dan
hidup kategori baik sejumlah 63 masih aktif dalam kegiatan
lansia (70,0%), dan lansia yang masyarakat yang menjawab puas
memiliki kualitas hidup kategori sebanyak 49 lansia (77,8%). Hal
sangat baik sejumlah 27 lansia tersebut didukung oleh faktor
(30,0%). Kualitas hidup lansia di kesehatan fisik.
Kelurahan Karangjati cenderung Kesehatan fisik sangat
baik karena tergabung dalam mempengaruhi kualitas hidup lansia.
kegiatan SSI (Senam Sehat Pada usia lanjut seseorang akan
Indonesia), sehingga lansia tahu mengalami perubahan dalam segi
manfaat senam dan tahu bagaimana fisik maupun, kognitif, maupun
cara memelihara kesehatannya. dalam kehidupan psikososialnya,
Hasil penelitian lansia di kondisi ini diartikan bahwa lansia
Kelurahan Karangjati Kabupaten berada pada kondisi maksimum,
Semarang yang memiliki kualitas sehingga lansia dapat menikmati

| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 6


masa tuanya dengan bahagia, mendengarkan keluhan yang
berguna, dan berkualitas dirasakan lansia sehingga lansia
(WHOQOL dalam Anis, 2012). merasa tidak sendiri menanggung
beban hidupnya karena ada keluarga
C. Hubungan dukungan keluarga yang memperhatikan dan peduli.
dengan kualiatas hidup lansia di Keluarga memberikan solusi
Kelurahan Karangjati Kecamatan mengenai masalah yang dihadapi
Bergas Kabupaten Semarang dengan berbagai informasi yang
Berdasarkan hasil uji statistik bermanfaat untuk kesehatan lansia.
chi squere pada tabel 4.3 hubungan Masalah yang akan dihadapi
antara dukungan keluarga dengan lansia yaitu penurunan kondisi fisik
kualitas hidup lansia di Kelurahan , biologis, psikologis, serta
Karangjati Kabupaten Semarang perubahan sosial. Masyarakat
memperoleh nilai p-value sebesar menganggap bahwa menjadi tua
0,031 (<0,05) yang berarti ada berarti telah selesai menjalankan
hubungan antara dukungan keluarga tugasnya. Lansia harus menerima
dengan kualitas hidup lansia di dan memahami perubahan-
Kelurahan Karangjati Kabupaten perubahan yang terjadi pada dirinya.
Semarang. Lansia yang memiliki Perubahan yang terjadi pada lansia
kualitas hidup kategori baik tidak hanya akan berefek pada
sebagian besar mendapatkan kondisi kesehatannya, namun juga
dukungan keluarga ketegori sedang akan berefek pada kesehatan
yaitu sejumlah 36 lansia (81,1%), psikologis dan kualitas hidupnya.
dan lansia yang memiliki kualitas Kualitas hidup lansia dipengaruhi
hidup kategori sangat baik sebagian oleh beberapa faktor yaitu kesehatan
besar mendapatkan dukungan fisik, kesehatan psikologis,
keluarga kategori baik yaitu hubungan sosial, dan aspek
sejumlah 19 lansia (4,3%). lingkungan.
Lansia di Kelurahan Karangjati Lansia harus berusaha mencari
Kabupaten Semarang yang cara untuk mempertahankan kualitas
mendapat dukungan keluarga hidupnya, yaitu dengan cara
ketegori sedang memberi nasihat menjalin hubungan sosial yang baik
jika sedang sakit dan menyarankan dengan masyarakat sekitar terutama
periksa ke dokter. Keluarga keluarga. Keluarga mempunyai nilai
memberi bimbingan dalam menjaga strategis dalam pembangunan
kesehatan, peduli dan kesehatan, karena setiap masalah
memperhatikan dalam berbagai hal yang dihadapi lansia merupakan
terutama kualitas hidupnya sehingga masalah keluarga dan keluarga
lansia merasa dirinya berharga snantiasa membantu memecahkan
(52%). Lansia di Kelurahan masalah anggota keluarganya
Karangjati Kabupaten Semarang (Prasetyawati, 2011).
yang mendapatkan dukungan Pendekatan keluarga diperlukan
keluarga ketegori baik keluarga untuk menngkatkan kualitas hidup
bersedia menolong lansia jika sakit, lansia dengan memberikan
memberi semangat dan motivasi dukungan emosional, dukungan
untuk selalu menjaga kesehatannya, informasi, dukungan penilaian, dan

| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 7


dukungan instrument. Dukungan Hendaknya keluarga lebih
kelarga berpengaruh pada kualitas meningkatkan fungsi dukungan
hidup lansia karena dapat keluarga dengan memberikan
memberikan rasa aman, nyaman, perhatian, kasih saying untuk
memiliki harga diri, serta membantu meningkatkan kualitas
kepercayaan diri dalam menghadapi hidup lansia.
masalahnya sehingga dapat 2. Bagi lansia
meningkatkan kualitas hidup dan Hendaknya para lansia menambah
dapat hidup bermartabat diusia pengetahuan tentang proses menua
lanjut (Pricilla dkk, 2016). agar dapat menerima perubahan
fisik maupun psikologis yang
dialaminya sehingga tidak terjadi
D. Keterbatasan Penelitian penurunan kualitas hidup.
Penelitian yang dilakukan oleh 3. Bagi peneliti selanjutnya
peneliti ini masih memiliki beberapa Hendaknya peneliti selanjutnya
keterbatasan. Adapun keterbatasan dapat meningkatkan hasil
dan kelamahannya ada beberapa penelitian, misalnya dengan
faktor yang tidak dapat dikontrol menghubungan variabel lain
saat penelitian, yaitu faktor dengan kualitas hidup lansia,
lingkungan yang mempengaruhi memberikan intervensi Terapi
kualitas hidup lansia. Supportif kepada lansia, atau
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
misalnya Seni Art kepada lansia
PENUTUP untuk meningkatkan kualitas
Kesimpulan hidupnya.
1. Dukungan keluarga pada lansia di 4. Bagi puskesmas
Kelurahan Karangjati Kabupaten Hendaknya pihak puskesmas lebih
Semarang sebagian besar dalam meningkatkan metode pendekatan
kategori baik yaitu sebanyak 46 yaitu dengan penyuluhan
orang (51,1%). mengenai pentingnya dukungan
2. Kualitas hidup yang dimiliki lansia keluarga untuk lansia, atau dengan
di Kelurahan Karangjati melakukan kunjungan keluarga
Kabupaten Semarang sebagian untuk mencapai hasil yang
besar dalam kategori baik yaitu maksimal dalam meningkatkan
sebanyak 63 orang (70,0%). kesejahteraan dan kualitas hidup
3. Ada hubungan antara dukungan lansia.
keluarga dengan kualitas hidup
lansia di Kelurahan Karangjati DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Semarang, dengan nilai Almeida, P. De, Anna, M., & Carneiro,
chi squere 5,726 dan p-value K. (2016). Quality of Life of
0,031. Institutionalized Elderly in
Brazil. Social Indicators
Research, (32), 187–197.
Saran https://doi.org/10.1007/s11205-
1. Bagi keluarga 015-0888-7

| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 8


Amelia, M., Nurchayati, S., Elita, V., Kualitas Tidur dengan Kualitas
Studi, P., Keperawatan, I., & Hidup Lansia di Kelurahan
Riau, U. (2014). Analisis Faktor- Karangasem Kecamatan Lawegan
faktor yang Mempengaruhi Surakarta. SKRIPSI: UNS
Keluarga Untuk Memberikan
Dukungan kepada Klien Diabetes Desita. (2010). Hubungan Dukungan
Millitus dalam Menjalani Diet. Keluarga dengan Kualitas Hidup
1(2), 1-10 Pasien Gagal Ginjal Kronis yang
Menjalani Terapi Hemodialisa di
Arifin & Ratmini. (2011). Hubungan RSUP. Haji Adam Malik Medan.
Kesehatan Mulut dengan SKRIPSI. USU
Kualitas Hidup Lansia, Vol 2, No
2. Jurnal Ilmu Gizi: Poltekes Eka, Y., & Rosyiani, T. (2015).
Denpasar Gambaran Kualitas Hidup Lanjut
Usia yang Mengalami Sakit Asam
Astuti, V, W. (2010). Hubungan Urat (GOUT) di Posyandu Lnjut
Dukungan Keluarga dengan Usia Desa Palemgadung.
Tingkat Depresi pada Lansia di SKRIPSI : UMS
Posyandu Sejahtera GBI Setia
Bakti Kediri. Jurnal STIKES RS Friedman, (2010). Keperawatan
Babtis Kediri, 3(2), 78-84 Keluarga Teori dan Praktik. Edisi
3. Jakarta : EGC
Audina, W., & Winarti. (2014).
Hubungan Antara Kualitas Habsari, D, O. (2014). Hubungan
Hidup dengan Pengambilan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas
Keputusan untuk Mengikuti Hidup pada Lansia di Desa
Kegiatan Lansia dalam Margo Agung Kecamatan
Kelompok Senam Prodia Sayegan Kabupaten Sleman
Purwakarta. 48-57 Yogyakarta. SRIPSI: UGM

Bayun, Ririn. (2016). Hubungan Hadi, R & Maulina. (2014). Hubungan


Antara Dukungan Sosial dengan Mobilitas dengan Kualitas
Kualitas Hidup Lansia di Desa Domain Fisik pada Lansia.
Cebongan Sleman Yogyakarta SKRIPSI: UNDIP
Tahun 2015. SKRIPSI : STIKES
Henni, Kusuma, dkk. (2017).
JENDRAL ACHMAD YANI
Hubungan Tingkat Kelelahan
YOGYAKARTA
(Fatigue) dengan Kualitas Hidup
C, F. N., Wijayanti, R., Jenderal, U., & pada Lansia di Panti Sosial
Purwokerto, S. (2010). Hubungan Wilayah Semarang. SKRIPSI:
Antara Dukungan Keluarga UNDIP
dengan Respon Sosial pada Lansia
Jhonson dan Leny, (2010).
di Desa Sukorejo Kecamatan
Keperawatan Keluarga. Plus
Sukorejo. Jurnal Keperawatan
Contoh Askep Keluarga.
Soedirman (The Soedirman
Yogyakarta : Nuha Medika
Journal of Nursing), 5(1), 30–36.
Kemenkes RI, (2013). Gambaran
Chasanah, N. (2017). Hubungan
| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 9
Kesehatan Lanjut Usia di Keperawatan ISSN 2086-3071,
Indonesia. Jakarta 3(2), 120-132
Komjakraphan, P., Isalamalai, S., dkk. Romadlani, R., Nurhidayati, T., &
(2009). Development of the Thai Syamsianah, A. (2013). Hubungan
Family Support Scale for Elderly Dukungan Keluarga dan
Parent (TFSS-EP). Thai J Nurs Kemandirian Lansia dengan
Res, 13(2), 118-132 Konsep Diri Lansia di Kelurahan
Bambankerep Kecamatan
Maryam, R. S. (2008). Mengenal Usia Ngaliyan Kota Semarang. Jurnal
Lanjut dan Perawatannya. Keperawatan Komunitas, 1(1),
Jakarta : Salemba Medika. 18–23.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Sari, R. A, Yulianti, A. (2017).
Metodelogi Penelitian Mindfullness dengan Kualitas
Kesehatan. Jakarta: Rineka Hidup pada Lanjut Usia. Jurnal
Cipta. Psikologi, 13(1)
Nugroho, (2008). Keperawatan Sastroasmoro, (2014). Dasar-dasar
Geronti & Geriatrik. Jakarta : Metodologi Penelitian Klinis.
EGC Edisi 5. Jakarta : Sagung Seto
Poulin, J., Deng, R., Ingersoll, T. S., Setiadi, (2008). Konsep &
Witt, H., & Swain, M. (2012). Keperawatan Keluarga.
Perceived Family and Friend Yogyakarta : Graha Ilmu
Support and the Psychological
Well-Being of American and Setyowati, S. (2013). Pengaruh Konsep
Chinese Elderly Persons, 305– Diri dan Kemampuan Sosialisasi
317. terhadap Kualitas Hidup Lansia.
https://doi.org/10.1007/s10823- Jurnal Kebidanan dan
012-9177-y Keperawatan, 9(2), 93-101
Prasetyawati, (2011). Kedokteran Ummah, C, Athurrita. (2016).
Keluarga. Jakarta : Rineka Cipta Hubungan Kebutuhan Spiritual
dengan Kualitas Hidup Lansia di
Putri, Fitriani, Ningrum, & Sulastri. Panti Wredha Kota Semarang.
(2010). Kualitas Hidup Lansia SKRIPSI : UNDIP
yang Tinggal Bersama Keluarga
dan Panti. Bandung, 1-6 Unsar, S., & Prof, A. (2016). Social
Support and Qualıty of Life
Raudhah, I. (2012). Kualitas Hidup Among Older Adults.
Lansia di Graha Residen Senior International Journal of Caring
Karya Kasih Medan Sumatra Sciences, 9(1), 249–258.
Utara. Fakultas Keperawatan
USU, Medan Yulikasari, Rahmawati. Kesehatan, F.
1., &Surakarta, U. M. (2015).
Rohmah, Anis. I. N, Purwaningsih., & Hubungan Sosial Dukungan
Bariyah, K. (2012). Kualitas Hidup Lanjut Usia pada Penderita
Hidup Lanjut Usia. Jurnal
| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 10
Hipertensi di Kelurahan Gayam
Kabupaten Sukoharjo. Surakarta,
1-14

| UNIVERSITAS Ngudi Waluyo Ungaran,2018 11

También podría gustarte