Está en la página 1de 10

Kasus

Seorang ibu membawa anak perempuannya yang berusia 7 tahun ke Rumah Sakit X. Sang
ibu mengeluh bahwa anaknya rewel, mual, muntah, nafsu makan menurun, diare dan
demam. Saat pengkajian : anak tampak lemah, tingkat kesadaran anak composmentis, RR
33x/menit, Nadi 124 x/menit, Suhu 38,7ºC dengan BB 15 kg. Dan dokter mendiagnosa anak
tersebut terkena penyakit demam thypoid dan dianjurkan untuk rawat inap.

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. A DENGAN TYPHOID

A. Identitas
Nama : An. A
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 7 tahun
Berat badan : 20 kg
Alamat : Jl. Kurnia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Di bawah umur
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Tanggal masuk RS : Minggu, 08 April 2018
Diagnosa medis : Thypoid Fever
NO. RM : 2696xx

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Ibunya mengeluh anaknya rewel, mual, muntah, kembung, nafsu makan menurun,
diare dan demam.
2. Penyakit sekarang
Pada jam 8 pagi pasien tampak pucat, mengeluh sakit kepala dan sakit perut, badan
pasien teraba panas, lidah tifoid (kotor), muntah 1 kali dan BAB cair 3 kali.
Kemudian pada jam 10 pagi ini anak A di bawa ke rumah sakit, anak A dibawa ke
IGD dan menjalani rawat inap.
3. Penyakit Dahulu
Pasien tidak mempunyai penyakit yang sama ataupun penyakit turunan.
4. Penyakit keluarga
Keluarga pasien tidak mempunyai penyakit yang sama ataupun penyakit turunan.
5. Tumbuh kembang (Anak)
Ibu Klien melahirkan klien saat umur 26 tahun secara normal dengan berat klien
saat itu 3,6 Kg. pernah di imunisasai 2 kali (campak dan polio)

C. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran dan keadaan umum pasien
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15 (E = 4, V = 5, M = 6)
RR : 33 x/menit
N : 124 x/menit
S : 38,70C
BB : 20 kg
2. Kepala dan leher
Kepala tidak ada bernjolan, rambut normal, kelopak mata normal, konjungtiva
anemia, mata cowong, bibir pucat/bibir kering, lidah kotor, ditepi dan ditengah
merah, fungsi pendengran normal leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
3. Dada dan abdomen
Dada normal, bentuk simetris, pola nafas teratur, didaerah abdomen ditemukan nyeri
tekan.
4. Sistem respirasi
Pernafasan normal, tidak ada suara tambahan, dan tidak terdapat cuping hidung.
5. Sistem kardiovaskuler
Didapatkan tachiardi saat pasien mengalami peningkatan suhu tubuh.
6. Sistem integument
Kulit bersih, turgor kulit menurun, kulit pucat, berkeringat banyak, akral hangat.
7. Sistem eliminasi
Pasien BAB 4x/hari dan cair. Pasien jarang BAK, 2x/hari.
8. Sistem muskuloskoletal
Pada ekstremitas atas pada tangan kiri dan kanan dapat digerakkan tetapi lemah,
ditangan kiri terpasang cairan infus, pada ekstremitas bawah pada kaki kiri dan kanan
dapat digerakkan tetapi lemah. Tidak ada keterbatasan gerak.
Skala otot :
3333 3333
3333 3333
Tangan kanan dan kiri derajat 3 karena klien kurang mampu menahan dorongan dari
pemeriksa. Kaki kanan dan kiri derajat 3 karena klien kurang mempu menahan
dorongan dari pemeriksa tapi sebentar.
9. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tonsil.
10. Sistem persyarafan
Kesadaran pasien compos mentis.

D. Kebutuhan Fisik, psikologi, social dan spiritual


1. Aktivitas dan istirahat
Di rumah : Klien bisa melakukan aktivitas sendiri, tidur malam 7 jam, tidur siang 1-
2 jam.
Di RS : Klien terlihat lemah. Klien tidak bisa melakukan aktivitas sendiri, tidur
malam 5 jam tetapi selalu terbangun, tidur siang 1 jam. Skala aktivitas 3
(Memerlukan bantuan/pengawasan/bimbingan sederhana)
2. Nutrisi
Di rumah : Makan 3 kali sehari, minum ± 2 liter. Klien tidak ada memiliki alergi
atau pantangan makanan.
Di RS : Makan yang ada di rumah sakit, tapi tidak habis.
3. Eliminasi
Di rumah : BAB setiap pagi, BAK 4-5 kali sehari.
Di RS : BAB 4 x/hari, feses cair. BAK 2 x/hari, urin berwarna kuning bening.
4. Seksualitas
Pasien belum menikah.

E. Analisa data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1 DS: Orang tua klien mengeluh Hipertermia Infeksi Salmonella
anaknya demam. Typhii
DO:
- kulit klien teraba panas
- S : 38,70C
- RR : 33 x/menit
- N : 124 x/menit

2 DS: Orangtua klien mengatakan Nyeri akut Inflamasi pencernaan


anaknya mengeluh sakit kepala dan
sakit perut.
DO:
P: nyeri nya muncul bila
beraktivitas/bergerak
Q: nyeri nya seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri nya pada perut bagian
kanan atas.
S: skala 4 dari 0-10
T: Hilang timbul
3 DS: Orangtua klien mengatakan Kekurangan volume Kehilangan cairan aktif
anaknya muntah 1 kali dan BAB cairan
cair 3 kali.
DO:
-klien tampak lemas
-feses cair

Prioritas Masalah

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif


2. Hipertermia berhubungan dengan infeksi Salmonella Typhii
3. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pencernaan.
F. Intervensi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
1 Kekurangan Setelah diberikan NIC Label>> NIC Label>>
volume asuhan Electrolyte Monitoring Electrolyte Monitoring
cairan keperawatan 1. Monitor adanya 1. mengetahui
berhubungan selama 3x24 kehilangan cairan keadaan umum
dengan diharapkan cairan dan elektrolit pasien
kehilangan dan elektrolit 2. Monitor adanya
2. mengurangi
cairan aktif klien seimbang mual,muntah dan
risiko kekurangan
dengan kriteria diare
voume cairan
hasil : NIC Label>>Fluid
semakin
NOC Management
bertambah
Label>>Fluid 1. Monitor status
Balance hidrasi ( membran NIC Label>>Fluid
- Turgor kulit mukus, tekanan Management
elastic ( skala 5 ) ortostatik, 1. mengetahui
- Intake dan keadekuatan perkembangan
output cairan denyut nadi ) rehidrasi
seimbang ( skala 2. Monitor 2. evaluasi
5) keakuratan intake intervensi
- Membrane dan output cairan 3. rehidrasi optimal
mucus lembab ( 3. Monitor pemberian
skala 5 ) terapi IV

2 Hipertermia Setelah dilakukan NIC Label >>Fever 1. Untuk mengident


berhubungan asuhan selama 3 x treatment ifikasi pola dema
dengan 24 jam demam 1. Monitor suhu m klien
infeksi klien teratasi sesering mungkin 2. Untuk menurunk
Salmonella dengan kriteria 2. Berikan anti an suhu tubuh
Typhii hasil: piretik 3. untuk mencegah
NOC label >> 3. Selimuti pasien hilangnya
Thermoregulatio 4. Kolaborasi kehangatan tubuh
n pemberian cairan 4. Menurunkan
- Suhu tubuh intravena suhu tubuh
dalam rentang 5. Kompres pasien mengakibatkan p
normal pada lipat paha dan enguapanubuh m
- Nadi dan RR aksila eningkat sehingg
dalam rentang a perlu diimbangi
normal dengan asupancai
- Tidak ada ran yang banyak.
perubahan warna 5. Untuk menurunk
kulit dan tidak an suhu tubuh
ada pusing

3 Nyeri akut Setelah diberikan NIC Label : Pain 1. Untuk


berhubungan asuhan Management mengetahui
dengan keperawatan 1. Kaji secara tingkat nyeri
inflamasi asuhan komprehensip pasien
pencernaan keperawatan terhadap nyeri 2. Untuk
selama 3 x 24 termasuk lokasi, mengalihkan
jam, nyeri yang karakteristik, perhatian pasien
dirasakan klien durasi, frekuensi, dari rasa nyeri
berkurang dengan kualitas, intensitas 3. Untuk
criteria hasil : nyeri dan faktor mengurangi
NOC label : Pain presipitasi factor yang dapat
Control 2. Gunakan strategi memperburuk
-Klien komunikasi nyeri yang
melaporkan nyeri terapeutik untuk dirasakan klien
berkurang mengungkapkan 4. Agar klien
-Klien dapat pengalaman nyeri mampu
menggunakan dan penerimaan menggunakan
teknik non klien terhadap teknik
farmakologis respon nyeri nonfarmakologi
-Klien 3. Tentukan pengaruh dalam
menggunakan pengalaman nyeri memanagement
analgesic sesuai terhadap kualitas nyeri yang
instruksi hidup( napsu dirasakan.
NOC label : Pain makan, tidur, 5. Pemberian
Level aktivitas,mood, analgetik dapat
-Klien tidak hubungan sosial) mengurangi rasa
tampak mengeluh 4. Ajarkan cara nyeri pasien
dan menangis penggunaan terapi
-Ekspresi wajah non farmakologi
klien tidak (distraksi, guide
menunjukkan imagery,relaksasi)
nyeri 5. Kolaborasi
pemberian
analgesic

G. Implementasi
No. Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1 1. Memonitor adanya kehilangan 1. Klien muntah 1x dan BAB cair 3x
cairan dan elektrolit 2. Klien ada muntah 1x dan BAB cair
2. Memonitor adanya 3x
mual,muntah dan diare 3. Mukosa mulut dan kulit kering,
3. Memonitor status hidrasi ( denyut nadi 124x/menit
membran mukus, tekanan 4. Klien belum ada makan dan minum
ortostatik, keadekuatan denyut sedikit tetapi BAB sudah 3x
nadi ) 5. Klien diberikan cairan infus RL 12
4. Memonitor keakuratan intake tpm
dan output cairan
5. Memonitor pemberian terapi IV
2 1. Memonitor suhu sesering 1. Suhu klien 38,7oC
mungkin 2. Setelah diberikan obat penurun
2. Memberikan anti piretik panas, suhu klien mulai menurun
3. Menyelimuti pasien setelah 2 jam diberikan obat
4. Melakukan kolaborasi 3. Setelah klien diselimuti, klien
pemberian cairan intravena terlihat kurang menggigil
5. Melalkukan kompres pada lipat 4. Klien diberikan obat IV, suhu klien
paha dan aksila pasien menjadi normal setelah 2 jam
diberikan obat
5. Suhu klien masih 38 oC
3 1. Mengkaji PQRST 1. P: nyeri timbul bila
2. Mengunakan strategi beraktivitas/bergerak
komunikasi terapeutik Q: nyeri nya seperti ditusuk-tusuk
3. Menentukan pengaruh nyeri R: nyeri nya pada perut bagian
4. Mengajarkan cara penggunaan kanan atas.
terapi latihan nafas dalam S: skala 4 dari 0-10
5. Kolaborasi pemberian analgesic T: Hilang timbul
2. Setelah digunakan komunikasi
terapieutik klien mulai teralihkan
dari nyeri nya
3. Klien tambah nyeri ketika
beraktivitas
4. Klien sudah bisa menggunakan
latihan nafas dalam kalau nyeri nya
kambuh
5. Setelah diberikan analgesic, nyeri
klien mulai berkurang setelah
diberikan 2 jam pemberian
analgesic

H. Evaluasi
No. Evaluasi
Diagnosa
1 S : Orangtua klien mengatakan klien tidak lemas lagi dan BAB nya sudah normal
O:
- Klien tidak terlihat lemah dan lemas lagi
- mukosa mulut dan kulit lembab
A : Masalah sudah teratasi
P : Discharged planning
2 S : Orangtua klien mengatakan suhu badan klien tidak panas lagi
O:
- Suhu badan klien 36oC
- warna wajah klien tidak merah (sudah normal)
-Suhu tubuh klien tidak teraba panas lagi
A : Masalah sudah teratasi
P : Discharged planning
3 S : Orangtua klien mengatakan anaknya tidak mengeluh sakit kepala dan sakit perut
lagi.
O:
- pasien tampak rileks
T: Hilang timbul
A : Masalah sudah teratasi
P : Discharged planning

También podría gustarte