Está en la página 1de 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-

Nya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan kamian makalah ini yang berjudul

“Asuhan Kebidanan Dengan Glukosa Dara”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhoi usaha kita. Amin.

Banda Aceh, Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i


DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Definisi ..................................................................................................................... 3
B. Metabolisme Glukosa Darah .................................................................................... 4
C. Absorbsi Glukosa Darah .......................................................................................... 9
D. Pengertian Glikolisis ................................................................................................ 9
E. Penyakit Yang Berhubungan Dengan Glukosa Darah ............................................. 9
E. Macam-Macam Pemeriksaan Glukosa Darah ........................................................ 10
F. Pemeriksaan Glukosa Darah ................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 13
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu kedokteran , gula darah adalah istilah yang mengacu kepada

tingkat glukosa di dalam darah . Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum,

diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah

sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada

batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini

meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari,

sebelum orang makan.

Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan

keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas.

Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan

energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever

(hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut

glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level

gula darah.

Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau

karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang

terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati

mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis),

yang mengurangi level gula darah.

1
Tubuh manusia terdiri dari jutaan sel-sel, di mana masing-masing sel

membutuhkan energi untuk kehidupannya. Energi tersebut berasal dari makanan,

terutama zat karbohidrat. Yang termasuk karbohidrat antara lain glukosa (gula tebu),

fruktosa (gula buah), maltosa, sukrosa, laktosa, dan tepung (starch). Karbohidrat diurai

menjadi glukosa, sebagian menjadi galaktosa dan fruktosa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi Glukosa Darah ?

2. Bagaimana metabolisme glukosa darah ?

3. Bagaimana absorbsi gula darah ?

4. Apa itu glikolosis ?

5. Penyakit apa yang berhubungan dengan glukosa darah ?

6. Apa saja macam-macam pemeriksaan glukosa darah ?

7. Bagaimana metode pemeriksaan glukosa darah ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui definisi dari glukosa darah

2. Untuk mengetahui bagaimana proses metabolisme glukosa darah

3. Untuk mengetahui bagaimana absorbs glukosa darah

4. Untuk mengetahui apa itu glikolisis

5. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang berhubungan dengan glukosa darah

6. Untuk mengetahui macam-macam pemeriksaan glukosa darah.

7. Untuk mengetahui bagaimana metode pemeriksaan glukosa darah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Pengertian Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang mengacu

kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa

serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah

sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Glukosa (kadar gula darah), suatu gula

monosakarida, karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama

dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di

dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa

dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan ( Murray

R. K. et al., 2003).

Di dalam darah kita didapati zat gula. Gula ini gunanya untuk dibakar agar

mendapatkan kalori atau energy. Sebagian gula yang ada dalam darah adalah hasil

penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam

jaringan. Gula yang ada di usus bisa berasal dari gula yang kita makan atau bisa juga

hasil pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti, dan

lain-lain (Djojodibroto, 2001).

Gula dalam darah terutama diperoleh dari fraksi karbohidrat yang terdapat dalam

makanan. Gugus/molekul gula dalam karbohidrat dibagi menjadi gugus gula tunggal

(monosakarida) misalnya glukosa dan fruktosa, dan gugus gula majemuk yang terdiri

dari disakarida (sukrosa, laktosa) dan polisakarida (amilum, selulosa, glikogen).

3
Nilai normal glukosa dalam darah adalah 3,5-5,5 mmol/L. (James, Baker, &

Swain, 2008). Dalam keadaan normal, kadar gula dalam darah saat berpuasa berkisar

antara 80 mg%-120 mg%, sedangkan satu jam sesudah makan akan mencapai 170

mg%, dan dua jam sesudah makan akan turun hingga mencapai 140 mg% (Lanywati,

2001).

B. Metabolisme Glukosa Darah

Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam

makhluk hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif melibatkan

banyak enzim di dalamnya, sehingga terjadi pertukaran bahan dan energi. Adapun

metabolisme yang terjadi dalam tubuh yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :

a. Metabolisme karbohidrat

Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar intake makanan sehari-hari,

dan sebagian besar karbohidrat akan diubah menjadi lemak. Fungsi dari karbohidrat

dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi

untuk proses-proses metabolisme lainnya. ( William F. Ganong, 2009 ). Karbohidrat

dalam makanan terutama adalah polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah

glukosa, laktosa, fruktosa dan galaktosa Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada

dalam bentuk D-isomer. Hasil yang utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat

dalam darah adalah glukosa. ( William F. Ganong, 2010 ). Glukosa yang dihasilkan

begitu masuk dalam sel akan mengalami fosforilasi membentuk glukosa-6-fosfat, yang

dibantu oleh enzim hexokinase, sebagai katalisator. Hati memiliki enzim yang disebut

glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti halnya hexokinase, akan

meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada saat kelaparan dan diabetes.

4
Glukosa-6-fosfat dapat berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk glukosa

yang dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi terutama

dalam hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 2010 )

b. Metabolisme gula darah

Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran darah

masuk ke hati, dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi menjadi CO2

dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang

memerlukannya. Kadar gula

dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika hormon

insulin yang tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam

sirkulasi darah sehingga glukosa darah meningkat. Bila kadar gula darah ini meninggi

hingga melebihi ambang ginjal, maka glukosa darah akan keluar bersama urin (

glukosuria ). ( Depkes RI, 2008 )

Beberapa jaringan di dalam tubuh, misalnya otak dan sel darah merah,

bergantung pada glukosa untuk memperoleh energi. Dalam jangka panjang, sebagian

besar jaringan juga memerlukan glukosa untuk fungsi lain misalnya membentuk gugus

ribose pada nukleotida atau bagian karbohidrat pada glikoprotein. Oleh karena itu, agar

dapat bertahan hidup manusia harus memiliki mekanisme untuk memelihara kadar gula

darah.

a) Sumber glukosa darah

Setelah makan, karbohidrat dalam makanan berfungsi sebagai sumber utama

glukosa darah. Sewaktu kadar glukosa darah kembali ke rentang puasa dalam 2 jam

setelah makan, glikogenolisis dirangsang dan mulai memasok glukosa ke darah.

5
Kemudian, glukosa juga dihasilkan melalui glukoneogenesis. Selama puasa 12 jam,

sumber utama glukosa adalah glikogenolisis. Namun setelah puasa sekitar 16 jam,

glikogenolisis dan glukoneogenesis memiliki peran yang sama dalam memelihara

glukosa darah. Tiga puluh jam setelah makan, simpanan glikogen di dalam hati habis.

Akibatnya, glukoneogenesis adalah satu – satunya sumber glukosa darah. Mekanisme

tersebut yang menyebabkan lemak digunakan sebagai bahan bakar utama dan yang

memungkinkan kadar glukosa darah dipertahankan selama masa kekurangan makanan

menyebabkan protein tubuh dapat dipertahankan. Karena itu, manusia dapat bertahan

hidup tanpa mendapat makanan dalam jangka waktu alam, sering melebihi satu bulan

bahkan lebih.

b) Kadar glukosa darah dalam keadaan kenyang

Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah adalah

konsentrasi glukosa darah itu sendiri, dan hormone terutama insulin dan glucagon.

Ketika makan terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang kemudian meransang sel B

pankreas untuk meningkatkan sekresi insulin. Asam amino tertentu, terutama arginin

dan leusin, juga merangsang pengeluaran insulin dari pancreas. Kadar glukagon yang

diskresikan sel A pankreas, dalam darah mungkin meningkat atau menurun, bergantung

pada isi makanan. Kadar glukagon menurun sebagai respons terhadap makanan tinggi

karbohidrat, tetapi kadar glucagon meningkat sebagai respons terhadap makan makanan

tinggi protein.

Setelah makan makanan campuran khusus yang mengandung karbohidrat, protein dan

lemak, kadar glucagon relatif tetap sedangkan kadar insulin meningkat.

c) Kadar glukosa darah pada keadaan puasa

6
Selama puasa, kadar glukosa darah menurun, insulin menurun dan kadar

glucagon meningkat. Perubahan hormone – hormone ini menyebabkan hati

menguraikan glikogen (glikogenolisis) dan membentuk glukosa melalui proses

glukoneogenesis sehingga kadar glukosa darah dapat dipertahankan.

Kadar glukosa darah pada berbagai tahapan puasa

Glukosa (mg/dL)

Glukosa, 700 g/hari iv 100

Puasa 12 jam 80

Kelaparan 3 hari 70

Kelaparan 5-6 minggu 65

d) Kadar glukosa darah selama puasa jangka panjang (kelaparan)

Selama puasa jangka panjang terjadi sejumlah perubahan dalam pemakaian

bahan bakar yang menyebabkan jaringan lebih sedikit menggunakan glukosa

dibandingkan dalam keadaan puasa singkat dan lebih banyak menggunakan bahan bakar

yang berasal dari triasilgliserol adipose (yaitu, asam lemak dan turunannya, badan

keton). Oleh karena itu kadar glukosa darah tidak turun secara drastis. Sebenarnya

bahkan setelah kelaparan 5-6 minggu, kadar glukosa darah tetap dalam rentang 65

mg/dL.

Regulasi glukosa darah dapat berasal dari :

1. Karbohidrat makanan,

2. Lemak dan protein makanan ataupun yang ada dalam darah sendiri

7
3. Glikogen yang disimpan dalam otot tubuh

Karbohidrat dari makanan (ubi2an, biji2 an, buah2 an) setelah sampai diusus akan

dicerna dan terurai menjadi glukosa dan derivate lainnya. Glukosa yang ada dalam

rongga usus oleh jonjot2 mukosa usus akan diserap dan dibawa oleh darah keseluruh

bagian tubuh. Kalau tubuh memerlukan enerji untuk gerak, berpikir dan lainya, maka

yang mula2 digunakan sebagai sumber enerji adalah glukosa darah. Glukosa darah akan

diproses oleh insulin yang dihasilkan pancreas menjadi kalori (untuk enerji), air (H2O)

dan CO2. Kalau tubuh tidak memerlukan enerji maka glukosa darah oleh glucagon akan

diubah dan disimpansebagai glikogen otot . Kalau kadar glukosa darah tidak mencukupi

maka glikogen otot oleh glucagon akan diubah menjadi glucose. Sumber lain

untuk mencatu glucose darah adalahlemak tubuh , protein tubuh melalui proses

glukoneogenesis menjadi glucose.

Ada beberapa factor yang mengatur kadar glucose tidak melaui ambang batas:

1. INSULIN yang dihasilkan PANKREAS tubuh. Insulin mengubah glucose darah

menjadi enerji

2. GLUKAGON yang dihasilkan PANKREAS; apabila kadar glucose berlebih akan

diubah menjadi glikogen, atau sebaliknya apabial kadar glucose darah rendah akan

mengubah glikogen menjadi glucose

3. Proses glukoneogenesis yang akan mengubah Lemak dan protein tubuh menjadi

glucose darah apabila kadar glucose darah rendah

8
C. Absorbsi Glukosa Darah

Tubuh setelah mendapat intake makanan yang mengandung gula akan

melakukan proses pencernaan, dan absorbsi akan berlangsung terutama di dalam

duodenum dan jejunum proksimal, setelah absorbsi akan terjadi peningkatan kadar gula

darah untuk sementara waktu dan akhirnya kembali pada kadar semula baseline. (

Sylvia Anderson Price, 2008 ). Besarnya kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg

BB tiap jam. Kecepatan absorbsi gula di dalam usus halus konstan tidak tergantung

pada jumlah gula yang ada atau kadar dimana gula berada. Untuk mengetahui

kemampuan tubuh dalam memetabolisme karbohidrat dapat ditentukan dengan Tes

Toleransi Glukosa Oral (TTGO). ( Sylvia Anderson Price, 2009 )

D. Pengertian Glikolisis

Glikolisis adalah proses penguraian molekul glukosa yang memiliki enam atom

karbon, secara enzimatik untuk menghasilkan dua molekul piruvat yang memiliki tiga

atom karbon. Glikolisis dapat terjadi di luar tubuh setelah sampel darah dikeluarkan dari

dalam tubuh, bila tanpa zat penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam

sampel darah seperti eritrosit, lekosit, dan juga kontaminasi bakteri dapat menyebabkan

kadar glukosa darah menurun. Glikolisis juga dapat terjadi karena pengaruh suhu dan

lama penyimpanan. ( Henry, 2011 )

E. PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN GLUKOSA DARAH

1. Hiperglikemia

 karena penyakit kelenjar tiroid/gondok. Pada pembesaran kelenjar tiroid/gondok

maka akan terjadi peningkatan kadar glucose darah. Kenaikan kadar glucose darah

disebabkan hiper aktifitas dari hormone yang dikeluarkan kel gondok (tiroksin)

9
 Hiperglikemi karena kelainan kelenjar otak (hipofise, hipotalamus)

 Hiperglikemi karena kekurangan, kelemahan aktifitas hormone insulin yang

diproduksi dan dikeluarkan oleh pancreas> Kelainan in disebut Diabetes Mellitus.

2. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana

kadar glukosa darah berada dibawah normal , yang terjadi karena ketidakseimbangan

antara makanan yang dimakan , aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan.

Syndrome hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain : penderita merasa

pusing , lemas , gemetar , pandangan menjadi kabur dan gelap , berkeringat dingin ,

detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran ( syok hipoglikemia ).

E. MACAM-MACAM PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

1. Glukosa darah sewaktu

Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa

memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.

( Dep kes RI,2008 )

2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan

Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah

pasien berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan

adalah pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan

makan.

( Depkes RI, 2010 )

10
F. PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

a. Metode Kimia atau Reduksi

Prinsip : Proses kondensasi dengan akromatik amin dan asam asetat glacial pada

suasana panas, sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau yang kemudian diukur

secara fotometris. Beberapa kelemahan / kekurangannya adalah metode kimia ini

memerlukan langkah pemeriksaan yang panjang dengan pemanasan, sehingga

kemungkinan terjadi kesalahan lebih besar. Selain itu reagen pada metode ortho-toluidin

bersifat korosif.

b.Metode Enzimatik

1. Metode Glukose Oksidase ( GOD-PAP )

Prinsip : enzim glukosa oksidase menkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi

glukonalakton dan hydrogen peroksida.

Enzim glukosa oksidase yang digunakan pada reaksi pertama menyebabkan sifat

reaksi pertama spesifik untuk glukosa, khususnya B-D glukosa, sedangkan reaksi kedua

tidak spesifik, karena zat yang bisa teroksidasi dapat menyebabkan hasil pemeriksaan

lebih rendah. Asam urat, asam askorbat, bilirubin dan glutation menghambat reaksi

karena zat-zat ini akan berkompetisi dengan kromogen bereaksi dengan hidrogen

peroksida sehingga hasil pemeriksaan akan lebih rendah. Keunggulan dari metode

glukosa oksidase adalah karena murahnya reagen dan hasil yang cukup memadai.

2. Metode Heksokinase

Prinsip : Heksokinase akan mengkatalis reaksi fosforilasi glukosa dengan ATP

membentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa 6-fosfat

dehidrogenase akan mengkatalis oksidasi glukosa 6-fosfat dengan nikolinamide

11
adnine dinueleotide phosphate (NAPP+)

c. Reagen Kering (Gluco DR)Adalah alat pemeriksaan glukosa darah secara invitro, dapat

dipergunakan untuk mengukur kadar glukosa darah secara kuantitatif, dan untuk

screening pemeriksaan kadar glukosa darah. Sampel dapat dipergunakan darah segar

kapiler atau darah vena, tidak dapat menggunakan sampel berupa plasma atau serum

darah Prinsip : Tes strip menggunakan enzim glukosa oksidase dan didasarkan pada

teknologi biosensor yang spesifik untuk pengukuran glukosa, tes strip mempunyai

bagian yang dapat menarik darah utuh dari lokasi pengambilan / tetesan darah kedalam

zona reaksi. Glukosa oksidase dalam zona reaksi kemudian akan mengoksidasi glukosa

di dalam darah. Intensitas arus electron terukur oleh alat dan terbaca sebagai konsentrasi

glukosa di dalam sampel darah.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Didalam darah terdapat zat glukosa, glukosa ini gunanya untuk dibakar agar

mendapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yang ada dalam darah adalah hasil

penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam

jaringan. Glukosa yang ada di usus bisa berasal dari glukosa yang kita makan atau bisa

juga hasil pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti

atau dari yang lain..

Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuk melalui dinding usus halus kedalam

aliran darah. Fruktosa dan galaktosa akan diubah dalam tubuh menjadi glukosa.

Glukosa merupakan hasil akhir dari pencernaan dan diabsorbsi secara keseluruhan

sebagai karbohidrat. Kadar glukosa dalam darah bervariasi dengan daya penyerapan,

akan menjadi lebih tinggi setelah makan dan akan menjadi turun bila tidak ada makanan

yang masuk selama beberapa jam. Glikogen dapat lewat dengan bebas keluar dan

masuk ke dalam sel dimana glukosa dapat digunakan semata-mata sebagai sumber

energi. Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam sel hati oleh insulin (suatu hormon

yang disekresi oleh pankreas). Glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa oleh aksi

dariglukogen (hormon lain yang disekresi oleh pankreas) dan adrenalin yaitu suatu

hormon yang disekresi oleh kelenjar adrenalin.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Mark DB, Mark AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah
Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC; 2000. Pg 462-471
2. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC;
2006
3. F Pasaribu, P Sitorus, S Bahri - Journal of Pharmaceutics and …, 2012 -
jurnal.usu.ac.id
4. U Witasari, S Rahmawaty, S Zulaekah - 2009 - publikasiilmiah.ums.ac.id
5. S Anani - Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2012 - ejournal-s1.undip.ac.id

14

También podría gustarte