Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan kamian makalah ini yang berjudul
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu kedokteran , gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkat glukosa di dalam darah . Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum,
diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah
sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada
batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini
meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari,
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan
keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas.
energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever
(hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut
gula darah.
Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau
karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang
terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati
mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis),
1
Tubuh manusia terdiri dari jutaan sel-sel, di mana masing-masing sel
terutama zat karbohidrat. Yang termasuk karbohidrat antara lain glukosa (gula tebu),
fruktosa (gula buah), maltosa, sukrosa, laktosa, dan tepung (starch). Karbohidrat diurai
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang berhubungan dengan glukosa darah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pengertian Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang mengacu
kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa
serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah
sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Glukosa (kadar gula darah), suatu gula
dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di
dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa
dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan ( Murray
R. K. et al., 2003).
Di dalam darah kita didapati zat gula. Gula ini gunanya untuk dibakar agar
mendapatkan kalori atau energy. Sebagian gula yang ada dalam darah adalah hasil
penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam
jaringan. Gula yang ada di usus bisa berasal dari gula yang kita makan atau bisa juga
hasil pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti, dan
Gula dalam darah terutama diperoleh dari fraksi karbohidrat yang terdapat dalam
makanan. Gugus/molekul gula dalam karbohidrat dibagi menjadi gugus gula tunggal
(monosakarida) misalnya glukosa dan fruktosa, dan gugus gula majemuk yang terdiri
3
Nilai normal glukosa dalam darah adalah 3,5-5,5 mmol/L. (James, Baker, &
Swain, 2008). Dalam keadaan normal, kadar gula dalam darah saat berpuasa berkisar
antara 80 mg%-120 mg%, sedangkan satu jam sesudah makan akan mencapai 170
mg%, dan dua jam sesudah makan akan turun hingga mencapai 140 mg% (Lanywati,
2001).
makhluk hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif melibatkan
banyak enzim di dalamnya, sehingga terjadi pertukaran bahan dan energi. Adapun
metabolisme yang terjadi dalam tubuh yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :
a. Metabolisme karbohidrat
dan sebagian besar karbohidrat akan diubah menjadi lemak. Fungsi dari karbohidrat
dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi
dalam makanan terutama adalah polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah
glukosa, laktosa, fruktosa dan galaktosa Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada
dalam bentuk D-isomer. Hasil yang utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat
dalam darah adalah glukosa. ( William F. Ganong, 2010 ). Glukosa yang dihasilkan
begitu masuk dalam sel akan mengalami fosforilasi membentuk glukosa-6-fosfat, yang
dibantu oleh enzim hexokinase, sebagai katalisator. Hati memiliki enzim yang disebut
glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti halnya hexokinase, akan
meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada saat kelaparan dan diabetes.
4
Glukosa-6-fosfat dapat berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk glukosa
yang dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi terutama
Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran darah
masuk ke hati, dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi menjadi CO2
dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang
dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika hormon
insulin yang tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam
sirkulasi darah sehingga glukosa darah meningkat. Bila kadar gula darah ini meninggi
hingga melebihi ambang ginjal, maka glukosa darah akan keluar bersama urin (
Beberapa jaringan di dalam tubuh, misalnya otak dan sel darah merah,
bergantung pada glukosa untuk memperoleh energi. Dalam jangka panjang, sebagian
besar jaringan juga memerlukan glukosa untuk fungsi lain misalnya membentuk gugus
ribose pada nukleotida atau bagian karbohidrat pada glikoprotein. Oleh karena itu, agar
dapat bertahan hidup manusia harus memiliki mekanisme untuk memelihara kadar gula
darah.
glukosa darah. Sewaktu kadar glukosa darah kembali ke rentang puasa dalam 2 jam
5
Kemudian, glukosa juga dihasilkan melalui glukoneogenesis. Selama puasa 12 jam,
sumber utama glukosa adalah glikogenolisis. Namun setelah puasa sekitar 16 jam,
glukosa darah. Tiga puluh jam setelah makan, simpanan glikogen di dalam hati habis.
tersebut yang menyebabkan lemak digunakan sebagai bahan bakar utama dan yang
menyebabkan protein tubuh dapat dipertahankan. Karena itu, manusia dapat bertahan
hidup tanpa mendapat makanan dalam jangka waktu alam, sering melebihi satu bulan
bahkan lebih.
Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah adalah
konsentrasi glukosa darah itu sendiri, dan hormone terutama insulin dan glucagon.
Ketika makan terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang kemudian meransang sel B
pankreas untuk meningkatkan sekresi insulin. Asam amino tertentu, terutama arginin
dan leusin, juga merangsang pengeluaran insulin dari pancreas. Kadar glukagon yang
diskresikan sel A pankreas, dalam darah mungkin meningkat atau menurun, bergantung
pada isi makanan. Kadar glukagon menurun sebagai respons terhadap makanan tinggi
karbohidrat, tetapi kadar glucagon meningkat sebagai respons terhadap makan makanan
tinggi protein.
Setelah makan makanan campuran khusus yang mengandung karbohidrat, protein dan
6
Selama puasa, kadar glukosa darah menurun, insulin menurun dan kadar
Glukosa (mg/dL)
Puasa 12 jam 80
Kelaparan 3 hari 70
dibandingkan dalam keadaan puasa singkat dan lebih banyak menggunakan bahan bakar
yang berasal dari triasilgliserol adipose (yaitu, asam lemak dan turunannya, badan
keton). Oleh karena itu kadar glukosa darah tidak turun secara drastis. Sebenarnya
bahkan setelah kelaparan 5-6 minggu, kadar glukosa darah tetap dalam rentang 65
mg/dL.
1. Karbohidrat makanan,
2. Lemak dan protein makanan ataupun yang ada dalam darah sendiri
7
3. Glikogen yang disimpan dalam otot tubuh
Karbohidrat dari makanan (ubi2an, biji2 an, buah2 an) setelah sampai diusus akan
dicerna dan terurai menjadi glukosa dan derivate lainnya. Glukosa yang ada dalam
rongga usus oleh jonjot2 mukosa usus akan diserap dan dibawa oleh darah keseluruh
bagian tubuh. Kalau tubuh memerlukan enerji untuk gerak, berpikir dan lainya, maka
yang mula2 digunakan sebagai sumber enerji adalah glukosa darah. Glukosa darah akan
diproses oleh insulin yang dihasilkan pancreas menjadi kalori (untuk enerji), air (H2O)
dan CO2. Kalau tubuh tidak memerlukan enerji maka glukosa darah oleh glucagon akan
diubah dan disimpansebagai glikogen otot . Kalau kadar glukosa darah tidak mencukupi
maka glikogen otot oleh glucagon akan diubah menjadi glucose. Sumber lain
untuk mencatu glucose darah adalahlemak tubuh , protein tubuh melalui proses
Ada beberapa factor yang mengatur kadar glucose tidak melaui ambang batas:
menjadi enerji
diubah menjadi glikogen, atau sebaliknya apabial kadar glucose darah rendah akan
3. Proses glukoneogenesis yang akan mengubah Lemak dan protein tubuh menjadi
8
C. Absorbsi Glukosa Darah
duodenum dan jejunum proksimal, setelah absorbsi akan terjadi peningkatan kadar gula
darah untuk sementara waktu dan akhirnya kembali pada kadar semula baseline. (
Sylvia Anderson Price, 2008 ). Besarnya kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg
BB tiap jam. Kecepatan absorbsi gula di dalam usus halus konstan tidak tergantung
pada jumlah gula yang ada atau kadar dimana gula berada. Untuk mengetahui
D. Pengertian Glikolisis
Glikolisis adalah proses penguraian molekul glukosa yang memiliki enam atom
karbon, secara enzimatik untuk menghasilkan dua molekul piruvat yang memiliki tiga
atom karbon. Glikolisis dapat terjadi di luar tubuh setelah sampel darah dikeluarkan dari
dalam tubuh, bila tanpa zat penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam
sampel darah seperti eritrosit, lekosit, dan juga kontaminasi bakteri dapat menyebabkan
kadar glukosa darah menurun. Glikolisis juga dapat terjadi karena pengaruh suhu dan
1. Hiperglikemia
maka akan terjadi peningkatan kadar glucose darah. Kenaikan kadar glucose darah
disebabkan hiper aktifitas dari hormone yang dikeluarkan kel gondok (tiroksin)
9
Hiperglikemi karena kelainan kelenjar otak (hipofise, hipotalamus)
2. Hipoglikemia
kadar glukosa darah berada dibawah normal , yang terjadi karena ketidakseimbangan
antara makanan yang dimakan , aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan.
Syndrome hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain : penderita merasa
pusing , lemas , gemetar , pandangan menjadi kabur dan gelap , berkeringat dingin ,
detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran ( syok hipoglikemia ).
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.
Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah
pasien berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan
makan.
10
F. PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
Prinsip : Proses kondensasi dengan akromatik amin dan asam asetat glacial pada
suasana panas, sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau yang kemudian diukur
kemungkinan terjadi kesalahan lebih besar. Selain itu reagen pada metode ortho-toluidin
bersifat korosif.
b.Metode Enzimatik
Enzim glukosa oksidase yang digunakan pada reaksi pertama menyebabkan sifat
reaksi pertama spesifik untuk glukosa, khususnya B-D glukosa, sedangkan reaksi kedua
tidak spesifik, karena zat yang bisa teroksidasi dapat menyebabkan hasil pemeriksaan
lebih rendah. Asam urat, asam askorbat, bilirubin dan glutation menghambat reaksi
karena zat-zat ini akan berkompetisi dengan kromogen bereaksi dengan hidrogen
peroksida sehingga hasil pemeriksaan akan lebih rendah. Keunggulan dari metode
glukosa oksidase adalah karena murahnya reagen dan hasil yang cukup memadai.
2. Metode Heksokinase
membentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa 6-fosfat
11
adnine dinueleotide phosphate (NAPP+)
c. Reagen Kering (Gluco DR)Adalah alat pemeriksaan glukosa darah secara invitro, dapat
dipergunakan untuk mengukur kadar glukosa darah secara kuantitatif, dan untuk
screening pemeriksaan kadar glukosa darah. Sampel dapat dipergunakan darah segar
kapiler atau darah vena, tidak dapat menggunakan sampel berupa plasma atau serum
darah Prinsip : Tes strip menggunakan enzim glukosa oksidase dan didasarkan pada
teknologi biosensor yang spesifik untuk pengukuran glukosa, tes strip mempunyai
bagian yang dapat menarik darah utuh dari lokasi pengambilan / tetesan darah kedalam
zona reaksi. Glukosa oksidase dalam zona reaksi kemudian akan mengoksidasi glukosa
di dalam darah. Intensitas arus electron terukur oleh alat dan terbaca sebagai konsentrasi
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Didalam darah terdapat zat glukosa, glukosa ini gunanya untuk dibakar agar
mendapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yang ada dalam darah adalah hasil
penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam
jaringan. Glukosa yang ada di usus bisa berasal dari glukosa yang kita makan atau bisa
juga hasil pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti
Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuk melalui dinding usus halus kedalam
aliran darah. Fruktosa dan galaktosa akan diubah dalam tubuh menjadi glukosa.
Glukosa merupakan hasil akhir dari pencernaan dan diabsorbsi secara keseluruhan
sebagai karbohidrat. Kadar glukosa dalam darah bervariasi dengan daya penyerapan,
akan menjadi lebih tinggi setelah makan dan akan menjadi turun bila tidak ada makanan
yang masuk selama beberapa jam. Glikogen dapat lewat dengan bebas keluar dan
masuk ke dalam sel dimana glukosa dapat digunakan semata-mata sebagai sumber
energi. Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam sel hati oleh insulin (suatu hormon
yang disekresi oleh pankreas). Glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa oleh aksi
dariglukogen (hormon lain yang disekresi oleh pankreas) dan adrenalin yaitu suatu
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Mark DB, Mark AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah
Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC; 2000. Pg 462-471
2. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC;
2006
3. F Pasaribu, P Sitorus, S Bahri - Journal of Pharmaceutics and …, 2012 -
jurnal.usu.ac.id
4. U Witasari, S Rahmawaty, S Zulaekah - 2009 - publikasiilmiah.ums.ac.id
5. S Anani - Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2012 - ejournal-s1.undip.ac.id
14