Está en la página 1de 15

LAPORAN UJIAN

KETUA TIM MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG MARWA RSI SITI RAHMAH

OLEH:

FITRI WULANDARI, S.Kep

1541312132

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2017
RONDE KEPERAWATAN

A. Pengertian

Kozier, et al (2004) dalam Saleh (2012) menyatakan bahwa ronde keperawatan


merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk
mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan
keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.
Sedangkan menurut Saleh (2012) ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang
bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat,
dengan pasien atau keluarga terlibat aktif dalam diskusi dengan membahas masalah
keperawatan serta mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan.

B. Tujuan

1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis


2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah
klien
3. Meningkatkan validitas data klien
4. Menilai kemampuan justifikasi
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan

C. Karakteristik
Karakteristik ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat assosiate, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Konsuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat primer
untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
D. Peran dalam ronde keperawatan
1. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
a) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b) Menjelaskan masalah keperawata utama.
c) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d) Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
a) Memberikan justifikasi
b) Memberikan reinforcement
c) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional
d) Mengarahkan dan koreksi
e) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

E. Langkah-langkah Ronde Keperawatan

1. Tahap Pra Ronde Keperawatan (persiapan)

a. Penetapan kasus minimal 1 (satu) hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.


b. Pemberian informed consent kepada klien / keluarga.

2. Tahap Pelaksanaan Ronde

a. Penjelasan tentang klien oleh Perawat primer/Ketua tim yang difokuskan pada
masalah keperawatan & rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan &
memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh Perawat primer / perawat konselor/ Kepala ruang
tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah & yang akan
ditetapkan.

3. Tahap Pasca ronde


a. Mendiskusikan hasil temuan & tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan

RENCANA STRATEGI RONDE KEPERAWATAN


CUCI TANGAN YANG BENAR

Pokok Bahasan : Cuci Tangan yang Benar

Hari / Tanggal : Sabtu / 14 Januari 2017

Pukul : 10.00 – 10.30 WIB

Tempat : Ruangan Marwa RSI Siti Rahmah Padang

A. Latar Belakang
Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi didalam tubuh yang
menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005). Infeksi adalah invasi tubuh oleh mikroorganisme
dan berproliferasi dalam jaringan tubuh (Kozier,at al, 1995). Menurut kamus keperawatan
disebutkan bahwa infeksi adalah invasi dan multiplikasi mikroorganisme dalam jaringan
tubuh, khususnya yang menimbulkan cedera seluler setempat akibat metabolisme kompetitif,
toksin, replikasi intra seluler atau reaksi antigen-antibodi.

Jenis-jenis infeksi dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu kelompok infeksi


yang dapat menular antara lain TBC, influenza, hepatitis, thypoid dan infeksi nosokomial
semua itu disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Infeksi yang tidak menular merupakan
infeksi yang didapat dari gen / keturunan.

Salah satu infeksi yang sering ditemukan dirumah sakit adalah infeksi nosokomial.
Infeksi nosokomial tersebut diakibatkan oleh prosedur diagnosis yang sering timbul
diantaranya infeksi saluran kemih. Infeksi tersebut berhubungan dengan pemasangan kateter
urin, walaupun tidak terlalu bahaya tetapi dapat menyebabkan bakterimia. Menurut Utama
(2006) infeksi nosokomial merupakan infeksi yang muncul selama seseorang dirawat di
rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi setelah 72 jam pasien berada di rumah sakit.
Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun di luar tubuh. Infeksi
nosokomial merupakan persoalan yang serius bagi pasien yang dirawat di rumah sakit. Pada
beberapa kasus akan menyebabkan kondisi kecacatan sehingga menurunkan kualitas hidup.
Infeksi nosokomial dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung terhadap kematian
pasien (Ponce de Leon, 1991).

Terjadinya infeksi nosokomial akan menimbulkan banyak kerugian antara lain : lama hari
perawatan bertambah panjang, penderitaan bertambah, biaya meningkat (Muhlis, 2006).
Mengingat hal ini maka pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat
penting karena menggambarkan mutu rumah sakit. Kegiatan pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya merupakan suatu standar
mutu pelayanan dan penting bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung dan fasilitas
kesehatan lainnya. Pengendalian infeksi harus dilaksanakan oleh semua rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lainnya untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan keluarga /
pengunjung dari kejadian infeksi dengan memperhatikan cost effectiviness (Depkes RI, 2007)

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial adalah bakteri.
Bakteri merupakan penyebab setengah dari semua infeksi yang ada di rumah sakit dan
menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup didalamnya. Pada umumnya
mikroorganisme ini bisa bertahan hidup di setiap tempat, dalam air, tanah, makanan, lantai
dan jaringan tubuh atau benda mati lainnya (Utama, 2006).

Menurut Utama (2006), pencegahan infeksi nosokomial memerlukan suatu rencana yang
terintegrasi, monitoring, dan program yang termasuk membatasi transmisi organism dari atau
antar pasien dengan cara mencuci tangan dan penggunaan sarung tangan, tindakan septik dan
aseptik, sterilisasi dan desinfektan, mengontrol resiko penularan dari lingkungan, melindungi
pasien dengan penggunaan antibiotik yang adekuat, nutrisi yang cukup, dan vaksinasi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mahasiswa di Ruang HCU Interne RSUP Dr.
M. Djamil Padang, terdapat 9 orang pasien dengan hari rawatan 2 – 3 hari dari total 14
pasien, anggota keluarga yang menjaga pasien maupun pengunjung belum mendapatkan
informasi tentang cara mencuci tangan yang benar sebelum maupun sesudah kontak dengan
pasien atau lingkungan pasien. Hal ini dapat meningkatkan kejadian nosokomial bagi pasien
maupun keluarga yang menjaga serta pengunjung yang datang. Oleh karena itu, mahasiswa
Profesi Manajemen Keperawatan UNAND tertarik memberikan ronde pada anggota keluarga
pasien tentang 6 langkah cuci tangan yang benar dengan menggunakan handwash ataupun
handscrub.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti ronde diharapkan anggota keluarga pasien mengetahui tentang
6 langkah cara cuci tangan yang benar.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti ronde selama 30 menit tentang 6 langkah cara cuci tangan yang
benar, keluarga pasien mampu:

a. Mengetahui pengertian cuci tangan


b. Mengetahui tujuan mencuci tangan
c. Mengetahui kapan waktu mencuci tangan
d. Mengetahui 6 langkah cuci tangan yang benar

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topic / Judul Kegiatan
Ronde tentang 6 langkah cara cuci tangan yang benar

2. Sasaran dan Target


a. Sasaran
Keluarga pasien maupun pengunjung yang beresiko infeksi yang di rawat di
Marwa RSI Ibnu Siti RahmahPadang

b. Target
Keluarga pasien yang menjaga pasien saat ronde diadakan, jumlah target 5 orang.

3. Metode
Presentasi, demonstrasi, ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

4. Media dan Alat


- Hand rub
- Meja

5. Waktu dan Tempat


a. Waktu : Sabtu, 14 Januari 2017
b. Pukul : 10.30 WIB s/d 11.00 WIB
c. Tempat : Lantai II Shafa RSI IBNU SINA Padang
d. Kegiatan : Ronde tentang 6 langkah cara cuci tangan yang benar

6. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Pembimbing Akademik dan Pembimbing Klinik

Kepala Ruangan : Asdiyatul Rahma

Ketua Tim : Vera Vella Sari

Finta Tria Ananda

Perawat Assosiate : Maria Valentina Sibarani

Anisa Puti Hasana Besri

Indri Tivani

Fahliza Ihwana

Rin Leonidra

Setting Tempat
Keterangan :

: Kepala Ruangan : Ketua Tim/ Perawat Assosiate

: Pembimbing : Peserta / Keluarga Pasien

: Pasien

D. Kegiatan Ronde
No Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu

Pre-Ronde:

- Mengucapkan salam - Menjawab salam


- Perkenalan anggota - Memperhatikan
1. kelompok dan pembimbing 5 menit

- Melakukan kontrak waktu


- Menyepakati kontrak
- Menjelaskan tujuan dan topic
- Memperhatikan

Ronde:

2. - Menggali pengetahuan - Mengemukakan pendapat 20 menit


peserta tentang pengertian
cuci tangan
- Memberikan reinforcement
positif dan meluruskan
- Mendengarkan dan
- Menggali pengetahuan
memperhatikan
peserta tentang tujuan cuci
- Mengemukakan pendapat
tangan
- Memberikan reinforcement
positif dan meluruskan
- Menggali pengetahuan
- Mendengarkan dan
peserta tentang kapan waktu
memperhatikan
cuci tangan
- Mengemukakan pendapat
- Memberikan reinforcement
positif dan meluruskan
- Menggali pengetahuan
peserta tentang 6 langkah
- Mendengarkan dan
cuci tangan yang benar
memperhatikan
memakai sabun
- Mengemukakan pendapat
- Memberikan reinforcement
positif dan meluruskan
- Mencontohkan 6 langkah
cuci tangan yang benar
- Mengevaluasi tentang materi
yang diberikan - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Ikut melakukan
demonstrasi
- Menjawab pertanyaan
Post-Ronde:

3. - Tanya jawab - Tanya jawab 5 menit


- Mengucapkan salam - Menjawab salam

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kegiatan ronde terlaksana dengan baik
b. Peserta ronde hadir sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peserta ronde berperan aktif dalam kegiatan
b. Selama proses berlangsung, semua peserta dapat mengikuti dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta ronde mampu menyebutkan tujuan cuci tangan 6 langkah
b. Peserta ronde mampu melakukan demonstrasi cuci tangan 6 langkah

Lampiran Materi
ENAM LANGKAH CUCI TANGAN YANG BENAR

A. PENGERTIAN
Mencuci tangan adalah menggosok tangan dengan air dan sabun secara bersama-
sama pada seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian di bilas
di bawah air mengalir (Larsan, 2004).

Penggunaan sabun maupun handscrub tidak membunuh mikroorganisme, tetapi


menghambat dan mengurangi jumlah mikroorganisme dengan jalan mengurangi
tegangan permukaan sehingga mikroorganisme mudah terlepas dari permukaan kulit.
Jumlah mikroorganisme akan berkurang dengan sering mencuci tangan.

B. TUJUAN
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan
dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005). Tujuan mencuci tangan adalah untuk
membuang kotoran dan organism yang menempel dari tangan dan untuk mengurangi
jumlah mikroba total pada saat itu, menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh dan
mencegah infeksi silang / infeksi nosokomial di rumah sakit.

C. WAKTU MENCUCI TANGAN


Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah suatu tindakan yang takkan lepas kapanpun.
Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Di rumah sakit, petugas
kesehatan maupun keluarga yang menjaga dan berkunjung melihat pasien perlu cuci
tangan ketika:

1. Sebelum kontak dengan pasien


2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah kontak dengan pasien
4. Setelah beresiko terkena cairan tubuh pasien
5. Sesudah kontak dengan lingkungan pasien
D. ENAM LANGKAH CUCI TANGAN YANG BENAR
Cuci tangan higienik atau rutin berfungsi mengurangi kotoran dan flora yang ada
di tangan dengan menggunakan handwash atau handscrub. 6 langkah cara mencuci
tangan yang benar, yaitu:

1. Basahi tangan dengan air mengalir, tuangkan handwash ataupun handscrub


secukupnya dan gosok kedua telapak tangan berlawanan arah jarum jam dengan
hitungan 4 kali.

2. Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan, tanpa saling melepaskan lalu
masukkan jari-jari tangan kanan ke sela-sela tangan kiri. Lakukan pada tangan
kiri, dengan hitungan 4 kali.

3. Gosok sela-sela jari diantara kedua tangan saling berhadapan atau terkait dengan
hitungan 4 kali.

4. Letakkan ujung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci, lalu gosok
antara keduanya dengan hitungan 4 kali.

5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri, dan sebaliknya sebanyak
4 kali.
6. Letakkan ujung jari kanan dengan bentuk seperti mangkuk ke telapak tangan kiri,
kemudian gosok perlahan dengan hitungan 4 kali. Lakukan hal yang sama pada
tangan kiri. Dan kemudian basahi tangan di bawah air yang mengalir hingga tidak
ada sisa-sisa sabun, dan keringkan dengan tissue.
DAFTAR PUSTAKA

Larsan. (2004). Penuntun umum untuk petugas puskesmas. Jakarta: depertemen Kesehatan

Potter & Perry. (2002). Keterampilan dan prosedur dasar dalam keperawatan. Mosby:
Elsevier Science

También podría gustarte