Está en la página 1de 3

IMPLEMENTASI AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA PENGOLAHAN

DAERAH WISATA
( Studi Pada Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara)

AYUP SAPUTRA
90400114108
AKUNTANSI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi lingkungan telah secara bertahap diperkenalkan, sejalan dengan
meningkatnya kesadaran akan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Secara
umum, ini merupakan pedoman untuk mempersiapkan laporan tentang sosial
lingkungan. Informasi non-keuangan sangat penting bagi semua perusahaan,
organisasi dan juga pemilik kepentingan, terlepas dari jenis industri, ukuran atau lokasi,
tetapi di bidang pariwisata, masalah lingkungan merupakan hal yang sangat
signifikan, mengingat kontribusi pariwisata terhadap perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi di suatu daerah dan juga nasional sangat besar. Jadi, ada kebutuhan mendesak
untuk meningkatkan pelaporan lingkungan di sektor pariwisata.
Pertumbuhan skala pariwisata dan penggunaan sumber daya, dapat
mengancam adanya ketidakberlanjutan, tanpa adanya tanggung jawab lingkungan dan
informasi akuntansi yang berkualitas tinggi, dan juga tingkat pariwisata massal
"berbasis alam" yang meningkat (Millati, 2016). Seiring berjalannya waktu jumlah
wisatawan ke wilayah Asia Tenggara semakin meningkat. Jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara atau wisman dalam arti luas ke Indonesia Januari hingga
Desember 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang 2016 mencapai 11,52 juta orang
dibanding kunjungan sepanjang tahun 2015 yang mencapai jumlah sebesar 10,40 juta
kunjungan. Bahkan pada tahun 2017 pemerintah menargetkan jumlah kunjunga
pariwisata sebanyak 14 juta kunjungan, walaupun awalnya target 15 juta. Menteri
pariwisata Arief Yahya menyatakan bahwa “ Sedemikian rupa target kita
kemungkinan hanya sampai 14 juta. Sampai September masih oke banget (kunjungan)”
dan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan sepanjang tahun 2017 jumlah
kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 14,04 juta kunjungan atau naik 21,88 persen
dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada tahun 2016.
Dan hal tersebut juga terjadi di Kabupaten Luwu Utara. Luwu Utara memiliki
wisata yang bergam mulai pantai sampai di daerah pegunungan. Dalam beberapa tahun
terakhir, Kabupaten Luwu Utara membuka beberapa tempat wisata salah satuhnya
adalah wisata arum jeram yang berada di desa Baloli Kecamatan Masamba. Arum
jeram yang ada di desa Baloli ini pada tahun 2017 sangat ramai di kunjungi.
Namun, walaupun kegiatan pariwisata telah menimbulkan dampak positif seperti
peningkatan perekonomian disuatu daerah, tetapi terdapat hal yang penting yang harus
kita waspadai. Karena selain berdampak positif kegiatan pariwisata juga dapat
menimbulkan dampak negative apalagi tidak diimbangi dengan pengelolaan yang
benar pada daerah wisata. Kegiatan pariwisata dan rekreasi dapat menimbulkan
masalah ekologis yang khusus, mengingat bahwa keindahan dan keaslian alam
merupakan modal utama. Bila suatu wilayah alam dibangun untuk daerah
pariwisata maupun rekreasi, biasanya fasilitas-fasilitas pendukung lainnya juga
berkembang pesat.
Oleh karena itu pariwisata yang baik harus dikombinasikan dengan
perlindungan lingkungan, sehingga dapat menghasilkan konsep pariwisata yang
berkelanjutan. Perlindungan lingkungan dari bidang pariwisata merupakan tujuan dari
sebuah pariwisata yang baik. Ada banyak definisi dari Pariwisata, termasuk ekowisata,
wisata hijau, lingkungan dan wisata budaya. Namun, semua itu harus dilakukan secara
bertanggung jawab, perdagangan yang adil dan penuh etika.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk penerapan akuntansi lingkungan pada Pengelolaan
Daerah Wisata di Kabupaten Luwu Utara?
2. Bagaimana dampak penerapan akuntansi lingkungan pada Pengelolaan
Daerah Wisata di Kabupaten Luwu Utara?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Bagaimana bentuk penerapan akuntansi lingkungan pada
Pengelolaan Daerah Wisata di Kabupaten Luwu Utara.
2. Untuk mengetahui Bagaimana dampak penerapan akuntansi lingkungan pada
Pengelolaan Daerah Wisata di Kabupaten Luwu Utara

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

También podría gustarte