Está en la página 1de 9

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

OLEH

KELOMPOK 3

ASTIN A. SEU

ATRIANI A. INNA

SHINTA M. TARI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

CITRA HUSADA MANDIRI KUPANG

2012/2013
ASKEP KEBUTUHAN AKTIVITAS

Salah satu tanda kesehatan adanya kemampuan seseorang melakukan


aktifitas,seperti berdiri,berjalan,dan bekerja.

Aktifitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Konsep Dasar

Fisiologi pergerakan

Pergerakan merupakan rangkain yang terintegrasi antara sistem


muskuloskeletal dan sistem persyaratan.

Sistem skeletal berfungsi:

- Mendukung dan memberi bentuk jaringan tubuh


- Melindungi bagian tubuh tertentu seperti hati,ginjal,otak,paru-paru
- Tempat melekatnya otot dan tendon
- Sumber mineral seperti garam dan fosfat
- Tempat produksi sel darah

Faktor pergerakan/kontraksi ada 3:

1. Stimulasi saraf motorik


Kontraksi otot dimulai karena adanya stimulasi dari saraf motorik yang
dikontrol oleh korteks serebri,cerebellum,batang otak,dan basal ganggila.
2. Transmisi neuromuskular
Asetilkolin dihasilkan dari fesikel pada akson terminal.Adanya depolarasi
dan potensial aksi pada akson terminal merangsang ion kalsium dari cairan
ekstraselular kemudian terjadi perpindahan ke membran akson terminal.
3. Eksitasi-kontraksi couplin
Merupakan mekanisme molekul peristiwa konstraksi. Adanya impuls di
neuron motorik menimbulkan ujung akson melepaskan asetilkolin dan
menimbulkan potensial aksi diserat otot.
Body mechanic
Mekanika tubuh (body mechanic) adalah penggunaan organ secara efisien dan
efektif sesuai dengan fungsinya. Melakukan aktivitas dan istirahat pada posisi yang benar akan
meningkatkan kesehatan. Setiap aktifitas yang dilakukan perawat harus memerhatikan body
mechanic yang benar seperti kegiatan mengangkat atau memindahkan pasien.

Untuk mempermudah pembahasan body mechanic maka perlu di pahami body


aligment, keseimbangan, dan koordinasi pergerakan.

1. Body aligment/postur
Postur yang baik karena menggguankan otot dan rangka tersebut secara benar.
Misalnya pada posisi duduk, berdiri,mengangkat benda, dll.
2. Keseimbangan
Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu dengan sentralnya
adalah gravitasi.
3. Koordinasi pergerakan tubuh
Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan
mengangkat benda, maksimal 57% dari berat badan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh dan pergerakan

1. Tingkat perkembangan tubuh


Usia akan mempengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler dan tubuh
secara proposional, postur, pergerakan, dan refleks berfungsi secara optimal.
2. Kesehatan fisik
Penyakit, cacat tubuh, dan mobilisasi akan mempengaruhi pergerakan tubuh.
3. Keadaan Nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan obesitas dapat
menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas
4. Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh
seseorang.Kesehatan dan kesusahan dapat menghilangkan semangat,yang
kemudian sering dimanifestasikan dengan kurangnya aktivitas.
5. Kelemahan Neuromuskuler dan Skeletal
Adanya abnormal postur seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis dapat
berpengaruh terhadap pergerakan.
6. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja dikantor kuarng melakukan aktivitas bila
dibandingkan dengan petani atau buruh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya pergerakan atau imobilisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya pergerakan atau imobilisasi

1. Gangguan muskuloskeletal
-Osteoporosis
- Atropi
- Kontraktur
- Kekakuan dan sakit sendi

2. Gangguan kardiovaskuler

 postural hipotensi
 Vasodilatasi vena
 Peningkatan pengunaan valsava manuver
2. Gangguan sistem respirasi
 Penurunan gerak pernapasan
 Bertambahnya sekresi paru
 Atelektasis
 Hipostasis pneumonia

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

1. Tingkat aktivitas sehari-hari


a. Pola aktivitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a. Aktivitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak napas
3. Gangguan pergerakan
a. Penyebab gangguan pergerakan
b. Tanda dan gejala
c. Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur/bentuk tubuh
 Skoliosis
 Kiposis
 Lordisis
 Cara berjalan
c. Ekstremitas
 Kelemahan
 Gangguan sensorik
 Tonus otot
 Atropi
 Tremor
 Gerakan tak terkendali
 Kekuatan otot
 Kemampuan jalan
 Kemampuan duduk
 Kemampuan berdiri
 Nyeri sendi
 Kekakuan sendi

Diagnosa keperawatan dan intervensi

1. Intoleran aktivitas
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energi fisiologis dan
psikologis untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
Kemungkinana berhubungan dengan:
a. Kelemahan umum
b. Bedrest yang lama/imobilisasi
c. Motivasi yang kurang
d. Pembatasan pergerakan
e. Nyeri

Kemuingkinan data yang ditemukan:

a. Verbal mengatakan adanya kelemahan


b. Sesak napas/pucat
c. Kesulitan dalam pergerakan
d. Abnormal nadi, tekanan darah terhadap respon aktifitas

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:

a. Anemia
b. Gagal ginjal kronis
c. Gangguan jantung
d. Kardiak aritmia
e. COPD
f. Gangguan metabolisme
g. Gangguan muskuloskeletal.

Tujuan yang diharapkan:

a. Kelemehan yang berkurang


b. Berpartisipasi dalam perawatan diri
c. Mempertahankan kemampuan aktivitas seoptimal mungkin

INTERVENSI RASIONAL
1. monitor keterbatasan aktivitas, 1.merencanakan intervensi dengan tepat
kelemahan saat aktivitas.
2.bantu pasien dalam melakukan aktivitas 2.pasien dapat memilih dan
sendiri merencanakannya sendiri
3.catat tanda vital sebelum dan sesudah 3.mengkaji sejauh mana perbedaan
aktivitas peningkatan selama aktivitas
4.kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi 4.meningkatkan kerja sama tim dan
dalam latihan aktivitas perawatan holistik
5.lakukan istrahat yang adekuat setelah 5.membantu mengembalikan energi
latihan dan aktivitas
6.berikan diet yang adekuat dengan 6.metabolisme membutuhkan energi
kolaborasi ahli diet
7.berikan pendidikan kesehatan tentang: 7.meningkatkan pengetahuan dalam
 Perubahan gaya hidupn untuk perawatan diri
menyimpan energi
 Penggunaan alat bantu pergerakan

2. Keletihan
Defenisi : kondisi di mana seseorang mengalami perasaan letih yang berlebihan secara
terus menerus dan penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak dapat hilang
dengan istrahat.

Kemungkinan berhubungan dengan:


a. Menurunnya produksi metabolisme
b. Pembatasan diet
c. Anemia
d. Ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit

Kemungkinan data yang ditemukan :

a. Kekurangan energi
b. Ketidakmampuan melakukan aktivitas
c. Menurunnya penampilan
d. Lethargy

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:

a. Anemia
b. Kanker
c. Depresi
d. Diabetes mellitus

Tujuan yang diharapkan :

a. Pasien mengatakan keletihan berkurang


b. Meningkatnya tingkat energi
c. Pasien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuannya secara
bertahap.

INTERVENSI RASIONAL
1. monitor keterbatasan aktivitas, 1.merencanakan intervensi dengan tepat
kelemahan saat aktivitas.
2.bantu pasien dalam melakukan aktivitas 2.pasien dapat memilih dan
sendiri merencanakannya sendiri
3.catat tanda vital sebelum dan sesudah 3.mengkaji sejauh mana perbedaan
aktivitas peningkatan selama aktivitas
4.kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi 4.meningkatkan kerja sama tim dan
dalam latihan aktivitas perawatan holistik
5.lakukan istrahat yang adekuat setelah 5.membantu mengembalikan energi
latihan dan aktivitas
6.berikan diet yang adekuat dengan 6.metabolisme membutuhkan energi
kolaborasi ahli diet
7.berikan pendidikan kesehatan tentang: 7.meningkatkan pengetahuan dalam
 Perubahan gaya hidupn untuk perawatan diri
menyimpan energi
 Penggunaan alat bantu pergerakan

3. Gangguan mobilitas fisik


Defenisi : kondisi di mana pasien tidak mampu melakukan pergerakan secara mandiri.

Kemungkinan berhubungan dengan :


a. Gangguan persepsi kognitif
b. Imobilisasi
c. Gangguan neuromuskuler
d. Kelemahan/paralisis
e. Pasien dengan traksi

Kemungkinan data yang ditemukan:

a. Gangguan dalam pergerakan


b. Keterbatasan dalam pergerakan
c. Menurunnya kekuatan otot
d. Nyeri saat pergerakan
e. Kontraksi dan atropi otot.

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

a. Fraktur, kasus dengan traksi


b. Reumatik arthritis
c. Stroke
d. Depresi
e. Gangguan neuromuskuler

Tujuan yang diharapkan :

a. Pasien dapat menunjukkan peningkatan mobilitas


b. Pasien mengatakan terjadinya peningkatan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Wartonah, Tarwoto.2000. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Salemba


medika:Jakarta

Alimul Hidayat, A. Aziz, (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia; Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan,Jakarta, Salemba Medika.

Tarwoto dan Wartonah,Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,Jakarta, Salemba


Medika.

Allen,Carol Vestal,(1998). Memahami Proses Keperawatn dengan Pendekatan Latihan, alih


bahasa Cristantie Efendy, Jakarta;EGC.

Kuliat,Budi Ana (1994). Proses Keperawatan,Jakarta; EGC.

También podría gustarte

  • Bab 2
    Bab 2
    Documento29 páginas
    Bab 2
    Astin Seu
    Aún no hay calificaciones
  • Woc Da
    Woc Da
    Documento2 páginas
    Woc Da
    Astin Seu
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Dermatitis Atopik
    Askep Dermatitis Atopik
    Documento17 páginas
    Askep Dermatitis Atopik
    Astin Seu
    Aún no hay calificaciones
  • Bronkopneumonia Anak
    Bronkopneumonia Anak
    Documento19 páginas
    Bronkopneumonia Anak
    Astin Seu
    Aún no hay calificaciones
  • Hiperbilirubinemia
    Hiperbilirubinemia
    Documento24 páginas
    Hiperbilirubinemia
    Astin Seu
    Aún no hay calificaciones
  • Bab 2
    Bab 2
    Documento13 páginas
    Bab 2
    Astyn Seu
    Aún no hay calificaciones
  • Bab 2
    Bab 2
    Documento13 páginas
    Bab 2
    Astyn Seu
    Aún no hay calificaciones