Está en la página 1de 3

Laporan Refleksi Kasus Komuda Blok 18 obstetri & Ginekologi

Nama dan No. Mhs : Muhammad Faisal Irsyad / 20140310026


Tempat Komuda : RSUD Muntilan

1. Pengalaman :
Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun datang ke Rumah Sakit pada 25 Juli 2017.
Pasien G3P2A0 datang dengan keluhan kenceng-kenceng dan sudah lewat perkiraan
waktu lahir dengan usia kehamilan 42 minggu, gerak janin positif, plasenta mengalami
pengapuran. Pasien didiagnosis hamil lewat waktu dengan janin tunggal hidup.
Misoprostol 25mg/6jam diberikan oleh dokter. Bayi lahir normal, spontan, pervaginam
dengan BB/PB 3100/48.

2. Masalah yang dikaji :


 Pengertian & Diagnosis Kehamilan Posterm ?
 Patofisiologi pengapuran plasenta

3. Analisa Kritis :
 Kehamilan postterm, disebut juga kehamilan serotinus, adalah kehamilan yang
berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid
terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari (WHO 1977).
Kehamilan dapat dinyatakan sebagai kehamilan postterm bila didapat 3 atau lebih dari
4 kriteria hasil pemeriksaan sebagai berikut :
1. Telah lewat 36 minggu sejak tes kehamilan positif .
2. Telah lewat 32 minggu sejak DJJ pertama terdengar dengan Doppler .
3. Telah lewat 24 minggu sejak dirasakan gerak janin pertama kali .
4. Telah lewat 22 minggu sejak terdengarnya DJJ pertama kali dengan stetoskop
Laennec.
 Penurunan fungsi plasenta dapat dibuktikan dengan penurunan kadar estriol dan
plasental laktogen. Perubahan yang terjadi pada plasenta adalah sebagai berikut :
 Penimbunan kalsium. Pada kehamilan postterm terjadi peningkatan
penimbunan kalsium pada plasenta. Hal ini dapat menyebabkan gawat janin
dan bahkan kematian janin intrauterin yang dapat meningkat sampai 2 - 4 kali
lipat. Timbunan kalsium plasenta meningkat sesuai dengan progresivitas
degenerasi plasenta. Namun, beberapa vili mungkin mengalami degenerasi
tanpa mengalami kalsifikasi.
 Selaput vaskulosinsisial menjadi tambah tebal dan jumlahnya berkurang.
Keadaan ini dapat menurunkan mekanisme transpor plasenta. Terjadi proses
degenerasi jaringan piasenta seperti edema, timbunan fibrinoid, fibrosis,
trombosis intervili, dan infark vili.
 Perubahan biokimia. Adanya insufisiensi plasenta menyebabkan protein
plasenta dan kadar DNA di bawah normal, sedangkan konsentrasi RNA
meningkat. Transpor kalsium tidak terganggu, aliran natrium, kalium, dan
glukosa menurun. Pengangkutan bahan dengan berat molekul tinggi seperti
asam amino, lemak, dan gama globulin biasanya mengalami gangguan
sehingga dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin intrauterin.

4. Dokumentasi
Nama Pasien (inisial) :E
Usia : 35 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Pernikahan : Menikah
Keadaan Umum : Compos Mentis

Vital Sign:
 Suhu : 36°C
 Nadi : 74x/menit
 Tekanan darah : 114/70 mmHg

Anamnesis : Post Partum spontan dalam induksi misoprostol


Pemeriksaan Fisik :
 CTG
 Fetal Monitoring
Pemeriksaan Penunjang
 NST kategori 1

5. Referensi
 Ilmu Kebidanan, Sarwono.

Dosen Pembimbing

( )

También podría gustarte