Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat yang pada dasarnya merupakan salah satu
wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, tempat masyarakat dapat
memperoleh pelayanan KB – kesehatan ibu dan anak (KIA), Gizi, Imunisasi,dan
penanggulangan diare pada waktu dan tempat yang sama ( Effendy, 1998 ).
Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat
dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat,
yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan, yang telah mendapatkan pendidikan dan
pelatihan dari tim puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar ( Effendy,1998 ).
Landasan Hukum Program Posyandu
1. Undang-undang Dasar tahun 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
5. Surat Edaran Mendagri Nomor 411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang
Revitalisasi Posyandu.
6. Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 tahun 2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
8. Undang-undang Nomor 32 tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah.
9. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pusat dan Pemerintah Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat
Daerah.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131 tahun 2004 tentang Sistem
Kesehatan Nasional.
13. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
14. PP No.7 tahun 2005 tentang RPJMN
Salah satu program layanan dasar di Posyandu adalah Imunisasi. Program imunisasi
sendiri memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat, khususnya pada balita.
A. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. (Depkes RI, 2005).
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara
memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia, untuk mencegah penyakit. (Depkes-Kessos RI,
2000).
2. Imunisasi Di Indonesia
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi,
kelompok umur serta tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksaan program imunisasi
dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta. Institusi swasta dapat
memberikan pelayanan imunisasi sepanjang memenuhi persyaratan perijinan yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Di Indonesia pelayanan imunisasi dasar/ imunisasi
rutin dapat diperoleh pada :
a. Pusat pelayanan yang dimiliki oleh pemerintah, seperti Puskesmas,
Posyandu, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit atau Rumah Bersalin
b. Pelayanan di luar gedung, namun diselenggarakan oleh pemerintah
misalnya pada saat diselenggarakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah, pekan Imunisasi
Nasional, atau melalui kunjungan dari rumah ke rumah.
c. Imunisasi rutin juga dapat diperoleh pada bidan praktik swasta, dokter
praktik swasta atau rumah sakit swasta.
4) Indikator Keberhasilan
GAIN ( Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional) UCI selama 5 tahun ( 2010
s/d 2014 )
- 80% UCI desa/kelurahan pada tahun 2010
- 85% UCI desa/kelurahan pada tahun 2011
- 90% UCI desa/kelurahan pada tahun 2012
- 95% UCI desa/kelurahan pada tahun 2011
- 100% UCI desa/kelurahan pada tahun 2014
5) Strategi
- Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarakat
- Membangun kemitraan dan jejaring kerja
- Menjamin ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin da alat suntik
- Menerapkan sistem Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk menentukan prioritas
kegiatan serta tindakan perbaikan
- Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional/ terlatih
- Pelaksanaa sesuai standar
- Memanfaatkan perkembangan metoda dan teknologi yang lebih efektif, berkualitas dan
efisien.
- Meningkatkan advokasi, fasilitasi dan pembinaan