Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
NIM : B1032151004
Mata kuliah : Akuntansi Keprilakuan
Kelas : Reguler B(SORE) Kelas A
Dosen : Elok Heniwati, Ph.D.
Waktu : 120 menit (15:00 – 17:00)
Hari/Tanggal : Rabu, 17Januari 2018
Perusahaan
XZY Cosmetics Consolidated merupakan gabungan dari tiga perusahaan kosmetik individual
yaitu—X, Y, dan Z—dimana masing-masing perusahaan memiliki line kosmetik tersendiri.
Setiap perusahaan tersebut memiliki departemen akuntansi yang berlokasi di kantor
pusatnya, di New York. XYZ Cosmetics Consolidated mengoperasikan pabriknya di daerah
pinggiran New York. Pabrik tersebut memproduksi kosmetik untuk ketiga perusahaan dan
memiliki staf akuntansi tersendiri.
Baru-baru ini, Bob Brown direkrut sebagai akuntan perusahaan kosmetik X. Brown baru lulus
dari sebuah universitas dan ini merupakan tugas pertamanya. Theresa Jaron, kontroler
perusahaan kosmetik X, adalah yang merekrut Brown dan ia terkesan pada nilai-nilai Brown
saat di universitas. Salah satu tugas pertama yang diberikan oleh Jaron kepada Brown adalah
membuat peramalan persediaan akhir tahun berjalan pada awal kwartal yang berakhir pada
30 Juni. Jaron mengatakan kepada Brown untuk memulai penyusunan ramalannya dari
persediaan awal kwartal, menambahkan dengan ramalan produksi untuk pabrik dan
menguranginya dengan harga pokok penjualan yang dianggarkan untuk kwartal tersebut
untuk menghasilkan estimasi persediaan akhir.
Brown diberi data persediaan aktual awal kwarter dan data ramalan penjualan untuk
kwarter tersebut.Selanjutnya, Jaron meminta Brown untuk menelpon Mark Moore di pabrik
untuk memperoleh data ramalan produksi.Moore adalah manajer akuntansi di pabrik yang
baru saja direkrut.
Dilema
Brown menelpon Moore dan memperkenalkan dirinya sebagai akuntan perusahaan yang
baru di New York.Selanjutnya, Brown bertanya kepada Moore mengenai ramalan produksi
untuk kwarter yang dimaksud. Moore memberi Brown ramalan produksi dalam dolar
penjualan. Selanjutnya, Brown, sebagai seorang akuntan yang cerdas, mengurangkan
produksi yang dinyatakan dalam dolar penjualan itu dengan ongkos produksi dengan
mengalikannya dengan biaya persentase utama.Brown kemudian menghitung estimasi
persediaan akhir untuk perusahaan kosmetik X untuk kwartal tahun berjalan.
Apa yang tidak disadari oleh Brown adalah ia telah diberi ramalan produksi untuk XYZ
Cosmetics Consolidated dan bukan untuk perusahaan kosmetik X. Akibatnya, ramalan
persediaan akhir jauh lebih tinggi dari persediaan akhir yang sebenarnya. Hal ini juga
berdampak pada adanya perbedaan yang cukup signifikan antara laporan arus kas yang
sebenarnya dengan aktualnya untuk kwartal yang berakhir pada 30 Juni.
Diminta:
1. Permasalahan komunikasi apayang terjadi pada kasus di atas? Apa yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki situasi tersebut?
2. Gambarkan sociogram dari informasi yang disajikan pada kasus di atas. Apa yang
diungkapkan oleh grafis tersebut tentang komunikasi dalam organisasi kosmetik XYZ?
Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu pencarian kesamaan makna antara pengirim dan penerima.
Berdasarkan penelitian mengatakan bahwa sebuah komunikasi yang buruk menjadi sumber
konflik di dalam ruang lingkup sosial. Komunikasi yang buruk menjadi salah satu faktor yang
menghambat keberhasilan kinerja di dalam suatu organisasi. Melalui komunikasi ide
maupun informasi dari satu individu ke individu lain, individu ke kelompok maupun
kelompok kekelompok dapat tersalurkan.
Tanggung jawab adalah pemenuhan dari suatu pekerjaan. Tanpa hal tersebut moral
karyawan akan menderita, saling ketergantungan dari berbagai segmen atau organisasi
sering menimbulkan kesulitan dalam membuat gambaran tanggungjawab yang jelas dan
kurang independen serta dan tanggung jawab mereka dapat saja tumpang tindih.
Oleh karena itu untuk menjadi seorang akuntan keuangan, kontroler, maupun
manajer perusahaan harus dituntut harus menjadi seorang komunikator yang baik. Juga
memiliki sifat yang bertanggung jawab agar mendukung pencapaian tujuan perusahaan .
Landasan Teori
BAB 9: ASPEK KEPRILAKUAN PADA AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
A. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) merupakan istilah yang
kinerja organisasi sepanjang garis pertanggungjawaban. Garis pertanggungjawaban ini
meliputi pendapatan, serta biaya-biaya yang diakumulasikan dan dilaporkan oleh pusat
pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban merupakan bagian dalam organisasi yang
diakumulasikan secara menyeluruh untuk kepentingan pencatatan. Setiap pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi hanya bertanggung jawab atas pengendalian
terhadap pendapatan dan biayanya sendiri secara keseluruhan. Sistem penyusutan laporan
keuangan untuk semua tingkatan manajemen didesain khususagar mereka dapat
menggunakannya secara efektif guna mengendalikan operasi serta biaya yang terlibat.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah jawaban akuntansi manajemen terhadap
pengetahuan umum bahwa masalah-masalah bisnis dapat dikendalikan seefektif mungkin
dengan mengendalikan orang-orang yang bertanggung jawab menjalankan operasi tersebut.
Salah satu tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah memastikan bahwa individu-
individu pada seluruh tingkatan diperusahaan telah memberikan kontribusi yang
memuaskan terhadap pencapaian tujuan perusahaan secarah menyeluruh.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah komponen yang penting dari sistem
pengendalian keseluruhan disuatu perusahaan. Manfaat khususnya berasal dari fakta bahwa
struktur akuntansi pertanggung jawaban memberikan suatu kerangka kerja yang berarti
untuk melakukan perencanaan, agregasi data, dan pelaporan hasil kinerja operasi
disepanjang jalur pertanggungjawaban dan pengendalian.
C. JARINGAN PERTANGGUNGJAWABAN
Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemilikan bahwa seluruh biaya
dapat dikendalikan dan masalahnya hanya terletak pada penetapan titik pengendaliannya.
Untuk tujuan ini, struktur organisasi perusahaan dibagi-bagi ke dalam suatu jaringan
pusat-pusat pertanggungjawaban secara individu, atau sebagaimana didefinisikan oleh
national of accountants, ke dalam unit-unit organisasional yang terlibat dalam pelaksanaan
suatu fungsi tunggal atau sekelompok fungsi yang saling berkaitan, yang memeiliki
seseorang kepala yang bertanggung jawab untuk aktivitas unit tersebut. Dengan kata lain,
setiap unit dari organisasional ini, atau secara lebih spesifik, indifidu, indifidu yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan suatu fungsi (output) dan untuk mengunakan
suatu sumber daya (imput) seefisien mungkin dalam melaksanakan fungsi ini.
Kebanyakan organisasi memiliki hierarki pusat pertanggungjawaban semacam itu. Di
tingkat puncak, presiden atau CEO bertanggungjawab terhadap pemilik untuk protabilitas
keseluruhan dari perusahaan. Mereka yang bertanggung jawab terhadap presiden
perusahaan meliputi kepala dari berbagai departemen dan staf. Dibawahnya adalh pusat
pertanggungjawaban lainnya, yang masing-masing di kepalai oleh satu orang yang
bertanggung jawab kepada pejabat yang lebih tinggi atas efisiensi dalam kinerja.
Untuk memastikan jaringan tanggung jawab dan akuntabilitas berfungsi dengan
mulus, struktur organisasi suatu perusahaan harus di analisis; selain itu laba dan beban yang
sebenarnya dari tanggung jawab tersebut ditentukan secara hati-hati. Dalam praktiknya,
pengambaran pusat tanggugjawab sering kali merupakan tugas paling sulit dalam konstruksi
dan instalasi sistem tersebut.
Untuk menciptakan struktur jaringan pertanggungjawaban yang efisien, tanggung
jawab dan lingkup dari wewenang setiap individu dari eksekutif puncak sampai ke karyawan
ditingkat paling rendah harus didefinisikan secara logis dan jelas.
Tidak boleh ada tanggung jawab yang tumpang tindih pada tingkat hierarki yang
berbeda. Orang yang dibebankan tanggungjawab sebaiknya diberikan wewenang yang
memadai untuk pekerjaan yang diharapkan. Tanggung jawab sebaiknya tidak dibagi menjadi
dua atau lebih individu karena pembagian tanggungjawab sering kali menimbulkan
kesalahpahaman, kebingungan, duplikasi usaha, atau pengabaian kinerja.hal tersebut juga
menyulitkan atasan dalam menentukan pihak yang bersalah jika terjadi kesalahan.
Selain kebutuhan untuk membebankan tanggung jawab secara hati-hati hanya ke
satu orang. Tiap-tiap individu tersebut pada gilirannya harus melapor pada satu manajer.
Posisi penyedia harus menetapkan pengelompokan yang logis atas aktivitas-aktivitas pada
berbagai tingkat manajer.
Singkatnya, jaringan pertanggungjawaban yang berfungsi dengan baik harus
mengandung kesesuain yang sempurna antara tanggung jawab dan wewenang di semua
tingkatan.
Struktur Horizontal
Jika maksudnya untuk membebankan tanggung jawab atas laba dan investasi kepada
beberapa direktur, maka struktur horizontal untuk mendelegasikan tanggung jawab adalah
paling sesuai. Struktur tersebut dapat dibagi berdasarkan produk atau area geografis. Setiap
wakil direktur mengendalikan suatu pusat laba atau investasi daripada pusat pendapatan
atau pusat biaya fungsional. Mereka bertanggung jawab atas produksi, penjualan, dan
pendanaan atau dengan kata lain atas seluruh bidang fungsional dalam area atau kelompok
produknya.
Presidan Direktur
Wakil Direktur Divisi Medan Wakil Direktur Divisi Semarang Wakil Direktur Divisi Surabaya
Pemilihan Struktur
Tidak satupun struktur tersebut diatas yang lebih superior. Efisiensi penggunaannya
bergantung pada berbagai faktor lingkungan. Pada perusahaan kecil, presiden direktur
mungkin memilih untuk tetap mengendalikan seluruh aktivitas dan hanya mendelegasikan
wewenang dan tanggung jawab secara parsial berdasarkan fungsi. Perusahaan yang
menghasilkan dan menjual beberapa produk yang sangat terdiferensiasi mungkin
menggunakan struktur horizontal. Perusahaan yang menghasilan beraneka ragam produk
disetiap pabriknya juga dapat menggunakan struktur horizontal.
Jenis struktur yang dipilih akan mempengaruhi jaringan pusat pertanggungjawaban, yang
pada gilirannya berfingsi sebagai suatu kerangka bagi arus data dan kebutuhan dan
kebutuhan pelaporan. Jika jaringan pusat pertanggungjawaban sama dengan struktur yang
dipilih, maka sistem akan berfungsi secara efektif dan mendorong para manager unruk
menggunakannya sebagai sumber referensi dalam menjalankan aktivitas yang telah
ditetapkan.
Menetapkan Pertanggungjawaban
Setelah memilih jenis dari struktur organisasi, tugas penting berikutnya dalam
membangun suatu sistem pertanggungjawaban yang efektif secara keprilakuan adalah
menggambarkan pertanggungjawaban.
Kebanyakan orang menerima tanggung jawab dan tantangan yang terkandung di
dalamnya. Bertanggungjawab terhadap sesuatu yang membuat seseorang merasa
kompeten dan penting. Hal tersebut mengimplikasikan wewenang pengambilan keputusan
dan dapat memotifasi mereka untuk memperbaiki kinerjanya. Tanggung jawab adalah
pemenuhan dari suatu pekerjaan. Tanpa hal tersebut moral karyawan akan menderita.
Pengaruh prilaku yang menguntungkan dari pembebanan tanggungjawab atas fungsi-
fungsi tertentu kepada indifidu didukung dengan riset-riset empiris. Sayangnya, saling saling
ketergantunga dari berbagai segmen atau organisasi sering menimbulkan kesulitan dalam
membuat gambaran tanggungjawab yang jelas. Pada kenytaanya, seseorang yang diberikan
tanggung jawab atas suatu aktivitas atau fungsi yang mungkin membagi tanggung jawab
tersebut dengan atasannya.manajer-manajer segmen dengan tanggungjawab atas tugas
tertentu tidaklah independen satu sama lain dan tanggung jawab mereka dapat saja
tumpang tindih.
Presiden Direktur
Manajer A
Permasalahan komunikasi yang saya tangkap berdasarkan kasus di atas adalah terjadi
kesalahpahaman di antara Bob Brown dengan Mark Moore. Bob Brown bermaksud ingin
meminta data ramalan produksi untuk perusahaan X saja. Ternyata Mark Moore salah
paham dan jutru memberikan data ramalan produksi untuk XYZ Cosmetics Consolidated.
Dan pada saat itu Bob Brown tidak menyadari bahwa data ramalan produksi yang telah
diterimanya adalah untuk XYZ Cosmetics Consolidated. Akibat terjadinya kesalahan ini
ramalan persediaan akhir jauh lebih tinggi dari persediaan akhir yang sebenarnya, juga
berdampak pada adanya perbedaan yang cukup signifikan antara laporan arus kas yang
sebenarnya dengan aktualnya untuk kwartal yang berakhir pada 30 Juni.
Sehingga apabila dikaitkan dengan kasus telah terjadi kesalahan dalam komunikasi
antara seorang kontroler dengan manajer akuntansi yang berakibat terjadinya kesalahan
ramalan persediaan akhir jauh lebih tinggi dari persediaan akhir yang sebenarnya, juga
berdampak pada adanya perbedaan yang cukup signifikan antara laporan arus kas yang
sebenarnya dengan aktualnya untuk kwartal yang berakhir pada 30 Juni. Kesalahan ini tidak
hanya berdampak di departemen/staf saja , melainkan juga berdampak dalam pencapaian
tujuan perusahaan secarah menyeluruh
Struktur organisasi suatu perusahaan harus melakukan analisis agar dapat terdeteksi
dimana letak kesalahannya.
Jika telah diketahui letak kesalahannya, perlu adanya diskusi di dalam organisasi
untuk menetapkan langkah selanjutnya yang akan di ambil untuk meminimalisir
kesalahan tersebut.
Misalnya, dilakukan revisi ulang atas kesalahan yang terjadi.
Apabila mendapat tugas dari atasan maka harus dikerjakan secara hati-hati dan
komunikasi yang jelas itu penting dalam melaksanakan tanggung jawab.
pemberian tanggung jawab dan lingkup dari wewenang setiap individu dari
manajemen puncak sampai ke karyawan ditingkat paling rendah harus didefinisikan
secara logis dan jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, kebingungan,
duplikasi usaha, atau pengabaian kinerja.
Kesimpulan:
Terjadi kesalahan dalam komunikasi antara seorang kontroler dengan manajer
akuntansi yang mengakibat terjadi salah pemerberian informasi sehingga berdampak
terjadinya kesalahan ramalan persediaan akhir jauh lebih tinggi dari persediaan akhir yang
sebenarnya, juga berdampak pada adanya perbedaan yang cukup signifikan antara laporan
arus kas yang sebenarnya dengan aktualnya untuk kwartal yang berakhir pada 30 Juni.
Kesalahan ini tidak hanya berdampak di departemen/staf saja , melainkan juga berdampak
dalam pencapaian tujuan perusahaan secarah menyeluruh. Pemberian tanggung jawab dan
lingkup dari wewenang setiap individu dari manajemen puncak sampai ke karyawan
ditingkat paling rendah seharusnya didefinisikan secara logis dan jelas agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman, kebingungan, duplikasi usaha, atau pengabaian kinerja.
Khusus untuk karyawan yang baru saja direkrut seharusnya dibekali dengan pelatihan
dan bimbingan serta pemahaman yang cukup mengenai tugas dan tanggung jawab yang
akan diembannya.
Penjelasan:
1. XYZ Comestic Consolidated adalah dari gabungan dari tiga perusahaan kosmetik
individual yaitu—X, Y, dan Z
2. Pada perusahaan X , mempunyai kontroler bernama Theresa Jaron
3. Theresa Jaron merekrut seorang akuntan perusahaan baru bernama Brown, tugas pertama
yang diberikan oleh Jaron kepada Brown adalah membuat peramalan persediaan
akhir tahun.
Peramalan persediaan akhir tahun = persediaan awal kwartal + ramalan produksi untuk
pabrik - harga pokok penjualan
Brown diberi data persediaan aktual awal kwarter dan data ramalan penjualan untuk
kwarter tersebut.
4. Selanjutnya Brown untuk menelpon Mark Moore manajer akuntansi di pabrik yang
baru saja direkrut untuk memperoleh data ramalan produksi untuk kwarter yang
dimaksud.
5. Moore memberi Brown ramalan produksi, yang tanpa disadari oleh Brown ia telah
diberi ramalan produksi untuk XYZ Cosmetics Consolidated dan bukan untuk
perusahaan kosmetik X.
Akibatnya, ramalan persediaan akhir jauh lebih tinggi dari persediaan akhir yang sebenarnya.
Hal ini juga berdampak pada adanya perbedaan yang cukup signifikan antara laporan arus
kas yang sebenarnya dengan aktualnya untuk kwartal yang berakhir pada 30 Juni.