Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Persarafan hidung 6
Bagian depan dan atas rongga hidung disengaja baik pada orang dewasa maupun anak-
mendapat persarafan sensoris dari n.etmoidalis anak. Benda asing di hidung lebih banyak
anterior, yang merupakan cabang dari kejadiannya dibandingkan dengan benda asing di
n.nasosiliaris, yang berasal dari n.oftalmikus (N.V- telinga. Kasus benda asing di hidung paling sering
1). Rongga hidung lannya, sebagian besar terjadi pada anak, terutama 1-4 tahun, anak
mendapat persarafan sensoris dari n.maksila cenderung mengeksplorasi tubuhnya, terutama
melalui ganglion sfenopalatinum.Ganglion daerah yang berlubang termasuk hidung. Mereka
sfenopalatinum selain memberikan persarafan dapat memasukkan benda asing sebagai upaya
sensoris juga memberikan persarafan vasomotor mengeluarkan sekret atau benda asing yang
atau otonom untuk mukosa hidung. Ganglion ini sebelumnya ada di dalam hidung, atau untuk
menerima serabut-serabut sensorisdari n.maksila mengurangi gatal atau perih akibat iritasi yang
(N.V-2), serabut parasimpatis dari n.petrosus sebelumnya sudah terjadi.
superfisialis mayor dan serabut-serabut simpatis
dari n.petrosus profundus. Ganglion sfenopalatinum Lokasi benda asing di hidung biasanya di
terletak di belakang dan sedikit di atas ujung dasar kavum nasi, di bawah konka inferior, atau di
posterior konka media. Nervus olfaktorius turun dari meatus media. Benda asing unilateral tersering di
lamina kribrosa dari permukaan bawah bulbus sisi kanan sekitar dua kali di banding kiri. Hal ini
olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel mungkin disebabkan oleh kecenderungan individu
reseptor penghidu pada mukosa olfaktorius di yang dominan menggunakan tangan kanan dalam
daerah sepertiga atas hidung hal beraktivitas.1,7 Faktor yang mempermudah
terjadinya aspirasi benda asing dalam hidung
antara lain faktor personal (umur, jenis kelamin,
pekerjaan, kondisi sosial dan temat tinggal)
b. Fisiologi Hidung
kegagalan mekanisme proteksi normal (keadaan
Berdasarkan teori struktural, teori tidur, penurunan kesadaran, alkoholisme, dan
evolusioner dan teori fungsional, fungsi fisiologis epilepsy) ukuran, bentuk, serta sifat benda asing,
hidung dan sinus paranasalis adalah: 5 serta faktor kecerobohan.
Benda asing yang berasal dari luar tubuh Lintah (Hirudinaria javanica)
disebut benda asing eksogen, biasanya masuk merupakan spesies dari kelas
melalui hidung atau mulut.Sedangkan yang berasal hirudinae.Hirudinea adalah kelas dari
dari dalam tubuh disebut benda asing endogen. anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filum
Benda asing eksogen dapat berupa zat annelida. Anggota jenis cacing ini tidak
padat, cair atau gas.Benda asing eksogen padat mempunyai rambut, parapodia, dan
terdiri atas zat organik (yang berasal dari tumbuhan seta. Tempat hidup hewan ini ada yang
seperti kacang-kacangan dan yang berasal dari berada di air tawar, air laut, dan di
kerangka binatang seperti tulang) dan zat anorganik darat.Lintah merupakan hewan pengisap
seprti paku, jarum, peniti, dan batu.Benda asing darah.Pada tubuhnya terdapat alat
eksogen cair dibagi dalam benda asing yang pengisap di kedua ujungnya yang
bersifat iritatif dan non-iritatif.Benda asing endogen digunakan untuk menempel pada tubuh
berupa secret kental, darah, bekuan darah dan lain- inangnya. Pada saat mengisap, lintah ini
lain. Berikut adalah jenis-jenis benda asing mengeluarkan zat penghilang rasa sakit
berdasarkan asalnya:9 dan mengeluarkan zat anti pembekuan
1. Benda asing eksogen, yaitu yang berasal dari darah sehingga darah korban tidak akan
luar tubuh, biasanya masuk melalui hidung membeku. Setelah kenyang mengisap
atau mulut. Benda asing eksogen dapat darah, lintah itu akan menjatuhkan
berupa zat padat, cair atau gas. Benda asing dirinya ke dalam air. Bentuk tubuh lintah
eksogen padat terdiri dari zat organik seperti ini pipih, bersegmen, mempunyai warna
kacang-kacangan (yang berasal dari kecokelatan, dan bersifat hemaprodit.
tumbuhan-tumbuhan), tulang (yang berasal Lintah menghisap darah pasien sehingga
dari kerangka binatang) dan zat anorganik akan memperbesar ukurannya, itu akan
seperti paku, jarum, peniti, batu, kapur barus menyebabakan lintah sulit diambil.
(naftalen) dan lain-lain. Benda asing eksogen Pasien bisa saja mengalami syok akibat
cair dibagi dalam benda cair yang bersifat kehilangan darah, sehingga pasien
iritatif, seperti zat kimia, dan benda cair non- membutuhkan transfusi darah.12
iritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4.
2. Benda asing endogen, yaitu yang berasal dari
dalam tubuh. Benda asing endogen dapat
berupa sekret kental, darah atau bekuan
darah, nanah, krusta, perkejuan, dan
membran difteri. Cairan amnion, mekonium
dapat masuk ke dalam saluran napas bayi
pada saat proses persalinan.10
Berdasarkan sifatnya benda asing dibagi menjadi
benda asing mati dan benda asing hidup.
1. Benda asing hidup, yang pernah ditemukan
yaitu larva lalat, lintah, dan cacing.
a. Larva lalat
Beberapa kasus miasis hidung
yang pernah ditemukan di hidung Gambar 6. Lintah hidup di hidung
manusia dan hewandi Indonesia
disebabkan oleh larva lalat dari spesies c. Cacing
Chryssomya bezziana.Chrysomya Ascaris lumbricoides merupakan
bezziana adalah serangga yang nematoda usus yang masih menjadi
termasuk dalam famili Calliphoridae, masalah di negara berkembang seperti
ordo diptera, subordo Cyclorrapha, kelas Indonesia. Hidung dapat menjadi Port
Insecta.Lalat dewasa berukuran sedang d’entry atau tempat cacing tersebut
berwarna biru atau biru kehijauan dan bermigrasi dari usus untuk mendapatkan
berukuran 8-10 mm, bergaris gelap pada oksigen yang lebih banyak.
toraks dan pada abdomen bergaris
melintang.Larva mempunyai kait-kait di 2. Benda asing mati, yang tersering yaitu manik-
bagian mulutnya berwarna coklat tua manik, baterai logam, kancing baju. Kapur
atau coklat orange. Lalat dewasa barus merupakan kasus yang jarang namun
meletakkan telurnya pada jaringan hidup mengandung naftalen yang bersifat sangat
dan hewan berdarah panas yang hidup mengiritasi. Kasus baterai logam di hidung
liar dan juga pada manusia misalnya juga harus diperlakukan sebagai kasus gawat
pada luka, lubang-lubang pada tubuh darurat yang harus dikeluarkan segera, karena
seperti mata, telinga, hidung, mulut dan kandungan zat kimianya yang dapat bereaksi
traktus urogenital.9,11 terhadap mukosa hidung.9
b. Lintah
g. Gambaran Klinis
Benda asing di telinga hidung tenggorokan
merupakan suatu kegawatan yang umum terjadi.
Benda asing di hidung umumnya terdapat pada
kelompok usia anak-anak dengan atau tanpa
retardasi mental, status sosial ekonomi yang buruk,
orang tua yang pendidikan rendah, dan biasanya
memiliki kejadian serupa di masa lalu. Selain itu,
orang dewasa dengan penyakit jiwa dan
keterbelakangan mental juga dapat ditemukan
dengan adanya benda asing di hidungnya. 14,15
Gambar 7. Manik-manik di bawah konka inferior Benda asing yang masuk ke dalam hidung
dapat tersangkut di hidung, nasofaring, laring,
trakea, dan bronkus. Biasanya benda asing
Berdasarkan konsistensinya benda asing dapat tersebut cenderung terletak di lantai rongga hidung,
juga digolongkan menjadi benda asing yang lunak tepat di bawah konka inferior, atau di fosa anterior
seperti kertas, kain, penghapus, sayuran, dan hidung bagian atas sampai konka media. Benda
benda asing yang keras seperti kancing baju, asing di hidung pada anak sering luput dari
manik-manik, baterai dan lain-lain.5 Faktor perhatian orang tua karena tidak ada gejala dan
predisposisinya yaitu: dapat bertahan untuk waktu yang lama. Gejala
1. Faktor personal (umur, jenis kelamin, yang timbul bervariasi, mulai dari tanpa gejala
pekerjaan, kondisis social, tempat tinggal) sampai kematian akibat sumbatan total. Biasanya
pasien sering datang dengan adanya benda asing
2. Kegagalan mekanisme proteksi yang pada salah satu rongga hidung, rhinitis berulang
normal (keadaan tidur, kesadaran unilateral, hidung berbau busuk, adanya sekret
menurun, alkoholisme dan epilepsy). unilateral, dan epistaksis unilateral. Benda asing
umumnya adalah manik-manik, kacang-kacangan,
3. Faktor fisik (kelainan dan penyakit
biji-bijian, penghapus kecil, kancing, bagian mainan,
neurologic)
kerikil, lilin, makanan, kertas, kain, batu, dan tombol
4. Proses menelan yang belum sempurna baterai. 15-17
pada anak
Pada pemeriksaan dengan rinoskopi
5. Factor kejiwaan (emosi , gangguan psikis) anterior, tampak edema dengan inflamasi mukosa
hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi yang
6. Ukuran, bentuk serta sifat benda asing akhirnya lama-kelamaan dapat menimbulkan
7. Makan sambil bermain epistaksis akibat peradangan lokal dan tekanan
pada pembuluh darah. Benda asing biasanya
tertutup oleh mukopus sehingga disangka sinusitis.
f. Patogenesis Dalam hal demikian, bila akan menghisap mukopus
haruslah berhati-hati supaya benda asing itu tidak
Benda asing mati (inaminate foreign bodies) terdorong ke arah nasofaring yang kemudian dapat
di hidung cendrung menyebabkan edema dan masuk ke laring, trakea, dan bronkus.10,15
inflamasi mukosa hidung, dapat terjadi ulserasi,
h. Diagnosis
epistaksis, jaringan granulasi dan dapat berlanjut
menjadi sinusitis. Benda asing hidup (animate Diagnosis klinis benda asing di hidung
foreigh body) menyebabakan reaksi inflamasi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
dengan drajat bervariasi, dari infeksi local sampai pemeriksaan fisik. Setiap benda asing di saluran
destruksi masif tulang rawan dan tulang hidung napas merupakan hal serius karena dapat
dengan membentuk daerah supurasi yang dalam menyebabkan sumbatan jalan napas akut, baik total
dan berbau.10,13 atau sebagian. Anamnesis yang cermat perlu
Pathogenesis korpos alienum batrai, ditegakkan karena kasus benda asing di hidung
mekanisme perforasi pada septum nasi terjadi sering tidak segera dibawa ke dokter pada saat
apabila dicurigai pembungkus metal batterai kejadian. Data terpenting bagi seorang klinisi dalam
terbuka dalam waktu 24 jam. Selanjutnya mengevaluasi anak dengan kecurigaan benda
kandungan alkali keluar dan mengiritasi mukosa asing di hidung adalah cerita dari saksi mata karena
sehingga meningkatkan pH mukosa kavum nasi. biasanya anak dengan benda asing hidung tidak
Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya nekrosis menunjukkan gejala. 10,16
jaringan lokal. Kemudian, batterai dan Macam benda asing atau bahan yang
kandungannya yang terdapat dalam kavum nasi masuk dan telah berapa lama benda asing tersebut
dianggap sebagai benda asing sehingga masuk sangat penting untuk diketahui. Benda asing
merangsang pertahan tubuh untuk terjadinya organik di dalam saluran napas dapat cepat
mukosa. Dari laporan kasus epinefrin nebulasi "hook-scope", teknik ini berguna jika pasien
direkomendasikan hanya jika benda asing di hidung kooperatif.11
cukup besar, gerakan ke posterior hidung tidak
mungkin, dan jika saluran pernafasan aman.11 Beberapa penulis telah menyarankan
menggunakan kombinasi instrumentasi langsung
Jika kepala pasien tidak kooperatif tidak dan menyarankan kateter balon ditempatkan di
dapat distabilkan, pemberian sedasi harus belakang benda asing untuk mencegah
dilakukan sebelum pengangkatan mekanik. Satu perpindahan posterior selama upaya pengeluaran.11
penelitian melaporkan tingkat keberhasilan sangat
b. Kateter balon
tinggi (95%) dan tingkat komplikasi yang rendah
dengan penggunaan sedasi.Penelitian lain Pendekatan ini sangat ideal untuk benda
berpendapat bawa pada pasien yang memiliki asing yang kecil, benda bulat yang tidak mudah
benda asing di hidung dan tidak koperatif diambil dengan instrumentasi langsung. Kateter
sebaiknya tidak di berikan obat-obatan sedatif, yang dapat digunakan yaitu kateter Foley
karena dapat meningkatkan komplikasi dengan (misalnya, 5-8), kateter Forgaty (misalnya, No. 6),
mengurangi reflex batuk dan muntah pasien.6,11 atau Katz Extractor Oto-Rhino Foreign Body
Remover (California) juga merupakan pilihan.11
Selain itu pada anak kecil yang memiliki
benda asing pada hidung sebaiknya posisi pasien Terlepas dari berbagai macam jenis
harus dipegang oleh penjaga atau orangtuanya, kateter, teknik yang digunakan adalah sama.
dengan kedua kaki pasien di jepit oleh kedua paha Pertama, balon diperiksa, dan kateter dilapisi
orangtua, sehingga pasien dapat terfiksasi dan dengan 2% lidokain jelly.Kemudian pasien
tenaga medis mudah untuk mengeluarkan benda berbaring telentang dan kateter dimasukkan
asing tersebut.11 melewati benda asing di dalam rongga hidung, lalu
Beberapa teknik pengangkatan yang diberikan udara atau air ke dalam kateter (2ml pada
tersedia, dan pilihan metode tergantung pada jenis anak-anak kecil dan 3 ml pada anak-anak yang
benda asing di hidung, alat yang tersedia, dan lebih besar). Setelah dibalonkan, kateter ditarik
kenyamanan dokter dengan masing-masing keluar sehingga benda asing juga ikut tertarik. 10
metode. Untuk benda asing yang mudah dilihat, Teknik dengan kateter juga dapat digunakan
kebanyakan dokter lebih memilih pengangkatan sebagai pencegahan agar benda asing di bagian
langsung. Jika benda asing sulit terlihat atau bulat anterior tidak kearah posterior saat dilakukan teknik
atau tidak berhasil diangkat dengan instrumentasi lainnya.14
langsung, pengeluaran dengan balon kateter
adalah metode yang disukai. Untuk benda asing
yang besar, teknik tekanan positif yang umum
digunakan.11
Semua upaya pengeluaran benda asing
dapat menjadi komplikasi akibat kerusakan mukosa
dan perdarahan. Selain itu, semua usaha yang
gagal dapat mengakibatkan perpindahan benda
asing ke posterior.11
Teknik yang dipilih untuk mengeluarkan
benda asing di dalam hidung selain berdasarkan
jenis dari benda asing sendiri juga harus
berdasarkan dengan lokasi dan bentuk benda asing
tersebut.13
Jenis-jenis Teknik Mengeluarkan Benda Asing Gambar 8. Pengunaan Forgarty Catheter
di Hidung c. Tekanan positif
a. Instrumentasi langsung Benda asing yang besar bisa dilakukan
Teknik ini sangat ideal untuk benda asing teknik tekanan positif. Teknik ini dapat dilakukan
yang mudah terlihat, tidak bulat, benda asing tidak oleh penderita sendiri dengan menutup hidung yang
rapuh.Instrumen dijelaskan sebelumnya termasuk normal dan menghembuskan nafas dari hidung
forsep alligator. Benda asing rapuh dan bulat secara keras, selain itu pada anak yang mengalami
sangat sulit untuk dikeluarkan dengan teknik ini; benda asing di hidung, dapat ditiup mulut anak
benda rapuh bisa robek, dan benda-benda bulat tersebut oleh orangtuanya kissing technique atau
mungkin sulit dan mudah pindah ke posterior.11 masker bag-valve.9,10,18 Ketika topeng bag-valve
digunakan, manuver Sellick dapat dianggap untuk
Probe hooked dapat digunakan untuk mencegah esophageal insuflasi udara. Teknik ini
benda-benda yang mudah dilihat tetapi sulit untuk banyak dilakukan pada anak dan dapat
dipahami. Hook ditempatkan di belakang benda menyebabkan komplikasi seperti barotrauma di
asing tersebut kemudian ditarik ke depan. Satu telinga dan emfisema periorbital.Tekanan positif
peneliti melaporkan menggunakan endoskopi juga memiliki risiko yang menyebabkan barotrauma
fleksibel untuk melihat benda asing di hidung ke saluran napas, paru-paru, atau membran
kemudian menggunakannya sebagai pengait untuk timpani, dan dokter harus menghindari penggunaan
menarik benda asing. Teknik ini, disebut sebagai volume besar udara paksa. Untuk yang terbaik dari
tersedak. Gejala aspirasi atau tertelan benda asing perubahan posisi berhubungan dengan resiko
dapat didiagnosis banding dengan asma, croup asfiksia. Seperti benda asing laring, edema dapat
atau penumonia, sehingga memperlambat menyeybabkan obstruksi total. Gejala benda asing
penegakan diagnosis. 23,24 trakea bervariasi tergantung mobilitasnya, dari
impaksi subglotis hingga obstruksi bronkus yang
a. Patogenesis
menyebabkan kematian.22
Terdapat 3 fase klinis aspirasi atau tertelan Benda asing bronkus
benda asing: fase awal ditandai dengan tersedak,
gagging dan batuk paroksismal, dan obstruksi jalan 80%-90% benda asing terletak di bronkus,
nafas. Gejala ini akan mereda saat benda asing 65% pasien memiliki triad batuk, wheezing, dan
tertahan dan refleks menjadi lebih lema (fase kedua penurunan suara pernapasan 23,24 Hingga 95%
atau fase asimtomatis). Fase asimtomatis terjadi pasien memiliki setidaknya salh satu dari ketiga
selama beberapa jam hingga beberapa minggu, tanda tersebut. Benda asing bronkus dapat
yang menyebabkan keterlambatan diagnosis. menyebabkan gangguan respirasi seperti
Kejadian ini berhubungan dengan kecenderungan peningkatan ukuran bahan vegetasi atau
dokter dalam memeriksa anak untuk meminimalisir menyebabkan edema disekitar benda asing, dan
kemungkinan adanya benda asing saat tidak menyebabkan obstruksi bronkus dan kolaps lobus
adanya gejala.22 paru. pergerakan benda asing sepanjang bronkus
dapat menyebabkan distres pernapasan. Biasanya
Komplikasi terjadi pada fase ketiga benda asing yang terletak di saluran napas
(disebut juga fase komplikasi), dimana obstruksi, menyebabkan pembentukan jaringan granulasi
erosi atau infeksi menyebabkan pneumonia, yang menyebabkan kesulitan dalam visualisasi dan
atelektasis, abscess, atau demam (benda asing di ekstraksi. Pada Gambar 10 dapat dilihat adanya
jalan napas) atau disfagia, abses mediastinum, atelektasis akibat adanya benda asing di bronkus.22
perforasi atau erosi esofagus (benda asing di
esofagus). 22
b. Gejala dan Tanda
Penting untuk menentukan lokasi obstruksi
karena mempengaruhi pilihan terapi. Lokasi benda
asing tergantung pada karakteristik dan posisi
seseorang saat aspirasi atau tertelan benda
asing.22
Benda asing laring
Benda asing laring jarang terjadi (2-12%),
kecuali pada anak usia dibawah 1 tahun.7 Meskipun
angka kejadian yang jarang, hal ini berhubungan
dengan prognosis yang buruk sebagai
kegawatdaruratan saluran napas. Edema laring
akan menyebabkan obstruksi total saluran napas.
Khasnya, pasien akan datang dengan tanda
obstruksi jalan napas, disfonia atau afonia, dan
suara serak, yang mana gejalanya mirip dengan
laringitis subglotis. Apabila terhadi obstruksi total,
akan terjadi distress pernapasan, sianosis, hingga
gagal nafas yang diikuti dengan kematian. Jika
onstruksi parsial, dapat menyebabkan stridor, suara Gambar 10. Atelektasis akibat adanya buluh
serak, batuk, nyeri tenggorok, dan dyspnea.22 pada bronkus
Bahaya utama dapat terjadi apabila Pada anak, benda asing yang berukuran
terdapat benda asing intralaringeal yang bersifat kecil lebih sering terjadi pada bronkus kanan,
tipis dan runcing (seperti tulang ikan), bulat dan licin karena diameter yang lebih besar dan sudutnya
(anggur atau loive) serta tajam dan ringan (kulit yang dibentuk antara bronkus dan trakea lebih
telur).22 terbuka.21
Benda asing trakea Benda asing di esofagus
Prevalensi benda asing di trakea tergolong Benda asing di esofagus lebih sering 2 kali
sedikit (3-12%) Pasien dengan benda asing di lipat dibanding kasus bronkus meskipun hampir
trakea memiliki gejala mirip dengan disfonia laring semua benda asing tersebut bermigrasi hingga
namun juga diikuti dengan stridor bifasi, batuk lambung dan tidak membutuhkan endoskopi untuk
kering (tipe trakea) dengan sharp crack (kadang mengeluarkan benda asing tersebut.25 Mayoritas
terdengar) saat benda asing dapat digerakkkan kasus datang ke dokter dalam 24 jam pertama
dimana suara tersebut dihasilkan sebagai dampak setelah tertelan, disertai muntah, odinofagia,
keterlibatan subglotis. Anak akan datang ke dokter disfagia, dan drooling. Benda asing yang berukuran
dengan dyspnea dan gelisah, duduk atau besar akan menyababkan gejala obstruksi saluran
menelungkup dibalik lengan orangtuanya, karena napas dan batuk karena kompresi atau iritasi
trakea dan bronkus namun tidak menyingkirkan perasat dari Heimlich (Heimlich maneuver),
kemungkinan aspirasi. Rontgen dapat diulang dan dapat dilakukan pada anak maupun dewasa.
dilakukan pemeriksaan secara pteliti untuk Menurut teori Heimlich, benda asing yang masuk
menentukan diagnosis dan terapi yang tepat. ke dalam laring ialah pada saat inspirasi. Dengan
Rontgen dada AP dan L dapat menunjukkan benda demikian paru penuh dengan udara, diibaratkan
asing (jika radioopak) atau tanda tidak langsung sebagai botol plastik yang tertutup, dengan
seperti emfisema obstruktif, atelektasis dan/atau menekan botol itu, maka sumbatnya akan
konsolidasi. Fluoroskopi saluran napas dapat terlempar keluar. 26 Manuver Heimlich (hentakan
dilakukan untuk menilai pergerakan diafragma subdiafragmaabdomen). Suatu hentakan yang
kedua paru dan saluran napas saat inspirasi dan menyebabkan peningkatan tekanan pada diafragma
ekspirasi (dinamis). Adanya emfisema obstruktif sehingga memaksa udara yang ada di dalam paru-
merfupakan tanda awal komplikasi.22 paru untuk keluar dengan cepat sehingga
diharapkan dapat mendorong atau mengeluarkan
CT Scan Thorak jarang dilakukan, dan dapat benda asing yang menyumbat jalan napas. Setiap
dimanfaatkan pada benda asing vegetatif yang hentakan harus diberikan dengan tujuan
bermigrasi melalui saluran pernapasan dan menghilangkan obstruksi, mungkin dibutuhkan
menyebabkan abses paru (seperti rumput atau hentakan 6 - 10 kali untuk membersihkan jalan
buluh jagung). Gambar X6 menunjukkan gambaran napas. 22
potongan krayon pada bronkus kiri yang tertahan
pada bronkus kiri. Pemanfaatan MRI dalam Komplikasi perasat Heimlich adalah
diagnosis aspirasi benda asing bahkan lebih jarang kemungkinan terjadinya ruptur lambung atau hati
lagi.22 dan fraktur kosta. Oleh karena itu pada anak
sebaiknya cara menolongnya tidak dengan
d. Penatalaksanaan
menggunakan kepa- lan tangan tetapi cukup
Benda asing dapat menyebabkan obstruksi dengan dua buah jari kiri dan kanan. 26
jalan napas sebagian (parsial) atau komplit (total). Pada sumbatan benda asing tidak total di
Pada obstruksi jalan napas partial korban mungkin laring perasat Heimlich tidak dapat digunakan.
masih mampu melakukan pernapasan, namun Dalam hal ini penderita dapat dibawa ke rumah
kualitas pernapasan dapat baik atau buruk. Pada sakit terdekat yang memiliki fasilitas endoskopik
korban dengan pernapasan yang masih baik, berupa laringoskop dan bronkoskop. 22
korban biasanya masih dapat melakukan tindakan
batuk dengan kuat, usahakan agar korban tetap Pasien dengan benda asing ditrakea harus di
bisa melakukan batuk dengan kuat sampai benda rujuk ke rumah sakit dengan fasilitas bronskopi,
asing tersebut dapat keluar. Bila sumbatan jalan Benda di keluarkan dengan bronskopi secara
napas partial menetap, maka aktifkan sistem segera pada pasien tidur terlentang dengan posisi
pelayanan medik darurat. Obstruksi jalan napas Trendelenburg supaya tidak lebih turun ke bronkus,
partial dengan pernapasan yang buruk harus benda asing dipegang dengan cunam yang sesuai
diperlakukan sebagai Obstruksi jalan napas komplit. dan dikeluarkan melalui laring, bila bronkospi tidak
22 tersedia, dilakukan trakeostomi dan benda asing
dikeluakan memakai cunam atau alat penghisap
Obstruksi jalan napas komplit (total), korban melalui stoma tersebut, jika tidak berhasil dirujuk ke
biasanya tidak dapat berbicara, bernapas, atau rumah sakit dengan fasilitas endoskopi.24
batuk. Biasanya korban memegang lehernya
diantara ibu jari dan jari lainya. Saturasi oksigen Benda asing di bronkus di keluarkan dengan
akan dengan cepat menurun dan otak akan bronskop kaku atau serat optik dan cunam yang
mengalami kekurangan oksigen sehingga sesuai, Tindakan ini harus segera di lakukan,
menyebabkan kehilangan kesadaran, dan kematian apalagi benda asing bersifat organik, bila tidak
akan cepat terjadi jika tidak diambil tindakan dapat di keluarkan, misalnya tajam, tidak rata, dan
segera. 22 tersangkut pada jaringan, dapat dilakukan
servikotomi atau tarakotomi, antibiotik dan
Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda kortikosteroid tidak rutin diberikan setelah
asing dengan cepat dan tepat, perlu diketahui endoskopi, Dilakukan fisioterapi dada pada kasus
dengan baik lokasi tersangkutnya benda asing pnemonia, bronkitis purulenta, dan
tersebut. Secara prinsip benda asing di saluran atelektasis,Pasien dipulangkan 24 jam setelah
napas dapat ditangani dengan pengangkatan tindakan jika paru bersih dan tidak demam, Pasca
segera secara endoskopik dengan trauma bronkoskopi dibuat foto torak hanya bila gejala
minimum. Umumnya penderita dengan aspirasi pulmonum tidak menghilang pada keadaan tersebut
benda asing datang ke rumah sakit setelah melalui perlu di selidiki lebih lanjut dan diobati secara tepat
fase akut, sehingga pengangkatan secara dan adekuat.24
endoskopik harus dipersiapkan seoptimal
mungkin, baik dari segi alat maupun personal Benda asing di dasar lidah di lihat dengan kaca
yang telah terlatih. 22 tenggorokan yang besar, pasien diminta menarik
lidahnya sendiri dan pemeriksa memegang kaca
Penderita dengan benda asing di laring harus tenggorokan dengan tangan kiri, cunam dengan
mendapat pertolongan segera, karena asfiksia tangan kanan untuk mengambil benda tersebut,
dapat terjadi dalam waktu hanya beberapa menit. Bila perlu dapat disemprotkan dengan silokain dan
Cara lain untuk mengeluarkan benda asing yang pantokain, Untuk mengeluarkan benda asing di
menyumbat laring secara total ialah dengan cara velekula dan sinus piriformis dilakukan laringoskopi
langsung.24 Di Instalasi Gawat Darurat, terapi cunam penting diperhatikan bahwa ruang untuk
suportif awal termasuk pemberian oksigen, monitor pernapasan menjadi sangat berkurang, sehingga
jantung dan pulse oxymetri dan pemasangan IV lama penggunaan alat-alat ini harus dibatasi
dapat dilakukan. Bronkoskopi merupakan terapi sesingkat mungkin. Bronkoskop serat optik dapat
pilihan untuk kasus aspirasi. Pemberian steroid dan digunakan untuk orang dewasa dengan benda
antibiotik preoperatif dapat mengurangi komplikasi asing kecil yang terletak di distal, penderita dengan
seperti edema saluran napas dan infeksi. ventilasi mekanik, trauma kepala, trauma servikal
Metilprednisolon 2 mg/kg IV dan antibiotik spektrum dan rahang. 3
luas yang cukup mencakup Streptokokus hemolitik
dan Staphylococcus aureus dapat dipertimbangkan Persiapan yang adekuat untuk ekstraksi benda
sebelum tindakan bronkoskopi.3 asing antara lain : 9
pascatindakan bronkoskopi. Pada penderita dengan reflek vagal.Komplikasi pasca bronkoskopi antara
keadaaan sakit berat, maka sambil menunggu lain demam, infiltrat paru dan pneumotorak, yang
tindakan keadaan umum dapat diperbaiki terlebih memerlukan bantuan ventilasi.9
dahulu, misalnya: rehidrasi, memperbaiki gangguan
keseimbangan asam basa, dan pemberian Laporan Kasus I: Benda Asing Telinga
antibiotika. Keterlambatan diagnosis dapat terjadi Identitas Pasien
akibat kurangnya pengetahuan dan kewaspadaan
penderita maupun orang tua mengenai riwayat Nama : Ny. S
tersedak sehingga menimbulkan keterlambatan Tanggal pemeriksaan : 25 Mei 2018
penanganan. Kesulitan mengeluarkan benda asing
saluran napas meningkat sebanding dengan lama Umur : 62 tahun
kejadian sejak aspirasi benda asing. Pada benda
asing yang telah lama berada di dalam saluran Jenis Kelamin : Perempuan
napas atau benda asing organik, maka mukosa Alamat : Padang
yang menjadi edema dapat menutupi benda asing
dan lumen bronkus, selain itu bila telah terjadi Suku Bangsa : Minangkabau
pembentukkan jaringan granulasi dan striktur maka ANAMNESIS
benda asing menjadi susah terlihat. 3
Seorang pasien perempuan berumur 62 tahun
Pada kasus yang tidak terdapat gejala datang ke IGD RSUP Dr. M Djamil Padang pada
sumbatan jalan napas total, maka tindakan tanggal 25 Mei 2018 jam 07.45 WIB dengan :
bronkoskopi dilakukan dengan persiapan operator,
alat dan keadaan umum penderita sebaik mungkin. Keluhan Utama
Holinger menyatakan bahwa lebih baik dengan
Merasa ada yang masuk di liang telinga kiri
persiapan 2 jam, maka benda asing dapat
sejak ± 1 jam sebelum masuk rumah sakit
dikeluarkan dalam waktu 2 menit daripada
persiapan hanya 2 menit tetapi akan ditemui Riwayat Penyakit Sekarang
kesulitan selama 2 jam. Bila benda asing
menyebabkan sumbatan jalan napas total, misalnya - Merasa ada yang masuk di liang telinga kiri
benda asing di laring atau trakea, maka tindakan sejak ± 1 jam sebelum masuk rumah sakit
harus segera dilakukan untuk menyelamatkan - Awalnya pasien sedang istirahat, lalu tiba-tiba
penderita, bila perlu dilakukan krikotirotomi atau pasien merasa ada yang masuk ke dalam liang
trakeostomi lebih dahulu. Jika timbul kesulitan telinga kiri dan terasa bergerak. Lalu pasien
dalam mengeluarkan benda asing, maka dapat memberikan tetesan minyak ± 2 tetes, namun
didorong ke salah satu sisi bronkus. Snow masih terasa ada yang bergerak. Pasien
menyatakan bahwa tindakan bronkoskopi tidak kemudian dibawa ke RSUP Dr. M Djamil
boleh lebih dari 30 menit. Padang
- Nyeri pada telinga telinga kiri ada
e. Komplikasi - Telinga kiri terasa berdenging ada
Komplikasi dapat disebabkan oleh benda asing itu - Keluar cairan dari telinga tidak ada
sendiri atau trauma tindakan bronkoskopi.
Komplikasi akut akibat tersangkutnya benda asing - Keluar cairan bercampur darah dari telinga tidak
antara lain sesak nafas, hipoksia, asfiksia sampai ada
henti jantung. Gangguan ventilasi ditandai dengan - Usaha untuk mengeluarkan dari telinga dengan
adanya sianosis. Komplikasi kronis antara lain cara mengorek-ngorek tidak ada
pneumonia, dapat berlanjut dengan pembentukan
kavitas dan abses paru, bronkiektasis, fistel - Demam, batuk, pilek tidak ada
bronkopleura, pembentukan jaringan granulasi atau
Riwayat Penyakit Dahulu
polip akibat inflamasi pada mukosa tempat
tersangkutnya benda asing. Dapat juga terjadi Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti
pneumomediastinum, pneumotorak. 9 ini sebelumnya
Keterlambatan diagnosis aspirasi benda asing yang Riwayat Penyakit Keluarga
berlangsung lebih dari 3 hari akan menambah
komplikasi seperti emfisema obstruktif, pergeseran Tidak ada keluarga pasien yang pernah
mediastinum, pneumonia dan menderita penyakit seperti ini sebelumnya
atelektasis.Komplikasi tindakan bronkoskopi antara Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan
lain aritmia jantung akibat hipoksia, retensi CO2 Kebiasaan
atau tekanan langsung selama manipulasi bronkus
utama kiri. Komplikasi teknis yang paling mungkin - Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga
terjadi pada operator yang kurang berpengalaman
- Pasien tidak mempunyai kebiasaan merokok
adalah benda asing masuk lebih jauh sampai ke
ataupun alkohol
perifer sehingga sulit dicapai oleh skop, laserasi
mukosa, perforasi, atau benda asing masuk ke
segmen yang tidak tersumbat pada saat
dikeluarkan. Bisa juga terjadi edema laring dan PEMERIKSAAN FISIK (25 Mei 2018)
Hidung
Pemeriksaan Kelainan
Deformitas Tidak ada
Kelainan kongenital Tidak ada
Hidung luar Trauma Tidak ada
Radang Tidak ada
Massa Tidak ada
Sinus paranasal
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinoskopi Anterior
Pemerikssaan Dekstra Sinistra
Hidung
Sinus paranasal
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinoskopi Anterior
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Cavum Sempit (-) Sempit
Nasi
Lapang Lapang (-)
Lokasi - -
Sekret Jenis - -
Jumlah - -
Bau - -
Konka inferior Ukuran Eutrofi Sulit dinilai
Warna Hiperemis Sulit dinilai
Permukaan Licin Sulit dinilai
Edema Tidak Ada Sulit dinilai
Konka media Ukuran Eutrofi Sulit dinilai
Warna Merah muda Sulit dinilai
Permukaan Licin Sulit dinilai
Edema Tidak ada Sulit dinilai
Cukup lurus/ deviasi Lurus
Permukaan Licin
Warna Merah muda
Septum Spina Tidak ada
Krista Tidak ada
Abses Tidak ada
Perforasi Tidak ada
Lokasi Tidak Ada Ada
Bentuk Tidak ada Bulat
Ukuran Tidak Ada 1x1x0,2cm
Permukaan (-) Licin
Massa Warna (-) Merah muda
Konsistensi (-) Padat
Mudah digoyang (-) (-)
Pengaruh (-) (-)
vasokonstriktor
RESUME:
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan kemasukan
manik-manik pada hidung kiri sejak ±4 jam sebelum
masuk rumah sakit. Tidak ada ingus dan darah yang
keluar melalui hidung. Tidak ada batuk hebat dan
sesak nafas serta membiru pada badan.
Riwayat bersin di pagi hari tidak ada, riwayat
alergi pada debu maupun makanan tidak ada, riwayat
asma tidak ada. Tidak ada riwayat perdarahan dari
hidung. Riwayat keluar cairan dari telinga tidak ada.
Pemeriksaan Fisik Gambar 4.1 Benda Asing Hasil Ekstraksi Benda Asing
Hidung : Hidung
Keluhan Utama:
Ketulangan sejak ± 3 jam sebelum masuk rumah sakit
PEMERIKSAAN FISIK
Riwayat Penyakit Sekarang:
Status Generalis
- Ketulangan sejak ± 3 jam sebelum masuk
rumah sakit Keadaan Umum : Sakit Sedang
- Awalnya pasien sedang makan nasi dengan Kesadaran : CMC
lauk ikan nila, tiba-tiba pasien merasakan ada Tekanan darah : (-) mmHg
yang mengganjal di tenggorok lalu pasien Frekuensi nadi : 96 x/menit
berobat ke RSUP Dr. Djamil Padang Frekuensi nafas : 20 x/menit
- Air liur bercampur darah tidak ada
- Air liur terkumpul di mulut tidak ada Suhu : 36,7°C
Pemeriksaan Sistemik
- Nyeri dan sukar membuka mulut tidak ada
- Nyeri dan sukar menelan tidak ada Kepala : Normochepal, rambut hitam
- Nyeri dan sukar menggerakkan leher tidak Mata
ada Konjungtiva : Tidak anemis
- Batuk-batuk hebat, tersedak, wajah membiru, Sklera : Tidak ikterik
sesak napas tidak ada
- Usaha mengeluarkan benda asing ada Toraks
dengan mengorek-ngorek menggunakan jari Jantung
pasien Inspeksi : ictus tidak terlihat
- Riwayat ketulangan sebelumnya tidak ada Palpasi : ictus kordis teraba 2 jari medial
- Riwayat oenyakit DM tidak ada LMCS RIC V
- Demam tidak ada, batuk pilek tidak ada Perkusi : batas jantung normal
- Nyeri tenggorok berulang dan tidur mengorok Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur,
tidak ada bising tidak ada
Paru
Riwayat penyakit dahulu : Inspeksi :simetris kiri-kanan statis dan
- Riwayat nyeri tenggorok berulang dan tidur dinamis
mengorok tidak ada Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor kiri = kanan
Auskultasi :suara nafas vesikuler, rhonki -/-,
Riwayat penyakit keluarga : wheezing -/-
Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan Abdomen
keluhan pasien tidak ada. Inspeksi : tidak tampak membuncit
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi dan Perkusi : timpani
Kebiasaan Auskultasi : bising usus normal
(-)
Ekstremitas :akral hangat, perfusi baik
Sklerotik - -
Jumlah perforasi - -
Perforasi Jenis - -
Kuadran - -
Pinggir - -
Tanda radang Tidak ada Tidak ada
Fistel Tidak ada Tidak ada
Mastoid Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinne (+) (+)
Tes garpu tala Schwabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Weber Tidak ada lateralisasi
Kesimpulan Normal
Audiometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Timpanometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Hidung
Pemeriksaan Kelainan
Deformitas Tidak ada
Kelainan kongenital Tidak ada
Hidung luar Trauma Tidak ada
Radang Tidak ada
Massa Tidak ada
Sinus paranasal
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinoskopi Anterior
Pemerikssaan Dekstra Sinistra
depan. Sehingga benda asing akan ikut terbawa http://www.ijdr.in/di unduh tanggal 28 April
keluar. Benda asing di tonsil dapat diambil dengan 2018
menggunakan pinset atau cunam. Biasanya benda
yang tersangkut adalah benda tajam seperti tulang 13. Pasha. R, Mark. CS. Otolaryngology Head
ikan, jarum atau kail.2 and Neck Surgery. Rhinology and Paranasal
Sinuses. Thompson Learning.
Kesimpulan 14. Heim SW, Maughan KL. Foreign Body in the
Ear, Nose, and Throat. University of Virginia
Benda asing di telinga hidung dan tenggorok School of Medicine, Charlottesville, Virginia.
merupakan kasus yang cukup sering ditemukan di Am Fam Physician. 2007
kegawatdaruratan ENT. Penyebab yang paling sering 15. Kalyanasundaram R, Thirunavukkarasu R,
adalah benda plastik, binatang, dan makanan. Balasubramaniam G, Palaniappan H. An
Diagnosis dapat mudah ditegakkan jika pasien Unusual Foreign Body in the Nasal Cavity.
mengetahui benda yang masuk, namun akan sulit International Journal of Otolaryngology and
dilakukan jika terjadi tanpa diketahui pasien. Gejala Head & Neck Surgery. Department of ENT
yang ditimbulkan juga tidak spesifik. Ekstraksi benda Thanjavur Medical College. India. 2014
asing dapat dilakukan dengan forcep/pengait, irigasi 16. Christanto A, Samodra E, Darmawan AB,
atau dengan suction. Prognosis pasien umumnya Primadewi N. Gigi Palsu di Trakea - Laporan
bonam. Kasus . Cermin Dunia Kedokteran-Kalbemed.
Daftar Pustaka Jakarta. 2013
17. Jain A, Shah M, Jain S. Case Reports : Nasal
1. Hafil AF, Sosialisman, Helmi. Kelainan telinga Foreign Body Presenting as Unilateral
luar. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Headache. Indian Paediatrics. Department of
Bashiruddin J, Restuti RD, penyunting. Buku Otorhinolaryngology and Head and Neck
ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok Surgery, CU Shah Medical College and
kepala dan leher. Edisi ketujuh. Jakarta: Balai Hospital, Surendra Nagar. India. 2011
Penerbit FKUI; 2012. Hal: 53. 18. Mansjoer, A. 2007. Kapita Selekta
2. Heim SW, Maughan KL. Foreign bodies in Kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran
ear, nose and throat. American Family Universitas Indonesia.
Physician J 2007; 76(8): 1185-1189. 19. Panduan praktis klinis bagi dokter di fasilitas
3. Gomes JM, Andrade JSC, Matos RC, Kosugi pelayanan kesehatan primer. 2014. Benda
EM, Penido NO. ENT foreign bodies: profile asing di hidung. Jakata: IDI.
of the cases seen at a tertiary hospital
emergency care unit. Braz J Otorhinolaryngol 20. Detlef B, Randolf R. The Rhinolith—A
2013; 79(6): 699-703. Possible Differential Diagnosis of a Unilateral
4. Kwong AO. Ear foreign body removal Nasal Obstruction. Hindawi Publishing
procedures. Medscape; 2018. Diakses dari: Coorporation. 2010.
https://emedicine.medscape.com/article/8050 21. R. Altkorn, X. Chen, S. Milkovich, D. Stool, G.
7-overview#a9 (diakses tanggal 12 Juni Rider, C.M. Bailey, et al., Fatal and nonfatal
2018) food injuries among children (aged 0–14
5. Figueiredo RR, Azevedo A, Kos ACA, Tomita years), Int. J. Pediatr. Otorhinolaryngol. 72
S. Complications of ent foreign bodies: a (July (7)) (2008) 1041–1046.
retrospective study. Braz J Otorhinolaryngol 22. Rodriguez H, et al., Foreign bodies in the
2008; 74(1): 7-15. airway and oesophagus. International Journal
of Paediatric Otorhinolaryngology 765 (2012)
6. Soetjipto D, Mangunkusumo E, Wardani RS. S84-291
2012.Hidung. Dalam Buku Ajar Ilmu 23. W. Hsu, T. Sheen, C. Lin, C. Tan, T. Yeh, S.
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok edisi Lee, Clinical experiences of removing foreign
ke 7. Jakarta: FKUI bodies in the airway and esophagus with a
7. Widiastuti D, Chair I. Aspirasi Kacang pada rigid endoscope: a series of 3217 cases from
Anak. Sari Pediatri. Jakarta. 2003 1970 to 1996, Otolaryngol. Head Neck Surg.
8. Shrestha I, Shrestha BL, Amatya RCM. 122 (March (3)) (2000) 450–454.
Analysis of Ear, Nose and Throat Foreign 24. K. Takino, Removal of foreign bodies from the
Bodies in Dhulikhel Hospital. Khatmandu airway and esophagus, Nippon Jibiinkoka
University Medical Journal. Nepal: 2012. Gakkai Kaiho 82 (July (7)) (1979) 728–731.
9. Novialdi, Rahman S. 2006. Benda Asing Batu 25. A. Chinski, F. Foltran, D. Gregori, S. Ballali,
Kerikil di Bronkus. Bagian Telinga Hidung D. Passali, L. Bellussi, Foreign bodies in the
Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) oesophagus: the experience of the buenos
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas aires paediatric ORL clinic, Int. J. Pediatr.
Padang. http://repository.unand.ac.id/diunduh (2010).
pada tanggal 20 April 2016. 26. Perkasa,M.F. Ekstraksi Benda Asing Laring.
10. Junizaf MH. 2012. Benda Asing di Saluran Available from: URL:
Nafas. Dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan http://www.scribd.com/doc/32825999/Ekstrak
Telinga Hidung Tenggorok edisi ke 7. si-Benda-Asing-Laring. Makasar.2009: 58-
Jakarta: FKUI 60
11. Fischer JI.2013. Nasal Foreign Body,
http//emedicine.medscape.com/article/76376
7-overview. Diakses 27 April 2018
12. Patil, Karthikeya, Mahima V Guledgud,
Malleshi Suchettha N. Rhinoliths.